Fraud adalah penyimpangan dan perbuatan Fraud (kecurangan) itu sendiri secara umum
melanggar hukum (illegal act), yang merupakan suatu perbuatan melawan hukum
dilakukan dengan sengaja untuk tujuan yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam
tertentu misalnya menipu atau memberikan dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk
gambaran keliru kepada pihak lain, yang mendapatkan keuntungan pribadi dan atau
dilakukan oleh orang – orang baik dari kelompoknya yang secara langsung merugikan
dalam maupun dari luar organisasi. pihak lain.
Customer Fraud
TIPE – TIPE FRAUD
Menurut Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)
Asset Misappropriation
Asset misappropriation meliputi penyalahgunaan/pencurian aset atau
harta perusahaan atau pihak lain.
• Cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas
(Misalnya: penggelapan kas, menggelapkan cek dari pelanggan,
menahan cek pembayaran untuk vendor).
• Non-cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang
berupa non-kas (Misalnya: menggunakan fasilitas perusahaan/lembaga
untuk kepentingan pribadi).
Fraudulent Statement
Fraudulent statement meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif
suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang
sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan
keuangannya untuk memperoleh tujuan tertentu.
Corruption
Korupsi secara etimologi berasal dari bahasa Latin: corruption dari kata kerja corrumpere
berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok. Korupsi secara
terminologi adalah penyalahgunaan kekuasaan dan jabatan pada organisasi publik
untuk keuntungan pribadi, penyalahgunaan jabatan yang dapat menghasilkan uang
untuk kepentingan partai, suku, kelas, teman, keluarga yang sangat dirahasiakan
terhadap pihak lain di luar kalangan sendiri (Tanzi dkk, 1998).
• Dalam arti luas, korupsi mencakup hal-hal di atas ditambah nepotisme/pavoritisme,
ketidakjujuran (dishonesty), dan kejahatan intelektual (intellectual crime).
• Dalam arti sempit, korupsi meliputi penyuapan (bribery), penggunaan barang publik
tidak sesuai dengan peruntukannya (misappropriation of public resources), komisi
(kickbacks commissions), penyelewengan (embezzlement), dan pemberian melebihi
nilai yang diperkenankan (gifts beyond a certain value)
TIPE – TIPE FRAUD
Menurut Albrecht (2012)
No. Judul Peneliti Tahun Variabel Metode Analisis Data Hasil Penelitian
V. Independen :
-Solvency Ratio tidak
Solvency Ratio,
mempengaruhi
Asset Turnover
kecurangan laporan
Ratio dan
keuangan
Profitability Ratio
-Populasi : 90 perusahaan Penelitian
Pengaruh Fraud V. Dependen : manufaktur yang terdaftar di menggunakan
Triangle Terhadap beneish m-score BEI tahun 2015-2017 analisis regresi -Asset Turnover Ratio
Kecurangan Laporan index sebagai dengan model : mempengaruhi
Keuangan (Studi pengukuran Likelihood Overall kecurangan laporan
Rosedian
1 Empiris pada 2019 Kecurangan Fit Model, Hosmer keuangan
Andriani
Perusahaan Laporan Keuangan and Lemeshow
Manufaktur yang Test, Omnibus
-Sampel : diambil
Terdaftar di BEI Test of Model
menggunakan Metode
Ttahun 2015 - 2017) V. Kontrol : Coefficient, dan
Puposive Sampling dengan -Profitability Ratio
Ukuran Model Summary
kriteria, Perusahaan mempengaruhi
Perusahaan dan
manufaktur yang terdaftar di kecurangan laporan
Pertumbuhan
BEI Tahun 2015 - 2017, keuangan
Perusahaan
Perusahaan tidak mengalami
kerugian, Perusahaan
terindikasi kecurangan
No. Judul Peneliti Tahun Variabel Metode Analisis Data Hasil Penelitian
-Financial Stability Pressure
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kecurangan laporan
keuangan
-External Pressure memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
V.Dependen: kecurangan laporan keuangan
Kecurangan Laporan -Personal Financial Need memberikan
Keuangan pengaruh yang signifikan terhadap
V. Independen : kecurangan laporan keuangan]
Pengaruh Fraud Financial Stability -Populasi : Perusahaan
Triangle terhadap Pressure, Financial manufaktur yang -Financial Targets memberikan
Penelitian pengaruh yang signifikan terhadap
Deteksi Kecurangan Targets, Personal terdaftar di BEI tahun
menggunakan kecurangan laporan keuangan
2 Laporan Keuangan Widarti 2015 Financial Need, 2011 - 2013
Model Analisis
pada Perusahaan External Pressure, '-Sampel : 38 -Nature of Industry tidak memberikan
Regresi Linier
Manufaktur yang Nature of Industry, Perusahaan dari tahun pengaruh yang signifikan terhadap
Terdaftar di BEI Ineffective 2011-2013 kecurangan laporan keuangan
Monitoring, -Ineffective Monitoring tidak
Organizational memberikan pengaruh yang signifikan
Structure, terhadap kecurangan laporan
Rasionalization keuangan
-Organizatioan Structure tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kecurangan laporan
keuangan
-Rasionalization tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
kecurangan laporan keuangan
No. Judul Peneliti Tahun Variabel Metode Analisis Data Hasil Penelitian
Variabel Dependen
Hasil penelitian
membuktikan bahwa
target keuangan,
stabilitas keuangan, state-
owned enterprises,
Populasi pada penelitian ini
Analisis Kecurangan ineffective monitoring,
yaitu seluruh perusahaan
Laporan Keuangan Penelitian ini koneksi politik,
manufaktur yang
Melalui Fraud menggunakan rasionalisasi dan CEO
terdaftar di Bursa Efek
Hexagon Pada teknik analisis duality berpengaruh
Larassanti Indonesia (BEI) pada tahun
3 Perusahaan 2020 regresi signifikan terhadap
Kusumosari 2014-2018. Sampel penelitian
Manufaktur Yang data panel dengan kecurangan laporan
ini sebanyak 106 perusahaan
Terdaftar Di Bursa alat analisis keuangan. Sedangkan
dengan 530 unit analisis yang
Efek Indonesia Tahun EViews 10 tekanan eksternal,
diambil berdasarkan
2014-2018 pendidikan CEO, dan
metode purposive sampling
kualitas auditor
eksternal terbukti tidak
berpengaruh terhadap
kecurangan laporan
Variabel Independen: keuangan
Kecurangan Laporan
Keuangan
No. Judul Peneliti Tahun Variabel Metode Analisis Data Hasil Penelitian
Hasilnya menunjukkan
bahwa kerugian akibat
fraud pada tingkat
berapapun sebagian
besar adalah dilakukan
oleh laki – laki. Rata-rata
usia pelaku fraud yang
Metode deskriptif
paling banyak adalah
untuk
Para Pelaku Fraud Di Posma Analisa dilakukan dengan usia 36-45 tahun,
mendapatkan
Indonesia Menurut Sariguna melihat statistik deskriptif dari selanjutnya dilakukan
4 2017 Belum diketahui gambaran siapa
Survei Fraud Johnson data sekunder oleh usia 46-55 tahun.
pelaku
Indonesia Kennedy yang dihasilkan survei tersebut. Usia tersebut
fraud dari tinjauan
menunjukkan bahwa
demografi.
para pelaku fraud
berada pada posisi yang
sangat produktif serta
lazimnya berada pada
posisi puncak.
Pendidikan pelaku fraud
terbanyak di Indonesia
No. Judul Peneliti Tahun Variabel Metode Analisis Data Hasil Penelitian
Variabel Dependen: Berdasarkan hasil
1. Tekanan Ketaatan penelitian diperoleh hasil stimulus
2. Kompetensi (tekanan ketaatan), capability
3. Perbuatan tidak (kompetensi), collusion (perbuatan
etis tidak etis), oportunity (keefektifan
Pengujian
4. Keefektifan sistem sistem pengendalian internal).
hipotesis
pengendalian Sementara, razionalitation
penelitian
internal Populasi dalam penelitian ini (budaya organisasi) dan ego (gaya
dilakukan dengan
Analisis Kecurangan 5. Budaya organisasi ada seluruh perangkat desa kepemimpinan) tidak berpengaruh
pendekatan
pada Pengelolaan 6. Gaya Kabupaten Rokan Hulu, terhadap fraud. Penelitian ini hanya
Desviana Structural
5 Dana Desa 2020 kepemimpinan Provinsi Riau dengan metode dilakukan di lingkup pemerintah
dkk Equation Model
dalam Perspektif probability daerah kabupaten Rokan Hulu,
(SEM) berbasis
Fraud Hexagon sampling teknik simple random sehingga hasil penelitian ini lebih
Partial Least
sampling. menggambarkan situasi secara lokal.
Square (PLS).
Hasil penelitian ini menegaskan
Menggunakan
Variabel Independen: bahwa ada beberapa faktor yang
analisis regresi.
Fraud dapat menyebabkan tindakan
kecurangan terjadi,oleh sebab itu
sebaiknya aparatur desa secara
bersama-sama dapat meningkatkan
kualitas pengelolaan dana desa.