PERKEMBANGAN
STANDAR 2018
Agenda
PSAK
SAK ETAP
SAK EMKM
Diskusi
2
PERKEMBANGAN
STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN
Standar Akuntansi Keuangan
4
Standar Akuntansi Indonesia
Standar
Standar Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan
Pemerintahan (SAP),
(SAP), PP
PP 71
71 tahun
tahun 2010,
2010, digunakan
digunakan untuk
untuk entitas
entitas
Pemerintah
Pemerintah Pusat
Pusat dan
dan Daerah
Daerah dalam
dalam menyusun
menyusun laporan
laporan keuangan.
keuangan. Standar
Standar berbasis
berbasis
Akrual,
Akrual, dengan
dengan referensi
referensi utama
utama IPSAS
IPSAS // International
International Public
Public Sector
Sector Accounting
Accounting
Standards.
Standards.
5
Sejarah Standar Akuntansi
Efektif Efektif
1 Januari 2012 1 Januari 2015
6
Karakteristik IFRS
7
Pengaturan PSAK
Pengaturan komponen LK
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan menggantikan PSAK 23 Pendapatan
Sewa dan PSAK 73 Sewa menggantikan PSAK 30 Sewa
PSAK Revisi
• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau pengungkapan signifikan.
• PSAK 24 (Revisi 2015) gain loss aktuaria OCI
PSAK Amandemen
• Perubahan pengaturan atau klarifikasi pengaturan
• PSAK 16 (Amandemen 2016), PSAK 46 (Amandemen (2016)
PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope)
yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru
ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Dampak dari perubahan PSAK lain
9
PSAK efektif 2018 dan 2019
ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2017
10
Penyesuian PSAK – Eff 2018-2019
11
PSAK efektif 2020
12
PSAK 2018
13
DE PSAK 2019
• Definisi material
14
Dampak Perubahan Standar
• Munculnya aset atau liabilitas baru yang sebelumnya tidak diakui; contoh aset
hak guna, aset biologis, liabilitas sewa
– Mempengaruhi beberapa rasio keuangan covenant pinjaman
– Mempengaruhi nilai ekuitas pemenuhan ketentuan regulasi
• Perubahan nilai aset atau liabilitas karena cara pengukuran yang berbeda
– Cara perhitungan penurunan nilai aset keuangan berbeda merubah nilai penurunan
nilai nilai piutang berubah
– Pengakuan beban
• Perubahan sistem
– Perhitungan yang membutuhkan tambahan data sehingga diperlukan perubahan
sistem akuntansi
• Perubahan proses bisnis atau cara melakukan bisnis
– Pengakuan pendapatan persyaratan yang harus dipenuhi kontrak perjanjian
dengan pelanggan berubah; praktik bisnis berubah
– Praktik bisnis harus memperhatikan implikasi dalam pelaporan keuangan
Implikasi Standar Akuntansi - Perpajakan
• Standar akuntansi mengatur tentang pelaporan keuangan dan bukan untuk tujuan
pelaporan pajak.
• Ketentuan dalam UU Ketentuan Umum dan Tatacar Perpajakan
– Penjelasan pasal 28 (Pembukuan) ayat 7: “….pembukuan harus diselenggarakan
dengan cara atau sisgtem yang lazim dipakai di Indonesia, misalnya berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan, kecuali peraturan perundang-undangan perpajakan
menentukan lain.
– Implikasinya jika tidak ada pengaturan khusus dalam regulasi perpajakan, akan
mengikuti ketentuan dalan standar akuntansi keuangan.
• Pengaturan perubahan standar dalam perpajakan
– Peraturan perpajakan tidak mengenal konsep penyajian kembali laporan keuangan.
– Perubahan kebijakan akuntansi terkadang berdampak pada perubahan laba tahun
sebelumnya yang berimplikasi pajak lebih besar atau lebih kecil di masa lalu.
– Dalam pajak dikenal istilah pembetulan SPT yang biasanya terjadi karena kesalahan
tulis, hitung dan kekeliruan penerapan ketentuan peraturan. Pembetulan SPT WP
menerima SKP, SKK, PB.
– Peraturan perpajakn umumnya berlaku setelah ditetapkan penerapan prospektif.
– Penerapan standar secar retroaktif akan sulit diterima dari sisi perpajakan.
– Untuk tujuan perpajakan perubahan standar yang berdampak retroaktif harus dibuat
perhitungan tersendiri.
PSAK 69
20
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan
Standar
Contoh Ilustratif
21
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan
Pendahuluan
• tujuan dan ruang lingkup
Pengakuan
• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak,
identifikasi dan penyelesaian kewajiban pelaksanaan
Pengukuran
• Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan
Biaya Kontrak
• Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan
penurunan nilai
Penyajian
Pengungkapan
22
PSAK 72 – 5 Step Pengakuan Pendapatan
1. 2.
3. Menentukan
Mengidentifikasi Mengindentifikasi
harga transaksi;
kontrak dengan kewajiban
pelanggan ; pelaksanaan;
5. 4.
Mengakui pendapatan Mengalokasikan harga
ketika (pada saat) entitas transaksi terhadap
telah menyelesaikan kewajiban
kewajiban pelaksanaan. pelaksanaan;
PSAK 73 SEWA
Tanggal Efektif
• 1 Januari 2020
24
STRUKTUR STANDAR
STANDAR
• Tujuan; Ruang Lingkup
• Pengecualian Pengakuan
• Mengidentifikasi Sewa
• Masa Sewa
• Penyewa
• Pesewa
• Transaksi Jual dan Sewa Balik
LAMPIRAN
• A. Daftar istilah, B. Pedoman Penerapan, C. Tanggal Efektif dan
Ketentuan Transisi, D. Amandemen terhadap PSAK
CONTOH ILUSTRASI
DASAR KESIMPULAN
25
PSAK 73 Sewa
Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan
liabilitas
27
DE PSAK 74 KONTRAK ASURANSI
• Adopsi dari IFRS 17 Insurance Contracts efektif per 1 Januari 2021, diusulkan efektif per 1
Januari 2022 dengan opsi penerapan dini diperkenankan.
• Menggantikan PSAK 62: Kontrak Asuransi. Diterapkan untuk kontrak asuransi, kontrak
reasuransi milikan dan kontrak investasi dengan fitur partisipasi dikresioner
• DE PSAK 74: Kontrak Asuransi mensyaratkan:
• Entitas mengidentifikasi portofolio kontrak asurans sebagai kontrak yang memiliki
risiko serupa dan dikelola bersama.
• Entitas membagi portofolio kontrak asuransi minimal menjadi kelompok:
• kontrak yang merugi (onerous) pada saat pengakuan awal,
• kelompok kontrak yang pada saat pengakuan awal tidak memiliki kemungkinan
merugi, dan
• kelompok kontrak tersisa.
• Pendekatan dalam pengukuran:
• Pendekatan umum (general approach)
• Pendekatan alokasi premium (premium allocation approach)
• Pendekatan fee variabel (variable fee approach)
• Entitas dapat menggunakan pendekatan alokasi premi untuk pengukuran kontrak
asuransi jika kontrak memenuhi kriteria tertentu.
Sumber: www.iaiglobal.or.id 28
DE PSAK 74 KONTRAK ASURANSI
• Pendekatan umum: kelompok kontrak asuransi diukur pada nilai total atas arus kas
pemenuhan (fulfillment cash flows) dan marjin jasa kontraktual. Arus kas pemenuhan
meliputi:
• estimasi atas arus kas masa depan dan
• penyesuaian untuk merefleksikan nilai waktu atas uang dan risiko keuangan terkait
arus kas masa depan,
• penyesuaian risiko nonkeuangan.
• Penyajian secara terpisah dalam laporan posisi keuangan atas:
• Kontrak asuransi terbitan yang merupakan aset;
• Kontrak asuransi terbitan yang merupakan liabilitas;
• Kontrak reasuransi milikan yang merupakan aset; dan
• Kontrak reasuransi milikan yang merupakan liabilitas.
• Entitas memisahkan jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain:
• hasil jasa asuransi yang terdiri dari pendapatan asuransi dan beban jasa asuransi,
• penghasilan atau beban keuangan asuransi.
Pendapatan asuransi dan beban jasa asuransi yang disajikan dalam laba rugi tidak
memasukkan komponen investasi apapun.
Sumber: www.iaiglobal.or.id 29
SAK ETAP
SAK ETAP
31
Manfaat SAK ETAP
33
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewan
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporan
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas 27 Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan
Anak
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah
34
Ruang lingkup
PPL - IAPI 35
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
Isi Standar
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan bukan bagian standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi
contoh jurnal penyesuaian kas menjadi akrual
bukan bagian dari standar
1
RUANG LINGKUP SAK EMKM
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam UU ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Kriteria Usaha Kecil
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp
500.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 - Rp
2.500.000.000,00.
Kriteria Usaha Menengah :
• Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp. 10.000.000.000,00,
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
-50.000.000.000,00.
Laporan Keuangan EMKM
• Aset tetap tidak penurunan nilai, tidak boleh dilakukan revaluasi. Tidak ada
kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah tanggal perolehan.
• Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap
sendiri.
• Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan hanya
dengan metode garis lurus dan saldo menurun.
• Dilakukan pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk perusahaan
perorangan / firma
• Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat diakui aset
tak berwujud.
• Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas moneter dalam
valuta asing pada tanggal pelaporan, diukur dengan kurs pada tanggal transaksi.
• Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup diungkapkan jika material.
• Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas)
• Konstruksi diakui sebesar jumlah yang ditagihkan.
ISI PENGATURAN
. .
• Bab 1 Ruang Lingkup • Bab 10 Investasi pada Ventura
• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive Bersama
• Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan • Bab 11 Aset Tetap
• Bab 4 Laporan Posisi Keuangan • Bab 12 Aset Takberwujud
• Bab 5 Laporan Laba Rugi • Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 14 Pendapatan dan Beban
• Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan• Bab 15 Pajak Penghasilan
Kesalahan • Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan Asing
• Bab 9 Persediaan • Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 18 Tanggal Efektif
PSAP
PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
Standar Akuntansi Pemerintahan
48
PENGATURAN PP 71 / 2010
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PP 71
Menjadi
2010
• SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
Lampiran II (PP 24/2005)
• Berlaku selama masa transisi bagi entitas
LAMPIRAN II yang belum siap untuk menerapkan SAP
BASIS CTA
PP24/2005
• Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 11 PSAP
• Tidak berlaku mulai TA 2015
STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL
(LAMPIRAN I & II)
• Laporan Operasional
• Neraca
• Perubahan Ekuitas
• Laporan Arus Kas
• Catatan atas Laporan Keuangan
• Laporan Realisasi Anggaran
• Laporan Perubahan SAL
Laporan Desa
• UU Perseroan Terbatas
• UU Pasar Modal
• UU Pajak Penghasilan
• UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
• UU Keuangan Negara
• UU BUMN
• UU Akuntan Publik
TERIMA KASIH