MODUL
FINANCE MANAGEMENT
PERTEMUAN 1 :
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
3
Pemilihan susunan kwalitatif daripada pasiva akan menentukan Struktur Finansial &
Struktur Modal Perusahaan.
4
o Tercermin di neraca sisi pasiva
5
3. Kebijakan deviden (deviden policy)
4. Keputusan Manajemen Aktiva
Keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan/penggunaan aktiva dengan efisien
(biasanya lebih memperhatikan manajemen aktiva lancar (kas, piutang dan sediaa)
dan
return
masa
datang
tidak
dipertimbangkan,
kebijakan
dividen
tidak
dipertimbangkan
Memaksimumkan nilai perusahaan / kesejahteraan para pemegang saham melalui
memaksimumkan harga pasar saham perusahaan.
tujuan yg lebih tepat/relevan.
dengan alasan harga pasar mencerminkan evaluasi pasar terhadap prestasi perusahaan
saat ini dan masa yad, mempertimbangkan kapan return diterima, jangka waktu terjadinya,
risiko dari return dan kebijakan dividen.
Tujuan Manajer Keuangan
Merencanakan untuk memperoleh & menggunakan dana untuk memaximalkan nilai
obligasi
Fungsi Utama Manajer Keuangan
Merencanakan memperoleh & menggunakan dana untuk menghasilkan kontribusi yang
maximum terhadap operasi yang efisien dari suatu organisasi
Manajemen Keuangan sering disebut Manajemen Aliran Dana , karena :
Dari waktu ke waktu akan ada dana yang masuk & keluar dar perusahaan
6
Dana yang berasal dari berbagai sumber (internal & eksternal financing ) dialokasikan
untuk berbagai penggunaan.
Sejarah Perkembangan Keuangan :
Disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang deskriptif menjadi makin
analisis dan teoritis (sumbangan dari ekonom sangat besar). Dari yang lebih menitik
beratkan dari sudut pandang
pihak
luar
menjadi
pengambilan
berorientasi Perkembangan
keputusan
bagi
manajemen. Tahun
1920
perlunya
memperhatikan
present
value.
Capital
1970
pricing
CAPM)
kedua
menjelaskan
bagaimana
PERTEMUAN 2:
NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY)
Konsep Dasar :
Bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti.
Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita
memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan.
Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima pada
akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang.
Contoh 1 :
Uang sekarang Rp 30.000,- nilainya akan sama dengan Rp 30.000 pada akhir tahun
kalau kita tidak memperhatikan nilai waktu unag, maka nilai uang sekarang adalah lebih tingi
dari pada uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan.
Contoh 2 :
Uang sekarang Rp 30.000,- nilainya lebih tinggi daripada
depan, kenapa :
1. Karena kalau kita memiliki uang Rp 30.000 sekarang dapat disimpan di Bank dengan
mendapatkan bunga misal 10 % / tahun, sehingga uang tersebut akan menjadi Rp
33.000
2. Jadi uang sekarang Rp 30.000 nilainya sama dengan Rp 33.000 pada akhir tahun.
8
Fv
= tahun ke-
An
= Anuity
SI
P0
BUNGA adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi
terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang.
I.
PV0 = P0=
FVn
[1 (i )(n)]
9
Adalah bunga yg dibayarkan/dihasilkan dari bunga yg dihasilkan sebelumnya, sama
seperti pokok yang dipinjam/dipinjamkan.
1. Nilai Majemuk (coumpaund value / ending amount) dari sejumlah uang merupakan
penjumlahan dari uang pada permulaan periode. (Modal Pokok + Bunga pada
periode tersebut). Atau menghitung jumlah akhir pada akhir periode dari sejumlah
uang yang dimiliki sekarang.
FV = Pv + I
FV = Pv + Pvi
FV0 = Pv(1+i)n
atau FVn = Pv(FVIFi,n)
2. Nilai Sekarang (Present Value)
Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang
FV
(1+i)n
10
PERTEMUAN 3:
TEORI DAN ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN
Laporan Keuangan :
Merupakan media informasi yg digunakan oleh perusahaan ybs untuk melaporkan keadaan
dan posisi keuangan kepada pihak yg berkepentingan, terutama bagi kreditur, investor dan
pihak manajemen dr perusahaan itu sendiri.
Jenis Laporan Keuangan :
1. Neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada
suatu saat tertentu.
2. Laporan Rugi dan Laba (Income Statement) mencerminkan hasil yang dicapai selama
suatu periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal
11
1. Dengan cara membandingkan rasio waktu tertentu dg rasio dr waktu sebelumnya dari
perusahaan yg sama. Cara ini akan memberikan informasi perubahan rasio dr waktu
ke waktu sehingga bisa diketahui perkembangannya dan dapat untuk proyeksi pada
masa yad.
2. Dengan cara membandingkan rasio keuangan dari satu perusahaan tertentu dg rasio
keuangan yg sama dr perusahaan lain yg sejenis atau industri (rasio industri) dalam
waktu yg sama.
12
Pengelompokan rasio keuangan yg lain:
1. Rasio likuiditas rasio yg dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan.
2. Rasio leverage rasio yg dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai dengan utang.
3. Rasio aktivitas rasio yg dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar
efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber dananya.
4. Rasio profitabilitas rasio yang menunjukkan hasil akhir dr sejumlah kebijaksanaan
dan keputusan.
13
PERTEMUAN 4 :
ANALISSIS DANA DAN ARUS KAS ( CASH FLOW )
Pengertian Arus Kas
Arus Kas adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuksebagai akibat dari
aktivitas perusahaan. Dengan kata lain adalah aliran kas yangterdiri dari aliran masuk dalam
perusahaan dan aliran kas keluar perusahaanserta berapa saldonya setiap periode.Hal
utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalammengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kitamiliki, kita simpan atau investasikan.
Secara sederhana fungsi itu terbagimenjadi tiga yaitu:
1. Fungsi Likuiditas
Yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-har dan dapat dicairkan
dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
2. Fungsi Anti Inflasi
Yaitu dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan padadaya beli di masa
datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3. Capital Growth
Yaitu dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka
waktu relatif panjang.Arus Kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi
menjadi
tiga kelompok, yaitu:
1. Arus Kas Operasional (Operational Cash Flow)
Yaitu, merupakan Aliran Kas Operasional yang meliputi penerimaan danpengeluaran kas
perusahaan secara riil yang berkaitan dengan kegiatanoperasi, Operational Cash In Flow
(OCIF)
meliputi
penerimaan
hasilpenjualan
tunai,
hasil
pengumpulan
piutang,dan
penerimaan labaperusahaan. Sedangkan Operational Cash Out Flow (OCOF) meliputibiayabiaya produksi dan biaya-biaya operasi perusahaan. Biayaproduksi terdiri atas pembelian
bahan baku dan bahan penolong, biayaupah pekerja langsung, dan biaya overhead pabrik
(biaya produksi taklangsung); termasuk pembayaran hutang kepada pemasok bahan. Biaya
operasi meliputi biaya administrasi dan umum, seperti biaya gajipimpinan dan karyawan,
biaya rekening listrik, telepon, air (PAM), biayapemasaran, serta biaya pajak.
2. Arus Kas Pendanaan ( Financial Cash Flow )
14
Yaitu, Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kasperusahaan yang
berkaitan dengan kegiatan pendanaan. Financial Cash In Flow(FCIF), meliputi penerimaan
modal, baik dari sumber modal sendiri maupundari sumber modal asing berupa pinjaman
atau kredit bank. SedangkanFinancial Cash Out Flow (FCOF) meliputi biaya-biaya yang
timbul
karenaadanya
tambahan
modal.
Biaya
modal
tersebut
dapat
berupa
pembagiankeuntungan kepada para pemilik modal sendiri (dividen atas saham), danberupa
biaya bunga yang harus dibayarkan kepada bank atas kredit yang kita terima. Arus Kas
Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Arus Kas
Operasional. Namun mengingat bahwa aliran kas pendanaan ini bersifat periodik (tidak
setiap hari terjadi transaksi), pencatatannya dalam perioda bulanan atau bahkan tahunan,
bukan harian.
3. Arus Kas Investasi ( Investment Cash Flow)
Yaitu, Arus Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang
berkaitan dengan kegiatan Investasi. Investment Cash In Flow(ICIF), meliputi penerimaan
yang berasal dari aktivitas investasi perusahaanpada aktiva tetap dan investasi pada suratsurat berharga, seperti penerimaanberupa dividen atas saham, bunga (kupon) atas obligasi,
dan capital gain ataspenjualan aktiva tetap dan penjualan saham. Sedangkan Investment
Cash OutFlow (OCOF) meliputi sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
membeli aktiva tetap dan surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi. Arus Kas ini
pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Arus Kas Operasional dan
Aliran Kas Pendanaan. Mengingat bahwa transaksi investasi ini tidak dilakukan oleh
perusahaan secara harian, maka periode pencatatannya adalah bulanan dan tahunan.
Setelah melakukan pencatatan aliran kas perusahaan secara bulanan kemudian catatancatatan tersebut dikompilasi menjadi catatan aliran kas tahunan, berbentuk Cash Flow
Statement perusahaan (sederhana). Masing-masing
laporan aliran kas tersebut diklasifikasi sesuai dengan fungsinya menjadi Laporan Aliran Kas
Operasional, Laporan Aliran Kas Pendanaan, dan Laporan Aliran Kas Investasi. Mengingat
bahwa Cash Flow (arus kas tunai), maka hal ini memiliki kelebihan dalam hal kejelasan
jumlah penerimaan dan pengeluaran antara yang terdapat di catatan dan keadaan nyatanya
(jumlah uang tunai sesungguhnya). Namun demikian, haini juga memiliki kelemahan. Arus
Kas adalah hanyalah pada tidak tersedianya catatan mengenai transaksi hutang dan
piutang. Pemecahannya adalah dengan menyediakan catatan khusus mengenai transaksi
yang yang bersifat kredit, baik pembelian secara kredit maupun penjualan secara kredit.
Catatan ini kita namakan Catatan Pembantu.
15
Keterbatasan Arus Kas ( Cash Flow)
Arus Kas mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain :
a. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukkan dalam cash flow hanya
bersifat tunai.
b. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurangfleksibel.
c. Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang
dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan,
maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya;
kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
Kegunaan Menyusun Estimasi Arus Kas
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna
bagi beberapa pihak terutama managemen, adalah antara lain :
a. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana
keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
b. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
c. Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
d. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang
diberikan kepadanya.
Langkah-Langkah Penyusunan Arus Kas
Ada 4 (empat) langkah dalam penyusunan Arus Kas atau cash flow, yaitu :
a. Menentukan Minimum Kas
b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran.
c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi dificit
kas dan membayar kembali pinjaman dari Pihak Ketiga.
d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
financial dan budget yang final.
16
PERTEMUAN 5:
PENGANGGARAN MODAL-MIRR
KOMPETENSI
1. MENILAI PERINGKAT PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN LIMA TEKNIK YAITU
PEMBAYARAN KEMBALI, PEMBAYARAN KEMBALI TERDISKONTO , NPV, IRR
DAN MIRR)
2. MENGAMBIL KEPUTUSAN PROYEK DALAM PENGANGGARAN MODAL
Penganggaran Modal adalah proses menganalisis potensi investasi aktiva tetap
dan
keputusan penganggaran modal mungkin adalah keputusan paling penting yang harus
diambil oleh para manajer keuangan.
A. MENILAI PERINGKAT PROYEK
Proses menganalisis potensi investasi aktiva tetap dapat dilakukan dengan lima teknik
analisis penganggaran modal :
1. Periode pembayaran kembali .(Payback Period)
2. Metode pembayaran kembali terdiskonto ( Discounted payback period)
3. Metode nilai sekarang bersih (NPV-Net Present Value)
4. Tingkat pengembalian internal (IRR- Internal Rate of Return)
5. Metode IRR yang dimodifikasikan (MIRR-Modified IRR)
A.1. Periode Pembayaran Kembali
Periode pembayaran kembali didefinisikan sebagai sejumlah tahun yang dibutuhkan
untuk mengembalikan biaya suatu proyek Metode ini mengabaikan arus kas diluar
periode pembayaran kembali dan tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Akan
tetapi , pembayaran kembali memberikan indikasi mengenai risiko dan likuiditas suatu
proyek, karena menunjukkan berapa lama modal yang diinvestasikan akan berada
dalam risiko.
A.2. Metode Pembayaran Kembali Terdiskonto
Metode Pembayaran Kembali Terdiskonto mirip dengan metode pembayaran kembali
biasa kecuali bahwa metode ini mendiskontokan arus kas pada tingkat biaya modal
proyek. Metode ini mempertimbangkan nilai waktu dari uang tetapi mengabaikan arus
kas diluar periode pembayaran kembali.
A.3.Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
17
Metode Nilai Sekarang Bersih mendiskontokan seluruh arus kas pada tingkat biaya
modal proyek dan kemudian menjumlahkan arus-arus kas tersebut. Proyek akan
diterima jika NPV-nya positif.
A.4. Metode Pengembalian Internal (IRR)
Metode pengembalian internal didefinisikan sebagai tingkat diskonto yang memaksa
NPV proyek sama dengan nol. Proyek akan diterima jika IRR-nya lebih besar daripada
biaya modal
A.5. Metode IRR yang dimodifikasi.(MIRR)
Metode NPV dan IRR akan menghasilkan keputusan penerimaan / penolakan yang
sama untuk proyek-proyek yang independen, tetapi jika proyek-proyek tersebut saling
eksklusif, maka dapat terjadi konflik peringkat. Jika terjadi konflik peringkat, maka
sebaiknya menggunakan metode NPV. Metode NPV dan IRR lebih unggul daripada
metode pembayaran kembali, tetapi NPV lebih unggul dari IRR, karena NPV berasumsi
arus kas akan diinvestasikan
sedangkan IRR berasumsi arus kas akan diinvestasikan kembali pada tingkat IRR
proyek. Investasi kembali pada tingkat biaya modal umumnya adalah asumsi yang lebih
baik karena lebih mendekati kenyataan.
Metode IRR yang dimodifikasi memperbaiki masalah yang terdapat dalam IRR biasa.
MIRR melibatkan perhitungan nilai akhir (TV) dari arus kas masuk yang dimajemukkan
pada tingkat biaya modal perusahaan dan kemudian menentukan tingkat diskonto yang
memaksa nilai sekarang TV menjadi sama dengan nilai sekarang arus kas keluar.
CONTOH SOAL :
Anda adalah seorang analis keuangan . Direktur penganggaran modal telah meminta anda
untuk menganalisis dua usulan investasi modal, Proyek S dan Proyek T. Masing-masing
proyek memiliki biaya sebesar $ 10.000 dan biaya modal dari setiap proyek adalah 12 % .
Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah 12 %. Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah
sebagai berikut :
EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH
TAHUN
0
1
2
3
PROYEK S
($10.000)
6.500
3.000
3.000
PROYEK T
($10.000)
3.500
3.500
3.500
18
4
1.000
3.500
Pertanyaan :
1. Hitunglah periode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih (NPV). Tingkat
pangembalian internal (IRR) dan tingkat pengembalian internal yang dimodifikasikan (MIRR)
setiap proyek
2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat independent
3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat saling eksklusif
JAWABAN :
DIKETAHUI :
1. Tahun sebelum pengembalian penuh
Proyek S sesuai ekspektasi arus kas (tabel soal) modal akan kembali pada tahun ketiga
($6.500 + $ 3.000 + $ 500= $10.000). JADI Tahun sebelum pengembalian penuh adalah
tahun ke-2
Proyek T sesuai ekspektasi arus kas (tabel soal) modal akan kembali pada tahun ketiga
($3.500 + $ 3.500 + $3.500= $10.000) JADI Tahun sebelum pengembalian penuh adalah
tahun ke-2
2. Biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun
*= -$10.000- $6.500 (lihat tabel soal tahun pertama diharapkan arus kas 6.500)= -$3.500
= - $3.500- $3.000 (lihat tabel soal tahun kedua diharapkan arus kas $3.000)= - $500
JADI Proyek S, biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun adalah - $ 500
*= -$10.000- $3.500 (lihat tabel soal tahun pertama diharapkan arus kas 3.500)= -$6.500
= - $6.500- $3.500 (lihat tabel soal tahun kedua diharapkan arus kas $3.500)= -$3.000
JADI Proyek T, biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun adalah - $ 3.000
19
HASIL EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH (CFt)
TAHUN
0
1
2
3
4
PROYEK S
($10.000)
(3.500)*
( 500)
2.500
3.500
PROYEK T
($10.000)
(6.500)
(3.000)
500
4.000
1. a. Pembayaran Kembali
Tahun sebelum
pengembalian penuh
Pembayaran kembali S
_______________________________________
CF2
CFn
(1+k)2
(1+k)n
CFt
______
t=0 (1+k)t
NPV S = -$10.000+$6.500/(1,12)1+$3.000/(1,12)2+$3.000/(1,12)3+$1000/(1,12)4
= $.966,01
NPV T = -$10.000+$3.500/(1,12)1+$3.500/(1,12)2+$3.500/(1,12)3+$3.500/(1,12)4
= $.630,72
1.c. TINGKAT PENGEMBALIAN INTERNAL
CF1
IRR =0 = CF0 +______+
(1+IRR)1
0=
CFt
CF2
CFn
______ + +
(1+IRR)2
_____
(1+IRR)n
20
______
t=0 (1+IRR)t
IRR S = 18,0 %
IRR T = 15,0%
1.d MODIFIKASI IRR
PV BIAYA = PV NILAI AKHIR
n
CIFt (1+k)n-1
t=0
n
COFt
______ =
t=0 (1+k)t
PV BIAYA =
__________________________
(1+MIRR)n
TV
______________
(1+MIRR)n
TV S = $6.500/(1,12)3+$3.000/(1,12)2+$3.000/(1,12)1+$1000 = $17.255,23
TV T = $3.500/(1,12)3+$3.500/(1,12)2+$3.500/(1,12)1+$3.500 = $16.727,65
MIRR S= 14,61%
MIRR T= 13,73%
B. MENGAMBIL KEPUTUSAN PROYEK DALAM PENGANGGARAN MODAL
2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika independen
Proyek yang mendapat peringkat lebih tinggi
1. metode pembayaran kembali
proyek S
2. NPV
proyek S
3. IRR
proyek S
2. MIRR
proyek S
21
Seluruh metode menghasilkan peringkat Proyek S berada di atas Proyek T. Tambahan lagi,
kedua proyek dapat diterima menurut criteria NPV, IRR, dan MIRR, jadi kedua proyek
seharusnya akan diterima jika kedua proyek tersebut independent
3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika eksklusif
Kita akan memilih proyek S karena nilai NPV lebih tinggi pada k=12%
PERTEMUAN 6:
INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP (TEKNIK PENGANGGARAN MODAL)
22
Istilah Modal (Capital) mengacu pada aktiva-aktiva jangka panjang yang digunakan
dalam proses produksi
Anggaran ( Budget) adalah sebuah rencana yang merinci proyek-proyek arus kas
masuk dan keluar selama periode tertentu dimasa mendatang .
Anggara Modal (Capital Budget) adalah suatu uraian investasi yang telah
direncanakan pada aktiva tetap.
KLASIFIKASI PROYEK
1. Penggantian (replacement)
2. Penggantian dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu :
a. Penggantian untuk kelangsungan usaha
b. Penggantian untuk menurunkan biaya.
3. Perluasan (expansion)
a. Ekspansi atas produk yang sudah ada saat ini
23
b. Ekspansi produk atau pasar baru
4. Lainnya, seperti bangunankantor, fasilitas bagi eksekutif, dan lapangan parkir
Tahap 3 :
Memperkirakan pola arus kas dari investasi yang diusulkan . Setiap arus kas
pengeluaran modal (capital Expenditur) mempunyai dua macam arus kas (cash flow)
yaitu :
1. Arus kas masuk ( cash in flow)
Merupakan sumber penerimaan secara tunai yang didapat dari hasil investasi,
dalam hal ini semua penerimaan uang dan penerimaan lain yang mempunyai
nilai uang tertentu.
a.
b.
24
2. Arus kas keluar ( cash out flow).
Merupakan pengeluaran uang ataupun bentuk-benyuk pengorbanan lain yang
mempunyai nilai yang tetentu. Dalam arus kas keluar dikenal dengan dua
istilah pengeluaran berdasarkan waktu yaitu:
a.
b.
Data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan arus kas masuk adalah :
Sales
xxx
xxx
EBDIT
xxx
Depreciation
xxx
EBIT
xxx
Interest
xxx
Tax
xxx
EAT
xxx
Tahap 4.
Melakukan perhitungan arus kas masuk (cash inflow), yang disingkat CF dalam
Penulisan
formula
dibawah
dalam
hal
ini
mendukungnya yaitu :
a. Pendekatan Botton Up (Botton Up Approach).
tersedia
dan
metode
yang
25
Rumusnya :
CF = EAT + Depretiation + Interest (1 Tax)
b. Pendekatan Top Down (Top Down Approach)
Rumusnya :
CF = EBIT (1 Tax) + Depretiation
Atau:
CF = EBDIT (1 Tax) + (Tax x Depretiation)
Contoh penerapan konsep :
Diketahui data sebagai berikut :
Sales
2500
Operating cost
1500
EBDIT
1000
Depretiation
100
EBIT
900
Interest
100
EBT
800
Tax (50%)
400
EAT
400
Tahap 5:
26
Melakukan Penilaian kelayakan Investasi
Ada berbagai cara metode dalam melakukan penilaian investasi seperti yang
dijabarkan pada berikut ini:
1. ARR
2. Payback period
3. NPV
4. IRR
5. PI
6. MIRR
------------------Capaital outlays
Kelemahan
27
Pendekatan yang tidak memperhatikan nilai waktu dari uang (time Value of money )
melalui Payback Periode method. Metode ini mengukur seberapa cepat suatu
investasi bisa kembali (semakin cepat semakin baik).
Capital Outlays
Payback Periode (PP) = ----------------------------Net Cash Flow
Kelebihan
Kelemahan
Mengabaikan arus kas setelah sulit melakukan periode penutupan yang wajar
NPV
menggunakan
teknik
Discounted
Cash
CF2
CFn
CFt
(1+k)n
Flow
(DCF)
untuk
28
Jika NVP < 0 , maka keputusan investasi tersebut Tidak Layak untuk
dilaksanakan
Jika NPV > 0 , maka keputusan investasi tersebut layak untuk dilaksanakan
Kelebihannya :
Rate of
menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang dari penerimaan-peneerimaan kas bersih dimasa datang.
Rumusnya:
At
Keterangan :
IR1
= discount rate 1
IR2
= discount rate2
= discount rate
Persyaratan:
Kelebihannya:
29
Perhitungan lebih sulit bila tidak menggunakan komputer, karena harus dicobacoba (trial and error).
Dapat menghasilkan IRR ganda atau tidak menghasilkan IRR sama sekali.
Kelebihannya:
Kelemahannya:
Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek proyek yang
mutually exsclusive yang memiliki unsur ekonomis dan skala investasi yang berbeda.
TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN MODAL.
1. Tujuan perencanaan.
Menyediakan perencanaan yang efektif dari pengeluaran modal/ dana (capital
expenditure).
30
2. Tujuan koordinasi.
Menyediakan alat koordinasi antara capital expenditure yang dihubungkan dengan:
a. Kebutuhan pembelanjaan kas.
b. Penjualan potensial
c. Keuntungan potensial
d. Return on investmen ( ROI)
3. Sebagai Alat pengawasan.
Menyediakan alat pengawasan baik untuk minor maupun mayor additions.
31
PERTEMUAN : 8
INVESTASI DALAM EFEK
Pengertian Investasi
Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang
menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko, yang
dirancang untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam Warsono,
2001;1). Sedangkan menurut (Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan sejumlah
dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu pertama investasi pada aset-aset financial
(financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito,
commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di
pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Kedua investasi
pada aset-aset riil (real assets) yang berupa pembelian aset produktif, pendirian pabrik,
pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
2.
Proses Investasi
b.
Melakukan analisis
Dalam hal ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek.
Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah harga
(mispriced), apakah harganya terlalu tinggi ataukah terlalu rendah. Untuk itu ada dua
pendekatan yang dapat digunakan, yaitu :
1)
Pendekatan fundamental. Pendekatan ini berdasarkan pada informasiinformasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek.
2)
32
c.
Membentuk portofolio
Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana yang akan dipilih dan
berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing efek tersebut.
d.
e.
b.
c.
3.
Analisis portofolio
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset riil
maupun aset financial yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah
untuk mengurangi risiko dengan jalan diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana
pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif (Halim,2005:54).
Investor dapat menentukan kombinasi efek-efek untuk membentuk portofolio, baik yang
efisien maupun yang tidak efisien. Suatu portofolio dapat dikatakan efisien apabila
memenuhi dua kriteria yaitu: (Halim,2005:54)
33
a.
b.
Semua portofolio yang terletak pada efficient frontier merupakan portofolio yang efisien
sehingga tidak dapat dikatakan portofolio mana yang optimal. Sedangkan untuk membentuk
portofolio yang optimal kita harus menawarkan return yang diharapkan dan risiko yang
sesuai dengan prevensinya (Halim, 2002:59).
4.
2)
merupakan
investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap
kenaikan risiko. Investasi jenis ini umumnya cukup flexible dan bersikap hati-hati
(prudent) dalam mengambil keputusan investasi.
3)
1)
2)
5.
Model indeks
34
Model indeks atau model faktor mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian sutau
efek sensitif terhadap perubahan berbagai macam faktor atau indeks. Sebagai proses
perhitungan tingkat pengembalian, suatu model indeks berusaha untuk mencakup kekuatan
ekonomi utama yang secara sistematis dapat menggerakkan harga saham untuk semua
efek. Secara implisit, dalam kontruksi model indeks terdapat asumsi bahwa tingkat
pengembalian antara dua efek atau lebih akan berkorelasi (Halim,2005:82).
Suatu pernyataan formal mengenai hubungan itu adalah model indeks atau model
faktor dari tingkat pengembalian efek. Hasilnya, dapat memberikan informasi yang
diperlukan untuk menghitung ER, varians, dan kovarians setiap efek sehingga dapat
digunakan untuk mengetahui karakteristik sensitivitas portofolio terhadap perubahan faktor
atau indeks (Halim,2005:82).
Ada dua model indeks yang dapat digunakan untuk menghitung portofolio optimal:
a.
akan berkorelasi yaitu akan bergerak bersama dan mempunyai reaksi yang sama terhadap
satu faktor atau indeks tunggal yang dimasukkan dalam model. Faktor atau indeks tersebut
adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Halim,2005:82).
Tujuan
penggunaan
model
indeks
tunggal
adalah
untuk
menyederhanakan
2)
3)
Perhitungan portofolio optimal akan sangat dimudahkan jika hanya didasarkan pada sebuah
angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan ke dalam
portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses return dengan beta
(excess return to beta) (Jogiyanto,2000:225).
b.
Multi-index models lebih berpotensi dalam upaya untuk mengestimasi expected return,
standar deviasi dan kovarians efek secara akurat dibanding single index models. Karena
pengembalian aktual efek tidak hanya sensitif terhadap perubahan IHSG, artinya terdapat
kemungkinan adanya lebih dari satu faktor yang dapat mempengaruhinya. Multi index
models menganggap bahwa ada faktor lain selain IHSG yang dapat mempengaruhi
terjadinya korelasi antar efek, misalnya tingkat bunga bebas risiko(Halim; 2005:86).
35
Model tersebut sebenarnya merupakan model regresi linier berganda, dimana tingkat
pengembalian efek i akan dipengaruhi oleh banyak variabel bebas yaitu F1 sampai Fn.
Tingkat pengembalian efek i yang tidak dapt dijelaskan oleh variabel-variabel bebas tersebut
dinyatakan dengan i dan ei. Dalam hal ini i merupakan rata-rata dari tingkat
pengembalian yang tidak dipengaruhi oleh variabel bebas dalam model. Sedangkan ei
merupakan tingkat pengembalian unik yang bersifat acak dan diasumsikan rata-ratanya
bernilai 0.
PERTEMUAN 9 :
36
BIAYA MODAL DAN STRUKTUR MODAL
Pengertian Biaya Modal.
Biaya modal (coc) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan
untuk mendapatkan modal yang diguna-kan untuk investasi perusahaan.
Modal :
1. Hutang
Obligasi.
2.
Saham Preferen.
3.
Saham Biasa.
4.
Laba ditahan.
Konsep biaya modal penting dalam pembelanjaan perusahaan, karena dapat dipakai untuk
menentukan besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahan untuk
memperoleh modal dari berbagai sumber.
Konsep perhitungan biaya modal dapat dilakukan dengan menggunakan konsep rata-rata
tertimbang (wacc) dari keseluru-han modal yang digunakan didalam perusahaan.
WACC sifatnya explicit, sama dengan discount rate yang dapat menjadikan PV dari
modal neto yang diterima perusahaan sama dengan PV dari semua biaya yang harus
dibayarkan karena penggunaan modal tersebut.
Biaya yang harus dibayar :
1.
Pembayaran Bunga.
2.
Pembayaran dividen.
3.
Biaya modal dapat diukur dengan rate of return minimum dari investasi baru yang
dikeluarkan perusahaan, dengan asumsi bahwa tingkat risiko dari investasi baru sama
dengan risiko dari aktiva yang dimiliki saat ini.
BIAYA MODAL SECARA INDIVIDUAL.
Biaya Modal dari Hutang Perniagaan.
Biaya modal ini bersifat explicit, karena perusahaan gagal mem-bayar pada tepat waktu,
sehingga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan discount.
37
Cash Discount
Cod =
x 100%
Average Payable
x 100%
Nominal Wesel Interest Payment
x 100%
Nilai Nominal Hutang (IP + PA)
dimana :
38
N
YTM =
x 100%
F = Value of Bond.
P+F
2
Metode Accurate.
Metode ini diselesaikan dengan trial and error, menggunakan tabel PV kemudian
diinterpolasi.
Interpolasi :
Selisih Selisih PV of Int.
Bunga I
PV of Int. & VB I
PV of Interest & VB I
Bunga II
PV of Int. & VB II
C
C
YTM = Bunga I + (
)(A)%
B
x 100%
39
Pn
Dt
Po =
dimana :
Po = Harga pasar saham saat ini.
t=1 (1+ke)t
Besarnya ke ditentukan oleh besarnya dividend yang diharapkan akan diterima selama
periode t. Saham dimiliki untuk jangka waktu tidak terbatas, dan dividend tidak
mengalami pertumbuh-an, maka biaya modalnya menjadi :
D
ke =
x 100%
Po
Namun yang lebih realistis sesuai dengan harapan investor dividend mengalami
pertumbuhan, sebesar g. Sehingga biaya modalnya menjadi :
~
Do(1+g)t
Po =
t=1 (1+ke)t
40
x 100%
dimana;
D1 = Do(1+g).
ke g
maka, biaya modal sendiri dapat ditulis :
D1
ke =
+g
Po
Model ini juga dapat digunakan untuk dividend yang meng-alami pertumbuhan beberapa
tahap.
m Do(1+g1)t
Po =
Dm
+
t=1
(1+ke)t
m Do(1+g1)t
= +(1+ke)t
(1+ke)m
1
(1+ke)m
D m+1
ke g2
t=1
dimana :
Po = Harga pasar saham.
g1 = Tingkat pertumbuhan dividend tahap pertama.
g2 = Tingkat Pertumbuhan dividend tahap kedua.
m = Periode waktu pertumbuhan.
2. Model Penentuan Harga Aktiva (CAPM).
Biaya modal dihitung dengan memperhatikan premium risiko pasar dan beta saham.
41
ke = Rf + i(Rm Rf)
dimana :
Rf = Tingkat keuntungan bebas risiko.
Rm = Tingkat keuntungan pasar.
R i = ke
42
GPS
ke2
ke1
Rf
Risiko, .
0
43
dikurangi biaya emisi.
D1
Atau : ke =
x 100%
Pnet
dimana :
D1 = Divident yang diharapkan.
Pnet = Harga pasar saham dikurangi biaya emisi saham.
D1
ke =
+g
Pnet
Komponen
Biaya Masing-Masing
JumlahPersentase
Modal
Komponen
Modal
Bond Payable
10%
$ 100,000
20%
Preferred Stock
15
100,000
20
Common Stock
21
300,000
60
$ 500,000
100%
44
Tambahan Modal.
Tambahan modal akan dapat mengakibatkan kenaikan marginal cost of capital (MCC),
sehingga WACC-nya naik, apabila tambah-an modal tersebut begitu besarnya sehingga
perusahaan harus melakukan emisi saham baru. Agar supaya tambahan modal tidak
menaikan WACC, maka tambahan modal harus memperhatikan besarnya laba ditahan pada
periode tersebut.
Besarnya tambahan modal yang diperlukan supaya tidak mening-katkan WACC dapat
dihitung dengan rumus sbb :
Laba Ditahan
Tambahan Modal =
Persentase Saham Biasa
Misalkan, diketahui :
Komponen
Jumlah Modal
Modal
komponen
Obligasi
Rp
Saham Preferen
Saham Biasa
200.000.000
50.000.000
750.000.000
Total
dari total
4,8%
20%
10
12
75
Rp 1.000.000.000
100%
Rp 200.000.000,00.
0,75
Jika tambahan modal lebih besar dari Rp 200 juta, maka WACC-nya akan naik, karena
perusahaan harus menerbitkan saham baru. Dimana penerbitan saham baru ini akan
dibebani biaya emisi atau flotation cost, sehingga wacc-nya naik.
45
Biaya Saham Lama
Biaya Saham Baru =
1 Biaya Emisi
Marginal Cost of Capital (MCC).
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan tambahan ru-piah modal baru; biaya
rata-rata tertimbang dari rupiah terakhir modal baru yang diperoleh. Skedul biaya modal
marginalnya sbb :
WACC (%)
WACC = MCC
15
46
Jutaan
Rupiah Modal Baru
MCC tetap, karena setiap rupiah tambahan modal baru mempunyai biaya sebesar 15%.
WACC (%)
MCC
11,46
47
10,46
Jutaan
0
500
Obligasi
Rp 40 juta.
Saham Preferen
Rp 10 juta.
Obligasi
Rp 100 juta.
Saham Preferen
Rp 25 juta.
Return (%)
A = 13%
48
13
B = 12,5%
C = 12%
12
MCC
10
IOS
D = 10,2%
50
100
150
200
Tambahan Modal
Anggaran Modal Optimal
Sebesar Rp 180 juta.
Return (%)
50.000.000
13,00
50.000.000
12,50
80.000.000
12,00
80.000.000
10,20
Baru.
Jutaan
49
STRUKTUR MODAL
A. ANALISIS STRUKTUR MODAL
Struktur modal optimal sebuah perusahaan adalah kombinasi utang dan ekuitas
yang akan memaksimalkan harga saham. Disetiap waktu, manajemen akan memiliki satu
struktur modal sasaran yang spesifik dalam pikirannya yang diasumsikan sebagai sasaran
yang optimal, meskipun hal ini dapat berubah dari waktu-ke waktu.
50
Beberapa faktor dapat mempengaruhi struktur modal sebuah perusahaan. Faktor
tersebut adalah 1) risiko bisnis atau seberapa berisiko saham perusahaan jika perusahaan
tidak menggunakan utang dan 2) risiko keuangan yang merupakan tambahan risiko yang
dikenakan pada pemegang saham biasa sebagai akibat dari keputusan perusahaan untuk
mempergunakan utang 3) posisi perpajakan 4) kebutuhan akan fleksibelitas keuangan dan
5) konservatisme atau agresivitas manajemen perusahaan
1. Risiko Bisnis
Adalah suatu fungsi dari ketidakpastian yang inheren di dalam proyeksi
pengembalian atas modal yang diinvestasikan (return on invested capital ROIC) di dalam
sebuah perusahaan yang dinyatakan sebagai berikut :
NOPAT
PEMBAYARAN BUNGA
+ SETELAH PAJAK
ROIC
=___________=_____________________________________________________
MODAL
MODAL
ekuitas biasa perusahaan ( jika kita abaikan saham preferen ). Jika sebuah perusahaan
tidak memiliki utang , maka pembayaran bunganya akan nol, modalnya akan sama dengan
ekuitas dan nilai ROICnya akan sama dengan pengembalian atas ekuitasnya , ROE.
LABA BERSIH BAGI
PEMEGANG SAHAM BIASA
ROIC (utang nol)= ROE = ___________________________________________
EKUITAS BIASA
Jadi risiko bisnis perusahaan yang bebas pengungkitan (leverage free) dapat diukur oleh
deviasi standar nilai ROEnya ,ROE
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko bisnis
1. variabilitas permintaan. Semakin stabil permintaan akan produk sebuah perusahaan,
jika hal-hal lain dianggap konstan , maka semakin rendah risiko bisnisnya.
51
2. variabilitas harga jual. Perusahaan yang produk-produknya dijual di pasar yang
sangat tidak stabil , maka semakin tinggi risiko bisnisnya dibandingkan perusahaan
sama yang harga produknya lebih stabil.
3. variabilitas biaya input. Perusahaan yang biaya inputnya sangat tidak stabil akan
memiliki risiko lebih tinggi
4. Kemampuan menyesuaikan harga output untuk perubahan-perubahan pada biaya
input. Semakin besar kemampuan melakukan penyesuaian harga output untuk
mencerminkan kondisi biaya , semakin rendah tingkat risiko bisnisnya.
5. Kemampuan untuk mengembangkan produk baru pada waktu yang tepat dan efektif
dalam hal biaya. Perusahaan dibidang industri yang menggunakan teknologi tinggi
seperti obat-obatan dan komputertergantung arus konstan produk baru
6. Eksposur risiko asing. Perusahaan yang menghasilkan sebagian besar labanya dari
operasi luar negeri dapat terkena penurunan laba akibat fluktuasi nilai tukar
7. Komposisi biaya tetap: leverage operasi , Jika perusahaan mempunyai sebagian
besar biayanya merupakan biaya tetap , maka semakin tinggi risiko bisnisnya.
Leverage operasi
Dalam terminologi bisnis tingkat leverage operasi tinggi , jika hal-hal lain dianggap konstan ,
berarti perubahan penjualan dalam jumlah yang relatif kecil akan dapat mengakibatkan
perubahan besar dalam ROE
2. Risiko Keuangan
Adalah tambahan risiko yang dibebankan kepada para pemegang saham biasa sebagai
hasil dari keputusan untuk mendapatkan pendanaan melalui utang. Konsentrasi risiko ini
terjadi karena para pemegang utang akan menerima pembayaran bunga secara tetap ,
samasekali tidak menanggung risiko bisnis. Jadi penggunaan utang atau leverage keuangan
, mengkonsentrasikan risiko bisnis perusahaan pada para pemegang sahamnya.
Leverage keuangan adalah tingkat sampai sejauh mana sekuritas dengan laba tetap (utang
dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal sebuah perusahaan.
B. ANALISIS LEVERAGE KEUANGAN
Ladys motors, sebuah perusahaan penghasil generator pompa, berada dalam situasi berikut
ini : EBIT = $ 4juta, pajak =T= 35%, utang yang masih belum dilunasi =D= $2juta; k d = 10 %;
ks=15%; jumlah saham beredar =N=600.000 dan nilai buku perlembar saham = $ 10.
Karena pasar produk Ladys stabil dan perusahaan tidak mengharapkan terjadi pertumbuhan
52
, seluruh laba dibayarkan sebagai deviden. Utang terdiri atas obligasi bunga abadi
(perpectual bond)
a. berapakah laba perlembar saham (EPS) Ladys dan harga perlembar sahamnya (P)
b. berapakah rata-rata tertimbang biaya modal (WACC) Ladys
c. Ladys dapat meningkatkan utangnya sebesar $8juta menjadi total sebesar $10 juta
dan menggunakan utang baru tersebut untuk membeli kembali dan menarik
beberapa sahamnya pada tingkat harga saat ini. Tingkat suku bunga utangnya akan
menjasi 12 % (Ladys harus melunasi dan mengembalikan utang lamanya) dan biaya
ekuitasnya akan naik dari 15 % menjadi 17 % EBIT akan tetap konstan . Apakah
sebaiknya Ladys merubah struktur modalnya ?
d. Jika Ladys tidak harus mengembalikan $2juta utang lamanya, bagaimana
pengaruhnya pada hal lain-lain ? Asumsikan utang yang baru dan masih belum
dilunasi memiliki tingkat risiko yang sama dengan Kd=12% tetapi tingkat kupon dari
utang lamanya adalah 10 %.
e. Berapakah rasio cukup lindung kelipatan pembayaran bunga (TIE) Ladys pada
situasi awal dan pada kondisi bagian c pertanyaan ini.
JAWABAN a
EBIT
Bunga ($2.000.000 x0,10)
$ 4.000.000
200.000
__________
3.800.000
Pajak (35%)
1.330.000
___________
2.470.000
53
Ekuitas = 600.000x $ 10= $6.000.000
Utang = $ 2.000.000
Total modal = $ 8.000.000
WACC= WdKd(1-T) + WcKs
= (2/8)(10%)(1-0,35) + (6/8)(15%)
= 1,63% + 11,25%
= 12,88%
JAWABAN c
EBIT
$ 4.000.000
1.200.000
__________
2.800.000
Pajak (35%)
980.000
___________
1.820.000
54
JAWABAN d.
Dalam kasus ini laba bersih perusahaan harus lebih tinggi dari (0,12 -0,10) ($2.000.000) (10,35)= $26.000 karena beban bunganya akan lebih rendah
($1.820.000 + $26.000)/308.773
= $35,18
___________________________
0,17
Dalam kasus pertama, dimana utang harus didanai kembali , para pemegang obligasi
mendapat kompensasi atas naiknya risiko dari posisi utang yang lebih tinggi. Dalam kasus
kedua para pemegang obligasi lama tidak mendapat kompensasi; obligasi bunga abadi
kupon 10 persen mereka sekarang akan memiliki nilai sebesar :
$ 100/ 0,12 = $833,33
Atau dengan jumlah total sebesar $ 1.666.667, turun dari nilai lama sebesar $2juta atau rugi
sebesar $333.333. Para pemegang saham akan memperoleh keuntungan sebesar :
($35,18- $ 34,65) (308.773) = $ 163.650
Tentunya keuntungan ini diperoleh dengan mengorbankan para pemegang obligasi (Tidak
ada alasan untuk memiliki anggapan bahwa kerugian para pemegang obligasi akan persis
tertutupi oleh keuntungan para pemegang saham)
TIE = EBIT / I
TIE awal = $4.000.000/$200.000 = 20 kali
TIE baru = $4.000.000/$1.200.000 = 3,33 kali
55
PERTEMUAN 10:
MANAJEMEN MODAL KERJA
56
Sedangkan manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi
perusahaan dalam aset jangka pendek.3 Artinya bagaimana mengelola investasi
dalam aktiva lancar perusahaan. Manajemen modal kerja melibatkan sebagian
besar jumlah asset perusahaan. Bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah
aktiva lancar lebih dari setengah jumlah investasinya tertanam di dalam perusahaan.
Dalam manajemen modal kerja terdapat beberapa konsep modal kerja yang
sering digunakan. Konsep modal kerja dibagi menjadi 3:
a. Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh
aktiva lancar. Seluruh investasi dalam aktiva lancar,4 Konsep ini sering
disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital).
b. Konsep kualitatif, merupakan konsep yang menitik beratkan kepada
kualitas modal kerja. Dalam konsep ini melihat selisih antara jumlah
aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja
bersih atau (net working capital).
c. Konsep fungsional, menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki
perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya, sejumlah dana yang
dimiliki
dan
digunakan
perusahaan
untuk
meningkatkan
laba
perusahaan.5
57
a. Bahwa kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan di
dalam kegiatan oprasional perusahaan dari waktu kewaktu.
b. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah. Perubahan tersebut
akan berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan. Oleh karena itu,
perlu manajemen modal kerja.
c. Dalam praktiknya sering kali bahwa lebih dari separuh dari total aktiva
merupakan bagian dari aktiva lancar (modal kerja perusahaan).
d. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting
karena investasi dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa,
tetapi investasi lancar dalam piutang dan sedian tidak dapat dihindarkan
harus segera terpenuhi.
e. Bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi modal kerja juga amat penting.
Hal ini disebabkan perusahaan kecil, relative terbatas untuk memasuki
pasar dengan modal besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan
lebih mengandalkan pada utang jangka pendek, yang tentunya dapat
mempengaruhi modal kerja.
f.
58
d. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para
kreditor, apabila rasio keuangannya, memenuhi syarat seperti likuiditas
yang terjamin.
e. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan
penjualan dan laba.
f.
Tujuan di atas akan dapat tercapai apabila modal kerja perusahaan dapat
dikelola secara benar sesuai dengan konsep manajemen modal kerja. Dan
ini merupakan tanggung jawab utama dari seorang manajer keuangan untuk
mampu mengelolanya.
3. Hubungan Likuiditas Dan Modal Kerja
Seperti diketahui bahwa salah satu nilai penting dari likuiditas perusahaan
adalah untuk memenuhi sejumlah dana yang diperlukan pada saat dibutuhkan.
Sementara itu dalam manajemen modal kerja kebutuhan dana juga merupakan
bagian penting, baik dalam hal penyediaan dana maupun penggunaan dana yang
berkaitan dengan aktivitas usahanya. Oleh karena itu terdapat hubungan yang erat
antara keduanya.
Agar lebih mudah memahami dapat dilihat dalam ilustrasi berikut ini. Kita
asumsikan ada dua perusahaan yaitu PT Bukit laying dan PT Tempilang dengan neraca
sebagai berikut:
Neraca PT Bukitlayang Per 31 Desember 2008
KAS
600.000
PIUTANG
1.000.000
SEDIAAN
1.400.000
TOTAL AKTIVA
3000.000
UTANG LANCAR
1.800.000
1.800.000
LANCAR
1.400.000
UTANG LANCAR
1.800.000
59
PIUTANG
1.000.000
SEDIAAN
600.000
TOTAL AKTIVA
3.000.000
1.800.000
LANCAR
Dari porsi kedua neraca perusahaan di atas terdapat persamaan yaitu dalam hal
total aktiva lancar yaitu sama-sama 3.000.000 dan utang lancar 1.800.000. namun
terdapat
perbedaan
dalam
komposisi
aktiva
lancarnya,
sehingga
sangat
60
d. Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting
bagi perusahaaan. Makin kecil atau rendah tingkat perputara, maka
kebutuhan modal kerja makin tinggi, begitu pula sebaliknya.
Secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan tiga faktor, yaitu:
a. Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik atau
perolehan laba dalam priode tertentu yang dimasukan ke aktiva lancar.
b. Adanya pengurangan aktiva tetap, artinya adanya penjualan aktiva tetap,
terutama yang tidak produktif dimana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar
atau digunakan untuk membayar utang jangka pendek.
c. Adanya penambahan utang, artinya perusahaan menambah utang baru .
Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu:
Penjualan aktiva tetap, maksudnya yang dijual aktiva tetap yang kurang
produktif atau masih menganggur.
61
Memperoleh dana hibah dari berbagai lembaga. Dana ini biasanya tidak
digunakan beban biaya sebagai mana pinjaman dan tidak ada kewajiban
pengembalian.
kerja, namun perubahan modal kerja tergantung dari penggunaan modal kerja itu
sendiri. Dalam praktiknya modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah
apabila terjadi:
a. Pembelian barang dagang dan bahan lainnya secara tunai
b. Pembelian surat berharga secara tunai
c. Perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang dagang kepiutang wasel
7. Perputaran modal kerja
62
Salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan dan keefektifan
manajemen modal kerja adalah diukur dari perputaran modal kerjanya atau
working capital turnover-nya. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar
selama suatu periode atau dalam beberapa periode.
Untuk
mengukur
perputaran
modal
kerja
adalah
dengan
cara
3.850
4.150
856
800
Perputaran modal kerja = 3850 : 856 = 4,45 kali dibulatkan 4,5 kali
Artinya perputaran modal kerja tahun 2007 sebanyak 4,5 kali di mana penggunaan
setiap Rp, 1,- modal kerja dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 4,5,sedangakan tahun 2008 dengan cara yang sama:
perputaran modal kerja = 4.150 : 800 = 5, 18 kali dibulatkan (5,2 kali)
perputaran modal kerja dapat menghasilkan Rp.5,2,8. Metode Menentukan Besarnya Modal Kerja
63
Ada dua metode untuk menghitung besarnya modal kerja:
1. Metode saldo rata-rata:
penjualan bersih
besarnya modal kerja =
Perputaran modal kerja
contohnya :
Komponen Laporan Keuangan
2007
3.850
4,5
Rp 2.000,-
2. Bahan tembaga
Rp 500,-
3. Upah langsung
Rp 750,-
penyimpanan 3 hari
penyimpanan 3 hari
Rp 200.000
64
Rp 100.000
Pertanyaan:
Berapa modal kerja yang dibutuhkan PT Toboali?
Jawab:
. Periode perputaran
Bahan plastik & melamin = 5 + 7 + 3 = 15 hari
bahan Tembaga
= 7 + 3 = 10 hari
= Rp 6.000.000
Bahan tembaga
= 200 x Rp 500 x 10 hari = Rp 1.000.000
Upah langsung
= 200 x Rp 750 x 10 hari = Rp 1.500.000
Biaya administrasi
= Rp 200.000
= Rp 100.000
Rp 8.800.000
65
Periode
Perubahan
naik
Turun
Aktiva Lancar
Kas
250
350
100
Perlengkapan
140
50
90
Piutang
350
250
100
Sediaan
125
150
865
800
Tanah
735
735
Mesin
2500
3790
Kendaraan
1500
1500
Akumulasi penyusutan
(400)
(925)
525
4335
5100
765
Total Aktiva
5200
5900
700
25
65
Aktiva Tetap
Laporan
perubahan
1290
Utang Lancar
Utang Bank
Komponen
Periode
Utang dagang
Utang wesel
Thn. 2007
Total Utang Lancar
Utang Jangka Panjang
Kas
250
modal:
550
100
100
Thn.
750
2008
350
200
Perubaha
200
100
n
50
Naik
Turun
450
50
300
100
Utang Hipotek140
Perlengkapan
2000
50
-1450
90
2000
250
1450
(200)
100
Total passive
350
150
25
200
2000
200
450
50
2450
350
2500
5200
5900
1500
50
4000
500
100
1050
1550
550
66
525
Kenaikan modal kerja
290
235
525
525
Rp 1.050,-
- Penyusustan
Rp
525,Rp 1.575,-
2. Penjualan saham
Rp
500,-
Rp 2.075,-
Rp 1.290,Rp
Rp
235,-
67
PERTEMUAN 11 :
MANAJEMEN KAS DAN SURAT BER HARGA JANGKA PENDEK
Kas & surat berharga jangka pendek adalah aktiva lancar yang paling likuid.
Perusahaan memegang kas untuk melakukan transaksi dan kompensasi bank untuk
berbagai pelayanan yang diberikan.
&
antara
profitabilitas,
68
ANGGARAN KAS
Estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang.
Manfaat: untuk mengetahui kondisi perusahaan defisit/surplus kas.
Disusun secara bulanan atau kwartalan.
Sumber:
- Utama Penjualan tunai &
piutang usaha.
- Lainnya Pendapatan sewa,
penerimaan komisi penjualan &
pendapatan bunga serta
dan
danbahan
bahanbaku.
baku.
Lainnya
Lainnya
pembayaran
pembayaransewa,
sewa,
pelunasan
pelunasanpajak
pajakterutang,
terutang,
pembayaran
pembayaranbunga
bunga&÷n,
dividen,
pengeluaran
pengeluaranuntuk
untukbeban
bebanutilitas
utilitas
dan
danrupa-rupa,
rupa-rupa,pembelian
pembelianaktiva
aktiva
dividen.
- Pada umumnya kas dari
tetap.
tetap.
estimasi
penerimaan
&
pengeluaran
menurut
rencana
operasional
perusahaan.
Menyusun perkiraan/kebutuhan dana atau kredit bank atau sumber dana lain yang
diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya perusahaan.
Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi finansial.
CONTOH ANGGARAN KAS
Suatu perusahaan menerima hasil penjualan secara berangsur selama 3 bulan berturutturut. Hasil penjualan pada bulan tersebut akan diterima sebesar 10% pada bulan itu,
69
kemudian 75% lagi akan diterima pada 1 bulan setelah penjualan, dan sisanya akan
diterima 2 bulan setelah penjualan.
Diketahui hasil penjualan pada bulan Maret adalah Rp 800 juta. Maka penerimaan
perusahaan pada bulan Maret, April dan Mei adalah?
M
A 10% dari penjualan bulan Maret Rp 800 juta x 10% = Rp 80 juta
R
E
T 15% dari penjualan bulan Januari
A
P
R 10% dari penjualan bulan April
I
L
M
E
I 15% dari penjualan bulan Maret Rp 800 juta x 15% = Rp 120 juta
70
Kas Bersih (-) Penerimaan kas < Pengeluaran kas
Saldo akhir bulan Januari = saldo awal bulan Februari
Saldo akhir bulan Februari = saldo awal bulan Maret
JANUARI
FEBRUARI
MARET
(x)
(x)
(x)
KAS BERSIH
Saldo awal
Saldo akhir
xx
(x)
a1
b1
X
x
xx
xx
(x)
(x)
a3
a2
b3
b2
Jika saldo kas akhir < saldo kas minimum perusahaan harus meminjam kas sebesar
Rp. a1 untuk Januari, Rp a2 untuk Februari, Rp a3 untuk Maret.
Jika saldo kas akhir > saldo kas minimum perusahaan harus investasi surat
berharga sebesar Rp. b1 untuk Januari, Rp b2 untuk Februari, Rp b3 untuk Maret.
FLOAT
Apabila pembeli melunasi hutangnya kepada penjual dengan cek, pembeli segera
mengurangkan saldo kas pada pembukuannya, tetapi saldo kas pembeli pada catatan
bank tidak langsung berkurang.
Perbedaan tenggang waktu pembukuan bank (bank cash) dan pembukuan perusahaan
(book cash) disebut float.
Manajemen Float melibatkan pengendalian pengumpulan & pengeluaran kas.
71
Contoh: PT.A menerbitkan cek dan mengirimkannya ke PT.B atas pelunasan pembelian
seperangkat komputer sebesar Rp 100 Juta. Atas penerbitan cek itu PT.A segera
mengurangkan RP 100 juta di akun kasnya. Selama PT.B belum menyetorkan cek ke
banknya (atau bank PT.B belum mengkliringkannya), saldo kas di bank PT.A belum
berkurang. Artinya PT.A masih berhak menerima bunga dari kasnya sebesar Rp 100 juta
itu.
NET FLOAT = disbursement float - collection float diusahakan positif bagi
perusahaan.
Pengeluaran Mengambang (disbursement float) = perbedaan nilai kas pada pembukuan
pembayar dengan catatan bank sejak cek diterbitkan dan dikirimkan, tetapi uangnya
belum dikurangkan dari catatan bank.
Penagihan mengambang (collection float) = perbedaan nilai kas pada pembukuan
penerima dengan catatan bank sejak cek diterima dan disetor ke bank, tetapi uangnya
belum ditambahkan dalam catatan bank sehingga penerima belum dapat mencairkan
dananya.
72
Menunda Pengeluaran
untuk
verifikasi
pernyataan
Deposit goes to
Bank collects funds
suppliers bank
pemasok
dari
kantor
pos
yang
membutuhkan
Jumlah
Jumlah optimal
optimal dari
dari kas
kas yang
yang dipegang
dipegang
perusahaan
perusahaan tergantung
tergantung pada
pada
opportunity
opportunity cost
cost dari
dari memegang
memegang kas
kas &
&
ketidakpastian
ketidakpastian dari
dari arus
arus kas
kas masuk
masuk &
&
keluar
keluar di
di masa
masa depan.
depan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan kas minimal
Pertimbangan antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar
Penyimpanan aliran kas yang diperkirakan
Adanya hubungan yang baik dengan perbankan
73
11
Menghitung tingkat kas yang optimal & transfer yang optimal dari surat
berharga menjadi kas yang akan meminimumkan biaya total manajemen kas.
(William J. Baumol)
Asumsi:
Penerimaan kas terjadi dalam jumlah bulat untuk interval yang sama (lump sums).
C* = 2 bT
i
C* = tingkat transfer kas yang optimal
T = penggunaan kas total untuk 1 periode
b = biaya atas setiap transaksi atau menjual surat berharga
i = tingkat bunga yang digunakan atas surat berharga
Rata-rata kas untuk 1 periode = C*/ 2
Total biaya setiap periode untuk memegang kas = b(T/C) + i(C/2)
CONTOH SOAL.
PT. TIMBER memperkirakan pengeluaran kas di masa yang akan datang sebesar Rp.
540.000.000,-. Perusahaan merencanakan untuk memenuhi permintaan kas tersebut
dengan menjual surat berharga secara periodik. Investasi surat berharga dapat memberi
return 12% dan biaya transaksi Rp 4000,-.
a. Tentukan transaksi yang optimal untuk merubah surat berharga menjadi kas dengan
model Baumol!
b. Berapa rata-rata cash balance perusahaan dan berapa kali transaksi terjadi dalam 1
tahun?
74
Jawab:
a. C* = 2 bT
i
= 2 (4000)(540.000.000) = (4.320.000.000/0,12)1/2 = (36M) 1/2
12%
= Rp 6000.000,b. Average cash balance = C*/2 = 6000.000/2
= Rp. 3000.000,Transfer pertahun = T/C* = 540.000.000/6000.000
= 90x
Atau 360 hari/90 = 4 hari
22
75
3br 2
Z*
4i
1/ 3
3br 2
4i
33
1. Pinjaman.
- Melakukan pinjaman sepertinya lebih mahal dibandingkan menjual surat berharga.
- Kebutuhan untuk meminjam akan tergantung pada keinginan manajemen untuk
memegang saldo kas.
2. Saldo Kompensasi.
- Perusahaan mempunyai kas di bank sebagai kompensasi untuk pelayanan bank.
- Perusahaan besar memiliki ribuan accounts dengan beberapa lusin bank
kadang hal ini membuat lebih masuk akan untuk membiarkan kas daripada
mengelola tiap account secara harian.
76
BI:
Bank
Bankkomersial,
komersial,perusahaan
perusahaan
investasi,
investasi,perusahaan
perusahaanumum.
umum.
SBI .
Risiko:
Commercial
CommercialPaper
Paper(wesel
(wesel
Gagal bayar
Inflasi (daya beli)
Likuidasi
PERTEMUAN
12 :
tanpa
tanpajaminan),
jaminan),
Negotiable
NegotiableCertificate
Certificateofof
(kesulitan
MANAJEMEN PIUTANG
akan dicairkan)
Deposits
Deposits(sertifikat
(sertifikatdeposito
deposito
pada bank komersial yang bisa
pada
komersial
Persediaan dan piutang dagang adalah
duabank
perkiraan
aktiva yang
lancarbisa
yang
dijual
sebelum
jatuh
terbesar. Secara bersama-sama kedua jenis
aktiva
ini mencakup
hampir 80%
dijual
sebelum
jatuhtempo),
tempo),
Acceptance
(wesel
dari aktiva lancar dan lebih dari 30%Bankers
total aktiva
untuk semua
Bankers
Acceptance
(weselindustri
manufaktur.
Manajemen dan kebijakan kredit yaitu
tagih
tagihyang
yangditerbitkan
diterbitkanoleh
oleh
importir
yang
dijamin
oleh
bank)
dasar
untuk
pengambilan
keputusan
importir
yang
dijamin oleh
bank)
77
5. menetapkan siapa yang menanggung risiko kredit
6. menetapkan kebijakan dan praktik penagihan
7. menghindari optimisasi yang kurang dari masing-masing departemen.
ANALISIS KREDIT
Analisis kredit berusaha untuk menetapkan siapa yang harus menerima kredit
dan bersasrkan kondisi apa. Dua aspek dari proses itu harus dibedakan :
langganan baru versus langganan yang ada. Yang kedua tidak begitu sulit karena
pengalaman memberikan informasi yang cukup banyak. Analasis kredit jelas
merupakan masalah yang lebih sulit bagi langganan yang prospektif berilaku
dengan pemasok lainnya. Jenis formasi ini dapat diperoleh dengan biaya tertentu
dari agen informasi keuangan khususnya seperti Dun & Bradstreet.
Selain itu, perusahaan akan melaksanakan analisisnya sendiri untuk mengambil
keputusan yang independen. Dalam kredit dagang, perusahaan melakukan baik
penjualan kredit maupun memberikan kredit. Kedua kegiatan itu saling
berkaitan.
Bagaimana
pelanggan
berperilaku
mungkin
tergantung
pada
Sumber Informasi
Ada 2 sumber informasi eksternal yang tersedia.
1. dengan mengadakan pertemuan kelompok lokal dan dengan surat menyurat,
pengalaman berhubungan dengan debitor dipertukarkan melalui asosiasi
para pemberi kredit.
2. suatu biro pelaporan kredit (di Indonesia). Salah satu biro yang paling
terkenal di AS adalah Dun & Bradstreet.
Sumber informasi kredit lainnya adalah bank-bank komersial dimana para
pelanggan berhubungan. Walaupun bank tidak dapat memberikan data tentang
jumlah simpanan dan pinjaman para nasabahnya, akan tetapi beberapa
informasi umum dapat diperoleh. Biasanya bank akan mencantumkan jumlah
deposito atau rekening gironya atau pinjaman dalam bentuk jumlah angka
(misalnya enam angka menengah).
78
STANDAR KREDIT
Standar kredit merupakan rincian nilai-nilai atau karateristik-karateristik yang
menentukan apakah seorang pelanggan akan menerima kredit. Sejumlah
variabel terlibat dan beberapa pelanggan lemah dapat diberi kredit dalam
kondisi-kondisi yang telah ditentukan.
Jika suatu perusahaan melakukan penjualan dengan kredit hanya kepada para
pelanggan yang kuat, kerugian karena timbulnya piutang ragu-ragu biasanya
79
kecil. Sebaliknya ada kemungkinan tingkat penjualan yang hilang tersebut dapat
lebih besar daripada biaya yang dapat dihindarinya. Untuk menentukan standar
kredit yang optimum perusahaan perlu membandingkan antara biaya marjinal
pemberian kredit dan laba marjinal dari peningkatan penjualan.
Yang termasuk dalam biaya marjinal adalah biaya-biaya produksi dan penjualan
akan tetapi untuk sementara yang perlu diperhatikan adalah biaya-biaya yang
berkaitan dengan kualitas para pelanggan, atau biaya kualitas kredit. Termasuk
dalam biaya-biaya ini adalah (1) kerugian karena piutang ragu-ragu ; (2) biaya
pemeriksaan dan penagihan yang lebih tinggi, dan (3) dan yang lebih besar yang
tertahan dalam piutang dagang (yang mengakibatkan biaya modal lebih tinggi,
karena
pelanggan
yang
kurang
layak
menerima
kredit,
menunda
pembayarannya).
SYARAT KREDIT
Adalah kondisi pembayaran kredit yang ditawarkan kepada pelanggan; syarat
kredit meliputi periode kredit dan potongan tunai. Periode kredit adalah jangka
waktu
dimulai dari
setelah
itu
kredit dianggap
tertunggak. Secara umum, periode kredit dimulai pada tanggal yang tertera di
faktur, tapi tergantung dari standar tiap industri, periode pembayaran bisa
dimulai ketika barang diangkut, ketika barang diterima pembeli, pada awal
bulan, pada akhir bulan, pada tengah bulan, atau pada waku-waktu tertentu
sesuai syarat kredit.
Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan
potongan tunai (jika ada) untuk pembayaran yang dilakukan lebih awal. Misalnya
jika perusahaan menetapkan syarat kredit kepada semua pelanggannya sebagai
2/10, net 30, maka potongan tunai sebesar 2 persen diberikan jika pembayaran
dilakukan dalam jangka 10 hari dan jika potongan tunai tidak dimanfaatkan
80
maka pembayaran harus dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari.
Jika syarat yang ditentukan adalah net 60 berarti bahwa perusahaan tidak
memberikan potongan tunai, dan pembayaran harus dilakukan selambatlambatnya 60 hari setelah tanggal faktur.
Lima aspek syarat kredit yaitu sifat ekonomik produk, kondisi penjual, kondisi
pembeli, periode kredit, dan potongan tunai.
Kondisi Penjual
Penjual yang keuangannya lemah membutuhkan uang tunai atau syarat kredit
yang ditawarkannya berjangka sangat pendek.
Kondisi Pembeli
Pada umumnya pengecer yang sehat keuangannya menjual secara kredit, dan
sebaliknya menerima kredit yang lebih lama.
Periode Kredit
Melonggarkan periode kredit dapat mendorong kenaikan penjualan, akan tetapi
biaya atas dana yang terikat pada piutang dagang akan meningkat.
Potongan Tunai
Potongan tunai adalah reduksi harga didasarkan atas pembayaran yang
dilakukan selama periode waktu yang ditentukan.
81
SEASONAL DATING
Adalah syarat kredit yang digunakan untuk mendorong konsumen untuk
melakukan pembelian di luar musim (out of season) dengan tidak mengharuskan
pembayaran sampai tanggal waktu yang telah ditentukan, tidak peduli kapanpun
barang itu dibeli.
Jika penualan adalah musiman, perusahaan dapat menggunakan seasonal dating
untuk menetapkan periode kresit. Contohnya, Slimware Inc., perusahaan baju
renang, menjual dengan syarat kredit 2/10, net 30, May 1 dating. Ini berarti
bahwa faktur baru mulai efektif pada tanggal 1 Mei, walaupun penjualan terjadi
pada bulan januari. Diskon dapat diperoleh jika pembayaran dilakukan paling
lambat tanggal 10; jika tidak pembayaran harus dilakukan secara penuh pada
tanggal 30 Mei.
82
Tingkat Penjualan Harian
Tingkat Penjualan Harian Rata-rata (DSO atau Days Sales Outstanding) pada
waktu tertentu t biasanya dihitung sebagai rasio piutang terhadap penjualan
harian :
83
Adalah ilegal jika perusahaan membebankan harga yang berbeda diantar
konsumen-konsumen kecuali perbedaan harga ini diperbolehkan secara legal.
3. Instrumen Kredit (Credit Instruments)
- Open Account
- Promissory Note
- Commecial Draft
- Conditional Sales Contract
piutang
akan
berhasil
jika
kenaikan
penjualan
lebih
besar
84
penjualan kredit diberikan kepada pelanggan yang berkualitas saja, maka kredit
macet akan berkurang tetapi kesempatan menjual lebih secar juga akan hilang.
Standar kredit diperlukan untuk menentukan kriteria optimal
bagi para
Untuk meningkatakan kualitas kredit dibuat kriteria penilaian kredit yaitu 5C:
1. Character (kepribadian), dari pihak yang berwewenang dari pembelian kredit
yang
berkaitan
dengan
kepercayaan
perusahaan
pada
janji
yang
(Kemampuan),
penilaian
subjektif
yang
diukur
dari
prestasi
Model Sartoris-Hill
Model ini mengacu pada 1 konsep umum laba ( = TR TC )
= PVnet sales - cost
to
85
NPV1 =
t1
Po.Qo (1-bo)(1 + k)
NPV1 =
W Po.Qo -
to
P1.Q1 (1-b1) (1 + k)
Co.Qo -
Po.Qo
(1 + k)
C1.Q1
P1.Q1 -
t1
P1.Q1
(1 + k)
Keterangan :
NPVo = Net Present Value untuk kebijakan lama
NPV1 = Net Present Value untuk kebijakan baru
P
to
t1
86
Contoh Soal :
1. WinZ selaku manajer PT CowPig mencoba untuk mengevaluasi adakah
kemungkinan
untuk
dapat
meningkatakan
penagihan
piutang
dagang
dimana
20%
dari
konsumen
memanfaatkan
periode
diskon.
perusahaan
2.5/15,
n/40
dan
40%
dari
konsumen
memanfaatkan diskon.
Investasi yang dibutuhkan untuk kas dan persediaan adalah 10% dari nilai
penjualan dengan biaya modal perusahaan sebesar 18% per tahun dengan
asumsi 1 tahun adalah 360 hari.
Anda sebagai asisten WinZ, bantulah manajer anda untuk menentukan
kebijakan manakah yang lebih menguntungkan bagi perusahaan!
Jawab:
Kebijakan lama
Sales/hari = 3.600.000 = 10.000 unit
360
P = $ 40
Qd = 10.000 u x 20% = 2.000 unit
Qk = 10.000 u x 80% = 8.000 unit
DSO = 0.2 (10) + 0.8 (x)
87
50
= 2 + 0.8 x
= 60
= 18% = 0.05%
360
= TR discount + TR kredit - TC
TR TC
NPVo :
40.2000(1 - 2%) + 40.8000 (1 - 2.5%) - (25 x 10.000) - 10% 40x10.000
40x10.000
( 1 + 0.05%)10
(1 + 0.05%)60
(1+0.05%)50
Kebijakan baru
P = $ 40
Qd = 12.000 u x 40% = 4.800 unit
Qk = 12.000 u x 60% = 7.200 unit
DSO = 0.4 (10) + 0.6 (x)
58
= 4 + 0.6 x
88
x
= 90
NPV1 :
40.4800(1 2.5%) + 40.7200 (1 - 3%) - (25 x 12000) - 10% 40x12.000
40x12.000
( 1 + 0.05%)15
(1 + 0.05%)90
(1+0.05%)58
89
perusahaan mempertahankan contribution margin (kelebihan penjualan dari
biaya variable) tetap sebesar 60%.
Jawab :
Kebijakan lama
Penjualan harian = 240.000 = 8.000
30
Qd = 8000 u x 20% = 1600
Qk = 8000 u x 80% = 6400
k
= 18% = 0.05%
360
= 2 + 0.8 x
= 40
NPVo :
1600 (1 - 2%) +
6400 (1 - 2%)
(0,4 x 8.000) -
8.000
(1 + 0.05%)10
(1 + 0.05%)40
(1+0.05%)34
Kebijakan baru
Penjualan harian = 276.000 = 9.200
30
12%
8.000
90
Qd = 9200 u x 25% = 2300
Qk = 9200 u x 75% = 6900
k
= 18% = 0.05%
360
= 2.5 + 0.75 x
= 62
NPV1 :
2300(1 5%)
6900 (1 - 4%)
9200
9200
(1 + 0.05%)10
(1 + 0.05%)62
(1+0.05%)49
91
PERTEMUAN 13 :
MANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN
5. Kapasitas berlebih
2. Rekayasa Produk
3. Harga
7. Tenggang waktu
4. Lembur
8. Profitabilitas keseluruhan
Artinya : Perusahaan dengan tingkat persediaan lebih tinggi dari perusahaan lain memiliki
kecendrungan untuk berada dalam kompetitif yang lebih rendah (persediaan tinggi biaya
persediaan tinggi biaya tinggi mempengaruhi laba)
Apa Itu Biaya Persediaan ???
Ada 2 (dua) kemungkinan :
1. Dunia Penuh Kepastian dimana permintaan akan suatu produksi / bahan baku
diketahui dengan pasti untuk periode tertentu, sehingga dikenal 2 biaya utama :
1.a. Jika bahan baku dibeli dari luar biaya pemesanan* dan biaya penyimpanan
1.b. Jika bahan baku diproduksi biaya persiapan* dan penyimpanan
92
*) mewakili biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh persediaan
2. Dunia Tidak Pasti dimana permintaan tidak diketahui secara pasti muncul katagori
biaya ke-3 dari biaya persediaan yaitu : biaya habisnya persediaan
Biaya Pemesanan / Ordering Cost : biaya untuk menempatkan dan menerima pesanan.
Contoh : Biaya pemrosesan pesanan , biaya asuransi untuk pengiriman, biaya
pembongkaran
Biaya Persiapan atau penyetelan / Setup Cost : biaya untuk menyiapkan peralatan dan
fasilitas sehingga dapat digunakan untuk memproduksi produk atau komponen tertentu.
Contoh : biaya uji coba produksi
Biaya Penyimpanan / Carrying Cost : biaya untuk menyimpan persediaan. Contoh : Biaya
asuransi, pajak persediaan, keusangan dan biaya ruang penyimpanan.
Biaya Habisnya Persediaan / Stockout Cost : Biaya yang terjadi karena tidak dapat
menyediakan produk ketika diminta pelanggan. Contoh : penjualan yang hilang (baik
saat ini maupun dimasa yad)
93
6. Hindari resiko kenaikan harga dimasa yad
EOQ merupakan contoh dari system persediaan yang didorong (push inventory system)
perolehan persediaan diawali dengan antisipasi permintaan di masa mendatang bukan
reaksi terhadap permintaan saat ini.
PD/Q
CQ/2 ..(1)
dimana :
P : Biaya penempatan dan penerimaan pesanan/biaya persiapan pelaksanaan produksi
D : Jumlah permintaan tahunan yang diketahui
Q : Jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan dilakukan
C : Biaya penyimpanan satu unit persediaan selama satu tahun
Missal : Sebuah usaha reparasi lemari es (dimana komponen dibeli dari pemasok
eksternal)
D = 10.000 unit
Q = 1.000 unit
P = $25 perpesanan
C = $2 perunt
Biaya persediaan = (10 kali pesanan X $25/pesanan) + ($2 x (1000 unit /2)
= $1.250
Artinya : Kuantitas pesanan sebanyak 1.000 dengan total biaya $1.250 apakah sudah
merupakan pilihan terbaik (biaya terkecil) Itu sebabnya perlu EOQ !!!
94
EOQ / Q = 2PD/C
= (2 x $25 X 10.000) : $2
= 250.000
=
Guna menghindari hal ini, organisasi sering menyimpan persediaan pengaman (safety
stock) persediaan ekstra yang disimpan sebagai jaminan atas fluktuasi permintaan.
95
Contoh : Jika penggunaan maksimal komponen lemari es 60 unit perhari dan rata-rata
penggunaan adalah 50 unit perhari, dan tenggang waktu 4 hari, maka persediaan
pengaman dihitung sb:
Safety Stock =
Penggunaan maksimal
Rata-rata penggunaan
Selisih
50
10
Tenggang waktu
Safety stock
60
x 4 hari
40 unit
320 perhari
340 perhari
80.000
$5
$12.500
96
Tenggang waktu
20 hari
340
320
20
Tenggang waktu
Safety Stock
ROP
x 20
400
Kebaikan EOQ :
Persediaan tradisional baik bagi beberapa kasus seperti persediaan obat yang
penting untuk mengatasi serangan jantung
Saat biaya persiapan tinggi jadi lebih baik buat produk dengan jumlah besar
JIT merupakan pendekatan yang meminimalkan total biaya penyimpanan dan biaya
persiapan yang sangat berbeda dari trandisional. Dalam JIT, tidak menerima biaya
97
persiapan (atau biaya pemesanan) malah JIT mencoba menekan hingga nol sehingga
biaya yang tersisa untuk dikurangi adalah biaya penyimpanan yang dicapai dengan
mengurangi persediaan sampai tingkat yang sangat rendah.
KETERBATASAN JIT
1. Sering timbul masalah dengan pemasok, meski ada kontrak jangka panjang
2. Pandangan negative dari karyawan yang merasa diperas tenaganya
3. Jika tidak dijalankan dengan baik ada resiko kehilangan penjualan yang bisa jadi
meruakan penjualan yang hilang selamanya
98
Homework :
1. Sebuah toko perbaikan TV local menggunakan 36.000 unit suku cadang tiap tahun (ratarata 100 unit setiap hari kerja). Biaya penempatan dan penerimaan pesanan $20. Toko
memesan dalam lot berisi 400 unit. Biaya penyimpanan perunit pertahun $4
Diminta :
1. Hitunglah total biaya pemesanan tahunan
2. Hitunglah total biaya penyimpanan tahunan
3. Hitunglah total biaya persediaan tahunan
4. Hitunglah EOQ
5. Hitunglah total biaya persediaan tahunan dengan gunakan kebijakan EOQ
6. Berapa yang dihemat setiap tahun dengan gunakan EOQ dibanding dengan
menggunakn ukuran pesanan sebanyak 400 unit
7. Hitungkah titik ROP, dengan asumsi lead time 3 hari
8. Anggaplah
2. Hurst Company menjual peralatan medis. Suatu bahan baku yang dipesannya adalah
plastic. Plastik dicairkan dan ditempatkan dalam cetakan yang digunakan untuk
memproduksi berbagai instrument. Informasi yang didapatkan untuk bahan baku plastic
adalah sbb:
Kuantitas pesanan ekonomis 120.000 pon
Penggunaan harian rata-rata
Penggunaan harian maksimal
Tenggang waktu
8.000 pon
12.000 pon
3 hari
Diminta : ROP bila tidak ada dan ada safety stock yang disimpan.
99
DAFTAR REFERENSI
Awat, J. Napa. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1999.
Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 2000.
Djarwarto, P. S. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
1997.
Erich, A. Helfert, and Irwin, Richard D. Techniques of Financial Analysis. 11th edition.
Singapore: McGraw-Hill. 2003.
Fraser, Lynn M. Understanding Financial Statement. 4th edition. New York, USA: PrenticeHall Inc. 1992.
Hackel, Kenneth S., and Linvat, Joshua. Cash Flow and Security Analysis. 2nd edition.
Homewood, USA: Irwin. 1996.
Hampton, John J. 1990. Financial Decision Making. 4th edition. New Jersey, USA: PrenticeHall Inc, Englewood Cliffs. 1990.
Keown, Arthur J. et al. Basic Financial Management. 7th edition. New York, USA: PrenticeHall Inc. 1996.
Sawir, Agnes. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama. 2001.
100
Tambunan, Andy Porman. Menilai Harga Wajar Saham (Stock Valuation). Cetakan 2.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2007.
Weston, Fred J. and Copeland, Thomas E. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga. 1996.
Van Home James C., Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, 1997, salemba empat, Jakarta
Khasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, 2010, kencana, Jakarta