PENDAHULUAN
Obligasi atau Bonds adalah surat utang jangka panjang yang memiliki
pinjaman pokoknya pada waktu jatuh tempo. Sebagai surat utang, penerbitan
kupon. Berbeda dengan saham, maka obligasi tidak mempunyai hak terhadap
manajemen dan kekayaan. Obligasi terdiri atas dua macam, yakni obligasi
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
1
Berdasarkan latar rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan
2
6.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Obligasi
Obligasi atau Bonds adalah surat utang jangka panjang yang memiliki
pinjaman pokoknya pada waktu jatuh tempo. Par value atau Maturity
value adalah jumlah dana yang harus dibayar penerbit pada waktu jatuh tempo.
Kupon bunga (coupon rate) adalah suku bunga obligasi, dan biasanya merupakan
suku bunga tetap selama masa pinjaman. Bila penerbit obligasi tidak dapat
utang dari suatu lembaga atau perusahaan yang dijual kepada investor untuk
4. Ada nilai nominal, yang disebut juga nilai pari, par vaule, stated value,
setiap tahun atau setiap semester atau triwulan. Penentuan tingkat kupon obligasi
3
bisa ditetntukan tingkat bunga komersial yang sedang berlaku setelah obligasi
memasuki masa jatuh tempo (maturity date) pemilik obligasi akan menerima
pokok pinjaman dan satu kali pembayaran kupon. Besarnya pelunasan obligasi
dengan pihak pemberi pinjaman sebagai investor minimal harus berisi empat hal.
4. Jenis obligasi
perusahaan.
bentuk kupon. Berbeda dengan saham, maka obligasi tidak mempunyai hak
obligasi yang dimilikinya. Oleh karena itu, dalam struktur modal perusahaan yang
terlihat dalam neraca, obligasi dimasukkan dalam modal asing atau utang jangka
4
Obligasi adalah surat berharga atau pun sertifikat yang berisi kontrak
obligasi sama persis dengan memiliki deposito berjangka. Hanya saja obligasi
bunga yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah
gain yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian. Kesulitan untuk
sekuriti namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah bagian dari pemilik
juga biasanya memiliki suatu jangja waktu yang ditetapkan di mana setelah jangka
waktu tersebut tiba maka obligasi dapat diuangkan sedangkan saham dapat
Inggris yang disebut gilts yang tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo.
B. Jenis Obligasi
dapat menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang valuta asing lainnya
5
yang tampak lebih stabil dibandingkan mata uang domestiknya. Penerbitan
obligasi dalam denominasi valuta asing ini juga memberikan kemungkinan bagi
Penerbitan obligasi ini juga sering digunakan sebagai suatu sarana lindung nilai
hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa
keinginan dari emiten itu sendiri. Jenis-jenis obligasi seperti halnya saham dapat
6
Obligasi atas unjuk adalah obligasi yang tidak tercantum nama pemiliknya
dan dapat ditransfer dari satu pemilik ke pemilik lain cukup melalui
penyerahan saja.
2. Ditinjau dari segi cara penetapan dan pembayaran bunga dan pokok
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon
Inter Bank Offering Rate), 1,5% di atas LIBOR (London Inter Bank
Offering Rate).
Obligasi tanpa bunga atau biasa dikenal dengan nama Zero coupon
7
secara penuh pada saat yang telah ditentukan pada masa jatuh tempo
Obligasi swasta atau obligasi perusahaan yang dalam istilah asing dikenal
sebagai corporate bond adalah suatu istilah yang digunakan bagi instrumen
diterbitkan oleh lembaga non pemerintah dalam denominasi mata uang setempat.
Namun secara tegas istilah ini hanya digunakan bagi obligasi yang diterbitkan
oleh perusahaan. Obligasi yang diterbitkan oleh penguasa setempat dan organisasi
8
Obligasi swasta ini seringkali terdaftar pada bursa efek dan Jaringan komunikasi
kupon obligasi biasanya tidak dikenai pajak. Kadangkala pula obligasi ini
diterbitkan dengan tanpa kupon bunga namun dengan nilai pencairan obligasi
yang tinggi sekali dibandingkan dengan nilai jualnya. Walaupun obligasi ini
terdaftar di pasar modal namun perdagangan terbesar dari obligasi ini yang paling
tertentu atau pialang tertentu dan sering pula dilakukan perdagangan di luar
Beberapa obligasi swasta diterbitkan dengan memiliki unsur opsi beli yang
sebelum tanggal jatuh tempo yang tercantum. Dan pada obligasi konversi dapat
hanya dikenal dua jenis obligasi, yaitu obligasi negara dan obligasi korporasi
9
C. Karakteristik Obligasi
1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)
Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan
jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi
obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan
aliran arus kas perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.
2. Jangka waktu obligasi
Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa
pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun.
Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu
obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap
risikonya kecil.
3. Principal dan Coupon rate
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit
obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo.
Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption value, maturity value, par
value or face value. Coupon rate juga disebut nominal rate, adalah tingkat
bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap
tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun kepada pemilik obigasi
selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon. Tingkat persentase coupon
dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon. Contohnya,
obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan
membayar bunga per tahun sebesar $80.
4. Jadwal pembayaran
Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan
secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan
triwulan, semesteran, atau tahunan.
5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah (Levy 29-30).
10
Hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya
obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi daripada
bunga yang diberikan deposito atau SBI.
b. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
Disampingpenghasilan berupa kupon, pemegang obligasi dapat
memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih tinggi
dibandingkan dengan harga belinya maka tentu saja pemegang obligasi
tersebut mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain. Jual beli
obligasi tersebut dapat dilakukan di pasar sekunder melalui para dealer atau
pialang obligasi. Jual beli obligasi berbeda dengan jual beli saham. Jika jual
beli saham dinyatakan dengan nilai rupah, misalnya saham A dijual seharga
Rp 4.000 per lembar saham maka jual beli obligasi dinyatakan dalam bentuk
persentase atas harga pokok obligasi.
a. Interest-Rate Risk.
Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang berlawanan dari
perubahan tingkat bunga. Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi
akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga
obligasi akan naik. Jika seorang investor harus menjual obligasi sebelum
jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga bermakna bahwa investor akan
mengalami capital loss (missal investor menjual obligasi dibawah harga beli).
Risiko jenis ini dikenal dengan interest-rate risk atau market risk. Risiko ini
merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor pada pasar
obligasi.
b. Reinvestment Risk.
Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya perubahan pada tingkat
bunga pasar dinamakan reinvestment risk.
c. Call Risk.
Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang
diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan investor
11
akan mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan penerbit
obligasi akan menarik kembali obligasinya.
d. Default Risk.
Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit
obligasi yang mengalami kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi
yang memiliki Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai
harga yang rendah dibandingkan dengan U.S Treaasury securities. Dilain
pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki yield yang
lebih besar dari treasury bond.
e. Inflation Risk.
Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh
bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat dampak
adanya security due inflasi. Contohnya jika investor membeli obligasi pada
coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat inflasi adalah 8%, maka purchasing
power aliran kas secara nyata akan dikurangi.
f. Exchange-Rate Risk.
Obigasi yang diperdagangkan denominasi valuta asing, memiliki nilai yang
tidak dapat diketahui dengan pasti. Nilai obligasi dalam mata uang acto baru
dapat diketahui ketika pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi.
g. Liquidity Risk Liquidity atau marketable risk.
Bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali sebesar nilai
obligasinya.
h. Volatility Risk.
Harga suatu jenis obligasi tertentu bergantung pada tingkat suku bunga dan
actor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut. Perubahan
pada actor-faktor tersebut berpengaruh pada harga obligasi. Risiko jenis ini
dikenal dengan volatility risk.
12
kompetitif. Dengan membuka rekening, Anda bisa mendapatkan informasi
perkembangan dan perdagangan obligasi setiap saat, sehingga Anda
mendapatkan pengetahuan pergerakan pasar obligasi secara akurat dan up to
date.
b. Pahami Produk Obligasi.
Pada tahap ini, investor dianjurkan untuk mempelajari seluk beluk informasi
yang dibutuhkan mengenai obligasi, baik mengenai investasinya sendiri,
potensi risiko yang terkandung maupun potensi keuntungannya. Hal ini dapat
diperoleh dengan mempelajarinya secara mandiri, bertanya kepada bagian
riset perusahaan sekuritas, di mana Anda membuka rekening atau melalui
internet. Dengan mempelajari instrumen obligasi secra lengkap, diharapkan
investor mengenal investasi tersebut dengan baik, sehingga mempermudah
pengambilan keputusan investasi. Mempelajari instrumen, di mana Anda
ingin menempatkan investasi, akan memberikan manfaat maksimal dalam
mencapai rencana yang diinginkan.
c. Lakukan Analisis.
Analisis dilakukan, agar keputusan yang diambil sesuai dengan apa yang
diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan. Aspek-aspek yang dibutuhkan
seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat. Latar belankang
serta profil penerbit juga menjadi pertimbangan sendiri. Dengan informasi
yang lengkap, diharapkan keputusan yang diambil tidak menimbulkan
kerugian yang cukup besar. Dianjurkan untuk membanding antara obligasi
sejenis.
d. Memberikan Amanat Beli.
Setelah melalui analisis, Anda memperoleh jenis obligasi yang ingin dibeli.
Tahap selanjutnya adalah memberikan amanat pembelian kepada trader atau
broker obligasi yang telah kita pilih. Pihak trader akan melakukan pembelian
obligasi sesuai dengan jenis serta harga yang diinginkan. Misalkan, pembeli
akan melakukan pembelian obligasi ASII (Astra International) tahun 2002
dengan harga 105 atau harga premium. Biasanya nilai pari atau nominal
adalah sebesar Rp 100.
e. Siapkan Dana
Membeli obligasai membutuhkan dana yang tidak sedikit. Satuan pembelian
obligasi biasanya bernilai Rp 1 miliar, sehingga sulit bagi investor individu
untuk dapat ikut berinvestasi dalam obligasi. Namum, ada juga yang
13
menawarkan satuan bernilai Rp50 juta atau Rp 100 juta. Setelah amanat
pembelian di ajukan, sebaiknya dana tersebut sudah dialokasikan. Jangan
sampai Anda dikenakan penalty, karena keterlambatan dalam pembayaran.
Selain itu, penempatan dana tunai yang serba mendadak mungkin bisa
mengganggu kelancaran aliran arus kas keuangan Anda dan keluarga.
f. Penyelesaian Pembayaran Obligasi.
Pembayaran dana pembelian obligasi dilakukan melalui transfer ke rekening
perusahaan sekuritas tersebut. Setelah pembayaran selesai, maka Anda
sebagai pembeli tinggal menunggu proses settlement atas transaksi tersebut.
Obligasi yang telah Anda beli akan tercantum di dalam rekening perusahaan
sekuritas yang tercatat di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).
Pemindahtanganan hak atas obliasi akan sangat mudah dilakukan secara
elektronik, karena saat ini fisik obligasi tidak lagi berupa sertifikat, namun
sudah scriptless (tahap warkat). Administrasi pembukuan akan dilakukan oleh
bank custodian perusahaan sekuritas. Untuk hal ini, tentunya bank
bersangkutan akan memungut biaya tertentu.
14
BAB III
KESIMPULAN
hendak memperoleh modal. Obligasi adalah surat berharga atau pun sertifikat
Karakteristik obligasi diantaranya nilai nominal atau nilai utang pokok, harga
penerbitan, tanggal jatuh tempo, kupon, tanggal kupon, dokumen resmi, hak
15
DAFTAR PUSTAKA
Persada.
Mangani, Ktut Silvanita. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Erlangga.
Budisantoso, Budi dan Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
16