Anda di halaman 1dari 19

Bagian 1

Sifat Dasar Kecurangan


Dr. Set Asmapane, SE.,M.Si.,Ak.,CA,CTA.,CPA
Apa itu Kecurangan?
Dua metode utama untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain secara
ilegal.
Anda dapat memaksa secara fisik kepada seseorang untuk
menyerahkan apa yang anda inginkan (dapat dengan menggunakan
pistol, pisau atau senjata-senjata lainnya), atau anda dapat menipu
orang atas aset-aset yang mereka miliki. Tipe pertama dari
pencurian disebut dengan perampok dan tipe kedua dengan
kecurangan.

Perampok umumnya lebih keras dan lebih bersifat traumatis


daripada kecurangan dan lebih menarik perhatian media. Akan
tetapi, kerugian yang disebabkan oleh kecurangan jauh lebih besar
dibandingkan dengan kerugian yang disebabkan oleh perampokan.
Definisi kecurangan yang paling umum sebagai berikut.
“Kecurangan mencangkup segala macam cara yang dapat
digunakan dengan kelihaian tertentu, yang dipilih oleh seorang
individu, atau kelompok untuk mendapatkan keuntungan dari
pihak lain dengan melakukan representatif yang salah.
Tidak ada aturan yang baku dan tetap yang bisa dikeluarkan
sebagai proporsi umum dalam mendefinisikan kecurangan,
termasuk kejutan, tipu muslihat, ataupun cara-cara yang licik
dan tidak wajar yang digunakan untuk melakukan penipuan.

Batasan satu-satunya dalam mendefinisikan kecurangan


adalah hal-hal yang membatasi ketidakjujuran manusia.”
Kecurangan adalah penipuan yang melibatkan elemen-
elemen berikut.
1. Sebuah representatif / sebuah proses yg
mempengaruhi indra (akal, mata, rasa)
2. Mengenai sesuatu yang bersifat material,
3. Sesuatu yang tidak benar
4. Dan secara sengaja atau secara serampangan
dilakukan untuk kemudian,
5. Dipercaya
6. Dan ditindaklanjuti oleh korban,
7. Sehingga pada akhirnya korban menanggung kerugian
Kecurangan berbeda dengan kesalahan yang tidak
disengaja. Sebagai contoh, jika tanpa sengaja
memasukkan angka-angka yang salah pada laporan
keuangan, apakah ini kecurangan? Tidak, ini bukan
kecurangan karena kesalahan tersebut tidak dapat
dilakukan secara sengaja atau dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan melebihi pihak lain melalui
dalih yang salah. Tapi, jika dalam situasi yang sama,
seseorang dengan sengaja memasukkan angka-
angka yang salah pada laporan keuangan untuk
melakukan tindakan mengelabui terhadap investor,
maka tindakan tersebut adalah kecurangan!
Kecurangan = kesalahan yg disengaja
Kecurangan karena Percaya

Skema Ponzi melibatkan unsur kepercayaan.


Kita tidak dapat ditipu kecuali kita mempercayai orang
yang berusaha menipu kita.
Demikian juga halnya dengan pemberi kerja, mereka
tidak akan dapat menipu para pegawai mereka, jika
mereka tidak punya kepercayaan dan keyakinan dari
pegawai mereka. Dan, tanpa kepercayaan dari investor,
perusahaan yang melakukan kecurangan tidak akan
dapat menipu para investor yang tidak menaruh rasa
curiga.
Contoh berikut mengilustrasikan andil kepercayaan dalam suatu
tindakan kecurangan.
Dua orang laki-laki memasuki sebuah bank. Salah satunya
mengenakan pakaian bisnis dan berpenampilan rapi. Satunya lagi
memiliki rambut yang acak-acakan, memiliki tato sepanjang lengan
mereka, memakai jeans yang sobek-sobek, dan menenteng helm.
Didasarkan pada pengategorian penampilan, siapa yang menurut
anda memiliki posisi terbaik untuk menipu kasir bank ?

Mayoritas masyarakat kita barangkali sepakat bahwa orang yang


berpakaian seperti seorang pebisnis adalah orang yang berada pada
posisi terbaik untuk melakukan kecurangan/penggelapan terhadap
bank.
Salah satu respons paling umum dari korban kecurangan adalah
rasa tidak percaya, “saya, tidak percaya dia akan melakukan hal ini.”
Jenis-Jenis Kecurangan
Kecurangan-kecurangan yang ada dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok utama, yakni kecurangan yang dilakukan
terhadap organisasi dan kecurangan yang dilakukan atas nama
organisasi.
Kecurangan pegawai, sebagai contoh-kecurangan yang dilakukan
terhadap organisasi-korban dari kecurangan tersebut adalah
organisasi tempat pegawai tersebut bekerja. Di sisi lain, terkait
dengan kecurangan laporan keuangan misalnya, para eksekutif
biasanya melakukan kecurangan “atas nama” organisasi, yang
ditujukan agar laporan keuangan yang mereka buat terlihat lebih
baik dari keadaan yang sebenarnya.
Cara lain untuk mengklasifikasikan kecurangan adalah
penggunaan definisi Association of Certified Fraud Examiners
(ACFE) atas “kecurangan yang berhubungan dengan
jabatan/pekerjaan (ocupantional fraud).”
ACFE mendefinisikan jenis kecurangan ini sebagai, “Penggunaan suatu
jabatan oleh seseorang untuk memperkaya dirinya melalui
penyalahgunaan yang disengaja atau penyalahgunaan penggunaan aset
atau sumber daya organisasi”.
“Inti dari occupational fraud (OF) adalah bahwa semua aktivitas:
(1) dilakukan secara sembunyi-sembunyi,
(2) melalaikan kewajiban pegawai terhadap organisasi,
(3) dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial
bagi pegawai, baik secara langsung maupun secara tidak langsung,
(4) memanfaatkan biaya penggunaan aset, pendapatan, atau cadangan
perusahaan.”
ACFE mengklasifikasikan OF dalam tiga kategori utama, yakni
(5) Kecurangan aset, berupa pencurian atau penyalahgunaan aset
organisasi;
(6) Korupsi, yaitu para pelaku kecurangan menggunakan pengaruhnya
secara tidak sah dalam transaksi bisnis untuk memperoleh manfaat
bagi kepentingan pribadi atau orang lain.; dan
(3) Laporan yang berisi kecurangan, yang biasanya berupa pemalsuan
laporan keuangan suatu organisasi

Skema pengklasifikasian dengan mengelompokkan kecurangan yang


didasarkan para korban:
1. Kecurangan dimana perusahaan atau organisasi sebagai korbannya.
a) Kecurangan pegawai (employee embezzlement), pelaku
kecurangan adalah pegawai dari organisasi yang menjadi
korban kecurangan tersebut.
b) Kecurangan pemasok (vendor fraud), pelaku kecurangannya
adalah pemasok, tempat organisasi membeli barang/jasa.
c) Kecurangan pelanggan (customer fraud), pelaku kecurangan
adalah pelanggan dari organisasi yang bersangkutan.
2. Kecurangan manajemen (management fraud), korban merupakan
pemegang saham atau pemegang surat utang perusahaan
3. Penipuan investasi dan kecurangan pelanggan lainnya,
korbannya adalah para individu yang tidak berhati-hati.
4. Kecurangan-kecurangan lainnya (miscellaneous fraud),
berbagai jenis kecurangan lainnya.
TABEL 1.1 JENIS-JENIS KECURANGAN
JENIS KECURANGAN PELAKU KORBAN PENJELASAN
Kecurangan oleh Pegawai dalam Pemilik Perusahaan Pegawai yang
pegawai. organisasi. menggunakan posisinya
untuk mengambil atau
mengalihkan aset yang
dimiliki perusahaan. Ini
merupakan jenis
kecurangan yang sangat
umum
Kecurangan pemasok Pemasok, tempat Organisasi tempat Pemasok memberikan
(supplier) organisasi membeli pemasok menjual tagihan yang berlebihan
barang/jasa barang atau jasa atau menyediakan barang
dengan kualitas rendah
atau jumlah barang yang
lebih sedikit dari yang
disepakati

Kecurangan pelanggan Pelanggan dari Organisasi yang menjual Pelanggan tidak


(costumers) organisasi kepada pelanggan membayar, membayar
terlalu kecil, atau ingin
mendapatkan yang lebih
banyak dari organisasi
melalui penipuan
Kecurangan Manajemen Pemegang saham Manajemen memanipulasi
manajemen Perusahaan dan/atau laporan keuangan untuk
(kecurangan laporan pemegang surat membuat perusahaan
keuangan) utang, dan terlihat lebih baik daripada
pembuat kebijakan yang seharusnya. Ini
perusahaan merupakan bentuk
(membebani kecurangan yang paling
otoritas mahal.

Penipuan Investasi Pelaku Investor yang tidak Jenis kecurangan yang


dan kecurangan kecurangan-semua berhati-hati dilakukan melalui internet
pelanggan lainnya. pihak dan secara langsung serta
memperoleh kepercayaan
dari investor untuk
menginvestasikan uangnya
pada skema-skema yang
tidak bernilai

Kecurangan- Semua pihak- Semua pihak- Setiap kali pihak yang


kecurangan lainnya tergantung situasi. tergantung situasi mencoba mengambil
(miscellaneous fraud) keuntungan dari
kepercayaan orang lain
untuk menipu atau
melakukan kecurangan
terhadap orang tersebut.
Kecurangan oleh Pegawai
Kecurangan oleh pegawai merupakan jenis occupational fraud
yang paling umum, dengan cara para pegawai melakukan penipuan
terhadap pemilik perusahaan tempat mereka bekerja dengan cara
mengambil aset perusahaan. Pegawai mencuri kas perusahaan,
persediaan, peralatan, perlengkapan, atau aset-aset lainnya.
Kecurangan juga terjadi ketika pegawai membuat perusahaan
boneka (dummy company) dan membuat perusahaan mereka
melakukan pembayarn atas barang yang sama sekali tidak pernah
diserahkan pada perusahaan. Di sisi lain, kecurangan tidak
langsung terjadi ketika pegawai menerima suap atau kickback dari
pemasok, pelanggan, atau pihak diluar perusahaan untuk
kemungkinan memberikan harga jual yang lebih rendah, harga beli
yang lebih tinggi, barang-barang yang tidak pernah sampai
ketujuan, atau barang-barang yang kualitasnya lebih rendah.
Kecurangan Pemasok (Supplier)
Kecurangan pemasok yang menjadi sangat biasa di Amerika
Serikat muncul dalam dua bentuk:
(1) Kecurangan yang dilakukan oleh pemasok yang beraksi
seorang diri
(2) Kecurangan yang dilakukan melalui kolusi diantara
perusahaan yang melakukan pembelian dengan pemasok.
Kecurangan pemasok selalu berakibat pada harga-harga
barang yang dibeli terlalu mahal atau pengiriman barang-
barang yang dibeli terlalu mahal atau pengiriman barang-
barang dengan kualitas rendah atau tidak adanya pengiriman
terhadap barang/jasa walaupun pembayarn telah dilakukan
Kecurangan Pelanggan (Customers)
Kecurangan pelanggan terjadi ketika pelanggan tidak
membayar barang yang mereka beli atau mereka mendapatkan
sesuatu tanpa mengorbankan sesuatu. Pelanggan tidak membayar
sesuai dgn waktu yg disepakati, pelanggan menghilangkan jejak
identitas diri, dll

Kecurangan Manajemen
Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, Kecurangan
manajemen, sering disebut sebagai kecurangan laporan
keuangan, dan lebih dikenal dibanding jenis kecurangan lainnya
baik dari sifat dasar pelaku maupun dari segi metode penipuannya.
Dalam bentuk yang paling umum kecurangan manajemen
melibatkan manipulasi yang bersifat menipu dalam laporan
keuangan oleh manajemen puncak.
Penipuan Investasi dan Kecurangan Pelanggan Lainnya

Penipuan Investasi
1. Skema Ponzi (Ponzi schemes), kecurangan yg dilakukan Charles
Ponzi dgn investasi dgn bunga tinggi tapi akhirnya tdk bisa
terbayar – mirip Kospin
2. Kecurangan telemarketing (telemarketing fraud), transfer uang
3. Surat Nigeria atau skema penipuan uang (Nigerian Letter or
money scams), membantu memindahkan uang dari satu negara ke
negara lain dgn janji imbalan
4. Pencurian Identitas (Identitiy theft)
5. Skema penipuan pembayaran uang muka (Advance fee scams)
6. Kecurangan pelunasan/strawman/obligasi
(Redemption/strawman/bond fraud)
7. Kecurangan Letter of Credit (Letter of Credit fraud)
8. Kecurangan Internet (Internet fraud)
Bagaimana Persiapan Diri menjadi Profesional
dalam Pemberantasan Kecurangan

• Kemampuan analitis (Analytical skills).


• Kemampuan komunikasi (Communication skills).
• Kemampuan dalam bidang teknologi ( Technological skills).
• Beberapa pemahaman terkait akuntansi dan bisnis.
• Pengetahuan terkait hukum perdata dan pidana, kriminologi, isu-
isu privasi, hak-hak pegawai, undang-undang mengenai
kecurangan dan berbagai masalah hukum lainnya terkait
kecurangan.
• Kemampuan untuk berbicara dan menulis dalam bahasa asing
• Pengetahuan terkait perilaku manusia, diantaranya mengapa dan
bagaimana seorang merasionalisasi ketidakjujuran, bagaimana
mereka bereaksi.
TUGAS

1. Buat Resume Kasus Skema Ponzi – hal 8-10 (1-12)


2. Membahas Studi Kasus I (PT. ABC) – hal 32-33 (13-22)
3. Membahas Diskusi XYZ – 35 (23-25)
4. Membahas Kasus 4 & 5 – hal 29-30 (26-31)
5. Membahas Kasus 7 – hal 30 (32-35)

Ketik di folio, 1 spasi


Tulis nama2 & NIM kelompok
Email ke asmapane@gmail.com
Paling lambat 24 jam terhitung dari jam 09.30 tgl 1 Sep 2020

Anda mungkin juga menyukai