Anda di halaman 1dari 8

65

METODE PENELITIAN KUALITATIF MENGGUNAKAN TEKNIK


SURVEI PENGAKUAN DIRI PARA PELAKU (DALAM KONTEKS
KEPATUHAN OLEH BANKIR SEBAGAI PENCEGAHAN FRAUD
PADA PERBANKAN)
Ida Nurhayati dan Indianik Aminah
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta Jl. Prof Dr. G.A Siwabessy
Kampus Baru UI Depok
E mail: idanoeng@yahoo.co.id dan indianikmashuri@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini sebagai bagian dari penelitian tentang Fraud atau kecurangan yang terjadi
dalam perbankan. Fraud merupakan penipuan yang sengaja dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang sehingga menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang
dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan
umumnya terjadi karena tiga hal utama, yaitu: adanya tekanan untuk melakukan
penyelewengan, adanya kesempatan yang bisa dimanfaatkan serta adanya pembenaran
terhadap tindakan tersebut. Pada prinsipnya Fraud memiliki tiga unsur, yaitu: adanya
perbuatan yang melawan hukum (illegal acts); dilakukan oleh orang-orang dari dalam
dan/atau dari luar organisasi serta dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dan/atau kelompok sementara di lain pihak merugikan pihak lain baik langsung maupun
tidak langsung. Sebagai wujud penegakan kepatuhan, maka dilakukannya Penerapan prinsip
Know Your Employee secara efektif dan efisien, sehingga memungkinkan terciptanya upaya
pengelolaan risiko perbankan yang berorientasi kepada layanan nasabah.

Kata Kunci: Kepatuhan, know Your Employee, fraud, perbankan

Abstract

This is part of the research of fraud or unfairness in the banking system. Fraud is well
designed swindling by some people or group that causing an unrecognized loss to a party
and gives the profit to the perpetrator. Generally, fraud happen because of three main
reason, there is a push to do a manipulation, there is a chance that can be used, and there is
a justification to the act. Principally, fraud has three elements, there is an illegal acts by
internal or external of the organization and done to gain personal or group profit while
causing loss to the other party either direct or indirect. As an act of submissive
establishment, implementation of Know your employee principal effectively and efficiently is
crucial, so that there is a possibility of the creation of customer oriented banking risk
management.

Keywords : Submissive, Know Your Employee, Fraud, Banking

PENDAHULUAN Berdasarkan teori fraud triangle (segitiga


kecurangan), tekanan, kesempatan, dan
Fraud (kecurangan) pada sistem rasionalisasi yang datang secara
perbankan apabila berada pada kondisi bersamaan akan memperbesar peluang
integritas yang rendah, kontrol yang terjadinya fraud. Tapi, jika salah satu saja
lemah, akuntabilitas yang rendah, dan dari elemen segitiga tersebut hilang, fraud
tekanan yang tinggi, peluang seseorang tidak akan terjadi (Meliala,1993).
menjadi tidak jujur akan makin besar.
_____________________________________________________________________________________________________
Epigram Vol. 12 No. 1 April 2015
66

Fraud atau kecurangan merupakan diperkenalkan oleh Nye dan Sort (1957).
penipuan yang sengaja dilakukan oleh Asumsi dasar dilakukannya survei
seseorang atau sekelompok orang pengakuan diri adalah, bahwa tidak ada
sehingga menimbulkan kerugian tanpa satu orang pun dalam kehidupan yang
disadari oleh pihak yang dirugikan sama sekali belum melakukan
tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelanggaran hukum (pidana), yang
pelaku kecurangan. Kecurangan apabila diketahui oleh penegak hukum
umumnya terjadi karena tiga hal utama, dapat dikenai sanksi pidana (Mustofa,
yaitu: adanya tekanan untuk melakukan 2013).
penyelewengan, adanya kesempatan yang
bisa dimanfaatkan serta adanya Konsep Prinsip Know Your Employee
pembenaran terhadap tindakan tersebut. Penerapan prinsip Know Your
Pada prinsipnya Fraud memiliki tiga Employee dalam praktik perbankan,
unsur, yaitu: adanya perbuatan yang terutama di Indonesia secara efektif dan
melawan hukum (illegal acts); dilakukan efisien, diharapkan terciptanya upaya
oleh orang-orang dari dalam dan/atau dari pengelolaan risiko perbankan yang
luar organisasi serta dilakukan untuk berorientasi kepada layanan nasabah. Hal
mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau itu akan sampai pada keberhasilannya
kelompok sementara di lain pihak terletak pada penerapan prinsip-prinsip
merugikan pihak lain baik langsung yang ada dalam dunia perbankan serta
maupun tidak langsung. bergantung pada komitmen tinggi dan
Penerapan prinsip Know Your keseriusan seluruh pekerja dan
Employee oleh manajemen bank manajemen bank, terutama karena
merupakan salah satu upaya pengendalian menyangkut isu sensitif tentang
risiko fraud dari aspek SDM. Di sisi lain, manajemen SDM di bidang operasional
aspek people dalam pelayanan nasabah di dan layanan perbankan.
bank merupakan salah satu faktor penentu Hal penting lainnya yang harus
keberhasilan layanan karena people dilakukan adalah menanamkan kesadaran
bertindak sebagai pelaksana layanan dan dan pemahaman terhadap pentingnya
first line of service. Sinkronisasi anti- kegiatan pencegahan fraud, dengan
fraud strategy dengan kepuasan nasabah meningkatkan serta peningkatan kualitas
dapat diwujudkan melalui penerapan layanan nasabah. Hal itu sangat terkait
prinsip Know Your Employee oleh dengan lebih memberikan pemahaman
manajemen bank (Ferry, 2012). Oleh akan pentingnya introspeksi dengan lebih
karena itu bagaimana Prinsip Know Your mengenal sumber daya dalam bank
Employee pada industri perbankan sebagai bankir profesional. Namun hal ini
diberlakukan, sehingga paling tidak dapat bukan hanya sekedar tanggung jawab
mengurangi/menekan kecurangan (fraud) manajemen Bank, tetapi juga tanggung
di bidang perbankan. jawab seluruh pekerja Bank (Ferry,2011).

Landasan Teori Unsur dan Klasifikasi Fraud


Teori Metodologi-Survei Pengakuan Dari beberapa definisi atau pengertian
Diri Fraud (Kecurangan) di atas, maka
Survei pengakuan diri sering disebut tergambarkan bahwa yang dimaksud
sebagai studi pengakuan diri, adalag salah dengan kecurangan (fraud) adalah sangat
satu bentuk survei yang mencoba mencari luas dan dapat dilihat pada beberapa
informasi tentang proporsi tingkah kategori kecurangan. Namun secara
lakupelanggaran hukum yang pernah umum, unsur-unsur dari kecurangan
dilakukan oleh anggota masyarakat. (keseluruhan unsur harus ada, jika ada
Metode survei pengakuan diri

_____________________________________________________________________________________________________
Ida Nurhayati dan Indianik Aminah
Metode Penelitian Kualitatif Menggunakan ...
67

yang tidak ada maka dianggap negara berkembang yang penegakan


kecurangan tidak terjadi) adalah: hukumnya lemah dan masih kurang
• Harus terdapat salah pernyataan kesadaran akan tata kelola yang baik
(misrepresentation); sehingga faktor integritasnya masih
• dari suatu masa lampau (past) atau dipertanyakan. Fraud jenis ini sering
sekarang (present); kali tidak dapat dideteksi karena para
• fakta bersifat material (material fact); pihak yang bekerja sama menikmati
• dilakukan secara sengaja atau tanpa keuntungan (simbiosis mutualisma).
perhitungan (make-knowingly or Termasuk didalamnya adalah
recklessly); penyalahgunaan wewenang / konflik
• dengan maksud (intent) untuk kepentingan (conflict of interest),
menyebabkan suatu pihak beraksi; penyuapan (bribery), penerimaan yang
• Pihak yang dirugikan harus beraksi tidak sah / illegal (illegal gratuities),
(acted) terhadap salah pernyataan dan pemerasan secara ekonomi
tersebut (misrepresentation); (econom extortion). Sedangkan Delf
(2004) menambahkan satu lagi tipologi
• yang merugikannya (detriment).
fraud yaitu cybercrime. Ini jenis fraud
yang paling canggih dan dilakukan
Uniform Occupational Fraud
oleh pihak yang mempunyai keahlian
Classification System, The ACFE
khusus yang tidak selalu dimiliki oleh
membagi Fraud (Kecurangan) dalam 3
pihak lain. Cybercrime juga akan
(tiga) jenis atau tipologi berdasarkan
menjadi jenis fraud yang paling
perbuatan yaitu:
ditakuti di masa depan di mana
1. Penyimpangan atas asset (Asset
teknologi berkembang dengan pesat
Misappropriation);
dan canggih.
Asset misappropriation meliputi
penyalahgunaan/pencurian aset atau
harta perusahaan atau pihak lain. Ini Teknik Pengumpulan dan Analisa Data
Dalam memperoleh data yang
merupakan bentuk fraud yang paling
dibutuhkan baik yang bersifat kualitatif
mudah dideteksi karena sifatnya yang
akan dilakukan observasi pendahuluan
tangible atau dapat diukur/dihitung
dilakukan untuk mengetahui keadaan
(defined value).
daerah penelitian guna penjajagan dan
2. Pernyataan palsu atau salah pernyataan
pengambilan data sekunder dari institusi
(Fraudulent Statement);
terkait, yaitu bank-bank umum baik bank
Fraudulent statement meliputi
pemerintah, bank swasta, dan bank
tindakan yang dilakukan oleh pejabat
pemerintah daerah.
atau eksekutif suatu perusahaan atau
Teknik analisa yang digunakan adalah
instansi pemerintah untuk menutupi
metode kualitatif. Metode kualitatif
kondisi keuangan yang sebenarnya
digunakan untuk menganalisa deskriptif
dengan melakukan rekayasa keuangan
terhadap hasil wawancara dan angket
(financial engineering) dalam
yang disampaikan oleh para responden.
penyajian laporan keuangannya untuk
Hasilnya apakah pelaksanaannya telah
memperoleh keuntungan atau mungkin
sesuai dengan aturannya/regulasi yang
dapat dianalogikan dengan istilah
telah dibuat atau tidak. Dengan demikian
window dressing.
nantinya akan dapat dibuat dalam suatu
3. Korupsi (Corruption).
kesimpulan terhadap keberadaan prinsip
Jenis fraud ini yang paling sulit
Know Your Employee dengan terjadinya
dideteksi karena menyangkut kerja
Fraud yang ada pada bank.
sama dengan pihak lain seperti suap
dan korupsi, di mana hal ini merupakan
jenis yang terbanyak terjadi di negara-

_____________________________________________________________________________________________________
Epigram Vol. 12 No. 1 April 2015
68

HASIL DAN PEMBAHASAN Data di atas menunjukkan beberapa


pelaku kejahatan perbankan yang terkait
Dari berkas-berkas tersebut, telah dengan fraud pada beberapa bank yang
peneliti identifikasi sebagai data temuan berhasil penulis wawancarai di Lembaga
yang ada di lapangan berupa beberapa Pemasyarakatan. Para Informan sedang
jenis fraud dibidang perbankan, yang menjalani hukuman terkait denga
dilakukan oleh para bankir. perbuatannya yang telah melanggar
Tabel 1. Para Informan Terhadap peraturan perbankan bahkan telah masuk
Pelanggaran dan Kejahatan Perbankan dalam ranah kejahatan perbankan. Penulis
No Inisial Bank Jenis melakukan wawancara di Lembaga
Kejahatan Pemasyarakatan Wanita Bandung,
1 AM BPR Kredit Fiktif Lemabaga Pemasyarakatan Medaeng
2 NN BPRD Kredit Fiktif Surabaya. Dari beberapa Informan, salah
3 Tn Bank Kredit Fiktif satunya tidak bersedia secara langsung di
JATIM wawancara, sehingga diwakili oleh pihak
4 Dv Bank Praktik Bank kuasa hukumnya.
Mayapada Dalam Bank
5 MD Citibank Praktik Bank
Dalam Bank
Sumber : Data Primer diolah, 2015.

Tabel 2. Hasil Wawancara Pelaku Kejahatan Perbankan


No Inisial Pertanyaan Keterangan
1 AM 1. Sudah berapa 1. Dari mulai berdiri bank ini,
lama bekerja di sekitar 20 tahun.
bank ini?
2. Jabatan? 2. Direktur
3. Apa yang 3. Diminta oleh pimpinan untuk
dilakukan menanggulangi kesulitan
sehingga sampai keuangan bank, melakukan
berada di Lapas kredit fiktif, dengan membuat
laporan keuangan palsu kepada
Bank Indonesia. Dengan
demikian akan terjadi likuiditas
banknya baik, namun dengan
cara yang merugikan negara.

2 NN 1. Sudah berapa 1. Sekitar 22 tahun.


lama bekerja
di bank ini?
2. Jabatan? 2. Direktur
3. Apa yang 3. Melakukan kredit fiktif, dengan
dilakukan cara memalsukan data nasabah.
sehingga Seolah-olah para peminjam
sampai telah mempunyai agunan yang
berada di resmi sebagai PNS, namun
Lapas sesungguhnya fiktif.

_____________________________________________________________________________________________________
Ida Nurhayati dan Indianik Aminah
Metode Penelitian Kualitatif Menggunakan ...
69

3 Tn 1. Sudah berapa 1. Sekitar 15 tahun


lama bekerja
di bank ini?
2. Jabatan? 2. Kepala Divisi Kredit
3. Apa yang 3. Membuat kredit fiktif
dilakukan
sehingga
sampai
berada di
Lapas

4 Dv 1. Sudah berapa 1. Baru sekitar 5 tahun


lama bekerja
di bank ini?
2. Jabatan? 2. Kepala Cabang
3. Apa yang 3. Menyembunyikan dana nasabah
dilakukan dari bank sebelum dia bekerja di
sehingga sini. Dalam penyembunyiannya
sampai dia bisa menggunakann dengan
berada di leluasa dana para nasabah,
Lapas meskipun nasabah tidak merasa
dirugikan. Namun praktik ini
sangat merugikan bank sebagai
perusahaan.
Sumber : Data primer, diolah 2015

Tabel 5.2 di atas menunjukkan masih Gaya hidup


ada beberapa keterangan yang para pegawai
disampaikan oleh para Informan, belum sebagai salah
penulis sampaikan secara keseluruhan, satu indikator
karena masih ada beberapa data penilaian
penunjang yang akan melengkapinya.
Tabel 3. Hasil Wawancara Dengan Pihak Sumber : diolah dari data primer, 2015
Otoritas Bank
No Inisial Pertanyaan Penjelasan Tabel di atas merupakan data awal
Bank dalam pengelompokan beberapa bank
1 A, B, Standar Mempunyai terkait dengan penegakan kepatuhan dan
dan C kepatuhan bagian pengembangan para bankir. Penegakan
tersendiri, kepatuhan bagi para bankir sebagai salah
berkaitan satu bagian dari upaya pihak manajemen
dengan untuk lebih mengenal dan mengontrol
pengembang- perilaku yang terkait denga tugas dan
an SDM kewajinannya pada tiap-tiap bagian dan
jenjang.
Pengem- Penerapan Dalam penegakannya lebih bersifat
bangan Kode Etik pengawasan subyektif, dimana pihak
karir para pegawai otoritas berpegang pada pedoman yang
pegawai dan ada, namun dalam pelaksanaannya
manajemen berhubungan dengan sifat naluri
subyektif, yang tidak dapat dieksprsikan

_____________________________________________________________________________________________________
Epigram Vol. 12 No. 1 April 2015
70

secara ekspilisit. Misalnya dalam Mustofa, M. 2013. Metode Penelitian


memeprhatikan sikap, cara berbicara, Kriminologi. Edisi Ketiga. FISIP UI
dalam menjalankan tugasnya dipantau Press.
secara rutin.
Nitibaskara, T. R. 2001. Ketika Kejahatan
KESIMPULAN Berdaulat. Jakarta: Peradaban.

Perkembangan kejahatan di bidang Priliasari, Ema. 2010. Mediasi Perbankan


keuangan, khususnya pada industri Sebagai Wujud Perlindungan
perbankan yang mengarah pada tindakan Terhadap Nasabah Bank. Diakses di
kecurangan /fraud masih berlangsung, file:///E:/jurnal bisnis-bank.htm.
baik secara kualitas maupun kuantitas. Pada 24 Agustus 2010.
Penelitian ini penekanannya pada
bagaimana pelaksanaan prinsip know your Reem Abdul Latif, Nabhan and Hindi,
employee dapat mencegah terjadinya Nitham M. (2009) Bank Fraud:
fraud dalam bidang perbankan. Perception Of Bankers In The State
Fraud sebagai bagian dari kejahatan, Of Qatar.Academy of Banking
khususnya kejahatan di bidang perbankan Studies Journal8. 1/2: 15-38.
sudah demikian merebak. Adanya
berbagai Peraturan perbankan dan yang SBM, Nugroho. 2011. "Mencegah
sejenisnya, belum juga dapat menekan Kejahatan Perbankan."Artikel.
angka dan tingkat kejahatan di bidang Diakses pada 1 Mei 2011 di
perbankan di Indonesia. Hal itu sebagai http://nugroho-
kesimpulan awal, maka dengan lebih sbm.blogspot.com/2011/05/menceg
mengefektifkan prinsip know your ah-kejahatan-perbankan.html.
employee dalam pelaksanaan kegiatan
perbankan diharapkan dapat mengurangi Setiawan, Wibowo, Nanto. 2010. ICW
fraud dalam lingkungan perbankan. Dan Reaksi Sosial Terhadap
Kejahatan Korupsi Di
DAFTAR PUSTAKA Indonesia.Diakses pada 1 Oktober
2012. Di
Abrar, Rifqi, dkk. 2014. Fraud Dalam http://takur21.wordpress.com/2010/
Dunia Perbankan. Tugas Hukum 08/30/icw-dan-reaksi-sosial-
Dagang. Jurusan Akuntansi terhadap-kejahatan-korupsi-di-
Poilitenik Negeri Jakarta. indonesia/

Fauzi, Edi. 2012. Prospek Efektifitas Sie Infokum – Ditama Binbangkum.


Strategi Anti Fraud Bank Indonesia 2011.
(2011) Sebagai Bentuk Pencegahan
Kejahatan Perbankan (Suatu Singleton,Tommie;King Brett, et al.
Penelitian Teknik Delphi Pendapat 2003.Pro-ethics activities: Do they
Para Pakar Perbankan). Tesis. really reduce fraud?.The Journal of
Departemen Kriminologi Fakultas Corporate Accounting &
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Finance14.6 (Sep/Oct ): 85-94.
Universitas Indonesia.
Sjahdeini, Remy Sutan. 2000. Tindak
Meliala, A. 1993. Menyingkap Kejahatan Pidan Perbankan; Course
Kerah Putih. Jakarta: Pustaka Sinar Material.Pada Pascasarjana Ilmu
Harapan. Hukum Universitas Indonesia.

_____________________________________________________________________________________________________
Ida Nurhayati dan Indianik Aminah
Metode Penelitian Kualitatif Menggunakan ...
71

Soelistianingsih, L. 2011. Kejahatan


Bank: Bagaimana Melindungi
Nasabah. Jurnal Nasional. Diakses
pada 7 Juni 2011 pada
www.jurnas.com.

Triana, Ferry. 2012. Know Your Employee


In The Banking Practices.
Blogdetik.com. Diakses pada 16
Maret 2013.

Wiryosukarto, Darto. 2012."Agar BPD


Aman Dari Fraud." No. 396
Vol.XXXIV. Diakses pada 7 Maret
2012 6667di
http://www.bi.go.id/web/id/ Tentang
+
BI/Perpustakaan/Periodikal/default.
aspx?iddl=71288.

Undang-Undang Perbankan Nomor 10


Tahun 1998 dan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006
tentang Good Corporate
Gocernance bagi Bank Umum.

Yozami,Agus.M.http://www.hukumonline
.com/berita/baca/lt4eea0f243acda/bi
- keluarkan-surat-edaran-anti-fraud.
Diakses tanggal 10 November 2014.

_____________________________________________________________________________________________________
Epigram Vol. 12 No. 1 April 2015
72

_____________________________________________________________________________________________________
Ida Nurhayati dan Indianik Aminah
Metode Penelitian Kualitatif Menggunakan ...

Anda mungkin juga menyukai