Anda di halaman 1dari 4

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

“PERSEKUTUAN FIRMA-PEMBENTUKAN “

Dosen Pengampu: Putu Nuniek Hutnaleontina, S.E., M.Si.

Disusun oleh:

Ida Bagus Dandy

(2102022784)

Kelas: IV A Akuntansi Sore

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

TAHUN AJARAN 2022/2023


PERSEKUTUAN FIRMA-PEMBENTUKAN
A. Pengertian Firma

Firma adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan
badan usaha di bawah satu nama yang digunakan bersama. Firma terdiri dari anggota
minimal sebanyak 2 orang dan setiap anggota firma memiliki tanggung jawab penuh atas
badan usaha ini. Firma bukan merupakan badan hukum seperti halnya perseroan terbatas.
Firma diatur sebagai badan usaha yang dibentuk berdasarkan persekutuan, bukan sebagai
bahan hukum menurut undang-undang. Selain itu, firma juga tidak memenuhi persyaratan
badan hukum lainnya yaitu kekayaan yang terpisah dengan kekayaan milik pengurusnya
masing-masing.
Jenis-jenis firma:
1. Firma dagang adalah firma yang bergerak di industri perdagangan dan berfokus pada
kegiatan jual beli barang
2. Firma non dagang/jasa adalah firma yang bergerak didalam industri jasa dan fokus pada
penjualan jasa berdasarkan keahlian
3. Firma umum, pada firma umum semua anggota yang ada didalamnya memiliki
kekuasaan yang tak terbatas. Semua anggotanya bertanggungjawab atas operasional
perusahaan, termasuk dalam utang piutang
4. Firma terbatas, pada firma terbatas, semua anggota yang ada di dalamnya tidak memiliki
kekuasaan yang bebas. Tanggung jawab dan kewajiban anggotanya dibatasi.
Kelebihan & Kekurangan Firma
Kelebihan firma meliputi:

1. Prosedur pendiriannya yang mudah


2. Modal perusahaan yang relatif besar dengan adanya gabungan modal dari anggotanya
3. Keputusan firma didasarkan dari pertimbangan seluruh anggota
4. Semua pemilik modal aktif ikut mengelola perusahaan
5. Adanya pembagian kerja sehingga kemampuan manajemen firma lebih efektif dan
efisien

Kekurangan firma meliputi:

1. Semua anggota firma bertanggung jawab pada utang perusahaan


2. Kerugian firma ditanggung bersama oleh semua anggota, termasuk jika diperlukan
penggunaan kekayaan pribadi untuk menutupi kerugian
3. Tidak ada pemisah antara kekayaan firma dan kekayaan pribadi
4. Kelangsungan firma tidak terjamin karena firma akan bubar jika ada anggota yang
keluar.
5. Akan menimbulkan perselisihan jika pembagian keuntungannya kurang adil

B. Prosedur Pembukuan Pembentukan Firma


Pada tahap ini, transaksi yang berhubungan dengan transaksi penyetoran modal awal
untuk pendirian. Karakteristik dari transaksi ini adalah
1. Setoran/investasi dicatat dalam jurnal secara terpisah dari pembukuan firma
2. Aktiva dicatat sebesar nilai pasar yang wajar yang berlaku pada saat penyerahan
aktiva ke dalam firma dan harus disepakati oleh seluruh anggota sekutu yang ada

Contoh

Mr. x dan Mr. y sepakat untuk menggabungkan kedua perusahaan yang dimilikinya ke
dalam sebuah firma. Masing-masing sekutu menyetorkan sejumlah kas dan aktiva

Mr. x menyetorkan sejumlah uang tunai untuk kas sebesar 100 juta dan peralatan kantor
dengan nilai pasar 20 juta

Sedangkan Mr. y menyetorkan kas sejumlah 80 juta dan perlengkapan kantor dengan
jumlah 50 juta serta piutang usaha sebesar 20 juta

Jawaban:

Jurnal transaksi Mr. x

Kas 100.000.000

Peralatan 20.000.000

Modal Mr. x 120.000.000

Jurnal transaksi Mr. y

Kas 80.000.000

Perlengkapan kantor 50.000.000

Piutang usaha 20.000.000

Modal Mr. y 150.000.000

C. Pembagian Laba Rugi Firma


Laba rugi firma dapat dibagi ratadiantara sesame anggota sekutu, kecuali kalau
kesepakatanya mengatakannya lain
Pada umumnya laba (rugi) bersih firma akan dibagi berdasarkan pada besar kecilnya
jumlah modal atau kepemilikan dari masing-masing anggota sekutu dalam firma.
Secara umum ada, metode yang digunakan adalah;

1. Rasio tetap yang dinyatakan baik dalam bentuk perbandingan, persentase ataupun
bagian
2. Rasio tertentu atau saldo modal dari masing-masing anggota sekutu pada awal
periode atau saldo awal rata-rata sepanjang periode
3. Gaji anggota sekutu, dan sisanya sesuai rasio tetap
4. Bunga modal atas dana yang ditanamkan
5. Gaji aanggota sekutu dan bunga atas modal

D. Penyusunan Laporan Keuangan


Laporan milik firma tidak berbeda dengan laporan keuangan untuk perusahaan
perorangan, perbedaannya terletak pada jumlah pemilik.

1. Laporan laba rugi


Penyusunan laporan laba rugi firma sama dengan laporan laba rugi perusahaan
perorangan, kecuali dalam hal distribusi laba atau rugi bersih. Dalam perusahaan
perorangan, laba atau rugi operasi akan dinikmati atau ditanggung oleh pemilik,
sedangkan pada firma laba atau rugi didistribusikan diantara para anggota sekutu
2. Laporan perubahan modal
Perusahaan perorangan dinamakan dengan laporan modal pemulik, sedangkan untuk
firma dinamakan sebagai laporan modal sekutu. Laporan ini berfungsi untuk
menginformasikan kepada anggota sekutu tentang perubahan saldo modal dari
masing-masing sekutu sekaligus modal keseluruhan firma sepanjang tahun
3. Neraca
Untuk firma sama dengan neraca pada perusahaan perorangan perbedaan nya terletak
pada pelaporan modal awalnya. Pada firma, saldo modal atas masing-masing anggota
sekutu akan ditunjukkan secara terpisah didalam neraca.

Anda mungkin juga menyukai