KONSEP ELEMEN-ELEMEN LABA RUGI DAN LAPORAN ARUS KAS
LAPORAN LABA RUGI
Secara sederhana Laporan laba rugi diartikan sebagai laporan keuangan yang termasuk dalam rangkaian siklus akuntansi yang dihasilkan dalam satu periode akuntansi yang didalamnya menyajikan seluruh unsur pendapatan dan beban perusahaan yang akan menghasilkan kondisi sebenarnya laba bersih atau rugi bersih perusahaan. Dengan kata lain laporan laba-rugi merupakan laporan keuangan yang memuat dan menyediakan informasi tentang ukuran keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan laba rugi terutama menyajikan informasi kinerja. Informasi kinerja perusahaan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Laporan laba rugi (profit and lost statement) yang disusun oleh perusahaan mempunyai unsur pendapatan serta seluruh beban pada periode berjalan suatu perusahaan. Pendapatan adalah arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva perusahaan atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduannya) selama suatu periode yang ditimbulkan oleh pengiriman/penjualan/produksi barang, penyediaan jasa, serta aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama perusahaan. Beban adalah arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva perusahaan atau penambahan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) selama periode waktu tertentu yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang, penyediaan jasa, serta aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama perusahaan. Lalu dalam laporan laba rugi ada sejumlah elemen yang tercatat dalam laporan rugi laba perusahaan. Antara lain: a. Pendapatan (Revenue) b. Beban (expense) c. Laba (Profit) d. Rugi (Loss) Dan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2004:1.14) dinyatakan bahwa laporan laba rugi yang lengkap minimal harus mencakup pos-pos sebagai berikut: 1. pendapatan; 2. laba rugi usaha; 3. beban pinjaman; 4. bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas; 5. beban pajak; 6. laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan; 7. pos luar biasa; 8. hak minoritas; dan 9. laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2004:1.15) menyarankan agar perusahaan menyajikan rincian beban di laporan laba rugi atau di catatan atas laporan keuangan dengan menggunakan klasifikasi yang didasarkan pada sifat atau fungsi beban di dalam perusahaan. Pembagian laba pada laporan laba rugi terdiri atas lima bagian laba, yakni: 1. Laba kotor Laba kotor adalah gambaran umum mengenai keuntungan yang diperoleh oleh sebuah usaha. Laba kotor belum bisa digunakan/dialokasikan sepenuhnya karena masih harus diproses untuk mendapatkan laba bersih. Laba kotor = Pendapatan dari Penjualan BersihHarga Pokok Penjualan Laba kotor mengindikasikan secara langsung seberapa jauh perusahaan mampu menutupi biaya produknya. 2. Laba operasi Laba operasi merupakan selisih antara penjualan dengan seluruh biaya dan beban operasi. 3. Laba sebelum pajak. Laba sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang ditentukan menurut Standar Akuntansi Keuangan. Laba ini tidak berpengaruh pada jumlah pajak penghasilan yang sebenarnya bagi pemakai laporan keuangan dalam hal pengambilan keputusan. 4. Laba bersih Laba bersih mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba bersih yaitu angka terakhir dalam perhitungan laba rugi dimana untuk mencarinya laba operasi bertambah pendapatan lain-lain dikurangi oleh beban lain-lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba bersih perusahaan adalah pendapatan, beban pokok penjualan, beban operasi, dan tarif pajak penghasilan. 5. Laba dari operasi berjalan Merupakan laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak. Laba ini juga disebut laba sebelum pos luar biasa dan operasi dalam penghentian. Bentuk Bentuk Laporan Laba Rugi Single Step Dalam bentuk single step, semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk unsur operasi ditempatkan pada bagian awal laporan laba rugi, diikuti dengan seluruh beban dan kerugian yang termasuk kategori operasi. Selisih antara total pendapatan dan keuntungan dan total beban dan kerugian menghasilkan laba operasi. Multiple Step Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi, juga membandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan. Pengungkapan laba operasional akan memperlihatkan perbedaan antara aktivitas biasa dengan aktivitas yang tidak biasa atau insidentil. Manfaat laporan laba rugi bagi perusahaan Laporan laba/rugi yang disajikan perusahaan jasa pada akhir periode memiliki manfaat, antara lain: a) Menilai perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan usahanya (rentabilitas). b) Menganalisis pemakaian modal usaha selama satu periode akuntansi. c) Mengetahui perkembangan perusahaan pada masa mendatang. d) Menjadikan laporan laba/rugi sebagai dasar pengambilan keputusan. LAPORAN ARUS KAS Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) memiliki pengertian sebagai laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode. Hal yang biasa disajikan atau digambarkan dalam laporan keuangan arus kas (Cash Flow Statement) meliputi jumlah kas yang diterima, seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan, seperti beban-beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan pengambilan prive. Laporan keuangan arus kas membutuhkan data/ informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode yang bersangkutan dan laporan laba rugi pada periode yang kebersangkutan. Dari penyajian informasi yang ada pada laporan akus kas maka laporan keuangan arus kas dapat diartikan sebagai salah satu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Klasifikasi Laporan Arus Kas Dalam laporan keuangan arus kas baik pada perusahaan barang maupun jasa, ada 3 bagian yaitu: 1. Kas aktivitas operasi Contoh dari kas aktivitas operasi yaitu pembayaran dan pendapatan piutang, pembayaran gaji, pengeluaran operasional, dan lain sebagainya. Laporan kas dari aktivitas operasi terdiri dari kegiatan atau operasi utama pada sebuah perusahaan yang secara langsung berimbas pada kas. 2. Kas aktivitas investasi Merupakan laporan kas keuangan yang berkaitan dengan perolehan penjualan dan pembelian aktiva tetap atau aktiva permanen. 3. Kas aktivitas pendanaan Laporan keuangan arus kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana, dan pengambilan uang oleh pemilik. Menurut Standard Akuntansi Keuangan No.2 (PSAK-02), laporan kas yang disajikan harus melaporkan setiap aliran kas dalam waktu periode tertentu, serta diklasifikasikan menurut aktivitas operasinya masing-masing. Dengan demikian laporan arus kas akan menunjukkan arus kas uang masuk dan keluar dengan cukup jelas dari sebuah perusahaan / organisasi dalam periode tertentu (semester atau tahunan). Laporan arus kas mempunyai tujuan utama yaitu menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode akuntansi, dimana laporan arus kas disajikan sesuai Prinsip Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2 tentang Laporan Arus Kas dengan tambahan aktivitas pendanaan.
Manfaat Laporan Arus Kas
Laporan arus kas bermanfaat bagi para investor, kreditor, dan lainnya adalah untuk menilai : 1. Kemampuan entitas dalam memperoleh arus kas dimasa depan Laporan keuangan arus kas lebih baik dibandingkan data akrual. Para pihak pemakai dapat membuat prediksi mengenai jumlah, waktu dan ketidakpastian mengenai arus kas di masa depan dengan memeriksa hubungan antar pos pada laporan arus kas. 2. Kemampuan entitas untuk membayar deviden dan memenuhi kewajiban. Dengan melihat laporan arus kas maka perusahaan dapat memastikan jumlah/nominal kas perusahaan untuk membayar sejumlah kewajiban seperti membayar gaji karyawan, melunasi hutang atau membayar deviden. Para investor dan pemakai informasi keuangan lainnya tertarik pada laporan arus kas karena menggambarkan arus kas dalam kegiatan bisnis. 3. Alasan atas perbedaan antara angka laba bersih dan kas bersih yang dihasilkan (digunakan ) oleh aktivitas operasi. Keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis dapat dilihat dari laba bersih yang didapatkan. Sehingga informasi atas laba bersih juga sangat di butuhkan oleh para pihak-pihak pemakai laporan keuangan. 4. Transaksi transaksi investasi dan pendanaan kas selama periode tersebut. Jumlah aset dan kewajiban sewaktu-waktu dapat berubah dikarenakan faktor- faktor tertentu dengan memeriksa transaksi investasi dan pendanaan, pemakai informasi akan mengetahui penyebab perubahan kedua akun tesrsebut. Cara Menyusun Laporan Arus Kas Laporan keuangan arus kas (cash flow statement), laporan yang disusun atau dibuat setelah pembuatan neraca. Laporan ini disusun berdasarkan pada dua sumber data, yaitu data laporan laba rugi periode berjalan (current book) dan neraca periode berjalan dengan neraca periode sebelumnya. Berdasarkan cara penyajian atau bentuknya, laporan keuangan arus kas dibedakan menjadi dua yaitu penyajian langsung (direct method) dan penyajian tidak langsung (indirect method). Secara elemen, tidak ada yang berbeda antara dua cara penyajian laporan keuangan arus kas tersebut, perbedaannya hanya terletak pada penyajian arus kas yang berasal dari kegiatan operasi. Jika pada penyajian langsung (direct method), arus kas yang berasal dari kegiatan operasional diperinci menjadi dua arus kas yaitu arus kas masuk dan arus kas keluar dan kemudian diperinci lagi dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas maka dalam penyajian tidak langsung (indirect method), arus kas dari kegiatan operasional ditentukan dengan mengoreksi laba bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi (biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/ rugi). Secara umum (baik direct method maupun indirect method), ada lima langkah yang dapat digunakan sebagai cara menyusun laporan keuangan arus kas, yaitu: 1. Hitung kenaikan/ penurunan yang terjadi pada kas 2. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas operasi, dengan menggunakan cara langsung (direct method) atau tidak langsung (indirect method). 3. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas investasi 4. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan oleh aktivitas pendanaan 5. Hitung arus dan jumlahkan kas netto dari gabungan kas netto yang digunakan oleh aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan saldo awal kas (sebagai pembuktian kesamaan dengan saldo kas akhir).
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya