Obligasi
Utang dari Lembaga
(Penerbitan Keuangan (Melalui
Jika perusahaan ingin melakukan pinjaman maka Sekuritas) Proses
perusahaan tersebut bias meminjam langsung ke kreditor
Proses Intermediasi)
(bank atau Lembaga keuangan lainnya), atau menerbitkan Disintermediasi
surat berharga (sekuritas, misal obligasi) kemudian
menjualnya ke investor potensial (calon kreditur) Pinjaman dari
Dijual ke Lembaga
Dijual ke Pinjaman
Investor Keuangan Non
Publik Bank Bank (Asuransi,
Terbatas
dll)
Disintermedias
i:
Kas
Perusaha (17,5%)
an Investor
Oblligasi
Keterangan :
Dari bagan di atas, terlihat ada 2 pihak yang berperan
penting yaitu pihak yang surplus dana dan pihak yang defisit
dana. Dimana pihak surplus merupakan pihak yang memiliki
kelebihan Kas. Sedangkan defisit adalah pihak yang
kebutuhan dananya melebihi pemasukan
Bank dalam hal ini
mengubah atau
• Pada pinjaman dari bank, bank bertindak menciptakan klaim Kehadiran pihak
sebagai intermediator (penengah) antara (aset) untuk bank membuat pasar
investor (pihak surplus dana) dengan perusahaan mengakomodasi keuangan lebih
(pihak defisit dana) kedua pihak tersebut keinginan kedua efisien karena dapat
seringkali memiliki perbedaan preferensi belah pihak dan mengurangi asimetri
mendapatkan informasi antara
keuntungan berupa investor dengan
spread (bunga perusahaan.
tabungan) dan
Bunga pinjaman
• Contoh : investor menginginkan tabungan yg Jika pasar menjadi Kondisi tersebut
likuid ( jangka pendek dan bisa diambil sewaktu- semakin efisien dan menyebabkan
waktu). Sebaliknya perusahaan menginnginkan sempurna (misal terjadinya
pinjaman yang bersifat jangka Panjang (misal kemajuan teknologi disintermediasi
20tahun) dengan denominasi yang tinggi misal informasi (mem-by-pass Bank)
100 Miliar memungkinkan sehingga bank dapat
investor individu bisa melirik jasa
mengakses informasi perbankan lainnya
perusahaan) maka untuk tetap
situasi tersebut mendapatkan fee.
• Untuk menjembatani permasalahan tersebut membuat peran Contohnya adl
maka pihak Bank sebagai intermediator perbankan penerbitan L/C atau
menerbitkan tabungan jangka pendek sehingga berkurang. Letter of Credit
bias mengakomodasi keinginan investor
kemudian memberikan pinjaman bersifat jangka
panjang kepada perusahaan sehingga bisa
mengakomodasi keinginan perusahaan.
Kontrak Perjanjian
Obligasi
Surat Perjanjian Kontrak
(Indenture) dan Wali Amanat
(Trustee) merupakan kontrak yg
menjelaskan janji (kewajiban)
perusahaan dan hak investor
(pembeli obligasi) diatur secara
rinci dalam surat perjanjian yg
disebut sebagai bond indenture.
7
c. PEMBAYARAN BUNGA Misalkan sebuah perusahan membayar bunga tanggal 1
juli, kemudian rata-rata bunga deposito bulanan dari
Obligasi bisa membayar bunga dengan jumlah bulan Januari sampai bulan Juni adaah 15% maka
yang sama untuk periodenya (bunga tetap). bunga yang dibayarkan tgl 1 Juli adalah 15% + 2% =
Dengan bunga tetap,baik investor maupun 17%.
perusahaan akan menghadapi risiko perubahan
tingkat bunga. Contoh misal suatu perusahaan
menerbitkan obligasi dengan bunga flat 15%. Jika
kerugian bunga naik melebihi 15% maka
perusahaan mengalami kerugian. Sebaliknya jika Dengan menggunakan bunga mengambang maka
tingkat bunga turun menjadi 10% maka investor perusahaan maupun investor bisa menghilangkan risiko
perusahaan tingkat bunga, karena tingkat bunga
yang mengalami kerugian. biasanya dipengarui oleh inflasi.
Untuk menghilangkan risiko perubahan tingkat
bunga tersebut maka perusahaan bisa
menawarkan bunga mengambang (floating rate
atau variable rate).
Bunga mengambang biasanya menggunakan Dengan kata lain obligasi dengan bunga mengambang
referensi tertentu. Contoh misalkan suatu obligasi bisa menghilangkan risiko inflasi untuk perusahaan dan
menawarkan bunga deposito +2% atau LIBOR investor. Karena tingkat bunga bisa berubah-ubah,
maka fitur call untuk obligasi mengambang tidak
+2%. LIBOR adalah London Interbank Offering
diperlukan karena obligasi mengambang biasanya tidak
Rate yaitu tingkat bunga di pasar uang Eurodollar memiliki fitur call
Perjanjian yang lebih jelas mengenai mekanisme 8
d. ATAS UNJUK ATAU
TERCATAT
Catatan :
Kolom (3) tahun 1 adalah harga obligasi tanpa bunga di awal tahun (Rp 10juta/ 1 ,15 5
Kolom (2) tahun 1 dihitung sebagai 4.971.767 (1,15) = 5.717.532
Kolom (4) tahun 1 (bunga) dihitung sebagai 5.717.532 – 4.971.767 = 745.765
2. Obligasi Junk Bond
Jenis Obligasi : (Obligasi Sampah)
Obligasi semacam ini memiliki rating BBB
(S&P) atau BAA (Moodys’s) atau lebih tinggi
disebut juga sebagai obligasi dengan
investment grade.
Jika obligasi memiliki rating di bawah BBB
atau BAA maka obligsi tersebut dinamakan
sebagai obligasi sampah ( junk bond) atau
low grade bond atau high yiels bond
Junk bond terdiri dari 2 jenis :
1) Obligasi yg memiliki rating baik pada
mulanya (investment grade) kemudian
rating perusahaan turun menjadi di
bawah investment grade (sering
disebut sebagai fallen angels)
2) Obligasi yg sejak awal diterbitkan
memiliki rating di bawah investment
grade.
Awal mulanya pasar junk bond didominasi
oleh fallen angels khususnya untuk
membantu sektor yang tumbuh pesat dan
3. Obligasi Pendapatan
23
24
D. SAHAM PREFEREN Kekurangan Saham Preferen :
Karena saham preferen bukan merupakan
Saham preferen merupakan bentuk saham utang, penggunaan utang bisa dilakukan
tetapi memiliki karakteristik obligasi oleh perusahaan. Rasio utang terhadap
Pemegang saham preferen mendapatkan total aset/total modal tiak akan
keuntungan berupa dividen tetapi dividen bertambah jika saham preferen
digunakan.
tersebut seperti Bunga yaitu besarannya tetap
Dividen yang diterima biasanya sejumlah
persentase tertentu dari nilai nominal saham Berbeda dengan utang, jika dividen
saham tidak dibayarkan maka
preferen untuk setiap periode. perusahaan tidak bias
Apabila dividen saham preferen tidak dibangkrutkan. Perusahaan tidak
dibagikan maka dividen bias diakumulasikan mempunyai kewajiban untuk
sampai terbayar semuanya. Saham preferen dg membayarakan dividen saham
preferen.
karakteristik tersebut disebut sebagai saham
preferen kumulatif.
Apabila dividen saham preferen tidak dibayar Kendali atas perusahaan biasanya masih
mak dividen pemegang saham biasa tidak bias di tangan pemegang saham, sehingga
hak suara pemegang saham tidak
dibayarkan atau pemegang saham preferen berkurang (dilusi) jika saham preferen
bias meminta hak voting. diterbitkan
Pada awal penerbitan, harga jual saham
preferen yg ditetapkan akan mendekati harga
nominalnya.
26