Anda di halaman 1dari 41

HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN

AUDITOR EKSTERNAL, DEWAN


KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT
Hubungan Auditor Internal dan
Auditor Eksternal
Auditor Internal?
Auditor Eksternal?
Pentingnya & Manfaat Koordinasi
Bagi Auditor Internal
a. Pelatihan untuk auditor internal ditingkatkan melalui
suatu pertukaran teknik-teknik audit, prosedur, ide-ide,
dan informasi yang baru dan berbeda.
b. Bidang-bidang untuk kerja audit iternal lebih lanjut dan
prosedur-prosedur untuk memenuhi pekerjaan yang
diidentifikasikan tersebut.
c. Auditor internal mendapatkan pemahaman yang lebih
baik tentang independensi, standar audit, dan tujuan audit,
serta terpacu untuk menjadi lebih profesional.
d. Penilaian audit eksternal tentang efektivitas fungsi audit
internal dapat bermanfaat.
Bagi Auditor Eksternal
a. Auditor eksternal mendapatkan pemahaman yang lebih
baik tentang operasi kliennya pada bidang-bidang tertentu
di dalam organisasi melalui pengalaman auditor internal
pada bidang-bidang tersebut.
b. Hubungan dengan klien menjadi lebih baik karena adanya
rasa keterlibatan melalui upaya kerja sama dan
koordinasi.
c. Auditor eksternal diperbolehkan untuk berkonsentrasi
pada bidang-bidang yang lebih penting untuk merotasi
penekanan audit.
d. Auditor eksternal menerima pelatihan yang bermanfaat
dari bekerja sama dan pengelolaan suatu tim audit yang
meliputi auditor internal.
Bantuan Auditor Internal kepada
Auditor Eksternal
Peramalan dan proyeksi keuangan.
Peranti lunak sistem informasi dan kinerja piranti
keras (hardware).
Kontrol internal pada organisasi jasa dan fidusiari.
Rencana reorganisasi dan kepailitan dan data kasus
antimonopoli.
Biaya-biaya kontrak.
Kepatuhan terhadap persyaratan kontrak.
Bantuan Auditor Internal kepada
Auditor Eksternal
Kepatuhan terhadap peraturan pemerintah.
Kontijensi pembayaran sewa guna usaha.
Audit manajemen.
Royalti.
Statistik penggunaan, pendaftaran, dan
kehadiran.
Kontribusi dan pengeluaran politis.
Penggantian biaya.
Indikator- indikator produktivitas.
Hambatan-hambatan Historis untuk Koordinasi

SAS No. 9 menyatakan bahwa, “Pekerjaan auditor


internal tidak dapat digantikan oleh pekerjaan
auditor independen.”
Penerbitan SAS No. 65 – Sebuah Kontrak Baru

Peranan auditor eksternal dan auditor internal.

Fungsi audit internal

Kompetensi dan tujuan auditor internal

Luas dampak pekerjaan audit internal.

Koordinasi auditor/ auditor internal.

Evaluasi auditor terhadap pekerjaan audit internal.

Bantuan langsung oleh auditor internal.


Bantuan yang dapat diberikan auditor
internal kepada auditor eksternal

Memahami rancangan kontrol internal dan


menentukan apakah kontrol tersebut efektif.
Penguranga penentuan risiko apabila auditor
internal melaksanakan prosedur yang relevan.
Pengurangan kerja pengujian substantif apabila
auditor internal telah melaksanakan pekerjaan
serupa secara intern.
Persiapan Penelaahan Auditor Eksternal

1. Pemahaman Fungsi Audit Internal, persyaratan


SAS No. 65:
Status organisasi dalam entitas.
Penerapan standar profesional.
Rencana audit.
Akses pada catatan, pembatasan lingkup.
2. Penilaian kompetensi dan objektivitas, persyaratan SAS No.
65:
Tingkat pendidikan dan pengalaman profesi.
Sertifikasi profesi dan pendidikan yang berkelanjutan.
Kebijakan, program, dan prosedur audit.
Praktik yang berhubungan dengan penunjukan auditor
internal.
Pengawasan dan penelaahan aktivitas audit internal.
Kualitas dokumentasi kertas kerja, laporan, dan
rekomendasi.
Evaluasi kinerja auditor internal menurut persyaratan SAS
No. 65
Partsipasi Auditor Internal dalam Audit Eksternal

Auditor internal berpartisipasi secara material dalam


audit eksternal. Bahkan dalam tahap perencanaan,
auditor internal secara mengejutkan melaksanakan
sebagian besar dari pekerjaan tersebut.
Makna Koordinasi
Profesionalisme auditor internal yang meningkat,
yang memberikan keyakinan yang lebih besar di
pihak auditor eksternal untuk mengandalkan
pekerjaan audit internal.
Biaya audit yang meningkat secra keseluruhan,
yang telah menjadi demikian signifikan
meningkatkan perhatian manajemen perusahaan.
Outsourcing
Dalam audit internal, outsorcing muncul dengan
pola-pola berikut :
Perusahaan outsorcing mengambil alih
keseluruhan fungsi audit internal
Perusahaan outsourcing menyelesaikan seluruh
fungsi audit internal
Organisasi menugaskan staf dari kantor akuntan
eksternal untuk melaksanakan audit internal
pada suatu basis penugasan tertentu
Manfaat outsourcing bagi
organisasi klien
Suatu prespektif industry

Hilangnya kebutuhan untuk mengorganisasi dan mengelola


suatu operasi non produktif

Tersedianya para ahli dengan beragam ketrampilan

Cakupan global tanpa perlu melakukan perjalanan dan masalah


audit internasional

Akses ke perkembangan-perkembangan terkini

Kemampuan untuk mengubah staf berbiaya tetap dengan staf


berbiaya variable dan untuk mengakomodasi persyaratan-
persyaratan yang berfluktuasi
Kerugian outsourcing bagi
organisasi klien
Staf audit bukanlah karyawan yang loyal

Staf audit dimotivasi dengan aspek-aspek operasi auditor eksternal

Auditor eksternal dapat menarik personel audit internal untuk


pekerjaan lain denagn proritas yang lebih tinggi

Staf audit tidak fleksibel untuk mengakomodasi situasi darurat

Potensi pergantian staf audit eksternal dan berlanjutanya kurva


pembelajaran untuk auditor-auditor baru

Kurang mengenal organisasi


Menjembatani Kerja Sama
Kepedulian tentang rencana pihak lainya, jika keduanya
saling memahami tentang hak prerogative maka masalah-
masalah tidak manjadi sesuatu yang fatal bagi suatu
hubungan yang baik

Auditor eksternal harus diberi informasi tentang kondisi


apa pun yang dapat memengaruhi kualifikasi,
independensi, dan kompetensi dari staf audit internal

System control internal klien merupakan dasar di mana


semua audit independen tersenut dibangun. Auditor
eksternal harus benar-benar yakin bahwa mereka memiliki
informasi yang dapat diandalkan dan tidak bias tentang
system tersebut
Menjembatani Kerja Sama
Kedua kelompok dapat memanfaatkan teknik sampling
yang sama atau serupa dan juga peranti lunak

Auditor internal dan eksternal harus memadukan


pengetahuan mereka tentang pembuatan dan penerapan
system

Auditor eksternal dapat secara khusus membantu auditor


internal dengan menyediakan suatu pandangan dari orang
luar yang tidak dihalangi oleh hubungan dekat yang
dimiliki auditor internal

Yang paling penting adalah komunikasi yang erat dan terus


menerus antara kedua kelompok
Menjembatani Kerja Sama
• Pengidentifikasian masalah-masalah yang tidak diharapkan atau hal-
hal yang memengaruhi koordinasi

• Pengungkapan modifikasi rencana sesuai situasu dan kondisi

• Pembahasan tentang perkembangan penting yang dapat


memengaruhi opini auditor independen terhadap laporan keuangan

• Pengidentifikasian perkembangan-perkembangan baru dalam bidang


audit dan akuntansi yang ditemukan oleh kedua kelompok

• Pembahasaan tentang kelemahan-kelemahan yang ada dalam system


koordinasi
Jenis-jenis informasi yang diperlukan
untuk mengembangkan suatu system
komunikasi efektif
1. Penyelesaian tugas-tugas utama - informasi tentang kertas
kerja, laporan, kelemahan control internal, rekomendasi
untuk manajemen puncak dan surat manajemen

2. Pendeteksian kebutuhan-kebutuhan audit – auditor internal


membagi informasi dengan auditor eksternal walaupun jika
informasi tersebutt sensitive

3. Pertukaran ide-ide – suatu prosedur untuk saling tukar


pikiran secara rutin tentang operasi organisasi
Hubungan Auditor
Internal Dengan Dewan
Komisaris Dan Komite
Audit
Akta Komite Audit
Tujuan Akta Komite Audit
Membantu dewan komisaris dalam memenuhi
tanggung jawab pengawasannya atas proses
pelaporan keuangan, sistem kontrol internal,
proses audit, dan proses perusahaan dalam
mrngawasi kepatuhan terhadap undang-undang.
Wewenang Komite Audit
Menunjuk, membayar, dan mengawasi pekerjaan dari KAP

Meneyelesaikan perselisihan yang terjadi antara manajemen


dan auditor

Memberi persetujuan untuk seluruh jasa audit dan non audit

Menyewa penasihat hukum, akuntan, untuk memberikan saran


pada komite dan memberikan saran kepada komite.

Melakukan pertrmuan dengan pejabat perusahaan, audit


eksternal, atau penasihat diluar perusahaan
Komposisi Komite Audit
Komite Audit terdiri atas paling sedikit tiga
orang atau tidak lebih dari enam orang
anggota dewan komisaris
Rapat Komite Audit
Komite bertemu paling sedikit empat kali dalam setahun

seluruh anggotan diharapkan untuk menghandiri setiap rapat


baik langsung maupun melalui konferensi jarak jauh

jika dibutuhkan, rapat akan mengundang perwakilan dari


manajemen, auditor atau pihak lain
Tanggung Jawab Komite Audit

Laporan Keuangan
Kontrol Internal
Audit Internal
Audit Eksternal
Kepatuhan Komite Audit
Melakukan penelaahan atas efektifitas dari sistem yang
mengawasi kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undang
serta hasil dari investigasi dan tindak lanjut oleh manajemen.

Melakukan penelaahan terhadap temuan-temuan dari setiap


pemeriksaan oleh badan-badan penyelenggara observasi auditor
lain

Melakukan penelaah atas proses untuk menyampaikan kode


perilaku kepada para karyawan perusahaan dan untuk
mengawasi kepatuhan terhadap hal tersebut.
Tanggung Jawab Pelaporan
Komite Audit
Secara rutin memberikan laporan terhadap dewan
komisaris mengenai aktivitas komite, isu dan rekomendasi
terkait.

Memberikan suatu celah terbuka untuk berkomunikasi


dengan audit internal, audit eksternal, dan dewan
komisaris.

Memberikan pelaporan tahunan kepada pemegang saham


yang memberikan mnegenai komposisi dari para angota
komite, tanggung jawab dan bagaimana ia dapat
diberhentikan serta informasi lain yang mungkin
dibutuhkan.
Tanggung Jawab lainnya
Melakukan aktivitas yang behubungan dengan akta sesuai dengan
yang diminta oleh dewan komisaris.

Mengadakan dan mengawasi investigasi khusus jika dibutuhkan.

Menelaah dan menentukan kecukupan dari akta komite secara


tahunan, meminta persetujuan dewan mengenai peubahan
proposal, dan memastikan pengungkapan yang tepat seperti yng
diharuskan oleh hukum yang berlaku.

Mendapatkan konfirmasi tahunan bahwa seluruh tanggung jawab


yang tercantum dalam akta ini telah dilaksanakan.

Melakukan evaluasi atas kinerja komite dan anggota individual


secara rutin.
Direktur Audit dan Dewan
Komisaris
Direktur audit harus bertanggung jawab akepada
seorang individu didalam organisasi dengan cukup
wewenang untuk menerapkan kebebasan dan
untuk memastikan cakupan audit yang luas,
pertimbangan yang memadai di dalam penugasan
Hubungan dengan Komite
Audit
Meminta komite setiap tahunnya menelaah dan menyetujui akta
audit internal.

Melakukan penelaah bersama-sama atas garis besar pelaporan


fungsional dan administratif dengan komite audit untuk
memastikan bahwa stuktur organisasi yang berlaku
memungkinkan adanya kebebasan yg memadai.

Memasukan kedalam akta komite audit, dan penyetujuan usulan


untuk outsourcing setiap aktivitas audit internal.
Membantu komite audit mengevaluasi kecukupan karyawan
dan anggaran serta lingkup dan hasil dari aktivitas audit
internal

Memberikan informasi mengenai koordinasi dengan


pengawasa atas fungsi kontrol dan pengawasan lain.
(contoh : manajemen risiko, kepatuhan, kemanan, dll)

Melaporkan isu yang signifikan dan hubungan dengan


proses kontrol atas aktifitas organisasi dan afiliasinya.

Mengembangjan sebuah rencana audit tahunan yang


fleksibel dengan menggunakan suatu metodologi berbasus
resiko yang tepat dan menyampaikan rencana tersebut
kepada komite audit untuk ditelaah dan disetujui.
Langkah Interface Komite Audit
yang Lebih Efektif
Memberikan agenda rapat dengan lengkap kepada para anggota
komite dan pihak yang akan mereka temui jauh hari sebelum
raoat dilaksanakan

Memastikan bahwa rapat akan dilakukan secara informatif dan


terus-terang.

Memastikan bahwa seluruh laporan keuangan dan dokumen


SEC didistribusikan kepada para anggota komite.
Melakukan usaha terus menerus untuk
memperkenalkan para anggota komite dengan operasi
organisasi dan urusan yang secara signifikan
mempengaruhi pelaporan keuangan.
Mendapatkan informasi yang objektif dari auditor
eksternal dan internal.
Menyediakan sumber daya yang memadai agar fungsi
dapat berjalan dengan efektif.
Hubungan Pelaporan dan
Pengawasan dari Komite Audit
Hubungan pelaporan

Pembebasan tanggung jawab secara efektif dari audit internal


dalam masalah yang berkaitan dengan pelaporan keuangan,
penyelenggaraan perusahaan dan kontrol perusahaan akan
membutuhkan sebuah hubungan pelaporan dengan komite audit
dari dewan
Hubungan Pengawasan

Komite audit hendaknya mrlakukan peran pengawasan yang


aktif sehubungan dengan aktivias audit internal. Fungsi
pengewasan hendaknya tidak sampai hanya kepada sebuah
ketentuan bahwa auditor melakukan penelaahan atas catatan
keuangan dan akuntansi, laporan, dan sistem saja.
Filosofi

Komite dapat meminta audit eksternal untuk memberikan penilaian


tertulis tentang filosofi audit internal

Indepedensi

Audit internal hendaknya bertanggung jawab kepada dewan/komite


audit yang memastikan adanya indeedensi, objektifitas dan
implenentasi dari rekomendasi audit
Presentasi kepada Komite
Audit
Presentasi mengenai operasi dan status organisasi audit internal.

Laporan dari audit-audit yang spesifik dan mendapat perhatian


dari komite audit.
Yang dikhawatirkan Komite Audit
dari Auditor Internal

Tuntutan hukum
Sistem informasi
Barang modal
Kepatuhan
Kinerja
Latar belakang organisasi
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai