Anda di halaman 1dari 52

Akuntansi Keuangan Kontemporer_1 – Gasal 2020/2021

OVERVIEW PERKEMBANGAN STANDAR


Agenda

Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK

SAK ETAP

SAK EMKM

Diskusi

2
2
PERKEMBANGAN
STANDAR
Informasi Perusahaan
Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi pengguna untuk membantu dalam
pengambilan keputusan.
• Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan
• Informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory (diharuskan oleh regulasi) atau informasi
voluntary (sukarela)
• Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost of debt karena berkurangnya
asymmetry information

Informasi perusahaan
• Laporan keuangan,
• Laporan Tahunan (Annual Reporting),
• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan menekankan
pada EVA
• Announcement Perusahaan (kinerja atau corporate action)
• Website dan Informasi Digital
Standar Akuntansi Keuangan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja


perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen


(stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar
pemakai (investor dan kreditor).

Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan


(SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang
bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-
unsur yang tidak material”

5
5
High Quality Standards

Globalization demands a single set of high-quality international accounting standards.


Some elements:
1. Single set of high-quality accounting standards established by a single standard-setting
body.
2. Consistency in application and interpretation.
3. Common disclosures.
4. Common high-quality auditing standards and practices.
5. Common approach to regulatory review and enforcement.
6. Education and training of market participants.
7. Common delivery systems (e.g., eXtensible Business Reporting Language—XBRL).
8. Common approach to corporate governance and legal frameworks around the world.

LO 1
Standar Akuntansi Indonesia

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – PSAK  berbasis IFRS


Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP –
Exposure Draft SAK Entitas Privat

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM

Standar Akuntansi Syariah Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi


• Mengatur transaksi Syariah nonlaba ISAK 35 (PPSAK 13 – PSAK 45 Dicabut)
• Pelaporan organisasi Syariah • Nama laporan dapat berbeda
• Diterapkan bersamaan dengan • Akun dalam laporan keuangan dapat berbeda
PSAK / SAK ETAP / EMKM • Memperhatikan ketentuan PSAK 1 Penyajian
tergantung entitasnya. Laporan Keuangan

Standar
Standar Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan
Pemerintahan (SAP),
(SAP), PP
PP 71
71 tahun
tahun 2010,
2010, digunakan
digunakan untuk
untuk entitas
entitas Pemerintah
Pemerintah Pusat
Pusat
dan
dan Daerah
Daerah dalam
dalam menyusun
menyusun laporan
laporan keuangan.
keuangan. Standar
Standar berbasis
berbasis Akrual,
Akrual, dengan
dengan referensi
referensi utama
utama
IPSAS
IPSAS // International
International Public
Public Sector
Sector Accounting
Accounting Standards.
Standards.

7
Sejarah Standar Akuntansi

Pra PAI
1973 Update
PSAK sd 2018
Eff 1 Jan
2020
8 Desember 2008
Komitmen mendukung IFRS
sebagai standar akuntansi
keuangan global

Konvergensi Update
PAI Harmonisasi PSAK sd 2014
IAS 1994- IFRS sd 2010
1974 Eff 1 Jan
2007 Eff 1 Jan 2012 2015

Adopsi IAS mulai


PSAK 1994
SAK ETAP SAK EMKM
Eff 1 Jan 2011 Eff 1 Jan 2017

8
Proses Penyusunan Standar
1973 Panitia Penghimpun Komite PAI Komite SAK
DSAK
Bahan- Bahan dan Struktur (1974- (1994-
(1998-skrg)
GAAP dan GAAS 1984) 1998)

Standar Akuntansi
Prinsip Akuntansi Prinsip Akuntansi 2012 – PSAK
Keuangan 1994 -
Indonesia 1974 Indonesia 1984 berbasis IFRS
Ref IAS

Due Process Procedure penyusunan dan pencabutan standar akuntansi keuangan /standar Update – PSAK
mengikuti IFRS
akuntansi keuangan syariah adalah :
 Identifikasi issue;
 Konsultasikan issue dengan Dewan Konsultatif SAK (DKS), jika diperlukan;
 Melakukan Riset Terbatas.
 Pembahasan materi standar akuntansi keuangan / standar akuntansi keuangan Syariah;
 Pengesahan dan publikasi Exposure Draft (ED)
 Pelaksanaan Public Hearing.  Due Process
Prosedure penyusunan buletin
 Pelaksanaan Limited Hearing, jika diperlukan; teknis dan annual
 Pembahasan masukan publik; improvement tidak wajib mengikuti
 Pengesahan standar akuntansi keuangan standar akuntansi keuangan syariah keselluruhan tahapan due process 

9
Standar Akuntansi Internasional
• Standar Akuntansi internasional yang saat ini ada:
• IFRS International Financial Reporting Standard – IASB, standard setter under IFAC
• IPSAS International Public Sector Accounting Standard – IASB standard setter for public entity under IFAC
• SFAS Statement Financial Accounting Standard / Concept (US GAAP) – FASB. Standard ruled based and
more detailed.
• International Public Sector Accounting Standard
• Dikembangkan dari IFRS
• Memodifikasi IFRS baik major dan minor untuk disesuaikan dengan entitas publik
• Mengembangkan standar yang khusus hanya untuk entitas public – ex: revenue without performance
obligation, service benefit
• Dunia menuju standar akuntansi global
• Joint Project IASB dan FASB untuk mengurangi perbedaan
• Convergence  one set global accounting standard.

10
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
• Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit
penerapan prinsip tersebut.
• Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi
mencerminkan realitas ekonomi.
• Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan
penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan bisnis dan kebutuhan
informasi para pengguna konsekuensinya PSAK akan dinamis berubah mengikuti IFRS.

Standard IFRS terdiri dari dua: Standar baru yang masih menggunakan nama IAS (International
Accounting Standard) dan Standar baru atau revisi IAS dengan menggunakan nama IFRS.

11
IFRS dan US GAAP
Similarities
• Generally accepted accounting principles (GAAP) for U.S. companies are developed by the Financial Accounting Standards
Board (FASB).
• The FASB is a private organization. The U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) exercises oversight over the
actions of the FASB.
• The IASB is also a private organization. Oversight over the actions of the IASB is regulated by IOSCO.
• Both the IASB and the FASB have essentially the same governance structure, that is, a Foundation that provides
oversight, a Board, an Advisory Council, and an Interpretations Committee. In addition, a general body that involves the
public interest is part of the governance structure.
• The FASB relies on the U.S. SEC for regulation and enforcement of its standards. The IASB relies primarily on IOSCO for
regulation and enforcement of its standards.
• Both the IASB and the FASB are working together to find common ground wherever possible.
Differences
• U.S. GAAP is more detailed or rules-based. IFRS tends to simpler and more flexible in the accounting and disclosure
requirements. The difference in approach has resulted in a debate about the merits of principles-based versus rules-
based standards.
• Differences between U.S. GAAP and IFRS should not be surprising because standard-setters have developed standards in
response to different user needs. In some countries, the primary users of financial statements are private investors. In
others, the primary users are tax authorities or central government planners. In the United States, investors and creditors
have driven accounting-standard formulation.
Ref: PPT Kieso et al, Financial Accounting IFRS 3rd 12
Financial Reporting Challenges
Significant Financial
IFRS in a Political Environment Challenge
► IFRS in Political
► Considering the economic consequences of many Environment
► The Expectations Gap
accounting rules, special interest groups are ► Significant Financial
expected to vocalize their reactions to proposed Reporting Issues
► Ethics in the Environment
rules. of Financial Accounting
► International Convergence
► The Board should not do is issue standards that are
primarily politically motivated.
► While paying attention to its constituencies, the
Board should base IFRS on sound research and a
conceptual framework that has its foundation in
economic reality.

Ref: PPT Kieso et al, Financial Accounting IFRS 3rd LO 4


IFRS in a Political Environment
Significant Financial
Challenge
► IFRS in Political
Environment
► The Expectations Gap
► Significant Financial
Reporting Issues
► Ethics in the Environment
of Financial Accounting
► International Convergence

ILLUSTRATION 1.6
User Groups that Influence the Formulation of Accounting Standards

Ref: PPT Kieso et al, Financial Accounting IFRS 3rd


Financial Reporting Challenges

The Expectations Gap


What the public thinks accountants should do and what
accountants think they can do.

Significant Financial Reporting Issues


► Non-financial measurements Significant Financial
Challenge
► Forward-looking information ► IFRS in Political
Environment
► Soft assets ► The Expectations Gap
► Significant Financial
► Timeliness Reporting Issues
► Ethics in the Environment
of Financial Accounting
► International Convergence

Ref: PPT Kieso et al, Financial Accounting IFRS 3rd


Financial Reporting Challenges

Ethics in the Environment of Financial Accounting


► Companies that concentrate on “maximizing the
bottom line,” “facing the challenges of
competition,” and “stressing short-term results”
place accountants in an environment of conflict
and pressure.
Significant Financial
Challenge
► IFRS do not always provide an answer.
► IFRS in Political
Environment
► Technical competence is not enough when ► The Expectations Gap
► Significant Financial
encountering ethical decisions. Reporting Issues
► Ethics in the Environment
of Financial Accounting
► International Convergence

Ref: PPT Kieso et al, Financial Accounting IFRS 3rd


Financial Reporting Challenges

International Convergence
Examples of how convergence is occurring:
1. China’s goal is to eliminate differences between its
standards and IFRS.
2. Japan now permits the use of IFRS for domestic
companies.
Significant Financial
3. The IASB and the FASB have spent the last 12 years Challenge
working to converge their standards. ► IFRS in Political
Environment
4. Malaysia helped amend the accounting for agricultural ► The Expectations Gap
assets. ► Significant Financial
Reporting Issues
5. Italy provided advice and counsel on the accounting for ► Ethics in the Environment
of Financial Accounting
business combinations under common control. ► International Convergence

Ref: PPT Kieso et al, Financial Accounting IFRS 3rd


PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN
Pengaturan PSAK
PSAK terkait Pengaturan Transaksi dan
PSAK terkait Pelaporan Pengaturan komponen LK
Konsep
• PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan • PSAK 22 Penggabungan Usaha • PSAK 13 Properti Investasi
• PSAK 2 Laporan Arus Kas • PSAK 8 Peristiwa setelah Tanggal Neraca • PSAK 14 Persediaan
• PSAK 3 Laporan Interim • PSAK 68 Nilai Wajar • PSAK 16 Aset Tetap
• PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri • PSAK 66 Pengaturan Bersama • PSAK 19 Aset Tak Berwujud
• PSAK 5 Segmen • PSAK 38 Restrukturisasi Entitas • PSAK 24 Imbalan Kerja
• PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi Sepengendali • PSAK 46 Pajak Penghasilan
• PSAK 65 Konsolidasi • PSAK 63 Hiperinflasi • PSAK 57 Kontijensi
• PSAK 67 Pengungkapan Investasi • PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah • PSAK 58 Aset tidak lancar dimiliki untuk
• PSAK 70 Pengampunan Pajak dijual
• PSAK 74 Kontrak Asuransi • PSAK 55, 60, 71 Instrumen Keuangan
• PSAK 8 Peristiwa setelah Tanggal • PSAK 69 Agrikultur
Pelaporan • PSAK 15 Investasi Asosiasi dan Ventura
• PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Bersama
Kebijakan Perubahan Estimasi dan • PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak dengan
Kesalahan Pelanggan
• PSAK 53 Imbalan Berbasis Saham
• PSAK 64 Evaluasi dan Explorasi Sumber
Daya Mineral
• PSAK 73 Sewa

19
Produk Dewan Standar Akuntansi
Kerangka Konseptual
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
• PSAK 74 Kontrak Asuransi
• PSAK 73 Sewa
• dll

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan


• ISAK 35 Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba
• ISAK 16 Konsesi Jasa – Grantor
• dll

Buletin Teknis
• Bultek 11 Revaluasi Aset Tetap; Bultek 12 Akuntansi Transaksi Repo Syariah; Bultek 10 Penerapan Anuitas
dalam Murabahan; Bultek 10 Transisi ISAK 27; Bultek 9 Penerapan Metode Anuitas dalam Murabahan,
• dll
Standar selain PSAK
• SAK Syariah
• SAK ETAP / SAK Entitas Privat
• SAK EMKM

20
Perubahan PSAK
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal PSAK
72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan menggantikan PSAK 23 Pendapatan Sewa dan
PSAK 73 Sewa menggantikan PSAK 30 Sewa

PSAK Revisi / Amandemen


• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau pengungkapan signifikan.
• PSAK 24 (Revisi 2015) gain loss aktuaria  OCI
• Perubahan pengaturan atau klarifikasi pengaturan
• PSAK 16 (Amandemen 2016), PSAK 46 (Amandemen (2016)

PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope) yang
hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru ataupun
perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Dampak dari perubahan PSAK lain

21
Dampak Perubahan Standar
Dampak perubahan standar dipengaruhi oleh:
• Tingkat perubahan standar  pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan.
• Relevansi standar terhadap transaksi dan penyajian LK perusahaan

Pengungkapan LK sebelum periode perubahan dilakukan


• Catatan atas LK:
• kebijakan akuntansi yang baru yang telah efektif
• Dampak kebijakan akuntansi baru jika diterapkan

Penyajian LK pada periode perubahan dilakukan


• Penyajian kembali laporan keuangan:
• Posisi keuangan (tiga tahun komparatif, dua tahun sebelumnya dengan kebijakan akuntansi yang
baru),
• Laba Rugi (dua tahun dengan penyajian tahun sebelumnya dengan kebijakan akuntansi yang baru)
• Kebijakan akuntansi menjelaskan perubahan tersebut
• Catatan atas laporan keuangan menjelaskan akun yang berubah akibat perubahan standar akuntansi
• Penjelasan akun yang terpengaruh standar

22
Implikasi Standar Akuntansi

• Munculnya aset atau liabilitas baru yang sebelumnya tidak diakui; contoh aset hak
guna, aset biologis, liabilitas sewa
• Mempengaruhi beberapa rasio keuangan  covenant pinjaman
• Mempengaruhi nilai ekuitas  pemenuhan ketentuan regulasi
• Perubahan nilai aset atau liabilitas karena cara pengukuran yang berbeda
• Cara perhitungan penurunan nilai aset keuangan berbeda  merubah nilai penurunan nilai 
nilai piutang berubah
• Pengakuan beban
• Perubahan sistem
• Perhitungan yang membutuhkan tambahan data sehingga diperlukan perubahan sistem
akuntansi
• Perubahan proses bisnis atau cara melakukan bisnis
• Pengakuan pendapatan  persyaratan yang harus dipenuhi  kontrak perjanjian dengan
pelanggan berubah; praktik bisnis berubah
• Praktik bisnis harus memperhatikan implikasi dalam pelaporan keuangan

23
Implikasi Standar Akuntansi - Perpajakan

• Standar akuntansi mengatur tentang pelaporan keuangan dan bukan untuk tujuan pelaporan pajak.
• Ketentuan dalam UU Ketentuan Umum dan Tatacar Perpajakan
• Penjelasan pasal 28 (Pembukuan) ayat 7: “….pembukuan harus diselenggarakan dengan cara atau sisgtem yang lazim
dipakai di Indonesia, misalnya berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, kecuali peraturan perundang-undangan
perpajakan menentukan lain.
• Implikasinya jika tidak ada pengaturan khusus dalam regulasi perpajakan, akan mengikuti ketentuan dalan standar
akuntansi keuangan.
• Pengaturan perubahan standar dalam perpajakan
• Peraturan perpajakan tidak mengenal konsep penyajian kembali laporan keuangan.
• Perubahan kebijakan akuntansi terkadang berdampak pada perubahan laba tahun sebelumnya yang berimplikasi pajak
lebih besar atau lebih kecil di masa lalu.
• Dalam pajak dikenal istilah pembetulan SPT yang biasanya terjadi karena kesalahan tulis, hitung dan kekeliruan
penerapan ketentuan peraturan.
• Peraturan perpajakan umumnya berlaku setelah ditetapkan  penerapan prospektif.
• Penerapan standar secar retroaktif akan sulit diterima dari sisi perpajakan, untuk tujuan perpajakan perubahan standar
yang berdampak retroaktif harus dibuat perhitungan tersendiri.

24
Implikasi Standar Akuntansi - Perpajakan

• Standar akuntansi mengatur tentang pelaporan keuangan dan bukan untuk tujuan pelaporan pajak.
• Ketentuan dalam UU Ketentuan Umum dan Tatacar Perpajakan
• Penjelasan pasal 28 (Pembukuan) ayat 7: “….pembukuan harus diselenggarakan dengan cara atau sisgtem yang lazim
dipakai di Indonesia, misalnya berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, kecuali peraturan perundang-undangan
perpajakan menentukan lain.
• Implikasinya jika tidak ada pengaturan khusus dalam regulasi perpajakan, akan mengikuti ketentuan dalan standar
akuntansi keuangan.
• Pengaturan perubahan standar dalam perpajakan
• Peraturan perpajakan tidak mengenal konsep penyajian kembali laporan keuangan.
• Perubahan kebijakan akuntansi terkadang berdampak pada perubahan laba tahun sebelumnya yang berimplikasi pajak
lebih besar atau lebih kecil di masa lalu.
• Dalam pajak dikenal istilah pembetulan SPT yang biasanya terjadi karena kesalahan tulis, hitung dan kekeliruan
penerapan ketentuan peraturan.
• Peraturan perpajakan umumnya berlaku setelah ditetapkan  penerapan prospektif.
• Penerapan standar secar retroaktif akan sulit diterima dari sisi perpajakan, untuk tujuan perpajakan perubahan standar
yang berdampak retroaktif harus dibuat perhitungan tersendiri.

25
PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan panen
aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur atau
menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis milik
entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam
paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang menghasilan
produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses amortisasi.
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen) merupakan aset
biologi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Setelah panen  biaya perolehan persediaan.

26
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.


• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk memperoleh arus kas
yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai


aset keuangan

Memperbaiki model akuntansi hedging

27
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan
PSAK yang digantikan

PSAK 23: Pendapatan

PSAK 34: Kontrak Konstruksi,

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,

ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan

PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate.

28
PSAK 72 – 5 Step Pengakuan Pendapatan

1.
2. 3.
Mengidentifikasi
Mengindentifikasi Menentukan harga
kontrak dengan
kewajiban pelaksanaan; transaksi;
pelanggan ;

5. 4.
Mengakui pendapatan Mengalokasikan harga
ketika (pada saat) entitas transaksi terhadap
telah menyelesaikan kewajiban
kewajiban pelaksanaan. pelaksanaan;

29
PSAK 73 Sewa

• Efektif 1 Januari 2020 boleh diterapkan lebih awaal


• IFRS 16 Lease effective 2019

Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan liabilitas

Aset / / Right of Use Aset / Aset Hak Guna = nilai kini dari pembayaran sewa,
disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi keuangan

Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan laporan laba rugi


komprehensif

30
ISAK 35

 Penyajian laporan keuangan entitas berorientasi non laba disusun


dengan memperhatikan persyaratan, struktur laporan dan persyaratan
minimal yang diatur dalam PSAK 1. (par 09)
 Entitas berorientasi non laba dapat membuat penyesuaian deskripsi
yang digunakan untuk beberapa pos dalam laporan keuangan. Misal:
pembatasan sumber daya (par 10)
 Entitas berorientasi non laba dapat membuat penyesuaian deskripsi
yang digunakan atas laporan keuangan. Misal Judul laporan perubahan
aset neto untuk mencerminkan fungsi yang lebih sesuai dengan isi
laporan keuangan. (par 11)
 Entitas berorientasi nonlaba tetap mempertimbangkan seluruh fakta
dan keadaan dalam menyajikan laporan keuangan termasuk catatan
atas LK, sehingga tidak mempengaruhi kualitas informasi yang disajikan
dalam LK.

31
PSAK 74 KONTRAK ASURANSI
• Adopsi dari IFRS 17 Insurance Contracts efektif per 1 Januari 2021, diusulkan efektif per 1 Januari 2022 dengan opsi
penerapan dini diperkenankan.
• Menggantikan PSAK 62: Kontrak Asuransi. Diterapkan untuk kontrak asuransi, kontrak reasuransi milikan dan kontrak
investasi dengan fitur partisipasi dikresioner
•  DE PSAK 74: Kontrak Asuransi mensyaratkan:
• Entitas mengidentifikasi portofolio kontrak asurans sebagai kontrak yang memiliki risiko serupa dan dikelola bersama.
• Entitas membagi portofolio kontrak asuransi minimal menjadi kelompok:
• kontrak yang merugi (onerous) pada saat pengakuan awal,
• kelompok kontrak yang pada saat pengakuan awal tidak memiliki kemungkinan merugi, dan
• kelompok kontrak tersisa.
• Pendekatan dalam pengukuran:
• Pendekatan umum (general approach)
• Pendekatan alokasi premium (premium allocation approach)
• Pendekatan fee variabel (variable fee approach)
• Entitas dapat menggunakan pendekatan alokasi premi untuk pengukuran kontrak asuransi jika kontrak memenuhi kriteria
tertentu.

Sumber: www.iaiglobal.or.id 32
PSAK 74 KONTRAK ASURANSI

• Pendekatan umum: kelompok kontrak asuransi diukur pada nilai total atas arus kas pemenuhan
(fulfillment cash flows) dan marjin jasa kontraktual. Arus kas pemenuhan meliputi:
• estimasi atas arus kas masa depan dan
• penyesuaian untuk merefleksikan nilai waktu atas uang dan risiko keuangan terkait arus kas masa
depan,
• penyesuaian risiko nonkeuangan.
• Penyajian secara terpisah dalam laporan posisi keuangan atas:
• Kontrak asuransi terbitan yang merupakan aset;
• Kontrak asuransi terbitan yang merupakan liabilitas;
• Kontrak reasuransi milikan yang merupakan aset; dan
• Kontrak reasuransi milikan yang merupakan liabilitas.
• Entitas memisahkan jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
• hasil jasa asuransi yang terdiri dari pendapatan asuransi dan beban jasa asuransi,
• penghasilan atau beban keuangan asuransi.
Pendapatan asuransi dan beban jasa asuransi yang disajikan dalam laba rugi tidak memasukkan
komponen investasi apapun.

Sumber: www.iaiglobal.or.id 33
SAK ETAP
SAK ETAP

• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa


akuntabilitas publik
• PSAK yang disederhanakan:
• Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana
• Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
• Mengurangi pengungkapan
• Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan
(stand alone)

35
Manfaat SAK ETAP

• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan


mampu untuk
• menyusun laporan keuangannya sendiri,
• dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangan.

36
Laporan Keuangan ETAP

Laporan Keuangan menurut SAK ETAP

• Laporan Laba Rugi


• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan
hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan

37
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewan
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporan
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah

38
Ruang lingkup

• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang:
 Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
 Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal
• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
 Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan
pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan
efek di pasar modal; atau
 Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana dan bank investasi.
• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika
otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank
Perkreditan Rakyat (BPR)

PPL - IAPI 39
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP

• Komponen Laporan Keuangan : Neraca, Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus
Kas dan Catatan atas laporan.
• Jika Perubahan ekuitas hanya dari laba dan dividen  Laporan laba rugi dan perubahan
saldo laba.
• Laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung.
• Menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan pengendalian bersama
• Menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• Aset tetap, aset tidak berwujud properti investasi hanya menggunakan metode biaya
• Tidak ada bab khusus yang mengatur instrumen keuangan, namun ada pengaturan klasifikasi
aset keuangan: diperdagangkan, tersedia dijual dan dipegang hingga jatuh tempo.

PPL - IAPI 40
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP

• Sewa operasi menggunakan konsep rule based seperti dalam US GAAP – 5 kriteria
• Tidak mengatur pajak tangguhan
• Tidak ada pengaturan tentang : penggabungan usaha, derivatif, hedging
• Mata uang pelaporan menggunakan mata uang fungsional atau rupiah.
• Penurunan nilai diatur untuk persediaan dan aset lain. Untuk aset lain, penurunan nilai terjadi
jika nilai tercata lebih rendah dengan nilai diperoleh kembali yang dihitung dari nilai wajar
dikurangi dengan biaya penjualan.
• Beberapa pengaturan dalam PSAK seperti: investasi properti, hubungan istimewa, peristiwa
setelah periode pelaporan, imbalan kerja. Pengendalian bersama (PBA, PBO dan PBE).
• Tidak ada pengaturan khusus transaksi khusus industri: kontrak asuransi, eksplorasi dan
evaluasi minieral, agrikultur.
• Hirarki kebijakan akuntansi jika SAK ETAP tidak mengatur secara khusus: bab yang terkait,
kerangka konseptual, standar lain, dan literatur.

PPL - IAPI 41
DE STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS PRIVAT
• SAK Entitas Privat menggantikan SAK tier 2 SAK ETAP
• SAK Entitas Privat
• Adopsi dari IFRS for SME’s (2015)
• Lebih sederhana dari SAK namun lebih komprehensif dari SAK ETAP
• Penambahan pengaturan SAK ETAP dalam SAK Entitas Privat
• Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri
• Instrumen Keuangan Dasar
• Isu terkait Instrumen Keuangan Lain
• Kombinasi Bisnis dan Goodwiil
• Hibah Pemerintah
• Pembayaran Berbasis Saham
• Penurunan nilai Aset
• Hiperlinflasi
• Aktivitas Khusus: Agrikultur, Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral; Perjanjian Konsesi Jasa
• Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi – Penerapan Dini 1/1/2022 dan Efektif 1 Januari 2025

Ref: Materi PPT Public Hearing SAK Entitas Privat 42


SAK EMKM
RUANG LINGKUP

Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching pada KNA VIII 8


Desember 2016

Isi Standar
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab  isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi contoh
jurnal penyesuaian kas menjadi akrual  bukan bagian
dari standar

1 44
RUANG LINGKUP SAK EMKM

Standar digunakan untuk entitas mikro, kecil dan


menengah

• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro,


kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, selama dua tahun berturut-turut.

Dapat digunakan entitas lain jika otoritas mengijinkan


entitas tersebut menyusun laporan keuagnan dengan
menggunaan SAK EMKM

45
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU ini.

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

46
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM

Kriteria Usaha Mikro


• Kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 - lima puluh juta rupiah, tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00

Kriteria Usaha Kecil
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp 500.000.000,00, tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 - Rp 2.500.000.000,00.

Kriteria Usaha Menengah :
• Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp. 10.000.000.000,00, tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 -50.000.000.000,00.

47
Laporan Keuangan EMKM

Laporan Keuangan menurut SAK EMKM

• Laporan Laba Rugi


• Laporan Posisi Keuangan
• Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Lembaga Keuangan


Mikro SE OJK 29/2015
• Profil LKM
• Laporan Posisi Keuangan
• Laporan kinerja keuangan
• Daftar Rincian

48
Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1
• Laporan Keuangan 3 sementara ETAP ada 5 laporan keuangan:
• Dalam kebijakan akuntansi, tidak memperkenankan penggunaan standar lain di luar SAK EMKM.
• Penilaian menggunakan historical cost.
• Beberapa pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi, anak perusahaan, imbalan
kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal pelaporan, mata uang fungsional, properti investasi.
• Tidak ada pengaturan khusus untuk pengungkapan, sesuai bab 6 pengungkapan diperlukan jika
informasi relevan.
• Tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi
• Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi mengatur untuk industri
tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya
transaksi dibebankan
• Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur sebesar harga perolehan.

49
Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 2
• Aset tetap tidak penurunan nilai, tidak boleh dilakukan revaluasi. Tidak ada kapitalisasi atas biaya
yang dikeluarkan setelah tanggal perolehan.
• Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap sendiri.
• Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan hanya dengan metode garis
lurus dan saldo menurun.
• Dilakukan pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk perusahaan perorangan / firma
• Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat diakui aset tak berwujud.
• Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing pada
tanggal pelaporan, diukur dengan kurs pada tanggal transaksi.
• Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup diungkapkan jika material.
• Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas)
• Konstruksi diakui sebesar jumlah yang ditagihkan.

50
ISI PENGATURAN SAK EMKM

. .
• Bab 1 Ruang Lingkup • Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama
• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive • Bab 11 Aset Tetap
• Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan • Bab 12 Aset Takberwujud
• Bab 4 Laporan Posisi Keuangan • Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
• Bab 5 Laporan Laba Rugi • Bab 14 Pendapatan dan Beban
• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan • Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing
Kesalahan • Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan • Bab 18 Tanggal Efektif
• Bab 9 Persediaan

51
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

52

Anda mungkin juga menyukai