Anda di halaman 1dari 5

Nama : Andres Dharma Nurhalim

Kelas : 05 PNJ

Nim : 1501173175

Studi kasus rumah lilin

Perubahan gaya hidup oleh sebagian orang di pandang negative, tetapi oleh sebagian
lainnya di pandang sesuatu positif karena dapat memberikan peluang untuk bisnis. Misalnya saja
wati seorang pengusaha muda, yang dengan cermat memanfaatkan situasi yang berubah dengan
membuka sebuah usaha yang memproduksi dan mejual lilin yang di namakan rumah lilin.

Pengalaman. nya tinggal di luar negri membuat wati tahu bahwa lilin adalah suatu benda
yang sangat special. Orang-orang di luar negri(terutama eropa, amerika dan australia0 sangat
menggemari lilin. Bagi mereka, lilin tidak hanya berfungsi sebagai pemberi cahaya romantic di
kala makan malam ( candle light dinner), tetapi juga berfungsi untuk menghilangkan bau asap
rokok dan relaksasi. Karena itu mereka banyak menggunakan lilin yang dasarnya di campur
wewangian aroma terapi. Desain dan ukuran lilin pun sekarang sangat beraneka ragam. Kini lilin
tak hanya berbentuk tabung silinder yang panjang ataupun yang pendek, tetapi banyak lilin yang
di buat dalam bentuk bunga, tokoh kartun, dan sebagainya.

Dalam membangun usaha rumah lilin, wati di bantu adiknya, budi yang berperan sebagai
pemimpin rumah lilin. Budi yang telah berpengalaman dalam mengelola perusahaan sangat
tertantang akan posisi ini, dan agar tak salah melangkah, budi bertekad untuk menyusun
serangkaian strategi untuk rumah lilin. Budi tahu penting nya strategi dalam organisasi, sehingga
ia berusaha menyusun dengan cermat. Tetapi ada sedikit rasa khawatir dan pesimis yang di
rasakan budi. Ia mengkhawtirkan bahwa strategi yang ia susun dengan cermat ini tidak berhasil
di implementasikan. Ia khawatir bahwa orang-orang yang di pimpin nya tidak menjalankan dan
bekerja sesuai strategi yang telah di gariskannya. Walaupun mengetahui bahwa strategi sering
gagal di eksekusi, budi tetap ingin menyusun strategi yang baik untuk rumah lilin. Dari pelatihan
menejemn yang pernah ia ikutinya, budi teringat akan konsep balance score card yang
mempunyai prinsip dasar bahwa organisasi profit maupun non-profit, perlu memiliki strategi
yang sederhana, tepat, lengkap dan di buat dalam bahasa yang mudah di pahami.
Kesederhanaan ini di perlukan untuk mempermudah dan mempercepat proses sosialisasi kepada
seluruh karyawan.

Konsep BSC itu dalam pembuatannya di sesuaikan dengan visi rumah lilih yaitu
menjadi produsen rumah lilin terinovatif di Indonesia dengan memberikan pelayanan dan produk
lilin berkualitas internasional. Berkenaan dengan perspektif ini budi sadar bahwa rumah lilin
adalah usaha baru yang masih memerlukan pendapatan untuk menggaji karyawan dan
memperoleh laba untuk dapat kembali di investasikan di rumah lilin. Karena itu budi menetapka
n sasaran stategis profit yang meningkat pada perspektif financial budi sadar bahwa pelanggan
adalah salah satu kunci utama keberhasilan rumah lilin. Berdasarkan analisisnya terdahulu, target
pasar rumah lilin adalah golongan menengah ke atas yang suka lilin, terutama mereka yang
pernah tinggal di luar negri dan mengerti bahwa lilin bukan hanya merupakan alat penerangan di
saat listrik padam. Dari analisis tersebut, budi beruapaya agar pelanggan-pelanggan setia, terus
menggemari lilinya dan datang kembali untuk berbelanja di rumah lilin. Untuk itu budi
memasukan pelanggan yang setia sebagai sasaran strategi perspektif ini. Untuk memenuhi
kebutuhan target pasarnya, rumah lilin memproduksi lilin-lilin dengan desain cantik dan unik
yang berkualitas internasional. Karena mayoritas dari pelanggan rumah lilin adalah golongan
menengah ke atas yang pernah tinggal di luar negri. Bahkan tidak mungkin pelanggan tersebut
membandingkan lilin produksi rumah lilin dengan lilin yang mereka temui di luar negri. Target
golongan menengah keatas juga memerlukan proses menejemen pelanggan yang baik, ramah dan
menguasai produk. Penguasaan produk di perlukan karena golongan menengah ke atas ini
memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi sehingga mereka akan sering menanyakan hal hal
yang berkaitan dengan produk yang mereka beli.

Selain itu,tentu saja setiap orang ingin membeli barang berkualitas baik dengan harga
semurah-murahnya. Untuk itu rumah lilin perlu membuat lilin dengan harga yang masuk akal
dan terjangkau, walaupun pelanggan adalah golongan menengah ke atas. Proses yang terakhir
berkaitan dengan lingkungan. Khusus untuk proses ini rumah lilin tahu bahwa lilin yang
berkualitas adalah lilin yang habis terbakar sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.
Karena itu rumah lilin memutuskan untuk hanya memproduksi lilin jenis ini.

Dari proses bisnis tersebut, budi dan timnya memutuskan untuk membuat sasaran strategililin
yang berkualitas dan pelayanan yang ramah dan menguasai produk.
Analisa kasus

Dari hasil analisa kasus tersebut dengan visi rumah lilin yaitu menjadi produsen rumah lilin
terinovatif di Indonesia dengan memberikan pelayanan dan produk lilin berkualitas
internasional memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas. Visi, misi dan tujuan rumah lilin
tersebut dijabarkan melalui strategi bisnisnya. Namun karena bisnis ini baru di jalankan perlu
melakukan tindakan evaluasi strategi dengan mengukur kinerja organisasi. Jadi dalam hal ini
aktivitas tersebut harus membandingkan hasil yang di harapkan dengan hasil yang sebenarnya,
penyelidikan terhadap penyimpangan dari rencana, evaluasi kinerja individual dan pengamatan
kemajuan yang telah di buat kearah pencapaian tujuan yang di tetapkan. Tujuan penilaian kinerja
adalah untuk memotivasi bagaimana cara mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar
perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan
oleh organisasi. Standar perilaku dapat berupa rencana formal yang dituangkan dalam rencana
strategik, program dan anggaran organisasi. cara pengaplikasianya untuk mengukur penilaian
kinerja yang efektif bisa di ukur dengan menggunakan metode SWOT. Metode ini bertujuan
untuk:

Memberikan informasi mengenai kondisi organisasi, sebagai pedoman dan panduan bagi
pimpinan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis terkait rencana dan pelaksanaan
di masa akan datang.
Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan sebuah
organisasi.
Memberikan tantangan ide-ide baru bagi pihak manajemen organisasi.

oleh karena itu tindakan evaluasi seperti ini merupakan aspek yang paling penting bagi
perusahaan yang baru berjalan agar bisa meningkatkan kinerja secara terus menerus dengan
tujuan faktor strategic bisa tercapai.
Balance Score Card rumah lilin

perpektif target tujuan waktu weight score final


Januari
-meningkatkan customer 2014-
konsumen 15% satisfaction 2015 0.1 3 0.3
-meningkatkan jumlah pelanggan 0.1 3 0.3

4 (skala
penilaian 1-5,
di mana 1
adalah yang
buruk dan 5 Januari
adalah -meningkatkan kompetensi 2014-
manager/karyawan terbaik karyawan 2015 0.1 3 0.3
-mengurangi turn-over karyawan 0.1 3 0.3

Januari
0 ( tak ada 2014-
operasi/proses complain) -Lilin yang berkualitas 2015 0.1 3 0.3
-Pelayanan yang ramah 0.1 3 0.3

3 (skala
penilaian 1-
5, di mana 1
adalah yang
buruk dan 5 Januari
komunitas/tanggung adalah -mengikuti kegiatan sosial "Go 2014-
jawab terbaik Green" 2015 0.05 2 0.1

Januari
-meningkatkan pendapatan 2014-
keuangan 15% perusahaan 2015 0.2 2 0.4
-Cost reduction 0.1 2 0.2

4 (skala
penilaian 1-5,
di mana 1
adalah yang
etika buruk dan 5 Januari
bisnis/lingkungan adalah -menciptakan iklim kerja yang 2014-
hidup terbaik kondusif 2015 0.05 2 0.1

Total 1 2.6
Dari peta strategi dapat melihat tujuan-tujuan yang ingin di capai dalam satu tahun ke depan
sasaran strategis yang paling besar di lihat dari perspektif keuangann yaitu meningkatkan
pendapatan perusahaan hal ini dapat di capai apabila dengan ada nya pelanggan yang datang
dan membeli lilin. Rumah lilin juga harus berusaha meningkatkan customer satisfaction. Untuk
membuat pelanggan tetap seta, rumah lilin harus mempunyai lilin yang berkualitas dan
pelayanan yang ramah. Kedua stratei tersebut di dorong oleh strategi yang ada dari perspektif
lingkungan hidup yaitu menciptakan iklim kerja yang kondusif.

Anda mungkin juga menyukai