REVIEW ARTIKEL
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR 2023
PEMBAHASAN MATERI
Secara literal, fraud adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yang
memiliki arti kecurangan. Tindakan ini dapat berupa pemalsuan laporan keuangan
yang dilakukan secara sengaja untuk menipu pihak terkait. Fraud juga dapat diartikan
sebagai tindakan yang melawan hukum (illegal act) dan sebuah tindakan
ketidakberesan (irregularities) yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal
perusahaan demi meraup keuntungan pribadi. Selain tidak terpuji, fraud sangat
merugikan perusahaan dari segi materiil maupun immateriil.
Sifat Kecurangan
1. Kecurangan (Fraud)
Merupakan sebuah representasi yang salah atau penyembunyian fakta-fakta yang
material untuk mempengaruhi seseorang agar mau ambil bagian dalam suatu hal yang
berharga. Definisi ini tidak termasuk pencurian oleh karyawan, pemerasan, ataupun
konversi penggunaan secara pribadi aktiva-aktiva yang berada di bawah pengawasan
si pelaku kejahatan. Institute of Internal Auditors (IIA) menyebutkan kecurangan
adalah meliputi serangkaian tindakan-tindakan tidak wajar dan ilegal yang sengaja
dilakukan untuk menipu. Tindakan tersebut dapat dilakukan untuk keuntungan
ataupun kerugian organisasi dan oleh orang-orang di luar maupun di dalam organisasi.
2. Kejahatan Kerah Putih
Didefinisikan sebagai tindakan atau serangkaian tindakan kejahatan yang dilakukan
dengan cara-cara nonfisik melalui penyembunyian ataupun penipuan untuk
mendapatkan uang ataupun harta benda, untuk menghindari pembayaran
atau hilangnya uang dan harta benda, untuk mendapatkan keuntungan bisnis maupun
pribadi. Akan tetapi banyak bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan oleh karyawan
atau manajer bukanlah suatu tindak kriminal dan banyak di antaranya dilakukan oleh
orang-orang yang tidak masuk ke dalam kategori pekerja kerah putih.
3. Penggelapan
Merupakan konservasi secara tidak sah untuk kepentingan pribadi, harta benda yang
secara sah berada di bawah pengawasan pelaku kejahatan. Ini adalah tindakan
kriminal dalam arti sempit. Penggelapan tidak meliputi tindakan-tindakan kriminal
seperti penyuapan, pencurian, kecurangan terhadap pemerintah, memperoleh harta
benda melalui ancaman kekerasan atau pengungkapan, ataupun hal-hal sejenis yang
lainnya.
Unsur Kecurangan
a. Representasi yang salah atas fakta yang material, maupun opini dalam
beberapa kasus tertentu.
b. Dibuat dengan pengetahuan akan kepalsuannya atau tanpa memiliki
cukup pengetahuan atas subjek untuk dapat memberikan sebuah representasi.
c. Seseorang yang bertindak atas representasi tersebut.
d. Menimbulkan kerugian.
Sedangkan unsur-unsur dari kejahatan kerah putih dapat diuraikan sebagai berikut:
Lingkungan Kecurangan
1. Pencegahan Kecurangan
2. Deteksi Kecurangan
3. Pelaporan Kecurangan
Praktik yang berlaku sekarang menyatakan tanggung jawab yang tidak banyak
berbeda dengan peraturan-peraturan yang diberikan dalam kasus-kasus
pengadilan di Inggris pada abad ke-19. Auditor internal adalah pengawas dari
sistem kontrol organisasi mereka; mereka bukan jaminan terhadap kecurangan,
penggelapan, pencurian, dan ketidakpatuhan terhadap prosedur. Mereka harus
menerapkan kehati-hatian secara normal ketika membuat program audit dan
melaksanakannya. Mereka tidak bertanggung jawab untuk melakukan
antisipasi atau mengungkapkan setiap kesalahan- kesalahan yang berliku-liku
atau tersembunyi yang dapat saja tidak tertangkap oleh pemeriksaan yang telah
dilaksanakan dengan cara yang profesional. Beberapa kecurangan akan
mustahil untuk dideteksi bahkan oleh auditor-auditor terbaik sekalipun.
Kecurangan tersebut adalah pembayaran kembali, pemalsuan, kolusi, dan
transaksi-transaksi tidak tercatat lainnya. Auditor juga tidak dapat dianggap
sebagai ahli tulisan tangan. Ketika dokumen-dokumen palsu yang dibuat
dengan sangat ahli disajikan ke hadapan auditor yang tidak memiliki alasan
untuk meragukan validitasnya, adalah suatu hal yang wajar jika auditor akan
mempercayainya. Bahaya kecurangan dari sisi auditor adalah terlalu besar,
resikonya terlalu tinggi untuk menerima sebuah peran yang pasif. Seperti yang
dikatakan oleh Standar yang berlaku, auditor internal harus waspada. Oleh
karena itu, jika sebuah temuan audit menunjukkan adanya kelemahan kontrol,
maka hanya merupakan awal dari sebuah perkembangan penyimpangan.
Evaluasi atas risiko dapat menyoroti area-area yang rentan dan hendaknya
diberikan perhatian audit yang lebih besar. Misalnya: jika sebuah persyaratan
persetujuan tidak dipenuhi, jika dokumen-dokumen pengiriman yang tidak
dibuat dengan baik mengganggu kontrol atas barang dagangan, jika
pengiriman faktur tertunggak, jika tidak diperoleh penawaran yang kompetitif,
jika cek-cek yang diterima di bagian surat tidak dicatat, jika seseorang yang
memelihara catatan juga memiliki kontrol atas aktiva-aktiva yang tercatat,
maka auditor internal sebaiknya waspada terhadap kemungkinan adanya
penyelewengan yang disengaja dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
C. PROSES MENGAUDIT KECURANGAN CYBER
Salah satu buku terbaru mengenai audit atas kecurangan menguraikan subjek
yang lebih merupakan sebuah pemikiran daripada sebuah metodologi. Namun tetap
berisi sebagian besar teknik-teknik audit keuangan. Perbedaan dasarnya adalah auditor
sebaiknya berpikir seperti seorang pencuri dan kreatif dalam merancang langkah-
langkah yang akan akan gunakan dalam:
E. KONTROL MINIMUM
a. Mereka yang bertanggung jawab atas penerimaan fisik barang sebaiknya tidak
bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran dari barang tersebut.
b. Mereka yang bertanggung jawab untuk menjaga aktiva sebaiknya tidak
bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan aktiva tersebut.
c. Mereka yang bertanggung jawab untuk menagih piutang sebaiknya tidak
bertanggung jawab untuk memasukkan transaksi ke dalam pembukuan
rekening.
d. Mereka yang bertanggung jawab untuk mencatat piutang sebaiknya tidak
mampu menciptakan transaksi-transaksi non kas untuk mengurangi saldonya.
e. Mereka yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan cek sebaiknya tidak
bertanggung jawab untuk melakukan rekonsiliasi rekening koran dengan
pembukuan
F. KECURANGAN MANAJEMEN
TRANSMARCO)
Tahun 2022
Hasil Berdasarkan riset yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa PT.
Peneliti Transmarco mempunyai sistem pencegahan kecurangan. Sistem tersebut
an telah ada dari tahun 2012 dan masih terus berjalan sampai saat ini dan
terus dilakukan peningkatan agar tingkat kecurangan di PT. Transmarco
dapat berkurang. Berdasarkan riset yang telah dilakukan, mengenai
tindakan kecurangan yang pernah terjadi selama tahun 2016-2022
tindakan kecurangan dianggap tidak terlalu sering terjadi karena dalam
satu tahun terjadinya kecurangan hanyalah 1 sampai 2 kali kecurangan.
Kecurangan yang pernah terjadi yaitu penggelapan dana dan pencurian
barang seperti tas, sepatu dan pakaian. Perlindungan terhadap pelapor
juga telah benar-benar diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2023, Februari 8). Fraud adalah : Definisi, Faktor, Jenis, dan Cara
Pencegahannya. Retrieved from
www.bfi.co.id:https://www.bfi.co.id/id/blog/fraud-adalah-salah-satu-tindakan-krimi
nal#:~:text=Definisi%20Fraud,-Secara%20literal%2C%20fraud&text=Fraud%20ju
ga%20dapat%20diartikan%20sebagai,perusahaan%20demi%20meraup%20keuntun
gan%20pribadi.
Sawyer, Lawrence B., et al. 2006. Sawyer's Internal Auditing Buku III Edisi 5. Jakarta:
Salemba Empat.
Salsabila Putriaji, H. 2022. Analisis Penerapan Sistem Pencegahan Kecurangan (Studi Kasus
Pada PT. Transmarco. REVIU AKUNTANSI, KEUANGAN, DAN SISTEM
INFORMASI Vol. 1 No. 2.