Anda di halaman 1dari 25

1.

ARINDA MAULANA SAFITRI


2. YOGI SHOLEH SETYA ATMAJA
PENGERTIAN FRAUD

Menurut Standar Audit 240 (IAPI). Fraud
adalah suatu tindakan yang disengaja oleh
satu individu atau lebih dalam manajemen,
pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola, karyawan, atau pihak ketiga, yang
melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk
memperoleh suatu keuntungan secara
tidak adil atau melanggar hukum..
Menurut Karyono (2013) Secara Umum

Fraud adalah penyimpangan dan perbuatan Fraud (kecurangan) itu sendiri secara umum
melanggar hukum (illegal act), yang merupakan suatu perbuatan melawan hukum
dilakukan dengan sengaja untuk tujuan yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam
tertentu misalnya menipu atau memberikan dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk
gambaran keliru kepada pihak lain, yang mendapatkan keuntungan pribadi dan atau
dilakukan oleh orang – orang baik dari kelompoknya yang secara langsung merugikan
dalam maupun dari luar organisasi. pihak lain.

Menurut Rozmita (2013) Menurut Sawyer’s (2004)

Fraud adalah penyimpangan , Fraud adalah suatu tindakan


error (kesalahan) dan pelanggaran hukum yang
irregularities (ketidakberesan dicirian dengan penipuan,
dalam masalah financial). menyembunyikan atau
melanggar kepercayaan.
TIPE – TIPE FRAUD
Menurut Albrecht (2012)

Menurut Association of Certified
Employee Embezzlement atau
Occupational Fraud
Fraud Examiners (ACFE)

Management Fraud Asset Misappropriation

Investment Scams Tipe – Tipe Fraudulent Statements


Fraud

Vendor Fraud Corruption

Customer Fraud
TIPE – TIPE FRAUD

Menurut Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)

 Asset Misappropriation
Asset misappropriation meliputi penyalahgunaan/pencurian aset atau
harta perusahaan atau pihak lain.
• Cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas
(Misalnya: penggelapan kas, menggelapkan cek dari pelanggan,
menahan cek pembayaran untuk vendor).
• Non-cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang
berupa non-kas (Misalnya: menggunakan fasilitas perusahaan/lembaga
untuk kepentingan pribadi).
 Fraudulent Statement
Fraudulent statement meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif
suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang
sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan
keuangannya untuk memperoleh tujuan tertentu.
 Corruption
Korupsi secara etimologi berasal dari bahasa Latin: corruption dari kata kerja corrumpere
berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok. Korupsi secara
terminologi adalah penyalahgunaan kekuasaan dan jabatan pada organisasi publik
untuk keuntungan pribadi, penyalahgunaan jabatan yang dapat menghasilkan uang
untuk kepentingan partai, suku, kelas, teman, keluarga yang sangat dirahasiakan
terhadap pihak lain di luar kalangan sendiri (Tanzi dkk, 1998).
• Dalam arti luas, korupsi mencakup hal-hal di atas ditambah nepotisme/pavoritisme,
ketidakjujuran (dishonesty), dan kejahatan intelektual (intellectual crime).
• Dalam arti sempit, korupsi meliputi penyuapan (bribery), penggunaan barang publik
tidak sesuai dengan peruntukannya (misappropriation of public resources), komisi
(kickbacks commissions), penyelewengan (embezzlement), dan pemberian melebihi
nilai yang diperkenankan (gifts beyond a certain value)
TIPE – TIPE FRAUD

Menurut Albrecht (2012)

Employee Embezzlement atau Management Fraud


1 Occupational Fraud 2
Merupakan jenis fraud yang dilakukan oleh bawahan Merupakan jenis fraud yang dilakukan oleh
kepada atasan. Jenis fraud ini dilakukan bawahan manajemen puncak kepada pemegang saham, kreditor
dengan melakukan kecurangan pada atasannya secara dan pihak lain sebagai pengguna laporan keuangan.
langsung maupun tidak langsung. Jenis fraud ini dilakukan manajemen puncak dengan
cara menyediakan penyajian yang keliru, biasanya
pada informasi keuangan.
Investment Scams
3
Merupakan jenis fraud yang dilakukan oleh
individu/perorangan kepada investor. Jenis fraud ini
dilakukan individu dengan mengelabui atau menipu
investor dengan cara menanamkan uangnya dalam
investasi yang salah

Vendor Fraud Customer Fraud


4 5
Merupakan jenis fraud yang dilakukan oleh suatu Merupakan jenis fraud yang dilakukan oleh pelanggan
organisasi atau perorangan yang menjual barang atau kepada organisasi atau perusahaan yang menjual
jasa kepada organisasi atau perusahaan yang juga barang atau jasa. Jenis fraud ini dilakukan pelanggan
menjual barang atau jasa. Jenis fraud ini dilakukan melalui cara membohongi penjual dengan
organisasi dengan memasang harga terlalu tinggi mengatakan barang yang diberikan kepada pelanggan
untuk barang dan jasa atau tidak adanya pengiriman tersebut tidak seharusnya atau menuduh penjual
barang meskipun pembayaran telah dilakukan. memberikan lebih sedikit dari yang sebenarnya.
FRAUD TRIANGLE

Fraud triangle adalah segitiga kecurangan yang menggambarkan adanya 3
kondisi penyebab terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan (Donald R.
Cressey, 1953). Komponennya adalah sebagai berikut:

Tekanan (Pressure) Pembenaran (Rationalise) Kesempatan (Opportunity)


Tekanan (Pressure)
Motivasi seseorang untuk melakukan kecurangan
atau merasa perlu untuk melakukan fraud yang bisa
saja dikarenakan tuntutan gaya hidup,
ketidakberdayaan dalam soal keuangan dan
mencoba mengalahkan sistem dan ketidakpuasan
kerja

Kesempatan (Opportunity) Pembenaran (Rationalise)


Situasi yang membuka kesempatan/peluang pelaku Sikap, karakter atau sistem nilai yang digunakan
secara leluasa untuk dapat melakukan suatu oleh pelaku dengan cara mencari pembenaran atas
kecurangan. perbuatan curangnya.
 Tekanan (Pressure)
1. Financial stability pressure
Yaitu keadaan yang memaksa suatu perusahaan harus menggambarkan
kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi stabil.
2. Financial targets
Yaitu tekanan berlebihan pada manajemen untuk mencapai target keuangan
yang dipatok oleh direksi atau manajemen.
3. Personal financial need
Yaitu kondisi ketika keuangan perusahaan turut dipengaruhi oleh kondisi
keuangan para eksekutif perusahaan.
4. External pressure
Yaitu tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi
persyaratan atau harapan dari pihak ketiga.
 Opportunity (Peluang)
1. Nature of industry
Yaitu berkaitan dengan munculnya risiko bagi perusahaan yang
berkecimpung dalam industri yang melibatkan estimasi dan pertimbangan
yang signifikan jauh lebih besar.
2. Ineffective monitoring
Yaitu keadaan dimana perusahaan tidak memiliki unit pengawas yang efektif
memantau kinerja perusahaan.
3. Organizational Structure
Yaitu struktur organisasi yang kompleks dan tidak stabil.
FRAUD HEXAGON
Dasar dari model fraud hexagon adalah fraud triangle yang ditemukan oleh Donald R. Cressey
pada tahun 1953. Teori ini kemudian dikembangkan oleh Wolfe & Hermanson, 2004, Crowe (2012)
DAN Vousinas (2019). Berikut ini adalah gambaran dari fraud hexagon model:
 Arogansi
Arogansi adalah sikap superioritas atau keserakahan dari orang yang
percaya bahwa pengendalian internal tidak berlaku secara pribadi (Crowe,
2012).
 Collusion
Menurut Vousinas (2019), kolusi merujuk pada perjanjian menipu atau
kompak antara dua orang atau lebih, untuk satu pihak guna mengambil
tindakan yang lain untuk beberapa tujuan kurang baik, seperti untuk menipu
pihak ketiga dari hak-haknya.
 Capability
Capability menunjukkan seberapa besar daya dan kapasitas dari seseorang
itumelakukan fraud di lingkungan perusahaan. Wolfe & Hermanson (2004),
menjelaskan bahwa perubahan direksi merupakan wujud adanya conflict of
interest.
FAKTOR PENYEBAB FRAUD

 Merasa Tidak Akan Terdeteksi
Karyawan yang melakukan kecurangan merasa apa yang dilakukan tidak akan
terdeteksi oleh pemilik usaha
 Tidak Ada Pengendalian Secara Internal
Contohnya perusahaan memiliki puluhan juta uang di kas tetapi tidak pernah
melakukan cash opname dan tidak pernah dicek bukti pengeluaran kasnya.
Ini akan mempermudah pelaku melakukan kecurangan
 Memiliki Hubungan Yang Kurang Baik Dengan Perusahaan
Karyawan merasa hal yang dikerjakan tidak ada untungnya karena pihak
perusahaan tidak akan berbuat baik kepadanya. Maka hal ini yang
mendorong karyawan untuk melakukan kecurangan.
 Adanya Motivasi Untuk Balas Dendam
Karyawan merasa marah dan dendam kepada perusahaan . Sehingga bisa
menyebabkan suatu fraud yang cukup parah karena mereka berpikir
apabila ketahuan tidak akan menjadi masalah yang penting keuntungan
bisa diambil.
 Dalam Kondisi Tertekan
Suatu kondisi diharuskan seseorang untuk berbuat apapun demi
mencukupi kebutuhan/keinginan dengan cara yang tidak baik.
PENCEGAHAN FRAUD

Implementasi Monitoring Risk Analysis Reward & Punisment


PREVENTION OF FRAUD FROM SELF

Jujur Bertanggungjawab Berintegritas Independen Malu Jika Salah


PERAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI FRAUD

Menurut Standar Audit 240

Auditor Internal Auditor Eksternal


Tanggung jawab utama untuk pencegahan dan Memperoleh keyakinan memadai apakah laporan
pendeteksian. Menekankan pencegahan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan
kecurangan, yang dapat mengurangi peluang penyajian material, yang disebabkan oleh
terjadinya kecurangan, dan pencegahan kecurangan atau kesalahan. Karena keterbatasan
kecurangan (fraud deterrence), yang dapat bawaan suatu audit, maka selalu ada risiko yang
membujuk individu-individu agar tidak tidak terhindarkan bahwa beberapa kesalahan
melakukan kecurangan karena kemungkinan akan penyajian material dalam laporan keuangan
terdeteksi dan terkena hukuman. mungkin tidak akan terdeteksi, walaupun audit
telah direncanakan dan dilaksanakan dengan baik
berdasarkan SA.
TREND RESEARCH

No. Judul Peneliti Tahun Variabel Metode Analisis Data Hasil Penelitian
V. Independen :
-Solvency Ratio tidak
Solvency Ratio,
mempengaruhi
Asset Turnover
kecurangan laporan
Ratio dan
keuangan
Profitability Ratio
-Populasi : 90 perusahaan Penelitian
Pengaruh Fraud V. Dependen : manufaktur yang terdaftar di menggunakan
Triangle Terhadap beneish m-score BEI tahun 2015-2017 analisis regresi -Asset Turnover Ratio
Kecurangan Laporan index sebagai dengan model : mempengaruhi
Keuangan (Studi pengukuran Likelihood Overall kecurangan laporan
Rosedian
1 Empiris pada 2019 Kecurangan Fit Model, Hosmer keuangan
Andriani
Perusahaan Laporan Keuangan and Lemeshow
Manufaktur yang Test, Omnibus
-Sampel : diambil
Terdaftar di BEI Test of Model
menggunakan Metode
Ttahun 2015 - 2017) V. Kontrol : Coefficient, dan
Puposive Sampling dengan -Profitability Ratio
Ukuran Model Summary
kriteria, Perusahaan mempengaruhi
Perusahaan dan
manufaktur yang terdaftar di kecurangan laporan
Pertumbuhan
BEI Tahun 2015 - 2017, keuangan
Perusahaan
Perusahaan tidak mengalami
kerugian, Perusahaan
terindikasi kecurangan
No. Judul Peneliti Tahun Variabel Metode Analisis Data Hasil Penelitian
-Financial Stability Pressure
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kecurangan laporan
keuangan
-External Pressure memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
V.Dependen: kecurangan laporan keuangan
Kecurangan Laporan -Personal Financial Need memberikan
Keuangan pengaruh yang signifikan terhadap
V. Independen : kecurangan laporan keuangan]
Pengaruh Fraud Financial Stability -Populasi : Perusahaan
Triangle terhadap Pressure, Financial manufaktur yang -Financial Targets memberikan
Penelitian pengaruh yang signifikan terhadap
Deteksi Kecurangan Targets, Personal terdaftar di BEI tahun
menggunakan kecurangan laporan keuangan
2 Laporan Keuangan Widarti 2015 Financial Need, 2011 - 2013
Model Analisis
pada Perusahaan External Pressure, '-Sampel : 38 -Nature of Industry tidak memberikan
Regresi Linier
Manufaktur yang Nature of Industry, Perusahaan dari tahun pengaruh yang signifikan terhadap
Terdaftar di BEI Ineffective 2011-2013 kecurangan laporan keuangan
Monitoring, -Ineffective Monitoring tidak
Organizational memberikan pengaruh yang signifikan
Structure, terhadap kecurangan laporan
Rasionalization keuangan
-Organizatioan Structure tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kecurangan laporan
keuangan
-Rasionalization tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
kecurangan laporan keuangan
No. Judul Peneliti Tahun Variabel Metode Analisis Data Hasil Penelitian
Variabel Dependen

Hasil penelitian
membuktikan bahwa
target keuangan,
stabilitas keuangan, state-
owned enterprises,
Populasi pada penelitian ini
Analisis Kecurangan ineffective monitoring,
yaitu seluruh perusahaan
Laporan Keuangan Penelitian ini koneksi politik,
manufaktur yang
Melalui Fraud menggunakan rasionalisasi dan CEO
terdaftar di Bursa Efek
Hexagon Pada teknik analisis duality berpengaruh
Larassanti Indonesia (BEI) pada tahun
3 Perusahaan 2020 regresi signifikan terhadap
Kusumosari 2014-2018. Sampel penelitian
Manufaktur Yang data panel dengan kecurangan laporan
ini sebanyak 106 perusahaan
Terdaftar Di Bursa alat analisis keuangan. Sedangkan
dengan 530 unit analisis yang
Efek Indonesia Tahun EViews 10 tekanan eksternal,
diambil berdasarkan
2014-2018 pendidikan CEO, dan
metode purposive sampling
kualitas auditor
eksternal terbukti tidak
berpengaruh terhadap
kecurangan laporan
Variabel Independen: keuangan
Kecurangan Laporan
Keuangan
No. Judul Peneliti Tahun Variabel Metode Analisis Data Hasil Penelitian
Hasilnya menunjukkan
bahwa kerugian akibat
fraud pada tingkat
berapapun sebagian
besar adalah dilakukan
oleh laki – laki. Rata-rata
usia pelaku fraud yang
Metode deskriptif
paling banyak adalah
untuk
Para Pelaku Fraud Di Posma Analisa dilakukan dengan usia 36-45 tahun,
mendapatkan
Indonesia Menurut Sariguna melihat statistik deskriptif dari selanjutnya dilakukan
4 2017 Belum diketahui gambaran siapa
Survei Fraud Johnson data sekunder oleh usia 46-55 tahun.
pelaku
Indonesia Kennedy yang dihasilkan survei tersebut. Usia tersebut
fraud dari tinjauan
menunjukkan bahwa
demografi.
para pelaku fraud
berada pada posisi yang
sangat produktif serta
lazimnya berada pada
posisi puncak.
Pendidikan pelaku fraud
terbanyak di Indonesia
No. Judul Peneliti Tahun Variabel Metode Analisis Data Hasil Penelitian
Variabel Dependen: Berdasarkan hasil
1. Tekanan Ketaatan penelitian diperoleh hasil stimulus
2. Kompetensi (tekanan ketaatan), capability
3. Perbuatan tidak (kompetensi), collusion (perbuatan
etis tidak etis), oportunity (keefektifan
Pengujian
4. Keefektifan sistem sistem pengendalian internal).
hipotesis
pengendalian Sementara, razionalitation
penelitian
internal Populasi dalam penelitian ini (budaya organisasi) dan ego (gaya
dilakukan dengan
Analisis Kecurangan 5. Budaya organisasi ada seluruh perangkat desa kepemimpinan) tidak berpengaruh
pendekatan
pada Pengelolaan 6. Gaya Kabupaten Rokan Hulu, terhadap fraud. Penelitian ini hanya
Desviana Structural
5 Dana Desa 2020 kepemimpinan Provinsi Riau dengan metode dilakukan di lingkup pemerintah
dkk Equation Model
dalam Perspektif probability daerah kabupaten Rokan Hulu,
(SEM) berbasis
Fraud Hexagon sampling teknik simple random sehingga hasil penelitian ini lebih
Partial Least
sampling. menggambarkan situasi secara lokal.
Square (PLS).
Hasil penelitian ini menegaskan
Menggunakan
Variabel Independen: bahwa ada beberapa faktor yang
analisis regresi.
Fraud dapat menyebabkan tindakan
kecurangan terjadi,oleh sebab itu
sebaiknya aparatur desa secara
bersama-sama dapat meningkatkan
kualitas pengelolaan dana desa.

Anda mungkin juga menyukai