Anda di halaman 1dari 13

Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan

dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah
seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya
dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.

Definisi yang lebih lengkap,turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari
transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman dan jasa bersangkutan
lainnya seperti bank, asuransi, keamanan dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya,
pelarian, petualangan,pengalaman baru dan berbeda lainnya.

Banyak negara bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan
pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu
pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi
Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk
meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.

Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan
pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Industri Pariwisata dapat diartikan sebagai sehimpunan bidang usaha yang menghasilkan
berbagai jasa dan barang yang dibutuhkan oleh mereka yang melakukan perjalanan wisata.
Menurut S. Medlik, setiap produk, baik yang nyata maupun maya yang disajikan untuk
memenuhi kebutuhan tertentu manusia, hendaknya dinilai sebagai produk industri. Jika
sejemput kesatuan produk hadir di antara berbagai perusahaan dan organisasi sedemikian
sehingga memberi ciri pada keseluruhan fungsi mereka serta menentukan tempatnya dalam
kehidupan Inonn, hendaknya dinilai sebuah industri.[1]

Sebagaimana yang dikemukakan UNWTO (United Nations World Tourism Organiation)


dalam the International Recommendations for Tourism Statistics 2008, Industri Pariwisata
meliputi; Akomodasi untuk pengunjung, Kegiatan layanan makanan dan minuman, Angkutan
penumpang, Agen Perjalanan Wisata dan Kegiatan reservasi lainnya, Kegiatan Budaya,
Kegiatan olahraga dan hiburan. UNWTO merupakan Badan Kepariwistaan Dunia dibawah
naungan PBB. Menurut Undang-Undang Pariwisata no 10 tahun 2009, Industri Pariwisata
adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang
dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.[2]

Pengakuan atas Pariwisata sebagai “Industri” di


Indonesia
Pada akhir dekade 1960-an, Pemerintah DKI Jakarta sudah menggunakan definisi Industri
Pariwisata yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah No. 3, tahun 1969 (yang mungkin sekali
saat ini sudah diubah), yaitu sebagai berikut; Industri Pariwisata, adalah usaha
penyelenggaraan pelayanan untuk lalulintas kepariwisataan dengan maksud mencari
keuntungan di bidang akomodasi/perhotelan, kebudayaan, perestoranan, rekreasi dan hiburan,
atraksi kebudayaan, biro perjalanan, usaha kepramuwisataan (guide business), usaha-usaha
cenderamata (souvenir), usaha-usaha penerbitan kepariwisataan, penyelenggaraan tour dan
perdagangan valuta (money changer).
Ruang Lingkup Industri Pariwisata
Ruang lingkup industi pariwisata menyangkut berbagai sektor ekonomi. Adapun aspek-aspek
yang tercakup dalam industri pariwisata antara lain:

 Restoran. Di dalam bidang restoran, perhatian antara lain dapat diarahkan pada
kualitas pelayanan, baik dari jenis makanan maupun teknik pelayanannya. Disamping
itu, dari segi kandungan gizi, kesehatan makanan dan lingkungan restoran serta
penemuan makanan-makanan baru dan tradisional baik resep, bahan maupun
penyajiannya yang bias dikembangkan secara nasional, regional bahkan internasional.
 Penginapan. Penginapan atau home stay, yang terdiri dari hotel, motel, resort,
kondominium, time sharing, wisma-wisma dan bed and breakfast, merupakan
aspekaspek yang dapat diakses dalam pengembangan bidang kepariwisataan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pengembangan penginapan ini dapat berupa; strategi
pemasaran, pelayanan saat penginapan, integrasi dan restoran atau biro perjalanan,
dan sebagainya. Penelitian juga dapat diarahkan pada upaya memperkecil limbah dari
industry pariwisata tersebut.
 Palayanan perjalanan. Meliputi biro perjalanan, paket perjalanan (tour wholesalers),
perusahaan incentive travel dan reception service.
 Transportasi. Dapat berupa sarana dan prasarana angkutan wisata seperti mobil/bus,
pesawat udara, kereta api, kapal pesiar, dan sepeda.
 Pengembangan Daerah Tujuan Wisata. Dapat berupa penelitian pasar dan pangsa,
kelayakan kawasan wisatawan, arsitektur bangunan, dan engineering, serta lembaga
keuangan.
 Fasilitas Rekreasi. Meliputi pengembangan dan pemanfaatan taman-taman Negara,
tempat perkemahan (camping ground), ruang konser, teater, dan lain-lain.
 Atraksi wisata. Meliputi taman-taman bertema, museum-museum, hutan lindung,
agrowisata, keajaiban alam, kegiatan seni dan budaya, dan lain sebagainya.
 Pengertian Industri Pariwisata
 Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam
rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan
dalam penyelenggaraan pariwisata ( Undang-Undang Pariwisata no 10 tahun 2009)

 Elemen Industri Pariwisata
 Sumberdaya Pariwisata
Sumberdaya alam
Sumberdaya Manusia
Sumberdaya ciptaan manusia
 Fasilitas Hiburan dan Olahraga
Fasilitas rekreasi dan kebudayaan
Fasilitas olahraga
 Prasarana umum dan Pariwisata
Alat komnunikasi dan perjalanan
Instalasi sosial
Instalasi dasar
Telekonunikasi
 Pelayanan Penerimaan Pariwisata
Agen dan biro perjalanan
Kantor promosi dan kontor perwakilan
Pelayanan informasi pengunjung
Penyewaan kendaraan
Pramuwisata dan petugas interpretasi
 Fasililitas Penerimaan
Hotel, wisma tamu, desa dan kota
Kondomonium
Tempat pemukiman lainnya
Pemukiman untuk kebutuhan perorangan
Isntalasi untuk pelayanan makan dan minum
 Iklan
SKEMA DAN UNSUR-UNSUR INDUSTRI PARIWISATA
Oktober 01, 2015

"weitss kemarin dapet tugas edun dari guru terus pengen posting aja semoga bermanfaat
deh^^ bon courage!" -Author

SKEMA DAN UNSUR-UNSUR INDUSTRI


PARIWISATA

1. Skema Pariwisata adalah sebuah bagan yang menggambarkan keterkaitan antara beberapa unsur
dalam Industri Pariwisata
Penjelasan :

1.) Transportation Service : pelayanan atau merupakan jasa transportasi; didalamnya ada kapal, kereta,
mobil, pesawat, sepeda, bis.

2.) Food and Beverage Operations : pelayanan makan dan minum; didalamnya ada restaurants, lodging
properties, retail stories, vending, catering, snack bar, cruse ships, bar/taverns.

3.) Retail store : merupakan toko eceran atau toko grosir seperti : gift shops, souvenir shops, art/craft
malls, market, miscellaneous stores.

4.) Activities : aktivitas yang dilakukan : rekreasi, bisnis, entertaintment meetings, study trips, sporting
event, ethnic festivals, art festivals cultural event seasonal festival

5.) Lodging operation : jasa penginapan bisa meliputi : hotel, motel, motor hotel, resort hotel, camp,
parks, pensions, motor homes

2. Pengelompokan perjalanan wisata :

a. Perjalanan Umum/Biasa
Pada perjalanan ini memberi kesan serius dan mendapatkan hasil yang “nyata”, seperti :

 1Keperluan bisnis, mencari nafkah


 2) Tujuan berobat /kesehatan

 3Tujuan sosial/kepentingan keluarga

 4Seminar dan konferensi

 5Naik Haji

 6Belajar / Sekolah

 7Penelitian kekayaan alam dan budaya

b. Perjalanan Wisata (Tour)


Perjalanan yang memberi kesan “santai” :
 1) Membangkitkan sifat petualangan namun tetap untuk bersenang-senang

 2) Bersifat romantis, menuruti emosi keindahan


 3) Penuh kemisterian, mencari hal-hal yang unik/menarik

4) untuk pemenuhan keinginan pribadi dan menyenangkan


 Berziarah keagamaan (wisata Pilgrim), santai, khusuk dan menyenangkan
c. Selain kedua jenis perjalanan tersebut, seringkali terjadi sebuah perjalanan dengan kombinasi
dari kedua jenis, yaitu perjalanan yang memiliki dua kepentingan, misalnya, dalam perjalanan
untuk keperluan berdagang mereka menyempatkan (untuk melepas lelah) melihat dan menikmati
keindahan alam/budaya dan menikmati pertunjukan/show.
3. Pemetaan terhadap kondisi daerah tujuan wisata yang dikenal dengan ‘5A’

1) Akomodation : kemudahan mendapatkan tempat menginap yang layak, bersih dan ramah
2) Activity : tersedianya serana dan prasarana yang aman dan layak digunakan

3) Attraction : atraksi maupun daya tarik merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran
wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata

4) Ammenities : fasilitas pelengkap yang menunjang perjalanan wisata (toilet yang memadai,
pasar, internet, money changer)

5) Aksesbility : kemudahan untuk dikunjungi dan memiliki jalan yang dapat dilalui pengunjung

4. Unsur-unsur industri pariwisata :


1) Akomodasi : tempat bagi seseorang untuk tinggal sementara, dapat berupa hotel, losmen, guest
house, pondok, cottage, inn, perkemahan, caravan, bag packer, dsb.

2) Jasa Boga and Restaurant : industri yang berkembang dalam bidang penyediaan makanan dan
minuman, yang dikelola secara komersial

3) Transportasi dan Jasa Angkutan : bidang usaha jasa yang bergerak dalam bidang angkutan,
transportasi dibagi menjadi tiga yaitu transport udara, darat dan laut.

4) Tempat penukaran uang (money changer) : tempat untuk penukaran mata uang asing (money
changer) kini telah berkembang dengan pesat.

5) Atraksi wisata : atraksi wisata dapat berupa pertunjukan tari, music, upacara adat, dll sesuai dengan
budaya setempat.

6) Cinderamata : oleh-oleh / kenang-kenangan yang dapat dibawa oleh wisatawan pada saat kembali
ke tempat asalnya.

7) Biro Perjalanan : suatu badan usaha dimana operasionalnya meliputi pelayanan semua proses
perjalanan dari seseorang sejak berangkat hingga kembali, sehingga mereka merasa nyaman selama
perjalanan.

Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan
berkunjung ke suatu daerah atau wilayah di Negara kita. Sapta Pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu
aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan

Kepariwisataan adalah merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan
hidup yang khas, seperti : hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah dan
iklim yang nyaman.

Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau
menyediakan/mengusahakan objek wisata dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan
usaha lain yang terkait dengan bidang tersebut. Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu
yang menjadi sasaran wisata
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga
persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini.

Manfaat dan Dampak Negatif Industri Pariwisata - Materi Perhotelan

Manfaat dan Dampak Negatif Industri Pariwisata - Materi Perhotelan


Posted by Admin Id on Tuesday, August 23, 2016 Labels: Perhotelan

Manfaat dan Dampak Negatif Industri Pariwisata - Banyak sekali manfaat yang dapat diberikan oleh
pengembangan sektor industri pariwisata. Menurut buku Pegangan Penatar dan Penyuluh
Kepariwisataan Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, sedikitnya
manfaat dan dampak negative yang ditimbulkan tersebut dapat ditinjau dari empat aspek: (a) aspek
ekonomi, (b) aspek social-budaya, (c) aspek berbangsa dan bernegara, dan (d) aspek lingkungan.

Di samping manfaat yang diberikan dari perkembangan dan pertumbuhan industri pariwisata, juga
perlu diantisipasi dampak-dampak negatif yang mungkin ditimbulkan bila perlu mengurangi atau
bahkan dapat menghilangkannya.

Manfaat dan Dampak Negatif Pengembangan Sektor Industri Pariwisata

1. Ekonomi
Manfaat :

 Menambah devisa
 Membuka kesempatan berusaha
 Menambah lapangan kerja
 Meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah
 Mendorong pembangunan daerah

Dampak Negatif :

 Harga barang dan jasa pelayanan menjadi naik, karena banyaknya pengunjung atau
wisatawan yang dianggap selalu membawa uang banyak.
 Harga tanah naik akibat dari banyaknya para investor yang memerlukan tanah untuk
pembangunan hotel dan sarana penunjang industri pariwisata.
2. Sosial Budaya
Manfaat :

 Pelestarian budaya dan adat


 Meningkatkan kecerdasan masyarakat
 Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
 Mengurangi konflik social

Dampak Negatif :

 Penduduk khususnya remaja suka mengikuti pola hidup para wisatawan yang tidak sesuai
dengan budaya dan kepribadian bangsa kita sendiri.

3. Berbangsa dan Bernegara


Manfaat :

 Mempererat persatuan dan kesatuan


 Menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan terhadap tanah air
 Memelihara hubungan baik secara internasional.

Dampak Negatif :

 Banyaknya peluang dan pemanfaatan wisatawan juga mengundang perilaku yang tidak
bertanggungjawab misalnya: pemerasan, perjudian, prostitusi, pencurian, pengedaran
barang barang terlarang, penipuan dan lain sebagainya.

4. Lingkungan
Manfaat :

 Melestarikan lingkungan
 Menumbuhkan suasana hidup tenang dan bersih
 Meningkatkan kesegaran fisik dan mental
 Jauh dari polusi, santai dapat mengembalikan kesehatan pisik dan mental dengan demikian
pengembangan pariwisata merupakan salah satu cara dalam upaya untuk melestarikan
lingkungan.
 Memperoleh nilai tambah atas pemanfaatan dari lingkungan yang ada.

Dampak Negatif :

 Terjadi pengerusakan lingkungan, baik karena pembangunan prasarana dan sarana


pariwisata, maupun karena ulah pengunjung atau tangan-tangan jahil orang yang tidak
bertanggungjawab.

Demikianlah materi smk perhotelan tentang Manfaat dan Dampak Negatif Industri Pariwisata,
semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk anda lebih memahami tentang pariwisata di Indonesia.

Modal Dasar Pembangunan Sektor Pariwisata.


Pengetahuan Umum
Indonesia memiliki potensi untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung
pembangunan nasional. Hal ini mengingat

Indonesia memiliki beberapa keunikan, antara lain:


(a) keragaman dan keindahan alam
(b) keragaman suku dan adat istiadat
(c) keragaman seni dan hasil kerajinan rakyat, dan sebagainya.

Sebagaimana dinyatakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Indonesia memiliki sumber
daya yang dapat dijadikan modal dasar pembangunan sektor pariwisata, yang terdiri dari:

a. Luas wilayah dan letak strategis


Negeri ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan terletak di lokasi yang strategis di
garis khatulistiwa dengan jumlah pulau sekitar 17.408 pulau, dimana sekitar 60 % dari seluruh
wilayah terdiri dari air dan selebihnya berupa daratan. Bila dibandingkan luas wilayah Indonesia
hampir sama dengan luas seluruh benua Eropa atau luas Amerika Utara. Panjang rentang dari ujung
barat sampai ujung timur mencapai 5.100 km dan panjang dari utara ke selatan sekitar 1.888 km.
Letak geografis Indonesia berada diantara benua Asia dan Australia serta lautan Pasifik dan
Samudera Hindia, yang beriklim tropis basah dengan penyinaran matahari sepanjang tahun.

b. Sumber Daya Alam


Wilayah Indonesia dengan iklim tropisnya sepanjang tahun memiliki potensi kekayaan alam dan laut
yang belum sepenuhnya dieksploitasi.untuk kesejahteraan rakyat. Kekayaan, keragaman dan
keindahan alam baik di dasar lautan maupun di darat dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para
wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari manca negara.

Sumber Daya Alam dan Keberagaman Adat

c. Penduduk yang besar dan budaya yang beragam


Indonesia termasuk negara berpenduduk terbesar di dunia selain China, India dan Amerika Serikat.
Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan budaya dan adat istiadat yang beraneka
ragam, seni budaya, sejarah dan dialek yang berbeda dapat menjadi modal besar bagi
pengembangan kepariwisataan.

d. Stabilitas Keamanan
Keamanan dan toleransi merupakan syarat mutlak bagi tumbuh dan berkembangnya industri
pariwisata. Bangsa Indonesia yang sebelumnya dikenal karena memiliki budaya tinggi, luhur, ramah,
santun, beradab, dan sangat toleran antar sesama, disadari atau tidak mulai berubah menjadi
bangsa yang mudah tersinggung, dan emosional. Munculnya kasus bom Bali dan kasus yang sama di
beberapa wilayah di Indonesia secara langsung dan seketika telah mengakibatkan industri pariwisata
kita jatuh terpuruk. Negara kita mulai dicap sebagai negara teroris dan seakan telah kehilangan jati
dirinya. Oleh karena itu marilah kita membangun kembali citra negeri ini, mengembalikan
kepercayaan dunia bahwa negeri ini memang negeri yang beradab, berbudaya, santun dan toleran
kepada semua umat manusia.

e. Komitmen politik dari pemerintah


Komitmen politik yang kuat dari pemerintah untuk mempersatukan bangsa dan menjadikan sektor
pariwisata sebagai andalan dalam pembangunan ekonomi rakyat akan berpengaruh langsung dan
dapat menjadi modal dasar bagi pengembangan industri pariwisata.

f. Keberhasilan pembangunan
Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak positif dalam pembangunan dan
pengembangan pariwisata di Indonesia. Prasarana dan sarana yang semakin baik ,telah memberikan
kemudahan dan citra positif bagi kepariwisataan Indonesia.

Keberhasilan ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:


a. semakin meningkatnya seni dan budaya bangsa
b. semakin meningkatnya sadar wisata dan pertisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata
c. semakin dikenalnya objek dan daya tarik oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara
d. semakin meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan

Langsung ke konten utama

gokcampus
Pengertian Sapta Pesona dan Bentuk Aksinya untuk Pariwisata
Maret 17, 2017

Pengertian Sapta Pesona dan Bentuk Aksinya untuk Pariwisata


Jika Anda pernah atau sering jalan-jalan ke tepian teluk Palu pasti anda akan melihat papan
informasi seperti foto di atas. Sebagian orang akan melihat ini seperti papan semboyan atau moto
seperti yang umumnya digunakan untuk mempromosikan karakteristik desa. Namun ternyata Sapta
Pesona memiliki tujuan dan pemaknaan tersendiri. Apa maksud dari sapta pesona tersebut? Berikut
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia menjabarkannya dalam buku panduan
pelaksanaan sadar wisata.

Sapta Pesona merupakan jabaran konsep sadar wisata yang terkait dengan dukungan dan peran
masyarakat sebagai tuan rumah dalam upaya untuk menciptakan lingkungan dan suasana kondusif
yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata melalui perwujudan tujuh
unsur dalam Sapta Pesona. Lambang Sapta Pesona berbentuk matahari tersenyum yang
menggambarkan semangat hidup dan kegembiraan. Tujuh sudut pancaran sinar yang tersusun rapi
di sekeliling matahari menggambarkan unsur-unsur Sapta Pesona.

7 (Tujuh) Unsur Sapta Pesona

Tujuh unsur sapta pesona tersebut terdiri dari unsur aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan
kenangan. Berikut ini jabaran pengertian dan bentuk aksi dari ketujuh unsur tersebut:

1. Aman

Pengertian Suatu kondisi lingkungan di destinasi pariwisata atau daerah tujuan wisata yang
memberikan rasa tenang, bebas dari rasa takut dan kecemasan bagi wisatawan dalam melakukan
perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut.
Bentuk aksi yang perlu diwujudkan antara lain:
1.Tidak menganggu kenyamanan wisatawan
2.Menolong dan melindungi wisatawan
3.Menunjukkan sifat bersahabat terhadap wisatawan
4.Memelihara keamanan lingkungan
5.Membantu memberi informasi kepada wisatawan
6.Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya penyakit menular
7.Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan fasilitas publik.

2. Tertib

Pengertian kondisi lingkungan dan pelayanan di destinasi pariwisata/daerah tujuan wisata yang
mencerminkan sikap disiplin yang tinggi serta kualitas fisik dan layanan yang konsisten dan teratur
serta efisien sehingga memberikan rasa nyaman dan kepastian bagi wisatawan dalam melakukan
perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut.
Bentuk aksi yang perlu diwujudkan antara lain:
1.Mewujudkan budaya antri
2.Memelihara lingkungan dengan mentaati peraturan yang berlaku
3.Disiplin waktu/tepat waktu
4.Serba jelas, teratur, rapi dan lancar.

3. Bersih
Suatu kondisi lingkungan serta kualitas produk dan pelayanan di destinasi pariwisata/daerah
tujuan wisata yang mencerminkan keadaan yang sehat/hygienik sehingga memberikan rasa nyaman
dan senang bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut.
Bentuk aksi yang perlu diwujudkan antara lain:
1.Tidak membuang sampah sembarangan
2.Menjaga kebersihan lingkungan objek wisata
3.Menjaga lingkungan yang bebas dari polusi udara
4.Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang higienis
5.Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan minuman yang bersih
6.Pakaian dan penampilan petugas bersih dan rapi.

4. Sejuk

Suatu kondisi di destinasi pariwisata/daerah tujuan wisata yang mencerminkan keadaan yang
sejuk dan teduh yang akan memberikan perasaan nyaman bagi wisatawan dalam melakukan
kunjungannya ke daerah tersebut.
Bentuk aksi yang perlu diwujudkan antara lain:
1.Melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon
2.Memelihara penghijauan di lingkungan objek wisata
3.Menjaga kondisi sejuk dalam berbagai area di daerah tujuan wisata.

5. Indah

Suatu kondisi di daerah tujuan wisata yang mencerminkan keadaan yang indah dan menarik dan
memberikan kesan yang mendalam bagi wisatawan sehingga mewujudkan potensi kunjungan ulang
serta mendorong promosi ke pasar wisatawan yang lebih luas
Bentuk Aksi yang perlu diwujudkan antara lain:
1.Menjaga objek wisata dalam tatanan yang estetik, alami dan harmoni
2.Menata lingkungan secara teratur
3.Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh.

6. Ramah

Suatu kondisi lingkungan yang bersumber dari sikap masyarakat di destinasi pariwisata yang
mencerminkan suasana yang akrab dan terbuka.
Bentuk Aksi yang perlu diwujudkan antara lain:
1.Bersikap sebagai tuan rumah yang baik serta selalu membantu wisatawan
2.Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan
3.Menunjukkan sikap menghargai dan toleransi terhadap wisatawan
Memberikan senyum yang tulus.

7. Kenangan

Suatu bentuk pengalaman yang berkesan di destinasi pariwisata yang akan memberikan rasa
senang dan kenangan yang indah bagi wisatawan.
Bentuk aksi yang perlu diwujudkan antara lain:
1.Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal
2.Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang bersih dan sehat
3.Menyediakan cinderamata yang menarik, unik/ khas serta mudah dibawa

Itulah pengertian dari Sapta Pesona dan tujuh buah unsurnya. Semoga dapat bermanfaat untuk
kita sebagai masyarakat agar lebih berpartisipasi dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif
bagi tumbuh kembangnya kepariwisataan di daerah kita, Sekian dan Terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis jenis hotel berdasarkan tempat atau lokasi


Maret 18, 2017

Jenis hotel berdasarkan tempat


Hotel merupakan akomodasi bagi masyarakat umum yang ingin menginap dengan berbagai fasilitas
yang tersedia. Di dunia dan Indonesia perkembangan bisnis hotel maju dengan pesat ini terlihat
dengan semakin banyaknya hotel dengan berbagai macam jenis yang diklasifikasikan berdasarkan
lokasi dan tempat dimana hotel itu berada. Terkait dengan klasifikasi hotel tersebut maka pada
kesempatan kali ini kami akan berbagi informasi mengenai jenis-jenis hotel berdasarkan lokasi atau
area dimana hotel tersebut dibangun. 1. City Hotel
City hotel adalah hotel yang terletak ditengah kota besar atau daerah perkotaan. City hotel biasa
disebut juga sebagai transit hotel karena masyarakat yang tinggal biasanya dalam jangka waktu
pendek (sementara). Tamu yang datang kebanyakan bertujuan untuk bisnis, pertemuan, seminar,
dagang, serta untuk acara resmi perusahaan. Sebab city hotel banyak menyediakan sarana untuk
bisnis dengan gedung bertingkat. 2. Motel (motor hotel)
Motel hadi…

Baca selengkapnya

Sejarah perkembangan pariwisata dunia


Maret 17, 2017
Sejarah Perkembangan Pariwisata Dunia
Sejarah Perkembangan Pariwisata Sejarah Perkembangan pariwisata di dunia secara umum dibagi
menjadi 3 (tiga) Fase, yaitu: Zaman Pra Sejarah (Prehistory), Zaman Sejarah, dan Zaman Pasca
Sejarah (Post History). Sejarah Perkembangan Pariwisata Dunia 1. Sebelum Jaman Modern
(Sebelum Tahun 1920) :
Adanya perjalanan pertama kali dilakukan oleh bangsa–bangsa primitif dari satu tempat ke tempat
lain dengan tujuan untuk kelangsungan hidup. Tahun 400 sebelum masehi mulai dianggap modern
karena sudah mulai ada muhibah oleh bangsa Sumeria dimana saat itu juga mulai ditemukan huruf,
roda, dan fungsi uang dalam perdangangan. Muhibah wisata pertama kali dilakukan oleh bangsa
Phoenesia dan Polynesia untuk tujuan perdagangan. Kemudian Muhibah wisata untuk bersenang–
senang pertama kali dilakukan oleh Bangsa Romawi pada abad I sampai abad V yang umumnya
tujuan mereka bukan untuk kegiatan rekreasi seperti pengertian wisata dewasa ini, tetapi kegiatan
mereka lebih dituju…

Baca selengkapnya

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Josh Peterson

muhammad rivaldi

Kunjungi profil

Arsip

Laporkan Penyalahgunaan

Anda mungkin juga menyukai