Anda di halaman 1dari 3

Nama I Made Agus Adi Kurniawan

Nim 120211704
Pengertian Kecurangan (Fraud)
Secara harfiah Fraud didefinisikan sebagai kecurangan, namun pengertian ini telah dikembangkan lebih
lanjut sehingga mempunyai cakupan yang luas.
Black’s Law Dictionary Fraud menguraikan bahwa mencakup segala macam yang dapat dipikirkan
manusia, dan yang diupayakan oleh seseorang, untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain dengan saran
yang salah atau pemaksaan kebenaran, dan mencakup semua cara yang tidak terduga, penuh siasat. Licik,
tersembunyi, dan setiap cara yang tidak jujur yang menyebabkan orang lain tertipu. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa Fraud adalah perbuatan curang (cheating) yang berkaitan dengan sejumlah uang atau
properti.
Unsur-unsur dalam kecurangan (Fraud), yaitu :
1. Terdapat tindakan yang melanggar/melawan hukum (illegal-acts).
2. Ditemukan salah saji dan kekeliruan dalam penyajian laporan (mispresentation).
3. Dilakukan oleh individu atau kelompok dari dalam/atau luar organisasi.
4. Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap kekeliruan penyajian atau pernyataan terhadap
salah/kekeliruan penyajian (misrepresentation).
5. Terjadi pada waktu yang lalu atau saat ini (past or present).
6. Untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok.
7. Adanya bukti yang material (material fact).
8. Langsung atau tidak langsung dapat merugikan pihak lain (detriment).
9. Dilakukan secara sengaja atau tanpa pertimbangan (make-knowingly or recklessly).
10. Mengakibatkan pihak lain bereaksi.

Bentuk-Bentuk Kecurangan (Fraud)

11. Penyalahgunaan Aset Perusahaan (Asset Misappropriation)


Merupakan bentuk kecurangan dengan cara menggunakan atau mengambil asset perusahaan
untuk kepentingan pribadi. Seperti mengambil uang perusahaan, barang dagang perusahaan,
menggunakan mobil dinas untuk keperluan pribadi.
12. Kecurangan Laporan Keuangan (Fraudulent Financial Statement)
Merupakan bentuk kecurangan dengan menyembunyikan informasi keuangan, mengatur laporan
keuangan dan mengubah laporan keuangan dengan tujuan mengelabui pembaca laporan keuangan
untuk kepentingan pribadi atau perusahaan. Sepert contoh perusahaan mengatur laporan keuangannya
agar harga sahamnya meningkat.
13. Korupsi (Corruption)
Korupsi adalah salah satu bentuk kecurangan dengan menyalahgunakan kewenangan jabatan atau
kekuasaan untuk kepentingan pribadi.
Bentuk-bentuk korupsi dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu

1. Benturan kepentingan (conflict of interest)


Benturan kepentingan (conflict of interest) terjadi saat seorang pegawai, manajer, atau
eksekutif memiliki kepentingan ekonomis perorangan dalam transaksi yang bertentangan dengan
kepentingan pemberi kerjanya.
2. Pemberian Hadiah Yang Illegal (illegal gratuity)
Pemberian sesuatu yang mempunyai nilai kepada seseorang tanpa disertai dengan niat untuk
mempengaruhi keputusan bisnis tertentunya. Pemberian tersebut biasanya dilakukan setelah
keputusan bisnis yang menguntungkan orang atau pemasok tertentu telah dilakukan. Pihak-pihak
yang diuntungkan dengan adanya keputusan tersebut memberikan hadiah sesuatu kepada pegawai
yang mengambil keputusan.
3. Pemerasan (economic extortion)
Pemerasan ini dilakukan oleh orang yang memiliki kewenangan untuk memutuskan sesuatu.
Dengan kewenangan yang dimilikinya maka pelaku kecurangan meminta pihak yang terkait untuk
memberikan keuntungan keuangan.
4. Penyuapan (bribery)
Suap dapat didefinisikan sebagai penawaran, pemberian, atau penerimaan segala sesuatu
dengan niat untuk mempengaruhi aktivitas pegawai. Sering dikenal juga dengan istilah
commercial bribery yaitu berkaitan dengan penerimaan uang di bawah meja sebagai imbalan atas
penggunaan pengaruhnya dalam pelaksanaan transaksi bisnis. Dalam

Bidang yang Berisiko Tinggi Terkena Fraud

14. Purchasing and Payroll.


15. Sales and Inventory ( Penjualan dan Inventarisasi)
16. Cash and Check (Kas dan Cek)
17. Physical Security
18. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Kerahasiaan Informasi
19. Information Technology (Teknologi Informasi)
Faktor-faktor Pendorong Adanya Fraud (Kecurangan)
Bologna dan Lindquist dalam Fraud Auditing and Forensic Accounting (New York: John Wiley & Sons,
1995) menyatakan : "Some people are honest all the time, some people (fewer than the honest ones) are
dishonest all the time, most people are honest all the time, and some people are honest most of the time".
Artinya : "Sejumlah orang jujur untuk setiap saat, sejumlah orang tidak jujur setiap saat, sebagian besar orang
jujur setiap saat, dan sejumlah orang jujur hampir setiap saat". Berdasarkan pendapat diatas dapat dibuat
suatu generalisasi tentang perilaku manusia secara umum, yaitu :

1. Sejumlah orang jujur untuk setiap saat (Some people are honest all the time),
2. Sejumlah orang tidak jujur untuk setiap saat (some people are dishonest all the time),
3. Sebagian besar orang jujur untuk setiap saat (most people are honest all the time),
4. dan sejumlah orang jujur hampir setiap saat (and some people are honest most of the time").

Strategi Pencegahan Fraud (Kecurangan)


Bukan hanya dengan melakukan pelatihan pedoman perilaku (code of conduct) perusahaan dan
ancaman pemberhentian atau menyerahkan pelaku kepada yang berwajib tetapi perlu juga penegakan
peraturan, kebijakan, dan prosedur yang tegas; memperluas rentang kendali dan tanggung jawab manajer;
sistem dan standar pelaporan harian, bulanan, tiga bulanan, hingga tahunan; dan analisis kuantitatif
potensi kerugian dalam menentukan kebijakan.

Kendala-kendala dalam Menanggulangi Fraud (kecurangan)


5. Lemahnya pengawasan dari intenal perusahaan.
6. Keterbatasan kompetensi sumber daya manusia sebagai auditor investigasi.
7. Pihak terkait telah berpindah ke perusahaan lain atau meninggal dunia.
8. Fraud dapat dilakukan oleh orang-orang yang telah mendapat kepercayaan besar dari perusahaan.
9. Hilangnya akuntabilitas dari pelaku Fraud (kecurangan).
10. Kurangnya pemahaman karyawan/pegawai tentang peraturan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

 Albrecht, W. Steve and Chad 0. Albrecht, 2003, Fraud Examination, New York: Thomson South-
Western.
 Bologna dan Lindquist, Fraud Auditing and Forensic Accounting, 1995, New York: John Wiley &
Sons.

 Martin, Dino. 2015. Bentuk-bentuk Kecurangan (Fraud). http://dmt-


id.com/audit-fraud-articles/bentuk-bentuk-kecurangan-fraud/ Diakses tanggal 12 September 2017
pukul 09.14 WIB
 Bhuono. 2011. Fraud dan Klasifikasinya.
https://bhuono76.wordpress.com/2011/01/07/fraud-dan-klasifikasinya/. Diakses tanggal 24
September 2017 pukul 16.37 WIB
 Amri, Nur Fadhila. 2015. Fraud (Kecurangan) http://www.e-

akuntansi.com/2015/12/fraud-kecurangan.html. Diakses tanggal 12 September 2017 09.33 WIB


 Easy Accounting Store. 2016.Fraud dan Cara Mengatasinya (Bag1)
http://www.easyambassador.com/tag/definisi-fraud-menurut-ahli/. Diakses tanggal 12 September
2017 pukul 09.56 WIB.
 Adha, adang. 2014. Strategi Mengatasi Kecurangan di Perusahaan.
https://indonesiana.tempo.co/read/11301/2014/04/03/adang.adha/strategi- mengatasi-kecurangan-di-
perusahaan . Diakses tanggal 12 September 2017 pukul 09.43 WIB.
 Masita, Dewi. 2013. Makalah Fraud “Fraud Auditing”.
https://www.slideshare.net/dewimasita/makalah-fraud-auditing . Diakses tanggal 19 September
2017 pukul 21.53 WIB
 Putra, Marendra Tri B. 2015. Makalah : Contoh Kasus Fraud. Universitas Gunadarma.
http://mahendrabaktitriputra.blogspot.co.id/2015/01/contoh- kasus-fraud.html . Diakses tanggal 21
September 2017 pukul 16.36 WIB.

Anda mungkin juga menyukai