Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Obligasi atau Bonds adalah surat utang jangka panjang yang memiliki

kewajiban membayar bunga pinjaman secara periodik dan mengembalikan

pinjaman pokoknya pada waktu jatuh tempo. Sebagai surat utang, penerbitan

obligasi melibatkan perjanjian kontra yang meningkat antara pihak penerbit

(issure) dengan pihak Pembeli Pinjaman/investor/ bondbolder. Obligasi sebelum

diperdagangkan harus mengikuti proses pemeringkatan. Pemeringkatan terhadap

obligasi akan diterbitkan bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan. Surat

berharga obligasi merupakan instrument utang bagi perusahaan yang hendak

memperoleh modal. Keuntungan dari membeli obligasi diwujudkan dalam bentuk

kupon. Berbeda dengan saham, maka obligasi tidak mempunyai hak terhadap

manajemen dan kekayaan. Obligasi terdiri atas dua macam, yakni obligasi

konvensional dan obligasi syariah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apa pengertian obligasi?

2. Apa saja jenis-jenis obligasi?

3. Apa karakteristik obligasi?

4. Keuntungan dan risiko obligasi?

5. Tahapan membeli obligasi ?

C. Tujuan Penulisan

1
Berdasarkan latar rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

tujuan masalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mendeskripsikan tentang pengertian obligasi.

2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan tantang jenis-jenis obligasi.

3. Mahasiswa dapat mendeskripsikan tentang karakteristik obligasi.

4. Mahasiswa mampu mendeskripsikan tentang keuntungan dan risiko obligasi.

5. Mahasiswa mengetahui tentang bagaimana proses membeli oblogasi.

2
6.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Obligasi

Obligasi atau Bonds adalah surat utang jangka panjang yang memiliki

kewajiban membayar bunga pinjaman secara periodik dan mengembalikan

pinjaman pokoknya pada waktu jatuh tempo. Par value atau Maturity

value adalah jumlah dana yang harus dibayar penerbit pada waktu jatuh tempo.

Kupon bunga (coupon rate) adalah suku bunga obligasi, dan biasanya merupakan

suku bunga tetap selama masa pinjaman. Bila penerbit obligasi tidak dapat

memenuhi pembayaran pada waktu jatuh tempo, maka pemegang obligasi

(bondholders) memiliki klaim atas asset penerbit. Obligasi merupakan suarat

utang dari suatu lembaga atau perusahaan yang dijual kepada investor untuk

mendapatkan dana segar. Obligasi memiliki beberapa karakteristik:

1. Surat berharga yang mempunyai kekuatan hokum

2. Memiliki jangka waktu tertentu atau masa jatuh tempo

3. Memberikan pendapatan tetap secara periodic

4. Ada nilai nominal, yang disebut juga nilai pari, par vaule, stated value,

atau nilai kopur.

Besarnya persentase pembayaran yang diberikan secara periodik atas

pembayaran persentase Tertentu didasarkan atas dasar nominalnya atau disebut

pembayaran kupon (cupon). Kupon merupakan penghasilan bunga obligasi yang

didasarkan atas nilai nominal yang dilakukan berdasarkan paejanjian, biasanya

setiap tahun atau setiap semester atau triwulan. Penentuan tingkat kupon obligasi

3
bisa ditetntukan tingkat bunga komersial yang sedang berlaku setelah obligasi

memasuki masa jatuh tempo (maturity date) pemilik obligasi akan menerima

pokok pinjaman dan satu kali pembayaran kupon. Besarnya pelunasan obligasi

oleh penerbit saat jatuh tempo akan ekuivalen dengan harganya.

Sebagai surat utang, penerbitan obligasi melibatkan perjanjian kontra yang

meningkat antara pihak penerbit (issure) dengan pihak Pembeli

Pinjaman/investor/ bondbolder. Kontrak perjanjian yang mengikat antara penerbit

dengan pihak pemberi pinjaman sebagai investor minimal harus berisi empat hal.

1. Besarnya tingkat kupon serta periode pembayaranya

2. Jangka waktu jatuh tempo

3. Besarnya nominal dan

4. Jenis obligasi

Obligasi sebelum diperdagangkan harus mengikuti proses pemeringkatan.

Pemeringkatan terhadap obligasi akan diterbitkan bertujuan untuk menilai kinerja

perusahaan.

Surat berharga obligasi merupakan instrument utang bagi perusahaan yang

hendak memperoleh modal. Keuntungan dari membeli obligasi diwujudkan dalam

bentuk kupon. Berbeda dengan saham, maka obligasi tidak mempunyai hak

terhadap manajemen dan kekayaan. Artinya perusahaan yang mengeluarkan

obligasi hanya mengakui mempunyai utang kepada si pemegang obligasi sebesar

obligasi yang dimilikinya. Oleh karena itu, dalam struktur modal perusahaan yang

terlihat dalam neraca, obligasi dimasukkan dalam modal asing atau utang jangka

panjang. Utang ini akan dilunasi apabila telah sampai waktunya.

4
Obligasi adalah surat berharga atau pun sertifikat yang berisi kontrak

antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah

selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan

pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pada dasarnya memiliki

obligasi sama persis dengan memiliki deposito berjangka. Hanya saja obligasi

dapat diperdagangkan. Obligasi memberikan penghasilan yang tetap, yaitu berupa

bunga yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah

ditetapkan. Obligasi juga memberikan kemungkinan untuk mendapatkan capital

gain yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian. Kesulitan untuk

menentukan penghasilan obligasi disebabkan oleh sulitnya memperkirakan

perkembangan suku bunga. Apabila suku bunga bank menunjukkan

kecenderungan meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian.

Obligasi dan saham keduanya adalah instrumen keuangan yang disebut

sekuriti namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah bagian dari pemilik

perusahan penerbit saham, sedangkan pemegang obligasi adalah semata

merupakan pemberi pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi. Obligasi

juga biasanya memiliki suatu jangja waktu yang ditetapkan di mana setelah jangka

waktu tersebut tiba maka obligasi dapat diuangkan sedangkan saham dapat

dimiliki selamanya terkecuali pada obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah

Inggris yang disebut gilts yang tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo.

B. Jenis Obligasi

Beberapa perusahaan, bank, pemerintah dan lembaga berwenang lainnya

dapat menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang valuta asing lainnya

5
yang tampak lebih stabil dibandingkan mata uang domestiknya. Penerbitan

obligasi dalam denominasi valuta asing ini juga memberikan kemungkinan bagi

penerbit obligasi ini memasuki pasar perdagangan obligasi di luar negaranya.

Penerbitan obligasi ini juga sering digunakan sebagai suatu sarana lindung nilai

terhadap risiko gejolak perubahan nilai tukar.

Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:

1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai

diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus

dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam

hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa

Efek Indonesia (BEI).

2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi

setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi

akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan

akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak

ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta

pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan

perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon.

Obligasi yang dikeluarkan oleh emiten juga beragam jenisnya tergantung

keinginan dari emiten itu sendiri. Jenis-jenis obligasi seperti halnya saham dapat

dilihat dari berbagai segi sebagai berikut:

1. Ditinjau dari segi peralihan

a) Obligasi atas unjuk (bearer bonds)

6
Obligasi atas unjuk adalah obligasi yang tidak tercantum nama pemiliknya

dan dapat ditransfer dari satu pemilik ke pemilik lain cukup melalui

penyerahan saja.

b) Obligasi atas nama (registered bonds)

Obligasi atas nama yang harus diperjualbelikan melalui bursa efek.

2. Ditinjau dari segi cara penetapan dan pembayaran bunga dan pokok

a) Obligasi dengan bunga tetap

Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak

berubah sampai dengan jatuh tempo.

b) Obligasi dengan bunga tidak tetap (mengambang)

Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon

pertama, sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan

ditentukan tingkat bunga untuk kupon berikutnya, demikian seterusnya.

Biasanya obligasi dengan bunga mengambang ini ditentukan relatif

terhadap suatu patokan suku bunga misalnya 1% di atas JIBOR (Jakarta

Inter Bank Offering Rate), 1,5% di atas LIBOR (London Inter Bank

Offering Rate).

c) Obligasi tanpa bunga

Obligasi tanpa bunga atau biasa dikenal dengan nama Zero coupon

bonds adalah suatu obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga

secara berkala atau tanpakupon sebagaimana obligasi pada umumnya.

Obligasi ini diperdagangkan dengan menggunakan harga diskonto

dari nilai pari. Pemegang obligasi berhak untuk menerima pembayaran

7
secara penuh pada saat yang telah ditentukan pada masa jatuh tempo

obligasi. Investor menerima keuntungan bunga berupa selisih antara harga

diskonto dan nilai pari obligasi saat jatuh tempo.

3. Ditinjau dari segi penerbit

a) Obligasi oleh pemerintah

Obligasi pemerintah atau biasa juga disebut government bond adalah

suatu obligasiyang diterbitkan oleh pemerintahan suatu negara dalam

denominasi mata uangnegara tersebut. Obligasi pemerintah dalam

denominasi valuta asing biasa disebut dengan obligasi

internasional (sovereign bond).

b) Obligasi oleh swasta

Obligasi swasta atau obligasi perusahaan yang dalam istilah asing dikenal

sebagai corporate bond adalah suatu istilah yang digunakan bagi instrumen

utang jangka panjang yang pada umumnya berjangka waktu sekurangnya 1

tahun sejak tanggal penerbitannya. Istilah surat berharga

komersial atau commercial paper kadangkala digunakan bagi instrumen

utang dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih pendek.

Kadangkala istilah obligasi swasta digunakan bagi seluruh obligasi yang

diterbitkan oleh lembaga non pemerintah dalam denominasi mata uang setempat.

Namun secara tegas istilah ini hanya digunakan bagi obligasi yang diterbitkan

oleh perusahaan. Obligasi yang diterbitkan oleh penguasa setempat dan organisasi

supranasional tidak termasuk dalam kategori ini.

8
Obligasi swasta ini seringkali terdaftar pada bursa efek dan Jaringan komunikasi

elektronik (Electronic communication network - ECN) seperti Market Axess dan

kupon obligasi biasanya tidak dikenai pajak. Kadangkala pula obligasi ini

diterbitkan dengan tanpa kupon bunga namun dengan nilai pencairan obligasi

yang tinggi sekali dibandingkan dengan nilai jualnya. Walaupun obligasi ini

terdaftar di pasar modal namun perdagangan terbesar dari obligasi ini yang paling

berkembang dibeberapa pasar perdagangan adalah terpusat pada suatu pasar

tertentu atau pialang tertentu dan sering pula dilakukan perdagangan di luar

bursa (over the counter).

Beberapa obligasi swasta diterbitkan dengan memiliki unsur opsi beli yang

memberikan hak kepada penerbit obligasi untuk melunasi / menebus obligasinya

sebelum tanggal jatuh tempo yang tercantum. Dan pada obligasi konversi dapat

pula dikonversikan dengan saham perusahaan tersebut.

4. Ditinjau dari segi jatuh tempo

a) Obligasi jangka pendek

b) Obligasi jangka menengah

c) Obligasi jangka panjang

Di Amerika, obligasi dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu, Treasury

bond(obligasi pemerintah pusat), Municipal bond (obligasi pemerintah negara

bagian), dan Corporate bond (obligasi perusahaan swasta). Namun, di Indonesia

hanya dikenal dua jenis obligasi, yaitu obligasi negara dan obligasi korporasi

9
C. Karakteristik Obligasi
1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)
Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan
jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi
obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan
aliran arus kas perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.
2. Jangka waktu obligasi
Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa
pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun.
Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu
obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap
risikonya kecil.
3. Principal dan Coupon rate
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit
obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo.
Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption value, maturity value, par
value or face value. Coupon rate juga disebut nominal rate, adalah tingkat
bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap
tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun kepada pemilik obigasi
selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon. Tingkat persentase coupon
dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon. Contohnya,
obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan
membayar bunga per tahun sebesar $80.
4. Jadwal pembayaran
Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan
secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan
triwulan, semesteran, atau tahunan.
5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah (Levy 29-30).

D. Keuntungan dan Resiko Obligasi.


Setelah kita mengenal apa itu obligas, kita kemudian perlu mengetahui apa saja
keuntungan dan risiko berinvestasi pada obligasi sebelum kita memutuskan untuk
berinvestasi pada obligasi. Sebagai sebuah instrumen investasi, obligasi
menawarkan beberapa keuntungan menarik antara lain:
a. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon.

10
Hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya
obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi daripada
bunga yang diberikan deposito atau SBI.
b. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
Disampingpenghasilan berupa kupon, pemegang obligasi dapat
memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih tinggi
dibandingkan dengan harga belinya maka tentu saja pemegang obligasi
tersebut mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain. Jual beli
obligasi tersebut dapat dilakukan di pasar sekunder melalui para dealer atau
pialang obligasi. Jual beli obligasi berbeda dengan jual beli saham. Jika jual
beli saham dinyatakan dengan nilai rupah, misalnya saham A dijual seharga
Rp 4.000 per lembar saham maka jual beli obligasi dinyatakan dalam bentuk
persentase atas harga pokok obligasi.

Selain manfaat di atas Obligasi juga mempunyai Kekurang atau sebuah


resiko yang harus kita waspadai apabila kita ingin berinvestasi dalam Obligasi
diantara resiko-resiko tersebut ialah sebagai berikut:

a. Interest-Rate Risk.
Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang berlawanan dari
perubahan tingkat bunga. Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi
akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga
obligasi akan naik. Jika seorang investor harus menjual obligasi sebelum
jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga bermakna bahwa investor akan
mengalami capital loss (missal investor menjual obligasi dibawah harga beli).
Risiko jenis ini dikenal dengan interest-rate risk atau market risk. Risiko ini
merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor pada pasar
obligasi.
b. Reinvestment Risk.
Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya perubahan pada tingkat
bunga pasar dinamakan reinvestment risk.
c. Call Risk.
Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang
diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan investor

11
akan mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan penerbit
obligasi akan menarik kembali obligasinya.
d. Default Risk.
Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit
obligasi yang mengalami kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi
yang memiliki Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai
harga yang rendah dibandingkan dengan U.S Treaasury securities. Dilain
pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki yield yang
lebih besar dari treasury bond.
e. Inflation Risk.
Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh
bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat dampak
adanya security due inflasi. Contohnya jika investor membeli obligasi pada
coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat inflasi adalah 8%, maka purchasing
power aliran kas secara nyata akan dikurangi.
f. Exchange-Rate Risk.
Obigasi yang diperdagangkan denominasi valuta asing, memiliki nilai yang
tidak dapat diketahui dengan pasti. Nilai obligasi dalam mata uang acto baru
dapat diketahui ketika pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi.
g. Liquidity Risk Liquidity atau marketable risk.
Bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali sebesar nilai
obligasinya.
h. Volatility Risk.
Harga suatu jenis obligasi tertentu bergantung pada tingkat suku bunga dan
actor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut. Perubahan
pada actor-faktor tersebut berpengaruh pada harga obligasi. Risiko jenis ini
dikenal dengan volatility risk.

E. Tahapan Membeli Obligasi


Untuk melakukan investasi obligasi terdapat beberapa tahap yang perlu dilalui
supaya tujuan investasi dalam obligasi memberikan hasil yang maksimal dan
sesuai dengan rencana. [4]Adapun tahapan-tahapan tersebut ialah:
a. Membuka Rekening.
Tahap awal yang harus dilakukan dalam proses transaksi obligasi adalah
memilih perusahaan sekuritas yang memiliki divisi fixed income yang
menangani pembelian dan penjualan obligasi. Pilih perusahaan dengan
pengalaman, tim yang solid baik trader/ dealer ataupun riset serta fee yang

12
kompetitif. Dengan membuka rekening, Anda bisa mendapatkan informasi
perkembangan dan perdagangan obligasi setiap saat, sehingga Anda
mendapatkan pengetahuan pergerakan pasar obligasi secara akurat dan up to
date.
b. Pahami Produk Obligasi.
Pada tahap ini, investor dianjurkan untuk mempelajari seluk beluk informasi
yang dibutuhkan mengenai obligasi, baik mengenai investasinya sendiri,
potensi risiko yang terkandung maupun potensi keuntungannya. Hal ini dapat
diperoleh dengan mempelajarinya secara mandiri, bertanya kepada bagian
riset perusahaan sekuritas, di mana Anda membuka rekening atau melalui
internet. Dengan mempelajari instrumen obligasi secra lengkap, diharapkan
investor mengenal investasi tersebut dengan baik, sehingga mempermudah
pengambilan keputusan investasi. Mempelajari instrumen, di mana Anda
ingin menempatkan investasi, akan memberikan manfaat maksimal dalam
mencapai rencana yang diinginkan.
c. Lakukan Analisis.
Analisis dilakukan, agar keputusan yang diambil sesuai dengan apa yang
diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan. Aspek-aspek yang dibutuhkan
seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat. Latar belankang
serta profil penerbit juga menjadi pertimbangan sendiri. Dengan informasi
yang lengkap, diharapkan keputusan yang diambil tidak menimbulkan
kerugian yang cukup besar. Dianjurkan untuk membanding antara obligasi
sejenis.
d. Memberikan Amanat Beli.
Setelah melalui analisis, Anda memperoleh jenis obligasi yang ingin dibeli.
Tahap selanjutnya adalah memberikan amanat pembelian kepada trader atau
broker obligasi yang telah kita pilih. Pihak trader akan melakukan pembelian
obligasi sesuai dengan jenis serta harga yang diinginkan. Misalkan, pembeli
akan melakukan pembelian obligasi ASII (Astra International) tahun 2002
dengan harga 105 atau harga premium. Biasanya nilai pari atau nominal
adalah sebesar Rp 100.
e. Siapkan Dana
Membeli obligasai membutuhkan dana yang tidak sedikit. Satuan pembelian
obligasi biasanya bernilai Rp 1 miliar, sehingga sulit bagi investor individu
untuk dapat ikut berinvestasi dalam obligasi. Namum, ada juga yang

13
menawarkan satuan bernilai Rp50 juta atau Rp 100 juta. Setelah amanat
pembelian di ajukan, sebaiknya dana tersebut sudah dialokasikan. Jangan
sampai Anda dikenakan penalty, karena keterlambatan dalam pembayaran.
Selain itu, penempatan dana tunai yang serba mendadak mungkin bisa
mengganggu kelancaran aliran arus kas keuangan Anda dan keluarga.
f. Penyelesaian Pembayaran Obligasi.
Pembayaran dana pembelian obligasi dilakukan melalui transfer ke rekening
perusahaan sekuritas tersebut. Setelah pembayaran selesai, maka Anda
sebagai pembeli tinggal menunggu proses settlement atas transaksi tersebut.
Obligasi yang telah Anda beli akan tercantum di dalam rekening perusahaan
sekuritas yang tercatat di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).
Pemindahtanganan hak atas obliasi akan sangat mudah dilakukan secara
elektronik, karena saat ini fisik obligasi tidak lagi berupa sertifikat, namun
sudah scriptless (tahap warkat). Administrasi pembukuan akan dilakukan oleh
bank custodian perusahaan sekuritas. Untuk hal ini, tentunya bank
bersangkutan akan memungut biaya tertentu.

14
BAB III
KESIMPULAN

Surat berharga obligasi merupakan instrument utang bagi perusahaan yang

hendak memperoleh modal. Obligasi adalah surat berharga atau pun sertifikat

yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman.

Karakteristik obligasi diantaranya nilai nominal atau nilai utang pokok, harga

penerbitan, tanggal jatuh tempo, kupon, tanggal kupon, dokumen resmi, hak

opsi, hak pelunasan, hak jual, tanggal pelaksanaan opsi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Mangani, Ktut Silvanita. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Erlangga.

Budisantoso, Budi dan Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan

Lain.Yogyakarta: Salemba Empat.

16

Anda mungkin juga menyukai