Anda di halaman 1dari 7

Nama: Maryani

NIM: F0317064
Mata Kuliah: Reviu Riset Akuntansi D

1. Judul Artikel : Efek mediasi dari modal intelektual, sistem informasi akuntansi
manajemen, kinerja proses internal, dan kinerja pelanggan
2. Penulis : Hariyati, Bambang Tjahjadi dan Noorlailie Soewarno
3. Tahun : 2019
4. Pengulas : Maryani
PEMBAHASAN
A. Tujuan Penelitian:
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menguji pengaruh mediasi dari modal intelektual (IC),
sistem informasi akuntansi manajemen, proses kinerja internal dan kinerja pelanggan (CP) pada
hubungan strategi dengan kinerja keuangan (FP).

B. Alasan Penelitian:
Menutup gap teori pada studi empiris sebelumnya tentang model pandangan berbasis sumber
daya (RBT) dan model Teori Organisasi Industri (I / O) dengan memasukkan variabel
kontingensi; pengaruh SIS terhadap FP perusahaan yang dimediasi oleh sistem informasi
akuntansi manajemen, IC, kinerja proses internal dan CP; dan membuktikan bahwa inovasi
strategi perusahaan manufaktur dapat menjadi pedoman bagi para eksekutif dalam mencapai FP
yang baik.

C. Kerangka Penelitian:
Teori kontingensi, RBT dan Teori I / O menjadi grand theory dalam penelitian ini. Teori dan
pandangan memegang peranan yang sangat penting dalam menjelaskan faktor-faktor apa saja
yang berkontribusi terhadap kinerja yang berkaitan dengan strategi implementasi. Dalam teori
kontingensi, organisasi harus beradaptasi dengan berbagai faktor kontingensi, seperti struktur
organisasi, lingkungan, organisasi dan strategi bisnis jika organisasi ingin mencapai kinerja yang
tinggi. Teori kontingensi mengasumsikan kecocokan variabel antara yang bersaing dan variabel
kontekstualnya akan membawa organisasi pada kinerja yang baik (Chenhall, 2006). Lebih lanjut,
pendekatan I / O menekankan pada bagaimana memperoleh pendapatan di atas rata-rata industri
dengan mempelajari lingkungan eksternal. Menurut RBT, AAR ditentukan oleh perusahaan dan
faktor internal dalam perusahaan. Model ini berfokus pada pengembangan atau perolehan
sumber daya dan kemampuan yang berharga, yang sulit atau tidak mungkin ditiru oleh para
pesaing.
Ukuran CP adalah atribut produk atau jasa, hubungan dan citra. Pengukuran nilai pelanggan
dapat dilihat dari atribut produk atau jasa yang terdiri dari fungsi, harga dan kualitas produk.
Hubungan pelanggan yang baik dapat dilihat dari aspek distribusi produk kepada pelanggan, di
antaranya adalah tanggap perusahaan, waktu pengiriman dan bagaimana perasaan pelanggan
setelah membeli produk atau jasa dari perusahaan yang berhubungan. Citra dan reputasi
perusahaan menggambarkan faktor tidak berwujud perusahaan untuk menarik pelanggan agar
terhubung dengan perusahaan atau membeli produk.
Indikator FP adalah memperbaiki struktur biaya, meningkatkan utilisasi aset, Perluas peluang
pendapatan dan meningkatkan nilai pelanggan, yang akhirnya berdampak pada peningkatan laba
dan peningkatan penggunaan aset.
IC meliputi modal manusia, modal pelanggan dan modal struktural. IC sumber daya perusahaan
yang berbasis pengetahuan dan berupa aset tak berwujud yang dapat menjadi nilai tambah bagi
perusahaan dengan memperhatikan modal manusia (IC), modal struktural (modal organisasi) dan
modal pelanggan.

H1. Strategi inovasi mempengaruhi FP yang dimediasi oleh IC dan CP perusahaan.


H2. Strategi inovasi mempengaruhi FP yang dimediasi oleh IC, kinerja proses internal dan CP
H3. Strategi inovasi mempengaruhi FP yang dimediasi oleh IC dan kinerja proses internal
H4. Strategi inovasi mempengaruhi FP yang dimediasi oleh kinerja proses internal perusahaan.
H5. Strategi inovasi mempengaruhi FP yang dimediasi oleh kinerja proses internal dan CP.
H6. Strategi inovasi mempengaruhi FP yang dimediasi oleh sistem Informasi akuntansi
manajemen
H7. Strategi inovasi mempengaruhi FP yang dimediasi oleh sistem informasi akuntansi
manajemen dan kinerja proses internal.
D. Metode Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah unit usaha perusahaan menengah dan besar di Pulau
Jawa. Unit bisnis sebagai unit bisnis analisis dalam penelitian ini merupakan bagian dari
organisasi yang: bertanggung jawab atas produksi dan pemasaran suatu produk atau sekumpulan
produk; dibentuk oleh jenis produk; memiliki pesaing sendiri yang berbeda dengan pesaing dari
unit bisnis atau divisi lain di dalam perusahaan induk; dan memiliki manajer yang bertanggung
jawab dan memiliki kewenangan atas perencanaan dan implementasi strategi untuk mencapai
target laba yang ditentukan. '
Setelah dilakukan analisis lebih lanjut terhadap jumlah perusahaan manufaktur di Jawa yang
mengelola proses produksi atau mengolah bahan baku menjadi barang jadi, maka ditentukan 389
perusahaan. Dengan menggunakan rumus ini, sampel penelitian minimal 80 responden atau 21
persen. Peneliti menggunakan kuesioner yang dikirimkan langsung kepada responden melalui
personel surveyor dan melalui fax atau e-mail ke 389 perusahaan manufaktur terpilih. Responden
dalam penelitian ini adalah manajer unit bisnis atau manajer keuangan unit bisnis atau manajer
sumber daya atau manajer operasi. . Dipilihnya manajer unit bisnis sebagai responden karena
manajer unit bisnis merupakan pimpinan puncak yang menentukan kebijakan dan memahami
sistem di unit bisnis yang dipimpinnya serta memiliki kewenangan untuk menjalankan strategi
inovasi. Manajer keuangan,
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diisi sejauh mana
responden setuju dan diukur dengan skala likert lima poin. Total pertanyaan dalam kuesioner
adalah 48 pertanyaan. Sebanyak 135 responden mengisi kuesioner dengan lengkap. Artinya
tingkat respon kuesioner adalah 35 persen dari total populasi. Pertanyaan untuk variabel strategi
mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Terziovski (2002), untuk sistem informasi
akuntansi manajemen mengacu pada instrumen yang dikembangkan oleh Chenhall dan Morris
(1986), untuk IC mengacu pada instrumen yang dikembangkan oleh Bontis (1998) dan untuk
proses internal. kinerja, CP dan FP mengacu pada konsep BSC yang dikembangkan oleh Kaplan
dan Norton (1992).

E. Hasil Penelitian
Hubungan strategi inovasi, IC dan kinerja keuangan (H1)
Corporate IC dan CP tidak memediasi hubungan antara SIS dan FP. Hal ini dikarenakan terdapat
variabel mediasi yang tidak signifikan yaitu IC dan CP.
Strategi dan IC menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik; hal ini karena
implementasi strategi membutuhkan peran IC yang kompeten. Modal manusia, modal struktural
dan modal nasabah sangat dibutuhkan dalam implementasi strategi inovasi yang dilakukan
secara berkelanjutan. Hubungan asosiasi dan strategi inovasi yang diterapkan secara
berkelanjutan dengan kinerja perusahaan berdasarkan RBT sangat penting bagi perusahaan untuk
bersaing secara efektif di pasar domestik dan global dan dianggap sebagai salah satu komponen
terpenting dari strategi organisasi. pentingnya manajemen sumber daya manusia sebagai bagian
dari sumber daya manusia ketika mengembangkan strategi inovasi untuk inovasi produk dan
inovasi proses.
Berdasarkan hasil temuan, sebanyak 44 persen responden sangat setuju dan 49 persen responden
setuju dengan pertanyaan terkait inovasi produk dan proses. Dalam penelitian ini IC merupakan
penjumlahan dari tiga elemen utama organisasi yang merupakan indikator IC yaitu human
capital, structural capital dan customer capital yang berkaitan dengan ilmu dan teknologi.
Hubungan antara IC dan CP tidak signifikan secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan antara IC dan CP. CP, yang meliputi atribut produk, hubungan pelanggan dan citra
merek, tidak mempengaruhi IC. Perusahaan manufaktur di Jawa kurang memperhatikan
pentingnya IC. Hal ini terlihat dari belum adanya pemberdayaan terkait human capital, structural
capital dan customer capital. Hampir semua perusahaan manufaktur di Jawa tidak melakukan
perencanaan keuangan terkait pemberdayaan dan IC. Penggunaan aset fisik dan keuangan serta
aset tetap masih mendominasi untuk menjaga kinerja perusahaan. Perusahaan harus memuaskan
pelanggan potensial; dibutuhkan segmentasi pasar untuk melayani dengan cara terbaik
berdasarkan kemampuan dan sumber daya yang ada. CP mempengaruhi FP. Dalam perspektif
pelanggan yang menunjukkan CP, perusahaan perlu terlebih dahulu menentukan segmen pasar
dan sasaran organisasi atau badan usaha. Selanjutnya, manajer harus menentukan alat ukur
terbaik untuk mengukur kinerja masing-masing unit operasi dalam upaya mencapai target
keuangannya. Lebih lanjut, jika sebuah unit bisnis ingin mencapai FP yang unggul dalam jangka
panjang, mereka harus menciptakan dan menghadirkan produk atau layanan baru dengan nilai
yang lebih baik kepada pelanggan mereka. CP yang baik berdampak pada FP.

Hubungan strategi inovasi, modal intelektual, kinerja proses internal dan kinerja
keuangan (H2, H3 dan H4)
Corporate IC dan kinerja proses internal tidak memediasi hubungan antara strategi inovasi (SIS)
dan FP. Strategi inovasi mempengaruhi kebutuhan IC akan komitmen yang ideal.
Namun, IC tidak mempengaruhi kinerja proses internal. Perusahaan manufaktur di
Jawa memiliki kinerja proses internal yang baik meskipun tidak didukung oleh IC yang
kompeten
IC tidak mempengaruhi kinerja proses internal. Performa proses internal yang baik
mempengaruhi FP. Inovasi mempengaruhi kinerja proses internal, yang selanjutnya
mempengaruhi CP dan FP. Oleh karena itu inovasi dalam penerapan strategi akan mempengaruhi
kinerja proses internal karena akan meningkatkan produktivitas perusahaan yang pada akhirnya
mempengaruhi FP.

Hubungan strategi inovasi, kinerja proses internal, kinerja pelanggan dan kinerja
keuangan (H5)
Kinerja proses internal dan CP memediasi hubungan antara SIS dan FP. Perusahaan
manufaktur di Jawa selalu meningkatkan efisiensi dalam proses manajemen operasionalnya, dan
proses operasionalnya selalu berorientasi pada pelanggan dengan melakukan inovasi produk dan
proses. Kinerja proses internal yang baik akan mengarah pada CP yang lebih baik karena akan
meningkatkan pangsa pasar, mempertahankan jumlah pelanggan yang ada, menambah jumlah
pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan CP karena akan memberikan
nilai lebih kepada pelanggan. Strategi inovasi mempengaruhi FP jika ada kinerja proses internal
yang baik. Lebih lanjut, kinerja proses internal yang baik mempengaruhi CP. Oleh karena itu,
kinerja proses internal dan CP memediasi hubungan antara strategi inovasi berkelanjutan (SIS)
dan FP.

Hubungan strategi inovasi, sistem informasi akuntansi manajemen, kinerja proses internal,
kinerja pelanggan dan kinerja keuangan (H6 dan H7)
Sistem informasi akuntansi manajemen dan kinerja proses internal sepenuhnya memediasi
hubungan antara SIS dan FP. Sistem informasi akuntansi manajemen berfokus pada peningkatan
nilai tambah perusahaan melebihi pesaingnya dan membantu manajer memantau kinerja dalam
lingkungan kompetitif yang penuh ketidakpastian. Sistem informasi akuntansi manajemen
memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi pada berbagai alternatif yang dilakukan dalam
berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Informasi
yang tersedia di organisasi akan efektif jika dapat mengambil keputusan yang tepat, akurat dan
komprehensif. Kesesuaian, akurasi dan relevansi antara informasi dan pengambilan keputusan
akan meningkatkan kualitas keputusan yang diambil dan pada akhirnya meningkatkan kinerja
perusahaan. Strategi inovasi akan menentukan kebutuhan akan sistem informasi akuntansi
manajemen yang memiliki cakupan yang luas, agregasi, ketepatan waktu dan integrasi, untuk
kinerja proses internal yang baik, yang pada akhirnya mempengaruhi CP dan FP.
F. Kelemahan
1. Keterbatasan penelitian ini adalah analisis IC dalam penelitian ini merupakan kombinasi
antara human capital, customer capital dan structural capital. Studi ini tidak menganalisis
elemen IC secara individual maupun melakukan analisis terhadap hubungan antar
indikator di IC.
2. Studi kali ini tidak mempertimbangkan apakah perusahaan manufaktur sudah go public
atau belum. Perusahaan manufaktur berdasarkan data Kementerian Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa dikelompokkan dalam perusahaan menengah dan besar; akan
tetapi studi ini tidak mengidentifikasi pengelompokan lebih lanjut dan hasil studi ini tidak
dapat digeneralisasikan untuk semua perusahaan manufaktur di Indonesia, karena ruang
lingkupnya terbatas pada perusahaan manufaktur di Jawa.

G. Kesimpulan
Strategi inovasi yang meliputi inovasi produk, inovasi proses dan teknologi berdampak pada FP
jika terdapat kinerja proses internal yang baik, sistem informasi akuntansi manajemen yang
handal dan CP yang baik. Kinerja proses internal, yang meliputi proses manajemen operasi,
proses manajemen pelanggan, proses inovasi dan proses regulasi dan sosial, mengoptimalkan
hubungan strategi dengan FP. Dalam studi ini, IC tidak mempengaruhi CP dan kinerja proses
internal, dan sistem informasi akuntansi manajemen juga tidak mempengaruhi FP. Namun,
sistem informasi mempengaruhi FP melalui kinerja proses internal dan CP.

Anda mungkin juga menyukai