Anda di halaman 1dari 34

Audit Forensik dan Investigasi

Kuliah:
Penilaian Risiko Fraud
17 Juli 2018
Tujuan Pembelajaran

Memahami
PERTAMA Memahami

KEDUA
pengertian bagaimana
risiko fraud mengidentifika
si dan upaya
menyikapi
risiko fraud

@ghufron 2
PENDAHULUAN

Lord Acton 1887 :

Kekuasaan cenderung korup dan


kekuasaan yang absolut
mengangkibatkan korupsi yang absolut juga.

(Power tends to corrupt and


absolute power corrupt absolutely)

@ghufron 3
Peran Akuntan Forensik

• Dukungan Manajemen
Peran • Dukungan Litigasi
Saat Ini • Pemberi Keterangan
Ahli

Peran • Akuntansi
Kebangkrutan
Akan • Evaluasi Pengendalian
Datang Intern

@ghufron 4
Dukungan Manajemen

 Akuntan Forensik melakukan penelaahan kemungkinan


dan kejadian penyimpangan.
 Peran ini dapat dilakukan dengan cara :
Bekerja sendiri
Penugasan ini bisa berkaitan dengan hanya akuntansi, administrasi,
atau permasalahan penyimpangan operasional;
Bekerja sama dengan personil disiplin lain.
Penugasan reviu atas penyimpangan tertentu yang melibatkan
beberapa personil dari berbagai disiplin terlibat dalam riviu.

@ghufron 5
Dukungan Litigasi

 Akuntan forensik dapat bekerja untuk penuntutan dan


pembelaan baik dalam kasus perdata maupun pidana.
 Dalam Penuntutan :
Akuntan forensik berperan dalamupaya membuktikan
kejadian penyimpangan.
 Dalam Pembelaan :
Akuntan forensik berperan untuk mengembangkan skenario
perlawanan atas penuntutan

@ghufron 6
Keterangan Ahli & Kebangkrutan

 Keterangan Ahli
Akuntan forensik dapat memberikan pendapat profesi
dalam area atau disiplin tertentu baik dalam penuntutan
maupun pembelaan.

 Akuntansi Kebangkrutan
Akuntan forensik berperan dalam mengungkapkan
kemungkinan penyimpangan, kecerobohan, atau
mismanagement.

@ghufron 7
Evaluasi Pengendalian Intern

Akuntan forensik “supplemental review” atas sistem


pengendalian intern dengan tujuan:
 Menilai apakah sistem pengendalian intern, dalam
kenyataannya (bukan teorinya) memperhitungkan risiko
dalam berbagai lingkungan hingga tingkatan yang
akseptabel;
 Menilai apakah risiko yang akseptabel selaras dengan
tujuan pengelolaan risiko;

@ghufron 8
FRAUD

 Perbuatan-perbuatan yang melawan hukum


 dilakukan dengan sengaja
 untuk tujuan tertentu (manipulasi atau memberikan
laporan yang keliru terhadap pihak lain)
 dilakukan orang-orang dari dalam ataupun dari luar
organisasi
 untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun
kelompok yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan pihak lain.

@ghufron 9
Unsur-unsur FRAUD

• Adanya perbuatan-perbuatan yang melawan


1 hukum.

2 • Dilakukan orang-orang dalam/ luar organisasi

• Untuk mendapatkan keuntungan pribadi


3 maupun kelompok

• Secara langsung maupun tidak langsung


4 merugikan pihak lain
@ghufron 10
FRAUD - TPK
 UU Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang Undang Nomor
20Tahun 2001, tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.

 7 Klasifikasi Fraud- 30 jenis TPK


1. Kerugian keuangan Negara;
2. Suap menyuap;
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan;
5. Perbuatan curang;
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan;
7. Gratifikasi;
@ghufron 11
Risiko Fraud

 Risiko adalah sesuatu yang kurang menyenangkan/


membahayakan sebagai akibat dari perbuatan atau
tindakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
 \dimaksudkan sebagai fraud (sesuatu yang kurang
menyenangkan, setidaknya dari sisi akibat yang
ditimbulkan) yang mungkin terjadi sebagai akibat dari
sesuatu perbuatan atau tindakan

@ghufron 12
Identifikasi FRAUD

3 Aspek Penyebab FRAUD


 Aspek Institusi /Administrasi
 Aspek Manusia
 Aspek Sosial Kemasyarakatan

Penyebab FRAUD
 Niat (intent)
 Motif
 Kesempatan (opportunity)
 Penyembunyain (concealment)
 Pembenaran (rationalization)

@ghufron 13
Niat dan Motif
 Niat adalah karakteristik yang membedakan korupsi dari
kesalahandan kelalaian dalam proses akuntansi dan
pelaporan pada suatu organisasi.
 Pelaku berniat melakukan korupsi untuk keuntungan
dirinya atau orang lain dan merugikan pihak lain.
 Motif Apakah suatu hal memaksa seseorang melakukan
fraud atau terikat melakukan perbuatan yang melanggar
aturan.
 Motif melakukan fraud dikelompokkan menjadi motif
internal dan motif eksternal. Motif tersebut dapat riil atau
persepsi..

@ghufron 14
Motif Internal & Eksternal

 Contoh motif internal :


 Seorang pegawai merasa diberi kompensasi yang terlalu
rendah;
 Seorang bawahan menjadi subyek penyalahgunaan
atasannya;
 Seorang pegawai merasa diperlakukan tidak adil ;

 Contoh motif eksternal :


 Masalah penyalahgunaan;
 Tekanan keuangan yang berlebihan;
 Masalah perjudian;
 Merasakan tekanan untuk mencapai gaya hidup tertentu

@ghufron 15
Kesempatan (Opportunity)

 Kesempatan riil merupakan suatu kondisi yang dapat


merubah motif menjadi tindakan.
 Kesempatan umumnya tergantung pada kualitas
pengendalian intern suatu organisasi.
 Kelemahan dalam rancangan pengendalian
keuangan.
 Kelemahan dalam penerapan pengendalian keuangan
 Potensi untuk mengesampingkan pengandalian
keuangan

@ghufron 16
Penyembunyian (Concealment)

 Proses menyembunyikan kecurangan akan


meninggalkan jejak kertas/dokumen yang, jika
diinvestigasi secara tepat, dapat menuju kepada
terungkapnya kecurangan
 Karena fakta bahwa penyembunyian adalah hal yang
dibutuhkan (oleh pelaku) dan karena meninggalkan jejak,
maka kadang lebih praktis untuk mendeteksi kecurangan
daripada berupaya untuk mencegahnya.

@ghufron 17
Pembenaran (Rationalization)

 Pembenaran merupakan unsur yang membenarkan


seseorang yang berniat melakukan fraud. Pembenaran
juga memperpanjang kelangsungan Fraud yang belum
terdeteksi

@ghufron 18
Pendekatan Fraud Triangle

(1) A perceived pressure;


 Fraud dilakukan untuk keuntungan individu, organisasi,
atau keduanya.
 Pressure dapat dikelompokkan kedalam : keuangan,
vices, berhubungan dengan pekerjaan, dan kainnya.

(2) A perceived opportunity;


 Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan
kesempatan bagi individu untuk melakukan fraud dalam
organisasi, yaitu

@ghufron 19
Pendekatan Fraud Triangle

(3) Some way to rationalize the fraud as acceptable


 Berikut beberapa pembenaran yang digunakan pelaku :
- Organisasi berhutang kepada saya;
- Saya hanya meminjam uang itu – saya akan
mengembalikannya;
- Tidak ada orang yang saya rugikan;
- Itu untuk maksud yang baik;
- Saya memberikan lebih dari itu;
- Kita akan segera memperbaiki buku setelah
menyelesaikan masalah keuangan ini;

@ghufron 20
Pengelolaan Risiko FRAUD

4 Aspek pengelolaan Risiko


 Assessment :
Identifikasi risiko potensial terjadi fraud dari dalam dan luar
organisasi;
 Reduction.
Menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
mencegah dan mendeteksi fraud;
 Transfer.
Penggunaan penjaminan atau sarana lain untuk memindahkan
risiko berkaitan dengan kejadian fraud;
 Acceptance.
Tingkat kerentanan fraud yang akan diterima/ditanggung oleh
organisasi.

@ghufron 21
Pengelolaan Risiko

 merupakan proses pemahaman dari sifat kejadian-


kejadian mendatang yang merepresentasikan ancaman,
yang selanjutnya membuat rencana untuk
menyelesaikan (meng-counter).
 merupakan proses yang terus-menerus meningkat dalam
dunia usaha dan proses tersebut cocok ”fit” dengan good
governance.
 Siklus Pengelolaan risiko yaitu proses identifikasi,
pengkajian atas pengaruh, dan prioritasi tindakan untuk
mengendalikan dan menguranginya

@ghufron 22
Langkah Penilaian Risiko

1. Menetapkan pengelola risiko dan sasarannya;


2. Mengidentifikasi area yang berisiko;
3. Memahami dan mengevaluasi skala risiko;
4. Mengembangkan strategi pengelolaan;
5. Menerapkan strategi dan membagi tanggungjawab;
6. Menerapkan dan memonitor implementasi pengendalian
yang dianjurkan

@ghufron 23
1. Menetapkan Pengelola Risiko dan Sasarannya

 Pengelola risiko memiliki tugas mereviu risiko fraud yang


dihadapi organisasi.
 Penilaian risiko fraud :
- pengenalan terhadap risiko dan menilainya,
- menetapkan skala prioritas, dan –
- mengembangkan strategi
 Pengelola Risiko bertanggungjawab :
- meriviu sistem dan prosedur,
- mengidentifikasi dan menilai risiko, dan
- merumuskan pengendalian yang tepat untuk
organisasi.

@ghufron 24
2. Mengidentifikasi Area yang Berisiko

 Identitifikasi kemungkinan terjadinya:


- mengidentifikasi proses atau kegiatan utama organisasi
- pemeringkatan risiko

@ghufron 25
3. Memahami dan Mengevaluasi Skala Risiko

Penilaian Dampak
Sangat sulit (complicated) karena sering muncul berbagai outcome
pada periode yang sama
Gunakan parameter yang jelas dan konsisten

Penilaian Kenungkinan Terjadinya


Penilaian gross basis : menilai kemungkinan kejadian risiko jika
tidak ada proses yang dilakukan oleh organisasi untuk mengurangi
risiko.
Penilaian net basis : menilai kemungkinan jika ada proses untuk
mengeliminir kejadian berisiko.
Penilaian target basis : penilaian terhadap kejadian yang
mencerminkan upaya organisasi.
@ghufron 26
3. Memahami dan Mengevaluasi Skala Risiko

Analisis Risiko Fraud


 Penilaian dilakukan secara mendalam oleh
suatu tim dengan kombinasi pemahaman yang
mendalam atas usaha dan pasar (business
and market) serta pemahaman dan
pengalaman yang mendalam atas
penanganan kejadian fraud.

@ghufron 27
3. Teknik Evaluasi Risiko
Pengujian atas kelemahan pengendalian intern
memungkinkan auditor menentukan dimana
kesempatan timbul fraud.
 Mempertimbangkan jenis penyimpangan yang dapat
terjadi;
 Menentukan prosedur pengendalian dan struktur yang
dapat mencegah dan mendeteksi fraud;
 Menentukan apakah pengendalian ada dan diikuti secara
memuaskan

@ghufron 28
3. Menilai Risiko FRAUD

Mengenali Tanda-Tanda Lingkungan (Environmental Red Flags)


 Filosofi manajemen yang kurang baik
 Posisi keuangan kurang baik
 Loyalitas karyawan rendah
 Kebingungan tentang Etika
 Penelitian latar belakang yang kurang tepat
 Ketiadaan Programbantuan untuk Karyawan

@ghufron 29
3. Teknik Evaluasi Risiko

Mengenali Tanda-Tanda Penmyimpangan Individu


 Faktor Keuangan
sebagian besara korupsi dilakukan karenakebutuhan keuangan
 Kebiasaan Personil
kebiasaan buruk personil seperti : Penjudi, alkohol, minuman, keras,
Narkoba
 Perasaan Individu

@ghufron 30
4. Mengembangkan Strategi Pengelolaan

 Setelah risiko teridentifikasi dan sikap organisasi telah


ditetapkan, strategi dapat dikembangkan dengan muatan
berikut :
− Mengabaikan risiko yang kecil;
− Menggeser secara kontraktual (contoh global cash,
SGS);
− Menghindari risiko (menghindari kegiatan);
− Mengurangi risiko melalui pengendalian dan prosedur;
− Menjaminkan risiko (kepada penjamin).

@ghufron 31
5. Menerapkan Strategi dan Membagi Tanggungjawab

 Strategi yang telah dipilih selanjutnya dibagi/dialokasikan


dan dikomunikasikan kepada penanggungjawab
implementasi.
 Agar efektif, perlu dipertimbangkan bahwa setiap tindakan
spesifik diserahkan tanggungjawabnya kepada manajer
yang tepat.
 Selanjutnya target waktu ditetapkan untuk setiap tindakan.
 Hal yang penting lainnya adalah mendapatkan kerjasama/
dukungan melalui saluran formal, seminar, tindakan, serta
penyesuaian anggaran kerja

@ghufron 32
6 . Menerapkan dan Memonitor Implementasi Pengendalian yang
Dianjurkan

 Strategi yang dipilih memerlukan penerapan


pengendalian yang baru atau modifikasi pengendalian
yang telah ada.
 Kegiatan bisnis adalah dinamis dan pengendalian yang
ada perlu dipantau untuk dikaji apakah masih selaras
dengan tujuan organisasi atau tidak.
 Kelompok manajemen risiko seharusnya diberdayakan
untuk memantau efektivitas tindakan yang diambil
dalam setiap area/bidang/program karena dapat
dipengaruhi faktor internal dan eksternal.

@ghufron 33
Audit Forensik dan Investigasi

Anda mungkin juga menyukai