Anda di halaman 1dari 3

Kumpulan Pertanyaan Pertemuan 1 (Rabu, 30 September 2020)

 Pertanyaan terkait penugasan


1. Format paper bagaimana? (M. Rizal)
Format jurnal
2. Ketentuan kelompok penanya, apakah kelompok urutan setelah/sebelumnya? Atau bebas?
(Mellida)
Kelompok penanya jeda 5, jadi kelompok 1 ditanya kelompok 6
3. Untuk tugas presentasi, karena yang membedakan adalah implementasi PSAK nya, apakah
boleh mempresentasikan perusahaan yang sama dengan kelompok lain? (Hasna)
Boleh asalkan topik yang dibahas ada
 Pertanyaan terkait materi perkuliahan
1. Apakah dalam laporan sustainability, isi laporan terkait profit apakah berfokus pada
penjelasan profit di tahun yang bersangkutan, atau pada prospek profit perusahaan di masa
yang akan datang (sehingga melaporkan rugi yang disebabkan oleh aktivitas investasi untuk
meningkatkan profit di masa yang akan datang juga merupakan bagian dari sustainability
report)? (Samses)
 Penjelasan profit biasanya profit beberapa tahun terakhir, sehingga dapat diketahui trend
perkembangannya. Informasi ini dijadikan dasar untuk melakukan proyeksi. Untuk profit
masa depan biasanya tidak ada namun biasanya disampaikan dalam analisis manajemen
tentang prospek.

1. Dalam mengelola SBSN, karna jenis transaksinya berbeda, apakah pemerintah harus
menerbitkan laporan keuangan tersediri yang disusun menggunakan SAP/SAK khusus syariah?
Jika harus digabungkan, bagaimana cara menggabungkan akuntansi syariah dan SAP? (Samses)
 Harusnya SBSN kalau kontraknya Syariah harus menggunakan standar Syariah.
Penggabungan SAP dengan standar Syariah dimungkinkan dan akan sama seperti halnya
PSAK dengan SAK Syariah.

1. Dari due process, setelah pelaksanaan public hearing, dan limited hearing, baru dilakukan
pembahasan dan penetapan. Jika setelah penetapan ada pihak (misalnya perusahaan yang
terpengaruh oleh SAK yang sedang disusun) yang menyatakan ketidakpuasannya, apakah ada
kemungkinan DSAK merevisi SAK yang telah ditetapkan tadi? (Samses)
 Kondisi ini tidak pernah terjadi, yang ada biasanya perusahaannya dianggap tidak taat
karena tidak menerapkan. Ada pernah kasus terkait PLN dalam penerapan ISAK 8,
awalnya PLN dianggap tidak sesuai standar, pada tahap berikutnya, PLN meminta
pengecualian oleh regulator untuk tidak menerapkan.

2. Apakah pemerintah termasuk prominent party dalam limited hearing? ( Dyah Rizki)
 Pihak-pihak yang terkait langsung dengan perubahan standar, jika perusahaan
memang perusahaan yang terkena dampak standar, jika auditor yang memang
spesialis dalam industry yang terkena dampak tersebut, jika regulator yang relevan
dengan perubahan standar. Misal limiten hearing agrikultur, yang diundang
perusahaan perikanan, kehutanan, perkebunan.

3. SAK ETAP biasanya digunakan untuk entitas dg usaha kecil dan menengah. EKMK kan sudah
ada kriterianya tersendiri, misal total aset sekian dan total penjualan setahun sekian. Lalu
EMKM yg menggunakan SAK EMKM apakah hanya didasarkan pada SDM entitas yg belum
mengerti SAK ETAP atau yg lain? Mengingat ETAP lebih kompleks daripada EMKM (Hany)
Pertimbangan penggunaan standar pertama karena kebutuhan, laporan keuangan akan
digunakan untuk apa. Jika ada tujuan yang lebih luas, walau perusahaan UKM dapat memilih
menggunakan SAK ETAP. Pertimbangan SDM termasuk juga menjadi perhatian.

4. Terkait konvergensi, apakah terdapat kemungkinan bahwa di masa depan IFFRS dan US GAAP
benar-benar menyatu menjadi single standard sehingga misalkan US GAAP dan lembaga FASB
bisa dihapuskan seutuhnya? (Hasna)
Kemungkinan akan selalu ada, semua tergantung perjalanan konvergensi dalam makna
semput terjadi di masa depan serta bagaimana kemudian pasar melihat proses single global
accounting standard menjadi hal yang harus segera dilaksanakan.

5. Dengan banyaknya kepentingan stakeholders dalam penyusunan standar, bukankah hal ini
akan mengurangi tingkat objektivitas standar yang seharusnya harus beracuan pada ifrs?
(Ihsan)
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh stakeholder akan kuat dalam mempengaruhi standar
namun itu penyusunan IFRSnya yang merupakan standar baku dunia. Untuk praktik di
Indonesia karena komitmen untuk mengadopsi IFRS sudah menjadi keputusan mutlak,
stakeholder biasanya lebih banyak menentukan tahun pemberlakukan dan beberapa
penerapan pengecualian dari IFRS, namun ini jarang terjadi.

6. Apa contoh dan karakteristik dari unsur-unsur laporan keuangan yang tidak material sehingga
tidak harus menerapkan SAK ? (Adam)
Misalnya anda menetapkan kriteria kapitalisasi aset tetap 5juta, sehingga pembelian meja
kantor seharga 3 juta tidak diakui sebagai aset tetap.

7. Dengan adanya time gap dalam penerapan standar baru ifrs dengan psak (misal ifrs 15 yang
diterapkan tahun 2018, sedangkan psak 72 baru diterapkan tahun 2020). Untuk perusahaan
seperti telkom yang melakukan dual listing sehingga harus melaporkan lapkeu sesuai ifrs yang
berlaku dan dsak juga sudah memperbolehkan untuk melakukan penerapan dini. Secara
umum bagaimana bu kiat perusahaan sejenis telkom dalam mengatasi perbedaan" antara ifrs
dan psak sehingga laporan keuangan dapat menggunakan psak tanpa perlu memodifikasi
terlalu banyak ketika melaporkan dalam bentuk ifrs? Dan apakah dsak juga memberikan
pendampingan kepada perusahaan" tersebut? (Mellida)
Beberapa PSAK yang model seperti itu ada ketentuan penerapan dini, sehingga jika mau
mudah perusahaan dapat ambil opsi penerapan dini PSAK sehingga bersamaan dengan
penerapan IFRS. Kasus Unilever menerapkan PSAK 73 tahun 2019.
Jika ini tidak ditempuh akan tetap menggunakan dua standar, untuk lap ke NY menggunakan
IFRS sedangkan lap di Indonesia tetap menggunakan PSAK. Untuk keterbukaan informasi
biasanya ada penjelasan dalam lap keuangan perbedaan tersebut.

8. Apa yang menyebabkan tidak semua negara mengadopsi IFRS? Apakah dari awal munculnya
IFRS tidak bisa mengcover kebutuhan seluruh negara sehingga di beberapa negara justru
penggunaan IFRS tidak diizinkan? (Achmad Kevin)
Keputusan mengadopsi dan tidak terkadang juga keputusan politik negara, selain karena
beberapa pertimbangan kebutuhan. Penerapan IFRS membutuhkan SDM, kesiapan
perusahaan, auditor dan juga pembaca laporan keuangan. Beberapa negara tidak menerapkan
juga dapat disebabkan merasa belum perlu karena tingkat globalisasi yang relative rendah.

9. Terkait perubahan ataupun penambahan PSAK akan sangat berdampak terhadap pelaporan
kinerja keuangan beberapa emiten. Apakah pernah ada yang protes terkait
perubahan/penambahan tersebut? Bagaimana menghadapi dari sisi emiten maupun IAI?
(Hanif)
Biasanya pada saat standar itu berubah, aka nada proses sosiliasi dan juga publikasi dampak
dari standar tersebut dalam laporan keuangan. Dalam kenyataan ada yang merasa keberatan
dengan perusahaan standar namun biasanya dilakukan sebelum standar ditetapkan. Ada
perwakilan dari industry datang ke IAI untuk meminta penjelasan mengapa standar tersebut
berubah dan menyampaikan keberatannya. Namun biasanya IAI lebih banyak menjelaskan
standar tersebut dan implikasinya. Karena PSAK didasarkan pada IFRS yang international best
practice, sehingga untuk mengatakan standar tidak dapat diterapkan tidak mungkin, justru jika
tidak sesuai dengan IFRS LK perusahaan di Indonesia menjadi sulit dibandingkan dengan LK
dari negara lain.

10.Saat SAK Entitas Privat diberlakukan. Apakah bisa entitas yang dulunya pakai ETAP berubah
menjadi SAK EMKM karena SAK Privat lebih kompleks? (Hany)
Tergantung kebutuhan informasi keuangan, dan juga tergantung ukuran entitas. Penggunaan
SAK EMKM hanya untuk yang memenuhi ketentuan UKM. Awalnya SAK ETAP menjadi SAK
EMKM hanya untuk perusahaan yang memenuhi kriteria EMKM dan kebutuhan informasi
keuangan relative terbatas sehingga cukup dengan SAK EMKM.

11.Mengapa IFRS for SME diadopsi dalam SAK Entitas Privat, bukan SAK EMKM? (Dyah Rizki)
SAK Entitas Privat digunakan untuk perusahaan menengah bahkan besar namun tidak memiliki
akuntabilita public signifikan (bukan listed, fiducia). Perusahaan ini biasanya kebutuhan
informasi untuk pihak eksternal banyak, sehingga SAK EMKM dianggap terlalu sederhana.
Banyak konsep akrual yang tidak diterapkan secara tepat salam SAK EMKM.
Praktik di Luar Negeri IFRS for SME adalah untuk non listed, sehingga akan menjadi setara jika
non listed di Indonesia juga menggunakannya.

Anda mungkin juga menyukai