AUDIT
INTERNAL
REVIEW AUDIT INTERNAL
15
Ekonomi dan Bisnis AKUNTANSI. S1 Hamrul,SE,Ak,MM
Abstract Kompetensi
Audit Internal: Penipuan, Whisleblower Mampu untuk Menjelaskan Audit
dan Fungsi Hotline dan Deteksi Internal: Penipuan, Whisleblower dan
Penipuan dan Pencegahan. Fungsi Hotline dan Deteksi Penipuan
dan Pencegahan.
Hakekat Kecurangan.
Melakukan kejahatan dengan penipuan memiliki banyak istilah, antara lain dapat disebut
sebagai kecurangan (fraud), kejahatan kerah putih (white-collar crime) dan penggelapan
(embezzlement) tidak satu pun dari kejahatan ini dapat meringkas keseluruhan arti dari
praktik-praktik ilegal dan penipuan yang terdapat di dalam sektor-sektor umum swasta dari
masyarakat.
Kecurangan, singkatnya, adalah sebuah represtasi yang salah atau penyembunyian fakta-
fakta yang material untuk memengaruhi seseorang agar mau ambil bagian dalam suatu hal
yang berharga. Definisi ini tidak termasuk pencurian oleh karyawan, pemerasan, ataupun
konversi penggunaan secara pribadi. Aktiva-aktiva yang berada dibawah pengawasan si
pelaku kejahatan. Institute of Internal Auditors (IIA) menyebutkan kecurangan adalah
meliputi serangkaian tindakan-tindakan tidak wajar dan ilegal yang sengaja dilakukan untuk
menipu tindakan tersebut dapat dilakukan untuk menipu, Tindakan tersebut dapat dilakukan
untuk keuntungan ataupun kerugian organisasi dan oleh orang-orang di luar maupun di
dalam organisasi.
Kejahatan kerah putih (white-collar crime) sebagai tindakan atau serangkaian tindakan
kejahatan yang dilakukan dengan cara-cara nonfisik melalui penyembunyian ataupun
penipuan untukan mendapatkan uang ataupun harta benda, untuk menghindari pembayaran
atau hilangnya uang atau harta benda untuk mendapatkan keuntungan bisnis atau pribadi-
pribadi. Akan tetapi banyak bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan oleh karyawan atau
manajer bukanlah suatu tindak kriminal dan banyak kesalahan yang dilakukan oleh orang-
orang yang tidak masuk ke dalam kategori pekerja kerah putih.
Penggelapan adalah konversi secara tidak sah untuk kepentingan pribadi, harta benda
yang secara sah berada dibawah pengawasan pelaku kejahatan, ini adalah tindakan
kriminal dalam arti sempit penggelapan tidak meliputi tindakan-tindakan kriminal seperti
penyuapan, pencurian, kecurangan terhadap pemerintah, memperoleh harta benda melalui
ancaman kekerasan atau pengungkapan ataupun hal-hal sejenis yang lainnya.
Unsur-unsur Kecurangan
Kecurangan dapat memiliki banyak bentuk. Kecurangan dapat diakibatkan oleh kesalahan
representasi yang disengaja adanya saran bahwa sesuatu hal adalah benar, padahal
sebetulnya tidak, oleh seseorang yang tahu bahwa hal tersebut adalah yang tidak memadai
Lingkungan
Kecurangan karyawan dan manajemen adalah rumput liar beracun yang tumbuh subur
dalam sebuah iklim yang permisif mana benih-benih kecurangan dibantu dan bahkan
diundang untuk tumbuh dan berkembang.
Lingkungan didalam sebuah organisasi pada umumnya dikembangkan dan dijaga oleh
manajemen senior dan dewan komisaris. Untuk mencegah terjadinya kecurangan,
lingkungan tersebut harus tegas. Manajemen hendaknya menentukan dengan jelas dalam
kebijakan tertulisnya mengenai komitmen dalam perlakukan yang adil, posisinya dalam
konflik kepentingan, persyaratannya akan merekrut karyawan-karyawan yang jujur,
Kejahatan Komputer.
Kejahatan komputer semakin meningkat. Dan hanya sejumlah kecil dari yang terjadi dapat
terungkap, dan angka yang tertera sangat mengejutkan jumlahnya. Metode dan cara yang
digunakan untuk meniou perusahaan dan keagenan sangat banyak jumlahnya, dan
kemungkin untuk mendeteksi seluruh kecurangan yang ada melalui komputer adalah hanya
belaka. Perlindungan terbaik dari kecurangan melalui komputer adalah pencegahan.
Kontrol-kontrol preventif meliputi hal-hal seperti:
Penyeleksian karyawan.
Definisi tugas.
Pemisahan tugas.
Akses ganda.
Etika profesional.
Lisensi.
Kontrol atas perancangan sistem.
Kemanan atas akses fisik
Kemanan atas akses elektronik
Kontrol dan pengeditan internal.
Ketakutan akan deteksi.
Beberapa bidang dimana seorang ahli forensik dapat memberikan bantuan adalah:
Persiapan dan perlakuan dokumen selanjutnya; baik tiap bagian maupun
keseluruhan.
Keaslian tanda tangan.
Pengubahan dokumen.
Keragaman dalam penggunaan tinta.
Indentifikasi sumber-sumbermekanis dari dokumen yang dihasilkan oleh mesin-
mesin bisnis seperti:
- Mesin tik.
- Komputer.
- Pelindung cek.
- Printer
Penggunaan cairan koreksi.
Penyalinan kertas-kertas bisnis.
Perbedaan kertas yang digunakan
Ahli forensik juga dilatih untuk dapat mendeteksi dokumen-dokumen palsu dengan
menggunakan metode-metode optik dan tidak merusak. Auditor intenal hendaknya
memahami potensi bantuan yang dapat diberikan oleh ahli-ahli ini dan sebaiknya menjaga
sikap yang skepis berkaitan dengan menerima seluruh kertas-kertas bisnis sebagai sesuatu
yang valid.
Dokumentasi
Investasi kecurangan berbeda dari penugasan audit biasa dimana hasilnya harus mampu
bertahan bertahan menghadapi penyelidikan dari kemungkinan investasi asuransi
sehubungan dengan adanya pembayaran klaim. Berikut adalah aspek-aspek yang
sebaiknya ikut dicantumkan:
1. Apa sasaran dari investigasi …?
2. Siapakah pihak-pihak yang berkepentingan..?
- Nama.
- Jabatan
- Latar belakang
- Aspek-aspek ekonomi
- Aspek-aspek keperilakuan.
3. Bagaimana investasi dilaksanakan….?
4. Bagaimana kecurangan atau ketidakwajaran terjadi…..?
- Urutan kejadian.
5. Bukti-bukti apa sajakah yang telah dikumpulkan..?
- Identifikasi .
- Validitas
- Keamanan (yang membahayakan)
- Tujuan
6. Aspek-aspek ekonomis.
- Uang
- Harta benda
- Surat berharga
7. Hasil dari:
Wawancara
Interogasi
8. Hasil dari aktivitas klerikal, pengujian …?
Pelaporan Kecurangan
Sebuah laporan tertulis hendaknya diterbitkan pada saat pengambiln kesimpulan dari
tahapan investigasi. Laporan tersebut hendaknya memuat seluruh temuan, kesimpulan,
rekomendasi, dan tindakan perbaikan yang diambil.
Wewenang
Tanggungjawab mendeteksi adanya kecurangan dapat diperluas hanya sampai sebatas
wewenang untuk memasuki area-area potensial terjadinya kecurangan. Auditor internal tidak
dapat diharapkan untuk merambah jauh dari bidangnya jika mereka terikat oleh batasan-
batasan. Sama pentingnya pula, auditor internal tidak dapat dianggap bertanggung jawab
atas kewajiban yang sebenarnya berada di tangan manajer atau mencari wewenang untuk
memenuhi kewajiban seperti itu. Adalah tanggung jawab bagi manajemen untuk:
Menetapkan iklim moral dimana perusahaan melaksanakan fungsi-fungsinya.
Mengarahkan organisasi untuk mencapai rencananya dan mengikuti kebijakan-
kebijakan.
Membuat dan memelihara kontrol internal.
Menentukan biaya yang sesuai versus rasio-rasio kontrol, dengan tetap memikirkan
perhitungan eksposur minus usaha perlindungan sama dengan risiko.
Membuat dan memelihara jalur-jalur komunikasi dan sistem pelaporan di dalam
organisasi dan untuk mengetahui apa-apa yang sedang terjadi.
Auditor internal akan bertanggung jawab untuk menetapakan apakah seluruh tindakan-
tindakan di atas telah dilaksanakan dan apakah seluruh tindakan tersebut dilaksanakan
dengan efisien dan efektif tetapi auditor internal hanya membuat penetapan tersebut jika
Deteksi
Kendala-kendala
Seorang kepala teller disebuah bank berhasil mengambil dana lebih dari $1 juta selama
masa tiga tahun melalui manipulasi komputer bank. kontrol internal normal bank tidak dapat
mendeteksi penyelewengan tersebut. Ia kemudian ditahan hanya karena agen-agen federal,
yang melakukan investigasi atas aktivitas sebuah tempat judi yang dicurigai, menemukan
bahwa ia mempertaruhkan lebih dari $30.000 sehari di atas meja judi.
Kewaspadaan
Disamping memahami sistem kontrol, auditor hendaknya waspada terhadap jenis-jenis
kecurangan yang dapat dipraktikan.
KASUS I:
PT Maju Jaya didirikan berdasarkan Akta Notaris Nyonya Nisrina,SH No.234 tanggal 5 Juni
2015. Akta Pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU‐004687.AH.01.01.Tahun 2015 tanggal 20 Juli
2015.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan
adalah mendirikan dan menjalankan usaha di bidang jasa, perdagangan, pengangkutan
Darat, pembangunan , percetakan, pertanian dan Industri.
Ringkasan Penerimaan dan Pengeluaran Kas yang dicatat oleh sdri Desi Iskandar sebagai
Kasir selama 6 (enam) bulan terakhir tahun 2016 berjumlah Rp248.855.000,- dan
Rp233.788.000 sedang hasil audit oleh Auditor Internal untuk penerimaan dan pengeluaran
Kas selama 6 (enam) bulan terakhir tahun 2016 berjumlah Rp250.495.000,- dan
Rp230.773.000. Saldo bank pada tanggal 1 Juli 2016 adalah Rp58.050.000,- dan pada
tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp76.717.000,- . Tidak ada cek yang sedang beredar
(out standing check) pada tanggal 1 Juli 2016, tetapi pada tanggal 31 Desember 2016
jumlah cek yang beredar berjumlah Rp8.100.000,-.
Penerimaan yang belum disetor pada tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp4.500.000,-
yang telah termasuk dalam penerimaan bulan Desember jumlah setoran ke Bank untuk
enam bulan tersebut berjumlah Rp241.340.000,-.
Diminta:
1. Tunjukkan jumlah penggelapan yang telah dilakukan oleh kasir dan bagaimana
caranya dilakukan ....?
2. Mulai dari Saldo Bank tanggal 1 Juli 2016 tunjukkan bagaimana kasir membuat
rekonsiliasi untuk menutupi penggelapannya .........?
3. Apakah saran saudara agar penggelapan seperti tersebut diatas dapat dihindari
dalam suatu perusahaan ...........?
Penerimaan Pengeluaran
Jumlah Menurut Kasir Rp. 248.855.000,- Rp.233.788.000,-
Jumlah Menurut Auditor Rp. 250.495.000,- Rp.230.773.000,-
selisih Rp. 1.640.000,- Rp. 3.015.000,-
PT Maju Jaya
Indikasi Jumlah Yang Digelapkan
Per 31 Desember 2016
Penerimaan:
Jumlah Menurut Kasir Rp. 248.855.000,-
Jumlah Menurut Auditor Rp. 250.495.000,-
selisih Rp. 1.640.000,-
Pengeluaran
Jumlah Menurut Kasir Rp.233.788.000,-
Jumlah Menurut Auditor Rp.230.773.000,-
selisih Rp. 3.015.000,-
Indikasi Jumlah Yang Digelapkan ........................................... Rp. 4.655.000,-
a. Setoran Ke Bank
Setoran Ke Bank 6 bulan terakhir ..................................... Rp. 241.340.000,-
Saldo yang masih dikasir 31/12/2016 ............................... Rp. 4.500.000,-
Jumlah Penerimaan Menurut Kasir ................................... Rp. 245.840.000,-
Jumlah Berdasarkan Footing ............................................ Rp. 250.495.000,-
Selisih yang digelapkan kasir ........................................... Rp. 4.655.000,-
b. Rekonsiliasi Pemeriksa
PT Maju Jaya
Rekonsiliasi Pemeriksa
Per 31 Desember 2016
Pengeluaran
Berdasarkan Footing ........................ Rp. 230.773.000,-
Saldo di Kasir .................................. Rp. 8.100.000,- Rp. 222.673.000,-
Pengeluaran
Menurut kasir ................................... Rp. 233.778.000,-
Saldo di Kasir ................................... Rp. 8.100.000,- Rp. 225.688.000,-
SO Bank 31/12 Berdasarkan Rekonsiliasi Oleh Kasir ............. Rp. 76.717.000,-
4. Saran agar Penggelapan tsb diatas dapat dihindari dalam suatu perusahaan
yaitu:
a) Kasir itu hanya menerima dan mengeluarkan uang atas perintah yang
berwenang namun tidak diperkenankan melakakukan Rekonsiliasi atas Bank.
b) Adanya Pemesahan fungsi antara kasir dengan Pihak pencatatan penerimaan
maupun pengeluaran Uang serta pihak yang membuat Rekonsiliasi.
DAFTRA PUSTKA
1) Lawrence B.Sawyer,JD,CIA,PA,Internal Auditing Buku 3 Salemba Empat tahun 2005.