Anda di halaman 1dari 12

JENIS DAN KOMPONEN

LAPORAN KEUANGAN
FAULIN RAHMAH NUZULA
XII MM 2
ABSEN 09
5 KOMPONEN DASAR LAPORAN
KEUANGAN PERUSAHAAN
Sebuah perusahaan yang baik tentunya didukung dengan berbagai komponen baik di dalamnya. Tidak terkecuali dalam hal laporan keuangan
untuk perusahaan. Bahkan bisa dibilang, faktor ini sangat vital dalam menentukan roda perusahaan. Semakin baik sekaligus semakin rinci
laporan keuangan perusahaan maka semakin memberi dampak positif kepada perusahaan.
Fakta tersebutlah yang membuat laporan keuangan perusahaan haruslah dibuat dengan sebaik mungkin. Sayangnya, di luar sana masih banyak
orang yang belum mengetahui tentang seluk beluk dari laporan keuangan perusahaan. Tenang saja, berikut ini akan dijelaskan 5 komponen
dasar laporan keuangan perusahaan:
5 Komponen Dasar Laporan Keuangan
1. Laporan Laba dan Rugi
Komponen pertama adalah laporan laba dan rugi. Laporan laba dan rugi sendiri merupakan perpaduan antara pemasukan dan pengeluaran
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan bersangkutan. Pertama, untuk laporan laba adalah laporan pendapatan yang didapatkan oleh
perusahaan tersebut dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
Sedangkan untuk laporan rugi adalah berapa banyak pengeluaran yang mesti dikorbankan oleh perusahaan tersebut demi bisa mendapatkan
keuntungan. Guna dari membuat laporan laba dan rugi ini adalah agar mampu menilai kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Sekaligus
sebagai bentuk review perusahaan atas berbagai keputusan apakah lebih banyak mendatangkan dampak positif atau malah sebaliknya?
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Ekuitas atau modal tentu tak ubahnya sebuah roda yang menjalankan perusahaan. Hal ini membuat tiap perusahaan harus memiliki kontrol
penuh terhadap modal yang dimiliki. Tidak terkecuali dalam memperhatikan perkembangan modal yang dimiliki oleh perusahaan dari waktu ke
waktu.
Pembuatan laporan perubahan ekuitas atau modal memiliki maksud untuk mengetahui perkembangan perusahaan, apakah berjalan ke arah
yang diinginkan atau malah sebaliknya? Dimana hal ini bisa dilakukan dengan melihat hak kepemilikan modal dari perusahaan tersebut tentu
dengan jumlah periode yang telah ditentukan. Struktur pembuatan laporan ini sendiri terdiri dari investasi, saldo laba dan rugi hingga
kepemilikan pribadi.
3. Neraca
Laporan Neraca yang diperlukan perusahaan sendiri terdiri dari tiga hal paling utama. Tiga hal yang dimaksud adalah aktiva,
kewajiban dan modal. Dimana tiga hal yang telah disebutkan barusan haruslah berada dalam ukuran yang seimbang demi
kebaikan perusahaan itu sendiri.
Tujuan dari pembuatan Laporan Neraca perusahaan agar kekayaan perusahaan pada sebuah periode yang ditentukan dapat
diketahui secara lebih detail. Hal tersebutlah yang membuat Laporan Neraca perusahaan haruslah disusun secara sistematis dan
juga kronologis.
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Aliran kas dalam perusahaan seringkali digunakan demi kebutuhan produksi perusahaan tersebut. Untuk itulah, harus dibuat
sebuah laporan baku yang menjelaskan secara detail dan juga rinci tentang kas perusahaan. Mulai dari aliran kas yang masuk ke
perusahaan hingga aliran kas yang keluar dari perusahaan. Tentunya hitungannya tergantung berapa periode yang diinginkan.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk laporan yang terakhir bisa dibilang adalah rangkuman dari semua laporan yang telah dibuat. Hal tersebut disebabkan
karena catatan atas laporan keuangan merupakan sinergi dari laporan laporan neraca, laporan arus kas hingga laporan realisasi
anggaran yang dibuat dengan metode naratif.
Pembuatan laporan ini akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan untuk mengambil berbagai keputusan penting
perusahaan untuk kedepannya. Yang tentunya untuk bisa mewujudkan visi perusahaan dan juga keuntungan ekonomi.
Setelah mengetahui lima laporan dasar keuangan perusahaan tentunya membuat siapapun tidak bisa lagi memandang sebelah
mata terhadap hal ini. Karena tak bisa dipungkiri bahwa laporan keuangan adalah hal vital bagi tiap perusahaan untuk terus
bergerak maju.
Semoga artikel ini dapat membantu bisnis Anda. Dan jangan lupa untuk meng-share artikel ini ke sosial media Anda ya. Agar
teman Anda juga mendapatkan manfaatnya
Jenis-jenis Laporan Keuangan yang Perlu Anda Ketahui
1. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-
unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Dalam laporan laba rugi, kita dapat mengetahui beberapa unsur-unsur berikut :
Pendapatan (revenues) adalah arus uang masuk atau peningkatan aktiva lainnya dari sebuah perusahaan. Pendapatan juga menunjukkan
penyelesaian liabilitas selama periode tertentu karena pengiriman atau produksi barang dan menyelesaikan jasa.
Beban (Expenses) adalah arus uang keluar atau penggunaan aktiva atau timbulnya liabilitas selama periode tertentu karena pengiriman atau produksi
barang dan menyelesaikan jasa.
Keuntungan (profit) adalah peningkatan modal (ekuitas) karena adanya transaksi perusahaan yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi dari
perusahaan yang bersangkutan.
Kerugian (loss) adalah penurunan ekuitas (modal) karena adanya transaksi perusahaan yang dihasilkan dari beban atau pendistribusian ke pemilik
perusahaan.
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal atau ekuitas merupakan salah satu laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan yeng menunjukkan perubahan
peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode tertentu.
Unsur-unsur dari Laporan Perubahan Modal yaitu :
Modal awal. Merupakan keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk perkembangan atau kemajua perusahaan dari awal perusahaan berdiri hingga
waktu tertentu dimana modal belum ditambahkan
Laba rugi adalah selisih pendapatan dengan sejumlah biaya
Prive merupakan penarikan modal untuk keperluan pribadi pemilik perusahaan
Penambahan modal adalah selisih yang kita dapatkan antara laba bersih dengan prive.
3. Laporan Neraca
Menurut Jumingan (2013; 13) neraca merupakan suatu laporan yang sistematis tentang aktiva (assets), utang (liabilities) dan modal sendiri (owner’s equity) dari suatu
perusahaan pada tanggal tertentu.
Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam suatu waktu tertentu atau a moment of time, atau per tanggal tertentu
misalnya pada hari terakhir di tahun tertentu atau tanggal 31 Desember pada tahun tertentu. Laporan Neraca menggambarkan posisi harta, utang dan modal.
Pada umumnya, Laporan Neraca memiliki tiga unsur utama, yaitu :
Asset adalah semua hak yang dapat digunakan dalam operasi perusahaan. Misalnya saja gedung atau bangunan, atau investasi dalam bentuk lain yang cukup liquid
untuk digunakan dalam operasional perusahaan.
Liabilitas adalah hutang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada pihak lain di masa yang akan datang. Sehingga dapat dikatakan bahwa Liabilitas
merupakan kebalikan dari aset. Dimana aset merupakan harta yang kita miliki sedangkan liabilitas adalah kewajiban.
Ekuitas atau modal adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Ketiga hal tersebut kemudian
dapat dihubungkan dengan suatu persamaan :
Asset = Liabilitas + Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi
pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Beberapa Elemen yang terdapat dalam Laporan Arus Kas yaitu :
Arus Kas dari Kegiatan Usaha (Operating Activities)
Yaitu arus kas pemasukan maupun pengeluaran yang berasal dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan. Misalnya : penerimaan uang dari penjualan,
pembayaran utang, penerimaan dividen, pelunasan pajak maupun pembayaran bunga.
Arus Kas dari Kegiatan Investasi (Investing Activities)
Yaitu arus kas pemasukan maupun pengeluaran yang berasal dari kegiatan investasi. Seperti pembelian aset seperti mesin, dan penjualan aset seperti gedung atau
lelang mobil dinas.
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Yaitu arus kas pemasukan maupun pengeluaran yang berasal dari kegiatan pendanaan perusahaan. Misalnya penjualan obligasi, pembayaran dividen, pelunasan kredit
dari bank.
Membuat laporan keuangan dalam usaha
bisnis
Apapun skala perusahaan kamu, laporan keuangan berperan penting
untuk memantau jalannya bisnis. Perusahaan besar punya staf
keuangan berpendidikan akuntansi yang khusus membuat laporan
keuangan terstruktur. Namun, mempekerjakan pegawai untuk
mengurus keuangan jarang dilakukan pada usaha kecil seperti UMKM. 
Kemungkinan kamu masih turun tangan langsung menanganinya.
Maka, mempelajari contoh laporan keuangan sederhana akan
membantumu dalam melakukan pencatatan akuntansi usaha yang
dijalani
• Langkah Awal yang Bisa Dilakukan
• Omzet besar tidak berarti jika tidak mampu memetakan arus uang dalam
usahamu. Itu sama saja dengan mengabaikan laporan keuangan. Mari
coba awali dengan melakukan beberapa langkah di bawah ini. 
• Menyediakan buku arus kas
• Keluar masuknya uang secara riil dalam periode tertentu harus dicatatkan
dalam buku arus kas. Dari sini kamu bisa memperoleh gambaran aktivitas
manajemen terkait investasi, pendanaan, dan operasi usaha.
• Membuat catatan stok barang
• Arus keluar masuk barang perlu dipantau setiap hari secara
berkelanjutan. Dengan memantau jumlah persediaan barang, kamu bisa
memperkirakan kapasitas produksi dalam periode tertentu.
• Menyiapkan buku pembelian
• Ada pembelian yang dibayar secara non-tunai? Catatkan secara rutin
sesuai waktu faktur pembelian di buku ini.
• Membuat buku penjualan
• Catatkan penjualan barang dalam suatu periode tertentu dalam buku
ini. Jangan lupa menyertakan salinan faktur yang telah diterbitkan
kepada klien atau pelanggan. 
• Mencatat biaya operasional
• Sediakan satu buku terpisah khusus biaya operasional terkait proses
produksi maupun pemasaran. Lazim disebut biaya overhead produksi,
masuk dalam kelompok ini antara lain gaji karyawan, biaya listrik, dan
pulsa HP atau langganan internet. 
• Menyediakan buku utang
• Pembukuan utang perlu kamu siapkan supaya bisa mengetahui nominal
utang yang belum dibayarkan kepada pihak lain pada periode tertentu.
• Mengadakan buku piutang
• Berlawanan dengan buku utang, buku ini berisi laporan pembayaran yang
belum dilunasi pelanggan. Catatan tersebut akan mempermudah kamu
menagih piutang sesuai waktu pembayaran. 
• Membuat catatan inventaris barang
• kamu  bisa menyediakan buku khusus untuk mendata apa saja barang
yang dipakai dalam operasional usaha, mulai dari waktu pembelian hingga
perawatan. Contoh, kendaraan operasional, laptop, meja dan kursi, serta
rak penyimpanan. Jadi, aset usaha pun terpantau dan terkontrol sehingga
tidak ada pembelian barang yang percuma.
Contoh Laporan Keuangan Sederhana
• Kamu sudah memahami bagaimana pentingnya pencatatan keuangan, tetapi
bingung harus melakukan langkah apa sekarang. Alasan tidak memahami
akuntansi dan merasa kerepotan kerap mengemuka dari para pemilik usaha kecil.
Harus diakui, memang butuh waktu untuk memahami seluk beluk akuntansi
berikut aktivitas pencatatannya.
• Apalagi, jika kamu harus melakukan semua hal sendiri, dari administrasi,
produksi, pemasaran, pengepakan, hingga akuntansi. Sebetulnya, pemilik usaha
dapat melakukan penyesuaian format pencatatan keuangan tersebut. Tentukan
dahulu informasi apa yang ingin kamu  peroleh dari kegiatan ini sehingga proses
pencatatan lebih efektif dan efisien.
• Untuk usaha kecil, sebaiknya mulai dengan tiga contoh laporan keuangan
sederhana berikut ini.
• Laporan Arus Kas
• Mencantumkan semua informasi terkait masuk dan keluar kas usaha dalam
periode tertentu. Lakukan setiap hari karena catatan arus kas berperan sebagai
sumber data laporan lainnya.
• Laporan Laba Rugi
• Menampilkan informasi tentang selisih pendapatan dan pengeluaran usaha pada
suatu periode sehingga dapat terlihat apakah usaha menghasilkan laba atau
justru merugi. 
• Laporan Neraca
• Kamu membutuhkan laporan neraca guna mengetahui posisi keuangan usaha
pada suatu periode. Ada tiga unsur yang perlu muncul dalam neraca, yaitu modal,
aset, dan kewajiban (utang). Sisi kiri neraca berisi aktiva atau aset, mulai dari aset
berwujud hingga tidak berwujud. Sementara sisi kanan mencantumkan pasiva,
yaitu sumber aset tersebut. Kedua sisi ini harus seimbang atau balance. 
Keuntungan Melakukan Pencatatan
Keuangan
• Contoh laporan keuangan sederhana di atas menegaskan bahwa proses
pencatatan akuntansi untuk usaha kecil ternyata cukup mudah. Sedikit repot di
awal sepadan dengan deretan keuntungan yang akan kamu peroleh. Beberapa
keuntungan berikut jadi alasan kuat mengapa kamu wajib melakukan aktivitas
ini. 
• Memberi informasi apakah usaha menghasilkan laba atau rugi
• Memisahkan uang pribadi dan modal sehingga kondisi bisnis tergambar jelas
• Menghindari kecurangan yang boleh jadi dilakukan partner atau karyawan
• Membantu pengambilan keputusan terkait strategi pengembangan usaha
• Merepresentasikan kesehatan keuangan usaha sehingga mempermudah
pengajuan modal kepada pihak luar seperti bank, koperasi, atau investor. 

Anda mungkin juga menyukai