Oleh :
PRODI AKUNTANSI
TAHUN 2022
1.1 Definisi Pariwisata
Menurut peninjauan secara etimologis, istilah pariwisata berasal dari bahasa
sansekerta yang terdiri atas dua suku kata yaitu "pari” dan "wisata". Pari berarti
berulang-ulang atau berkali-kali, sedangkan wisata berarti perjalanan atau
bepergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara berulang
ulang atau (Musanef, 1996 : 8). Pariwisata tidak hanya bisa diartikan secara
etimologis saja, tetapi terdapat pendapat dari para ahli diantaranya:
1. Hunziker dan Krapf (Bapak Ilmu Pariwisata) Pariwisata adalah sejumlah
hubungan dan gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orang-orang asing,
asalkan tinggalnya mereka itu tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal
serta usaha-usaha yang bersifat sementara atau permanen sebagai usaha
mencari kerja penuh (Musanef, 1996: 11).
2. Hans Buchi Pariwisata adalah peralihan tempat untuk sementara waktu dan
mereka yang mengadakan perjalanan tersebut memperoleh pelayanan dari
perusahaanperusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata (Musanef,
1996: 11).
3. Robert Mc. Intosh Shashi Kant Cupta Pariwisata adalah gabungan gejala dan
hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah serta
masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan ini
serta penunjang lainnya (Musanef, 1996: 11).
4. Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Pariwisata adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan
daya tarik serta usahausaha yang terkait di bidang itu. Pengertian ini
mengandung lima unsur yaitu:
- Unsur manusia (wisatawan)
- Unsur kegiatan (perjalanan)
- Unsur motivasi (menikmati)
- Unsur sasaran (obyek dan daya tarik wisata)
- Unsur usaha (Musanef, 1996: 13).
5. Menurut James. J. Spillane (1987: 20) pariwisata adalah kegiatan melakukan
perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan,
mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau
istirahat, menunaikan tugas, dan lain-lain. Defenisi yang luas pariwisata
adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara,
dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup
dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Suatu perjalanan akan dianggap
sebagai perjalanan wisata bila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan,
yaitu bersifat sementara, bersifat sukarela (Voluntary) dalam anti tidak terjadi
karena paksaan, dan tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah
I Ketut Setia Sapta dan Nengah Landra. 2018. BISNIS PARIWISATA. CV Noah
Aletheia. Badung Bali.