Anda di halaman 1dari 17

FRAUD

Antonia Kristin

SEMINAR AKT.
KEUANGAN EA2011032
Presentasi by :
PENDAHULUAN
Fraud atau kecurangan adalah serangkaian tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam atau luar
organisasi yang melawan hukum serta dilakukan secara sengaja
untuk tujuan tertentu(ACFE, 2016).

Kasus fraud banyak terjadi di sektor swasta maupun


pemerintahan dan dapat dilakukan oleh siapa saja yang ada di
instansi tersebut.
Pada tahun 2016 pihak ACFE
Selain itu, pada tahun 2018 ICW
(Association of Certified Fraud
(Indonesia Corruption Watch)
Examiners) melakukan penelitian
menemukan ada 454 kasus korupsi
mengenai Fraud di Indonesia, yang
yang ditangani penegak hukum
mana hasilnya menyebutkan bahwa
dengan jumlah tersangka mencapai
fraud yang paling banyak terjadi di
1.087 orang dan potensi kerugian
Indonesia adalah Korupsi, kemudian
negara sebesar Rp 5,6 triliun.
Penyimpangan asset dan Kecurangan
pada Laporan Keuangan.
PENGERTIAN
FRAUD
FRAUD
KECURANGAN
Tipuan suatu tindakan yang disengaja
oleh individu atau kelompok,
Penipuan

Kecurangan yang melibatkan penggunaan tipu


muslihat untuk memperoleh satu
keuntungan secara tidak adil.
Penggelapan
Pendapat
para ahli
Menurut Albrecht Menurut Sukanto
Fraud adalah sebagai suatu istilah yang Fraud merupakan penipuan yang
umum, dan mencakup segala macam sengaja dilakukan yang menimbulkan
cara yang dapat digunakan dengan kerugian pihak lain,
keahlian tertentu,

yang dipilih oleh seorang individu, untuk dan memberikan keuntungan bagi
mendapatkan keuntungan dari pihak lain pelaku kecurangan baik individu atau
dengan melakukan representasi yang
kelompok.
salah.
XL
JENIS JENIS FRAUD
1. Penyimpangan Atas Asset (Asset Misappropriation)

Merupakan penyalagunaan/ pencurian asset


atau harta perusahaan, dan merupakan
bentuk fraud yang mudah dideteksi karena
sifatnya dapat diukur atau dihitung (defined
value).
XL
JENIS JENIS FRAUD
2. Pernyataan Palsu atau Salah Pernyataan (Fraudulent Statement)

Merupakan tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau


eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk
menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan
melakukan rekayasa keuangan (financial engineering) dalam
penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh
keuntungan.
XL
JENIS JENIS FRAUD
3. Korupsi (Corruption)

Jenis fraud ini paling sulit dideteksi karena menyangkut kerjasama


dengan pihak lain seperti suap, dan penggelapan dimana hal ini
merupakan jenis yang terbanyak terjadi di negara-negara berkembang
yang penegakkan hukumnya lemah dan masih kurang kesadaran akan
tata kelola yang baik, sehingga faktor integritasnya masih dipertanyakan.
Fraud jenis ini seringkali tidak dapat dideteksi karena para pihak yang
berkejasama saling menikmati keuntungan termaksud didalamnya adalah
penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan, penyuapan, penerimaan
yang tidak sah/illegal dan pemerasan secara ekonomi.
RESIKO selain memberi keuntungan,ada
FRAUD beberapa dampak yang cukup
fatal dari fraud seperti :

Semua or
ganisasi , hancurnya reputasi
apapun je
nis, bentu
k,
organisasi,
skala ope
rasi dan
kegiatann
ya memilik
i rusaknya moral
resiko terja
dinya frau
d karyawan/pelaku.
atau kecu
r anga n.
PENYEBAB
TERJADINYA
FRAUD
1. Peluang karena lemahnya pengendalian internal
(Opportunity) di organisasi tersebut sehingga
menyebabkan adanya kesempatan,

yang dapat menggoda individual


atau kelompok yang sebelumnya
memiliki motif untuk
melakukan fraud.
2. Tekanan
(Pressure)

Posisi dimana seseorang/individu sengaja


mencari kesempatan karena • Masalah keuangan pribadi
kondisi/situasi yang sedang dia alami, • Sifat buruk seperti berjudi,
seperti ; memakai narkoba
• Hutang berlebihan
• Tenggat waktu/target kerja yang
tidak realistis
3. Rasionalisasi
)
(Rationalization

Ini terjadi karena seseorang mencari pembenaran atas


aktifitasnya yang mengandung fraud. Umumnya pelaku
meyakini bahwa tindakannya bukan kecurangan tapi

merupakan haknya. Dalam beberapa kasus, terdapat kondisi


yang mana pelaku tergoda melakukan fraud karena merasa
rekan kerjanya melakukan hal yang sama dan tidak menerima
sanksi atas tindakan fraud tersebut.
PENCEGAHA
N FRAUD
Pencegahan terjadinya fraud dapat di mulai dari
diri sendiri (Pengendalian internal). Namun ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya fraud dalam suatu
organisasi yaitu :
XL

Pencegahan
Fraud Sanksi Menyampaikan atau memberikan
pemahaman berupa sosialisasi
kepada seluruh karyawan
Yaitu desain kebijakan anti korupsi
Risk mengenai sanksi atas korupsi, baik
Analysis harus diawali dengan melakukan
berupa pengurangan kompensasi,
Analisa apa saja pola korupsi yang
tidak naik jabatan, atau bahkan
mungkin terjadi.
pemecatan dan proses hukum.

Yaitu melakukan sosialisasi Monitoring


kebijakan anti korupsi, Melakukan evaluasi program anti
Implementasi
pelatihan anti korupsi, dan korupsi secara berkala dan
evaluasi proses bisnis untuk mengambil langkah perbaikan
menghindari korupsi. secara terus menerus.
XL

KESIMPULAN :

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan


bahwa ketika etika yang baik,
pengendalian diri yang baik dapat
memperkecil kesempatan terjadinya fraud
(kecurangan) rendah. Namun sebaliknya,
bila tekanan, kesempatan makin tinggi, --TERIMA KASIH--
dan tanpa pengendalian diri, maka fraud
(kecurangan) akan semakin banyak
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai