Pengertian Obligasi
Obligasi biasa diartikan sebagai surat pengakuan utang atau surat utang. Obligasi diterbitkan oleh
pihak berhutang kepada pihak yang berpiutang. Penerbitan obligasi disertai perjanjian untuk
membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya pada waktu yang ditentukan.
Penerbit obligasi bisa disebut debitur dan pembeli obligasi adalah kreditur atau investor.
Pembayaran yang harus dilunasi tersebut yakni utang pokok ditambah dengan bunga atau yang
biasa disebut kupon. Singkatnya, obligasi adalah surat utang yang bisa dibeli dan pembeli akan
mendapat keuntungan berupa bunga.
Obligasi adalah instrumen investasi yang bisa dipilih investor di pasar modal selain efek saham
yang diperdagangkan. Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh
perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Obligasi juga
dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.
Jenis Obligasi
Setelah memahami pengertian obligasi, kini Anda harus melek tentang jenis obligasi yang ada. Ini
bermanfaat agar bisa memilih dengan baik jenis obligasi mana yang ingin Anda beli. Berikut
penjelasannya.
2. Obligasi Syariah
Obligasi syariah atau dikenal dengan nama sukuk adalah surat utang yang memberikan imbal
hasil berupa uang sewa. Perhitungannya dilakukan berdasarkan prinsip syariah Islam, tanpa
mengandung unsur riba. Imbal hasil akan dibayarkan secara berkala dalam periode tertentu.
Sementara, peminjam akan melunasi pokok utang pada tanggal jatuh tempo.
Contoh Obligasi
Berikut adalah contoh obligasi yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar modal:
1. Obligasi korporasi
Ini adalah obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta nasional
termasuk BUMN dan BUMD.
2. Surat Utang Negara (SUN)
Surat Utang Negara (SUN) atau surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah sesuai dengan
UU No.24/2002.
3. Sukuk Korporasi
Ini merupakan instrumen berpendapatan tetap yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah
sesuai ketentuan Bapepam & LK Np. IX.A.13 tentang Efek Syariah.
4. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Ini merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan syariah Islam
sesuai dengan Undang-Undang No.19/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
5. Efek Beragun Aset (EBA)
Efek Beragun Aset (EBA) adalah efek bersifat utang yang diterbitkan dengan Underlying Asset
sebagai dasar penerbitan.
Pasar Obligasi
Sebagai efek yang bisa diperdagangkan, Anda bisa membelinya di dua pasar obligasi, yakni pasar
primer dan sekunder. Berikut penjelasannya.
1. Pasar Primer
Pasar primer adalah tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu
persyaratan transaksi di pasar primer yang ditetapkan ketentuan Pasar Modal adalah obligasi
harus dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini adalah
Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Pasar Sekunder
Selanjutnya ada pasar sekunder. Pasar sekunder merupakan tempat diperdagangkannya kembali
obligasi setelah diterbitkan dan tercatat di BEI. Jadi, investor bisa kembali menjual obligasi di
pasar sekunder.
Kekurangan Obligasi
Tingkat bunga pada obligasi sangat bergantung pada besaran bunga di pasar keuangan. Jika
harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun begitupun sebaliknya.
Meski termasuk sebagai investasi yang aman, obligasi tetap memiliki risiko gagal bayar,
terlebih jika peminjam tidak mampu membayar bunga dan pokok utang.
Obligasi punya risiko capital loss. Ini bisa terjadi ketika Anda menjual obligasi sebelum jatuh
tempo. Jika harga jual investasi lebih rendah ketimbang pada saat obligasi tersebut dibeli
dan/atau diterbitkan emiten, maka Anda akan rugi.