Tahun :2005
Pertemuan ke-11
1
Anggaran Biaya Fleksibel =
Anggaran Variabel
Budget Biaya Flesibel
Flexible Budget
Sliding Budget
Step Budget
Expense Formula Budget
Expense Control Budget
2
Pengertian :
6
Konsep Anggaran Biaya Fleksibel
Konsep Dasar :
Adalah bahwa semua biaya terjadi karena :
1. Lintasan Waktu,
2. Keluaran/output atau kegiatan produksi, atau
3. Kombinasi antara waktu dan output atau kegiatan
Jika konsep ini berlaku bagi perusahaan, biaya-2 dapat diformulasikan secara
matematis untuk perencanaan dan pengendalian. Aplikasi konsep ini, berarti
bahwa :
1. Biaya-biaya dapat diidentifikasi sebagai komponen tetap dan variabel
dalam kaitannya dengan output atau kegiatan produksi
2. Biaya-biaya harus dikaitkan dengan output atau kegiatan produksi
3. Outpout atau kegiatan produksi harus dapat diukur
4. Formula Anggaran Biaya Fleksibel harus dikaitkan dengan waktu dan
relevant range (jangkauan) output atau kefgiatan produksi tertentu
5. Untuk tujuan prencanaan dan poengendalian setiap Anggaran Biaya Flek-
sibel harus disusun menurut Pusat Pertanggungjawaban masing-masing
7
Klasifikasi Biaya yang Sesuai dengan
Konsep Anggaran Biaya Fleksibel
Biaya Tetap (Fixed Cost)
Adalah biaya yang tidak berubah dengan perubahannya
output atau kegiatan produksi.
Biaya ini timbul karena lewatnya waktu, sehingga sering
disebut time cost.
Jumlah biaya ini akan tetap dalam jangka pendek dan dalam
jangkauan kegiatan yang relevan
Biaya ini juga timbul karena pemilikan aktiva dan faktor-2
produksi lainnya yang akan digunakan untuk proses produk
si, sehingga biaya ini sering disebut capacity Cost
Dua jenis utama Biaya Tetap, yaitu :
1. Biaya Tetap karena keputusan manajemen sebelumnya (misal : Penyusutan,
pajak, asuransi)
2. Biaya Tetap karena keputusan manajemen jangka pendek (misal : gaji,
pengeluaran untuk iklan dan pengeluaran untuk penelitian)
8
Karekateristik utama yang diperlukan dalam menentukan
rumusan praktis Biaya Tetap :
Hubungan dengan output kegiatan (relationship to output activity) Biaya tetap
muncul karena adanya kapasitas untuk produksi atau untuk melaksanakan
kegiatan
Jangkauan relevan (relevant range) Biaya tetap harus dihubungkan dengan
jangkauan relevan kegiatan-2 perusahaan.
Biaya waktu (time cost) Karena biaya tetap muncul dengan lewatnya waktu,
maka jumlah biaya tetap harus dikaitkan dengan suatu periode waktu terten -
tu. Untuk tujuan budget, biaya ini harus dikaitkan dengan periode akuntansi
Kebijakan Manajemen (management regulated) Beberapa biaya tetap tergan -
tung pada keputusan-2 manajemen demikian pula perubahannya
Tetap secara total, tetapi variabel perunit (fixed in total, but variable per unit)
Tetap jumlahnya pada periode tertentu., namun dari jumlah unit yang dihasil
kan terdapat efek variabel per unit. Asumsi Biaya tetap Rp 9.600 dalam jang -
kauan relevan 800 s/d 1.200 unit, tetapi akan berubah sesuai dengan perubahan
volume produksi.
Penerapan praktis (practical application) Pertimbangan praktis tidak menuntut
biaya tetap akan mutlak tetap, dalam panerapan sekedar untuk tujuan praktis
9
Rumusan Biaya Variabel :
Adalah Biaya yang cenderung berubah secara proporsional dengan
perubahan output atau kegiatan
Merupakan biaya kegiatan (activity cost)
Tidak akan muncul jika tidak ada kegiatan sama sekali.
Meningkat atau menurun secara langsung dengan perubahan output .
Oleh karena itu, jika output naik 2 kali, biaya ini juga akan naik 2 kali
Jika output turun 10% biaya ini akan turun 10%
Analisis Biaya Variabel dan Semi Variabel untuk menentukan komponen tetap
dan variabel memerlukan beberapa hal sbb. :
1. Definisi biaya yang tepat
2. Pemilihan activity base yang cermat untuk setiap Pusat Pertanggung
jawaban yang secara realistis dapat diukur output atau kegiatan produksi
3. Identifikasi relevant range yang berkaitan dengan output atau kegiatan
produksi
4. Pemilihan metode yang sesuai dalam analisis biaya untuk mengidentifi -
kasi komponen-2 tetap dan variabel dari Biaya Semi Variabal 12
Pemilihan Activity Base :
Ada bebarapa kriteria yang berkaitan dengan pemilihan Activity Base yang
perlu diperhatikan, yaitu :
1. Activity Base harus mampu mengukur fluktuasi output yang menyebabkan
perubahan biaya
2. Activity Base harus sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
selain output
3. Activity Base harus mudah dimengerti
4. Activity Base harus dapat menjadi ukuran yang dapat dipercaya
Analisis Variabilitas biaya seringkali tidak memiliki arti karena activity
base yang dipilih untuk digunakan tidak tepat, sehingga menggambarkan
korelasi yang rendah antara biaya dengan kegiatan
Masalah lain yang sering dihadapi adalah adanya kecenderungan dari
activity base yang lambat laun menjadi kurang tepat. Misal, pemasangan
mesin tambahan atau mesin baru dalam departemen seharusnya departe-
men mengubah ukuran output dari Jam Kerja Langsung (DLH) menjadi
Jam Mesin Langsung (DMH)
13
Metode Penentuan Variabilitas Biaya :
Penentuan variabilitas biaya menghasilkan 2 komponen dari setiap jenis biaya,
yaitu jumlah tetap atau konstan per periode dan tarif variabel per unit activity
base.
Biaya tetap murni memiliki jumlah komponen tetap dan nilai nol untuk kom-
ponen variabel. Biaya variabel murni memiliki nilai nol untuk komponen
tetap dan tarif konstan per unit kegiatan
Penentuan variabilitas pada setiap jenis biaya pada masing-2 Pusat Pertanggung
jawaban merupakan persoalan yang kritis dalam penyusunan Budget Biaya
Fleksibel ; namun banyak metode yang dapat digunakan untuk memecahkan
kesulitan ini.
Klasifikasi biaya harus dilakukan dengan cermat menurut masing-2 Pusat Per -
tanggung jawaban. Tujuan pengamatan ini untuk mengidentifikasi biaya-2
yang hanya memiliki komponen tetap murni atau komponen variabel murni
Jika biaya-biaya tetap dan variabel tersebut telah ditentukan, maka biaya-2
yang lain dapat diklasifikasikan sebagai Biaya Semi Variabel.
14
Metoda-metoda analitis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kom
ponen tetap dan variabel suatu biaya dapat dikalsifikasikan kedalam 3 kategori
Besar, yaitu :
15
b. Analisis Langsung Data Histortis dan Kebijakan
Manajemen (direct analysis of historical data)
Biasanya jika pendekatan analisis ini digunakan, estimasi biaya
dibuat melalui pemeriksaan perubahan biaya pada masa yang
lalu, interpretasi kebijakan manajemen yang relevan dan
evaluasi sifat dan penyebab biaya.
Prosedur statistik tidak digunakan
16
2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah
Metode ini didasarkan pada konsep penentuan dua cadangan Budget Biaya
pada dua tingkat kegiatan yang berbeda dalam suatu Pusat Pertanggung -
jawaban. Komponen -2 Biaya Tetap dan Variabel dihitung dengan interpo-
lasi aritmatik antar dua budget, dengan asumsi hubungan linear.
Garis besar penggunaan metoda ini sbb. :
1. Pilih activity base untuk Pusat Pertanggungjawaban
2. Identifikasi jangkauan relevan untuk Pusat P.J, yaitu tingkat output
maksimum dan minimum yang akan berfluktuasi selama periode
3. Tentukan budget biaya pada tingkat output maksimum dan minimum
4. Interpolasi antara dua budget biaya tsb. untuk menentukan komponen -2
biaya tetap dan variabel sbb. :
a. Kurangkan volume minimum dan maksimum
b. Kurangkan biaya minimum dari biaya maksimum
c. Bagilah perbedaan biaya dengan perbedaan volume untuk memperoleh
tarif variabel
d. Kurangkan porsi komponen variabel dari estimasi biaya minimum atau
maksimum untuk memperoleh komponan tetap
17
Ilustrasi :
1. Activity base Departemen No. 22 adalah output
2. Jangkauan relevan adalah maksimum 12.000 unit dan
minimum 9.000 unit
3. Budget Biaya pada tingkat maksimum 12.000 unit adalah
Rp 28.0000 dan pada tingkat minimum 9.000 unit adalah
Rp. 22.000
4. Interpolasi :
a. Perbedaan volume 12.000 unit 9.000 = 3.000 unit
b. Perbedaan biaya Rp 28.000 22.000 = Rp. 6.000.
c. Tarif Variabel per unit Rp 6.000 : 3.000 = Rp. 2,-
d. Komponen Tetap Rp. 28.000 (12.000 unit x Rp. 2) =
Rp. 4.000,- atau
Rp 22.000 (9.000 unit x Rp 2) = Rp. 4.000,-
18
3. Metode Korelasi
Metode ini secara luas digunakan dalam analisis biaya; yaitu menganalisis
data biaya historis dalam hubungan dengan output atau kegiatan historis
untuk menentukan bagaimana biaya bervariasi dengan output diwaktu yang
lalu. Selanjtnya dapat dijadikan dasar estimasi bagaiman biaya bervariasi
dengan output dimasa mendatang. Metode Korelasi ini menggunakan asum-
si hubungan linear. Ada dua Metode Korelasi yang, yaitu :
1. Metode Grafis (menggunakan diagram scatter)
Metode ioni menggunakan diagram scatter untuk menentukan garis
kecenderungan visual (visual trend line) Sumbu horisontal menunjukkan
voluem output (DLH, DHM, DRH, Unit dll) dan sumbu vertikal
menunjukkan biaya
2. Analisis Regresi dengan Metode Least Square
Dalam analisis data biaya dan output historis, metode statistik least
square dapat digunakan untuk menentukan garis trend . Pada metode ini
ada dua variabel , yaitu variabel independen (variabel X) dan variabel
dependen (variabel Y) Persamaan dapat dinyatakan dengan Y = a + bx
.
19
Ilustrasi :
20
Ilustrasi :
Menghitung nilai a :
a = (X.Y X.XY) : NX - (X)
a = {(15.986x Rp 8.650) (422 x Rp 321.425)} : (12 x Rp 15.986) (422)
a = Rp 191,85
Menghitung nilai b :
b = (N.XY X.Y) : NX - (X)
b = {(12 x Rp 321.425) (422 x Rp 8.650)} : (12 x Rp 15.986) (422)
b = Rp 0,01504 per DMH atau Rp 15,04 per 1.000 DMH
Hasil akhir :
Y = a + bX Y = Rp 191,85 + Rp 0,01504 X
Selanjutnya adalah menyusun Budget Fleksibel untuk menyesuaikan nilai-2 dengan
kondisi-2 atau perubahan-2 yang telah diantisipasi untuk masa yang akan datang.
Misalnya, komponen tetap yang telah dihitung dianggap cukup memuaskan, tetapi
komponen variabel harus dikurangi menjadi Rp 0,0145 per DMH , maka Budget
Fleksibel dapat dirumuskan sbb. :
Biaya Tetap per bulan Tarif Variabel per 100 DMH
Biaya Bahan Tak langsung Rp 192,- Rp. 1,45
21
Format-Format Anggaran Fleksibel :
Terdapat beberapa format Anggaran Biaya Fleksibel , yaitu :
24