Anda di halaman 1dari 49

A.

PENDAHULUAN

Ciletuh-Palabuhanratu sebagai Geopark Nasional


 Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang terletak di selatan
Kabupaten Sukabumi secara resmi telah ditetapkan sebagai
Geopark Nasional melalui surat keputusan Komisi Nasional
untuk UNESCO pada tanggal 21 Juni 2016, dengan wilayah
yang semula hanya mencakup Kawasan Ciletuh diperluas
sampai ke Palabuhanratu. Dengan keputusan ini maka
kawasan Geopark Ciletuh yang sebelumnya hanya mencakup
dua kecamatan, yaitu Kecamatan Ciracap dan Kecamatan
Ciemas, diperluas menjadi delapan kecamatan yaitu,
Kecamatan Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan,
Ciemas, Waluran, Ciracap, dan Kecamatan Surade.
 Pengembangan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu akan harus
dapat berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat
dan pengembangan ekonomi di destinasi, peningkatan
pengetahuan wisatawan dan masyarakat tentang sumber
daya geologis, keanekaragaman hayati, dan budaya di
lingkungannya, serta upaya perlindungan dan konservasi
sumber daya alam dan budaya.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 1
Ciletuh-Palabuhanratu sebagai
Destinasi Pariwisata Berdaya Saing Dunia
GEOPARK GEOPARK
 Pengembangan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu akan PENETAPAN CILETUH- CILETUH-
mendorong peningkatan kunjungan wisatawan. GEOPARK PALABUHAN PALABUHAN
Pemerintah telah menetapkan target kunjungan CILETUH- RATU SEBAGAI RATU SEBAGAI
PALABUHAN
wisatawan di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu pada
RATU SEBAGAI
ANGGOTA DESTINASI
tahun 2019 sebagai berikut: UNESCO PARIWISATA
GEOPARK
INDIKATOR TARGET 2019 GLOBAL BERDAYA
NASIONAL
Jumlah kunjungan wisman 300 ribu GEOPARK SAING DUNIA
Jumlah perjalanan wisnus 3 juta
Lama tinggal wisman 5 hari 1. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. PRODUK PARIWISATA BERDAYA
Lama tinggal wisnus 3 hari 2. PENGEMBANGAN EKONOMI SAING INTERNASIONAL
Pengeluaran per kunjungan per wisman US$ 500 3. PENDIDIKAN 2. PENGELOLAAN PARIWISATA
Pengeluaran per kunjungan per wisnus Rp 3 juta 4. PERLINDUNGAN & KONSERVASI BERSTANDAR INTERNASIONAL

 Pengajuan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai BASIS DATA MODEL, STANDAR, TAHAPAN


UNESCO Global Geopark harus diikuti dengan upaya PENGEMBANGAN DAN
• POTENSI SDM DAN KELOMPOK PENGELOLAAN GEOWISATA
penyiapan geopark sebagai destinasi pariwisata
MASYARAKAT BERBASIS GEOEDUKASI,
berdaya saing dunia. Produk pariwisata dan • GEOWISATA GEOHERITAGE, DAN PEMBERDAYAAN
pengelolaannya yang berdaya saing internasional harus • PRODUK LOKAL MASYARAKAT MASYARAKAT
dikembangkan dan diterapkan untuk mewujudkan
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai destinasi
pariwisata dunia.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 2
B. TUJUAN, SASARAN, KELUARAN

TUJUAN SASARAN KELUARAN


Menghasilkan dokumen 1. tersusunnya direktori potensi geowisata Ciletuh- Pedoman pengembangan
kebijakan berupa pedoman Palabuhanratu, termasuk di dalamnya geoheritage, budaya, dan pengelolaan
pengembangan dan dan keanekaragaman hayati; geowisata yang diarahkan
pengelolaan geowisata 2. terumuskannya model pengembangan produk pariwisata bagi pelestarian
berkelanjutan dan berbasis masyarakat untuk mendukung
yang diarahkan bagi geoheritage dan
pengembangan geowisata Ciletuh-Palabuhanratu;
pelestarian geoheritage community development di
3. terumuskannya model pengelolaan produk pariwisata
dan community berkelanjutan dan berbasis masyarakat untuk mendukung Kawasan Ciletuh-
development di Kawasan pengembangan geowisata Ciletuh-Palabuhanratu; Palabuhanratu
Ciletuh-Palabuhanratu 4. terumuskannya standar produk pariwisata berkelanjutan berdasarkan prinsip-
berdasarkan prinsip-prinsip dan berbasis masyarakat untuk mendukung pengembangan prinsip pembangunan
pembangunan geowisata Ciletuh-Palabuhanratu; kepariwisataan
kepariwisataan 5. terumuskannya tahapan pengembangan dan pengelolaan berkelanjutan.
berkelanjutan produk pariwisata berkelanjutan dan berbasis masyarakat
untuk mendukung pengembangan geowisata Ciletuh-
Palabuhanratu.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 3
C. ARAH PEMBANGUNAN GEOPARK CILETUH-PALABUHAN RATU

Isu Strategis Visi


1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran kolektif masyarakat, GEOPARK CILETUH-PALABUHAN RATU SEBAGAI DESTINASI
industri, dan pemerintah terhadap pentingnya pengembangan PARIWISATA BERDAYA SAING DUNIA DAN BERKELANJUTAN UNTUK
geowisata untuk pengembangan ekonomi lokal, pelestarian KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
budaya masyarakat, dan perlindungan terhadap sumber daya alam
dan lingkungan, serta dalam mendukung pengembangan Geopark
Ciletuh-Palabuhanratu; Misi
2. Pengembangan sumber daya alam dan budaya lokal sebagai 1. Menjadikan MASYARAKAT Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya
produk pariwisata yang kompetitif dan berdaya saing sebagai SUMBER INFORMASI UTAMA tentang potensi geologi
internasional. dan lingkungan di wilayahnya dan PELAKU UTAMA dalam
3. Penyiapan masyarakat, peningkatan kemampuan dan kapasitas pengembangan geowisata berstandar internasional.
masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengembangan 2. Meningkatkan DAYA SAING DESTINASI PARIWISATA melalui
geowisata. pengembangan produk pariwisata khas, kompetitif, berstandar
4. Pembangunan aksesibilitas yang meningkatkan dan memadukan internasional, berbasis sumber daya lokal dan mampu
konektivitas dengan pintuk masuk utama indonesia dan destinasi menggerakkan perekonomian lokal, SERTA pengembangan
pariwisata utama di Indonesia. TATA KELOLA destinasi yang terpadu dan professional.
5. Pembangunan fasilitas pariwisata, fasilitas umum, dan prasarana 3. Memberikan PENGETAHUAN DAN WAWASAN tentang kekhasan
umum yang berstandar nasional dan internasional. sumber daya geologis, keanekaragaman hayati, dan budaya
6. Pengembangan kelembagaan pengelolaan geowisata yang mampu melalui keterlibatan aktif wisatawan dan masyarakat.
memberdayakan masyarakat, memadukan antara upaya 4. Meningkatkan kesadaran dan penghargaan masyarakat dan
konservasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta wisatawan terhadap UPAYA PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI
membangun jejaring yang kuat dengan geopark nasional dan SUMBER DAYA GEOLOGIS, keanekaragaman hayati, dan budaya
geopark dunia. melalui PARIWISATA EDUKATIF DAN KREATIF.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 4
D. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GEOPARK CILETUH-PALABUHAN RATU

1. Peningkatan PEMAHAMAN DAN PENGETAHUAN MASYARAKAT tentang potensi SUMBER DAYA GEOLOGI DAN LINGKUNGAN
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu melalui program PENDIDIKAN, PEMBINAAN, DAN PENDAMPINGAN dengan mendorong
keterlibatan aktif AKADEMISI dan MEDIA.
2. Peningkatan KESADARAN KOLEKTIF MASYARAKAT, KEMAMPUAN, DAN KAPASITAS MASYARAKAT dalam PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN PRODUK GEOWISATA, serta dalam KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN di Geopark Ciletuh-
Palabuhanratu melalui program PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN dengan mendorong keterlibatan aktif AKADEMISI,
PEMERINTAH, dan PELAKU USAHA.
3. Pengembangan SUMBER DAYA ALAM DAN BUDAYA LOKAL terpadu dengan UNSUR-UNSUR GEOHERITAGE yang menjadi
keunggulan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai produk pariwisata (daya tarik wisata dan fasilitas pariwisata) yang
KOMPETITIF dan BERSTANDAR INTERNASIONAL.
4. Penerapan konsep PARIWISATA EDUKATIF dan KREATIF dalam pengembangan DAYA TARIK GEOWISATA dan FASILITAS
PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT.
5. Pembangunan KETERPADUAN JARINGAN TRANSPORTASI UDARA, DARAT, DAN LAUT untuk MENINGKATKAN KONEKTIVITAS
dengan PINTU MASUK UTAMA INDONESIA dan DESTINASI PARIWISATA UTAMA di Indonesia, serta MENINGKATKAN
AKSESIBILITAS DI DALAM KAWASAN Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
6. Pengembangan PEMASARAN yang mampu MENARIK KUNJUNGAN WISATAWAN YANG BERKUALITAS dan MEMBANGUN CITRA
sebagai DESTINASI GEOWISATA BERDAYA SAING DUNIA DAN BERKELANJUTAN.
7. Pengembangan SISTEM dan LEMBAGA PENGELOLAAN Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang MAMPU MEMBERDAYAKAN
MASYARAKAT, MEMADUKAN ANTARA UPAYA KONSERVASI DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, serta
MEMBANGUN JEJARING YANG KUAT DENGAN KETERLIBATAN SELURUH PIHAK, mencakup pemerintah, swasta, masyarakat,
akademisi, dan media, serta dengan geopark nasional dan dunia.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 5
E. KONSEP PENGEMBANGAN GEOWISATA BERBASIS GEOEDUKASI, GEOHERITAGE, DAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT

GEOPARK GEOWISATA
GEOPARK adalah suatu kesatuan wilayah geografis yang di GEOWISATA adalah wisata yang memanfaatkan seluruh aspek
dalamnya terdapat situs-situs dan bentang alam dengan nilai geologi (Lokakarya Geowisata, 16 Maret 1998). Geowisata dibentuk
signifikansi geologis bertaraf internasional yang dikelola oleh enam komponen, yaitu bentuk geologi, proses pembentukan
berdasarkan konsep perlindungan, pendidikan, dan geologi, pariwisata, geo-history, dasar pengetahuan geologi, dan
pembangunan berkelanjutan (UNESCO, . faktor pendukung geowisata (Brahmantyo, 2014)
Geopark dibentuk oeh pilar-pilar keanekaragaman geologi Prinsip geowisata adalah untuk mengangkat keanekaragaman dan
(geodiversity), keanekaragaman biologi (biodiversity), dan warisan geologi (geodiversity dan geoheritage) melalui pengalaman
keanekaragaman budaya (cultural diversity), yang didukung yang menyenangkan, peningkatan kesadaran akan pentingnya
oleh adanya regulasi/kebijakan, ketersediaan infrastruktur, konservasi geologi (geoconservation), kegiatan interpretasi, serta
serta kapasitas masyarakat lokal. pengembangan potensi-potensi lokal secara berkelanjutan.

(Sumber: Oktariadi, 2015)

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 6
Geowisata berbasis geoheritage, geoedukasi,
dan pengembangan masyarakat
Geoheritage
Nilai geoheritage kawasan ini adaah amfiteater raksasa yang terbentuk
akibat tumbukan antara Lempeng Benua dan Lempeng Samudera yang
terjadi pada Zaman Kapur, 50-65 juta tahun yang lalu; dan terdapatnya
bukti pergeseran jalur magmatik (aktivitas vulkanik) dari selatan ke arah
GEO- utara di Pulau Jawa berupa keberadaan batuan vulkanik tua di selatan
HERITAGE hingga aktivitas panas bumi berupa geyser dan endapan travertine di utara.
Nilai geoheritage yang tinggi ini menjadi keunggulan geowisata di kawasan.

Geoedukasi
Tiga pilar pengembangan geopark adalah konservasi, pendidikan, dan
GEOWISATA pariwisata (geowisata). Pengembangan geowisata dapat menjadi sarana
untuk mengkomunikasikan dan memberikan pendidikan kepada
masyarakat dan wisatawan tentang kekayaan geologi yang dimiliki oleh
GEO- PENGEMBANGAN
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
EDUKASI MASYARAKAT
Pengembangan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi merupakan dua
tujuan dari pengembangan geowisata. Pengembangan geowisata di
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu akan dilakukan dengan menjadikan
masyarakat sebagai pelaku utama pengembangan geoproduk.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 7
Konsep pengembangan produk pariwisata

Pariwisata Tematik R.E.A.L Travel

 Create, menciptakan tema;  Rewarding adalah timbul penghargaan dalam diri wisatawan
 Enhance, meningkatkan kualitas/kuantitas produk; terhadap daya tarik wisata yang dikunjungi, diwujudkan
dan dengan keinginan untuk belajar memahami/mengambil bagian
dalam aktivitas yang terkait dengan daya tarik wisata tersebut.
 Link, mengaitkan antara komponen produk untuk
membentuk tema.
 Enriching adalah wisatawan menambah pengetahuan dan
kemampuan terhadap suatu jenis atau bentuk kegiatan yang
diikutinya.
 Adventuresome adalah wisatawan terlibat dalam
kegiatan/bentuk kegiatan petualangan.
 Learning adalah kegiatan wisata yang dikembangkan
mengandung aspek pendidikan melalui proses belajar yang
diikuti wisatawan terhadap suatu kegiatan edukatif yg diikuti
wisatawan.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 8
F. SEBARAN DAYA TARIK GEOWISATA DI GEOPARK CILETUH-PALABUHANRATU

Daya tarik geowisata di Geopark


Ciletuh-Palabuhanratu terdiri
dari:

62 daya tarik wisata/sumber


daya wisata berbasis geologi

21 daya tarik wisata/sumber


daya wisata berbasis budaya

7 daya tarik wisata/sumber


daya wisata berbasis
keanekaragaman hayati
Tersebar di 8 (delapan)
kecamatan:
1. Kecamatan Cisolok
2. Kecamatan Cikakak
3. Kecamatan Palabuhanratu
4. Kecamatan Simpenan
5. Kecamatan Waluran
6. Kecamatan Ciemas
7. Kecamatan Ciracap
8. Kecamatan Surade
Sumber: Buku Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu (2016); Hasil olahan peta (2016)

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 9
G. MODEL PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA

Jalur Geowisata Tematik


Jalur geowisata tematik adalah suatu jalur yang mengaitkan potensi
sumber daya geologi, keanekaragaman hayati dan budaya, serta
komponen pendukungnya untuk membangun tema tertentu dalam
PARIWISATA REAL mewujudkan keterpaduan pembangunan destinasi pariwisata berdaya
TEMATIK TOURISM saing.

Geoproduk
Geoproduk adalah konsep pengembangan keterpaduan antara produk
lokal dengan unsur-unsur geologi yang ditujukan bagi pengembangan
MODEL PENGEMBANGAN PRODUK: masyarakat. Produk lokal yang dikembangkan sebagai geoproduk
• JALUR GEOWISATA TEMATIK adalah kerajinan, kuliner, dan homestay/pondok wisata.

• GEOPRODUK Geofestival
Geofestival merupakan festival yang diselenggarakan dengan
• GEOFESTIVAL memanfaatkan daya tarik wisata/sumber daya wisata di Geopark
Ciletuh-Palabuhanratu dengan tujuan memberikan pengetahuan
tentang kekayaan geologi kawasan, meningkatkan kesadaran
lingkungan masyarakat dan wisatawan, sekaligus meningkatkan daya
saing destinasi pariwisata.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 10
JALUR GEOWISATA

JALUR GEOWISATA TEMATIK

PROGRAM PROGRAM PROGRAM WISATA


WISATA WISATA KREATIF PETUALANGAN
GEOEDUKASI TEMATIK TEMATIK

PROGRAM
PROGRAM
WISATA
EKOWISATA
BUDAYA
TEMATIK
TEMATIK

Pengembangan jalur geowisata tematik harus memperhatikan hal-hal berikut:


a. memiliki keterkaitan cerita geologis antara daya tarik geologi dengan daya tarik geologi lain, keanekaragaman hayati, dan
budaya sehingga dapat menjalin satu rangkaian cerita yang runut dan terstruktur;
b. mampu meningkatkan keterpaduan wilayah, artinya dapat menghubungkan seluruh wilayah di Kabupaten Sukabumi dan
antara Kabupaten Sukabumi dengan kabupaten lainnya di Jawa Barat bahkan dengan destinasi pariwisata lain di Indonesia;
c. dapat mendorong upaya perlindungan dan pelestarian sumber daya geologi, keanekaragaman hayati, dan budaya khas Jawa
Barat, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dan wisatawan terhadap lingkungan;
d. mampu menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung dan pada akhirnya dapat mendorong upaya peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu;
e. mampu menjadi produk unggulan pariwisata di Jawa Barat dan dapat menjadi penopang perekonomian Jawa Barat.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 11
JALUR GEOWISATA 1:
MENYUSURI CURUG, SURGANYA PAJAMPANGAN

DAYA TARIK WISATA GEOLOGI:


Panenjoan, Curug Awang, Curug Tengah, Curug Puncakmanik,
Curug Cikaret, Gunung Jandela, Pantai Cikadal, Desa Ciwaru,
Pantai Palampang, Curug Sodong-Cikanteh, Curug Cimarinjung.

DAYA TARIK WISATA KEANEKARAGAMAN HAYATI:


Pertanian padi huma, Perkebunan kelapa, Sawah, Bunga raflesia,
Flora dan fauna khas, mangrove, Kebun mangga, Kembang koe,
Konservasi ular laut .

DAYA TARIK WISATA BUDAYA:


Industri gula kelapa, Industri olahan mangga, Makam Mbah
Durak, Batu Parahu, Pengelolaan ikan asin, Kampung nelayan,
Cerita Curug Goong.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 12
JALUR GEOWISATA 2:
PUNCAK TERTINGGI GIRIMUKTI

DAYA TARIK WISATA GEOLOGI:


Puncak Darma, Curug Cidongke, Curug Mawur, Curug Goong,
Gunung Koneng, Goa Meong, Goa Cibakung, Pantai Cikeueus,
Cibuti (Puncak Jeungjing), Goa Lalay, Karang Daeu.

DAYA TARIK WISATA KEANEKARAGAMAN HAYATI:


Sawah, Kebun mangga, Kebun pisang, Perkebunan karet,
Perkebunan kelapa, Kera surili, Anjing hutan (ajax), Pertanian
padi huma, Macan tutul, Serigala, Ular, Burung walet, Kerang
jamangan, Habitat kelelawar, Perkebunan kunyit dan jati.

DAYA TARIK WISATA BUDAYA:


Pengelolaan tambang emas tradisional, Kampung Adat Lamping,
Debus Seseroan, Pengolahan kerang jamangan, bagan nelayan.
.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 13
JALUR GEOWISATA 3:
GEMERLAPNYA BEBATUAN MANDRAJAYA

DAYA TARIK WISATA GEOLOGI:


Gunung Aseupan, Gunung Badak, Pulau Kunti (gua abrasi, lava
bantal, breksi), Batu Kodok, Pantai Batununggul,
Pantai Karangnaya, Batu Batik, Muara Cikepuh, Sodong Parat,
Batu Beulah/Karang Aseupan, Ombak Tujuh.

DAYA TARIK WISATA KEANEKARAGAMAN HAYATI:


Buaya, Terumbu karang,
Cantigi.

DAYA TARIK WISATA BUDAYA:


Pencak silat Pajampangan, Kripik gadung.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 14
JALUR GEOWISATA 4:
JEJAK FOSIL TEKTONIK DI CILETUH

DAYA TARIK WISATA GEOLOGI:


Cigadung (Desa Mandrajaya), Pantai Batununggul,
Muara Cikepuh, Sodong Parat.

DAYA TARIK WISATA KEANEKARAGAMAN HAYATI:


Mangrove, Suaka Margasatwa Cikepuh,
Suaka Cisantang, Wild life watching.

DAYA TARIK WISATA BUDAYA:


Keripik Gadung, Budidaya Sidat, Kesenian kuda lumping
Kesenian pencak silat, Debus.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 15
JALUR GEOWISATA 5:
HAMPARAN BEBATUAN TER-HADE DI SURADE

DAYA TARIK WISATA GEOLOGI:


Cibuaya, Pantai Pangumbahan, Pantai Ujunggenteng, Batu Puter,
Muara Cikarang, Surade, Curug Cigangsa,
Pantai Minajaya, Karangbolong, Curug Cikaso.

DAYA TARIK WISATA KEANEKARAGAMAN HAYATI:


Terumbu karang, Penangkaran udang, Penangkaran penyu,
Terumbu karang, Perkebunan kelapa, Persawahan,
Budidaya lobster, Perhutani/ perkebunan kelapa.
DAYA TARIK WISATA BUDAYA:
Bunker, Angklung buhun, Batik pakidulan, Panay besi, Tenda biru
(benteng Belanda), Kesenian kuda lumping (akulturasi budaya
Jawa-Sunda), Santri dalem, Cerita Nyi Roro Kidul, Yuyutuk, Makam
Eyang Partadilaga (Syekh Tajul Arifin).

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 16
JALUR GEOWISATA 6:
SEJARAH TEKTONIK DI JAWA BAGIAN BARAT

DAYA TARIK WISATA UTAMA:


A. Geowisata Palabuhan Ratu yang akan menjelaskan tentang
aktivitas ketinggian kuarter (magmatik):
- Ignimbrite Pantai Karang Hawu- SBH
- Hot Spring Cisolok dan Pantai Cimaja
- Intrusi Dimit dan Bukit Habibi
b. Geowisata Plato Jampang yang akan menjelaskan tentang
runtuhan tinggian plato jampang yang membentuk
amphiteater Ciletuh dan air terjun dsk
- Curug Cimarinjung;
- Panenjoan;
- Curug Tengah;
- Curug Awang;
c. Geowisata palung subduksi modern (Ujung Genteng – Surade)
yang akan menjelaskan proses geologi muda spt pembentukan
terumbu karang, abrasi, sedimentasi, sea cliff:
- Pantai Ujung Genteng;
- Curug Cikaso (Sea Cliff);
- Curug Cigangsa (Sea Cliff);
- Pantai Minajaya

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 17
JALUR GEOWISATA 7:
MENELUSURI JEJAK TUMBUKAN LEMPENG HINDIA-
AUSTRALIA DENGAN EUROSIA SEJAK ZAMAN KAPUR

DAYA TARIK WISATA UTAMA:


1. Geowisata Palabuhan Ratu yang akan menjelaskan tentang
pergeseran jalur magmatic dengan DTW Utama: Pantai
Palabuhanratu, Pantai Cimaja, Ignimbrite, Pantai Karang Hawu, Hot
Spring Cisolok, Intrusi Dimit dan Bukit Habibi.
2. Geowisata Plato Jampang yang akan menjelaskan tentang runtuhan
tinggian plato jampang yang membekas menjadi amfiteater ciletuh
dan air-air terjun dengan DTW Utama: Curug Awang, Curug Tengah,
Titik Panenjoan, Curug Cimarinjung.
3. Geowisata palung subduksi purba yang akan menjelaskan tentang
singkapan aneka batuan purba dari kerak samudera, sedimen laut
dalam, mantel atas bumi dan lereng benua dengan DTW Utama:
Pantai palangpang, Pantai batununggul (Batu batik), Pulau Kunti
(Batu kodok), Pantai Cikepuh (Batu Gabro).
4. Geowisata palung subduksi modern (Ujung Genteng – Surade) yang
akan menjelaskan proses geologi muda seperti pembentukan
terumbu karang, abrasi, sedimentasi, sea cliff dengan DTW Utama:
Pantai Ujung Genteng, Curug Cikaso (Sea Cliff), Curug Cigangsa
(Sea Cliff), Pantai Minajaya.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 18
GEOPRODUK

GEOPRODUK

GEOKULINER GEOSOUVENIR GEOHOMESTAY


KULINER TEMATIK KERAJINAN TEMATIK RUMAH TEMATIK
KHAS GEOLOGIS KHAS GEOLOGIS PENDUDUK GEOLOGIS

GEOKULINER GEOSOUVENIR GEOHOMESTAY


Geokuliner adalah konsep Geosouvenir adalah Geohomestay adalah
pengembangan produk konsep pengembangan konsep pengembangan
pariwisata berbasis produk pariwisata berbasis pondok wisata/homestay
makanan khas lokal yang kerajinan khas lokal yang bertema nilai-nilai geologi
dikreasikan dan dikreasikan dan unggulan di Geopark
diinterpretasikan dengan diinterpretasikan dengan Ciletuh-Palabuhanratu.
nilai-nilai geologi unggulan nilai-nilai geologi unggulan
di Geopark Ciletuh- di Geopark Ciletuh-
Palabuhanratu. Palabuhanratu.

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 19
GEOKULINER GEOSOUVENIR GEOHOMESTAY
Kuliner khas Unsur geologi Kerajinan khas Unsur geologi Rumah tinggal Tema geowisata
penduduk
- Gula kelapa - Breksi formasi - Batik pakidulan - Breksi formasi Rumah-rumah - Pergeseran jalur
- Opak jampang Jampang - Peci rajut Jampang penduduk magmatik
- Keripik gadung - Singkapan batuan - Kerajinan batu - Singkapan - Runtuhan Plato
- Hanjeli gamping - Lampu temple batuan gamping Jampang
- Manisan pala - Stalaktit, paralon - Stalaktit, - Palung subduksi
- Sirup pala stalagmite - Seni ukir tanduk stalagmite purba
- Tauco - Lava bantal - Lava bantal - Fosil tektonik
- Mochi - Serpentinit - Serpentinit Ciletuh
- Bunga wijen - Filit - Filit - Produk
- Ager kering - Lava spilitik - Lava spilitik Peninggalan
- Siput jamangan - Singkapan ofiolit - Singkapan ofiolit Purba
- Dodok mangga - Graywacke - Graywacke (Oligomiosen)
- Kembang koe - Batupasir kuarsa - Batupasir kuarsa
- Ikan asin - Batulempung - Batulempung
- Baso ikan - Singkapan gabbro - Singkapan
- Lanskap gabbro
amfiteater - Lanskap
- Basalt amfiteater
- Basalt

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 20
GEOFESTIVAL

Tahap pelaksanaan geofestival:


GEOFESTIVAL - Pre-event: berbagai kegiatan yang
dilaksanakan sebelum event utama
diselenggarakan
KEGIATAN WISATA YANG
- Event: merupakan acara puncak
DAPAT DIKEMBANGKAN DI UNSUR-UNSUR pelaksanaan geofestival
DAYA TARIK WISATA/ GEOLOGI KHAS - Pasca-event: berbagai kegiatan yang
SUMBER DAYA WISATA dilaksanakan sesudah event utama
diselenggarakan.

Pelaksana geofestival:
WISATA
WISATA WISATA KREATIF - Pelaksana: masyarakat
PETUALANGAN
GEODUKASI TEMATIK
TEMATIK - Fasilitator: Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten Sukabumi
WISATA - Pendukung: pihak swasta
EKOWISATA
BUDAYA
TEMATIK
TEMATIK

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 21
WISATA GEODUKASI WISATA BUDAYA WISATA KREATIF EKOWISATA TEMATIK WISATA
TEMATIK TEMATIK PETUALANGAN
TEMATIK
- Pemeran - Parade budaya - Parade budaya - Pemeran - Jelajah geopark
- Seminar/konferensi - Perlombaan seni - Perlombaan kuliner - Seminar/konferensi - Wisata olahraga
- Perjalanan insentif budaya kreatif - Perjalanan insentif bertema geologi
- Perlombaan - Tur wisata budaya - Tur wisata kreatif - Tur wisata edukasi - Tur wisata
(fotografi, menulis) tematik flora dan fauna petualangan

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 22
H. KONSEP PENGELOLAAN PRODUK PARIWISATA

Konsep Pengelolaan Produk Pariwisata Tujuan Pengelolaan Produk Pariwisata


Geopark Ciletuh-Palabuhanratu Berkelanjutan
“Pengelolaan terpadu satu kawasan dengan mendorong Menyeimbangkan PERTUMBUHAN DAN PENDAPATAN EKONOMI
pengembangan desa-desa wisata di dalam kawasan” dengan KUALITAS PELAYANAN kepada wisatawan serta
PERLINDUNGAN terhadap lingkungan dan pelestarian budaya.

BERBASIS
PENGELOLAAN KAWASAN EKONOMI
PARIWISATA
TERPADU BERBASIS DESA
KUALITAS KONSERVASI
PELAYANAN ALAM DAN
BUDAYA

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 23
I. MODEL PENGELOLAAN PRODUK PARIWISATA

PENGELOLAAN PARIWISATA TERPADU GEOPARK CILETUH

PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN


DESA WISATA DESA WISATA DESA WISATA

DTW DTW DTW DTW DTW DTW DTW DTW DTW

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 24
J. STANDAR PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PRODUK PARIWISATA DI GEOPARK CILETUH-
PALABUHAN RATU

“Mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan
Pemerintah Kabupaten Sukabumi”
STANDAR UMUM 1. STANDAR PEMBANGUNAN DAYA TARIK WISATA PROVINSI JAWA BARAT
2. STANDAR PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA PROVINSI JAWA BARAT
STANDAR KHUSUS 1. STANDAR PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN JALUR GEOWISATA
2. STANDAR PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN GEOPRODUK
(GEOKULINER, GEOSOUVENIR, GEOHOMESTAY)
3. STANDAR PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN GEOFESTIVAL

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 25
K. ROADMAP PENGEMBANGAN GEOWISATA BERBASIS GEOEDUKASI, GEOHERITAGE, DAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI GEOPARK CILETUH-PALABUHAN RATU
2016-2017 2018-2019 2020-2023 2024-2025

TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP


PENGEMBANGAN TEMA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PENINGKATAN KETERKAITAN PRODUK EVALUASI PENGEMBANGAN
GEOWISATA TEMATIK GEOWISATA TEMATIK DAN PENGEMBANGAN JEJARING GEOWISATA TEMATIK

PENINGKATAN KESADARAN KOLEKTIF


PEMANGKU KEPENTINGAN THD PENINGKATAN
PENINGKATAN
KUALITAS
MODEL GEOWISATA TEMATIK DI KUALITAS DAYA
INFRASTRUKTUR
PENGEMBANGAN PRODUK GEOWISATA
GEOPARK CILETUH-PALABUHAN RATU TARIK WISATA TEMATIK TERPADU DENGAN DESTINASI PENILAIAN KEPUASAN WISATAWAN,
DAN FASILITAS
PEMBENTUK YANG TERMASUK DALAM JALUR WISATA MASYARAKAT, DAN USAHA
PEMBENTUK
TEMA REGIONAL DAN NASIONAL PARIWISATA
PENYUSUNAN BASIS TEMA
SOSIALISASI
DATA DAN
DAN
ASSESSMENT
KOORDINASI
DAYA TARIK WISATA
PEMBANGUNAN PENILAIAN DAMPAK PENGEMBANGAN
KETERPADUAN PEMBANGUNAN MODEL PRODUK GEOWISATA
PERENCANAAN AKSESIBILITAS JEJARING TEMATIK DI GEOPARK CILETUH-
PENGEMBANGAN NASIONAL NASIONAL DAN PALABUHANRATU
PRODUK PENGEMBANGAN SISTEM TATA KELOLA UNTUK INTERNASIONAL
GEOWISATA MODEL PRODUK GEOWISATA TEMATIK DI MENDUKUNG UNTUK
TEMATIK GEOPARK CILETUH-PALABUHAN RATU PEMBANGUNAN PENGUATAN
JALUR PRODUK DAN PENILAIAN KONTRIBUSI
GEOWISATA PASAR PENGEMBANGAN MODEL
TEMATIK PGEOWISATA TEMATIK TERHADAP
KEBUTUHAN DAN STRATEGI TARGET PARIWISATA JAWA BARAT
PENGEMBANGAN MODEL PRODUK
GEOWISATA TEMATIK DI GEOPARK
CILETUH-PALABUHAN RATU PEMBANGUNAN KEMITRAAN GEOPARK
DI INDONESIA

PEMBAGIAN PERAN DALAM SINERGITAS DAN INTEGRASI PROGRAM PEMBANGUNAN KERJA SAMA DENGAN
PELAKSANAN PENGEMBANGAN MODEL DALAM MEMBANGUN MODEL GEOWISATA PERGURUAN TINGGI
PRODUK GEOWISATA TEMATIK TEMATIK
PEMBANGUNAN KEMITRAAN DENAGAN
MEDIA NASIONAL DAN INTERNASIONAL

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 26
L. PEMBAGIAN PERAN PELAKSANAAN ROADMAP

PROGRAM DALAM ROADMAP PELAKSANA


1. PENINGKATAN KESADARAN KOLEKTIF PARA PEMANGKU - Pemerintah Provinsi Jawa Barat
KEPENTINGAN TERHADAP MODEL PRODUK GEOWISATA - SKPD kab/kota bidang kepariwisataan di Kabupaten
TEMATIK DI GEOPARK CILETUH-PALABUHANRATU Sukabumi
2. SOSIALISASI DAN KOORDINASI - Pemerintah Provinsi Jawa Barat
- SKPD kab/kota bidang kepariwisataan di Kabupaten
Sukabumi
3. PENYUSUNAN BASIS DATA DAN ASSESSMENT DAYA TARIK - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
WISATA PADA MODEL PRODUK GEOWISATA TEMATIK DI - SKPD kab/kota bidang kepariwisataan di Kabupaten
GEOPARK CILETUH-PALABUHANRATU-PALABUHANRATU Sukabumi
- Perguruan tinggi kepariwisataan
- ASITA, HPI, PHRI, dan asosiasi pariwisata lainnya di
Provinsi Jawa Barat
4. PERENCANAAN PENGEMBANGAN PRODUK GEOWISATA - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
TEMATIK DI GEOPARK CILETUH-PALABUHANRATU- - SKPD kab/kota bidang kepariwisataan di Kabupaten
PALABUHANRATU Sukabumi Perguruan tinggi kepariwisataan
- ASITA, HPI, PHRI ASITA, HPI, PHRI, dan asosiasi
pariwisata lainnya di Provinsi Jawa Barat
5. PERUMUSAN KEBUTUHAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN - Bappeda Provinsi Jawa Barat
MODEL PRODUK GEOWISATA TEMATIK DI GEOPARK - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
CILETUH-PALABUHANRATU-PALABUHANRATU - Perguruan tinggi kepariwisataan
- ASITA, HPI, PHRI ASITA, HPI, PHRI, dan asosiasi

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 27
PROGRAM DALAM ROADMAP PELAKSANA
pariwisata lainnya di Provinsi Jawa Barat

6. PEMBAGIAN PERAN DALAM PELAKSANAN PENGEMBANGAN - Bappeda Provinsi Jawa Barat


MODEL PRODUK GEOWISATA TEMATIK DI GEOPARK - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
CILETUH-PALABUHANRATU - ASITA, HPI, PHRI, dan asosiasi pariwisata lainnya di
Provinsi Jawa Barat
7. PENINGKATAN KUALITAS DAYA TARIK WISATA PEMBENTUK - SKPD kab/kota bidang kepariwisataan di Kabupaten
TEMA Sukabumi
- Perguruan tinggi kepariwisataan
- Pengelola daya tarik wisata
8. PENINGKATAN KUALITAS INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang pekerjaan umum
PEMBENTUK TEMA - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan

9. PENGEMBANGAN SISTEM TATA KELOLA MODEL PRODUK - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
GEOWISATA TEMATIK DI GEOPARK CILETUH- - SKPD kab/kota bidang kepariwisataan di Kabupaten
PALABUHANRATU-PALABUHANRATU Sukabumi
- Perguruan tinggi kepariwisataan
- ASITA, HPI, PHRI, asosiasi pariwisata lainnya Prov. Jawa
Barat
10. SINERGITAS DAN INTEGRASI PROGRAM DALAM - Pemerintah Provinsi Jawa barat
MEMBANGUN MODEL PRODUK GEOWISATA TEMATIK DI - Perguruan tinggi kepariwisataan
GEOPARK CILETUH-PALABUHANRATU-PALABUHANRATU

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 28
PROGRAM DALAM ROADMAP PELAKSANA
11. PENGEMBANGAN PRODUK GEOWISATA TERPADU DENGAN - Kementerian bidang kepariwisataan
DESTINASI YANG TERMASUK DALAM JALUR WISATA - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
REGIONAL DAN NASIONAL - Perguruan tinggi kepariwisataan
- ASITA, HPI, PHRI, asosiasi pariwisata lainnya Prov. Jawa
Barat
12. PEMBANGUNAN KETERPADUAN AKSESIBILITAS NASIONAL - Kementerian bidang kepariwisataan
UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN MODEL PRODUK - Kementerian bidang pekerjaan umum
GEOWISATA TEMATIK DI GEOPARK CILETUH- - Kementerian bidang perhubungan
PALABUHANRATU-PALABUHANRATU - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
- SKPD Provinsi Jawa Barat bidang pekerjaan umum
- SKPD Provinsi Jawa Barat bidang perhubungan
13. ROAD MAP PEMBANGUNAN JEJARING NASIONAL DAN - Kementerian bidang kepariwisataan
INTERNASIONAL UNTUK PENGUATAN PRODUK DAN PASAR - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
PARIWISATA - BPPD Provinsi Jawa Barat
14. PEMBANGUNAN KEMITRAAN DENGAN GEOPARK-GEOPARK - Kementerian bidang kepariwisataan
DI INDONESIA - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan

15. PEMBANGUNAN KERJA SAMA DENGAN PERGURUAN - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
TINGGI - Perguruan tinggi kepariwisataan

16. PEMBANGUNAN KEMITRAN DENGAN MEDIA NASIONAL - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
DAN INTERNASIONAL - BPPD Provinsi Jawa Barat

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 29
PROGRAM DALAM ROADMAP PELAKSANA
17. PENILAIAN KEPUASAN WISATAWAN, MASYARAKAT, DAN - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
USAHA PARIWISATA TERHADAP PENGEMBANGAN MODEL - Perguruan tinggi kepariwisataan
PRODUK GEOWISATA TEMATIK DI GEOPARK CILETUH- - ASITA, HPI, PHRI, asosiasi pariwisata lainnya Prov. Jawa
PALABUHANRATU-PALABUHANRATU Barat
18. PENILAIAN DAMPAK PENGEMBANGAN MODEL MODEL - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
PRODUK GEOWISATA TEMATIK DI GEOPARK CILETUH- - Perguruan tinggi kepariwisataan
PALABUHANRATU-PALABUHANRATU TEMATIK DI WKPP I
JAWA BARAT
19. PENILAIAN KONTRIBUSI PENGEMBANGAN MODEL PRODUK - SKPD Provinsi Jawa Barat bidang kepariwisataan
GEOWISATA TEMATIK DI GEOPARK CILETUH- - Perguruan tinggi kepariwisataan
PALABUHANRATU-PALABUHANRATU TERHADAP - ASITA, HPI, PHRI, asosiasi pariwisata lainnya Prov. Jawa
PENCAPAIAN TARGET PARIWISATA JAWA BARAT Barat

Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage dan community development) di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu 30
LAMPIRAN
Executive Summary
Kajian Dokumen Kebijakan (geowisata, geoedukasi, geoheritage, dan community development) di
Kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu
STANDAR PEMBANGUNAN DAYA TARIK WISATA PROVINSI JAWA BARAT SEBAGAI STANDAR PEMBANGUNAN DAYA TARIK WISATA
DI GEOPARK CILETUH-PALABUHANRATU

KOMPONEN TUJUAN PEMBANGUNAN PERSYARATAN KUALITAS


LOKASI Lokasi pembangunan DTWP 1. Lokasi DTWP berada di peruntukan ruang yang sesuai 1. Memiliki rencana pengembangan daya tarik wisata (fisik
Jawa Barat sesuai dengan dengan fungsi utamanya atau di fungsi ruang untuk dan usaha) yang sesuai dengan RTRW kabupaten/kota,
arahan dalam rencana tata pariwisata, jasa, dan perdagangan dalam RTRW RDTR bagian wilayah kabupatan/kota, Ripparkab/kota,
ruang dan rencana induk kabupaten/kota dan atau RDTR bagian wilayah kota; DAN Rencana Kawasan Strategis Pariwisata/Kawasan
pembangunan kepariwisataan 2. Lokasi DTWP berada di Kawasan Strategis Pariwisata Pengembangan Pariwisata Kabupaten/Kota; DAN
kabupaten/kota. Provinsi atau di Kawasan Pengembangan Pariwisata 2. Memiliki rencana pengelolaan daya tarik wisata yang
Provinsi yang ditetapkan dalam Ripparprov Jawa Barat sesuai dengan Ripparkab/kota, Rencana Kawasan
2015-2025; DAN Strategis Pariwisata/Kawasan Pengembangan
3. Lokasi DTWP berada di kawasan strategis pariwisata Pariwisata Kabupaten/Kota; DAN
kabupaten/kota atau di kawasan pengembangan pariwisata 3. Memiliki Tanda Daftar Usaha Daya Tarik Wisata; DAN
kabupaten/kota yang ditetapkan dalam Ripparkab/kota, DAN 4. Batas ruang daya tarik wisata ditetapkan oleh
4. Memiliki batas-batas ruang yang jelas. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
KEGIATAN DAN Mengembangkan kegiatan dan 5. Kegiatan dan program wisata yang dikembangkan harus 5. Setiap kegiatan dan program wisata memiliki panduan
PROGRAM WISATA program wisata yang memperhatikan kondisi lingkungan alam, sosial, dan budaya berisi informasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan,
mengangkat keindahan, di dan sekitar daya tarik wisata; DAN fasilitas yang akan diperoleh, hal-hal yang boleh
keunikan, dan nilai berdaya 6. Kegiatan dan program wisata yang dikembangkan harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama
saing nasional yang dimiliki mampu mengangkat kekhasan Jawa Barat; DAN ATAU penyelenggaraan kegiatan/program, serta tindakan yang
daya tarik wisata, serta 7. Kegiatan dan program wisata yang dikembangkan harus perlu dilakukan untuk keselamatan dan keamanan diri
menanamkan prinsip mampu mengangkat keindahan, keunikan, dan nilai-nilai kepada wisatawan;
pembangunan pariwisata (sosial, budaya, sejarah, ilmu pengetahuan, filosofis, dan 6. Memiliki kegiatan dan program wisata utama berbasis
berkelanjutan. lain-lain) yang dimiliki daya tarik wisata yang masih sangat alam dan atau budaya khas Jawa Barat dan atau masih
jarang di Indonesia; DAN langka/jarang di Indonesia sebagai unggulan daya tarik
8. Kegiatan dan program wisata yang dikembangkan harus wisata;
melibatkan wisatawan secara aktif; DAN 7. Memiliki kegiatan dan program wisata tematik sesuai
9. Kegiatan dan program wisata yang dikembangkan harus keunggulan daya tarik wisata;
sarat dengan muatan pembelajaran dan pengembangan diri 8. Memiliki kegiatan dan program wisata kreatif berbasis
bagi wisatawan dan masyarakat. sumber daya budaya lokal dan diselenggarakan oleh
masyarakat setempat;
9. Seluruh kegiatan dan program wisata di daya tarik
berbasis pengetahuan dan pembelajaran;
10. Informasi yang diberikan dalam penyelenggaraan
kegiatan dan program wisata adalah informasi yang
interpretif;
KOMPONEN TUJUAN PEMBANGUNAN PERSYARATAN KUALITAS
11. Informasi interpretif yang tersedia dikembangkan
bersama masyarakat;
12. Informasi interpretif sesuai dengan norma sosial dan
budaya setempat;
13. Informasi interpretif kegiatan dan program wisata
tersedia sedikitnya dalam dua bahasa, yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris;
14. Seluruh pemanduan wisata dilakukan berdasarkan
rencana interpretasi daya tarik wisata.
AKSESIBILITAS Mewujudkan ketersediaan 10. Kualitas jalan menuju daya tarik wisata baik (kondisi 15. Kualitas jaringan dan pelayanan jalan menuju daya tarik
aksesibilitas yang mudah, perkerasan baik, tidak rusak, dan lebar), DAN wisata sesuai dengan standar pelayanan minimal bidang
terpadu, dan nyaman menuju 11. Terdapat angkutan umum yang nyaman menuju lokasi daya pekerjaan umum dan perhubungan;
DTWP Jawa Barat. tarik wisata, DAN ATAU 16. Pengelola daya tarik wisata memiliki kerja sama dengan
12. Terdapat angkutan umum yang menghubungkan daya tarik perusahaan angkutan umum dan angkutan wisata untuk
wisata dengan pintu-pintu masuk destinasi 17. Angkutan umum menuju daya tarik wisata memiliki tarif
(bandara/pelabuhan/terminal); DAN yang jelas, bersih, nyaman, layak jalan, dan aman;
13. Terdapat petunjuk arah ke lokasi daya tarik wisata dari pintu 18. Angkutan umum dan angkutan wisata dari pintu masuk
masuk destinasi dan dari pusat kegiatan wisata lainnya. destinasi ke daya tarik wisata memiliki jadwal dan tariff
yang jelas, tersedia informasi tentang daya tarik wisata,
bersih, nyaman, layak jalan, dan aman;
19. Petunjuk arah menuju daya tarik wisata tersedia dalam
dua bahasa, terpasang di setiap persimpangan jalan
menuju daya tarik wisata, serta ditulis dan dipasang
sesuai dengan standar bidang perhubungan.
FASILITAS Mewujudkan ketersediaan 14. Terdapat pintu gerbang, dengan jalur terpisah untuk masuk 20. Pintu keluar dan masuk daya tarik wisata dibuat terpisah
fasilitas umum dan fasilitas dan keluar, DAN dan diberi tanda dengan tulisan yang jelas;
penunjang pariwisata yang 15. Terdapat papan nama dan peta denah daya tarik wisata, 21. Gerbang pintu masuk dan keluar dirancang dengan
berstandar nasional di DTWP DAN arsitektur lokal dan atau khas produk yang ditawarkan
Jawa Barat. 16. Terdapat petunjuk arah untuk seluruh fasilitas di dalam daya tarik wisata;
maupun di luar daya tarik wisata, DAN 22. Papan nama daya tarik wisata ditulis dengan huruf yang
17. Terdapat pusat informasi dan atau loket pembelian tiket jelas sehingga mudah dibaca, ditempatkan pada lokasi
tanda masuk pengunjung, DAN yang mudah dibaca;
18. Terdapat papan interpretasi daya tarik wisata, DAN 23. Peta denah daya tarik wisata terpasang di dekat pintu
19. Terdapat toilet yang bersih, terawat, dan terpisah untuk masuk, pintu keluar, pusat informasi, di area kegiatan
pengunjung pria dan wanita, serta penyandang cacat, wisata, yang memuat informasi mengenai lokasi
jumlah sesuai dengan rasio kapasitas pengunjung, DAN wisatawan saat ini, arah utara, seluruh tempat dan
20. Tersedia ruang ibadah dengan kelengkapannya
KOMPONEN TUJUAN PEMBANGUNAN PERSYARATAN KUALITAS
21. Tersedia fasilitas tempat makan dan minum. fasilitas di dalam daya tarik wisata, alur pengunjung, dan
22. Tersedia fasilitas parkir yang memadai, bersih, aman, dan lain-lain;
terawat. 24. Toilet dengan standar toilet umum Indonesia dan
23. Terdapat area dan atau fasilitas untuk beristirahat. pedoman teknis bangunan gedung dan lingkungan,
24. Terdapat tempat penjualan cenderamata. tersedia terpisah untuk pengunjung pria dan wanita,
25. Terdapat ruang kesehatan. serta penyandang cacat;
26. Terdapat pos keamanan 25. Jumlah toilet disesuaikan dengan jumlah pengunjung
27. Terdapat ruang kantor yang dilengkapi peralatan dan dengan rasio 1 toilet untuk 50 pengunjung;
perlengkapan serta sistem pencahayaan dan sirkulasi udara 26. Kualitas ruang ibadah, ruang kesehatan, pos keamanan,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; tempat makan dan minum, fasilitas parkir, area/fasilitas
28. Terdapat ruang karyawan dilengkapi: beristirahat, tampe penjualan cenderamata bagi
a) Ruang ganti dan tempat istirahat; pengunjung dan karyawan sesuai dengan SNI tata
b) Toilet karyawan pria dan wanita terpisah; perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan dan
c) Ruang makan; Perda Provinsi Jawa Barat No. 13 Tahun 2013 tentang
d) Tempat penyimpanan barang. Bangunan Gedung;
27. Kualitas jalur pejalan kaki, kendaraan bermotor, serta
penyandang cacat dan lanjut usia sesuai dengan
standar pelayanan minimal bidang pekerjaan umum dan
standar nasional tentang infrastruktur;
28. Jalur evakuasi memiliki petunjuk arah yang jelas dan
memenuhi ketentuan dan pedoman teknis bangunan
gedung dan lingkungan, serta Perda Provinsi Jawa
Barat No. 13 Tahun 2013 tentang Bangunan Gedung;
29. Seluruh bangunan yang dibangun di daya tarik wisata
sesuai dengan aturan dalam ketentuan dan pedoman
teknis bangunan gedung dan lingkungan, serta Perda
Provinsi Jawa Barat No. 13 Tahun 2013 tentang
Bangunan Gedung.
PELAYANAN Mewujudkan pelayanan 29. Pelayanan yang diberikan di daya tarik wisata harus 30. Pelayanan yang diberikan di daya tarik wisata sesuai
pariwisata yang someah hade mencirikan masyarakat Jawa Barat yang someah hade ka dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 88 Tahun
ka semah dan berstandar semah; 2015 tentang Someah Hade ka Semah dalam
nasional di DTWP Jawa Barat. 30. Pelayanan yang diberikan pada penyelenggaraan kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Pariwisata di
dan program wisata harus tematik, berbasis pengetahuan, Daerah Provinsi Jawa Barat;
rekreatif, dan melibatkan wisatawan secara aktif; 31. Pelayanan pada penyelenggaraan kegiatan dan
31. Pelayanan yang diberikan fasilitas umum dan pariwisata program wisata sesuai dengan tema interpretasi, baik
harus diselenggarakan untuk memenuhi standar nasional. teknik interpretasi yang digunakan, perlengkapan
KOMPONEN TUJUAN PEMBANGUNAN PERSYARATAN KUALITAS
penunjang, maupun pakaian pemandu kegiatan/program
wisata;
32. Pelayanan pada penyelenggaraan kegiatan dan
program wisata memperhatikan keamanan dan
keselamatan, karakteristik budaya wisatawan, segmen
usia wisatawan, dan motivasi/tujuan berkunjung ke daya
tarik wisata;
33. Pelayanan di daya tarik wisata harus mengacu pada
ketentuan pelayanan pada standar usaha pariwisata
yang sesuai dengan kegiatan dan program wisata;
34. Daya tarik wisata harus memiliki prosedur operasional
standar untuk pelayanan informasi pariwisata,
pelayanan dan penanganan kemanan dan keselamatan,
pelayanan kebersihan, pengelolaan lingkungan, dan
penanganan komplain pengunjung.
PRASARANA Mewujudkan ketersediaan 32. Pemisahan jalur pejalan kaki dan kendaraan bermotor; 35. Jaringan dan kapasitas energi listrik sesuai dengan
PENDUKUNG prasarana pendukung 33. Terdapat jalur khusus bagi penyandang cacat dan lanjut standar nasional instalasi listrik, dilaksanakan berbasis
pariwisata yang berstandar usia; pada prinsip hemat energi, mempertimbangkan faktor
nasional di DTWP Jawa Barat. 34. Terdapat jalur evakuasi; keamanan, serta menjangkau seluruh area daya tarik
35. Terdapat jaringan listrik yang menjangkau seluruh area daya wisata dan sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan
tarik wisata dan mampu menghemat penggunaan energi operasional daya tarik wisata;
listrik; 36. Jaringan dan kapasitas air bersih sesuai dengan standar
36. Terdapat jaringan air bersih berstandar nasional yang nasional perencanaan lingkungan perumahan di
mampu melayani kebutuhan air bersih wisatawan yang perkotaan, dilaksanakan berbasis pada prinsip ramah
datang; lingkungan dan hemat energi, serta sesuai dengan
37. Terdapat jaringan air kotor berstandar nasional yang ramah kebutuhan air bersih wisatawan dan penyelenggaraan
lingkungan yang mampu melayani pengelolaan air operasional daya tarik wisata;
kotor/limbah akibat kegiatan wisata yang dilakukan di daya 37. Jaringan air kotor sesuai dengan standar nasional
tarik wisata; perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan,
38. Terdapat jaringan telekomunikasi yang menjangkau seluruh dilaksanakan berbasis pada prinsip ramah lingkungan
area daya tarik wisata; dan hemat energi, serta sesuai dengan volume dan jenis
39. Terdapat sistem pengelolaan sampah. air kotor yang dihasilkan akibat operasional daya tarik
wisata;
38. Jaringan telekomunikasi selular menjangkau seluruh
area daya tarik wisata, sedikitnya dari dua penyedia
jaringan selular;
KOMPONEN TUJUAN PEMBANGUNAN PERSYARATAN KUALITAS
39. Jaringan telekomunikasi untuk penanganan kesehatan,
keselamatan, dan keamanan pengunjung sesuai standar
pelayanan minimal di bidang komunikasi;
40. Pengelolaan sampah yang dilakukan daya tarik wisata
mengacu pada Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 12
Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah di Jawa Barat
dan Permen PU Nomor 03/PRT/M/2013 tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan
dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
SUMBER DAYA MANUSIA Mewujudkan sumber daya 14. Melibatkan sumber daya manusia lokal dalam pengelolaan 41. Sebagian sumber daya manusia pada tingkat
manusia yang mampu daya tarik wisata; manajemen merupakan sumber daya manusia lokal;
memberikan pelayanan prima 15. Sumber daya manusia yang dimiliki memiliki pengalaman 42. Memiliki standar kualifikasi tertentu untuk posisi-posisi
berstandar nasional kepada dan latar belakang pendidikan kepariwisataan; dalam pengelolaan daya tarik wisata;
wisatawan. 16. Menempatkan sumber daya manusia pada posisi yang 43. Memiliki dan menerapkan kode etik bagi sumber daya
sesuai dengan latar belakang pendidikan, pengalaman, dan manusia di daya tarik wisata;
keahliannya; 44. Memiliki dan menjalankan program pendidikan dan
17. Sumber daya manusia yang dimiliki beretika; pembinaan sumber daya manusia;
18. Mengembangkan sistem pengembangan karir bagi sumber 45. Memiliki dan menerapkan mekanisme insentif dan
daya manusia. disinsentif berbasis kinerja dan etika sumber daya
manusia dalam pengembangan karir.
PROMOSI Mewujudkan upaya promosi 19. Memiliki materi promosi daya tarik wisata (brosur, leaflet, dll), 46. Informasi yang tercantum dalam materi promosi harus
daya tarik wisata yang 20. Memiliki program promosi rutin setiap tahun, menggambarkan kondisi aktual yang akurat, terutama
berkesinambungan, terpadu, 21. Memiliki program promosi bersama dengan usaha pariwisata terkait dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan,
efektif, dan bertanggung lain dan atau pemerintah daerah. termasuk informasi mengenai persyaratan pre-booking,
jawab. aturan-aturan penting terkait perilaku pengunjung dan
budaya masyarakat, harga tiket masuk, biaya
pelayanan, pajak, jam operasional, serta informasi
kontak, daya tarik wisata di sekitarnya;
47. Desain materi promosi menyajikan ukuran dan jenis
tulisan, warna yang nyaman dan mudah dibaca, kualitas
kertas yang baik dan bahan ramah lingkungan, serta
foto yang ditampilkan berkualitas baik dan
menggambarkan kondisi sebenarnya.
48. Program promosi rutin yang dilaksanakan daya tarik
wisata setiap tahun sesuai dengan target pasar untuk
wisatawan nusantara dan mancanegara;
KOMPONEN TUJUAN PEMBANGUNAN PERSYARATAN KUALITAS
49. Infromasi tentang daya tarik wisata yang terdapat di
usaha pariwisata lain dan material promosi pariwisata
daerah merupakan informasi termutakhir;
50. Keikutsertaan daya tarik wisata pada program promosi
yang dilakukan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
STANDAR PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA PROVINSI JAWA BARAT SEBAGAI STANDAR PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA
DI GEOPARK CILETUH-PALABUHANRATU

KOMPONEN TUJUAN PEMBANGUNAN PERSYARATAN KUALITAS


PENGELOLAAN Mewujudkan pengelolaan kegiatan 1. Pengelolaan kegiatan dan program wisata harus 1. Memiliki Perjanjian Kerja Sama tertulis dengan masyarakat
KEGIATAN DAN dan program wisata yang melibatkan masyarakat setempat; setempat dalam pengelolaan kegiatan dan atau program wisata;
PROGRAM WISATA memperkuat keunggulan daya 2. Pemanduan dalam pelaksanaan kegiatan dan program 2. Memiliki dan menerapkan tata tertib untuk pemandu wisata dan
tarik wisata, meningkatkan wisata dilakukan dengan memperhatikan bahasa yang pengelola kegiatan/program wisata;
pengalaman dan kepuasan mudah dipahami, sesuai dengan tema kegiatan/program 3. Pemandu dan pengelola kegiatan/program wisata memili lisensi dan
wisatawan, berkontribusi terhadap wisata; atau sertifikasi pramuwisata;
pelestarian lingkungan alam dan 3. Materi pemanduan dalam pelaksanaan kegiatan dan 4. Memiliki buku saku/leaflet/brosur pemanduan interpretasi dan
budaya, serta melibatkan program wisata mengandung pengetahuan dan nilai-nilai standar pelayanan bagi para pemandu kegiatan/program wisata;
masyarakat lokal. pembelajaran bagi wisatawan; 5. Operator kegiatan dan program wisata telah memiliki sertifikasi
4. Penyelenggaraan kegiatan dan program wisata harus untuk keamanan dan keselamatan penyelenggaraan
memperhatikan keamanan, keselamatan, dan kesehatan kegiatan/program wisata;
wisatawan; 6. Memiliki dan menerapkan standar/prosedur pencegahan dan
5. Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan penanggulangan kebakaran atau keadaan darurat lainnya,
kegiatan/program wisata aman, nyaman, terawat dan keselamatan dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K);
dipelihara dengan baik. 7. Keamanan dilakukan oleh satuan pengamanan yang memiliki Kartu
Tanda Anggota (KTA) satuan pengamanan yang dikeluarkan oleh
Kepolisian Republik Indonesia;
8. Memiliki kerja sama dengan dokter, rumah sakit, dan atau klinik;
9. Memiliki dan menerapkan standar operasional dalam pemeliharaan
sarana dan prasaana pendukung penyelenggaraan
kegiatan/program wisata disesuaikan dengan petunjuk pabrik.
PENGELOLAAN Mewujudkan pengelolaan 6. Pengelolaan pengunjung harus direncanakan dengan 10. Memiliki dan menerapkan rencana pengelolaan pengunjung dan
PENGUNJUNG pengunjung yang dapat baik dan dilakukan evaluasi rutin terhadap penerapan mekanisme pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan
meningkatkan apresiasi strategi dan teknik pengelolaan pengunjung; pengelolaan pengunjung yang terdokumentasi;
pengunjung terhadap keunggulan 7. Pengelolaan pengunjung harus dilengkapi fasilitas yang 11. Terdapat papan yang mudah dibaca berisi informasi peta alur
daya tarik wisata dan memudahkan pengunjung/wisatawan mengikuti aturan pengunjung dan informasi penting terkait persyaratan ikut serta
meminimalkan dampak negatif dari yang diberlakukan oleh pengelola; dalam kegiatan/program wisata, serta tata tertib bagi pengunjung di
operasionalisasi daya tarik wisata. 8. Pengelolaan pengunjung harus mengutamakan area pintu masuk dan tempat penyelenggaraan kegiatan/program
kenyamanan, keselamatan, dan keamanan pengunjung wisata;
selama berada di daya tarik wisata. 12. Memiliki dan menerapkan tata tertib/ panduan keamanan dan
keselamatan bagi pengunjung, termasuk yang terkait dengan
norma sosial dan budaya masyarakat setempat;
KOMPONEN TUJUAN PEMBANGUNAN PERSYARATAN KUALITAS
13. Memiliki buku saku/leaflet/brosur sesuai berupa panduan
kegiatan/program sesuai tema interpretasi bagi wisatawan
sedikitnya dalam dua bahasa, yang memuat juga informasi penting
dan tata tertib bagi pengunjung;
14. Kerja sama dengan pihak asuransi kecelakaan dan atau kesehatan
untuk jaminan keselamatan, keamanan, dan kesehatan
pengunjung.
PENGELOLAAN Mewujudkan pengelolaan dampak 9. Pengelolaan dampak harus direncanakan dengan baik 15. Memiliki dan menerapkan rencana pengelolaan dampak dan
DAMPAK yang dapat meningkatkan dan dan dilakukan evaluasi rutin terhadap pelaksanaannya, mekanisme pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan
memperluas dampak positif serta mencakup pengelolaan dampak lingkungan, ekonomi, pengelolaan dampak yang terdokumentasi;
meminimalkan dampak negatif sosial, dan budaya; 16. Memikili dan menerapkan standar bagi mekanisme pengelolaan
bagi lingkungan alam, sosial, dan
10. Dampak dari perkembangan daya tarik wisata harus dampak pariwisata;
budaya, serta masyarakat sekitar. diukur secara rutin sebagai indikator kinerja daya tarik 17. Memiliki dan menerapkan metode baku bagi penilaian dan
wisata, sekaligus mengantisipasi berkembangnya pengukuran dampak dari perkembangan daya tarik wisata dan
dampak negatif; dampak faktor eksternal terhadap perkembangan daya tarik wisata
11. Dampak faktor eksternal (politik, pertahanan yang dilakukan setiap tahun;
keamanan, dll) terhadap daya tarik wisata harus 18. Memiliki basis data tentang dampak dari dan terhadap pariwisata
diperhitungkan dengan cermat sebagai dasar dalam yang selalu mutakhir serta laporan hasil penanggulangan dan
menentukan perencanaan ke depan; penanganan yang diberikan setiap tahun;
12. Pengelolaan dampak dilakukan dengan melibatkan 19. Memiliki alokasi anggaran khusus untuk upaya mitigasi dampak
masyarakat setempat. dari dan terhadap perkembangan daya tarik wisata.
LEMBAGA Mewujudkan lembaga pengelolaan 13. Lembaga pengelolaan daya tarik wisata 20. Memiliki profil perusahaan yang terdiri atas:
PENGELOLAAN daya tarik wisata yang efektif, mengembangkan struktur organisasi sesuai kebutuhan a. Visi dan misi
berorientasi masa depan, dan pengembangan di masa depan; b. Struktur organisasi yang lengkap dan terdokumentasi;
melibatkan masyarakat sekitar. 14. Lembaga pengelolaan daya tarik wisata c. Uraian tugas dan fungsi yang lengkap untuk setiap jabatan
mengembangkan perangkat organisasi sesuai dengan dan terdokumentasi;
tujuan organisasi; d. Prosedur standar dalam menjalankan organisasi (komunikasi,
15. Lembaga pengelolaan daya tarik wisata pembiayaan, koordinasi, dll)
mengembangkan kemitraan dengan masyarakat dan 21. Memiliki dan menerapkan rencana usaha yang lengkap, terukur,
pihak lain. dan terdokumentasi;
22. Memiliki kerja sama/kemitraan dengan masyarakat secara
perorangan maupun kelompok dan pihak lain yang
terdokumentasi;
23. Menerapkan standar usaha daya tarik wisata sesuai dengan jenis
daya tarik wisata yang dikembangkan, ditunjukkan dengan
sertifikasi usaha yang dimiliki.
STANDAR GEOHOMESTAY

ASPEK UNSUR PETUNJUK TEKNIS UNTUK GEOHOMESTAY


I. PRODUK A. Bangunan rumah tinggal Memiliki paling sedikit 1 (satu) kamar dan paling banyak 5 (lima) kamar yang khusus
untuk disewakan
Sirkulasi udara dan pencahayaan yang cukup
B. Kamar tidur Kondisi yang bersih dan terawat dilengkapi dengan
a. Kunci kamar
b. Kaca rias, kursi, dan meja kecil
c. Lemari atau tempat meletakkan pakaian
d. Lampu penerangan
e. Tempat sampah
f. Kipas angin
g. Wifi
h. Informasi geologi (hiasan dinding)
i. Alat ibadah
j. Kelambu
k. Menu sarapan pagi
Tempat tidur tertata dengan rapi dilengkapi dengan:
a. Bantal dengan sarungnya
b. Sprei
c. Selimut/bed cover
C. Fasilitas penunjang a. Papan nama dengan tulisan yang terbaca dan desain yang seragam, dipasang
pada tempat yang terlihat dengan jelas.
b. Terdapat informasi contact person dan alamat
c. Lampu pada papan nama
Kamar mandi dilengkapi dengan:
a. Gantungan handuk
b. Tempat sampah
c. Kloset duduk
d. Tempat penampungan air
ASPEK UNSUR PETUNJUK TEKNIS UNTUK GEOHOMESTAY
e. Saluran pembuangan air yang lancar
f. Air bersih yang mencukupi sesuai dengan jumlah kamar atau tamu yang
menginap.
g. Sabun cair dan tempat sabun yang menempel di tembok
Papan peta/informasi geologi di teras rumah
Booklet/leaflet informasi geosite/geopark Rinjani
Dalam hal tersedia peralatan makan dan minum maka berada dalam kondisi bersih
dan aman bagi tamu, sebagian terbuat dari bahan alam.
Tersedia air minum.
D. Dapur Kondisi dalam keadaan bersih dan terawat.
Dilengkapi peralatan dapur yang bersih, terawat, dan berfungsi dengan baik.
Dilengkapi bak tempat cuci yang bersih dan terawat.
Dilengkapi dengan saluran pembuangan limbah yang berfungsi dengan baik.
Dilengkapi sistem pengolahan limbah yang ramah lingkungan.
Dilengkapi tempat sampah tertutup ramah lingkungan.
Tersedia air bersih yang diperlukan untuk membersihkan peralatan dapur serta
peralatan makan dan minum.
II. PELAYANAN A. Pelayanan reservasi Pemesanan geohomestay dapat dilakukan melalui:
a. Online (situs web, aplikasi online)
b. Telepon
c. Pesan langsung/datang langsung
Buku tamu yang berisi informasi:
a. Nama tamu
b. Alamat tamu
c. No KTP/Passport/SIM
d. Status perkawinan
e. Tujuan kunjungan
f. Datang dari mana, tempat tujuan kunjungan
g. Lama kunjungan
Sistem pembayaran dilakukan secara tunai
ASPEK UNSUR PETUNJUK TEKNIS UNTUK GEOHOMESTAY
B. Pelayanan lingkungan homestay Pembersihan lingkungan rumah tinggal dilakukan satu hari dua kali (pagi dan sore)
Sistem pengolahan sampah yang ramah lingkungan dan terpadu (lingkungan).
Pembersihan kamar tamu:
Dilakukan setiap pagi hari (merapikan, menyapu, mengepel)
Mengganti perlengkapan tempat tidur sesuai permintaan tamu
Dilakukan pengecekan terhadap peralatan dan fasilitas dalam homestay yang akan
digunakan oleh tamu 1 (satu) jam sebelum tamu datang.
C. Pelayanan informasi Tersedia informasi nomor telepon penting meliputi:
a. Nomor kontak pemilik homestay
b. Kantor polisi terdekat,
c. Pemadam kebakaran,
d. Rumah sakit/ambulans/Puskesmas.
Pemberian informasi tertulis secara sederhana yang meliputi:
a. Harga sewa kamar
b. Tempat pelayanan kesehatan terdekat;
c. Fasilitas umum terdekat;
d. Akses dan moda transportasi yang dapat digunakan:
e. Jalur geowisata: daya tarik wisata geologi, biologi, budaya;
f. Daya tarik wisata lainnya di sekitar homestay;
g. Paket-paket wisata lokal;
h. Nilai dan budaya lokal.
Tata tertib tamu selama tinggal di homestay, tersedia di setiap kamar
Tata cara penggunaan alat-alat dalam homestay tersedia di dekat alat yang
dimaksud.
D. Pelayanan keluhan tamu Memiliki mekanisme kompensasi yang diberikan atas keluhan tamu.
Memiliki kertas kesan dan saran, dilengkapi informasi:
a) Nama tamu
b) Alamat dan kontak email/telepon
c) Kesan
d) Saran
ASPEK UNSUR PETUNJUK TEKNIS UNTUK GEOHOMESTAY
III. PENGELOLAAN A. Tata usaha Area khusus dalam rumah tinggal untuk keperluan administrasi dilengkapi fasilitas
penunjang yang sederhana.
Pengadministrasian pencatatan data identitas tamu terdokumentasi secara
komputerisasi.
B. Keamanan dan keselamatan Tersedia petunjuk tertulis untuk menghindari terjadinya kebakaran atau keadaan
darurat lainnya.
Memiliki peralatan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
C. Sumber Daya Manusia Menerapkan unsur Sapta Pesona meliputi: aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah,
dan kenangan.
Mengikuti kegiatan peningkatan kemampuan pengelolaan yang diselenggarakan
oleh unsur pemerintah.
Mampu menjelaskan informasi geologis di wilayahnya.
STANDAR GEOKULINER
ASPEK UNSUR SUBUNSUR
PRODUK Lokalitas Geokuliner dikembangkan dari kuliner khas lokal.
Presentasi/tampilan/ penyajian - Presentasi geokuliner menampilkan kekhasan geologi kawasan, disajikan dengan penampilan yang
sopan, baik, dan rapi.
- Penamaan geokuliner mengandung unsur geologi dan nama kuliner khas/bahan lokal.
Kesehatan/kebersihan Geokuliner diproses dan disajikan dengan memenuhi standar kesehatan dan kebersihan makanan,
termasuk peralatan yang digunakan.
Kesegaran - Geokuliner yang dibuat harus menggunakan sayuran dan atau buah-buahan segar
- Meminimalkan penggunaan makanan olahan sebagai bahan dasar.
Rasa, aroma, tekstur, warna Rasa dan aroma harus lezat, tekstur dan warna harus menarik
Kandungan gizi Memiliki kandungan gizi yang seimbang.
Kandungan bahan lokal Bahan lokal yang digunakan bukan berasal dari tumbuhan dan atau hewan yang dilingin
Standar resep dan proses memasak Formula dan proses pembuatan geokuliner dituliskan dalam bentuk standar resep (resep yang telah
dites/dicoba berulang sebagai dasar dalam membuat geokuliner dalam jumlah dan kualitas yang telah
ditentukan).
PELAYANAN Harga Harga geokuliner pasti dan wajar, dicantumkan dengan tulisan jelas dan terbaca.
Atribut/ornamen lokal Kemasan geokuliner memuat atribut lokal
Kekhasan sistem layanan bernuansa Pelayanan terhadap pembeli menerapkan nilai-nilai budaya lokal: someah hade ka semah
kultur lokal
Kecepatan Lama waktu penyiapan dan penyajian geokuliner ditentukan dan menjadi standar pelayanan.
Kebersihan penjual/pramu (termasuk - Penjual/pramusaji berpakaian rapi dan bersih.
kelengkapan seperti sarung tangan, - Penjual/pramusaji memperhatikan kebersihan dan kesehatan badannya.
dll) - Juru masak menggunakan kelengkapan untuk menjadi higienitas dan sanitasi geokuliner pada saat
proses memasak/pengolahan.
Cerita tentang makanan/minuman - Informasi tentang komposisi bahan pembuat geokuliner tertulis dalam kemasan/menu.
- Informasi tentang proses pembuatan disampaikan secara lisan jika diperlukan.
- Informasi mengenai produk geokuliner, mencakup informasi geologi yang diangkat, filosofi kuliner
khas lokal yang diangkat.
PENGELOLAAN Lokasi Lokasi penjualan geokuliner di tempat pembuatannya dan di tempat konsentrasi wisatawan.
Desain bernuansa lokal Tempat penjualan geokuliner bernuansa lokal.
Desain yang memenuhi standar Tempat penjualan dan dapur memenuhi standar higienitas dan sanitasi
higienitas dan sanitasi
Kelengkapan prasarana umum Terdapat jaringan air bersih, jaringan pembuangan, jaringan listrik dan gas sesuai ketentuan perinangn
Standar fasilitas Tempat cuci, meja dapur, dll harus memenuhi standar higienitas dan sanitasi.
STANDAR GEOSOUVENIR
ASPEK UNSUR SUBUNSUR
PRODUK Proses pengerjaan - pemilihan/penggunaan material yan berkualitas tinggi .
- Pekerjaan dilakukan dengan standard tehnik berkualitas dan sempurna.
- Memiliki mekanisme standard presentasi dan penempilan hasil akhir yang tinggi.
- Memberikan perhatian khusus pada detail dan finishing dalam pembuatan produk.
Kekhasan/keunikan - Keberhasilan menampilkan sebuah perpaduan harmonis antara tehnik pembuatan kerajinan baru
dengan mengaplikasikan pola motif local/tradisional.
- Keberhasilan memadukan metoda pengerjaan kerajinan tradisional secara utuh pada bentuk
produksi dengan fungsi baru.
- Menampilkan budaya /kearifan local dalam konteks geografis pada penerapan aplikasinya pada
produk kerajinan
- Secara fungsi produk kerajinan merefleksikan suatu kebiasaan dari nilai tradisi yang sudah ada
secara turun temurun.
Inovasi - Keberhasilan memadukan unsur-unsur tradisional dan modern dalam keselarasan yang harmonis.
- Inovatif dalam pemilihan komposisi dan pola ornament yang digunakan.
- Memiliki keunikan dan eksotisme dari budaya tradisi dalam keselarasan dengan fungsi produk
tersebut.
- Keberhasilan dalam mengembangkan inovasi baru dalam bentuk yang memiliki akar dari nilai-nilai
budaya dan tradisi yang sudah ada.
PELAYANAN Harga Harga geosouvenir pasti dan wajar, dicantumkan dengan tulisan jelas dan terbaca.
Kekhasan sistem layanan bernuansa Pelayanan terhadap pembeli menerapkan nilai-nilai budaya lokal: someah hade ka semah
kultur lokal
Kecepatan Lama waktu penyiapan dan penyajian geosouvenir ditentukan dan menjadi standar pelayanan.
Kebersihan pengrajin/penjual - Pengrajin/penjual berpakaian rapi dan bersih.
- Pengrajin/penjual memperhatikan kebersihan dan kesehatan badannya.
- Pengrajin menggunakan kelengkapan dalam proses pembuatan geosouvenir yang berkualitas untuk
hasil terbaik, keamanan, keselamatan, dan kesehatan.
Cerita tentang cenderamata/ - Informasi tentang komposisi bahan pembuat geosouvenir tertulis dalam kemasan.
souvenir dengan nilai kelokalan - Informasi tentang proses pembuatan disampaikan secara lisan jika diperlukan.
- Informasi mengenai produk geosouvenir, mencakup informasi geologi yang diangkat, filosofi
kerajinan khas lokal yang diangkat, filosofi bahan lokal yang diangkat.
PENGELOLAAN Pemasaran - Memperhatikan /mengantisipasi /mengikuti peraturan dan regulasi yang disyaratkan dan diterapkan
secara international.
- Memperhatikan aspek kebutuhan; situasi ; kondisi maupun permintaan pasar dengan saqngat
cermat.
- Dapat memberikan rasa puas dan bangga kepada pembeli.
ASPEK UNSUR SUBUNSUR
- Memiliki keseimbangan nilai ekonomis antar harga dan kwalitas.
- Memiliki konsistensi yang baik dalam kemampuan kapasistas produksi.
- Memiliki konsistensi yang tinggi dalam tampilan bentuk dan kualitas hasil akhir poduk.
Ramah lingkungan - Penggunaan material alam sebagai bahan produksi dan dapat diperbaharui.
- Mengunakan bahan pewarna alam .
- Menggunakan material yang dapat didaur ulang.
- Melakukan budidaya kepada bahan baku agar berkesinambunan.
- Penggunaan bahan yang efektif dan efisien.
- Proses produksi yang ramah lingkungan dengan memperhatikan kelestarian dan keseimbangan
linkungan sekitarnya.
- Mempertimbangkan penggunaan tehnologi baru yan ramah lingkungan ; non toxin ;tidak
menimbulkan polusi dan pencemaran lingkungan serta aman bagi kesehatan manusia.
Tanggung jawab - Penerapan standar, jam kerja, jaminan kesehatan, keamanan, keselamatan kerja yang sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
- Tidak mempekerjakan anak-anak di bawah umur mau mengorbankan kesempatan mereka
memperoleh pendidikan.
- Memberikan kompensasi yang adil dalam kaitan denan aktiitas dil uar jam kerja yang disepakati.
- Turut memperhatikan masalah pengembangan ke sejahteraan masyarakat sekitar lokasi produksi.
STANDAR GEOFESTIVAL
ASPEK UNSUR SUBUNSUR
PRODUK Jenis kegiatan dalam - Mencakup kegiatan wisata yang diselenggarakan di daya tarik wisata/sumber daya wisata geologi.
penyelenggaraan geofestival - Mencakup kegiatan wisata yang diselenggarakan untuk menyampaikan informasi geowisata
(geologi, keterkaitan geologi dengan budaya, keterkaitan geologi dengan sumber daya hayati).
- Mencakup kegiatan yang diselenggarakan untuk mensosialisasikan/mendiseminasikan geopark.
Pre-event dan pasca-event - Kegiatan pre-event mencakup kegiatan yang bertujuan mempromosikan geofestival, dapat dilakukan
geofestival dengan memanfaatkan media sosial dan media informasi lainnya dan atau kegiatan kampanye
peduli lingkungan dan atau kampanye kegiatan dan atau kegiatan inovatif lainnya.
- Kegiatan pasca-event mencakup kegiatan yang bertujuan pada menindaklanjuti dampak yang
diakibatkan dari penyelenggaraan geofestival, baik dampak positif maupun negatif.
Fasilitas penunjang kegiatan - Ketersediaan tempat dan/atau gedung penyelenggaraan sesuai dengan jenis kegiatan.
geofestival - Ketersediaan kendaraan, sesuai dengan jenis kegiatan.
- Ketersediaan peralatan penunjang, sesuai dengan jenis kegiatan.
- Ketersediaan pelayanan keamanan, keselamatan, dan kesehatan sesuai dengan jenis kegiatan.
- Ketersediaan akomodasi untuk peserta dan pelaksana geofestival.
- Ketersediaan konsumsi, sesuai dengan jenis kegiatan.
- Ketersediaan media dokumentasi untuk seluruh kegiatan.
- Pengurusan prizinan dan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
PELAYANAN SOP persiapan kegiatan SOP penerimaan dan pemberian informasi
SOP penyusunan dan penyampaian perencanaan penyelenggaraan kegiatan
SOP penyusunan dan pembuatan proposal dan perjanjian kerja sama
SOP pelaksanaan kegiatan SOP pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan
SOP pelayanan keamanan selama kegiatan geofestival
SOP pelayanan kesehatan selama kegiatan geofestival
SOP pasca kegiatan SOP penyusunan dan penyampaian laporan, hasil evaluasi, dan rekomendasi
SOP penanganan keluhan pihak yang terlibat
PENGELOLAAN Organisasi kegiatan - Terdiri dari:
a) Tujuan pembentukan organisasi kegiatan
b) Struktur organisasi pelaksana kegiatan
c) Uraian tugas
d) Hak dan kewajiban organisasi pelaksana kegiatan
- Organisasi pelaksana kegiatan dapat didampingi oleh usaha pengelola event (event organizer).
- Pemerintah Provinsi dan atau Pemerintah kabupaten/kota menjadi fasilitator aktif pada
penyelenggaraan even.
Manajemen - Penyelenggaraan event dilaporkan dalam bentuk tertulis, mencakup laporan pelaksanaan kegiatan
dan laporaan penerimaan dan penggunaan dana.
ASPEK UNSUR SUBUNSUR
- Kemitraan yang diselenggarakan dalam rangka penyelenggaraan pre-event, event, dan pasca-event
dilakukan dengan perjanjian tertulis untuk waktu tertentu, dan terdokumentasi.
- Penyelenggaraan event dipantau dan dievaluasi, dilaporkan dalam bentuk tertulis, dan
disosialiasikan/didiseminasikan.
Sumber daya manusia - Sumber daya manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan geofestival memiliki pengalaman dalam
penyelenggaraan festival sedikitnya 3 (tiga) kali.
- Masyarakat yang dilibatkan dalam organisasi pelaksana kegiatan merupakan perwakilan dari
kelompok-kelompok masyarakat yang ada di wilayah geopark.
- Masyarakat lain dapat terlibat sebagai sumber daya manusia pendukung dalam penyelenggaraan
geofestival.

Anda mungkin juga menyukai