Anda di halaman 1dari 16

Prosedur penerbitan

transaksi dan
obligasi
Kelompok 4:

Ayub Febrianda [16. 043]


Arya Yogi Ananda [16. 053]
Intan Permata Sari [16. 054]
Ferdi Andrefson [16. 067]
Arelita Cheisya Lesta [16. 072]
Aditya Fortuna Olia [16. 082]
Rivi Oktri Yeldi [16. 085]
Pratiwi Febrianti [16. 138]
A. Pengertian Transaksi
 Transaksi adalah suatu aktivitas yang
dilakukan oleh individu atau organisasi dan
dapat menimbulkan perubahan terhadap harta
atau keuangan yang dimiliki, baik itu
bertambah Ataupun berkurang.
• Indra Bastian
Transaksi adalah pertemuan antara dua belah
pihak (penjual dan pembeli) yang saling
menguntungkan dengan disertai data/ bukti/
dokumen pendukung yang dimasukkan ke dalam
jurnal setelah melalui pencatatan.
B. Prosedur penerbitan transaksi
• 1. perusahaan melakukan konsultasi antara
dewan direksi/komisaris dengan pemegang
saham untuk membicarakan rencana go public
 Kemudian diadakan rapat umum pemegang saham
 dalam hal ini perusahaan harus memenuhi syarat:
 a. berkedudukan di indonesia
 b. modal sekurang-kurangnya Rp. 200.000.000,-
 c. dalam 2 tahun pembukuan terakhir memperoleh
laba
 d. laporan keuangan diperiksa akuntan publik
2. perusahaan tersebut menghubungi penjamin
emisi (underwriter) dan lembaga penunjang
lainnya (akuntan publik, notaris, konsultan
hukum)
3. menyampaikan letter of intent kepada BAPEPAM
Letter of intent adalah surat pernyataan kehendak perusahaan untuk
menerbitkan efek melalui pasar modal
4. Menyampaikan pernyataan pendaftaran emisi
efek yang ditujukan kepada menteri keuangan
melalui BAPEPAM
5. Melakukan dengan pendapat terbatas, yang
melibatkan emiten, lembaga penunjang,
BAPEPAM
OBLIGASI
• Pengertian :Obligasi adalah surat utang jangka
menengah maupun jangka panjang yang dapat
diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang
menerbitkan Efek untuk membayar imbalan berupa
bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi pokok
utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada
pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi merupakan
salah satu investasi Efek berpendapatan tetap yang
bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai
investasi yang relatif stabil dengan risiko yang relatif lebih
stabil juga, dibandingkan dengan saham.
Jenis-jenis obligasi
A. Jenis obligasi berdasarkan penerbit
1. Obligasi Pemerintah
• Obligasi dalam bentuk Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh
Pemerintah RI. Pemerintah menerbitkan obligasi dengan kupon tetap (seri
FR- Fixed Rate), obligasi dengan kupon variable (seri VR –Variable Rate)
dan obligasi dengan prinsip syariah/ Sukuk Negara.
2. Obligasi Korporasi
• Obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh Korporasi Indonesia
baik BUMN maupun korporasi lainnya. Sama seperti obligasi pemerintah,
obligasi korporasi terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, obligasi
dengan kupon variabel dan obligasi dengan prinsip syariah. Ada Obligasi
Korporasi yang telah diperingkat atau ada yang tidak diperingkat.
3. Obligasi municipal
• Yang diterbitkan oleh Pemerintah daerah guna membiayai proyek-proyek
daerah, demi bisa mandiri membiayai pembangunan dan perkembangan
daerah mereka sendiri tanpa bergantung pada pemerintah pusat
• B. jenis obligasi berdasarkan pembayaran bunga

1. Zero coupon bond


Obligasi tanpa bunga, yaitu surat utang yang tidak
memiliki bunga atau kupon secara berkala.
2. Obligasi kupon tetap
obligasi yang menawarkan tingkat suku bunga yang
tetap pada investor.
3. Obligasi kupon mengambang
yaitu obligasi yang menawarkan suku bunga yang bisa
berubah besarannya mengikuti index pasar uang.
• C. jenis obligasi berdasarkan nominal

1. Obligasi konvensional
yaitu obligasi yang memiliki satuan nominal
yang besar
2. Obligasi ritel
yaitu obligasi yang memiliki satuan nominal
kecil
• D. jenis obligasi berdasarkan pertukaran
1. Convertible bond
obligasi yang memungkinkan bagi pemegang
surat utang untuk mengonversikan menjadi
saham perusahaan penerbitan obligasi
2. Obligasi tukar
pada obligasi utang pemegang surat utang bisa
mengubah obigasi menjadi saham afiliasi
penerbitnya
3. Obligasi opsi beli
penerbit boleh membeli kembali obligasi dari
pemegang surat dengan harga yang disepakati.
• E. berdasarkan cara peralihan
1. Obligasi atas unjuk
obligasi yang pelunasan dan bunganya dibayarkan
kepada pembawa obligasi tersebut.
Dengan ciri-ciri:
a. Nama pemilik tidak tercantum dalam surat obligasi
b. Setiap obligasi disertai kupon bunga yang dapat
diserahkan kepada penerbit atau agem pembayaran
c. Peralihan cukup dengan penyerahan sertifikat obligasi
saja
d. Bahan pembuat surat obligasi dari kerta berkualitas
tinggi
e. bunga dibayarkan pada orang yang menunjukan kupon
f. Bila kupon rusak dimintakan ganti rugi
2. Obligasi atas nama
ialah obligasi yang mencantumkan nama dari
pemegangnya pada sertifikat obligasi, dibedakan
menjadi:
a. Obligasi atas nama untuk pokok pinjaman
pemilik nama tercantum dalam sertifikat obligasi
dan kupon bunga dilekatkan pada lembaran
obligasi
b. Obligasi atas nama untuk bunga
nama pemilik tidak dicantumkan dalam sertifikat
obligasi, tapi dicatat di perusahaan
c. Obligasi atas nama untuk pokok dan bunga
nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi
tapi tidak dalam kupon bunga.
Karakteristik obligasi
1. Nilai obligasi
• Pihak yang menerbitkan obligasi harus menjelaskan besar dana yang
dibutuhkan, dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Adapun penentuan
besar jumlah obligasi yang diterbitkan ditentukan oleh aliran arus kas, besar
kebutuhan, dan kinerja bisnis.
2. Jangka waktu Obligasi
• Jatuh tempo (maturity) obligasi mulai dari 1 tahun hingga 10 tahun. Namun
biasanya masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Pada umumnya investor
lebih menyukai obligasi jangka pendek karena dianggap risikonya kecil.
3. Principal dan Coupon Rate
• Principal rate adalah besaran uang yang harus dibayarkan oleh penerbit obligasi
kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Nilai principal rate ini
berhubungan dengan redemption value, maturity value, par value or face value.
4. Jadwal pembayaran
• Kewajiban pembayaran coupon dilakukan oleh penerbit obligasi secara berkala
sesuai kesepakatan. Misalnya triwulan, per semester, atau per tahun.
Proses penerbitan obligasi
• Proses yang umum dikenal dalam penerbitan
suatu obligasi adalah melalui penjamin emisi
atau juga dikenal dengan istilah "underwriting".
Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih
perusahaan sekuritas akan membentuk suatu
sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang
diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya
kembali kepada para investor. Pada penjualan
obligasi pemerintah biasanya melalui proses
lelang.
Jenis pasar obligasi
1. Pasar Primer
• Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan.
Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus
dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat,
dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang
Bursa Efek Indonesia (BEI)
2. Pasar Sekunder
• Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan
tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar
Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the
Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik.
Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan
berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online
trading, atau telepon.
Unsur-unsur obligasi
1. obligasi adalah bukti utang
obligasi merupakan bukti utang dari
penerbitnya, sedangkan utang merupakan
prestasi yang harus dipenuhi
2. Berisi janji-janji
dalam penerbitan suatu obligasi mengandung
unsur janji yang harus dipenuhi oleh pihak lain
3. Jangka waktu
jangka waktu akan menentukan sampai kapan
pemegang obligasi berhak untuk mendapatkan
bunga
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai