Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TOURISM LAW

DAMPAK UU NO 10 TAHUN 2009

TENTANG KEPARIWISATAAN

TERHADAP USAHA PARIWISATA BIDANG PENGINAPAN

“CARAVAN”

Disusun oleh :

Fatwa Kharisma (215139 2817)

Hercules Firsto Satrio. D (215139 3470)

Lela Nurwati (215139 3471)

Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STiPRAM)

Yogyakarta

2017
BAB 1

PENDAHULUAN

pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk

pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berkaitan dengan

bidang tersebut (Pendit, 2006:16).

Menurut Marpaung (2002:13) pariwisata juga dilihat sebagai perpindahan

sementara yang dilakukan manusia keluar dari rumahnya menuju ke suatu daya tarik

wisata dengan tujuan menghindari sejenak pekerjaan-pekerjaan rutin. Aktivitas yang

dilakukan selama mereka tinggal disuatu daya tarik wisata yang dituju adalah untuk

memenuhi kebutuhan mereka dengan cara memanfaatkan atau menggunakan fasilitas

serta layanan yang disediakan oleh para pengusaha pariwisata di daya tarik wisata yang

dikunjungi.

Wisata adalah kegiatan bersama-sama untuk memperluas pengetahuan,

bersenang-senang,dll. Sedangkan menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang

kepariwisataan, bahwa wisatawan ialah orang/kelompok yang melakukan kegiatan wisata

dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau

mempelajari keunikan daya tarik wisata dalam jangka waktu sementara.

Definisi wisatawan domestic adalah wisatawan yang pindah sementara dalam

lingkungan wilayah negerinya sendiri selama melakukan perjalanan, sedangkan

wisatawan mancanegara adalah wisatawan yang datang dari luar negeri, Pendit (2002:36).
Jenis Usaha Pariwisata

Dalam Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan mengklasifikasikan

Usaha Pariwisata yakni terdiri dari :

1. Daya Tarik Wisata merupakan segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan

dan nilai yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam, budaya dan hasil buatan

manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para wisatawan.

2. Kawasan Pariwisata adalah usaha yang kegiatannya membangun atau mengelola

kawasan dengan luas wilayah tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

3. Jasa Transportasi Wisata yakni merupakan usaha khusus yang menyediakan angkutan

untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata.

4. Jasa Perjalanan Wisata merupakan usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen

perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha penyediaan jasa

perencanaan perjalanan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata. Usaha

agen perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket

dan pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan.

5. Jasa Makanan dan Minuman merupakan usaha jasa penyediaan makanan dan

minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses

pembuatan, dapat berupa restoran, kafe, rumah makan, dan bar/kedai minum.

6. Penyediaan Akomodsi adalah usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang

dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Usaha penyediaan akomodasi


dapat berupa motel, vila, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan caravan dan

akomodasi lainnya yang digunakan untuk tujuan pariwisata.

7. Penyelenggaraan Kegiata Hiburan dan Rekreasi ialah usaha yang ruag lingkup

kegiatannya berupa usaha seni pertunjukan. Arena permainan, karaoke, bioskop, serta

kegiatan hiburan dan rekerasi lainnya yang bertujuan untuk pariwisata.

8. Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan, Insentif, Konferensi dan Pameran.

Merupakan usaha yang memberikan jasa bagi suatu pertemuan sekelompok orang,

menyelenggarakan perjalanan bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan atas

prestasinya, serta menyelenggarakan pameran dan promosi dalam rangka

menyebarluaskan informasi dan promosi suatu barang dan jasa yang skalanya

nasional, regional maupun internasional.

9. Jasa Informasi Pariwisata merupakakn usaha menyediakan data, berita, feature, foto,

video dan hasil penelitian mengenai kepariwisataaan yang disebarkan dalam bentuk

bahan cetak atau elektronik.

10. Jasa Konsultan Pariwisata merupakan usaha yang menyediakan saran dan

rekomendasi mengenai studi kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian

dan pemasaran di bidang kepariwisataan.

11. Jasa Pramuwisata adalah usaha yang menyediakan atau mengkoordinasikan tenaga

pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan kebutuhan biro

perjalanan wisata.

12. Wisata Tirta merupakan usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air,

termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara

komersial di perairan laut, sungai, danau dan waduk.


13. Spa ialah merupakan usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode

kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah dan olah aktivitas fisik

dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi

dan budaya bangsa Indonesia.


BAB II

PEMBAHASAN

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial unntuk dikembangkan sebagai

salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk memperbesar pendapatan asli daerah, maka

program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi pariwisata daerah

diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.

Pariwisata dipandang sebagai kegiatan yang mempunyai multidimensi dari

rangkaian suatu proses pembangunan. Pembangunan sektor pariwisata menyangkut aspek

sosial, budaya dan politik (Spillane, 1994:14). Hal tersebut sejalan dengan yang

tercantum dalam Undang-Undang No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan yang

menyatakan bahwa “Penyelenggaraan Kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan

pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,

memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong

pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan obyek dan daya tarik

wisata di Indonesia serta memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat persahabatan

antar bangsa”.

Perkembangan pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan

ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun investasi

yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa. Selama

berwisata, wisatawan berbelanja, sehingga secara langsung menimbulkan permintaan


pasar barang dan jasa. Selanjutnya wisatawan secara tidak langsung menimbulkan

permintaan akan barang modal dan bahan untuk berproduksi memenuhi permintaan

wisatawan akan barang dan jasa tersebut.

Dalam usaha memenuhi permintaan wisatawan diperlukan investasi dibidang

transportasi dan komunikasi, perhotelan dan akomodasi lain, industry kerajinan dan

industry produk konsumen, industry jasa, rumah makan, dan lain-lain (Spillane, 1994:20).

Sejalan dengan hal tersebut dampak pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat lokal dikelompokan oleh (Cohen, 1984) menjadi 8 kelompok besar, yaitu :

1. Dampak terhadap penerimaan devisa

2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat

3. Dampak terhadap kesempatan kerja

4. Dampak terhadap harga-harga

5. Dampak terhadap distribusi masyarakat atau keuntungan

6. Dampak terhadap kepemilikan dan kontrol

7. Dampak terhadap pembangunan pada umumnya

8. Dampak terhadap pendapatan pemerintah

Berkembangnya kepariwisataan dengan segala macam mekanisme dan

pengaturannya yang cukup kompleks terkait pergerakan wisatawan dengan segala

aktivitas, sudah barang tentu melibatkan banyak aspek, antara lain : transportasi,

penginapan, restoran, pemandu wisata, hiburan dan sarana lainnya seperti yang telah

dijelaskan di atas. Terlebih belakangan ini pariwisata bukan lagi dilakukan oleh

perorangan melainkan kunjungan wisata secara grup/rombongan, sehingga industry


wisata sudah memasuki tren baru atau sering disebut dengan istilah mass tourism.

Semakin meningkatnya kunjungan wisatawan ke daerah-daerah dengan tujuan tertentu

secara masif ini pastinya membutuhkan tempat untuk beristirahat, mandi ataupun makan.

Untuk memenuhi kebutuhan itu semua maka keberadaan penginapan sangat

memungkinkan menjadi salah satu sarana penunjang penting bahkan bisa disebut sebagai

sarana pokok kepariwisataan (main tourism superstructure) sehingga para wisatawan

yang datang/berkunjung di suatu tempat akan terpenuhi akomodasinya.

Salah satu penginapan yang dapat digunakan oleh para wisatawan guna menunjang

kegiatan wisatanya ialah Caravan. Caravan ini ditujukan sebagai usaha untuk memenuhi

permintaan wisatawan agar obyek wisata atau akomodasi yang ada menjadi lebih

bervariasi. Caravan dapat dikatakan sebagai investasi di bidang perhotelan dan

akomodasi bagi kepariwisataan Indonesia.

1. Pengertian Caravan

Pada dasarnya caravan sites memiliki sistem yang sama seperti bumi

perkemahan, hanya saja area yang dibuat tidak untuk tenda melainkan untuk caravan

yang dibawa dan dimiliki oleh orang yang bepergian. Caravan sendiri adalah sejenis

kereta gandeng yang dirancang khusus untuk tempat penginapan dan dilengkapi

dengan fasilitas lain yang terbatas, misalnya lemari, kompor kecil dan lain sebagainya.

Caravan juga dapat diartikan sebuah bentuk kendaraan yang mengandung

sejenis tempat tinggal, rumah beroda. Sebuah caravan bisa merupakan bagian

daripada sebuah mobil atau sebuah kendaraan lepas, diatas roda yang ditarik oleh

mobil.
Namun seiring berjalannya waktu, caravan sendiri mulai mengalami

modifikasi. Caravan pada era sekarang terdapat pula yang tidak tergandeng dengan

suatu kendaraan, melainkan terletak dalam satu area yang berbentuk rumah hunian

yang tetap.

2. Contoh Caravan di Indonesia

a. Majesty Motorhome

Tak perlu repot mencari penginapan yang sesuai keinginan. Tak lagi pusing

memikirkan penyewaan mobil atau angkutan umum di kota destinasi. Liburan

menjadi praktis dan seru dengan caravan. Buka pintu caravan di pagi hari, bisa

saja pemandangan pantai tersaji di depan mata, menemani hidangan saji Anda!

Caravan bernama Majesty Motorhome ini dirancang khusus dengan

menggabungkan fungsi transportasi dan tempat tinggal. Kehadiran wisata

caravan ini dilatarbelakangi pengalaman Nugroho Setio (direktur utama PT

Mulia Anugrah Wisata).

Sebanyak 5 unit Majesty Motorhome pun disiapkan untuk beroperasi di

Belitung Timur. Mengapa Belitung? Kota ini dinilai sebagai destinasi wisata

menarik dan telah dikenal dunia karena film Laskar Pelangi. Demi

menghadirkan kenyamanan dan pengalaman pelesir dalam caravan yang lebih

berkesan, ia telah menyiapkan beberapa lokasi parker yang tersebar di Belitung

Timur. Dengan demikian, pengguna caravan bisa memarkirkan dan menginap

di lokasi tersebut.
Agenda berlibur dengan caravan keliling Belitung Timur pun telah disiapkan.

Hari pertama di Belitung, Anda bisa melajukan caravan ke Museum Kata

Andrea Hirata yang terletak di daerah Gantung. Tak perlu terbutu-buru,

nikmati kunjungan ke museum ini sepuasnya. Mulai dari membaca kumpulan

kalimat bijak dari Andrea Hirata (Penulis Novel Laskar pelangi dan Sang

Pemimpi).

Kumpulan kalimat bijak tersebut menggambarkan kearifan local sekaligus

mengilhami pembuatan film Laskar Pelangi. Puas berkeliling museum, Anda

bisa melepas dahaga di Kupi Kuli yang terletak dibelakangnya.

Setelah melanjutkan perjalanan menuju daerah Manggar untuk berkemah, tidak

perlu lagi menyewa tenda karena sudah ada caravan. Cukup keluarkan meja

dan kursi lipat serta peralatan memanggang makanan, Anda sekeluarga pun

bisa berkemah sambil menikmati lukisan bintang di langit malam.

Keesokan paginya tanpa harus disibukan dengan urusan check out ala

penginapan, Anda bisa langsung mencari sarapan khas Belitung. Kemudian

menuju pantai untuk bermain layang-layang atau sekedar bermain pasir. Anda

juga dapat menyulap sofa caravan menjadi tempat tidur untuk beristirahat

sejenak, serta terdapat pendingin udara di dalamnya.

Petang menjelang makan malam, Anda bisa bersantai sambil menonton TV

sambil meminum minuman ringan yang tersedia di kulkas. Tidak ada salahnya

berkeliling kota dengan caravan. Semua keseruan keliling Bitung Timur

difasilitasi oleh Majesty Motorhome dengan tarif Rp. 490.000/per malam,


untuk paket keluarga dibanderol dengan kisaran Rp. 4.500.000 – Rp. 7.700.000

untuk maksimal 4 orang dalam satu kali liburan.

Bukan hanya Belitung, liburan dengan caravan juga bisa dinikmati di Bali.

Pengalaman menjelajah Pulau Dewata dengan caravan pasti menciptakan

kenangan sendiri. Lajukan caravan untuk berwisata di daerah Bedugul,

Kabupaten Tabanan, Bali. Nikmati keindahan Danau Beratan di Bedugul lalu

dengan waktu singkat Anda bisa berkemah di sejuknya udara sekitar Kebun

Raya Bedugul.

Tanpa perlu berganti-ganti penginapan dan memindahkan koper, dari Bedugul

Anda bisa langsung menuju Tanjung Benoa. Beragam olahraga air menanti

untuk dinikmati penuh kegembiraan. Mulai dari Jet ski, sea walk hingga intro

scuba diving. Liburan seru dengan caravan di Bali seperti ini dapat

direncanakan dengan bantuan Fun Asia Tour.


b. Caravan Taman Safari Cisarua

Bermalam di Caravan pas untuk keluarga maupun gathering. Jika ingin datang

kesini pastikan check in terlebih dahulu ke Caravan atau Hotel sebelum masuk

ke area Taman Safari. Karena Caravan yang terdapat disini bukanlah caravan

yang mempunyai roda dan dapat bergerak. Caravan ini sengaja dibuat hanya

menyerupai caravan asli. Jarak lobby ke area caravan cukup dekat sekitar 500

meter. Jumlah seluruh caravan ada sekitar 50 buah dan tersebar berderet di

kanan dan kiri. Sela antara caravan pun berkisar 10 meter, tidak terlalu jauh

juga tidak terlalu dekat sehingga privasi tetap terjaga.

Caravan ini sangat cocok bagi Anda yang ingin merasakan sensasi tidur

ditengah hutan tetapi tetap nyaman.


Fasilitas :

1. Air panas

2. Satu kolam renang dan dua Jacuzzi (Jacuzzi bayar Rp. 150.000/setengah

jam)

3. Breakfast

4. Mini Playground

5. Lapangan Basket

6. Restoran

7. Wifi

Harga sewa caravan:

1. Weekday Rp. 750.000

2. Weekend Rp. 1.100.000


BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Akomodasi penginapan merupakan aspek yang penting bagi berkembangnya

kepariwisataan yang ada di Indonesia. Jumlah pengunjung obyek wisata semakin

tahun juga mengalami peningkatan yang signifikan, disertai dengan karakteristik

pengunjung yang beragam. Hal ini menyebabkan naiknya pertumbuhan penginapan

dari skala kecil maupun besar. Banyak jenis penginapan yang tersedia, salah satunya

caravan.

Caravan merupakan alternative penginapan yang tergolong baru dalam dunia

wisata di Indonesia. Memberikan kesan yang berbeda dibandingkan dengan

penginapan lainnya. Caravan memberikan kepraktisan dan perasaan tersendiri bagi

wisatawan yang menggunakannya sebagai tempat menginap.

2. Saran

Perkembangan caravan di Indonesia dirasa minim, dimana penyebarannya

tergolong masih dalam area yang kurang luas. Pemerintah maupun pelaku yang terkait

dengan kepariwisataan di Indonesia di tuntut untuk lebih mengembangkan serta

memperkenalkan caravan sebagai salah satu penginapan yang cukup mumpuni bagi

wisatawan, pasalnya banyak wisatawan di Indonesia sendiri yang tidak cukup familiar

dengan adanya caravan.

Anda mungkin juga menyukai