Anda di halaman 1dari 11

PENGAMATAN PROFIL TANAH

I. LATAR BELAKANG
Sifat morfologi tanah adalah sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di
lapang yang menunjukan profil tanah kearah dalam. Sebagian sifat morfologi tanah
merupakan sifat- sifat fisik dari tanah tersebut. Hal ini penting untuk diamati karena
akar tanaman berjangkar ditempat tersebut.Semakin baik akar berjangkar pada
umumnya pertumbuhan tanaman semakin baik dan sebaliknya.Pengamatan profil
tanah perlu dilakukan mengingat sifat morfologi tanah bisa sangat menentukan
pertumbuhan tanaman. Contoh sifat morfologi tersebut antara lain ketebalan top
soil,kedalaman efektif, batas horizon tanah, warna tanah, tekstur, struktur tanah serta
tingkat perkembangan struktur tanah, perakaran, relief, lereng, fisiografi tanah. Dari
sifat- sifat morfologi tersebut tergambar potensi tanah untuk digunakan sebagai media
tumbuh tanaman.Tingkat perkembangan tanah dinilai dari tingkat perkembangan
horizon yang terjadi. Berdasarkan perkembangan profil tanah, terbentuk beberapa
kelompok tanah menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah muda. Tanah-tanah ini
akan menggambarkan potensi untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Oleh karena
pentingnya hal diatas maka mahasiswa perlu dibekali pengalaman pengamatan sifat
morfologi tanah, sehingga mempunyai gambaran umum tentang potensi tanah untuk
mendukung pertumbuhan tanaman.

II. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Mahasiswa dapat mengetahui warna,stuktur dan tekstur tanah


2. Mahasiswa mempunyai gambaran umum tentang potensi tanah untuk
mendukung pertumbuhan tanaman.
3. Dapat menyebutkan berbagai klasifikasi tanah dan menjelaskan sifat- sifat
tanah secara umum.

1
III. ALAT DAN BAHAN

a. Alat :

 Ring

 Bor

 Cangkul

 Pisau / cutter

 Meteran

 Plastic ukuran 2 kg

 Karet

 Label nama

b. Bahan :

 Tanah lapang praktikum

Metode

Pengamatan dilakukan pada satu lokasi yaitu kebun percobaan fakultas


pertanian. Setiap kelompok besar praktikum didampingi dosen praktikum
yang membantu mahasiswa dalam mengamati profil tanah. Pengamatan
dilakukan pada lokasi yang sama. Mengamati sifat morfologi tanah antara
lain: kedalaman lapisan tiap horizon (menggunakan meteran), batas horizon,
warna tanah (menggunakan buku warna tanah), tekstur tanah (menggunakan
air), struktur tanah, konsistensi, kedalaman efektif dan vegetasi di sekitar
daerah tersebut.

IV. WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum dilaksanakan satu kali pada waktu dan tempat yang sama. Di kebun
Percobaan fakultas pertanian. Pada hari Selasa, tanggal 29 Oktober 2013 pukul
08.00-10.00WIB.

2
V. TINJAUAN PUSTAKA

Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan
yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga
membentuk regolit (lapisan partikel halus). Menurut Ahli Ilmu Alam Murni
(berdasarkan pendekatan Pedologi) Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik
berupa mineral maupun organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan
sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: bahan
induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu.

Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan
menyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-
unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl dan secara biologi
berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam
penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman.
Tanah andosol adalah tanah yang berbahan induk abu volkan, merupakan tanah yang
relatif muda dibandingkan latosol, yang sifat- sifatnya sangat ditentukan oleh mineral
liat yang dikandungnya yaitu alofan yang bersifat amorf. Tanah ini mempunyai
horizon A1 tebal bewarna hitam yang kaya bahan organik, tetapi tidak mempunyai
horizon A2, dengan horizon B berwarna kuning pucat, coklat kekuningan atau coklat
keabu- abuan volkan terlapuk sampai ke horizon C. Umumnya mempunyai kejenuhan
basa relatif rendah tetapi mempunyai AL dapat ditukar relatif tinggi. Terbawa oleh
sifat mineral liat dominan yang dimilikinya maka andosol mempunyai sifat
tiksotrofik, mempunyai kemampuan mengikat air besar, porositas tinggi, bobot isi
rendah, gembur, tidak plastis dan tidak lengket serta kemampuan fiksasi fosfat yang
tinggi.

Tanah latosol adalah tanah yang bersolum dalam, mengalami pencucian dan
pelapukan lanjut, berbatas horizon baur, kandungan mineral primer dan unsur hara
rendah, konsistensi gembur dengan stabilitas agregat kuat dan terjadi penumpukan
relatif seskwioksida didalam tanah sebagai akibat pencucian silikat. Warna tanah

3
merah, coklat kemerahan, coklat, coklat, coklat kekuningan atau kuning tergantung
bahan induk, warna batuan,iklim dan letak ketinggian.

Di Indonesia ditemukan terutama di daerah volkanik,Baik berasal dari tufa


maupun batuan beku.Horizon tanah merupakan lapisan-lapisan tanah yang terbentuk
karena hasil dari proses pembentukan tanah (pedogenesis). Batas horizon tanah
dengan horizon lainnya bdalam profil yanah dapat diamati dengan mudah, namun
dapat pula sukar. Di lapang, ketajaman peralihan horizon di bedakan menjadi empat
tingkat yaitu nyata (lebar peralihan <>12.5 cm). bentuk horizon topografi tanah juga
dibedakan dalam empat tingkat yaitu rata, berombak, tidak teratur dan
putus.Penamaan horizon tanah dan cirinya yaitu pada horizon O, merupakan horizon
organic yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral, ditemukan pada tanah yang
belum terganggu. Untuk O1, bentuk asli sisa tumbuhan masih terlihat jelas, O2 bentuk
asli sisa tumbuhan tidak tampak lagi. Horizon A, horizon di permukaan tanah yang
terdiri dari campuran bahan mineral dan organic, merupakan horizon eluviasi yang
telah mengalami pencucian. Dapat di kelompokkan, A1 bahan mineral bercampur
humus dengan warna gelap; A2 tempat terjadinya pencucian maksimum terhadap liat,
Fe, Al dan bahan organic; AB horizon peralihan ke B lebih menyerupai A. Horizon B,
horizon penimbunan (illuviasi) dari berbagai bahan liat, Fe dan bahan organik.
Dikelompokkan dalam, B1 peralihan dari A ke B lebih menyerupai B, B2 horizon
penimbunan maksimum liat, Fe dan bahan organic, BC horizon peralihan ke horizon
C lebih menyerupai horizon B. Horizon C, bahan induk yang sedikit terlapuk.
Horizon D atau R, batuan keras yang belum terlapuk. Namun semua tanah tidak selalu
memiliki susunan horizon sesuai dengan susunan horizon yang telah dijelaskan. Para
ahli mengungkapkan bahwa warna tanah merupakan:

(1) sebagai indikator dari bahan induk untuk tanah yang beru berkembang,

(2) indikator kondisi iklim untuk tanah yang sudah berkembang lanjut, dan

(3) indikator kesuburan tanah atau kapasitas produktivitas lahan.

Secara umum dikatakan bahwa: makin gelap tanah berarti makin tinggi
produktivitasnya, selain ada berbagai pengecualian, namun secara berurutan sebagai
berikut: putih, kuning, kelabu, merah, coklat-kekelabuan, coklat-kemerahan, coklat,
dan hitam. Kondisi ini merupakan integrasi dari pengaruh:
4
(1) kandungan bahan organik yang berwarna gelap, makin tinggi kandungan bahan
organik suatu tanah maka tanah tersebut akan berwarna makin gelap,

(2) intensitas pelindihan (pencucian dari horison bagian atas ke horison bagian bawah
dalam tanah) dari ion-ion hara pada tanah tersebut, makin intensif proses
pelindihan menyebabkan warna tanah menjadi lebih terang, seperti pada horison
eluviasi, dan

(3) kandungan kuarsa yang tinggi menyebabkan tanah berwarna lebih terang.
Menurut Wirjodihardjo dalam Sutedjo dan Kartasapoetra (2002) bahwa intensitas
warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut:

(1) jenis mineral dan jumlahnya,

(2) kandungan bahan organik tanah, dan

(3) kadar air tanah dan tingkat hidratasi. Pencatatan warna tanah dapat menggunakan
buku Munsell Soil Color Chart, sebagai contoh Tanah berwarna 7,5 YR 5/4 (coklat),
yang berarti bahwa warna tanah mempunyai nilai hue = 7,5 YR, value = 5, chroma =
4, yang secara keseluruhan disebut berwarna coklat. Selanjutnya, jika ditemukan
tanah dengan beberapa warna, maka semua warna harus disebutkan dengan
menyebutkan juga warna tanah yang dominannya.Tekstur tanah adalah keadaan
tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi
kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan
Nasional).Dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter
paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm. Dan liat dengan
ukuran<>54

VI. CARA KERJA

1. Membuat lobang profil tanah 1m x 1m x 1m


2. Menentukan batas-batas horison berdasarkan warna dan kekerasan
3. Mengukur batas-batas horison dalam satuan cm

5
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No. Lapisan Batas Uraian


Tanah Horison
(cm)
1 A 0 – 22 Very dark brown (10 YR 2/2), pasir
berlempung, remah, lemah, lepas (kering),
gembur (lembab), tidak lekat dan tidak plastis
( basah), perakaran banyak halus,

2 B 22 – 36 Yellowish brown (10 YR 5/3), liat berpasir,


gumpal, cukup, gembur (lembab), agak lekat
dan agak plastis (basah), perakaran sedang halus
3 C 36 – 55 Brown (7,5 YR 4/6), liat berdebu, gumpal,
cukup, gembur (lembab), sangat plastis (basah),
perakaran sedikit halus,

4 D 55 – 70 Strong brown (7,5 YR 5/8), liat berpasir,


gumpal, cukup, gembur (lembab), sangat plastis
(basah), perakaran sedikit halus,

5 E 70 – 90 Redish yellow (7,5 YR 6/8), liat, gumpal,


cukup, gembur (lembab), sangat plastis (basah),
perakaran sedikit halus,

6 F >90 Strong brown (7,5 YR 5/8), liat, gumpal, kuat,


gembur (lembab), sangat plastis (basah),
perakaran sedikit halus,

B. Pembahasan

6
Tanah yang terletak di kebun percobaan fakultas pertanian Universitas Jambi
merupakan tanah yang terbentuk dari bahan induk batuan yang terdapat di bidang
miring dengan kemiringan 11,6 derajat dengan formasi tanah bergelombang.
Batas horizonnya berangsur, dan bentuk topografi batas horizon ini adalah
bergelombang,bergelombang jelas.

A. Warna Tanah
Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, karena warna
tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Warna
tanah secara langsung mempengaruhi penyerapan sinar matahari dan salah satu faktor
penentu suhu tanah. Dan secara tidak langsung berhubungan dengan sifat-sifat tanah,
misal informasi subsoil drainase, kandungan bahan organik surface horizon, pembeda
antar horison, Warna tanah diukur dengan menggunakan standar warna (Soil Munsell
Color Chart)
Makin tinggi kandungan bahan organik tanah maka warna tanah makin gelap.
Di dalam lapisan bawah, dimana kandungan bahan organik umumnya rendah, warna
tanh banyak dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe yang didapat.

B. Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan
liat pada gumpalan-gumpalan tanah. Dalam klasifikasi tanah kasar halusnya tanah
ditunjukkan dalam sebaran besar butir yang merupakan dari penyederhanaan darei
kelas tekstur tanahdengan memperhatikan fraksi tanah yang lebih kasar dari
pasir(lebih dari 2mm), sebaran besar fraksi butir lebih dari 2mm meliputi berpasir,
berlempeng kasar, berlempeng halus, berdebu kasar, berdebu halus, berdebu halus,
berliat halus, berliat sangat halus. Bila fraksi halus kurang dari 2 mm sedikit sekali
dsan tanah terdiri dari kerikil, batu-batu dan lain-lain disebut fragmental. Dilapang
tekstur tanah dapat ditentukan dengan cara memijit tanah basah diantara jari-jari,
sambil dirasakan halus kasarnya yaitu dirasakannya adanya butir-butir pasir, debu,
dan liat.

Klasifikasi Ukuran Partikel

7
Sumber Soil separates
Kerikil pasir debu liat
USDA > 2mm 2 mm–50 m 50 m-2 m < 2m
ISSS > 2mm 2 mm-20 m 20 m-2 m < 2m
USPRA > 2mm 2 mm-50 m 50 m-5 m < 5m
BSI, MIT, DIN > 2mm 2 mm-60 m 60 m-2 m < 2m
 Partikel ukuran lebih dari 2mm, bahan organik dan agen perekat seperti
kalsium karbonate harus dihilangkan sebelum menentukan tekstur
 Tanah bertekstur sama misal geluh berdebu mempunyai sifat fisika dan kimia
yang hampir sama dengan syarat mineralogi liat
 Tekstur tanah ditentukan di lapangan dengan cara melihat gejala konsistensi
dan rasa perabaan menurut bagan alir dan di laboratorium dengan metode
pipet atau metode hidrometer
 Tekstur tanah menentukan tata air, tata udara, kemudahan pengolahan dan
struktur tanah.

C. Struktur tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel
tanah yang saling merekat satu sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat
akar, hifa jamur, lempung, humus, dll. Ikatan partikel tanah berwujud sebagai agregat
tanah yang membentuk dirinya.
Pengamatan struktur tanah di lapangan (SSS, 1975) terdiri dari :
1. Pengamatan bentuk dan susunan agregat tanah  tipe struktur (lempeng,
tiang, gumpal, remah, granuler, butir tunggal, pejal)
2. Besarnya agregat  klas struktur (sangat halus, halus, sedang, kasa, sangat
kasar)
3. Kuat lemahnya bentuk agregat  derajad struktur (tidak beragregat, lemah,
sedang, kuat)

D. Konsistensi

8
Konsistensi adalah derajat kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan
ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai
kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah.
 Konsistensi ditentukan oleh tekstur tanah dan struktur tanah
 Cara penentuan :
(1) lapangan : memijit tanah dalam kondisi kering, lembab dan basah
(2) laboratorium : Angka-angka Atterberg

 Penentuan di lapangan :
Kondisi kering : kekerasan (lepas, lunak, keras)
Kondisi lembab keteguhan (lepas, gembur, teguh)
Kondisi basah : kelekatan dan plastisitas
 Penentuan di laboratorium : menentukan Batas Cair (BC), Batas Lekat (BL),
Batas Gulung (BG) dan Batas Berubah Warna (BBW)
Batas Cair : kadar air yang dapat ditahan oleh tanah
Batas Lekat adalah kadar air dimana tanah tidak melekat ke logam
Batas Berubah Warna adalah batas air dimana air sudah tidak dapat diserap
oleh akar tanaman karena terikat kuat oleh tanah
Jangka Olah (JO) : kadar air dimana tanah mudah diolah (BL-BG)
Derajad keteguhan (DT) : BC-BG
Surplus positif : Bl > BC artinya tanah mudah merembeskan air;

Surplus negatif : BL < BC : tanah sukar merembeskan air.

VIII. KESIMPULAN
9
Morfologi tanah yang terdapat di kebun percobaan fakultas pertanian
universitas jambi memiliki karakteristik yang lumayan subur apabila ditinjau dari segi
ketebalan top soil,kedalaman efektif, batas horizon tanah, warna tanah, tekstur,
struktur tanah serta tingkat perkembangan struktur tanah, relief, lereng, fisiografi
tanah. Tentunya jenis tanah ini berbeda karena pengaruh dari batuan induk yang
membentuk tanah. Batuan induk berasal dari sekitar lingkungan tempat tanah yang
diamati.

Ada yang berasal dari batuan alluvial hasil pelapukan dan pencucian. jenis
tanah ini bisa dikatakan subur walau ada jenis tanah tertentu yang sudah lama
mengalami pelapukan sehingga kandungan bahan organiknya lebih rendah. Akan
tetapi tanah ini sangat potensial untuk lahan produksi pertaniandiindonesia.

IX. DAFTAR PUSTAKA

10
Arsyad, S. 1979. Konservasi Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Divisi Buku Perguruan Tinggi. PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta. 360 halaman. Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah.
Edisi ketiga. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. 233 halaman.
Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo.
Jakarta.274Halaman.
Madjid, A. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar online. Jurusan Tanah.
Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Http://dasar2ilmutanah.blogspot.com
Nugroho, Budi dan Yayat Hidayat. 2009. Penuntun Praktikum Ilmu Tanah. Institut
Pertanian Bogor : Bogor

11

Anda mungkin juga menyukai