Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

AKUNTANSI ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

PERBEDAAN MENDASAR SAK ETAP DAN SAK EMKM

Maryani
(F0317064)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2019
1. CV YUDHA ALAM SEJAHTERA MENGGUNAKAN SAK ETAP

Standar akuntansi diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai badan penyusun
standar (atau yang berwenang) mengeluarkan suatu standar akuntansi. Pada tahun 2009 IAI
menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang
berlaku efektif 1 Januari 2011. SAK ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang diperuntukkan
sebagai acuan dasar dalam menyusun laporan keuangan pada perusahaan yang tidak memiliki
akuntabilitas signifikan serta menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal yaitu pemilik yang tidak
terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit (IAI,
2009:1).

SAK ETAP diharapkan memberikan panduan dan solusi untuk usaha kecil dan menengah
(UKM), PT yang berskala menegah dan belum listing di bursa efek, CV, Firma, serta Koperasi
yang merupakan perusahaan tanpa akuntabilitas publik untuk menghasilkan laporan keuangan
yang berkualitas sehingga bermanfaat dalam kegiatan bisnis entitas-entitas tersebut.
SAK ETAP bertujuan memudahkan entitas dalam menyusun laporan keuangan ketimbang
harus mengikuti standar sebelumnya yaitu Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
aturannya cukup kompleks dan memberatkan bila diterapkan oleh entitas tanpa akuntabilitas
publik. Sehingga dengan diterbitkannya SAK ETAP diharapkan akan berdampak pada
peningkatan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut dan
memungkinkan entitas tanpa akuntabilitas publik signifikan mendapatkan opini audit.
CV Yudha Alam Sejahtera merupakan perusahaan menengah yang bergerak dibidang real
estate yaitu melakukan kegiatan jual beli tanah kaplingan. Dalam menjalankan kegiatan operasinya
CV Yudha Alam Sejahtera membeli tanah dari masyarakat dengan luas tertentu, lalu
mematangkannya dan membuatnya dalam bentuk kaplingan dan menjualnya kepada masyarakat
secara eceran, dengan mencicil maupun membayar tunai. Indonesia memiliki 4 jenis Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku yaitu Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), Standar
Akuntansi Syari’ah, dan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Dari empat jenis standar tersebut
maka CV Yudha Alam Sejahtera seharusnya menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan karena perusahaan termasuk dalam kriteria entitas tanpa akuntabilitas sesuai ketentuan
dalam SAK ETAP. SAK ETAP menyatakan bahwa laporan keuangan harus menyajikan dengan
wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyaratkan
penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa, dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi
dan kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan, dan beban (IAI,2009:14)

Jenis Laporan Keuangan


1. Laporan Posisi Keuangan
Neraca atau disebut juga posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan
dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, sering disebut per tanggal tertentu misalnya
per tanggal 31 Desember 201A. Posisi yang digambarkan yaitu posisi harta, utang, dan ekuitas.
Klasifikasi yang digambarkan ini memang timbul sebagai akibat dari konsep double entry
accounting system yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari akuntansi keuangan
(Harahap,2003:206). Komponen tersebut dapat dijelaskan di bawah ini.
a. Harta (Asset), adalah sesuatu yang disajikan di saldo debit yang dipindahkan setelah tutup buku
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi (bukan karena saldo negatif yang dinilai sebagai utang),
saldo debit ini merupakan hak milik atau nilai yang dibeli atau pengeluaran yang dibuat untuk
mendapatkan kekayaan dimasa yang akan datang.
b. Kewajiban (Liabilities), adalah saldo kredit atau jumlah yang harus dipindahkan dari saat tutup
buku ke periode tahun berikutnya berdasarkan pencatatan yang sesuai dengan prinsip akuntansi
(saldo kredit bukan saldo negatif dari aktiva), dapat juga diartikan sebagai kewajiban ekonomis
dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi.
c. Ekuitas (Equity), adalah “suatu hak“ yang tersisa atas aktiva suatu lembaga/entitas setelah
dikurangi kewajibannya. Secara sempit dapat diartikan sebagai setoran dari pemilik kepada
perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi
Angka laba rugi merupakan informasi penting yang dicantumkan dalam laporan laba rugi.
Dalam neraca biasa ditampilkan melalui pos laba ditahan atau pos rugi. Laporan laba rugi ini
adalah penjelasan lengkap dan lebih rinci tentang perhitungan laba rugi. Laporan laba rugi
melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil, dan laba (rugi) perusahaan selama
periode tertentu (Harahap,2003:223). Ada 4 unsur yang terkandung dalam laporan laba rugi, yaitu:
a. hasil (Revenue), adalah arus masuk atau peningkatan nilai aset dari suatu entitas atau
penyelesaiaan kewajiban dari entitas atau gabungan dari keduanya selama periode tertentu yang
berasal dari penyerahan produksi barang, pemberian jasa atas pelaksanaan kegiatan lainnya
yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang berjalan,
b. biaya (Expenses), adalah arus kas keluar aktiva, penggunaan aktiva, atau kombinasi dari
keduanya selama satu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang, pembebanan jasa, atau
pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan. Biaya biasanya
dibagi menjadi tiga golongan: (1) biaya yang dihubungkan dengan penghasilan pada periode
itu, (2) biaya yang dihubungkan dengan periode tertentu yang tidak dikaitkan dengan
penghasilan, (3) biaya yang karena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode
manapun,
c. gain and loss, gain (laba/keuntungan dari transaksi tertentu yang sifatnya insidentil), yaitu
naiknya ekuitas yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama dari entitas dan transaksi
kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu kecuali yang berasal
dari hasil atau investasi pemilik. Losses (rugi dari transaksi tertentu yang sifatnya insidentil),
yaitu turunnya nilai ekuitas dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama
entitas dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama periode
tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau pemberian kepada pemilik (prive),
d. laba rugi, adalah jumlah dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lainya, dan kerugian
dari penghasilan atau penghasilan operasi atau bias juga diartikan sebagai kelebihan (defisit)
penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan perubahan dalam ekuitas pemilik untuk suatu waktu
tertentu. Laporan ini dibuat setelah laporan laba rugi karena laba bersih atau rugi bersih periode
harus dilaporkan di dalam laporan ini. Begitu pula halnya, laporan ini disiapkan sebelum neraca,
karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di neraca. Karena itu laporan
ekuitas pemilik sering dilihat sebagai penghubung antara laporan laba rugi dan neraca (Reeve
et.al,2009:24). Laporan ini juga menyajikan laba atau rugi entitas untuk satu periode, pos
pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas dalam periode tersebut,
pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode
tersebut, (tergantung pada format laporan yang dipilih oleh entitas) jumlah investasi oleh, dividend
yang akan didistribusi lain ke, dan pemilik ekuitas selama periode tersebut (IAI,2009:26).

4. Laporan Arus Kas


Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari
kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta
kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode. Harahap
(2005:243) menyatakan tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberian informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada
periode tertentu. Laporan ini akan membantu investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk: (a)
menilai kemampuan perusahaan untuk masukkan kas dimasa mendatang, (b) menilai kemampuan
perusahaan untk memenuhi kewajibannya membayar deviden dan keperluan dana untuk kegiatan
ekstern, (c) menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan penerimaan
dan pengeluaran kas, (d) menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi
keuangan lainnya tehadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode. Yang dimaksud kas
dalam laporan ini adalah kas yang bersifat jangka pendek, surat-surat berharga yang sangat lancar
yang memenuhi syarat: (a) setiap saat dapat ditukar menjadi kas, (b) tanggal jatuh temponya sangat
dekat, kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan terhadap bunga (investasi yang
jatuh tempo maksimal tiga bulan). Dalam laporan ini penerimaan dan pengeluaran kas
dikelompokkan dari sumber sebagai berikut:
a. arus kas dari kegiatan operasi, adalah aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan dan
aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan,
b. arus kas dari aktivitas pembiayaan/pendanaan, adalah aktivitas yang meng-akibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan, berupa kegiatan
mendapatkan sumber-sumber dana pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari
sumber dana tersebut, meminjam dan membayar utang tertentu, melakukan pinjaman jangka
panjang untuk utang tertentu,
c. arus kas dari kegiatan investasi, adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta
investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Terdapat dua cara menyajikan arus kas yaitu:
1. direct method, dalam pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-
kelompok penerimaan kas dan pengeluaran dari kegiatan operasi secara lengkap (gross), dan
baru dilanjutkan dengan kegiatan operasi secara lengkap dengan kegiatan investasi dan
pembiayaan,
2. indirect method, dengan metode ini penghasilan bersih disesuaikan (reconcile) dengan
menghilangkan: (a) pengaruh transaksi yang masih belum direalisasi (deferral), dari arus kas
masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan deferral
income, arus kas masuk dan keluar yang akrual seperti piutang dan utang, (b) pengaruh
perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak
mempengaruhi kas seperti: penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan
dari operasi yang dihentikan (yang bekaitan dengan kegiatan investasi), laba rugi pembatalan
utang (transaksi pembiayaan).
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan. Biasanya hal-hal yang diungkapkan dalam catatan dan penjelasan laporan keuangan ini
adalah: (1) kebijaksanaan akuntansi,misalnya metode laporan konsolidasi, metode penyusutan,
persediaan barang, pengakuan hasil, perubahan akuntansi dan sebagainya (2) penjelasan tentang
perkara dipengadilan jika ada, kewajiban contingent laba rugi kontigensi dan komitmen yang tidak
biasa, (3) rencana penggabungan usaha, penjelasan transaksi yang tidak biasa, related party
transaction (hubungan istimewa), dengan perusahaan anak, induk, direksi, pemegang saham, dan
lain-lain, (4) penjelasan tentang jenis saham, program pemberian saham kepada pegawai
(ESOP=Employe Stock Ownership Plan), dividen saham, dan lain-lain, (5) jumlah penyusutan dan
biaya riset dan pengembangan, (6) penjelasan pos penting seperti: umur piutang, perincian
persediaan, aktiva tetap, penjualan, pembelian barang, daftar biaya produksi, dan lain-lain, (7)
penjelasan tentang pajak penghasilan, komposisi, restitusi, dan perkara di majelis perpajakan.

2. UMKM ES BUAH CARICA “QANITA” MENGGUNAKAN SAK EMKM

SAK EMKM merupakan standar yang dibuat dan disahkan langsung oleh Dewan IAI (Ikatan
Akuntan Indonesia). Alasan dibuatnya SAK EMKM ini adalah dikarenakan banyak pelaku usaha
EMKM atau UMKM yang belum mengetahui cara membuat Laporan Keuangan secara lengkap,
mendetail dan komprehensif. Sedangkan Laporan Keuangan merupakan instrumen yang penting
bagi kegiatan bisnis dalam melaporkan segala transaksi dari seluruh aktivitas bisnis UMKM. Pada
dasarnya, Laporan Keuangan menurut SAK EMKM dibuat berdasarkan asumsi dasar akrual dan
kelangsungan usaha seperti entitas bisnis umumnya. Syarat penyajian Laporan Keuangan UMKM
harus bersifat relevan, lengkap, bisa dipahami, dan komparatif. Sesuai dengan peraturan SAK
EMKM, minimal UMKM harus membuat tiga jenis laporan keuangan berikut ini:
1. Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan adalah Laporan Keuangan yang meringkas total aset bisnis (aset
lancar, tidak lancar dan tidak berwujud). Kemudian pada sisi Liabilitas terdapat akun kewajiban
(utang usaha dan utang bank), dan ekuitas (modal saham dan laba ditahan). Laporan Posisi
Keuangan pada UMKM sama dengan entitas bisnis pada umumnya dibuat dan diterbitkan di tiap
akhir periode akuntansi. Sederhananya, Laporan Posisi Keuangan memberikan gambaran
menyeluruh terkait informasi keuangan perusahaan. Informasi tersebut termasuk mengenai sumber
daya ekonomi yang dimiliki perusahaan, utang-utang, dan sumber pembiayaan (modal) untuk
mendapatkan sumber daya ekonomi tersebut. Fungsi utama dari penggunaan Laporan Posisi
Keuangan adalah untuk mengidentifikasi tren ekonomi berjalan dan membuat keputusan keuangan
yang lebih tepat. Data dan informasi dari Laporan Keuangan juga sering dipakai oleh kreditur dan
investor untuk menentukan kelayakan investasi dan pemberian kredit. Berikut Laporan Posisi
Keuangan UMKM:
UMKM ES BUAH CARICA “QANITA”

Laporan Posisi Keuangan

31 Desember 2017 dan 2018

(Dalam Ribu Rupiah)


ASET 2017 2018

Kas dan setara kas

Kas Rp1.000 Rp1.500

Jumlah kas dan setara kas Rp 1.000 Rp 1.500

Piutang Usaha Rp 3.000 Rp 4.500

Persediaan Rp 2.500 Rp 2.000

Beban Dibayar Di Muka Rp 5.000 Rp 4.000

Aset Tetap Rp10.000 Rp 10.000

Akumulasi Penyusutan (Rp 1.000) (Rp 1.000)


JUMLAH ASET Rp20.500 Rp21.000
LIABILITAS
Utang Usaha Rp 2.000 Rp 2.000
Utang Bank Rp 5.000 Rp 3.000

JUMLAH LIABILITAS Rp 7.000 Rp 5.000


EKUITAS

Modal Rp 8.000 Rp 8.000

Saldo Laba (Rugi) Rp 5.500 Rp 8.000


JUMLAH EKUITAS Rp13.500 Rp 16.000
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Rp 20.500 Rp 21.000

2. Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi UMKM merinci akun pendapatan, beban keuangan, dan beban pajak.
Secara ringkas, Laporan Laba Rugi merangkum total pendapatan dan pengeluaran yang
dikeluarkan oleh bisnis. Dengan Laporan Laba Rugi, Anda bisa melihat apakah bisnis mencetak
laba atau rugi dalam periode tertentu. Periode Laporan Laba Rugi biasanya ditentukan per bulan,
kuartalan, atau tahunan.

Laporan Laba Rugi dibutuhkan oleh pemangku kepentingan internal (tim manajemen dan dewan
direksi) dan pemangku kepentingan eksternal (investor dan kreditur). Mereka menggunakan
Laporan Laba Rugi untuk mengevaluasi profitabilitas bisnis dan membantu menilai tingkat risiko
keuangan bisnis. Selain rasio profitabilitas, Laporan Laba Rugi juga dijadikan acuan untuk melihat
rasio keuangan lainnya seperti rasio solvabilitas, rentabilitas, dan lainnya.

3. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

Sesuai dengan SAK EMKM, CALK UMKM harus memuat informasi berikut:

1. Sebuah pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan ED SAK EMKM.
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi.
3. Informasi tambahan dan rincian akun tertentu yang menjelaskan transaksi penting dan
material sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk memahami laporan keuangan.

Informasi tambahan dari setiap akun di Laporan Keuangan dirujuk-silang ke CALK sehingga
mempermudah dan memperjelas pengguna dalam memahami Laporan Keuangan UMKM.
PERBEDAAN MENDASAR PERUSAHAAN YANG MENGGUNAKAN SAK ETAP DAN SAK EMKM

No. Perbedaan SAK ETAP SAK EMKM


1. Definisi Standar akuntansi keuangan yang dimaksudkan untuk Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas public yang pelaporan keuangan entitas mikro,
signifikan namun menerbitkan laporan keuangan untuk kecil, dan menengah.
tujuan umum bagi penggunanya
2. Laporan Keuangan Laporan posisi keuangan Laporan posisi keuangan
Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi
Laporan perubahan ekuitas Catatan atas Laporan keuangan
Laporan arus kas
Catatan atas Laporan keuangan
3. Pengguna SAK ETAP digunakan untuk tujuan umum bagi SAK EMKM dikhususkan untuk
pengguna. ETAP sendiri merupakan penyederhanaan pelaporan keuangan entitas mikro,
standar akuntansi IFRS yang tidak mencakup revaluasi kecil, dan menengah
asset tetap dan tidak berwujud, property investasi dan
laporan laba rugi komprehensif
4. Ruang Lingkup Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik adalah entitas yang : Kelompok usaha yang memiliki skala
produksi tidak begitu besar dapat
1. Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dikelompokkan pada usaha mikro,
dan usaha kecil dan usaha menengah.
2. menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan Ciri-ciri UMKM lainnya pada
umum (general purpose financial statement)
umumnya ialah memiliki jumlah
bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna
eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat pegawai yang terbatas, modalnya
langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, kebanyakan ialah milik sendiri, aset
dan lembaga pemeringkat kredit. perusahaan terbilang kecil dan
Entitas berupa perusahaan go public (Public Listed pemasarannya hanya mencakup
Company), perbankan, pialang atau pedagang efek dan wilayah lokal saja.
lainnya yang tercakup dalam persyaratan tersebut tidak
diperbolehkan untuk menggunakan SAK ETAP dalam
penyajian laporan keuangannya.

Anda mungkin juga menyukai