4. Menilai independensi
Sebelum menerima perikatan, auditor harus memasikan bahwa setiap
profesional yang menjadi anggota tim audit tidak terlibat atau memiliki kondisi
yang menjadikan independensi auditornya diragukan.
5. Menentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran profesionalnya dengan
kecermatan dan keseksamaan
Penentuan waktu perikatan, pertimbangan jadwal pekerjaan lapangan, dan
pemanfaatan personel klien menjadi penentu kecermatan dan keseksamaan
penggunaan kemahiran profesional auditor.
6. Membuat surat perikatan audit
Surat perikatan dibuat berfungsi untuk mendokumentasikan dan
menegaskan penerimaan auditor atas penunjukkan oleh klien, tujuan dan lingkup
tanggung jawab yang dipikul oleh auditor bagi kliennya, kesepakatan tentang
reproduksi laporan keuangan auditan, serta bentuk laporan yang akan diterbitkan
oleh auditor.
Bentuk dan isi dari surat perikatan dapat bervariasi untuk berbagai klien yang
berbeda, tetapi secara umum surat perikatan harus mencakup hal-hal berikut :
Auditor dapat pula memasukkan hal berikut ini dalam surat perikatan auditnya: