Anda di halaman 1dari 15

Nama : Laela Sari Asih

Kelas : 181011201439

1. Udin mendapatkan pinjaman dari bank senilai Rp360 juta. Dari pinjaman tersebut udin
diberikan bunga efektif sebesar 10 % per tahun. Dengan tenor / jangka waktu
pengembalian utang selama 24 bulan (2 tahun). Berapa angsuran bunga dan pokok di
bulan pertama dan bulan ke dua udin membayar ?
Jawaban:

Dik: Pinjaman/saldo pokok (SP) = Rp360.000.000


Bunga efektif (i) = 10%
Jangka waktu = 24 bulan

Dit: Berapa angsuran bunga dan pokok di bulan pertama dan bulan ke dua udin
membayar?

Jawab:
Perhitungan bunganya dapat diketahui dengan menggunakan rumus:
Bunga = SP x i x (30/360)
SP = saldo pokok
i = suku bunga per tahun
30 = jumlah hari dalam sebulan
360 = jumlah hari dalam setahun

Saldo Pokok: Rp360 juta


Suku Bunga Efektif: 10% per tahun
Jangka waktu kredit: 24 bulan

 Angsuran bulan 1:

Jumlah angsuran: Rp360 juta / 24 bulan = Rp15 juta


Perhitungan bunga: Rp360 juta x 10% x (30 hari/360 hari) = Rp3 juta
Maka angsuran pokok ditambah bunga pada bulan 1 = Rp15 juta + Rp3 juta =
Rp18juta
 Angsuran bulan 2:

Karena sudah membayar angsuran di bulan 1 senilai Rp15 juta,


maka saldo pokok pinjaman berkurang menjadi Rp345 juta (Rp360 juta – Rp15
juta), maka perhitungan bunga untuk angsuran kedua adalah: Rp345 juta x 10%
x (30 hari/360 hari) = Rp2.875.000
Maka angsuran pokok ditambah bunga bulan kedua = Rp 15.000.000 +
Rp2.875.000 = Rp 17.875.000

Dari kedua perhitungan tersebut (angsuran pertama dan angsuran kedua) bisa dilihat
bahwa bunga pada setiap angsuran akan semakin berkurang sejalan dengan periode
cicilan yang berjalan.

2. Jelaskan apa yang Anda ketahui terkait dengan Lembaga keuangan bukan bank serta
sebutkan jenis lembaga keuangan bukan bank!
Jawaban:
➢ Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di
bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif
Peran Lembaga Keuangan Bukan Bank :
1) Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa
2) Memperlancar distribusi barang
3) Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan
➢ Jenis Lembaga keuangan Bukan Bank :
1) Perusahaan Asuransi Perusahaan
yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan
manfaat, dan tanggung jawab hukum pada pihak ketiga karena peristiwa ketidakpastian
2) Perusahaan Dana Pensiun ( TASPEN )
Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat
pensiun
3) Koperasi Simpan Pinjam
menghimpun dana dari masyarakat dan meminjamkan kembali kepada anggota atau
masyarakat
4) Bursa Efek / Pasar Modal
Tempat jual beli surat-surat berharga saham dan obligasi
5) Perusahaan Anjak Piutang
Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau
pengalihan serta pengurusan piutang
6) Perusahaan Modal Ventura
Badan Usaha yang melakukan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kedalam
perusahaan
7) Pegadaian
Ssuatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan jaminan barang bergerak
8) Perusahaan Sewa Guna
Pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai (lunas), hak barang yang
diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual.

3. Jelaskan tugas pokok dan fungsi dari bank sentral!


Jawaban:
• Tugas Pokok Bank Sentral
1. Memiliki hak untuk mengeluarkan atau mengedarkan central bank money atau uang
kartal sebagai alat pembayaran yang sah dan berlaku di negara yang bersangkutan.
2. Mempunyai tugas pokok sebagai pengendali moneter, dalam arti mengambil
kebijakan moneter yang juga sering berfungsi sebagai pemegang kas negara.
3. Bertugas sebagai pengelola cadangan devisa di negara yang bersangkutan.
4. Bertugas untuk mengatur dan mengawasi perbankan dalam rangka membangun
sistem perbankan yang sehat, kuat dan mempunyai keunggulan dalam bersaing.

• fungsi-fungsi bank sentral secara umum sebagai berikut:

1. Pengendalian moneter yang merupakan tugas utama Bank sentral dilakukan dengan
menggunakan berbagai piranti moneter untuk mengatur uang beredar agar mampu
memenuhi kebutuhan uang, dengan tetap menjaga agar laju inflasi tetap berada pada
tingkat yang wajar. Disamping itu, kurs mata uang setempat dapat dipelihara pada
tingkat yang relatif stabil. Dengan demikian uang dapat berfungsi dengan baik
sebagai alat tukar yang merupakan fungsi utama uang. Pengendalian moneter
dianggap berhasil apabila otoritas moneter mampu menjaga agar laju inflasi dan
perubahan kurs valuta asing dapat dikendalikan dalam tingkat yang yang relatif
rendah dan stabil, tanpa gejolak yang berarti.
Dalam melaksanakan pengendalian moneter, Bank sentral menggunakan berbagai
piranti moneter, antara lain sebagai berikut:
a. Direct quantitative control of bank credit, merupakan penetapan pagu
kredit yang lazimnya dilakukan karena reserve requirement saja tidak
mampu menghambat laju pertumbuhan pemberian kredit bank sehingga
keadaan moneter menjadi sangat expansif. Piranti ini cenderung digunakan
sebagai instrument of last resort;
b. Selective credit control, merupakan cara pengawasan atau pengendalian
kredit kualitatif yang dilakukan dengan menentukan sektor atau sub sektor
yang boleh atau yang tidak boleh diberikan kredit oleh perbankan;
c. Discount rate, untuk mempengaruhi tingkat suku bunga, sejalan dan
saling melengkapi dengan kebijakan lain. Dengan mengubah-ubah tingkat
suku bunga acuan, Bank sentral dapat memberikan sumbangan cukup
berarti dalam menjaga stabilitas tingkat suku bunga;
d. Open market operation, merupakan kegiatan Bank sentral untuk menjual
atau membeli surat berharga di pasar uang dan pasar modal, dengan tujuan
untuk mempengaruhi uang beredar.
e. Moral suasion, merupakan himbauan bagi perbankan untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu, dan lazimnya merupakan pasangan dari
piranti lain.

2. Pengawas dan pembinaan bank merupakan salah satu tugas Bank sentral yang
sangat penting dilakukan, disamping karena industri perbankan modal kegiatan
usahanya sebagaian besar berasal dari masyarakat, juga demi keberhasilan upaya
menciptakan sistem perbankan yang sehat dan stabil.

3. Pengaturan terhadap sistem pembayaran merupakan salah satu core function Bank
sentral yang juga dilakukan oleh kebanyakan bank sentral di negara lain, karena
diperlukan dalam rangka menjaga stabilitas keuangan. Tujuan utamanya adalah
untuk menciptakan sistem pembayaran yang aman dan efisien, diantaranya dengan
mengatur penyelenggaraan kliring dan real time gross settlement. Dalam kaitan
sistem pembayaran tersebut, Bank sentral mempunyai hak tunggal untuk
menerbitkan dan mengedarkan uang kartal.
4. Hubungan dengan pemerintah dan lembaga-lembaga lain di masing-masing
negara pada umumnya diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada umumnya, bank sentral di negara-negara maju benar-benar telah mandiri,
sehingga tidak mungkin diintervensi pemerintah. Kemandirian ini nampak terutama
dalam pelaksanaan pengendalian moneter.

5. Selain fungsi-fungsi di atas, di negara-negara berkembang terdapat pula bank


sentral yang diberikan tugas-tugas tambahan, terutama yang berkaitan dengan
pembangunan. Hal ini antara lain tampak di dalam pengawasan dan pengarahan
pemberian kredit bank, misalnya dalam rangka mendorong sektor-sektor ekonomi
tertentu atau dalam rangka mendorong terciptanya pemerataan pembangunan.
Peranan seperti ini ternyata tidak tampak di negara-negara maju, karena berkaitan
dengan proses pembangunan dan pemerataannya sudah berlangsung secara otomatis
di dalam suatu sistem yang hidup dan berkembang di negara tersebut.

4. Jelaskan pengertian dalam dunia perbankan yaitu transfer, Kliring, inkaso, bank
garansi, dan safe deposit box!
Jawaban:
▪ TRANSFER Transfer rupiah adalah pengiriman uang rupiah yang dilaksanakan secara
pemindahbukuan dari satu rekening ke rekening lain atas permintaan dan atas beban
Pengirim yang pelaksanaannya bisa dilakukan :
a. antar rekening dalam satu Cabang.
b. antar Cabang dalam satu Bank.
c. antar Bank dalam satu Negara.

▪ KLIRING Kliring merupakan transaksi atau kegiatan untuk menyelesaikan utang-


piutang antar nasabah dan/atau antar bank dalam bentuk giral dimana bank penerima
dan bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring dengan jadual pelaksanaan yang
telah ditetapkan. Maksud dan tujuan Kliring adalah
1. Meningkatkan pelayanan kepada nasabah
2. Memperlancar lalu lintas pembayaran giral
3. Sebagai suatu kegiatan jasa untuk memperoleh pendapatan.
▪ INKASO Inkaso adalah pengiriman warkat (cek / bilyet giro, wesel) ke bank tertarik
untuk mendapatkan pembayaran karena tidak dapat diselesaikan melalui sarana kliring
(bank tertariknya di luar wilayah kliring). Pihak terkait Inkaso :
a. Nasabah adalah orang / badan yang menyerahkan warkat.
b. Cabang Pengirim adalah cabang yang menerima warkat, menerbitkan Surat
Penagihan (SP) dan mengirimkan ke Cabang Penerus.
c. Cabang Penerus adalah cabang yang menerima SP dan berada dalam satu wilayah
kliring dengan bank tertarik

▪ BANK GARANSI Bank Garansi dalah jaminan yang diberkan oleh bank atas
permintaan nasabah untuk memenuhi kewajibannya kepada pihak lain apabila nasabah
yang bersangkutan tidak memenuhi kewajibannya. Bank garansi yang diterbitkan suatu
bank merupakan pernyataan tertulis untuk mengikatkan diri kepada penerima jaminan
apabila dikemudian hari pihak terjamin tidak memenuhi kewajibannya kepada
penerima jaminan sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang lebih ditentukan.
Oleh karena itu terdapat 3 pihak terkait yaitu bank sebagai penjamin, terjamin yaitu
nasabah atas permintaan dan penerimaan jaminan. Bank dalam pemberian garnsi ini,
biasanya meminta setoran jaminan yang besarnya 10% sd 30% dari total nilai objek
yang dijaminkan. Disamping itu bank memungut provisi dan mengenakan bunga atas
jumlah nilai jaminan.

▪ SDB (SAFE DEPOSIT BOX) Safe deposit box merupakan jasa layanan bank berupa
penyewaan kotak yang dirancang secara khusus untuk menyimpan harta/surat berharga.
Karakteristik Safe Deposit Box :
a. Penyewa adalah pemegang rekening (perorangan / badan usaha)
b. Tidak boleh atas nama bersama
c. Jangka waktu minimal 1(satu) tahun & kelipatannya
d. Penyewa bertanggung jawab atas segala risiko kerusakan
e. Barang yang tidak boleh disimpan antara lain : senjata api, bahan peledak, barang
yang menurut hukum, kepatutan, ketertiban umum dilarang disimpan / dikuasai
seseorang
f. Membayar biaya sewa & jaminan kunci
g. Penyewa wajib memperlihatkan isi sdb kepada bank bilamana diperlukan
h. Terdiri atas tipe kecil, sedang, besar
5. Jelaskan flow Gb 5.1 di bawah ini menurut pendapat Anda!

Jawaban:

Menurut pendapat saya, mekanismenya sebagai berikut

Bank B memiliki seorang nasabah yang bernama B, ia mengirimkan cek sebesar Rp. 10 jt
kepada A nasabah Bank A. A mencairkan cek tersebut di bank A, lalu Bank A melakukan
perubahan pembukuan menjadi R/K pada BI dicatat di kolom debet dan tabungan A Rp. 10 jt
dikolom kredit. Begitu pula Bank B melakukan perubahan pembukuan pada rekening B
menjadi Giro B pada kolom Debet danR/K pada BI dikolom Kredit. Proses pemindahn giro
berupa cek dari bank lain disebut Pinbuk Kredit. PadaBI R/K Bank B dan R/K Bank A dicatat
disisi Liability. Lalu karena Bank A mengirimkan surat ke Bank B melalui BI yang disebut Nota
Debet Keluar, maka terjadi perubahan jumlah R/K Bank A di BI menjadi bertambah, kemudian
Bank B menerima surat dari Bank A melalui BI yang menyatakan bahwa sudah terjadi transaksi
pencairan cek sebesar Rp. 10 jt dari nasabah B kepada A nasabah Bank A, surat tersebut adalah
Nota Debet Masuk, lalu Bank B melakukan perubahan rekening pada BI menjadi berkurang.

Atau bisa di simpulkan sebagai berikut


➢ Nasabah B menjual barang ke nasabah A, nasabah A membayar dengan cek yang
diterbitkan bank A
➢ Cek yang diterbitkan oleh bank A, disetorkan nasabah B kw bank B. Cek tersebut
merupakan setoran kliring
➢ Bank B menerima setoran cek apakah tanggal, jumlah slip setoran dengan jumlah tertera
pada cek. Jika sesuai bank B akan menagih cek ke bank A selaku pihak tertarik melalui
perantara Bank Indonesia selaku lembaga kliring.
➢ Bank Indonesia setelah menerima, melakukan pemilahan, dan meneruskan cek bank B
kepada bank A. Bank Indonesia akan mendebet rekening giro bank A dan mengkredit
rekening giro bank B
➢ Bank A menerima laporan dari BI atas posisinya sebagai pihak yang ditagih bank B.
Bank akan mendebet rekening nasabah A atas pembayaran penerikan kliring sehingga
saldo rekening giro nasabah A berkurang sesuai dalam cek
➢ Apabila tidak ada penolakan dari bank A, BI mengirim hasil kliring kepada bank B.
saldo giro bank B di BI bertambah dan saldo giro nasabah B akan bertambah juga.

6. a. Jelaskan latar belakang tujuan mengapa bank melakukan merger, konsolidasi dan
akuisi dan sebutkan contoh nama bank yang melakukan kegiatan tersebut ?
Jawab:
Tujuan bank melakukan merger konsolidasi dan akuisisi dengan harapan dapat
menyelamatkan bank yang hampir mengalami kolaps akibat krisis sehingga dapat
membangun kembali keadaan yang stabil.

Ada beberapa alasan suatu bank melakukan merger, konsolidasi dan akuisisi, yaitu:
o Masalah kesehatan bank, apabila bank sudah ditetapkan tidak sehat oleh Bank
Indonesia untuk beberapa periode maka sebaiknya bank tersebut melakukan merger
dengan bank yang sehat atau dengan melakukan konsolidasi degan bank yang
samasama tidak sehat serta dapat pula diakuisisi oleh bank lain yang berminat.
o Modal yang dimiliki relatif kecil sehingga untuk melakukan ekspansi terlalu sulit.
Dengan adanya penggabungan atau usaha peleburan otomatis lebih mudah untuk
mengembangkan usahanya. Yang jelas setelah melakukan penggabungan modal dari
beberapa bank yang ikut bergabung modal bank yang baru bertambah besar.
o Manajemen bank yang berantakan dan kurang professional sehingga perusahaan
terus merugi dan sulit untuk berkembang. Jenis bank inipun sebaiknya melakukan
penggabungan usaha atau peleburan usaha dengan bank yang lebih professional.
o Administrasi yang kurang teratur dan masih tradisional, sebaiknya bank melakukan
penggabungan atau peleburan sehingga diharapkan adminitrasinya menjadi baik.
o Ingin menguasai pasar, tujuannya tidak diumumkan secara jelas kepada pihak luar
biasanya hanya diketahui oleh mereka yang hendak ikut merger. Dengan adanya
penggabungan dari beberapa bank, maka jumlah cabang dan jumlah nasabah yang
dimiliki bertambah. Tujuan ini juga untuk menghilangkan atau melawan pesaing
yang ada.

Untuk mengadakan penggabungan bank baik penggabungan merger, konsolidasi dan


akuisisi dapat dilakukan atas:
1. Inisiatif bank yang bersangkutan atau
2. Permintaan Bank Indonesia atau
3. Inisiatif bank khusus yang bersifat sementara dalam rangka penyehatan bank.

Sebutkan contoh nama bank yang melakukan kegiatan tersebut ?

 Merger

Merger: Penggabungan dua perusahaan yang ukuranya tidak sama dan hanya satu
perusahaan yang tetap survival. Perusahaan yang besar tetap survival sedangkan
perusahaan yang kecil melebur ke dalam perusahaan yang besar.
Contohnya:

Bank Niaga (besar), Bank Lippo


Bank Danamon (besar), Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT
Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT
Jayabank International dan PT Bank Risjad Salim Internasional

 Konsolidasi

Konsolidasi: Penggabungan dua perusahaan atau lebih yang ukuranya relatif sama
nenjadi satu perusahaan baru. Misal:
Perusahaan A dan Perusahaan B melakukan konsolidasi maka muncul Perusahaan C
sebagai hasil Konsolidasi. Contohnya: BBD, Bank Bapindo, Bank Dagang Negara,
Bank Exim melakukan konsolidasi menghasislkan Bank Mandiri.

 Akuisisi
Akuisisi: Penggabungan dua perusahaan yang mana perusahaan akuisitor membeli
sebagian besar saham perusahaan yang diakuisisi, sehingga pengendalian
manajemen perusahaan yang diakuisisi berpindah kepada perusahaan akuisitor,
sementara kedua perusahaan masing-masing tetap beroperasi sebagai suatu badan
hukum yang berdiri sendiri.

Contoh bank yang diakuisi:


1. Bank Bukopin - Kookmin Bank (2020)

Kabar akuisisi bank nasional oleh asing yang paling hangat dibahas adalah PT
Bank Bukopin Tbk (BBKP) oleh KB Kookmin Bank. Dalam transaksi akuisisi
ini, Kookmin Bank berambisi untuk menjadi pemegang saham pengendali (PSP)
tunggal dengan porsi kepemilikan mencapai 67% dari total saham Bukopin.
2. Bank Permata - Bangkok Bank (2020)

Cerita panjang akuisisi PT Bank Permata Tbk (BNLI) akhirnya berujung manis.
Setelah batal diambil alih oleh beberapa calon pembeli, mayoritas saham Bank
Permata pun resmi dikuasai oleh Bangkok Bank Public Company Limited
(Bangkok Bank).
3. Bank Agris - Industrial Bank of Korea (2019)

Industrial Bank of Korea resmi mengakuisisi sebesar 95,79% saham PT Bank


Agris Tbk (AGRS) terhitung sejak Selasa (15/01/2019) lalu. Akuisisi tersebut
dilakukan melalui mekanisme jual beli sejumlah 5.305.057.480 saham Bank
Agris oleh Industrial Bank of Korea.

Direksi Bank Agris menjelaskan, melalui transaksi pengambilalihan saham


senilai Rp1,14 triliun tersebut, bank asal negara ginseng, Korea Selatan, yaitu
Industrial Bank of Korea resmi menjadi pemegang saham pengendali dari Bank
Agris.

b. Salah satu kegiatan bank adalah menghimpun dana, jelaskan tujuan bank dalam
rangka menghimpun dana dan cara menghimpun dana tersebut !

Jawab:
Menghimpun dana (funding), yaitu membeli dana dari masyarakat dalam bentuk:

a) simpanan giro (demand deposit), artinya simpanan di bank yang penarikannya dapat
dilakukan dengan menggunakan cek/bilyet giro,
b) simpanan tabungan (saving deposit), artinya simpanan pada bank yang penarikannya
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank,
c) simpanan deposito (time deposit), artinya simpanan yang memiliki jangka waktu
tertentu (jatuh tempo) untuk penarikannya.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bank itu dikatakan sehat dan bagiamana ciri-ciri
bank yang tidak sehat dan bagiamana saran anda terhadap bank yang “ sakit” tersbut ?
Jawab:

Kesehatan Bank adalah kemampuan bank untuk melakukan kegiatan operasional


perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dan sesuai
dengan peraturan perbankan yang berlaku.

Adapun beberapa ciri-ciri bank yang tidak sehat yaitu :

1. Memiliki banyak kredit macet, yaitu keadaan dimana debitur (peminjam dana)
baik perorangan atau perusahaan tidak mampu membayar kredit bank tepat pada waktunya.
2. Adanya kesulitan nasabah dalam melakukan penarikan dana
3. Suku Bunga Deposito yang terlalu tinggi
4. Mengalami kerugian terus menerus.

Bank yang bermasalah dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :

1. Bank yang bermasalah secara struktural, yaitu bank yang mengalami kondisi
yang sangat parah dan setiap saat dapat terancam keberlangsungannya.
Karakteristik bank yang masuk ke dalam kategori ini antara lain kualitas aktiva
produktif tidak sehat, mengalami rugi cukup besar serta likuidasi yang buruk.
Keadaan yang seperti ini biasanya disebabkan pemilik banyak ikut campur tangan
dalam pengelolaan manajemen yang dapat dilihat dari besarnya kredit yang
diberikan kepada grup atau kelompok pemilik.
2. Bank yang bermasalah secara non-struktural, yang masuk ke dalam kategori ini
biasanya dengan karakteristik pemilik tidak begitu banyak ikut campur dalam
pengelolaan manajemen dan menyadari kesalahannya. Dan walaupun bank dalam
kondisi rentabilitas cenderung memburuk, namum modal bank masih mencukupi
penyediaan modal minimum. Kategori bank seperti ini memiliki tingkat kesehatan
yang kurang atau tidak sehat

Saran untuk bank yang sakit

Untuk mengatasi permasalahan bank-bank yang sakit atau bank yang butuh pengawasan khusus,
harus mendapatkan tambahan modal. pertambahan modal ini merupakan cara yang harus
ditempuh oleh bank. Bila pun nanti merger, maka harus diiringi dengan penambahan
modal. Bank dalam pengawasan khusus ini adalah kondisi yang lebih buruk daripada bank dalam
pengawasan intensif. Kriteria bank dalam pengawasan khusus ini adalah rasio kecukupan modal
atau Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di bawah 8%.

8. Setiap kreidt yang diusulkan haruslah memenuhi kreteria layak, sehingga kemungkinan
untuk macet dapat diminimalisirkan. Jelaskan kreteria- kreteria apa saja yang
menentukan kredit tersebut layak atau tidak untuk diberikan ?
Jawab:

Kriteria yang digunakan untuk menentukan kredit tersebut layak atau tidak yaitu :

1. Lolos dalam tahapan BI Checking yaitu tahapan penilaian dari pihak bank
mengenai riwayat kredit yang pernah dilakukan.
2. Ketepatan dalam memilih produk dan jumlah pinjaman dengan tujuan dan
kebutuhan

Kredit memiliki peranan penting dalam bidang perekonomian, diantaranya :

1. Untuk meningkatkan daya guna dari uang atau barang


2. Sebagai alat stabilisasi ekonomi
3. Sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan nasional

9. Jelaskan bagaimana peran OJK, LPS dan Bank Indonesia dalam melakukan pengawasan
di bidang perbankan ?
Jawab:
Peran Pengawasan Perbankan Oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa keuangan, dan Lembaga
Penjamin Simpanan
• Bank Indonesia
Pengawasan macroprudential, yakni pengaturan dan pengawasan selain hal yang
diatur dalam Pasal 7 Undang-Undang OJK merupakan tugas dan wewenang Bank
Indonesia. Pengawasan macro prudential yaitu mengatur stabilitas sistem keuangan secara
keseluruhan dan secara komprehensif mempersiapkan terjadinya risiko sistemik di sektor
keuangan dengan upaya membatasi dampak berantai terhadap keseluruhan ekonomi negara
Tujuan dari macro-prudential supervision adalah untuk meminimalkan dampak
krisis keuangan pada perekonomian suatu negara, antara lain dengan cara
menginformasikan kepada otoritas publik dan industri keuangan apabila terdapat potensi
ketidakseimbangan di sejumlah institusi keuangan serta melakukan penilaian mengenai
potensi dampak kegagalan institusi keuangan terhadap stabilitas sistem keuangan suatu
negara.
Macro-prudential supervision terfokus pada aktivitas lembaga-lembaga keuangan
yang memiliki pengaruh signifikan pada pasar maupun sistem keuangan. Macroprudential
surveillance menyediakan sarana untuk memonitor dan mengatasi berbagai risiko yang akan
mengancam stabilitas sistem keuangan dan ekonomi riil secara keseluruhan. Selain itu,
macro-prudential surveillance juga dapat menyajikan penjelasan mengenai risiko sistemik
dan mitigasi dampak rembetan dari guncangan yang terjadi pada institusi keuangan yang
dapat menggangu siklus bisnis. Informasi dari Macro-prudential supervision akan
membantu para pembuat kebijakan mengenai perlunya bail-out (atau tidak) terhadap suatu
institusi keuangan yang tengah mengalami kesulitan likuiditas.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam prakteknya otoritas yang melaksanakan
macro-prudential surveillance membutuhkan akses yang cepat dan mudah terhadap data-
data micro-prudential dan kewenangan resmi tanpa hambatan untuk memperoleh data-data
tambahan lainnya jika diperlukan. Krisis keuangan global yang terjadi saat ini telah
memberikan pelajaran bahwa sangat diperlukan hubungan yang erat antara pengawas bank
(micro-prudential) dan bank sentral selaku otoritas macro-prudential dalam merumuskan
kebijakan yang tepat dan cepat pada saat-saat genting. Selain itu, untuk menjamin efektivitas
pengawasan diperlukan independensi dari otoritas pengawas makro prudensial.

• Otoritas Jasa Keuangan


Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan, kesehatan, aspek kehati-
hatian, dan pemeriksaan bank merupakan lingkup pengaturan dan pengawasan
microprudential yang menjadi tugas dan wewenang OJK. Salah satu peran OJK di
dalam sektor bisnis bank adalah melakukan pengaturan dan pengawasan untuk kegiatan
usaha dalam bidang perbankan. Kewenangan OJK seperti yang tertuang dalam pasal 7
Undang Undang OJK adalah menetapkan pengaturan dan melakukan pengawasan.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor Perbankan OJK
mempunyai wewenang:
o pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi:
perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar, rencana kerja,
kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi
bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana,
penyediaan dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa.
o pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang meliputi:
likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal minimum, batas
maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan, dan pencadangan bank;
laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank; sistem informasi debitur;
pengujian kredit (credit testing); dan standar akuntansi bank;
o pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank, meliputi:
manajemen risiko; tata kelola bank; prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang; dan
pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan; dan

Dalam melaksanakan tugasnya, OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam


membuat peraturan pengawasan di bidang Perbankan antara lain:
 kewajiban pemenuhan modal minimum bank;
 sistem informasi perbankan yang terpadu;
 kebijakan penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan dana valuta asing,
dan pinjaman komersial luar negeri;
 produk perbankan, transaksi derivatif, kegiatan usaha bank lainnya;
 penentuan institusi bank yang masuk kategori systemically important bank;
dan
 data lain yang dikecualikan dari ketentuan tentang kerahasiaan informasi.

• Lembaga Penjamin Simpanan


Pengawasan perbankan dimulai ketika suatu bank bermasalah, yaitu melakukan
penyelesaian bank gagal yang tidak berdampak sistemik setelah LPP atau Komite
Koordinasi menyerahkan Penyelasaiannya Ke LPS; LPS melakukan penanganan Bank
Gagal yang berdampak sistemik setelah Komite Koordinasi menyerahkan penanganan
kepada LPS; ketika bank gagal harus dicabut izin usahanya oleh OJK, LPS memilki
kewenangan melakukan tindakan sebagaimana diatur dalam Pasal 43 undang- Undang LPS
(LPS mengambil alih dan menjalankan segala hak dan wewenang pemegang saham,
termasuk hak dan wewenang RUPS dalam rangka proses likuidasi. Namun, tanggung jawab
pemegang saham dalam pemenuhan kewajiban bank sesudah likuidasi tidak beralih kepada
LPS).
Bank Gagal diserahkan kepada LPS yang akan bekerja setelah terlebih dahulu
dipertimbangkan perkiraan dampak pencabutan izin usaha bank terhadap perekonomian
nasional. Dalam hal pencabutan izin usaha bank diperkirakan memiliki dampak terhadap
perekonomian nasional, tindakan penanganan yang dilakukan LPS yang didasarkan pada
Keputusan Komite Koordinasi.

10. Secara sederhana pengertian Lembaga Keuangan adalah setiap perusahaan yang
bergerak di bidang keuangan baik dalam tugasnya menghimpun dana (funding) maupun
menyalurkan dana (lending). Jelaskan maksud dari penjelasan menurut pendapat anda
?
Jawab:
Menurut pendapat saya, Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak
dibidang keuangan baik dalam tugasnya menghimpun dana ( funding ), funding merupakan
simpanan giro dan simpanan deposito namun dilarang dalam bentuk tabungan. Seperti simpanan
giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan
bilyet giro. Kepada setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan
nama jasa giro. Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh
tempo). Penarikan dilakukan sesuai jangka waktu tertentu. Maupun menyalurkan dana (
lending) yang dimaksud dengan lending atau Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual
dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan
Lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman
yang umumnya dikenal dengan nama fasilitas kredit.

Anda mungkin juga menyukai