Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selama berabad-abad lamanya kita mengenal bahwa Bank Umum atau Bank
Konvensional telah memegang peranan yang amat penting dalam membantu dan
mendorong kemajuan ekonomi suatu negara. Bahkan posisinya amat strategis dalam
menggerakkan roda perekonomian. Di Indonesia, sejak awal kemerdekaannya, Bank
telah memainkan peranan yang amat menentukan bagi pengaturan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat termasuk produksi dan perdagangan di semua sektor
ekonomi. Salah satu upaya bank konvensional dalam menggerakkan roda
perekonomian suatu negara adalah berupa investasi-investasi yang dilakukannya, baik
di pasar modal maupun di segala bentuk usaha yang dianggap berkompeten di
bidangnya.
Pasar modal di Indonesia, sementara ini mempunyai obyek investasi yang
diperdagangkan berupa surat-surat berharga seperti saham, obligasi dan sertifikat PT.
Danareksa. sama halnya dengan investasi di bidang lain, untuk melakukan investasi di
pasar modal selain diperlukan dana, diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman,
serta naluri bisnis untuk menganalisis efek atau surat berharga mana yang akan dibeli,
yang mana yang akan dijual, dan efek mana yang tetap dipegang (hold). Bagi calon
investor yang tidak mempunyai keterampilan untuk melakukan hal itu, mereka dapat
meminta pendapat kepada lembaga penunjang pasar modal, seperti pedagang efek
(dealer) atau perantara perdagangan efek (broker). Kedua lembaga ini, di samping
melakukan jual beli efek, juga melakukan investasi yang baik dan akan menunjukkan
efek-efek yang dapat dipilih untuk dibeli.

Evaluasi Obligasi | 1
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini, antara lain :
1. Apakah yang dimaksud dengan Obligasi ?
2. Apa saja jenis Obligasi ?
3. Apakah yang dimaksud dengan penilaian obligasi ?
4. Apakah hubungan antara tingkat bunga dan harga obligasi ?
5. Apakah resiko tidak terbayar dan nilai nominal?

1.3 Tujuan Makalah

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

1. Untuk mejelaskan penegertian dari obligasi


2. Untuk menjelaskan jenis obligasi
3. Untuk menjelaskan cara menilai suatu obligasi
4. Untuk mengetahui hubungan anatara tingkat suku bunga denga harga obligasi
5. Untuk menjelaskan tentang resiko terbayar dan tidak terbayarnya suatu obligasi

Evaluasi Obligasi | 2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Obligasi

Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan


yang menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu
tanggal jatuh tempo di masa mendatang disertai dengan pembayaran bunga secara
periodik. Jumlah tetap yang dibayar pada waktu jatuh tempo (maturity) merupakan
pokok pinjaman (principal) obligasi, yang juga disebut nilai nominal atau nilai pari (par
value atau face value).Pembayaran bunga periodik disebut kupon (coupon). Obligasi
biasanya dijual di pasar obligasi dan memiliki harga pasar yang dapat berubah setiap
saat. Obligasi adalah satu sekuritas yang berdasarkan pada IOU dari penerbitnya.
Obligasi ini tidak menawarkan hak istimewa kepada pemilik perusahaan. Contohnya,
10 tahun obligasi AT & T memberikan hak untuk menerima pembayaran kupon atau
bunga secara periodik dan pokok atau face value pada saat jatuh tempo. Pemegang
obligasi tidak memiliki suara dalam pengambilan keputusan di perusahaan.

Banyak obligasi adalah Fixed-Rate Bond atau sekuritas yang berpendapatan tetap
karena perjanjian pembayarannya berbentuk kontraktual dan tetap sepanjang waktu.
Bagaimana pun beberapa obligasi membayar dalam bentuk variabel income dan
mengacu pada Floating-Rate Bond. Jangka waktu obligasi tidak terlalu lama dan tidak
terdapat risiko kebangkrutan, secara umum risiko dari obligasi itu tergolong rendah
dengan return yang rendah pula. Biasanya obligasi kurang liquid daripada saham dan
umumnya relatif tinggi cashflow secara periodik (untuk membayar bunga kepada
pemegang obligasi) (Levy 28).

Karakteristik Obligasi

Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang obligasi memberikan
pinjaman utang bagi emiten penerbit obligasi.Oleh karena itu,emiten obligasi akan

Evaluasi Obligasi | 3
membarikan kompensasi bagi investor pemegang obligasi,berupa kupon yang
dibayarkan secara periodic terhadap investor.Secara umun karakteristik obligasi dapat
dilihat dari beberapa hal sebagai berikut :

1. Nilai Intrinsik

Nilai intrinsic suatu obligasi merupakan nilai teoritis dari suatu obligasi.Nilai
intrinsic bias diperoleh dari hasil estimasi nilai saat ini(present value)dari semua
aliran kas obligasi dimasa yang akan datang.Nilai intrinsic obligasi dipengaruhi oleh
tingkat kupon yang diberikan,waktu jatuh tempo dan nilai prinsipalnya.

a) Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)


Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas
menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah
“jumlah emisi obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan
obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, kebutuhan, serta kinerja
bisnis perusahaan.
b) Jangka waktu obligasi
Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa
pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5
tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka
waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap
risikonya kecil.
c) Principal dan Coupon rate
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit
obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh
tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption value, maturity
value, par value or face value. Coupon rate juga disebut nominal rate,
adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada
pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun
kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan
coupon.Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi

Evaluasi Obligasi | 4
menghasilkan besarnya coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon
rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun
sebesar$80.
d) Jadwal pembayaran
Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan
secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan
triwulan, semesteran, atau tahunan.
2. Tipe penerbitnya
Obligasi dapat mempunyai tipe jaminan dan urutan klaim yang berbeda
beda.Emitan bias menerbitkan obligasi dengan menggunakan jaminan asset riil
tertentu yang dimiliki perusahaan ataupu tanpa menggunakan jaminan.Obligasi
tanpa jaminan umunya diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah
mempunyai kredibilitas bank
3. Bond Indentures
Indentures adalah dokumen legal yang memuat hak-hak pemegang obligasi
maupun emiten obligasi.Dokumen tersebutnakan memuat spesifikasi tertentu
seperti waktu jatuh tempo obligasi,waktu pembayaran bunga dan pembatasan
pemberian deviden bagi para pemegang saham perusahaan.
4. Call Provision
Call Provision adalah hak emiten obligasi untuk melunasi obligasi sebelum
waktu jatuh tempo. Call Provision akan dilaksanakan oleh emiten jika tingkat suku
bunga pasar dibawah tingkat kupon obligasi.Hal ini dilakukan untuk mengurangi
biaya modal perusahaan,akibat kewajiban membayar bungan diatas bunga pasar
yang berlaku. Call Provision pada dasarnya akan menguntungkan emiten,dan disisi
lain akan bias merugikan investor.

2.2 Jenis-jenis Obligasi

Sekuritas pasar modal meliputi instrumen-instrumen yang lebih besar dari satu
tahun dan isntrumen-instrumen yang tidak memiliki masa jatuh tempo. Secara umum,
pasar ini terjadi karena adanya instrumen yang berisi sekumpulan aliran kas yang

Evaluasi Obligasi | 5
dijanjikan, atau menawarkan partisipasi untuk mendukung profitabilitas perusahaan di
masa yang akan datang. Dalam sekuritas pasar modal ini terdapat dua macam
instrumen yaitu fixed income securities dan equity income securities.
1. Obligasi dilihat dari sisi penerbitnya
a. Corporate Bonds : merupakan obligasi yang diterbitkan oleh sebuah
perusahaan, baik perusahaan yang berbentuk badan usaha milik negara
(BUMN), atau perusahaan swasta.
b. Government Bonds : yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c. Municipal Bond : adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah guna
membiayai proyek-proyek yang terkait dengan kepentingan publik (public
utility).
2. Obligasi dilihat dari sistem pembayaran bunganya :
a. Zero Coupon Bonds : adalah obligasi yang pembayaran bunganya tidak
dilakukan secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan secara
bersamaan pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
b. Coupon Bonds : adalah obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara
periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya obligasi tersebut.
c. Fixed Coupon Bonds : adalah obligasi yang memiliki tingkat kupon bunga yang
telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan
pembayarannya dilakukan secara periodik.
d. Floating Coupon Bonds : adalah obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan
(benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata
tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.

3. Obligasi dilihat dari hak penukaran/opsinya :


a. Convertible Bonds : adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham
milik penerbitnya.

Evaluasi Obligasi | 6
b. Exchangeable Bonds : adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham
perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
c. Callable Bonds : adalah obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi
tersebut
d. Putable Bonds : adalah obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu
sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Obligasi dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
a. Secured Bonds : adalah obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari
penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga.
Dalam kelompok ini, termasuk di dalamnya adalah:
1. Guaranteed Bonds : adalah obligasi dimana pelunasan bunga dan pokoknya
dijamin dengan penangguangan dari pihak ketiga
2. Mortgage Bonds : adalah obligasi dimana pelunasan bunga dan pokoknya
dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.
3. Collateral Trust Bonds : adalah obligasi yang penjaminannya menggunakan
efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak
perusahaan yang dimilikinya.
b. Unsecured Bonds : adalah obligasi yang penjaminannya bukan dengan
kekayaan tertentu melainkan dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5. Obligasi dilihat dari segi nilai nominalnya :
a. Konvensional Bonds : adalah obligasi yang umumnya diperjual-belikan dalam
satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
b. Retail Bonds : adalah obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal
yang kecil, baik corporate bonds (obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan)
maupun government bonds (obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah).
6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
a. Konvensional Bonds : adalah obligasi yang perhitungannya menggunakan
sistem kupon bunga.
Evaluasi Obligasi | 7
b. Syariah Bonds : adalah obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan
menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua
macam obligasi syariah, yaitu:
1. Obligasi Syariah Mudharabah adalah obligasi syariah yang menggunakan
akad bagi hasil sedemikian rupa sehingga pendapatan yang diperoleh investor
atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
2. Obligasi Syariah Ijarah adalah obligasi syariah yang menggunakan akad sewa
sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa
diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.

2.3 Penilaian Harga Obligasi


YIELD OBLIGASI
Dalam obligasi,ada dua istilah yang terkait dengan karakteristik pendapatan suatu
obligasi,yakni yield obligasi (bond yield) dan bunga obligasi(bond interest rate).Bunga
obligasi bias diartikan sebagai harta atau imbalan yang dibayarkan oleh pihak yang
meminjam dana,sebagai kompensasi atas ketersediaan investor obligasi meminjamkan
dananya bagi perusahaan emiten obligasi.Sedangkan Yield obligasi merupakan ukuran
pendapatan obligasi yang akan diterima investor,yang cenderung bersifat tidak tetap,
hal ini dikarenakan yield obligasi berkaitan dengan tingkat return yang diisyaratkan
investor.
Ada beberapa ukuran yield obligasi yang dapat digunakan oleh investor,yaitu
nominal yield,current yield,yield maturity (YTM),yield to call (YTC) dan realized
(horizon) yield.Masing masing yield tersebut akan mengukur tingkat return obligasi dari
sudut pandang yang berbeda.
Tabel kegunaan YIELD Obligasi
Ukuran yield Kegunaan

Nominal Yield Mengukur tingkat Kupon

Current Yield Mengukur tingkat pendapatan sekarang

Yield Maturity Mengukur tingkat return yang diharapkan jika obligasi

Evaluasi Obligasi | 8
disimpan sampai waktu jatuh tempo

Yield to Call Mengukur tingkat return yang diharapkan jika obligasi


dilunasi(call) sebelum waktu jatuh tempo

Realized(horizon) yield Mengukur tingkat return yang diharapkan untuk obligasi


yang akan dijual sebelum jatuh tempo.Yield ini dihitung
dengan menggunakan asumsi tingkat reinvestasi dan harga
jual obligasi.

Rumus untuk perhitungan masing-masing yield


Ukuran yield Rumus Keterangan

Nominal Yield Nominal yield sama dengan


nominal kupon suatu obligasi
Current Yield CY = Current yield obligasi
CY = Ci / Pm Ci = Pembayaran kupon
pertahun untuk obligasi i
Pm = Harga pasar obligasi
P = harga obligasi pada saat ini
(t=0)
n = jumlah tahun sampai
dengan jatuh tempo obligasi.
Ci = pembayaran kupon untuk
obligasi i setiap tahunnya.
YTM = Yield to maturity
Pp = Nilai par dari obligasi

Yield Maturity YTM* = Nilai YTM yang


mendekati
P = harga obligasi pada saat ini
(t=0)
n = jumlah tahun sampai
dengan jatuh tempo obligasi.
Ci = pembayaran kupon untuk
obligasi i setiap tahunnya.
Pp = Nilai par dari obligasi

P = Harga Obligasi
Yield to Call YTC = Yield to call
Ci = Pendapatan kupon per
tahun

Evaluasi Obligasi | 9
c = Periode sampai dengan
saat obligasi dilunasi(first
caal date)
Pc = Call price obligasi
YTC * = nilai YTC yang
mendekati
P = harga obligasi pada saat
ini t = 0
n = jumlah tahun sampai
dengan yield to call yang
terdekat
Ci = pendapatan kupon per
tahun
Pc = Call price obligasi

P = harga pasar obligasi saat


ini
RY = Yield yang terealisai
(horizon)
Ci = Pendapatan kupon per
tahun
h = periode investasi
obligasi ( dalam tahun)
Pf = harga jual obligasi di
Realized(horizon)
masa yang akan datang
yield
RY* = nilai yield yang
terealisasi( horizon)yang
mendekati
P = harga ob ligasi pada saat
ini t=0
Ci = pendapatan kupon
obligasi per tahun
Pf = harga jual obligasi
dimasa yang akan datang

Nilai intrinsik suatu obligasi akan sama dengan nilai sekarang dari aliran kas yang
diharapkan dari obligasi tersebut. Perhitungan nilai atau harga obligasi dapat
menggunakan persamaan berikut: (asumsi: waktu pembayaran kupon adalah 2 kali
setahun).Perhitungan nilai atau harga obligasi dapat mengunakan persamaan sebagai
berikut.

Evaluasi Obligasi | 10
P = nilai sekarang obligasi pada saat ini (t=0)
n = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = pembayaran kupon untuk obligasi i setiap tahunnya
r = tingkat diskonto yang tepat atau tingkat bungapasar
Pp= nilai par dari obligasi

Dengan mengetahui besar dan waktu pembayaran kupon, nilai par serta tingkat
bunga disyaratkan, maka nilai atau harga obligasi bias ditentukan dengan cara:
1. Menentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap tahun,
2. Menentukan nilai sekarang dari nilai par yang akan diperoleh pada saat obligasi
jatuh tempo,
3. Menjumlahkan nilai sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai par (2).
Untuk memahami perhitungan tingkat bunga dalam obligasi,ada tiga titik waktu
penting untuk dimengerti.Titik-titik waktu tersebut menyangkut tentang (1) kapan
pemberi dana dan pihak yang memerlukan dana menentukan tingkat bunga atas obligasi
tersebut(tanggal komitmen),(2) kapan dana akan diserahkan,dan (3) kapan hutang akan
dilunasi.Untuk pemahaman yang lebih lanjut maka akan kita gunakan beberapa notasi
sebagai penganti titik-titik waktu tersebut.
a. i adalah tingkat bunga.
b. t0 adalah tanggal komitmen.
c. t1 adalah tanggal dana diserahkan keperusahaan penerbit obligasi.
d. t2 adalah obligasi dilunasi.

2.3.1 Spot Interest rates


Sport interest rates merupakan tingkat bunga dari obligasi yang hanya
mempunyai satu arus kas bagi pembeli obligasi tersebut.Obligasi yang hanya
mempunyai satu arus kas bagi pemodal disebut sebagai pure discount bond
atau zero coupon bond.Misalkan pemodal membayar suatu obligasi dengan

Evaluasi Obligasi | 11
harga Rp 743,000 saat ini akan menerima pelunasan nilai nominal obligasi
tersebut sebesar Rp 1,000,000 dua tahun yang akan dating.Tingkat keuntungan
yang diperoleh pembeli tersebut adalah sport rate dua tahun.Apabila i02 adalah
sport rate dua tahunyang dinyatakan dalam bentuk tahunan,maka :
Rp 743,000 = [ Rp. 1,000,000/(1 + i02)2]
dan
i02 = 16%

Karena biasa dinyatakan dalam dasar tahun,maka i02 merupakan tingkat bunga
tahunan yang diperoleh oleh pemilik obligasi tersebut.Dengan kata lain

Rp 743,000(1+0,16)2 = Rp 1,000,000

2.3.2 Future Rate

Future (atau forward) rates merupakan tingkat bunga atas obligasi dimana
terjadinya komitmen dan kapan uang yang akan diserahkan ke pihak emiten
berbeda.Sebagai missal Rp 743,000 akan diserahkan kepenerbit obligasi pada
tahun 1 ( komitmen tersebut terjadi pada tahun ke 0) dan Rp 1,000,000 akan
dilunasi pada tahun ke 3.

Contoh ini merupakan contoh future rate dua tahun yang akan dimulai pada
tahun 1.Perhitungannya adalah

(1+i1,3) = [1,000,000/743,000] maka i1,3 = 16%

2.3.3 Current Yield

Current yield merupakan pembayaran bunga dibagi dengan harga


obligasi.Apabila suatu obligasi membayar bunga pertahun sebesar Rp 150,000
dan harganya Rp 900,000,maka current yieldnya adalah 16,67%.Current yield
merupakan tingkat bunga yang sering dicantumkan pada surat kabar
keuangan,meskipun manfaatnya tidak terlalu banyak.Sebagai missal zero
coupon bond mempunyai current yield sebesar nol(per definisi).Kalau pemodal

Evaluasi Obligasi | 12
memilih obligasi berdasarkan atas current yield mereka akan selalu menolak
membeli zero coupon bond.

2.4 Tingkat Bunga dan Harga Obligasi


Tingkat bunga ini merupakan interst rate or return (IRR) yang diproleh oleh pemodal
dengan memiliki obligasi sampai dengan jatuh tempo.Dalam investment community
tingkat bunga inilah yang sering disebut.Hubungan antara harga obligasi dan yield-nya
akan terlihat seperti pada tabel berikut ini
Tabel hubungan harga dan yield obligasi, untuk obligasi
dengan umur 20 tahun dan kupon sebesar 16%

Yield ( % ) Harga obligasi (Rp )


8 1.791,44
10 1.514.72
16 1.0000
18 892.56
20 804.32
24 670.52

Harga (Rp) 2000


1791,44

1500

1000

500
670,52

0
0 4 8 12 16 20 24
Yield %

Hubungan harga dan bunga untuk obligasi dengan umur 20 tahun dan Kupon 16%

Evaluasi Obligasi | 13
Dari gambar diatas selain menunjukan adanya hubungan yang terbalik antara yield
dengan harga obligasi,gambar tersebut juga mencerminkan adanya empat hal penting
lainnya,yaitu :
1. Jika yield di bawah tingkat kupon, harga jual obligasi akan lebih tinggi
dibandingnilai parnya (harga premi),
2. Jika yield di atas tingkat kupon, maka harga obligasi akan lebih rendah dari
nilai parnya (harga diskon),
3. Jika yield sama dengan tingkat kupon yang diberikan maka harga obligasi
tersebut akan sama dengan nilai parnya.
4. Hubungan antara harga-yield tidak berbentuk garis lurus tetapi membentuk
sebuah kurva cekung. Jika yield turun maka harga akan meningkat dengan
kenaikan marginal yang semakin kecil, dan sebaliknya.
CAPM menjelaskan bahwa apabila risk free rate meningkat,maka tingkat bunga
yang relevan juga akan meningkat.KArena itu dalam penaksiran harga obligasi,tingkat
bunga menjadi factor yang sangat penting untuk diperhatikan.Perhatikan contoh
sebagai berikut

Arus Kas
Obligasi Harga
1 2

A PA 16 116

B PB 18 118

Apabila resiko kedua obligasi tersebut dianggap sama,maka PB > PA. Mengapa ?
Karena pemilik obligasi B akan menerima kas masuk lebih besar dari pemilik obligasi
A.Misalkan i01 = i02 =16% (Ini berarti bahwa spot rate satu tahun = 16%,dan demikian
juga spot rate dua tahun sama besarnya yaitu 16%).Dengan demikian maka,
PA = [ 16/(1 + 0,16) ] + [ 116/(1+0,16)2]
= 100
Evaluasi Obligasi | 14
Sedangkan untuk Obligasi B
PB = [ 18/(1 + 0,16) ] + 118/(1+016)2]
= 103,21
Tentu saja besarnya tingkat bunga yang dipandang relevan setiap tahunnya tidak
harus sama.Misalnya i01 = 16%,tetapi i02 =17%.Apakah artinya?
Ini berarti bahwa spot rate satu tahun adalah 16%,tetapi spot rate dua tahun adalah
17%.Ini berarti bahwa i02 = [(1,17)2/1,16] – 1
= 0,18
Dengan demikian maka harga obligasi A adalah
PA = [16/(1+0,16)] + [ 116/(1+0,17)2]
= 98.53
Kadang-kadang penggunaan spot rate ini agak membingungkan sehingga persoalan
diatas juga bias dinyatakan sebagai berikut.Tingkat bunga yang dianggap relevan
pada tahun 1 adalah sebesar 16%,tetapi tingkat bunga yang dianggap relevan pada
tahun ke 2 adalah 18%.Karena itu harga obligasi A jug adapt dinyatakan sebagai,
PA = [16/(1+0,16)] + [116+(1+0,16)(1+0,18)]
= 98,53

Accured coupon interest


Saat obligasi dijual belikan mungkin tidak bertepatan dengan saat pembayaran
bunga.Dengan demikian dalam penentuan harga obligasi perlu diperhatikan adanya
currend coupon interest,yaitu bunga yang telah menjadi hak pemilik obligasi tetapi
belum dibayarkan oleh perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Misalkan suatu obligasi dengan nilai nominal Rp 1,000,000 membayarkan currend
rate sebesar 16% pertahun,dan yield to manurity yang diinginkan pemodal adalah
18%.Obligasi tersebut masih mempunyai waktu 2 tahun 8 bulan sampai dengan
tanggal jatuh temponya.
Berapa harga Obligasi saat ini?
Berapa Accurent interestnya ?
Keadaan tersebut dapat dijelaskan dalam gambar berikut ini

Evaluasi Obligasi | 15
0
Transaksi 2thn 2 1 Jatuh Tempo
8 bln lagi

Untuk dua tahun yang akan dating PV obligasi tersebut adalah


PV = 160/(1+0,18) + 1,160/(1+0,18)2
= 969,000
Tetapi penjualan tidak terjadi tepat pada waktu obligasi masih akan jatuh
tempo 2 tahun lagi.Pada saat terjadi transaksi maka pembeli obligasi akan menerima
bunga selama 3 tahun lagi (yaitu,dalam gambar diatas, adalah tahun 2,1,dan
0).Karena itu perlu ditambahkan penerimaan bunga sebesar Rp 160,000 pada
perhitungan PV diatas,menjadi Rp 969,000 + Rp 160,000 = Rp 1.129.000
Tetapi nilai ini masih harus dipresent valuekan pada saat terjadi pembelian.Ini berarti
bahwa PV = 1.129/(1+0.18)8/12
= 1.011.000
Harga tersebut merupakan harga obligasi pada waktu terjadi transaksi (yaitu 2 tahun
8 bulan lagi menjelang obliogasi tersebut jatuh tempo).Ini merupakan harga obligasi
termasuk accured interestnya.
Accured interestnya adalah (4/12) x Rp 160,000 =Rp 53,000

Jika tingkat bunga yang disyaratkan lebih kecil dari tingkat kupon yang dibayarkan
obligasi, maka obligasi dijual pada harga premi (lebih tinggi dari nilai par-nya).

Jika terjadi sebaliknya, yaitu tingkat bunga yang disyaratkan lebih besar
dari tingkat kupon obligasi, maka obligasi akan ditawarkan pada harga
diskon (lebih rendah dari nilai par).

Saat terjadi perubahan tingkat bunga,maka dua factor penting yang mempengaruhi
perubahab harga obligasi adalah tingkat kupon dan manuritasnya.Bila terjadi
penurunan(kenaikan) tingkat obligasi,maka harga obligasi akan naik(turun),tetapi
persentase perubahan harga yang relative lebih besar akan terjadi pada obligasi yang
mempunyai maturitas lebih panjang dan tingkat kupon yang lebih rendah.

Evaluasi Obligasi | 16
Term to Maturity dan Teori Term Structure

Untuk bias memahami pengaruh jangka waktu terhadap tingkat keuntungan (yield)
atau harga obligasi,perlu dipahami hubungan antara tingkat keuntungan (tingkat bunga)
dengan waktu.Hubungan ini sering disebut sebagai term structure.Berikut ini beberapa
teori tentang term structure.

1. Teori Pasar Yang Tersegmentasi


2. Teori Pengaharapan
3. Teori Premiun Likuiditas

2.5 Resiko Tidak Terbayar dan Tingkat Bunga Nominal


Perlu disadari bahwa perusahaan yang menerbitkan obligasi tidak selalu mampu
membayar hutang yang mereka buat.Dengan demikian para pemodal pembeli obligasi
menanggung resiko kalau bunga dan pokok pinjaman tersebut tidak terbayar.Besarnya
tingkat bunga nominal (atau yeild to maturity) bias dinyatakan sebagai,

Tingkat bunga nominal (i) = tingkat bunga riil + inflasi yang diharapkan + berbagai
premi resiko

Penyesuaian yeild to maturity suatu obligasi juga pelu memperhatikan factor seperti
Default risk,Liquidity risk,Interest rate risk,Foreign exchange risk.Dengan demikian
semakin besar resiko tidak terbayar ,semakin besar premi tidak terbayar yang diminta
pemodal.Bagaimana memperkirakan resiko tidak terbayar ini? Secara pasti kita memang
sulit menaksir resiko ini,tetapi dengan menggunakan indicator-indikator tertentu
biasanya besarnya resiko tersebut dapat diperkirakan.tentu taksiran tersebut bias
salah,tetapi sejauh yang melaksanakan analis adalah pihak yang independent,umumnya
hasilnya sering dipakai sebagai acuan para pemodal.Indikator-indikator yang digunakan
untuk menaksir default risk diantaranya adalah proporsi hutang yang dipergunakan oleh
perusahaan yang menerbitkan obligasi tersebut.,stabilisasi keuntungan,margin
keuntungan dan lain sebagainya.

Evaluasi Obligasi | 17
Standart dan Poor’s mengunnakan kode untuk klasifikasi obligasi sebagai berikut :
1. AAA : Ranking tertinggi dari Standar and poor’s dan menunjukan kemampuan
yang sangat kuat dalam membayar pokok dan bunga.
2. AA : Obligasi yang dikualifikasikan sebagai obligasi berkualitas tinggi, dengan
perbedaan sangat kecil dari AAA
3. A : Obligasi yang memiliki kemampuan yang kuat untuk membayar pokok dan
bunga walaupun mereka lebih rentan terhadap efek merugi dari perubahan situasi dan
kondisi perekonomian
4. BBB : Obligasi yang dianggap memiliki kemampuan yang mencukupi untuk
membayar pokok dan bunga, walaupun mereka biasanya menunjukan parameter
perlindungan yang memadai, namun kondisi perekonomian yang merugi atau
perubahan keadaan biasanya dapat melemahkan kemampuan membayar pokok dan
bunga obligasi, dibandingkan kategori A
5. BB ,B ,CCC,C : Obigasi pada peringkat BB, B, CCC, dan CC secara berturut-turut
semakin rapuh kemampuannya, Obligasi yang masuk ke dalam peringkat ini mulai
bersifat spekulatif dalam hal kemampuan perusahaan membayar bunga dan pokok
pinjaman
2.6 DURASI

Durasi adalah rata rata periode tertimbang arus kas yang diterima investor atas
investasi pada Obligasi atau singkatnya jangka waktu kembali invesasi (payback period)
dan dihitung dengan durasi Macaulay. Konsep kedua dari durasi yaitu besarnya
perubahan harga Obligasi dikarenakan perubahan yield 1% dihitung dengan durasi
modifikasi.

Adapaun rumusan Durasi Macaulay dan modifikasi sebagai berikut:

Dimana :

t = periode dimana aliran kas diharapkan akan diterima


n = jumlah periode sampai jatuh tempo
Evaluasi Obligasi | 18
PV(CFt) = nilai sekarang dari aliran kas pada periode t yang didiskontrokan
pada tingkat YTM
P = harga pasar obligasi

Durasi ini digunakan investor ketika investor mengetahui waktu, arah, dan
besaran perubahan tingkat bunga. Bila tingkat bunga dinaikkan maka investor harus
menurunkan durasi Obligasi yang dipegangnya dan menaikkan durasi Obligasinya bila
tingkat bunga diturunkan.Sering juga investor harus memilih dua Obligasi dengan
durasi yang sama maka digunakan konvexity. Konvexity yang terbesar harus dipilih
investor karena ketika tingkat bunga dinaikkan penurunan harga sangat kecil
dibandingkan Obligasi yang memiliki konvexity lebih kecil dan demikian juga bila tingkat
bunga diturunkan maka harga Obligasi akan berubah jauh lebih besar dibandingkan
dengan Obligasi yang mempunyai konvexity yang lebih kecil.

Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya konsep durasi yakni

1. Konsep durasi dapat menjelaskan mengenai perbedaan antara umur efektif berbagai
alternative pilihan obligasi.
2. Konsep durasi dapat digunakan sebagai slah satu strategi pengelolaan investasi
terutama strategi imunisasi.
3. Durasi dapat digunakan sebagai ukuran yang lebih kuat untuk mengukur sensitivitas
harga suatu obligasi terhadap pergerakan tingkat bunga,karena durasi sudah
mengkombinasikan kupon dan maturitas obligasi.

Untuk menghitung persentase perubahan harga obligasi karena adanya


perubahan tingkat bunga tertentu,maka kita bias menggunakan durasi yang sudah
dimodifikasi dengan cara sebagai berikut :

Dimana :

D* = durasi yang dimodifikasi


r = YTM Obligasi
D = Durasi Macavly

Evaluasi Obligasi | 19
Durasi yang dimodifikasi dapat digunakan untuk menghitung persentase
perubahan harga suatu obligasi akibat adanya perubahan tingkat suku bunga pasar
dengan mengunakan persamaan sebagai berikut :

Atau

Dimana :

∆P = perubahan harga

∆r = perubahan pada tingkat bunga pasar

P = harga obligasi sebelumnya

-D* = durasi yang dimodifikasi ditambah dengan tanda negative

Kesalahan perhitungandengan durasi yang dimodifikasi akan semakin


membesarkan dengan semakin besarnya perubahan tingkat bunga pasar yang
terjadi.

Evaluasi Obligasi | 20
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Obligasi merupakan salah satu alternatif bagi pemodal untuk menanam


modalnya dalam pasar modal. Untuk melakukan investasi yang baik dalam obligasi,
pemodal perlu memahami sifat-sifat atau karakteristik obligasi.

Dibandingkan dengan saham, bisa dikatakan bahwa obligasi mempunyai


risiko yang relatif rendah. Apakah hal tersebut benar atau tidak, tergantung kepada
stabilitas sistem perekonomian negara. Hal tersebut merupakan tantangan bagi
pemodal, manajer, dan pemerintah. Akan tetapi, para pemodal harus melakukan
seleksi portofolio secara optimal dengan melakukan analisis obligasi. Hal itu bisa
dihubungkan dengan kematangan hasil (yield to maturity) atau holding periode, oleh
karena itu harus dipahami tentang metode penilaian obligasi untuk dapat
menganalisis obligasi dengan baik. Meskipun demikian, ada beberapa faktor lain
yang mempengaruhi return obligasi, selain tingkat bunga dan nilai nominal obligasi,
misalnya pajak, dan persyaratan perlindungan.

3.2 SARAN

Evaluasi Obligasi | 21
DAFTAR PUSTAKA

Husnan, Suad, 1993.”Dasar- Dasar Teori Potofolio dan Analisis Sekuritas”,UPP AMP
YKPN

Evaluasi Obligasi | 22

Anda mungkin juga menyukai