1.
Prinsip substance over form pada dasarnya menjelaskan bahwa hak dan
kewajiban yang timbul secara formal sebagai akibat dari transaksi yang
dilakukan oleh Wajib Pajak akan tetap diakui, akan tetapi karakterisasi dari
transaksi yang dilakukan untuk tujuan pajak akan ditentukan berdasarkan
bagaimana secara substansi peraturan perpajakan mengkarakterisasikan hasil
dari transaksi tersebut (Arnold, 2008), sehingga berdasarkan prinsip ini, fakta
dan konsekuensi perpajakan dari sebuah transaksi ditentukan berdasarkan
substansi komersial yang timbul, dan tidak semata-mata dilihat dari bentuk
formalnya. (Lampreave, 2012)
Doktrin substance over form merupakan salah satu doktrin yang paling dikenal
di Indonesia, akan tetapi aplikasinya dalam praktik belum terlalu umum
digunakan kecuali sebagai tambahan penguat argumen untuk dasar koreksi
dalam pemeriksaan, seperti dalam penentuan beneficial owner, dividen
terselubung dan lain sebagainya.
3.
a
1. Prinsip Entitas Ekonomi | Economic Entity Principle
Prinsip Entitas Ekonomi atau yang sering juga disebut prinsip kesatuan entitas
merupakan konsep kesatuan usaha dimana akuntansi menganggap bahwa
perusahaan adalah sebuah kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah
Pada Prinsip Periode Akuntansi atau yang juga disebut prinsip kurun waktu,
penilaian dan pelaporan keuangan perusahaan dibatasi oleh periode waktu
tertentu, hal ini bertujuan supaya informasi keuangan bisa dihasilkan tidak harus
menunggu usaha yang tengah dijalankan tutup. Umumnya, perusahaan
menjalankan usahanya berdasarkan periode periode akuntansi semisal dimulai
tanggal 1 Januari hingga tanggal 31 Desember
Prinsip Biaya Historis mengharuskan setiap barang atau jasa yang diperoleh
dicatat berdasarkan semua biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkannya.
Apabila terjadi proses tawar menawar, yang dinilai adalah harga jadi sesuai
kesepakatan. Berbagai cara bisa digunakan dalam menilai sebuah aset yang
dibeli meliputi nilai buku, nilai pasar, nilai ganti ataupun nilai tunai. Dalam
standar GAAP, Prinsip ini harus mempergunakan harga perolehan atau yang
juga disebut juga harga akuisisi didalam pencatatan perolehan aset (aktiva),
Hutang, Modal (equitas) dan biaya.
Lebih lanjut harga perolehan adalah harga pertukaran yang telah disepakatai
oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam transaksi. Semisal apabila
perusahaan membeli tanah yang harga pasaran dilokasi tersebut sebesar 100
juta, dan perusahaan membelinya hanya dengan 80 juta, maka yang dicatat dan
diakui adalah harga tanah yang 80 juta, harga kesepakatan dengan penjualan.
Untuk lebih jelas mengenai harga perolehan, Sebelumnya sudah saya bahas di:
Perolehan Aktiva Tetap
Prinsip ini menganggap bahwa sebuah entitas bisnis berjalan secara terus
menerus berkesinambungan tanpa ada pembubaran atau penghentian kecuali
terdapat peristiwa tertentu yang bisa menyanggahnya
6. Prinsip Pengungkapan Penuh | Full Disclosure Principle
Pendaptan adalah kenaikan harta yang diakibatkan oleh kegiatan usaha seperti
penjualan, penerimaan bagi hasil, persewaan dan yang lainnya. Adanya aliran
masuk aktiva atau harta yang ditimbulkan dari penyerahan baran ataupun jasa
yang dilakukan oleh sebuah entitas usaha selama periode tertentu.
Dasar yang dipergunakan untuk mengukur besar kecilnya pendapatan adalah
jumlah kas ataupun setara kas (ekuivalennya) yang diperoleh atas transaksi
penjualan dengan pihak yang lain.
Pendapatan diakui ketika terjadi penjualan barang ataupun jasa, dan ada
kepastian tentang jumlah besar kecilnya yang bisa diukur handal dengan harta
yang diperoleh. Namun ketentuan ini tidak selalu bisa diterapkan sehingga
akhirnya muncul ketentuan ketentuan lain untuk bisa mengakui pendapatan.
Ketentuan lain ini semisal pengakuan pendapatan ketika produksi telah selai,
selama barang diproduksi serta ketika kas atau yang setara kas telah diterima
8. Prinsip Mempertemukan | Matching Principle
b.
Tidak bertentangan , karena entitas tidak akan dipaksa untuk menghentikan
operasi dan melikuidasi aset-asetnya dalam waktu dekat yang mungkin akan
membuat harga menjadi sangat rendah . Akuntan diperbolehkan dalam menunda
pengakuan biaya tertentu sampai periode kemudian, ketika entitas akan
mungkin masih berada dalam bisnis dan menggunakan asetnya dengan cara
yang paling efektif
4.
5.
Tidak , selama perubahan metode-metode akuntansi dan perubahanperubahan yang terjadi karena koreksi kesalahan-kesalahan dalam periodeperiode yang lalu dipisahkan
6. Terdapat dua pandangan dalam pengukuran sumber daya manusia, yaitu
berdasarkan biaya (cost based) dan berdasarkan nilai (value based).
a.
dalam satuan yang telah terjadi ataupun yang kemungkinan akan terjadi
dimasa yang akan datang (Mulyadi, 2000). Sedangkan PSAK
menyatakan
bahwa
biaya
atau
beban
sebagai
penurunanmanfaatekonomiselamasuatuperiode
akuntansidalam
bentukarus keluaratau berkurangnyaaktivaatauterjadinya kewajiban
yangmengakibatkan
penurunan
ekuitas
yangtidakmenyangkut
pembagiankepadapenanammodal.
Konsep biaya atas akuntansi sumber daya manusia melibatkan
pengukuran terhadap biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh dan
melatih sumber daya manusia serta biaya-biaya yang akan dikeluarkan
untuk menggantikan sumber daya manusia dari suatu organisasi.
Akuntansi sumber daya manusia juga melibatkan pengukuran terhadap
nilai ekonomi dari manusia bagi organisasi.Dengan demikian.Akuntansi
sumber daya manusia berarti mengukur investasi yang dibuat oleh
organisasi dalam manusia, biaya untuk mengganti orang-orang tersebut,
dan nilai dari manusia bagi perusahaan.
jabatan
yang
dapat
diduduki
pegawai
yang
8. A. Nilai sekarang
Nilai sekarang atau present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk
nilai tertentu di masa yang akan datang. Present value atau nilai sekarang bisa di
cari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus berikut ini :
PV = FV ( 1 + r ) ^-n
Keterangan :
FV = ( Future value ( nilai pada akhir tahun ke n )
PV = ( Nilai sekarang ( nilai pada tahun ke 0 )
r = Suku bunga
n = Waktu ( tahun )
^ = tanda pangkat
Rumus diatas mengasumsikan bahwa bunga di gandakan hanya sekali dalam
setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi:
PV = FV ( 1 + r / 360 ) ^-360 n
Untuk menggambarkan penggunaan rumus diatas , maka diberi contoh berikut
ini :
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp 10.000.000. Tingkat bunga
rata-rata 12% setahun. Berpa yang harus ditabung Agung saat ini agar dapat
membelinya dua tahun mendatang, dengan asumsi:
Bunga dimajemukkan setahun sekali
Bunga dimajemukkan sebulan sekali
Jawab :
Nilai atau tingkat harga stabil dan ada kepastian yang tinggi.
Timing penerimaan kas yang diharapkan cukup memberikan kepastian.
Adanya suatu pasar yang terkendali dengan harga yang stabil tetap.
Tidak ada komponen biaya tambahan yang besar (material), misalnya
biaya bunga atau diskonto dalam penerimaan hasil penjualan.
Net Realizable Values: dalam konsep ini perhitungan biaya yang timbul dari
penjualan seperti diskon penjualan harus diperhitungkan dalam nilai penjualan
bersih (Net Realizable Values). Maka konsep ini merupakan konsep current
output values dikurangi dengan current values dari semua biaya tambahan,
misalnya biaya penagihan, biaya penjualan.
Sprouse dan Moonitz menyatakan: ..Inventory yang siap jual dengan
harga yang telah diketahui dan biaya-biaya penjualan yang relative kecil atau
biayanya dapat diketahui secara langsung, maka inventory dinilai dengan Net
Realizable Values, mereka menyatakan bahwa konsep ini bukan merupakan
penyimpangan prosedur penilaian yang lazim melainkan harus dianggap
.sejalan dengan tujuan akuntansi yang utama.