A. PENDAHULUAN
Kecurangan atau fraud dalam suatu perusahaan sering terjadi,
maka hal ini akan membuat kondisi perusahaan menjadi tidak sehat, dan dapat
deceiver (1993, hal 3)” yaitu kecurangan adalah penipuan kriminal yang
disini berarti setiap tindakan kesalahan serius yang dilakukan dengan maksud
jahat. Dan dari tindakan jahat tersebut ia memperoleh manfaat serta dapat
1|Audit Kecurangan
dengan cara membuat bukti transaksi pengeluaran fiktif.
pelaku akan melakukan konversi dengan cara memakai sendiri atau menjual
dilakukan oleh pihak luar terhadap suatu perusahaan atau entitas, seperti
c) Korupsi (Corruption)
2|Audit Kecurangan
Indonesia. Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan
Examination) :
3|Audit Kecurangan
Customers fraud Organizations customers Customers
that sell goods or deceive seller into
services giving customers
something they
should not have or
charging them
Sumber : Fraud Examination ( page : 8 ) less than they
should.
C. MENGAPA TERJADI KECURANGAN
a) Greed (keserakahan)
b) Opportunity (kesempatan)
c) Need (kebutuhan)
d) Exposure (pengungkapan)
generik/umum).
D. PENCEGAHAN KECURANGAN
4|Audit Kecurangan
terhadap akan terjadinya suatu perbuatan curang akan lebih mudah daripada
a) Pengendalian intern tidak ada atau lemah dilakukan dengan sengaja dan
tidak efektif.
tidak efektif serta tidak taat terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
tradisi kecurangan
Indonesia, kasus skandal akuntansi bukanlah hal yang baru. Salah satu kasus
5|Audit Kecurangan
sebelum terjadinya krisis keuangan pada tahun 1997. Hasil audit
akuntansi dengan melakukan pencurian aset yang tampak pada buku, namun
cek yang tidak benar. 10 KAP yang dituduh melakukan praktik kecurangan
Darmawan and Partners, Robert Yogi and Partners. Pemerintah pada waktu
itu hanya melakukan teguran tetapi tidak ada sanksi. Satu-satunya badan yang
Akuntan Publik) yaitu lembaga non pemerintah yang dibentuk oleh Ikatan
terhadap KAP-KAP tersebut, akan tetapi sanksi yang dijatuhkan terlalu ringan
yaitu BP2AP hanya melarang 3 KAP melakukan audit terhadap klien dari bank-
bank, sementara 7 KAP yang lain bebas (Suryana, 2002). Kasus-kasus tersebut
6|Audit Kecurangan
menggambarkan bagaimana para akuntan nakal telah melanggar prinsip dasar
terus berulang, apakah ada indikasi tindakan kecurangan yang terjadi adalah
a) Kesempatan (Opportunity)
kedudukan.
b) Pengungkapan (Exposure)
sama maupun oleh pelaku yang lain. Oleh karena itu, setiap pelaku
7|Audit Kecurangan
G. DITINJAU DARI FAKTOR INDIVIDU
a) Ketamakan (Greed)
b) Kebutuhan (Need)
melakukan kecurangan.
kecurangan. Seperti yang terjadi pada kasus Enron Corp., iming-iming insentif
manajemen laba untuk meraih insentif yang besar. Kesempatan yang ada dan
Kecurangan akuntansi bisa juga terjadi bila ada suatu keterpaksaan, misalnya
Akuntan Publik milik auditor itu sebagian besar berasal dari satu perusahaan
8|Audit Kecurangan
berkutik. Pada saat hal tersebut terjadi maka independensi dari para akuntan
biasanya terdapat tiga faktor yang mendasari yaitu ada satu tekanan pada
(Amrizal, 2004).
I. KESIMPULAN
dibasmi apabila ada komitmen tinggi untuk tidak melakukan berbagai bentuk
yang terlibat. Krisis moral pada saat ini memang menjadi masalah utama dan
hukum, melaksanakan good governance, tetapi jika moral tidak berubah dan
tidak terlaksana maka semua langkah pemberantasan yang ditempuh tidak akan
berguna.
J. SARAN
tinggi dari para akademisi maupun praktisi, yang pada akhirnya dapat
9|Audit Kecurangan
mendorong pemerintah melakukan penegakan hukum yang adil sehingga
K. REFERENSI
Arens, A.A., Randal J. Elder., dan Mark S. Beasly (2008). Auditing dan Jasa
Assurance –
McLean, B. (2001). Why Enron Went Bust. Fortune, 9 Desember 2001. Mehta,
S.N. (2003). Is MCI Being Good Enough? Fortune, 24 Oktober 2003.
Schwartz, N.D. (2001). Enron Fallout: Wide But Not Deep. Fortune, 9 December
2001. Sie Infokum (2009). Fraud (Kecurangan): Apa dan Mengapa?
Ditama Binbangkum.
10 | A u d i t K e c u r a n g a n