I. Latar Belakang
Dalam Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) pada Oktober 2010 yang bertema
Menemukan Wajah Yesus dalam Realitas Kemiskinan, Budaya-budaya dan Agama-agama,
direkomendasikan adanya pertemuan akbar Orang Muda Katolik (OMK) se-Indonesia dengan
arah pertemuan adalah katekese yang kreatif, ibadah yang penuh ilham, serta kegiatan yang
memberi pencerahan bagi OMK Indonesia, pertemuan akbar ini kemudian dikenal dengan
Indonesian Youth Day (IYD). Pada Sidang Konferensi Waligereja Indonesia (Sidang KWI) tahun
2015 diputuskan IYD diselenggarakan setiap 5 tahun sekali.
Hingga 2022, IYD telah dilaksanakan dua kali. Pertama, di tahun 2012, Keuskupan Sanggau
menjadi tuan rumah. Kedua, di tahun 2016, Keuskupan Manado menjadi tuan rumah. IYD
ketiga rencananya diadakan pada tahun 2022 di Keuskupan Agung Palembang, akan tetapi
pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia. Presidium Konferensi Waligereja
Indonesia (Presidium KWI) memutuskan menunda penyelenggaraan IYD tahun 2022, dan
akan dilaksanakan tahun 2023.
Melalui kegiatan IYD ini, Gereja Katolik Indonesia menyadari pentingnya berjalan bersama
orang muda, dan bagi orang muda, IYD menjadi sarana formasi iman dan keterlibatan sebagai
pemeran utama menjawab berbagai tantangan kehidupan. Sekaligus menjadi kesempatan
untuk berbagi dalam keberagaman dan kesempatan bersukacita dalam iman dan perjumpaan
sebagai saudara seiman dan sebangsa.
A. Tema
Tema IYD ketiga yang akan diselenggarakan di Keuskupan Agung Palembang : Orang Muda
Katolik, Bangkit dan Bersaksilah! terinspirasi dari Tema Hari Orang Muda Sedunia 2022:
“Mary arose and went with haste.” (Luk 1:39).
B. Tujuan
Melalui rangkaian kegiatan IYD, kapasitas dasar OMK yang semakin solid dan solider
(mendalam cintanya pada Tuhan, meluas cintanya pada sesama ciptaan), tanggap, tangguh, tak
gagap untuk terlibat sebagai pemeran utama dalam kehidupan diharapkan dapat tercapai.
Tujuan ini dapat tercapai lewat penerapan 6 landasan Hari Orang Muda Sedunia di Gereja-
Gereja Partikular:
Perayaan Iman: IYD menjadi arena bagi OMK untuk mengalami keindahan wajah Allah.
Orang Muda mengalami perjumpaan dengan Kristus lewat sakramen-sakramen dan
pengungkapan iman yang lain, misalnya: Ekaristi, Rekonsiliasi, Adorasi, doa dan
pengajaran iman.
Pengalaman Gereja: IYD menjadi saat di mana OMK mengalami persekutuan sebagai
Gereja. OMK menyadari bahwa dirinya adalah bagian utuh dari Gereja sehingga makin
mencintainya. IYD juga menjadi kesempatan Gereja mendengarkan orang muda juga
membangun gaya pastoral yang hangat dan dialog penuh kasih.
Pengalaman misioner: IYD tidak boleh melupakan ciri pelayanan orang muda yang harus
bersifat misioner karena orang muda harus menjadi pernyataan yang hidup dari Kabar
Gembira itu sendiri. Gerak misioner ini bisa terkait dengan sosial kemanusiaan,
lingkungan hidup, dll.
Kesempatan untuk Penegasan Panggilan dan Panggilan pada Kekudusan: IYD bisa menjadi
kesempatan untuk menawarkan pada orang muda pilihan-pilihan yang menentukan
status hidupnya sesuai panggilan Allah yang ditujukan pada mereka. Juga tak lupa, IYD
menjadi saat untuk mengingatkan bahwa orang muda dipanggil pula untuk menjadi kudus
lewat keterlibatan mereka sesuai situasi, kondisi, peran, dan passion mereka yang unik
dan masing-masing.
Pengalaman Peziarahan: IYD menjadi saat ziarah, berjalan bersama dengan segala
tantangan, mengalami kejutan-kejutan dari Tuhan. Hal ini akan mengajarkan pada orang
muda bagaimana memberikan yang terbaik dalam menghadapi berbagai tantangan yang
muncul di setiap perjalanan.
Pengalaman persaudaraan insani universal: IYD menjadi kesempatan untuk berjumpa
dengan banyak orang muda, juga bila mungkin dengan mereka yang berbeda agama dan
budaya. Arena untuk berkumpul, berbicara satu sama lain sebagai saudara. Lewatnya,
dibangun sebuah pastoral orang muda yang inklusif untuk menunjukkan bahwa orang
muda adalah Gereja dengan pintu-pintu yang terbuka.
D. Peserta
Peserta IYD adalah OMK Indonesia (usia 15-35 tahun, lajang) dan pendampingnya (10%
dari jumlah OMK). Mereka tersebar di seluruh Indonesia yang terdiri dari 37 Keuskupan.
Jumlah peserta diharapkan kurang lebih berjumlah 2.000 orang, dengan rincian sebagai
berikut: Peserta dari Keuskupan-keuskupan di luar Regio Sumatera: 45 orang (1 Ketua
Komkep, 4 Pendamping OMK dan 40 OMK), Peserta dari Regio Sumatera: 55 orang (1 Ketua
Komkep, 4 Pendamping OMK dan 50 OMK), Pangkalpinang (terbagi Kevikepan Utara dan
Selatan): 45 orang (1 Ketua Komkep, 4 Pendamping OMK dan 40 OMK), dan peserta dari
Keuskupan Agung Palembang: 100-150 orang.
E. Konsep Kegiatan
Kegiatan IYD meliputi tiga tahap, yaitu: Pra-IYD, IYD (Selebrasi) dan Pasca-IYD. Jiwa OMK
ibarat sebuah benih gandum yang akan disebar di ladang subur Gereja Katolik Indonesia.
1. Pra IY
Pada masa Pra-IYD, OMK di seluruh penjuru Nusantara akan diajak untuk:
Diharapkan dari seluruh rangkaian proses ini, benih itu mati, berakar dalam Kristus, dan
bertumbuh dalam Dia. Segala kegiatan Pra-IYD akan dikoordinasikan dengan keuskupan-
keuskupan dan paroki-paroki.
2. Tahap IYD
menjadi sarana perjumpaan bagi OMK Indonesia untuk melakukan sharing iman;
menjadi sarana perjumpaan bagi OMK Indonesia untuk mendapatkan pengajaran dan
peneguhan iman;
menjadi inspirasi bagi OMK Indonesia dalam menjalani hidup sebagai orang Katolik dan
warga negara Indonesia.
a. Katekese
Katekese dimaksudkan untuk membawa Kristus dan ajaran-Nya kepada OMK. OMK
diajak untuk mengetahui lebih dalam ajaran dan teladan-Nya serta menghidupinya dalam
kehidupan mereka sehari-hari. Beberapa dokumen Gereja yang akan dipelajari bersama
adalah Laudato Si, Fratelli Tutti, Christus Vivit.
b. Workshop
Melalui workshop yang diadakan, OMK diajak untuk mengembangkan minat dan
talenta mereka. Mereka juga diajak untuk meluaskan jaringan mereka dengan OMK lain
yang sepeminatan dengan mereka. Beberapa workshop yang dibuat akan dikemas dalam
kerja sama dengan beberapa kelompok kategorial atau lembaga, misal Caritas Indonesia,
World Cleanup Day, OMKnet, Jaringan Gusdurian, dll.
c. Perjumpaan Lintas Agama/Bakti Sosial/Pelayanan
Salah satu tujuan IYD 2023 di Palembang ini adalah mengembangkan kemampuan
dasar OMK agar dapat semakin solider, meluas cintanya pada sesama melalui perjumpaan
lintas agama, bakti sosial dan pelayanan.
d. Pertukaran Budaya
Melalui pertukaran kebudayaan, diharapkan muncul suatu inovasi baru untuk
mewartakan Kristus dan kebenaran yang Ia ajarkan dalam Injil-Nya kepada masyarakat
Indonesia yang lebih luas.
e. Diskusi dan Sharing
Melalui diskusi dan sharing, OMK diajak untuk saling peduli dan berbagi
pengalaman dan tantangan iman yang dialami oleh dirinya sendiri, mampu berkaca dari
keprihatinan masyarakat dan Gereja. Hasil akhir sharing dan diskusi ini diharapkan bisa
menjadi inspirasi untuk menghadapi aneka tantangan pribadi dan bersama.
f. Perayaan Sakramen dan Devosi
Sumber dan puncak segala kegiatan IYD adalah perayaan Sakramen-sakramen
Gereja khususnya Ekaristi dan Pengampunan Dosa. Dalam perayaan inilah, OMK diajak
untuk merayakan dan merasakan iman mereka, menimba kekuatan baru dari sumber-
sumber keselamatan dan menumbuhkan kreativitas mereka dalam Yesus Kristus.
3. Pasca IYD
Tahapan Pasca IYD bagaikan ‘roti yang dipecahkan, dibagikan’. Setelah berproses
selama hampir 10 bulan disemangati dengan nilai – nilai Injil dan nasionalisme, OMK
diharapkan mampu berkembang dan berbuah. Para peserta IYD diharapkan mampu
kreatif dan proaktif dalam memecahkan permasalahan pribadi, Gereja dan masyarakat
dengan terang Injil dan teladan hidup Yesus Kristus. Mereka diharapkan menjadi agen-
agen transformasi yang menginspirasi lingkungan dan komunitasnya dalam kehidupan
keluarga, Gereja, bangsa dan negaranya sesuai dengan nilai-nilai Injil dalam kemajemukan
bangsa Indonesia
II. Sasaran
IYD merupakan sebuah kegiatan berbentuk seminar, talkshow dan diskusi kepemudaan
yang bertujuan untuk mendekatkan gagasan IYD dengan sebanyak-banyaknya anak muda lalu
mengispirasi mereka untuk mepersiapkan diri menciptakan perubahan selain itu, kegiatan ini
bertujuan untuk memperkenalkan IYD beserta dengan prongram-prongram yang telah dan
yang akan dilaksanakan.
IV. Penutup
Demikianlah Proposal ini kami susun dengan harapan dapat memberikan gambaran yang
jales kepada seluruh pihak yang akan terlibat bersama Indonesia Youth Day 2023, semoga
kegiatan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan tercatat sebagai konstribusi positif
untuk indonesia yang lebih baik dan dukungannya kami sampaikan terimakasih.
Mengetahui,
Pemimpin Paroki dan Ketua OMK
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Proposal