Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................4

BAB II ISI...............................................................................................................5

2.1 Pengertian dan Jenis Perusahaan ..............................................................5

2.2 Bentuk Perusahaan......................................................................................6

2.3 Laporan Keuangan Perusahaan..................................................................7


2.4 Konsep yang Mendasari Laporan Keuangan……………………………9
BAB III PENUTUP..............................................................................................10

3.1 Kesimpulan.................................................................................................10

Daftar Pustalka.................................................................................................10
Pengertian dan Jenis Perusahaan
Perusahaan secara ekonomi merupakan tempat yang
memproduksi/menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat luas. Perusahaan sebagai unit kegiatan yang dijalankan oleh
manajemen untuk mengelola sumber ekonomi berupa dana yang dipercayakan
kepadanya oleh penyedia dana (pemilik dan investor) dengan cara memproduksi
barang atau jasa dengan tujuan mendatangkan laba bagi penyedia dana tersebut.
Jenis perusahaan berdasarkan kegiatan utama yang dijalankan:
1. Perusahaan Jasa
Perusahaan yang dalam menjalankan usahanya hanya memberikan pelayanan
dalam bentuk jasa kepada para konsumennya. Yang termasuk perusahaan jasa
adalah Cleaning service, Konsultan perencanaan, perusahaan paket/delivery,
dsb.
2. Perusahaan Dagang
Perusahaan yang kegiatan utamanya melakukan pembelian barang-barang
dan selanjutnya dijual kembali kepada para konsumennya. Perusahaan dagang
tidak memproses lebih lanjut barang-barang yang akan dijualnya, ia memberi
kemasan yang lebih menarik. Yang termasuk perusahaan dagang adalah
supermarket, toko bangunan, dealer mobil, dsb.
3. Perusahaan Pabrik/Industri/Manufaktur
Perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi, selanjutnya
barang tersebut dijual kepada konsumen. Yang termasuk perusahaan industri
misalnya industri mobil Honda, pabrik minuman coca-cola, dsb.

Bentuk Perusahaan
Ditinjau dari kepemilikannya, perusahaan dibedakan menjadi perusahaan
perseorangan, perusahaan persekutuan, perusahaan perseroan Terbatas, dan
koperasi.

1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan dalam kepemilikan modalnya hanya dimiliki oleh satu orang yang
biasanya bertindak sekaligus sebagai manajer. Biasanya tidak dibutuhkan
modal awal yang banyak untuk memulai mendirikan sebuah perusahaan
perorangan. Perusahaan perseorangan bukan merupakan badan hukum
sehingga pemilik bertanggung jawab secara pribadi atas utang-utang
perusahaan.
2. Perusahaan Persekutuan
Perusahaan dalam struktur kepemilikan permodalan terdiri dari dua orang
atau lebih yang sepakat bekerja sama menjalankan usaha. Bentuk ini bukan
merupakan badan hukum sehingga sekutu bertanggung jawab atas piutang
perusahaan secara pribadi. Perusahaan Persekutuan terdiri dari Persekutuan
Firma dan Persekutuan Komanditer (CV). Ada perbedaan antara Firma dan
CV.
 Firma: para pemilik modal dapat aktif ataupun pasif dalam kegiatan
perusahaan, sesuai perjanjian.
 CV : struktur kepemilikan perusahaan terdiri dari Pesero aktif dan
pesero pasif. Pesero aktif merupakan pengurus operasional perusahaan,
sehingga pesero aktif hanya menyumbangkan tenaga dan keahliannya.
Sedangkan Pesero Pasif menyetorkan modalnya dan sebagai pengawas
kegiatan perusahaan.
3. Perseroan Terbatas
Persekutuan yang berbadan hukum untuk menjalankan suatu perusahaan.
Sebagai badan hukum perusahaan dianggap sebagai kesatuan yang berdiri
sendiri terpisah dari persero-persero/pemegang sahamnya. Kata terbatas
menunjukkan bahwa tanggung jawab pemegang saham adalah terbatas pada
modal yang telah disetor ke perusahaan. Apabila sebuah perseroan bangkrut
pemberi kredit tidak bisa menyita kekayaan pribadi pemegang saham.
4. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang diatur oleh UU Khusus yaitu UU
Perkoperasian yang merupakan bentuk kerja sama antuk mencapai tujuan
bersama anggota koperasi. Untuk menjadi anggota diwajibkan menyetor
simpanan pokok dan wajib sesuai dengan anggaran dasar koperasi. Koperasi
merupakan badan hukum sehingga anggota tidak bertanggungjawab penuh
atas tindakan koperasi yang terkait dengan pihak ketiga.
Laporan Keuangan Perusahaan
Laporan keuangan ialah pencatatan sebuah transaksi oleh seseorang untuk
mencatat semua transaksi-transaksi yang terjadi pada sebuah organisasi maupun
perusahaan yang bertujuan untuk informasi posisi keuangan arus kas dan kinerja
sehingga sumber daya yang dimanfaatkan atau digunakan dapat tercatat secara
rinci dan mudah dipahami, selain itu dapat mengetahui laba/atau ruginya suatu
perusahaan.
 Jenis-jenis laporan keuangan
1. Neraca
Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu
daftar yang menggambarkan aset (harta kekayaan), kewajiban, dan modal
(ekuitas) yang dimiliki oleh suatu entitas (perusahaan) pada suatu saat
tertentu.
2. Laporan Rugi Laba
Laporan laba rugi disusun untuk menggambarkan hasil operasi
perusahaan dalam suatu periode tertentu laporan laba/rugi
menggambarkan keberhasilan/kegagalan operasi perusahaan dalam upaya
mencapai tujuannya hasil operasi perusahaan diukur dengan
membandingkan antara penghasilan perusahaan dengan beban yang
dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut. Apabila penghasilan
lebih besar daripada beban maka perusahaan dinyatakan memperoleh
laba, dan jika sebaliknya perusahaan dinyatakan rugi.
3. Laporan Perubahan Modal
Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh
terhadap modal pemilik (ekuitas pemilik). Modal pemilik dapat juga
berubah karena adanya investasi yang di lakukan oleh si pemilik, atau
karena pemilik mengambil aset perusahaan untuk keperluan pribadi.
Dengan demikian modal pemilik akan bertambah karena adanya
tambahan investasi oleh pemilik karena perusahaan mendapat laba. Di
lain pihak modal pemilik akan berkurang karena pemilik melakukan
pengambilan aset perusahaan untuk keperluan pribadi (disebut
pengambilan prive), dan karena perusahaan menderita rugi. Laporan
perubahan modal sering disebut sebagai “jembatan” antara laporan laba-
rugi dengan neraca.
4. Laporan Arus Kas
Arus kas (cash flow) ialah pencatatan semua kas yang menyangkut
pengeluaran dan pemasukan kas perusahaan dalam satu periode tertentu.
Hal hal yang harus diperhatikan adalah cash flow antara lain ialah:
1. Dari mana kas sumber dari kas tersebut dalan satu periode (Aktivitas)
2. Berapa banyak perubahan saldo yang dipengaruhi dalam satu periode
(Investasi)
3. Berapa banyak kas yang digunakan dalam satu periode (pendanaan)
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan jenis laporan yang melengkapi
catatan keuangan selainya. Fungsinya adalah untuk memberikan
penjelasan rinci tentang detail-detail yang tidak tertulis pada jenis laporan
keuangan lainnya. Biasanya berupa alasan-alasan maupun pertimbangan
terhadap catatan yang telah dibuat.
Catatan atas laporan keuangan diletakan di bagian belakang catatan
keuangan yang dijelaskan. Tujuanya adalah menjelaskan asumsi sekaligus
mempermudah pembacaan laporan keuangan.

Konsep yang Mendasari Laporan Keuangan


1. Accounting Entity (entitas)
Yang menjadi fokus perhatian akuntansi adalah “entity” tertentu atau
lembaga tertentu yang akan dilaporkan, bukan lembaga lainnya.
2. Going Concern (kontinuitas operasi)
Dalam menyusun laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan
(cntity) yang dilaporkan terus beroperasi di masa masa yang akan datang.
Jika perusahaan dianggap tidak mampu melanjutkan usahanya harus
diungkapkan oleh akuntan.
3. Measurement (Pengukuran)
Akuntansi adalah sebagai media pengukuran sumber-sumber ekonomi
(Economic Resources) dan Kewajiban (Liability). Akuntansi harus
mengukur hasil transaksi, ukuran yang dipakai adalah unit moneter.

4. Time Period (Periode Waktu)


Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau periode
tertentu. Laporan harus memiliki batas waktu yang jelas.
5. Monetary Unit (Unit Moneter)
Pengukuran setiap transaksi adalah dalam bentuk nilai atau unit uang.
6. Accrual
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban
ditetapkan berdasarkan kejadiannya tanpa melihat apakah transaksi
pembayaran atau penerimaan kas telah dilakukan atau belum.
7. Exchange Price (Harga Pertukaran)
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan didasarkan pada harga
pertukaran pada saat terjadinya transaksi.
8. Aproximation (Penaksiran)
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-penaksiran. Seperti
taksiran umur, taksiran harga, pemilihan prinsip yang digunakan, dan
sebagainya.
9. Judgment (Pertimbangan)
Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-
pertimbangan berdasarkan keahlian, baik pertimbangan memilih
alternatif prinsip maupun pemilihan cara penyajian dalam laporan
keuangan.
10. General Purpose (Bertujuan Umum)
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan
akuntansi keuangan ditujukan buat pemakai secara umum, bukan
pemakai khusus.

Anda mungkin juga menyukai