Anda di halaman 1dari 31

Bonds

Valuation

Suhita Whini Setyahuni, S.E., M.Ak


Bonds

long-term contract under which a borrower agree to


make payments of interest and principal on specific
dates to the holder of the bond

Bonds are grouped based on their issuer :


government bonds and corporate bonds.

Presentation title 20XX 2


• The amount of
Par money the company
borrows and
value promises to repay on
the maturity date

Coupon • The stated annual


interest interest rate on a
rate bond

Characteristics of • A sum of interest


payment which is paid
Coupon
bonds payment
periodically (6 months
or once a year) to the
bonds holder

A due date on which the


Maturity
date par value (the amount
borrowed) must be
repaid to the bonds
holder
Yield

The rate of return of


the bond
20XX 3
INTERMEDIASI DAN
Bagan 1. Overview Utang
DISINTERMEDIASI
Instrumen jangka Panjang pada dasarnya janji yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar sejumlah INSTRUMEN UTANG
bunga tertentu dan pokok pinjaman selama jangka waktu
tertentu

Obligasi Utang dari Lembaga


(Penerbitan Sekuritas) Keuangan (Melalui Proses
Jika perusahaan ingin melakukan pinjaman maka
perusahaan tersebut bias meminjam langsung ke kreditor Proses Disinterminasi Intermediasi)
(bank atau Lembaga keuangan lainnya), atau menerbitkan
surat berharga (sekuritas, misal obligasi) kemudian
menjualnya ke investor potensial (calon kreditur)
Dijual ke Pinjaman dari
Lembaga Keuangan
Dijual ke Publik Investor Pinjaman Bank Non Bank (Asuransi,
Terbatas dll)

Penjualan sekuritas bisa ditujukan ke publik atau


ditujukan ke investor yang lebih terbatas (private Catatan :
placement) ❑ Perbedaan penting antara obligasi dengan pinjaman utang adalah pada proses
intermediasi.
A. INTERMEDIASI versus
DISINTERMEDIASI
Intermediasi :

Pinjaman (20%) Kas (15%)


Perusahaan Bank investor
Pengembalian
Deposito

Disintermediasi :

Kas (17,5%)
Perusahaan Investor
Oblligasi

Keterangan :
Dari bagan di atas, terlihat ada 2 pihak yang berperan penting yaitu pihak yang
surplus dana dan pihak yang defisit dana. Dimana pihak surplus merupakan pihak
yang memiliki kelebihan Kas. Sedangkan defisit adalah pihak yang kebutuhan
dananya melebihi pemasukan
Bank dalam hal ini
• Pada pinjaman dari bank, bank bertindak sebagai intermediator mengubah atau
(penengah) antara investor (pihak surplus dana) dengan Kehadiran pihak bank
menciptakan klaim (aset)
perusahaan (pihak defisit dana) kedua pihak tersebut seringkali membuat pasar keuangan
untuk mengakomodasi
memiliki perbedaan preferensi lebih efisien karena dapat
keinginan kedua belah
mengurangi asimetri
pihak dan mendapatkan
informasi antara investor
keuntungan berupa spread
dengan perusahaan.
(bunga tabungan) dan
Bunga pinjaman

• Contoh : investor menginginkan tabungan yg likuid (jangka


pendek dan bias diambil sewaktu-waktu). Sebaliknya
perusahaan menginnginkan pinjaman yang bersifat jangka Jika pasar menjadi semakin Kondisi tersebut
Panjang (misal 20tahun) dengan denominasi yang tinggi misal efisien dan sempurna (misal menyebabkan terjadinya
100 Miliar kemajuan teknologi disintermediasi (mem-by-
informasi memungkinkan pass Bank) sehingga bank
investor individu bisa dapat melirik jasa
mengakses informasi perbankan lainnya untuk
perusahaan) maka situasi tetap mendapatkan fee.
tersebut membuat peran Contohnya adl penerbitan
• Untuk menjembatani permasalahan tersebut maka pihak Bank perbankan berkurang. L/C atau Letter of Credit
sebagai intermediator menerbitkan tabungan jangka pendek
sehingga bias mengakomodasi keinginan investor kemudian
memberikan pinjaman bersifat jangka panjang kepada
perusahaan sehingga bisa mengakomodasi keinginan
perusahaan.
Kontrak Perjanjian
Obligasi
Surat Perjanjian Kontrak (Indenture) dan
Wali Amanat (Trustee) merupakan kontrak
yg menjelaskan janji (kewajiban)
perusahaan dan hak investor (pembeli
obligasi) diatur secara rinci dalam surat
perjanjian yg disebut sebagai bond
indenture.

Pembeli obligasi biasanya relatif besar


(banyak) dan kebanyakan mengalami
masalah dalam memahami perjanjian
yg ditulis di bond indenture tersebut.
Masalah yg demikian dapat
diselessaikan melalui bond trustee
(perwalian) yang bertugas menjadi
wakil pemegang obligasi.

B. OBLIGASI 7
KONTRAK DASAR a. Nilai Nominal (Nilai Par)
OBLIGASI : ❑ Nilai nominal (disebut juga sebagai nilai Par atau principal
Value atau denominansi) adalah jumlah uang yang akan
dibayarkan oleh perusahaan yang menerbitkan obligasi pada
saat obligasi jatuh tempo.
❑ Nilai obligasi akan dicantumkan dalam sertifikat obligasi
❑ Jika obligasi diperdagangkan di pasar sekunder maka harga
pasar obligasi akan terbentuk dan biasanya berbeda dengan
harga nominal. Kekuatan penawaran dan permintaan akan
menentukan harga pasar dari obligasi tersebut
❑ Nilai nominal obligasi beragam, untuk di Amerika Serikat nilai
nominal obligasi biasnaya ditetapkan %1.000 (seribu dollar
AS), sedangkan di Indonesia nilainya juga beragam mulai dari
Rp 10 juta, Rp 20juta, Rp 50 juta dan lain sebagainya.
❑ Jika tingkat Bunga meningkat sedangkan permintaan obligasi
berkurang maka dapat menurunkan harga. Pada waktu
obligasi dijual pertama kalinya biasanya harga nominal akan
dibuat mendekati harga jual obligasi saat itu.
❑ Jika pemegang obligasi memegang obligasi sampai jatuh
tempo dan memperoleh yield to maturity (tingkat keuntungan)
b. JANGKA WAKTU
Disneyland Corp pernah
Kebanyakan obligasi CONTOH : menerbitkan obligasi berjangka
memiliki jangka waktu dan waktu 90 th. Pada abad ke 19 di
biasanya lebih besar dari Inggris - sebuah perusahaan Sedangkan di Indonesia
satu tahun serta bervariasi, kereta api menerbitkan obligasi jangka waktu obligasi
5 tahun, 10 tahun, dll yg tidak akan pernah jatuh tempo realtif lebih pendek
(disebut consol). Pemegang yaitu sekitar 5 – 10
obligasi tersebut sampai ke anak tahun.
cucunya.
AS menerbitkan surat utang dg
Obligasi = surat pengakuan jangka waktu pendek (<1 th) CONTOH Lain :
utang : disebut sebagai Treasury Bills,
jangka waktu menengah (1-10
th) yg disebut sebagai Notes
atau Treasury Notes, dan
jangka panjang (>10 th) yg
disebut sbg Treasury Bonds, yg
terlama adl 30 th

9
c. PEMBAYARAN BUNGA
Misalkan sebuah perusahan membayar bunga tanggal 1 juli,
kemudian rata-rata bunga deposito bulanan dari bulan
❑ Obligasi bisa membayar bunga dengan jumlah yang sama untuk
Januari sampai bulan Juni adaah 15% maka bunga yang
periodenya (bunga tetap). Dengan bunga tetap,baik investor dibayarkan tgl 1 Juli adalah 15% + 2% = 17%.
maupun perusahaan akan menghadapi risiko perubahan tingkat
bunga. Contoh misal suatu perusahaan menerbitkan obligasi
dengan bunga flat 15%. Jika kerugian bunga naik melebihi 15%
maka perusahaan mengalami kerugian. Sebaliknya jika tingkat
bunga turun menjadi 10% maka investor yang mengalami kerugian.
❑ Untuk menghilangkan risiko perubahan tingkat bunga tersebut Dengan menggunakan bunga mengambang maka
maka perusahaan bisa menawarkan bunga mengambang (floating perusahaan maupun investor bisa menghilangkan risiko
perusahaan tingkat bunga, karena tingkat bunga biasanya
rate atau variable rate). dipengarui oleh inflasi.
❑ Bunga mengambang biasanya menggunakan referensi tertentu.
Contoh misalkan suatu obligasi menawarkan bunga deposito +2%
atau LIBOR +2%. LIBOR adalah London Interbank Offering Rate yaitu
tingkat bunga di pasar uang Eurodollar
❑ Perjanjian yang lebih jelas mengenai mekanisme pembayaran Dengan kata lain obligasi dengan bunga mengambang bisa
bunga mengambang akan ditentukan oleh perjanjian kontrak menghilangkan risiko inflasi untuk perusahaan dan investor.
obligasi. Contoh misalkan pembayaran bunga bisa dibayar dan Karena tingkat bunga bisa berubah-ubah, maka fitur call
disesuaikan setiap semester, bunga deposito merupakan rata-rata untuk obligasi mengambang tidak diperlukan karena obligasi
bunga deposito bulanan selama enam bulan sebelumnya mengambang biasanya tidak memiliki fitur call
10
d. ATAS UNJUK ATAU
TERCATAT

Obligasi bisa dalam bentuk tercatat dan atas


unjuk. Untuk obligasi tercatat, pemegang obligasi
akan dicatat dalam buku perusahan. Sedangkan
obligasi atas unjuk tidak mencatat pemilik obligasi
tersebut.

Otoritas pajak tidak bisa mendeteksi kepemilikan dan


dengan demikian penghasilan bunga, obligasi atas
unjuk. Disamping kelebihan semacam itu, obligasi
atas unjuk mempunyai kelemahan yaitu bias hilang
sehingga kepemilikan berpindah ke yg tidak berhak
dan perusahaan tidak bisa memberitahu pemegang
obligasi jika ada kejadian penting This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
Obligasi bisa juga tidak
Oligasi bisa dijamin dengan
menngunakan jaminan-disebut
aset tertentu yg disebut
sebagai debenture. Jika terjadi
sebagai hipotek (mortage bind).
likuidasi maka pemegang
Obligasi tersebut berhak atas
obligasi ini beserta kreditur
penjualan aset yang dijadikan
umum lainnya memperoleh hak
jaminan apabila perusahaan
atas pembayaran dari hasil
menglami kebangkrutan atau
penjualan aset stelah semua
tidak bisa membayar
utang pajak atau utang
kewajibannya.
pegawai dilunasi.

Untuk subordinate debenture,


Jenis obligasi lain adalah
jika terjadi likuidasai maka
subordinate debenture. Obligasi
pemegang utang wesel akan
ini disubordinasikan terhadap
dibayar lebih dulu baru
debenture, apabila terjadi
kemudian disusul subordinated
likuidasi perusahaan maka
debenture jika masih ada sisa,
pemegang obligasi tersebut
dari segi risiko jenis obligasi ini
akan memperoleh pembayaran
sangat tinggi risiko disusul
setelah pemegang obligasi
debenture dan hipotek yg
debenture telah terbayar
terakhir.
KARAKTERISTIK CALL
❑ Dalam obligasi dengan karakteristik call, ❑ Misalkan ada 2 jenis obligasi dimana (1) tidak memiliki karakteristik call, dan
perusahaan yang menerbitkan obligasi yang ke (2) memiliki karekteristik call. Obligasi pertama memiliki karekteristik
sebagai berikut : nilai nominal Rp 10.000,- dengan kupon bunga 15% dan jangka
semacam ini memiliki hak untuk melunasi waktu 5 tahun. Jika tahun depan ada 2 kemungkinan dengan probabilitas masing-
obligasi sebelum jatuh tempo. Praktek semacam masing 50% yaitu turun menjadi 10% dan tingkat bunga menngkat menjadi 20%.
ini disebut juga sebagai refunding (call) Sedangkan harga obligasi saat ini merupakan Present Value dari aliran kas
mendatang maka untuk masing –masing kemungkinan harga obligasi dapat
❑ Perusahaan yg melakukan refunding pada saat dihitung sebagai berikut :
tingkat bunga menurun karena bisa menghemat.
1 2 3 4
❑ Misalkan pada saat mengeluarkan obligasi, 1.500 1.500 1.500 1.500
𝑃10% = 1.500 + + = 13.085
tingkat bunga adalah 15% dengan jangka waktu 1,1 1,1 1,1 1,1
15tahun, nah pada tahun ke-6 tingkat bunga di
pasar menurun menjadi 10%. Perusahaan bisa 1.500
1
1.500
2
1.500
3
1.500
4
melunasi obligasi yang lama (yang menawarkan 𝑃20% = 1.500 + + = 10.206
1,2 1,2 1,2 1,2
bunga 15%) dan kemudian menerbitkan obligasi
baru dengan tingkat bunga 10%
❑ Karena masing-masing memiliki probabilitas 50%, harga obligasi yang
❑ Dengan cara tersebut perusahaan bisa diharapkan untuk tahun depan adalah Rp 11.646,00 ((0,5 x 13.085) + (0,5 x 10.206))
menghemat 5% per tahun selama 10tahun (sisa
jangka waktu) ❑ Jika perusahaan menerbitkan obligasi yg mempunyai fitur call maka harga call
ditetapkan menjadi Rp 11.000 (premium call), call biss dilakukan mulai tahun
depannya.

13
❑ Misalkan ada 2 jenis obligasi dimana (1) tidak memiliki karakteristik call, dan yang ke (2) memiliki karekteristik call. Obligasi pertama memiliki
karekteristik sebagai berikut : nilai nominal Rp 10.000,- dengan kupon bunga 15% dan jangka waktu 5 tahun. Jika tahun depan ada 2 kemungkinan
dengan probabilitas masing-masing 50% yaitu turun menjadi 10% dan tingkat bunga menngkat menjadi 20%. Sedangkan harga obligasi saat ini
merupakan Present Value dari aliran kas mendatang maka untuk masing –masing kemungkinan harga obligasi dapat dihitung sebagai berikut :
𝐹𝑉
RUMUS Present Value (Kembali Ke mata Kuliah Manajemen Keuangan-semester 3) 𝑃𝑉 =
1+𝑟 𝑛
15%
𝐹𝑉 = x10.000 = 1.500
100% 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500
10 𝑃 10% = 0
+ 1
+ 2
+ 3
+
𝑟1 = 10% → 𝑎𝑙𝑖𝑎𝑠 = 0,1 JAWAB 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 4
100
𝑟1 = 10% → 𝑀𝑎𝑘𝑎 1 + 𝑟 = 1 + 0,1 = 1,1 1.500
𝑃10% = = 1.500
1,1 0

1.500 1.500 1.500 1.500


𝑃10% = 1.500 + + + + = 13.085
1,1 1 1,1 2 1,1 3 1,1 4

20
𝑟2 = 20% → 𝑎𝑙𝑖𝑎𝑠 = 0,2
100
𝑟2 = 20% → 𝑀𝑎𝑘𝑎 1 + 𝑟 = 1 + 0,2 = 1,2

1.500 1.500 1.500 1.500


𝑃20% = 1.500 + + + + = 10.206
1,2 1 1,2 2 1,2 3 1,2 4
14
PEMBATASAN : PEMBATASAN POSITIF :
1. Perusahaan harus memelihara batas minimum modal kerja atau minimum rasio
lancar tertentu. Contoh : peminjam harus mempunyai rasio lancar sebesar 2 : 1
Pembatasan kontrak obligasi atau 3 : 1 tergantung dari jenis usahanya. Disamping itu ketentuan modal kerja
ditujukan untuk menghindari situasi minimal juga bisa diajukan.
yang bisa merugikan pemegang 2. Perusahaan harus menyerahkan laporan keuangan secara periodik ke pemberi
obligasi. Situasi yang dimaksud pinjaman.
adalah kemungkinan tidak
terbayarnya pinjaman yang semakin
tinggi atau tindakan yang bisa
menurunkan nilai pinjaman PEMBATASAN NEGATIF :
1. Pembatasan atas pembayaran dividen yang bisa dibayarkan oleh perusahaan
ke pemegang saham.
2. Perusahaan tidak bisa menjaminkan asetnya ke pemberi pinjaman (kreditor)
Karena pemegang utang dan yang lain.
pemegang saham (yang bergabunng 3. Perubahan manajemen harus dilaporkan ke pemberi pinjaman (Lembaga
dengan manajer) mempunyai pola keuangan).
penerimaan kas (pay-off structure)
4. Perusahaan tidak bisa melakukan penggabungan (merger) dg perusahaan lain.
yang berbeda, maka potensi konflik
antara keduanya menjadi terbuka- 5. Perusahaan tidak bisa menjual atau menyewakan asetnya tanpa izin kreditor.
konflik keagenan) 6. Perusahan tidak bisa menambah utang jangka panjangnya kecuali atas izin dari
kreditor.
7. Sewa guna (leasing) tidak boleh dilakukan melebihi batas tertentu.
SINKING FUND RATING OBLIGASI
❑ Perjanjian obligasi mengharuskan perusahaan
menyimpan uang yang disiapkan sebegai ❑ Rating obligasi dan juga CP di Indonesia
pelunasan. Dana tersebut dimakan sinking fund. didirikan oleh PT Pemerinta Efek Indonesia
❑ Bisanya jumlahnya sama tiap periodenya tetapi (PEFINDO) yg didirikan pada tahun 1993.
bias juga berbetuk kas yg nomnalnya berubah-
❑ Rating dilakukan untuk mengevaluasikan
ubah
risiko instrument utang, dengan demikian
❑ Sinking fund merupakan rekening khusus yang saham tidak dirating oleh Pefindo.
dipisahkan dari rekening lainnya dan
perusahaan tdk boleh menggunakan sinking ❑ Manajer keuangan berkepentingan
fund untuk keperluan lain. terhadap rating obligasi karena investor
atau perusahaan tertentu dalam beberapa
❑ Dengan sinking fund perusahaan dapat melunasi situasi diharuskan memegang obligasi
obligasi tidak harus sekaligus pada saat jatuh dnegan investment grade.
tempo. Dan pelunasan tersebut bisa dilakukan
melalui pembelian di pasar terbuka (jika ❑ Perusahaan yg memiliki rating baik (risiko
obligasi diperjualbelikan di pasar sekunder), rendah) bias mengeluarkan obligasi
bias juga mellaui pelunasan langsung dengan bunga yang lebih rendah. Dengan
menggunakan opsi call jika obligasi tersebut demikian perusahaan tersebut bisa
mempunyai ketentuan call (pelunasan awal) menghemat biaya.

16
Tabel 1. Rating Obligasi

Peringkat obligasi Kemampuan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjang

idAAA Superior, peringkat tertinggi


idAA Sangat kuat
idA Kuat
idBBB Memadai
idBB Agak lemah
idB Lemah
idCCC Rentan
idSD Gagal sebagian
idD Gagal bayar (default)
Peringkat dari idAAA sampai idB dapat dimodifikasi dengan tambahan tanda plus (+) atau minus (-)
untuk menunjukkan kekuatan relatif dalam kategori peringkat. Ini disebut rating outlook.
Positive Peringkat bisa ditingkatkan
Negative Peringkat bisa diturunkan
Stable Peringkat mungkin tidak berubah
Developing Peringkat bisa dinaikkan atau diturunkan
Tabel 2.
Yield Treasury Bond dan Obligasi Perusahaan
Keterangan :
❑ Obligasi dengan rating yg kebih rendah akan mempunyai Tahun T-Bond AAA AA A BAA
yieod yang lebih tinggi (trade off risiko dg return/tingkat 1981 12,8% 14,17% 14,75% 15,29% 16,04%
keuntungan)
❑ Contoh pad atahun 1982 ada perbedaan (spread) antara 1982 12,23 13,79 14,41 15,43 16,11
yield AAA dengan BAA sebesar 2,32% (16,11 -13,79), 1983 10,84 12,04 12,42 13,10 13,55
sedangkan pada tahun 1989 perbedaa yg terjadi adalah
1984 11,99 12,71 13,31 13,37 14,19
0,92% (10,18-9,26)
❑ Pada tahun dimana kondisi perekonomian membaik spread 1985 10,75 11,37 11,82 12,28 12,72
tersebut cenderung mengcil. Sedangkan pada tahun 1986 8,14 9,02 9,47 9,95 10,39
dimana kondisi memburuk, tingkat ketidakpastian menjadi
1987 8,64 9,38 9,68 9,99 10,58
tinggi, spread semakin besar.
❑ Spread antara yield obligasi risiko orendah dan risiko 1988 8,98 9,71 9,94 10,24 10,83
tinggi sering dilihat sebagai indicator risiko. Jika 1989 8,58 9,26 9,46 9,74 10,18
perekonomian memburuk, ketidakpastian akanmeningkat
Rata-rata 10,34 11,27 11,70 12,20 12,73
maka risiko secaar umum ikut meningkat dan spread juga
Sumber : Buku Mamduh hanafi
akan meningkat, berlaku untuk sebaliknya.

18
1. Obligasi Tanpa Kupon
Jenis Obligasi : (Zero Coupon)
❑ Obligasi semacam ini membayarkan bunga tertentu sampai saat jatuh tempo.
❑ Contoh : misalkan perusahaan menawarkan obligasi zero coupon dengan
nilai nominal Rp 10juta, jangka waktu 5tahun dan tingkat bunga saat ini
adalah 15%. Hitunglah harga yang pantas untuk obligasi tersebut.
❑ Jawab :
10juta
P= = Rp 4.971.767
5
1 + 0,15
❑ Keterangan : harga yg pantas untuk obligasi tersebut adalah Rp 4,971 juta.
Perusahaan akan menetapkan harga tersebut pada saat menerbitkan
obligasi tersebut.
❑ Obligasi tanpa bunga bisa memberi sinkronisasi antara pengeluaran dg
pemasukan apabila kebutuhan kas bisa diperkirakan dg tepat.
❑ Obligasi tanpa bunga tdk bias digunakan untuk mensinkronkan kebutuhan
masa mendatang, jika jumlah kebutuhan yg kita hitung adl kebutuhan riil
(kebutuhan yg disesuaikan dg inflasi).
❑ Obligasi tanpa bunga memiliki keuntungan karena cenderung memiliki
tingkat bunga (yield) yg lebih rendah dibanding obligasi dg bunga.
❑ Meskipun nampaknya tidak ada biaya bunga (eksplisit) yg diperoleh investor, tetapi biasanya untuk ketentuan pajak, bunga harus
dihitung.
❑ Contoh : misalkan investor membeli obligasi bunga tanpa bunga dengan nilai nominal Rp 10juta, bunga di pasar adalah 15% jangka
waktu 5 tahun. Maka perhitungan bunga untuk obligasi tanpa bunga bisa dilihat dalam tabel 3 di bawah ini, sebagai berikut :

Tabel 3. Perhitungan Bunga untuk Obligasi Tanpa Kupon


Tahun PV Akhir Tahun PV Awal Tahun Bunga (1) – (2)
(1) (2) (3) (4)
1 5.717.532 4.971.767 745.765
2 6.575.162 5.717.532 857.630
3 7.561.437 6.575.162 986.274
4 8.695.652 7.561.437 1.134.216
5 10.000.000 8.695.652 1.304.348
5.028.233

Catatan :
❑ Kolom (3) tahun 1 adalah harga obligasi tanpa bunga di awal tahun (Rp 10juta/ 1 ,15 5
❑ Kolom (2) tahun 1 dihitung sebagai 4.971.767 (1,15) = 5.717.532
❑ Kolom (4) tahun 1 (bunga) dihitung sebagai 5.717.532 – 4.971.767 = 745.765
2. Obligasi Junk Bond
Jenis Obligasi : (Obligasi Sampah)
❑ Obligasi semacam ini memiliki rating BBB (S&P) atau BAA
(Moodys’s) atau lebih tinggi disebut juga sebagai obligasi
dengan investment grade.
❑ Jika obligasi memiliki rating di bawah BBB atau BAA maka
obligsi tersebut dinamakan sebagai obligasi sampah (junk
bond) atau low grade bond atau high yiels bond
❑ Junk bond terdiri dari 2 jenis :
1) Obligasi yg memiliki rating baik pada mulanya
(investment grade) kemudian rating perusahaan
turun menjadi di bawah investment grade (sering
disebut sebagai fallen angels)
2) Obligasi yg sejak awal diterbitkan memiliki rating di
bawah investment grade.
❑ Awal mulanya pasar junk bond didominasi oleh fallen
angels khususnya untuk membantu sektor yang tumbuh
pesat dan risiko juga tinggi), tetapi pada tahun 1980 an
junk bond banyak digunakan untuk pendanaan merger
dan akuisisi
3. Obligasi Pendapatan

Obligasi ini mirip dengan obligasi


biasa, perbedaanya adalah pada
pembayaran bunga. Bunga
dibayarkan kepada pemegang
obligasi (kreditor) jika pendapatan
perusahaan mencukupi.

Di pihak lain pembayaran bunga


memberi manfaat penghematan
pajak sama seperti obligasi biasa.
Jika memang obligasi pendapatan
menguntungkan mengapa
perusahaan tidak menerbitkan
obligasi yang sebanyak-banyaknya?
Persyaratan Listing
Obligasi
1) Bapepam menyetujui listing obligasi perusahaan tersebut. ❑ Obligasi bisa dijual lanngsung
2) Laporan keuangan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di ke investor dan cara tersebut
Bapepam dengan opini wajar tanpa syarat untuk tahun fiskal sebelumnya biasa disebut sebagai private
3) Nilai nominal obligasi yang dicatatkan minimal Rp 25 Miliar placement
❑ Disamping itu obligasi bisa
4) Tenggang waktu dari aplikasi sampai ke tanggal efektif listing tidak boleh dicatatkan (listing) di Bursa
lebih dari enam bulan. Umur obligasi yang tersisa minimum empat tahun. Keuangan.
5) Perusahaan telah beroperasi minimal tiga tahun
6) Perusahaan telah memperoleh keuntungan selama dua tahun fiskal
sebelmunya dan tidak mengalami kerugian tahun lalu.
7) Anggota direksi mempunyai reputasi yang baik
C. PINJAMAN DARI LEMBAGA
KEUANGAN Pedoman 3R
❑ Pinjaman langsung bisa diperoleh melalui Lembaga Return
keuangan (Bank) atau Lembaga on bank seperti
• berkaitan dengan hasil yang diperoleh dari
perusahan asuransi atau dana pension.
penggunaan kredit yang diminta, apakah kredit
❑ Istilah term loan atau private placement sering tersebut bisa menghasilkan return (pendapatan) yg
digunakan untuk pinjaman langsung tersebut. memadai untuk melunasi bunga dan utangnya
❑ Pinjaman langsung dari Lembaga keuangan biasanya
memiliki beberapa karakteristik yaitu adanya Repayment Capacity
amortisasi dan adanya jaminan. • Berkaitan dengan kemampuan
❑ Amortisasi pinjaman adalah melunasi pinjaman perusahaan mengembalikan
secara bertahap, dengan tujuan untuk mengurangi pinjaman dan bunganya pada saat
beban pembayaran yang terlalu besar. pembayaran tersebut jatuh tempo
❑ Amortisasi tidak dijumpai pada obligasi meskipun
ada sinking fund yang memiliki tujuan hamper sama Risk –Bearing Ability
dengan amortisasi • Berkaitan dengan kemauan perusahaaan menanggung risiko atau
❑ Dalam dunia perbankan dikenal istilah 3R dan 5C ketidakpastian yang berkaitan dengan penggunaan kredit tersebut.
dalam pemberian kredit Jaminan merupakan hal yang perlu dipertimbangkan oleh kredtor
dalam kaitannya dengan risk bearing ability

24
❑ Menunjukkan kemampuan pemiinjam untuk memenuhi
kewajibannya. Kemampuan tersebut lebih berkaitan
Pedoman 5C dengan sifat dan watak
Dalam Pemberian Kredit
❑ Menunjukkan kemampuan peminjam untuk melunasi
kewajiban utangnya melalui pengelolaan perusahannya
dengan efektif dan efisien, bisa dilihat dari data masa lalu.

❑ Menunjukkan posisi keuangan perusahaan (peminjam)


secara keseluruhan. Kondisi keuangan bisa dilihat melalui
analisis keuangan seperti analisis rasio.

❑ Adalah aset yang dijaminkan untuk suatu pinjaman. Jika


karena suatu hal pinjaman tidak bisa dikembalikan maka
jaminan bisa dijual untuk menutup pinjaman tersebut.

❑ Adalah sejauh mana kondisi perekonomian mempengaruhi


kemampuan mengembalikan pinjaman. Jika kondisi
perekonomian memburuk, kemungkinan perusahaan
menngalami kesulitan keuangan akan semakin tinggi.

25
Kelebihan
Pinjaman Langsung

Peminjam tidak perlu melalui proses pendaftaran


dan evaluasi yang panjang seperti halnya jika
perusahaan akan menerbitkan obligasi. Biaya Waktu yang diperlukan bisa menjadi lebih singkat
disclosure (pengungkapan informasi) dan floation dibandingkan dengan penerbitan obligasi.
cost (penerbitan surat berharga) bias dihindari oleh
peminjam langsung

Karena hanya berhadapan dengaa satu Lembaga Karena hubungan dengan Lembaga keuangan bisa
keuangan (atau beberapa jika mengunakan terjalin dengan baik, perusahaan bisa meminjam
sindikasi, tetapi lebih sedikit dibandingkan dengan dengan cepat. Terutama jika ada kebutuhan
pembeli obligasi), perusahan peminjam mempunyai mendadak, perusahaan bisa dengan cepat dapat
fleksibilitas yang tinggi memperoleh pinjaman

26
27
D. SAHAM PREFEREN Kekurangan Saham Preferen :

❑ Saham preferen merupakan bentuk saham tetapi memiliki Karena saham preferen bukan merupakan utang,
karakteristik obligasi penggunaan utang bisa dilakukan oleh perusahaan.
❑ Pemegang saham preferen mendapatkan keuntungan berupa Rasio utang terhadap total aset/total modal tiak akan
dividen tetapi dividen tersebut seperti Bunga yaitu bertambah jika saham preferen digunakan.
besarannya tetap
❑ Dividen yang diterima biasanya sejumlah persentase tertentu
dari nilai nominal saham preferen untuk setiap periode.
Berbeda dengan utang, jika dividen saham tidak
❑ Apabila dividen saham preferen tidak dibagikan maka dividen dibayarkan maka perusahaan tidak bias
bias diakumulasikan sampai terbayar semuanya. Saham dibangkrutkan. Perusahaan tidak mempunyai
preferen dg karakteristik tersebut disebut sebagai saham kewajiban untuk membayarakan dividen saham
preferen kumulatif. preferen.
❑ Apabila dividen saham preferen tidak dibayar mak dividen
pemegang saham biasa tidak bias dibayarkan atau pemegang
saham preferen bias meminta hak voting. Kendali atas perusahaan biasanya masih di tangan
❑ Pada awal penerbitan, harga jual saham preferen yg pemegang saham, sehingga hak suara pemegang
ditetapkan akan mendekati harga nominalnya. saham tidak berkurang (dilusi) jika saham preferen
❑ Jika dijual di pasar sekunder maka harga pasar saham diterbitkan
preferen akan berfluktuasi
Latihan 1 :

❑ Misalkan ada 2 jenis obligasi dimana (1) tidak memiliki karakteristik call, dan yang ke (2)
memiliki karekteristik call. Obligasi pertama memiliki karekteristik sebagai berikut : nilai
nominal Rp 45.000,- dengan kupon bunga 18% dan jangka waktu 4 tahun. Jika tahun depan
ada dua kemungkinan dengan probabilitas masing-masing 75% yaitu turun menjadi 25% dan
tingkat bunga meningkat menjadi 30%. Sedangkan harga obligasi saat ini merupakan
Present Value dari aliran kas mendatang maka hitunglah masing-masing kemungkinan
harga obligasi tersebut.

29
Latihan 2 :
1) Misalkan perusahaan menawarkan obligasi zero coupon dengan nilai
nominal Rp 75juta, dengan jangka waktu 6 tahun dan tingkat bunga saat
ini adalah 12%. Hitunglah harga yang pantas untuk obligasi tersebut.
2) Jika seorang investor berminat membeli obligasi bunga tanpa bunga
dengan nilai nominal Rp 125juta, dan bunga di pasar adalah 20% jangka
waktu 5 tahun. Maka buatlah perhitungan bunga untuk obligasi tanpa
bunga dengan keterangan tersebut.

30
TERIMA KASIH

31

Anda mungkin juga menyukai