Anda di halaman 1dari 46

Akuntansi untuk Persekutuan

Fahmi Firmansyah SE.,M.Ak


KONTRAK PERKULIAHAN

TATA CARA PERKULIAHAN


1. Perkuliahan akan dilakukan dalam 14 kali pertemuan
2. Pokok bahasan untuk setiap pertemuan disusun sesuai jadwal. Mahasiswa diharapkan berperan aktif
dan berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran untuk mewujudkan student center learning.
Mahasiswa akan diberikan kesempatan secara bergiliran untuk mempresentasikan pemahaman
terhadap topik-topik perkuliahan.
3. Untuk mencapai tujuan perkuliahan, kegiatan perkuliahan akan diarahkan pada upaya peningkatan
kemampuan individu untuk bekerja dalam suatu tim, mempertajam kemampuan analisis,
mengembangkan kemampuan berdiskusi, serta mengemukakan pendapat dan berargumentasi secara
baik dalam suatu forum
4. Komting kelas membuat link google meet setiap pertemuan
TUGAS MATA KULIAH
 
1.Tugas perkuliahan akan diberikan secara berkala, baik tugas individu ataupun
tugas kelompok dan harus dikumpulkan pada waktu dan media yang telah
ditentukan untuk mendapatkan nilai optimal.
2.Mahasiswa akan diberi kesempatan berdiskusi dan mempresentasikan tugas
kelompoknya masing-masing sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
sebelumnya
3.Mahasiswa akan mendapatkan kuis berkala (dengan atau tanpa pemberitahuan
sebelumnya)
4.Tugas di kumpulkan lewat Google Classroom
TATA TERTIB PERKULIAHAN
1. Mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu, lewat dari batas waktu mahasiswa boleh
mengikuti perkuliahan tapi tetap dianggap tidak hadir (absen).
2. Mahasiswa Wajib hadir 75 % dari 14 kali pertemuan
3. Selama Perkuliahan mahasiswa wajib mengaktifkan kamera

Kriteria Penilaian
•Nilai akhir untuk mata kuliah diperoleh dari:
Komponen Nilai Persentase
Nilai Tugas/Kehadiran 50%
   
Nilai UTS 20%
Nilai UAS 30%

REFERENSI
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 (Untuk Kalangan Sendiri)
Materi Perkuliahan
• Pembentukan Persekutuan
• Pembagian Laba Rugi Persekutuan
• Perubahan Pemilikan Persekutuan
• Likuiditas
• Joint Venture
• Penjualan Angsuran
• Konsinyasi
• Pelaporan segmen & Interim
• Konsolidasi
• Kepemilikan Dalam Venture Bersama Aset yang Terkendali & Entitas yang Terkendali
Secara Bersama

5
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan karakteristik utama dari Perusahaan
Perseorangan, Persekutuan, dan Perusahaan Kewajiban
Terbatas
2. Menjelaskan dan mengilustrasikan laporan ekuitas
untuk perusahaan perseorangan, persekutuan, dan
Perusahaan Kewajiban Terbatas
3. Menjelaskan perlakuan akuntansi untuk pembentukan
persekutuan
4. Perlakuan akuntansi untuk pembagian laba dan rugi
bersih Persekutuan
5. Perlakuan akuntansi untuk disolusi dan likuidasi
persekutuan
Akuntansi untuk Persekutuan dan Perusahaan Kewajiban Terbatas
DEFINISI PERSEKUTUAN
 Persekutuan didefinisikan sebagai gabungan atau
asosiasi dari dua individu atau lebih untuk
menyelenggarakan suatu usaha secara bersama
dengan tujuan untuk memperoleh laba
Perjanjian Persekutuan

• Berdirinya persekutuan selalu didahului dengan perjanjian yang


disebut perjanjian persekutuan
• Perjanjian persekutuan akan berisi ketentuan – ketentuan yang
disepakati oleh sekutu mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan kehidupan persekutuan sampai pembubaran
Isi Perjanjian Persekutuan
• Nama persekutuan dan perusahaan
• Lokasi perusahaan
• Tanggal pembentukan persekutuan
• Tanggal mulai berlakunya persekutuan
• Kegiatan perusahaan perjanjian persekutuan
• Jangka waktu persekutuan
Penggolongan Persekutuan
• Berdasarkan luasnya tanggung jawab masing –
masing sekutu, persekutuan dapat dikelompokan
menjadi 2 yaitu :
• Persekutuan firma
• Persekutuan Komanditer
Persekutuan firma
• Persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk
menjalankan perusahaan dengan menggunakan
nama bersama di mana semua sekutu
bertanggung jawab penuh
• Sedangkan, laba yang diperoleh dari usaha
tersebut untuk dibagi bersama-sama,
begitupun sebaliknya bila terjadi kerugian,
semua anggota firma ikut menanggungnya
(Indriyo, 2005).
CIRI – CIRI FIRMA (Fa)
• Firma didirikan oleh lebih dari satu orang dalam suatu
perjanjian

• dalam firma, memasukan sesuatu ( barang atau uang )


dalam perusahaan di bawah satu nama
• Membagi keuntungan yang didapat dalam menjalankan
firma
• Firma memiliki anggota-anggota yang masing-masing
langsung mempunyai tanggung jawab bersama dan
sepenuhnya terhadap pihak ketiga
• Setiap persero, tidak dikecualikan, berkuasa untuk
bertindak atas nama firma, mengeluarkan uang,
mengadakan perjanjian terhadap pihak ketiga
• Mengikat persero lain kepada pihak ketiga

• Dalam firma, pendirian harus dilakukan dengan akta


notaris meskiun itu buukan merupakan persyaratan yang
mutlak
Langkah-langkah mendirikan
Firma adalah sebagai berikut:
1. Para pihak yang berkehendak mendirikan Firma menyiapkan akta
yang didalamnya minimal memuat (Pasal 26 KUHD) :
 Nama lengkap, pekerjaan, dan tempat tinggal para pendiri Firma;
 Nama Firma yang akan didirikan (termasuk juga tempat kedudukan Firma);
 Keterangan kegiatan usaha yang akan dilakukan Firma di kemudian hari;
 Nama Sekutu yang tidak berkuasa untuk menandatangani perjanjian atas
nama
 Firma;
 Saat mulai dan berakhirnya Firma;
 Klausula-klausula yang berkaitan dengan hubungan antara pihak ketiga
dengan
 Firma
Next ...
2. Akta tersebut dibuat sebagai akta otentik yang dibuat di
hadapan notaris (Pasal 22 KUHD)
3. Akta otentik tersebut selanjutnya didaftarkan pada register
Kepaniteraan Pengadilan Negeri dimana Firma berkedudukan (Pasal
23 KUHD)
4. Akta yang telah didaftarkan ke Pengadilan Negeri selanjutnya
diumumkan dalam Berita Negara.
KELEBIHAN FIRMA (Fa)
 Penguasaan terhadap keuntungan tinggi,
meskipun harus dibagi dengan anggota kongsi
yang lain
 Motivasi usaha yang tinggi, meskipun tidak
setinggi perusahaan perseorangan
 Penanganan aspek hukum minimal, meskipun
sedikit lebih rumit dibandingkan perusahaan
perseorangan karena harus ada kesepakatan
antara anggota kongsi
KELEMAHAN FIRMA (Fa)
 Sering terjadi konflik antaranggota kongsi
berkaitan dengan pem-bagian keuntungan
maupun strategi bisnis
 Mengandung tanggung jawab keuangan tak
terbatas, namun tanggung jawab keuangan
sudah dapat dibagi dengan anggota kongsi
yang lain
 Keterbatasan kemampuan ke-uangan
 Kontinuitas kerja karyawan terbatas
 Keterbatasan kemampuan mana-jerial.
Persekutuan komanditer
• Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha
bersama dimana salah satu lebih dari anggotanya
bertanggung terbatas
• Salah satu tujuan dibentuknya perusahaan CV adalah
agar mampu melakukan bentuk kegiatan usaha yang
sama seperti bentuk perseroan lain atau berbeda, yang
bersifat umum atau khusus sesuai dengan tujuan atau
keinginan para pendiri perseroan tersebut
KELEBIHAN
• kemampuan manajemen dalam perusahaan CV pastinya akan lebih
besar
• kemampuan manajemen dalam perusahaan CV pastinya akan lebih
besar
• perusahaan CV juga akan lebih mudah dalam mendapatkan modal
karena badan usaha CV atau Persekutuan Komanditer ini sudah
sangat terkenal di Indonesia
• Perusahaan CV juga akan lebih mudah untuk berkembang dan
pengelolaannya pun bisa lebih baik, karena manajemen yang ada
akan diduduki oleh mereka yang sudah ahli atau sudah dipercaya
oleh sekutu lain.
KEKURANGAN
• setiap anggota aktif yang ada pada perusahaan
CV mempunyai tanggung jawab yang tidak
terbatas
• idak menentunya kelangsungan hidup pada
perusahaan
• sulitnya menarik modal atau dana yang sudah
disetorkan. Terakhir, rentan terjadi konflik antar
tiap pemodal.
Pembagian laba rugi
persekutuan
• Karakteristik utama dari persekutuan adalah participation
in partnership profit maka laba rugi persekutuan harus
dibagi kepada para sekutu secara adil
• Adil sesuai dengan kontribusinya baik berupa waktu,
modal dan kemampuan pribadi dalam menghasilkan
laba
• tidak ada perbedaan yang mencolok dari besarnya
masing-masing bagian rugi-laba yang diberikan kepada
sekutu
• Maka, diperlukan metode penghitungan untuk
pembagian laba-rugi yang disepakati bersama
Metode Pembagian Laba-rugi
• Metode pembagian laba-rugi adalah metoda atau cara yang digunakan
untuk dasar penghitungan pembagian laba-rugi. Ada berbagai macam
Metode Pembagian Laba-rugi yang digunakan:
 Laba dibagi sama.
 Laba dibagi dengan rasio tertentu.
 Laba dibagi menurut perbandingan modal.
 Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal dan sisanya dapat
dibagi menurut metode 1,2, atau 3.
 Laba dibagi dengan memperhitungkan gaji dan atau bonus dan sisanya
dibagi menurut metode 1,2 atau 3.
 Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal serta gaji dan atau
bonus dan sisanya dibagi menurut metode 1,2 atau 3.
• Apabila perjanjian persekutuan belum
mengatur metode pembagian laba yang
dipakai maka akan berlaku ketentuan
umum yaitu bahwa laba atau rugi akan
dibagi sama
Karakteristik utama
persekutuan

• Matual Agency • Participation in


• Limited life partnership profit
• Unlimited liability • Right tondispose
• Ownership of an of a partnership
interest in a interest
partnership • Matual liability
LABA DIBAGI DENGAN RATIO
TERTENTU
• Metode ini hamper sama dengan metode
1, dalm arti rasionya tetap, kebaikan dan
kelemahan metode ini juga sama dengan
kebaikan dan kelemahan yang ada pada
metode 1
LABA YANG SESUAI DENGAN
RATIO MODAL
• Metode ini cocok di pakai apabila modal
merupakan factor utama yang
menentukan besarnya kontribusi laba
• Apabila laba yang di bagi sesuai dengan
ratio modal di dalam perjanjian
persekutuan maka harus di atur mengenai
modal mana yang dipakai
Terdapat 3 macam modal yang
dipakai
• Modal yang mula-mula
• Modal awal periode
• Modal akhir periode
Saldo Rekening prive masing-masing sekutu pada akhir tahun :
A: Rp 6.500.000
B: Rp 7.000.000
C: Rp 6.750.000

Pada tahun 2019 perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp 45.000.000

Modal Mula-mula

Ket Absolut Persentase Laba


A 51.000.000 34% 15.300.000
B 54.000.000 36% 16.200.000
C 45.000.000 30% 13.500.000
Jumlah 150.000.000 100% 45.000.000
Jurnal Penutup untuk mencatat laba dan memindahkan saldo rek prive

 Untuk membagi Laba Rugi


Rugi – Laba Rp 45.000.000
Modal A Rp 15.300.000
Modal B Rp 16.200.000
Modal C Rp 13.500.000
Untuk memindahkan saldo rekening prive
Modal A Rp 6.500.000
Modal B Rp 7.000.000
Modal C Rp 6.750.000
Prive A Rp 6.500.000
Prive B Rp 7.000.000
Prive C Rp 6.750.000
Persekutuan ABC
Laporan Perubahan Modal
Tahun 2019
Ket A B C Total
Awal Periode 58.500.000 63.000.000 58.500.000 180.000.000
Setoran 13.500.000 13.500.000 18.000.000 45.000.000
modal
Laba 15.300.000 16.200.000 13.500.000 45.000.000
87.300.000 92.700.000 90.000.000 270.000.000
Prive 6.500.000 7.000.000 6.750.000 20.250.000
Modal akhir 80.800.000 85.700.000 83.250.000 249.750.000
2. Modal awal periode
• Saldo awal periode yang bersangkutan
• Pada umumnya saldo masing-masing sekutu setiap
periodenya mengalami perubahan karena berbagai
macam, seperti :
• Setoran modal
• Penarikan (pengambilan) modal
• Pemindahan saldo rekening prive
• Bagian laba
• Pembebanan bagian rugi
Saldo Rekening prive masing-masing sekutu pada akhir tahun :
A: Rp 6.500.000
B: Rp 7.000.000
C: Rp 6.750.000

Pada tahun 2019 perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp 45.000.000

Modal Awal Periode

Ket Absolut Persentase Laba


A 58.500.000 32,5% 14.625.000
B 63.000.000 35% 15.750.000
C 58.000.000 32,5% 14.625.000
Jumlah 180.000.000 100% 45.000.000
Jurnal Penutup untuk mencatat laba dan memindahkan saldo rek prive

 Untuk membagi Laba Rugi


Rugi – Laba Rp 45.000.000
Modal A Rp 14.625.000
Modal B Rp 15.750.000
Modal C Rp 14.625.000
Untuk memindahkan saldo rekening prive
Modal A Rp 6.500.000
Modal B Rp 7.000.000
Modal C Rp 6.750.000
Prive A Rp 6.500.000
Prive B Rp 7.000.000
Prive C Rp 6.750.000
Persekutuan ABC
Laporan Perubahan Modal
Tahun 2019
Ket A B C Total
Awal Periode 58.500.000 63.000.000 58.500.000 180.000.000
Setoran 13.500.000 13.500.000 18.000.000 45.000.000
modal
Laba 14.625.000 15.750.000 14.625.000 45.000.000
Total 86.625.000 92.250.000 91.125.000 270.000.000
Prive 6.500.000 7.000.000 6.750.000 20.250.000
Modal akhir 80.125.000 85.250.000 83.375.000 249.750.000
3. Modal akhir periode
• Saldo rekening modal pada akhir periode
sebelum pemindahan saldo rekening
“prive” dan pembagian laba-rugi
• Pada umumnya saldo akhir ini setiap
periodenya jug amengalami perubahan
Saldo Rekening prive masing-masing sekutu pada akhir tahun :
A: Rp 6.500.000
B: Rp 7.000.000
C: Rp 6.750.000

Pada tahun 2019 perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp 45.000.000

Modal Akhir Periode

Ket Absolut Persentase Laba


A 72.000.000 32% 14.400.000
B 76.500.000 34% 15.300.000
C 76.500.000 34% 15.300.000
Jumlah 225.000.000 100% 45.000.000
Jurnal Penutup untuk mencatat laba dan memindahkan saldo rek prive

 Untuk membagi Laba Rugi


Rugi – Laba Rp 45.000.000
Modal A Rp 14.400.000
Modal B Rp 15.300.000
Modal C Rp 15.300.000
Untuk memindahkan saldo rekening prive
Modal A Rp 6.500.000
Modal B Rp 7.000.000
Modal C Rp 6.750.000
Prive A Rp 6.500.000
Prive B Rp 7.000.000
Prive C Rp 6.750.000
Persekutuan ABC
Laporan Perubahan Modal
Tahun 2019
Ket A B C Total
Awal Periode 58.500.000 63.000.000 58.500.000 180.000.000
Setoran 13.500.000 13.500.000 18.000.000 45.000.000
modal
Laba 14.400.000 15.300.000 15.300.000 45.000.000
Total 86.400.000 92.250.000 91.125.000 270.000.000
Prive 6.500.000 7.000.000 6.750.000 20.250.000
Modal akhir 79.900.000 84.800.000 85.050.000 249.750.000

Anda mungkin juga menyukai