Anda di halaman 1dari 16

PENANDAAN

BAB JANGKA
PANJANG 2
16 (PENILAIAN
OBLIGASI)
Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang
menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh
tempo di masa mendatang disertai dengan pembayaran bunga secara periodik. Jumlah tetap
yang dibayar pada waktu jatuh tempo (maturity) merupakan pokok pinjaman (principal)
obligasi, yang juga disebut nilai nominal atau nilai pari (par value atau face
value).Pembayaran bunga periodik disebut kupon (coupon). Obligasi biasanya dijual di pasar
obligasi dan memiliki harga pasar yang dapat berubah setiap saat. Obligasi adalah satu
sekuritas yang berdasarkan pada IOU dari penerbitnya. Obligasi ini tidak menawarkan hak
istimewa kepada pemilik perusahaan. Contohnya, 10 tahun obligasi AT & T memberikan hak
untuk menerima pembayaran kupon atau bunga secara periodik dan pokok atau face value
pada saat jatuh tempo. Pemegang obligasi tidak memiliki suara dalam pengambilan
keputusan di perusahaan.
Banyak obligasi adalah Fixed-Rate Bond atau sekuritas yang berpendapatan tetap karena
perjanjian pembayarannya berbentuk kontraktual dan tetap sepanjang waktu. Bagaimana pun
beberapa obligasi membayar dalam bentuk variabel income dan mengacu pada Floating-Rate
Bond. Jangka waktu obligasi tidak terlalu lama dan tidak terdapat risiko kebangkrutan, secara
umum risiko dari obligasi itu tergolong rendah dengan return yang rendah pula. Biasanya
obligasi kurang liquid daripada saham dan umumnya relatif tinggi cashflow secara periodik
(untuk membayar bunga kepada pemegang obligasi)

1
Obligasi Ketika sebuah perusahaan pemerintah ingin meminjam uang dari publik dalam
basis jangka panjang perusahan atau pemerintah tersebut biasanya akan melakukannya
dengan menerbitkan atau menjual sekuritas utang yang biasanya disebut dengan obigasi,
(Ross, Wes dan Jordan, 2009:280). Fahmi (2011:42) mendefinisikan obligasi kedalam 3(tiga)
pengertian yaitu :
a. Bond (obligasi) merupakan janji tertulis dari sebuah perusahaan pemerintah, atau
lembaga keuangan lainnya untuk membayarsebanyak nilai nominal pada waktujatuh
tempo.
b. Bond (obligasi) adalah sekuritas utang jangkah panjang yang diterbitkan oleh
sebuahperusahaan, atau pemerintah yang memiliki suku bunga dan tanggal jatuh tempo
yang tetap.
c. A dictionary of economics, business & finance memberikan definisi obligasi sebagai
persetujuan atau perjanjian tertulis yang telah ditetapkan pemerintah atau selainnya.
Penjanjian ini menjelaskan bahwa perusahaan mesti membayar sejumlah harta dan bunga dan
tanggal yang telah ditetapkan. Penjanjian antara 2 orang atau lebih, bertujuan agar salah
satupihak mesti mempunyai kewajiban yang akan membayar utang kepadapihak lain.
Alasan yang mendasari pada saat individu atau suatu organisasi ingin membeli obligasi,
(Fahmi, 2011:43) yaitu:
a. Membeli obligasi jauh dari risiko, karena tingkat suku bunganya tetap (tidak
berubah).
b. Obligasi diterbitkan oleh institusi yang memiliki badan hukum yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan, serta memiliki mekanisme penyelesaian pada saat bermasalah.
c. Seorang investor membeli obligasi dapat mempertahankan obligasiyang dimilikinya
hingga jatuh tempo tiba dan selanjutnya mengambil atau memperoleh pendapatan
tersebut untuk di investasikan kembali.
d. Jika pemegang obligasi merasa terdesak oleh kewajiban untuk membayar utang,
karena faktor tagihan dari pihak lain, maka ia dapat meminjamkan obligasinyatersebut
sebagai jaminan hinggautang tersebut dilunasi.
e. Kemampuan suatu institusi dalam berbagai jenis obligasi yang berasal dari berbagai
perusahaan, negara, dan pemerintah daeraah bagian akan memberi pengaruh kepada
penilaian publik terhadap kapasitas finansial perubahan yang dianggap kuat, atau dengan
kata lain perusahaan akan naik.

2
1. karakteristik obligasi
Secara umum karakteristik obligasi dapat dilihat dari beberapa hal seperti berikut,
(Tandelilin, 2001:136):
a. Nilai intrinsik
Nilai intrinsik suatu obligasi merupakan nilai teroritis dari satu obligasi oleh karena
itu beberapa penulis sering menilai nilai intrinsik obligasi sebagai nilai obligasi. Nilai
intrinsik diperoleh dari hasil estimasi nilai saat ini (present value) dari semua aliran kas
obligasi di masa yang akandatang. Nilai obligasi dipengaruhi oleh tingkat kupon yang
diberikan waktu jatuh tempo dan nilai prinsipalnya. Kupon obligasi,
menunjukkanbesarnya pendapatan bunga yang akan diperoleh oleh pemegang obligasi
dari penerbit obligasi (emiten) selama umur obligasi. Waktu jatuh tempo suatu obligasi
menunjukkan umur suatu obligasi. Ada dua tipe jatuh tempo obligasi. Kupon biasanya
akan dibayarkan oleh emiten secara periodik dan sering disebut dengan pendapatan
kupon, pendapatan bunga atau yield nominal. Waktu jatuh tempo suatu obigasi
menunjukkan suatu obligasimenunjukkan umur obligasi. Ada dua tipe jatuh tempo
obligasi. Tipe yang paling umum adalah tipe tern bondyaitu obligasi yang mempunyai
satuwaktu jatuh tempo. Sedangkan tipe yang lain adalah tipe serial obligation bond yaitu
obligasi yang mempunyai waktu jatuh tempo lebih dari sekali. Nilai pasar atau niai
prinsipal adalah nilai pokok obigasi yang ditentukan oleh emiten sekuritas pada saat
obligasi tersebut ditawarkan emiten pada investor perlu diingat nilai par berbeda dengan
nilai pasar obigasinya. Nilai pasar obligasi akan tercermin pada harga pasar obligasi.
Nilai pasar obligasi bisa lebih besar atau lebih kecil dari nilai par obligasi (besarnya
tetap), karena nilai pasarbisa berubah-ubah karena pengaruh perbedaan kupon dan tingkat
suku bunga pasar.
b. Tipe penerbitannya
Obligasi memiliki tipejaminan (collateral) dan urutan klaim yang berbeda-beda.
Emiten bisa menerbitkan obligasi denganmenggunakan jaminan aset rill tertentu yang
dimiliki perusahaan atau pun tanpa mengunakan jaminan. Obligasitanpa jaminan
biasanya diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang kreabilitasnya baik. Disamping
itu,perusahaan bisa juga menerbitkan obligasi denganurutan klaim yang berbeda. Ada dua
jenis obligasi berdasarkan karakteristikini yaitu: obligasi senior dan obligasi yunior.
Obligasi yang memberikan hak perioritas pertama atas klaim aset perusahaan ketikan
terjadi masalah lekuiditas,disebut dengan obligasi senior. Sedangkan obligasi yunior atau
obligasi subordinat adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya setelah
klaim/hak pemegang obligasi senior terpenuhi.

3
c. Bond indentures
Indentures adalah dokumen legal yang memuat hak-hak pemegang obligasi maupun
emiten obligasi. Dokumen tersebut memuat spesifikasitertentu seperti jatuh tempo
obligasi, waktu pembayaran bunga dan pembatasan pemberian deviden kepadapemberi
saham. d. Call provision Call provision adalah hak emiten obligasi untuk melunasi
obligasi sebelum waktu jatuh tempo. Call provision akan dilaksanakan oleh emiten jika
tingkat suku bunga pasar dibawah tingkat kupon obligasi. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi biaya modal perusahaan akibat kewajiban membayar bunga diatas bunga
pasar yang berlaku.

2. Jenis-Jenis Obligasi
Ada beberapa jenis obligasi yang biasanya diperdagangkan dipasar dan masing-
masing jenis obligasi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama yang
lainnya. Menurut Tandelilin (2001:138) beberapa jenis dan karakteristik obligasi yang
biasanya diperdagangkan di pasar modal:
a. Obligasi dengan jaminan (mortage bonds) adalah obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan dengan menggunakan jaminan suatu aset rill. Sehingga bila
perusahaan mengalami kegagalan memenuhi kewajibannya maka pemegang
obligasi berhak mengambil aset tersebut. Perusahaan juga bisa menerbitkan
obligasi yunior atau second mortage bond yaitu obligasi yang menggunakan
jaminan aset rill yang sama dengan obligasi yang diterbitkan sebelumnya.
b. Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured bond) adalah obligasi yang
diterbitkan dengan menggunakan jaminan aset rilltertentu. Sama halnya dengan
mortage bond perusahaan juga bisamenerbitkan obigasi tanpa jaminan lagi setelah
obligasi tanpa jaminan atau disebut sebagai subordinated (yunior) debentures.
c. Obligasi konversi merupakan obligasi yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk mengkonversi obligasi tersebut dengan sejumlah
sahamperusahaan pada harga yang telah ditetapkan. Sehingga pemegang obligasi
mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain. Di sisi lain perusahaan
akan memiliki keuntungan karena umumnya obligasi konversi memberikantingkat
kupon yang relatif rendah dibanding dengan obligasi biasa.
d. Obligasi disertai warrant. Dengan adanya waran, maka pemegang obligasi
mempunyai hak untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah
ditentukan. Sama halnya dengan obligasi konversi pemegang obligasi dengan
waran mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain jika saham
mengalami kenaikan.

4
e. Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan
pembayaran bunga. Obligasi tanpa kupon pada umumnya ditawarkan harga nilai
pasarnya (ada discount), sehingga investor akan memperoleh keuntungan dari
nilai perbedaan harga pasar dan nilai par obligasi pada saat obligasi tersebut
dibeli.

3. Ukuran Perusahaan
Sawir, Agnes (2004:101) menyatakan Ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan
dari struktur keuangan keuagan dalam hampir setiap studi dan untuk sejumlah alasan berbeda.
Pertama, ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan memperoleh dana dari
perusahaan modal. Perusahaan kecil biasanya kekurangan akses ke pasar modal yang
terorganisasir baik obligasi maupun saham.kaalaupun mereka mempunyai akses, biaya
peluncuran (flotasion cost) dari sejumlah kecil sekuritas dapat menjadi penghambat. Jika
penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat
dipasarkan sehingga membutukan penentuan harga sedemikian rupa agar investor memperoleh
hasil yang memberikan return lebih tinggi secara signifikan.
Kedua, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar menawar (bergaining Power)
dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya, dapat memilih pendanaan dari berbagai
bentuk utang termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan yang
ditawarkan perusahaan kecil.semakin besar jumlah uang yang terlihat semakin, besar
kemungkinan pembuatan kontrak yang di rancang sesuai dengan preferensi kedua pihaksebagai
ganti dari kontrak penggunaan hutang.
Ketiga, ada kemungkinanpengaruh sekala dalam biaya dan return membuat perusahaan
yang lebihbesar akan memperoleh lebih banyak labah. Akhirnya ukuran diikuti oleh karakteristik
lain yang mempengaruhistruktur keuangan, yaitu perusahaan kecil sering tidak mempunyai
stafkhusus, tidak menggunakan rencana keuangan, dan tidak mengembangkan sistim akutansi
mereka menjadi suatu sistem imformasi manajemen. Ukuran perusahaan dapat ditentukan
berdasarkan laba, aktiva, tenaga kerja dan lain-lain, yang semuanya berkorelasi tinggi. Elton dan
Gruber (1995) dalam Almilia, Luciana Spica, dan Devi,Vieka (2006) berpendapat perusahaan-
perusahaan besar kurang berisiko dibandingkan perusahaanperusahaan kecil karena perusahaan
kecil memiliki risiko yang besar dan apabilahsemakin besar perusahaan, potensi
mendiversifikasikan risiko nonsistematik juga semakin besar sehingga membuat risiko
perusahaan tersebut menurun

4. Risiko Obligasi
5
a. Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk)
Risiko yang timbul bagi pemilik obligasi dari tingkat bunga yang berfluktuasi
disebutrisiko tingkat bunga, (Ross, Wes dan Jordan, 2009:285). Brigham dan Hauston
(2009:365) mengatakan beberapa risiko tingkat bunga dari sebuah obligasi akan tergantung
pada seberapa sensitif harganya terhadap perubahan tingkat bunga. Sensitivitas ini
berhubungan langsung dengan dua hal: waktu jatuh tempo dan tingkatkupon.
Eksposurterhadap risikotingkat suku bunga akan lebih tinggipada obligasi dengan waktu
jatuhtempo yang lebih panjang daripadaobligasi yang akan jatuh tempo tidakbeberapa lama
lagi. Hal-hal yang perludiingat dalam melihat sebuah obligasi yaitu, (Ross, Wes dan Jordan,
2009:285):
- Jika semua hal dianggap sama, semakin lama waktu jatuh tempo, maka risiko tingkat
bunganya semakin tinggi.
- Jika semua hal dianggap sama, semakin rendah tingkat kupon, maka risiko tingkat
bunganya semakin besar.
b. Risiko Tingkat Investasi Kembali (Reinvestment Rate Risk)
Risiko terjadinya penurunan pendapatan akibat turunnya tingkat suku bunga disebut
risiko tingkatinvestasi kembali (reinvestment rate risk), dimana artim penting dari risiko
ini telah ditunjukkan kepada seluruh pemegang obligasi selama bertahun-tahun
belakangan ini sebagai akibatdari terjadinya penurunan tingkat suku bunga yang tajam
sejak pertengahan tahun 1980-an. Risiko ini juga akan tinggi pada obligasi dengan masa
jatuh tempo yang singkat, karena semakin singkat jatuh tempo suatu obligasi, maka akan
semakin sedikit jumlah tahun ketika tingkat suku bunga yanglama yang relaif tinggi akan
diterima,dan semakin cepat dana tersebut akan harus diinvestasikan kembali pada tingkat
suku bunga yang lebih rendah, (Brigham dan Hauston, 2009:369)

5. Model Penilaian Obligasi

Untuk menentukan besarnya tingkat pengembalian dari suatu obligasi sampai jatuh
tempo, digunakan dua pendekatan yaitu : metode singkat dan metode nilai sekarang.

Nilai Obligasi yang memiliki jatuh tempo.

1. Metode singkat (Short cut formula)


Metode singkat digunakan untuk menghitung Yield to Maturity (YTM) hasil yang
dimiliki pemegang obligasi jika dimiliki sampai jatuh tempo, dihitung dengan cara :

Dimana :
YTM : keuntungan obligasi sampai jatuh tempo
i : tingkat bunga per tahun dalam rupiah
N : nilai nominal obligasi

6
P : harga pasar obligasi yang terjadi
N : umur obligasi

Contoh :
Obligasi PT. SEHAT dengan nilai nominal per lembar Rp 10.000, harga pasar obligasi Rp
9.000 umur obligasi 10 tahun bunga 10% per tahun, tingkat pengembalian obligasi sampai
dengan jatuh tempo dihitung sebagai berikut :

=
TYM = = 0,1158à 11,58 %

2. Metode Nilai Sekarang (present value)


Menilai pendapatan yang akan diterima oleh pemegang obligasi dimasa yangakan datang
untuk nilai sekarang. Metode ini digunakan untuk mencari nilai kd sebagai pengembalian yang
diharapkan oleh investor sapai suatu obligasi jatuh tempo. Untuk mencari nilai kd adalah dengan
cara coba-coba (trial error) misal dengan prosentase 10% dan 15%. Metode PV àuntuk
menghitung nilai obligasi dengan metode nilai sekarang adalah dengan cara coba-coba (trial
error) misal dengan prosentase 10% dan 15%. Metode PV àuntuk menghitung nilai obligasi
dengan metode nilai sekarang digunakan perhitungan sebagai berikut :

Atau :
Vb = I (PVIFA kd,n) + N (PVIF kd,n)

Dimana :

Vb = nilai obligasi
I = tingkat bunga obligasi dalam rupiah
Kd = rate of return obligasi (YTM)
n = umur obligasi dalam tahun
N = Nilai nominal obligasi (nilai pada saat obligasi jatuh tempo)
t = julah tahun sapai tahun ke t
PVIFA = Present Value Interest Faktor Annuity (nilai sekarang factor bunga anuitas)
PVIF = Present Value Interest Factor (nilai sekarang faktor bunga)

Contoh :
Obligasi PT. SEHAT dengan nilai nominal per lembar Rp 10.000, harga pasar obligasi
Rp 9.000 umur obligasi 10 tahun bunga 10% per tahun, tingkat pengembalian obligasi sampai
dengan jatuh tempo dihitung sebagai berikut :

7
Vb = 909,09 + 826,45 + 751,31 + 683,01 + 620,92 + 564,47 + 513,16 + 466,51 + 424,10 +
385,54 + 3.855,40 = 9.999,96
Vb = 9.999,96 dibulatkan 10.000
NPV = PV dari yield – harga pasar
NPV = 10.000 – 9.000 = 1.000

Cara perhitungan yang lebih cepat adalah dengan menggunakan tabel :

Present value dari bunga = 11.000 x 6,1446 = 6.144,60


Present value dari nilai sekarang = 10.000 x 0,3855 = 3.855,00
= 9.999,60
Dibulatkan 10.000,00

Nilai obligasi apabila kd yang digunakan 15 %

Vb= 869,57 + 756,14 + 657,52 + 571,75 + 497,18 + 432,33 + 375,94 + 326,90 +


284,26 + 241,78 +2.417,80 = 7.431,17

Vb = 7.431,17
NPV = PV dari yield – harga pasar
NPV = 7.431,17 – 9.000 = (1.568,83)

Cara perhitungan yang lebih cepat adalah dengan menggunakan tabel :

Present value dari bunga = 11.000 x 5,0188 = 5.018,80


Present value dari nilai sekarang = 10.000 x 0,2471 = 2.471,00
= 7.489,80

Selisih 58,63à pembulatan angka (2 angka dibelakang koma)

Berdasarkan pada perhitungan tersebut diatas kita cari besarnya nilai kd yang layak dengan
melakukan interpolasi hasil PV dari return (pengembalian) pada kd

Berdasarkan pada perhitungan tersebut diatas kita cari besarnya nilai kd yang layak dengan
melakukan interpolasi hasil PV dari return (pengembalian) pada kd 10 % dan 15 % sebagai
berikut :

Discount Rate PV dari return Selisih PV dari return dengan harga


pasar obligasi

10 % 10.000 10.000
15 % 7.431,17 9.000
5% 2.568,83 1.000

8
Kd 10 % = 10% + ((1.000/2.568,83) x 5%) = 10% + 1.99% = 11,99 %
Jika kita bandingkan dengan metode singkat (short cut formula) ada selisih :

11,99 % - 11,58% = (0,51%)à terjadi karena perbedaan pembulatan angka.

Nilai Obligasi yang tidak memiliki waktu jatuh tempo.

Misal obligasi PT. SEHAT pada contoh di atas tidak memiliki waktu jatuh tempo, maka
nilai obligasi dapat dicari dengan membagi tingkat bunga obligasi yang tertera pada obligasi
dengan bunga pasar yang sedang berlaku. Jadi jika Bunga pasar yang berlaku saat ini sebesar
8%, nilai obligasi PT. SEHAT adalah : 10% x 10.000 = 1.000,00Nilai obligasi = 1.000 : 0,08 =
12.500,00.

Obligasi dijual sebesar nilai Nominal

Jika bunga obligasi sama dengan bunga dipasar, maka obligasi dijual dengan kurs
100 % (sebesar nilai nominal)

Misal :
Pada tanggal 1 Februari 2012 PT. MAJU menertbitkan dan menjual obligasi dengan
nominal Rp 10.000.000,00 yang jatuh tempo 5 tahun yang akan dating dengan bunga per tahun
12 % baik bunga nominal maupun bunga pasar. Pembayaran bunga dilakukan 2 x dalam 1 tahun
(6 bulan sekali) yaitu pada tanggal 1 Februari dan 1 Agustus. Berdasarkan informasi di atas maka
besarnya nilai obligasi dapat dihitung sebagai berikut :

PV Obligasi = PV Pokok + PVA bunga


= (Rp 5.000.000 x PVF 6%. 10) + (6 % x Rp 5.000.000 x
PVAF 6%. 10)
= (Rp 5.000.000 x 0,55839) + (Rp 300.000 x 7,36009)
= 2.791.950 + 2.208.050
= 5.000.000

Obligasi dijual pada tingkat Diskonto

Jika bunga obligasi lebih kecil dari bunga di pasar, maka obligasi dijual pada kurs
di bawah 100 % (pada tingkat diskonto)
Misal pada contoh di atas jika bunga nominal 11 % sedangkan bunga pasar 12 %,
maka nilai obligasi dapat dihitung sebagai berikut :

PV Obligasi = PV Pokok + PVA bunga


= (Rp 5.000.000 x PVF 6%. 10)+(5,5 % x Rp 5.000.000 x PVAF

9
6%.10)
= (Rp 5.000.000 x 0,55839) + (Rp 275.000 x 7,36009)
= 2.791.950 + 2.024.025
= 4.815.975

Obligasi dijual pada tingkat Premium

Jika bunga obligasi lebih besar dari bunga di pasar, maka obligasi dijual pada kurs di atas
100 % (pada tingkat premium) Misal pada contoh di atas jika bunga nominal 13 % sedangkan
bunga pasar 12 %, maka nilai obligasi dapat dihitung sebagai berikut :

PV Obligasi = PV Pokok+ PVA bunga


= (Rp 5.000.000 x PVF 6%. 10)+ (6,5 % x Rp 5.000.000 x PVAF 6%. 10)
= (Rp 5.000.000 x 0,55839) + (Rp 325.000 x 7,36009)
= 2.791.950 + 2.392.029
= 5.183.979.

Penarikan Kembali Obligasi

Obligasi dapat ditari kembali dengan melakukan seluruh pembayaran pada ahir jatuh
tempo, menukarkan obligasi dengan saham, membeli obligasi jika terdapat hak beli atau dengan
pembayaran periodik. Dana untuk penarikan atau pelunasan obligasi meupakan dana yang
ditetapkan untuk melunasi sejumlah surat berharga sebelum jatuh tempo. Penarikan Kembali
obligasi yang menggunakan dan pelunasan dapt dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Perusahaan dapat melakukan pembayaran kas kepada trustee kemudian


membeli obligasi pelunasan pada harga tebus yang ditetapkan harus dibayar
oleh perusahaan penerbit obligasi dengan nilai di atas nominal.
2. Perusahaan membeli obligasi pada pasar terbuka dan menyerahkan sejumlah
obligasi pada trustee.

Perusahaan sebaiknya membeli obligasi pada pasar terbuka sepanjang harga pasar
lebih rendah dari harga tebus dana pelunasannya.

Kegiatan pembelian kembali obligasi yang konstan menambah likuiditas pasar yang
menguntungkan pemegang obligasi.Opsi pelunasan obligasi menimbulkan kerugian bagi
pemegang obligasi, sedangkan amortisasi hutang dan hal-hal lain yang mengurangi risiko atau
meningkatkan likuiditas perusahaan yang memberikan keuntungan bagi pemegang obligasi

6. Yield Obligasi

Dalam obligasi,ada dua istilah yang terkait dengan karakteristik pendapatan suatu
obligasi,yakni yield obligasi (bond yield) dan bunga obligasi(bond interest rate).Bunga
obligasi bias diartikan sebagai harta atau imbalan yang dibayarkan oleh pihak yang

10
meminjam dana,sebagai kompensasi atas ketersediaan investor obligasi meminjamkan
dananya bagi perusahaan emiten obligasi.Sedangkan Yield obligasi merupakan ukuran
pendapatan obligasi yang akan diterima investor,yang cenderung bersifat tidak tetap, hal ini
dikarenakan yield obligasi berkaitan dengan tingkat return yang diisyaratkan investor.
Ada beberapa ukuran yield obligasi yang dapat digunakan oleh investor,yaitu nominal
yield,current yield,yield maturity (YTM),yield to call (YTC) dan realized (horizon)
yield.Masing masing yield tersebut akan mengukur tingkat return obligasi dari sudut
pandang yang berbeda.

Ukuran yield Kegunaan

Nominal Yield Mengukur tingkat Kupon

Current Yield Mengukur tingkat pendapatan sekarang

Yield Maturity Mengukur tingkat return yang diharapkan jika obligasi


disimpan sampai waktu jatuh tempo

Yield to Call Mengukur tingkat return yang diharapkan jika obligasi


dilunasi(call) sebelum waktu jatuh tempo

Realized(horizon) yield Mengukur tingkat return yang diharapkan untuk


obligasi yang akan dijual sebelum jatuh tempo.Yield
ini dihitung dengan menggunakan asumsi tingkat
reinvestasi dan harga jual obligasi.

11
Rumus untuk perhitungan masing-masing yield

Ukuran yield Rumus Keterangan

Nominal Yield Nominal yield sama dengan nominal


kupon suatu obligasi
Current Yield CY = Current yield obligasi
CY = Ci / Pm Ci = Pembayaran kupon pertahun
untuk obligasi i
Pm = Harga pasar obligasi
Pp P = harga obligasi pada saat ini (t=0)
2n
Ci /2
P=∑ ❑ + n= 2 n jumlah tahun sampai dengan jatuh

( ) ( )
t
t =1 YTM YTMtempo obligasi.
1+ 1+
2 2 Ci = pembayaran kupon untuk obligasi
i setiap tahunnya.
YTM = Yield to maturity
Pp = Nilai par dari obligasi

Yield Maturity YTM* = Nilai YTM yang mendekati


Pp−P P = harga obligasi pada saat ini (t=0)
Ci+
n n = jumlah tahun sampai dengan jatuh
YTM∗¿ tempo obligasi.
Pp+ P
2 Ci = pembayaran kupon untuk obligasi
i setiap tahunnya.
Pp = Nilai par dari obligasi

Yield to Call n
Ci/2 Pc P = Harga Obligasi
P=∑ ❑ +
YTC YTC = Yield to call
( ) ( )
t 2c
t =1 YTC
1+ 1+ C = Pendapatan kupon per tahun
2 2 i
c = Periode sampai dengan saat
obligasi dilunasi(first caal date)
Pc = Call price obligasi
YTC * = nilai YTC yang
mendekati
P = harga obligasi pada saat ini t =
Pc−P 0
Ci + n = jumlah tahun sampai dengan
n
YTC∗¿ yield to call yang terdekat
Pc+ P
2 Ci = pendapatan kupon per tahun
Pc = Call price obligasi

12
P = harga pasar obligasi saat ini
2h
RY = Yield yang terealisai
Ci/2 Pt (horizon)
P=∑ ❑ +
( ) ( )
t 2h
t =1 1+ RY 1+ RY Ci = Pendapatan kupon per tahun
2 2 h = periode investasi obligasi
( dalam tahun)
Pf = harga jual obligasi di masa
yang akan datang
Realized(horizon
) yield RY* = nilai yield yang
terealisasi( horizon)yang mendekati
P = harga ob ligasi pada saat ini t=0
Pf −P Ci = pendapatan kupon obligasi per
Ci + tahun
h
RY ∗¿ Pf = harga jual obligasi dimasa
Pf + P
2 yang akan datang

Nilai intrinsik suatu obligasi akan sama dengan nilai sekarang dari aliran kas yang
diharapkan dari obligasi tersebut. Perhitungan nilai atau harga obligasi dapat menggunakan
persamaan berikut: (asumsi: waktu pembayaran kupon adalah 2 kali setahun).Perhitungan
nilai atau harga obligasi dapat mengunakan persamaan sebagai berikut.
2n
Ci /2 Pp
P=∑ ❑ +
( ) ( )
t 2n
t =1 r r
1+ 1+
2 2

P = nilai sekarang obligasi pada saat ini (t=0)


n = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = pembayaran kupon untuk obligasi i setiap tahunnya
r = tingkat diskonto yang tepat atau tingkat bungapasar
Pp= nilai par dari obligasi
Dengan mengetahui besar dan waktu pembayaran kupon, nilai par serta tingkat bunga
disyaratkan, maka nilai atau harga obligasi bias ditentukan dengan cara:
1. Menentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap tahun,
2. Menentukan nilai sekarang dari nilai par yang akan diperoleh pada saat obligasi jatuh
tempo,

13
3. Menjumlahkan nilai sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai par (2).

Untuk memahami perhitungan tingkat bunga dalam obligasi,ada tiga titik waktu
penting untuk dimengerti.Titik-titik waktu tersebut menyangkut tentang (1) kapan
pemberi dana dan pihak yang memerlukan dana menentukan tingkat bunga atas obligasi
tersebut(tanggal komitmen),(2) kapan dana akan diserahkan,dan (3) kapan hutang akan
dilunasi.Untuk pemahaman yang lebih lanjut maka akan kita gunakan beberapa notasi
sebagai penganti titik-titik waktu tersebut.
a. i adalah tingkat bunga.
b. t0 adalah tanggal komitmen.
c. t1 adalah tanggal dana diserahkan keperusahaan penerbit obligasi.
d. t2 adalah obligasi dilunasi.

7. Spot Interest Rates

Sport interest rates merupakan tingkat bunga dari obligasi yang hanya mempunyai
satu arus kas bagi pembeli obligasi tersebut.Obligasi yang hanya mempunyai satu arus
kas bagi pemodal disebut sebagai pure discount bond atau zero coupon bond.Misalkan
pemodal membayar suatu obligasi dengan harga Rp 743,000 saat ini akan menerima
pelunasan nilai nominal obligasi tersebut sebesar Rp 1,000,000 dua tahun yang akan
dating.Tingkat keuntungan yang diperoleh pembeli tersebut adalah sport rate dua
tahun.Apabila i02 adalah sport rate dua tahunyang dinyatakan dalam bentuk tahunan,maka
:

Rp 743,000 = [ Rp. 1,000,000/(1 + i02)2] dan i02 = 16%

Karena biasa dinyatakan dalam dasar tahun,maka i02 merupakan tingkat bunga tahunan
yang diperoleh oleh pemilik obligasi tersebut.Dengan kata lain

Rp 743,000(1+0,16)2 = Rp 1,000,000

8. Future Rate

14
Future (atau forward) rates merupakan tingkat bunga atas obligasi dimana terjadinya
komitmen dan kapan uang yang akan diserahkan ke pihak emiten berbeda.Sebagai missal
Rp 743,000 akan diserahkan kepenerbit obligasi pada tahun 1 ( komitmen tersebut terjadi
pada tahun ke 0) dan Rp 1,000,000 akan dilunasi pada tahun ke 3

Contoh ini merupakan contoh future rate dua tahun yang akan dimulai pada tahun
1.Perhitungannya adalah

(1+i1,3) = [1,000,000/743,000] maka i1,3 = 16%

9. Current Yield

Current yield merupakan pembayaran bunga dibagi dengan harga obligasi.Apabila


suatu obligasi membayar bunga pertahun sebesar Rp 150,000 dan harganya Rp
900,000,maka current yieldnya adalah 16,67%.Current yield

merupakan tingkat bunga yang sering dicantumkan pada surat kabar keuangan,meskipun
manfaatnya tidak terlalu banyak.Sebagai missal zero coupon bond mempunyai current
yield sebesar nol(per definisi).Kalau pemodal memilih obligasi berdasarkan atas current
yield mereka akan selalu menolak membeli zero coupon bond .

10. Latihan Soal

a. Apa yang dimaksud dengan Obligasi?


b. Sebutkan manfaat dari Obligasi?
c. Apa yang dimaksud dengan Yield Obligasi?
d. Apa yang dimaksud dengan Current Yield?
e. Apa yang dimaksud dengan Pure Discount

15
16

Anda mungkin juga menyukai