Anda di halaman 1dari 24

PENERIMA

AN
PENUGASA
N
Kelompok 4:
Koleta Mega Jayanti
(172114136)
Wahyu Suwandika (192114151)
Ira Evelin Sihaloho (192114158)
Angela Merici (192114134)
01
PENERIMAAN KLIEN
Tahapan penerimaan klien memiliki 2 tujuan :
 Pemeriksaan klien yang diajukan untuk menentukan
apakah terdapat alasan untuk menolak penugasan
(penerimaaan klien).
 Meyakinkan klien untuk memperkerjakan auditor.
Prosedur-prosedur Dalam
1. Memperoleh pengetahuan
terkait bisnis klien Penerimaan Klien
2. Pemeriksaan persyaratan etika
& kompetensi teknis kantor
akuntan publik
3. Menentukan kemungkinan
penggunaan para tenaga
profesional lainnya (termasuk
tenaga ahli eksternal) selama
audit
4. komunikasi dengan auditor
sebelumnya (predeccessor
auditor)
5. Penyusunan proposal klien
6. Penugasan staf dan pengajuan
syarat-syarat penugasan
7. Memperoleh surat penugasan
02 Evaluasi Latar Belakang Klien

seorang auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis kliennya yang


cukup memungkinkan untuk mengidentifikasi dan mengerti peristiwa, transaksi,
dan praktek yang mungkin memiliki efek yang signifikan terhadap laporan
keuangan atau laporan audit. Alasan utama untuk memperoleh pemahaman ini,
dalam pandangan auditor adalah untuk mengevaluasi resiko penugasan yang
berkaitan dengan penerimaan penugasan yang spesifik dan untuk membantu
auditor dalam menentukan apakah seluruh profesional dan persyaratan etika
berdasarkan klien ini dapat terpenuhi.
Tanggungjawab hukum dan profesional kantor akuntan publik menyatakan
bahwa klien yang tidak memiliki integritas dapat menyebabkan permasalahan
yang serius dan merugikan. Hubungan antara klien dan kantor akuntan publik
bukan merupakan yang searah, yang mana kantor akuntan publik perlu
mengevaluasi klien dan kemudian menilai apakah klien tersebut ‘dapat diterima’,
Topik Diskusi
Diskusi dengan manajemen dan staf klien penting untuk mengevaluasi tata kelola,internal
kontrol dan kemungkinan risiko.

Investigasi Klien Baru


Sebelum menerima klien baru, perusahaan audit akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk
menentukan jika klien diterima dan jika diskusi dapat memenuhi persyaratan etis, independen,
kompetensi tertentu, dll.

Melanjutkan Klien
Banyak perusahaan mengevaluasi klien yang ada setiap tahun. audit akan mempertimbangkan
konflik sebelumnya atas cakupan audit, jenis pendapat dan biaya, tertunda antara firma audit dan
klien, dan jenis pendapat, dan litigasi manajemen integritas. Empat faktor ini sangat
mempengaruhi
apakah hubungan akan berlanjut.
03
Kemampuan untuk memenuhi
persyaratan kompetensi etis dan
spesifik

1. Independensi
2. Litigasi dan Independensi
3. Keahlian Khusus
4. Rotasi Mitra
04
Menggunakan Pekerjaan
Auditor Lain

SPA 600
Auditor
Tanggung
Grup Jawab Auditor

Dokumentasi
05
KOMUNIKASI DENGAN
AUDITOR
LAIN

Komunikasi dengan auditor lain merupakan komunikasi


yang terjadi ketika auditor baru akan menggantikan
auditor yang ada.
Tujuan Komunikasi dengan auditor lain
Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya hal-hal yang bersifat khusus, baik
berupa hal teknis, etika maupun keadaan yang harus di ketahui oleh auditor baru
sebelum menerima audit.

Persyaratan komunikasi dengan auditor lain


Meminta Izin kepada klien
06
Proposal Penugasan
Proposal penugasan merupakan dokumen yang berisi
pembahasan atau penjelasan rinci yang berkaitan dengan
kegiatan audit yang akan dilakukan kedepannya, baik kepada
klien berkelanjutan maupun kepada klien yang baru.
Jenis Proposal Penugasan

2
1
Proposal Untuk Klien Yang Baru
Proposal Untuk Klien Yang Berkelanjutan.
Secara umum akan membahas :
Secara umum akan membahas :
- Ringkasan eksekutif
- Deskripsi sektor bisnis klien, teknologi, kekuatan
- Tinjauan tentang bagaimana firma
finansial dan divisi.
audit dapat menambah nilai.
- Kekuatan firma audit
- Rencana untuk peningkatan lebih
- Tim audit
lanjut dalam nilai tambah
- Pendekatan audit
- Deskripsi tim audit dan setiap
- Pekerjaan auditor internal
perubahan dalam tim audit dari tahun
- Kebutuhan transisi perusahaan
sebelumnya.
- Pemantauan setelah layanan
- Proposal biaya rinci.
- Rincian biaya
- Lampiran
Menetapkan dan
Menegosiasi Biaya Audit

Menurut Kode Etik, honorarium profesional harus mencerminkan nilai yang adil dari
layanan profesional yang dilakukan untuk klien, dengan mempertimbangkan:
- keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk jenis layanan profesional
yang terlibat.
- tingkat pelatihan dan pengalaman orang-orang yang perlu terlibat dalam
pertunjukan layanan professional.
- waktu yang dibutuhkan oleh cach person yang terlibat dalam melakukan layanan
profesional;
- tingkat tanggung jawab yang diperlukan untuk melaksanakan layanan tersebut.
Biaya Kontinjensi
Pengecualian larangan biaya kontinjensi:
- biaya tidak dianggap kontingen jika ditetapkan oleh pengadilan atau otoritas
publik lainnya
- di negara-negara di mana pembebanan biaya kontingen diizinkan baik oleh
undang-undang atau oleh badan

Komisi
Auditor juga tidak boleh mengambil atau membayar komisi. Pembayaran atau
penerimaan komisi oleh akuntan profesional dapat mengganggu objektivitas dan
independensi.
07
SURAT PENUGASAN
Surat penugasan audit
dibuat oleh auditor untuk
kliennya
Isi Surat Penugasan

1
Nama perusahaan dan
2 3
Acuan pelaksanaan
laporan keuangan Tujuan audit audit, misalnya
yang diaudit
 
  SPAP
 

4 5 6
Penegasan bahwa laporan
Deskripsi sifat dan Pernyataan bawah audit
keuangan adalah
bukan garansi dapat tanggungjawab
luas audit terungkapnya seluruh
  manajemen
salah saji material
Isi Surat Penugasan

Pernyataan7bahwa 8 9
Manajemen Pernyataan bahwa
manajemen
bertanggungjawab Penjelasan tentang
kemungkinan akan dimintai
untuk surat pernyataan tertulis jasa di luar audit,
menerapkan system
pengendalian interen
seperti konsultasi,
yang manajemen,
memadai penyusunan system
  informasi akuntansi
10
Penjelasan tentang
fee
audit dan ketentuan
pembayarannya
Fungsi surat penugasan
untuk
mendokumentasikan dan
menegaskan:
● Penerimaan auditor atas
petunjukkan oleh klien.
● Tujuan dan lingkup audit.
● Kesepakatan mengenai
repoduksi laporan keuangan
auditan.
● Kesepakatan mengenai
bentuk laporan yang akan
diterbitkan auditor untuk
menyampaikan hasil
penugasan.
● Akses ke berbagai catatan,
dokumentasi dan informasi
lain yang diharuskan dalam
kaitannya dengan audit.
.
Faktor yang menyebabkan auditor memutuskan
peniriman surat penugasan audit baru (SA seksi 320)

1 3
Adanya petunjuk bahwa Adanya syarat-syarat
klien salah paham apenugasan yang
mengenai tujuan dan direvisi atau khusus.
lingkup audit.

2 4
Perubahan Persyaratan hukum.
manajemen  
yang terjadi akhir –
akhir ini.
Waktu Penerimaan Tugas

Waktu penerimaan
penugasan oleh
auditor dapat
dilakukan sebelum
maupun sesudah
tutup buku.
Kasus Ligand Pharmaceuticals
Pada tahun 2004, James Fazio mengawasi audit laporan keuangan 2003 atas sebuah perusahaan farmasi bernama
Ligand Pharmaceuticals. Perusahaan ini merupakan perusahaan bioteknologi dengan research and development canggih
dan royalty driven. Produk unggulannya adalah obat penghilang rasa sakit dan pengobatan kanker. Ligand
Pharmaceuticals memiliki beberapa produk baru yang sedang dikembangkan sehingga kondisi tersebut membuat saham
melonjak dari $4 per saham menjadi $24 per saham dalam kurun waktu 2003 s.d. 2004. Berdasarkan kesimpulan yang
diambil James Fazio, Ligand Pharmaceuticals memerlukan perlakuan audit yang lebih besar karena perlakuan akuntansi
untuk risiko atas penjualan. Ligand mempunyai saluran distribusi penjualan pada tiga pedagang besar/grosir obat-obatan.
Pedagang grosir tersebut membeli produk dari Ligand dan kemudian memasarkannya ke apotek, rumah sakit, dan
fasilitas kesehatan lainnya di Amerika Serikat. Transaksi penjualan ke tiga pedagang grosir utama tersebut dicatat sebagai
transaksi penjualan yang sempurna oleh Ligand meskipun ketiga pedagang besar tersebut mempunyai hak untuk
mengembalikan obat yang tidak terjual. Oleh karena pengakuan pendapatan inilah diperlukan adanya pencatatan untuk
pencadangan pengembalian penjualan pada setiap akhir periode pelaporan akuntansi. Berdasarkan analisis, Ligand
terlalu meremehkan tingkat pengembalian produknya dan akhirnya pada tanggal 31 Desember 2003, allowance for future
sales return tidak mencukupi. Untuk beberapa kasus malahan pengembalian yang diterima tahun 2004 atas produk yang
dijual tahun 2003 melebihi total produksi pada tahun 2003. Fazio sadar akan kesulitan perusahaan tersebut dalam
memperkirakan laba penjualan pada masa mendatang serta sejumlah fakta terkait tingkat return atas penjualan yang
sangat tinggi. Terlepas dari pengetahuan ini, James Fazio tetap berwenang dalam menerbitkan opini laporan keuangan
atas Ligahn. Namun, meski terdapat bukti yang cukup bahwa allowance for future sales return disajikan understated,
James Fazio gagal merekomendasikan perusahaan untuk recall dan restated atas laporan keuangan tahun 2003. Tidak
hanya itu, pada kasus lain, anggota manajemen Deloitte menyarankan agar Fazio tidak lagi diizinkan untuk mengawasi
audit perusahaan publik, karena Fazio dianggap tidak memiliki ketrampilan memadai dalam pengawasan perusahaan
Pada akhirnya, 10 Maret 2004 James Fazio menandatangani opini unqualified
atas laporan
keuangan Ligand tahun 2003. Fazio tetap mempunyai perikatan audit dan
bermitra dengan
Ligand setelah penerbitan laporan keuangan tersebut. Pada tanggal 5 Agustus
2004,
Deloitte mengundurkan diri sebagai auditor independend Ligand. Harga
saham Ligand
mendadak turun dan turus turun sampai di bawah $1.5 pada tahun 2008.
Pada tahun
2005, Ligand mengumumkan akan melakukan restated
laporan keuangan tahun 2002, 2003, dan sebagian 2004 karena berdasarkan
penyelidikan
gabungan antara manajemen dan auditor independen yang baru, BDO
Seidmen, telah
mengungkapkan kesalahan material. Kesalahan utama tersebut adalah atas
pengakuan
pendapatan yang tidak tepat pada pengiriman produk ke distributor.
Akhirnya pada tahun
2007, PCAOB mengumunkan sanksi kepada James Fazio dan Deloitte atas
keterlibatan
audit laporan keuangan 2003. Fazio dilarang terlibat dalam KAP yang
berasosiasi dengan
PCAOB selama dua tahun. Sedangkan sanksi untuk Deloitte adalah denda
perusahaan $1
million.
.”
Pembahasan Kasus

Ketidakmampuan James Fazio dalam mendeteksi


adanya
Engagement risk
Accounting Standard, Accounting Treatment
engagement risk karena gagal dalam mengelola for Sales Return and Why were the standard
risiko 1 violated by Ligand
bisnisnya. Risiko bisnis tersebut muncul dari
keputusan
saat merencanakan audit setelah adanya acceptance,
terjadinya perikatan audit. Audit plan yang dilakukan
3 Laporan Keuangan Ligand
kurang matang sehingga prosedur analitis yang mendisclosed bahwa adanya
dilakukan pengakuan pendapatan pada
Quality Control Mechanism to Ensure Audit
pun tidak baik.
Partner have Proper Training in Supervising. saat pengiriman produk ke
tiga wholeseller utama
KAP secara etika harus berani untuk tidak menerima
perikatan apabila terdapat permintaan penugasan audit
yang tidak sesuai dengan pengalamannya, kecuali 2
terdapat partner yang sudah mempunyai keahlian
khusus dan berpengalaman di bidang tersebut. KAP
memberikan rekomendasi penugasan kepada partner,
mitra, atas penugasan yang memang benar-benar sesuai
keahlian dan pengalaman.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik and illustrations
by Stories.

Anda mungkin juga menyukai