Strategi dan Upaya Orang Muda Katolik Paroki

Salib Suci Tropodo dalam Membangun dan

Menciptakan Komunitas yang Solid, Tangguh, dan
Kreatif
Marcellinus Aditya A.M1,Gabriel Posenti T.2,Abigail E. Melaini3, Billy Ghawa4, Renaldy
Sutedjo5
1
Marcellinus Aditya A.M: Psikologi, Psikologi, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya,
Indonesia, 60112
2
Gabriel Posenti T.: Psikologi, Psikologi, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya,
Indonesia, 60112
3
Abigail E. Melaini: Psikologi, Psikologi, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya,
Indonesia, 60112
4
Billy Ghawa: Psikologi, Psikologi, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Indonesia,
60112
5
Renaldy Sutedjo:Psikologi, Psikologi, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Indonesia,
60112
Email :
marcelinushendra99@gmail.com1,gabpositiro@gmail.com2,abigaile.meilani03@gmail.com3,ignasi
usbilly14@gmail.com4,aldysutedjo29@gmail.com

ABSTRAK Kegiatan ini memunculkan perspektif baru

Orang Muda Katolik merupakan komunitas
keagamaan yang menjadi wadah orang muda
Katolik untuk melayani Tuhan serta berkarya
bagi bangsa dan sesama. Saat ini OMK
Paroki Salib Suci Tropodo vakum kegiatan
karena mengalami krisis sense of community.
Sense of community adalah perasaan saling
memiliki terhadap suatu komunitas, perasaan
saling mengkhawatirkan antar anggota dan
peduli dengan komunitas mereka. Bila sense
community kuat akan terbentuk komunitas
yang solid, tangguh, kreatif dan militan
sehingga para anggotanya akan sukarela
melakukan pelayanan di gereja dan kegiatan
sosial di masyarakat umum. Tim kemudian
melakukan analisa kebutuhan dengan cara
wawancara pada beberapa orang yang
mempunyai peran penting dalam OMK. Hasil
wawancara dianalis menggunakan metode
SWOT. Berdasarkan hasil SWOT, untuk
meningkatkan kembali sense community,
akan dilakukan intervensi pada OMK Paroki
Salib Suci Tropodo berupa talkshow secara
online. Tujuan kegiatan ini adalah
mendapatkan strategi dan upaya apa saja
yang diperlukan untuk meningkatkan sense of
community sehinga OMK menjadi komunitas
yang solid, tangguh, kreatif dan militan.
Peserta sasaran kegiatan ini adalah orang
muda Katolik Paroki Salib Suci Tropodo.
bagi masing-masing peserta dengan harapan
dapat saling mendukung satu dengan yang
lain. Melalui kegiatan ini anggota OMK
kembali berkomitmen untuk meningkatkan
sense of community dan kembali aktif
berkarya.
Kata Kunci : Orang Muda, Katolik, sense
of community, komitmen.
ABSTRACK
Catholic Youth Organization is a religious
community for young Catholics to continue
serving God and working for the nation and
society. OMK activities include social,
religious and nationality programs, such as
social services, training, and deepening the
faith. Sense of community is one of the keys
that can motivate OMK members to do
activities. A sense of community is a feeling
of belonging to a community, a feeling of
mutual concern among members and caring
for their community, and sharing the beliefs
that members need to be fulfilled with mutual
commitment. A strong sense of community
forms a solid, resilent, and creative
community so that its members will carry out
services in the church and society. Currently,
the OMK of the Holy Cross Parish Tropodo,
Sidoarjo is on hiatus due to a crisis of sense
of community. To improve this crisis, we
conducted community service activities in the
form of online talk shows through the Zoom
platform. Participants in this event were
young Catholics from the Holy Cross Parish
Tropodo, Sidoarjo. The purpose of this
activity was to find out what kind of strategies
to increase the sense of community so that
OMK becomes a solid, resilent, and creative
INTRODUTION
1.1 Latar Belakang
Komunitas Orang Muda Katolik
(selanjutnya dapat disebut OMK) merupakan
sebuah wadah yang menghimpun para
pemuda Katolik untuk terus melayani Tuhan
dan sesama, sebagai sebuah komunitas
keagamaan. Pedoman Karya Pastoral kaum
Muda yang dikeluarkan oleh Komisi
Kepemudaan KWI (dalam Utami & Tse,
2018) memberi Batasan Orang Muda Katolik
adalah anggota gereja Katolik yang berusia
13 – 35 tahun dan belum menikah sambal
tetap memperhatikan situasi dan kebiasaan
masing-masing daerah. Gereja mengajak
Orang Muda Katolik untuk mau terlibat
dalam sebuah persekutuan (communio) yaitu
terarah pada kesatuan yang jauh melampaui
batas-batas Gereja dan terarah kepada
kesatuan semua orang. Keterlibatan
pesekutuan itu dapat diwujudnyatakan dalam
sebuah bentuk pelayanan bersama komunitas.
Bentuk pelayanan itu dapat terlihat dari
berbagai macam program sosial, keagamaan
dan program yang bertemakan kebangsaan.
Contoh kegiatan yang dibuat komunitas
OMK adalah bakti sosial, kmunitas doa,
kegiatan bersama antar OMK , seminar yang
mengusung tema kebangsaan atau pelatihan
bertemakan pendalaman iman.
Perubahan sosial akibat berjangkitnya
wabah COVID 19 memiliki dampak pada
komunitas OMK Paroki Salib Suci Tropodo.
Pemerintah Indonesia membuat kebijakan
pembatasan sosial berskala besar demi
mencegah penularan COVID 19. Gereja
Katolik menanggapi kebijakan pemerintah
tersebut dengan membuat Ketentuan Pastoral
Keuskupan Surabaya Dalam Menghadapi
Masa Pandemi Covid-19 yang ditulis pada 26
Maret 2020. Ketentuan Pastoral tersebut
menyatakan bahwa hendaknya para pastor
dan umat sekalian tetap merayakan perayaan
ekaristi (ibadah) melalui media online (live
streaming) dan dianjurkan tidak
melaksanakan kegiatan apapun secara tatap
community. The OMK members were
committed to increasing a sense of
community and carrying out social activities
for the church and society.
Keywords: Young People, Catholicism,
sense of community, commitme
muka di gereja. Paroki Salib Suci Tropodo
pun mengikuti kebijakan penutupan gereja
tersebut. Tentu akibatnya segala kegiatan di
Paroki Salib Suci Tropodo terhenti, salah
satunya berbagai program kerja yang
dirancang oleh OMK di paroki Salib Suci.
Ketika kasus Covid 19 mulai melandai,
pemerintah Indonesia mulai memberi
kelonggaran pada kehidupan beragama.
Gereja pun hendak membuka kembali rumah
ibadat yang dibuat dalam ketentuan pastoral
keuskupan Surabaya. Berdasarkan Surat
Ketentuan Pastoral (VI) Keuskupan Surabaya
Dalam Menghadapi Masa Pandemi Covid-19
(2020) yang diberikan secara langsung oleh
Uskup Surabaya, Msgr. Vincentius Sutikno
Wisaksono menyatakan bahwa Surabaya
akan memulai proses untuk “membuka
kembali” gereja-gereja dalam semangat doa,
sekaligus dengan penuh kehati-hatian,
kesabaran dan tetap ketat menerapkan
protokol Kesehatan. Surat Ketentuan Pastoral
(VI) Keuskupan Surabaya mengindikasikan
bahwa ada kerinduan akan persekutuan Iman
dalam Gereja Katolik.
Sayangnya, hal tersebut belum berlaku
bagi komunitas OMK Paroki Salib Suci.
Setelah gereja kembali dibuka, OMK Paroki
Salib Suci tidak serta merta kembali
berkarya. Tidak ada kepedulian dari
anggotanya untuk segera bertemu dan
memulai kegiatan. Padahal, OMK
merupakan salah satu tulang punggung
gereja. Orang muda Katolik adalah penerus
gereja dan turut menentukan kualitas iman
orang Katolik ke depannya (Sinaga, 2021).
Jika orang muda Katolik tidak mau lagi turut
serta dalam pelayanan gereja atau
memperdalam imannya, pada masa
mendatang kehidupan iman orang Katolik
tentu akan merosot. Sebagai bagian dari
bangsa Indonesia, komunitas OMK juga
memiliki andil dalam meningkatkan rasa
cinta pada tanah air. Agama dan juga
komunitas berbasis agama dapat juga
menjadi salah satu sumber daya untuk
membangun semangat kebangsaan (Sabara,
2020). Sebagai contoh komunitas OMK
berperan mengembangkan inkulturasi musik
liturgi (Saraswati, 2020). Hal senada juga
pernah dilakukan oleh OMK Paroki Salib
Suci yang mengadakan acara bertajuk
kebangsaan pada tahun 2019. Jadi sungguh
disayangkan bila komunitas OMK Paroki
Salib Suci tidak segera kembali berkarya.
Kondisi yang dialami OMK Paroki
Salib Suci menjadi perhatian salah satu
kelompok tugas di mata kuliah Psikologi dan
Perubahan Sosial Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya. Kelompok tugas ini bermaksud
memberikan intervensi berbasis komunitas
agar OMK paroki Salib Suci segera bangkit
berkarya kembali. Kelompok tugas
(selanjutnya disebut kelompok saja) ini
kemudian mengontak salah satu ketua OMK
Paroki Salib Suci untuk melakukan
wawancara mengenai kondisi OMK saat ini.
Hasil diskusi dengan Ketua II OMK Paroki
Salib Suci yaitu Sdr. R, agaknya anggota
OMK Paroki Salib Suci sibuk dengan
aktivitas masing-masing. Kesibukan para
anggota membuat mereka belum tergerak
untuk kembali ke komunitas OMK Paroki
Salib Suci. Penyebab lain adalah rasa nyaman
tidak ada kegiatan yang terlanjur terbentuk
selama vakum. Rasa nyaman ini
menyebabkan keengganan untuk kembali
beraktivitas sebagai OMK. Kondisi yang
dialami oleh OMK paroki Salib Suci saat ini
menunjukkan pada saat ini para anggotanya
memiliki sense of community yang rendah.
Sense of community merupakan bagaimana
setiap anggota dalam komunitas ini dapat
saling berusaha untuk selalu membentuk
ikatan emosional, akrab, dan solid sehingga
dapat mempertahankan anggota tetap berada
dalam suatu komunitas (Wibowo, Pelupessy,
narhetali, 2011). Sebagai salah satu bentuk
komunitas di gereja, OMK Salib Suci
seharusnya memiliki sense of community
yang tinggi. Salah satu ciri dari komunitas di
gereja adalah memiliki semangat
persaudaraan dan saling membantu antar
anggotanya (Sinaga, 2021).
Selain sense of community, ternyata
terdapat permasalahan yang terkait yaitu
kurangnya dukungan sosial dari dewan
Gereja. Hal ini diutarakan secara langsung
oleh Ketua II OMK Paroki Salib Suci Sdr. R.
Menurut Sdr. R, kurangnya dukungan sosial
dari pihak Gereja dapat mengakibatkan
anggota komunitas OMK Paroki Salib Suci
semakin enggan untuk berkarya dalam
paroki. Dukungan tersebut tidak hanya secara
finansial, melainkan dukungan moral,
pemahaman, pendidikan, dan perluasan iman
dalam paroki yang kurang.
Memang harus dilakukan tindakan
nyata untuk mengatasi yang dapat
mendorong orang muda Katolik
kembali aktif melakukan pelayanan
(Utami & Tse, 2018). Berdasarkan hal
tersebut, kelompok tugas mata kuliah
Psikologi dan Perubahan Sosial
Fakultas Psikologi Universitas Katolik
Widya Mandala Surabaya berusaha
merancang sebuah intervensi berbasis
komunitas terkait dengan segala
kebutuhan yang diinginkan. Rancangan
intervensi ini bertujuan untuk membuka
forum diskusi bagi Orang Muda Katolik
yang akan kembali bangkit,
membangun komunitas ini lagi, serta
mendapatkan perspektif baru terkait
dengan bagaimana menjadi Orang
Muda Katolik yang solid, tangguh,
kreatif dan militan dengan berbagai
strategi-strategi yang didapatkan.
Harapannya adalah Orang Muda
Katolik khususnya di Paroki Salib Suci
Tropodo dapat kembali bersekutu dan
berkarya dalam sebuah komunitas ini
dengan strategi yang didapatkan dari
hasil diskusi. Forum diskusi ini akan
diadakan secara online melalui platform
Zoom Meeting dengan jenis kegiatan
yaitu talkshow. Dimana acara ini akan
meminimalisir OMK Paroki Salib Suci
yang memiliki sense of community yang
tinggi sehingga anggotanya segera
mengaktifkan kembali kegiatan OMK
setelah diperbolehkan melakukan
kegiatan pasca penutupan gereja akibat
Covid 19 namun kenyataannya anggota
OMK Paroki Salib Suci tidak segera
aktif kembali.
1.2 Tujuan
• meningkatkan sense of community
komunitas OMK di paroki Salib Suci
Tropodo agar menjadi komunitas yang
solid, tangguh, kreatif dan militan
dengan strategi-strategi yang tepat.
• Menjadi wadah untuk tempat berdiskusi
antar anggota OMK paroki Salib Suci
Tropodo guna mencari dan
mendapatkan perspektif baru dalam
upaya menghidupkan kembali
komunitas Orang Muda Katolik
(OMK).
LITERATURE REVIEW
2.1. Sense of Community
Komunitas adalah sebuah kelompok
sosial yang terdiri dari individu-individu
yang memiliki kepentingan bersama baik itu
dalam hal minat, profesi, agama, dan status
sosial. Menurut Wenger (2004) komunitas
merupakan sekumpulan orang yang saling
berbagi masalah, perhatian, dan kegemaran
terhadap suatu topik. Dapat simpulkan bahwa
komunitas merupakan sekumpulan individu
yang memiliki tujuan dan minat yang sama
sehingga membentuk suatu kelompok
masyarakat.
Sense of community adalah perasaan
yang timbul diantara individu dalam
kelompok yang melibatkan perasaan saling
bergantung satu sama lain dan keinginan
untuk mempertahankan komitmen bersama
yang saling menghubungkan satu sama lain
(Sarason, 1974). Adanya Sense of community
dapat menimbulkan perasaan aman, nyaman,
saling peduli, percaya, dan adanya ikatan
emosional antara individu dalam komunitas,
sehingga akan membuat individu merasa
nyaman dalam membangun interaksi dengan
anggota lain dalam komunitas yang dapat
membentuk kerjasama yang baik.
2.2. Dukungan sosial
Dukungan sosial merupakan salah satu
kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh
individu. Adanya dukungan sosial yang
didapatkan oleh individu sangat berpengaruh
terhadap kesehatan mental dan kesehatan
fisik individu. Menurut Uchino (2004, dalam
Sarafino, 2011) dukungan sosial yang
diterima oleh individu mengacu pada
kenyamanan, kepedulian, penghargaan, atau
bantuan yang didapatkan dari orang lain atau
kelompok. Cohen dan Wills (1985, dalam
Bishop, 1994) menjelaskan bahwa dukungan
sosial sebagai suatu pertolongan dan
dukungan yang didapatkan seseorang dari
interaksinya dengan orang lain. Orang-orang
yang mendapatkan dukungan sosial akan
merasa dicintai, dihargai, dan dianggap
sebagai suatu bagian, seperti keluarga atau
organisasi masyarakat.
Berdasarkan dari beberapa pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa dukungan
sosial berupa perasaan dicintai, dihargai, rasa
nyaman, dan dipedulikan yang berasal dari
orang lain atau kelompok masyarakat.
Dengan adanya dukungan sosial, individu
akan lebih mudah dalam menghadapi suatu
permasalahan dikarenakan adanya dukungan
dari sekitarnya.
Komponen dukungan sosial terbagi
menjadi 2 bentuk yaitu instrument support
dan emotional support. Dukungan sosial
tersebut dibagi lagi ke dalam enam bagian
yang berasal dari dukungan dengan individu
lain yaitu : guidance, reliable alliance,
attachment, reassurance of worth, social
integration, dan opportunity to prodive
nurturance (Weiss, dalam Cutrona dkk,
1994):
1. Instrumental Support
a. Reliable alliance
Pengetahuan yang dimiliki
individu bahwa ia dapat
mengandalkan bantuan dari
individu lain yang nyata ketika
dibutuhkan, individu akan merasa
tenang karena ia sadar bahwa ada
individu lain yang dapat
diandalkan untuk menolongnya
saat kesusahan dan kesulitan
dalam menghadapi masalah
b. Guidance (bimbingan)
Merupakan dukungan sosial yang
berupa nasehat dan informasi yang
sumbernya dapat dipercaya.
Dukungan ini juga dapat
merupakan umpan balik dari suatu
tindakan yang telah individu
lakukan.
2. Emotional Support
a. Reassurance of worth
Dukungan sosial ini berasal dari
pengakuan atau penghargaan
terhadap kemampuan atau kualitas
yang dimiliki individu. Individu
akan merasa diterima dan dihargai
melalui dukungan ini.
b. Attachment
Dukungan sosial ini berupa
ungkapan kasih sayang yang
diterima oleh individu sehingga
individu dapat memberikan rasa
aman kepada individu yang
menerimanya. Kedekatan dan
intimacy merupakan bentuk dari
dukungan ini karena dapat
memberikan rasa aman.
c. Social Integration
Dukungan sosial ini dapat berupa
kesamaan minat dan perhatian
 serta rasa memiliki dalam suatu
kelompok.
d. Opportunity to provide nurturance
Dukungan sosial ini berupa
perasaan yang dimiliki individu
bahwa ia dibutuhkan oleh orang
lain.
METHOD
Pelaksanaan intervensi dalam kegiatan
ini adalah membuat talkshow online bagi para
anggota Orang Muda Katolik (OMK) Salib
Suci Tropodo. Tema yang diangakat dalam
acara talkshow online OMK Salib Suci
Tropodo adalah “Ut Omnes Unum Sint” yang
mempunyai arti supaya mereka menjadi satu.
Talkshow online ini hanya diperuntukkan
bagi anggota OMK Salib Suci Tropodo.
Tujuan dari intervensi ini adalah
meningkatkan sense of community komunitas
OMK di paroki Salib Suci Tropodo agar
menjadi komunitas yang solid, tangguh,
kreatif dan militan dengan strategi-strategi
yang tepat. Langkah-langkah yang dilakukan
dalam menyiapkan kegiatan intervensi ini
sebagaimana yang terlihat dalam gambar 1:
Evaluasi
kegiatan
Persiapan
pelaksanaan
talkshow
online
Analisa
akar Pelaksanaan
masalah talkshow
Membuat online
dan desain
kebutuhan
intervensi
Gambar 1: Langkah-langkah menyiapkan
intervensi
Adapun penjelasan masing-masing langkah
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan Analisa akar masalah dan
kebutuan dalam OMK Paroki Salib
Suci melalui analisis SWOT.
Analisa akar masalah dan kebutuhan
ini dilakukan dengan cara mengajak
diskusi ketua komunitas yaitu Ketua II
Orang Muda Katolik (OMK) paroki
Salib Suci Tropodo terkait dengan
kesenjangan dan kebutuhan yang
dicari. Diskusi ini yang menjadi dasar
akan diadakannya sebuah rancangan
intervensi yang berupa talkshow
online. Selain itu, penentuan tanggal
bersama dengan Ketua II terkait
dengan diadakannya acara ini.
2. Membuat desain intervensi bagi OMK
Paroki Salib Suci
Pembuatan desain intervensi ini
dilakukan setelah mengetahu akar
masalah dan kebutuhan OMK Paroki
Salib Suci. Pembuatan desain
intervensi ini, tidak hanya dilakukan
oleh kelompok saja namun juga
melibatkan Ketua II Orang Muda
Katolik (OMK) paroki Salib Suci
Tropodo. Keputusan yang dihasilkan
adalah membuat talkshow online.
Dalam talkshow online ini juga akan
diundang pastor Paroki, perwakilan
dewan paroki dan pengamat OMK.
3. Persiapan pelaksanaan talkshow
online
a. Pembuatan proposal kegiatan
yang digunakan untuk
pembuatan surat perijinan dari
fakultas Psikologi Universitas
Katolik Widya Mandala
Surabaya kepada pihak terkait
yaitu Orang Muda Katolik
(OMK) paroki Salib Suci
Tropodo serta dewan gereja
seperti Pastor Kepala Paroki
Salib Suci Tropodo dan Wakil
Ketua DPP sebagai undangan.
b. Setelah pembuatan proposal
selesai dan disetujui, kelompok
membuat Guidline Interview
(panduan wawancara) yang
digunakan dalam proses sesi
talkshow berlangsung. Setelah
pembuatan selesai, kelompok
mengundang para narasumber
yang sudah ditentukan seperti
Ketua II Orang Muda Katolik
(OMK) Paroki Salib Suci, salah
satu pengurus Komisi
Kepemudaan (KomKep)
Keuskupan Surabaya dari divisi
Perluasan Jaringan, Aktivis
Senior Paroki Salib Suci, dan
Pastor Pengamat Pemuda dari
Keuskupan Malang.
c. Setelah undangan bersedia untuk
menjadi pembicara atau
narasumber dalam acara ini,
 kelompok merancang poster Status : Pengurus
yang nantinya akan di bagikan Komisi Kepemudaan
ke sosial media sebagai ajakan Keuskupan Surabaya dan
bagi Orang Muda Katolik Perwakilan Anggota
(OMK) paroki Salib Suci Orang Muda Katolik
Tropodo untuk hadir dalam acara (OMK) Paroki Sali Suci
ini. Selain pembuatan poster, Tropodo.
kelompok juga mengundang e. Nama : Katharina
beberapa undangan terkait Anggun Dwi Novitasari,
seperti Pastor Kepala Paroki S.Psi.
Salib Suci Tropodo dan Wakil Status : Moderator
Ketua DPP yang diberikan Talkshow Online
melalui Sekretariat Gereja
Paroki Salib Suci Tropodo. Acara talkshow ini ditutup dengan
d. Setelah semuanya selesai sesi diskusi dan tanya jawab antara
disebarkan, pematangan dari peserta dengan nara sumber.
acara ini akan diperkuat oleh
Dosen Pembimbing dari 5. Evaluasi kegiatan
matakuliah ini dengan Evaluasi kegiatan dilakukan segera
melakukan Gladi Resik (GR) setelah kegiatan talkshow online
melalui platform Zoom Meeting. selesai. Kelompok melakukan
4. Pelaksanaan Talkshow online evaluasi Bersama dosen
Acara talkshow online ini pembimbing. Evaluasi dilakukan
dilaksanakan pada Minngu 23 Mei dengan melihat indikator kegiatan
2021. Acara talkshow online ini yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi
dimulai pada pukul 10.00 - 12.30. menunjukkan bahwa indikator
Para pengisi acara dalam kegiatan kegiatan dapat terpenuhi.
talkshow online ini sebanyak lima
orang. Terdiri dari 4 orang
narasumber dan 1 moderator. Tabel 1: Indikator kegiatan
a. Narasumber I Indikator
Nama : RD. Dimas Terpenuhi
Kegiatan
Satya Wardhana
Status : Pastor Projo Undangan hadir
√
Keuskupan Malang 70%
b. Narasumber II
Nama : Ignatius Rys Terjadi diskusi
Deddy Ariprastowo, antara peserta dan √
S.Sos., M.Si. narasumber
Status : Ketua Wilayah Terdapat minimal
St. Paulus dan Pengamat dua usulan dari
Kepemudaan Paroki peserta untuk √
Salib Suci OMK Paroki Salib
c. Narasumber III Suci
Nama : Raymundus
Aprianto Prabowo, S.Psi
Status : Ketua II Orang RESULT AND DISCUSSION
Muda Katolik (OMK)
Paroki Salib Suci Pelaksanaan talkshow online yang
Tropodo diadakan pada hari Minggu tanggal 23 Mei
2021 berjalan dengan baik dan tanpa
hambatan. Acara yang di mulai pada pukul
d. Narasumber IV 10.30-12.30 WIB ini berlangsung tepat waktu
Nama : Christian dengan durasi kurang lebih dua jam. Dalam
Fernando Qwensi, S.T kegiatan talkshow online yang dilaksanakan
melalui platform Zoom Meeting ini, diikuti
oleh kurang lebih 30 partisipan yang terdiri
dari narasumber, undangan, teman-teman
Orang Muda Katolik, moderator, kelompok,
dan dosen pembimbing. Acara tersebut
dimulai dengan doa pembukaan yang di
pimpim oleh pembawa acara. Pembukaan di
mulai dengan pemaparan CV dan perkenalan
narasumber, video singkat tentang Orang
Muda Katolik (OMK), dan juga sambutan
singkat dari Pastor rekan paroki Salib Suci
sebagai undangan dalam acara ini. Setelah
pembukaan selesai, sesi dimulai dengan
pergantian pembawa acara (MC) dengan
moderator yang nantinya akan memandu sesi
pertama. Sesi ini berlangsung selama 45
menit dengan berbagai pertanyaan yang
sudah disiapkan sebelumnya. Selama sesi
berlangsung, saudari Katharina Anggun Dwi
Novitasari, S.Psi. membuka pertanyaan-
pertanyaan kepada para narasumber sesuai
dengan tema yang diangkat. Dalam
bahasannya, sesi pertama ini memberikan
wawasan baru bagi teman-teman Orang
Muda Katolik Paroki Salib Suci Tropodo
untuk bisa kembali bangkit dimasa pandemi
seperti ini. Bagaimana cara yang bisa
dilakukan, hal apa saja yang perlu
dipersiapkan, siapa yang mau untuk memulai,
kapan harus dimulai, dan berbagai
pertanyaan lainnya telah dijawab oleh para
narasumber ketika sesi pertama itu
berlangsung.
Setelah sesi pertama selesai selama
kurang lebih 45 menit, moderator mengajak
teman-teman Orang Muda Katolik untuk ikut
berdiskusi disana dengan menanggapi
argumentasi yang telah dipaparkan oleh para
narasumber. Sesi kedua ini mengarah kepada
diskusi dua arah oleh para narasumber
dengan peserta, dimana pesertanya adalah
Orang Muda Katolik Paroki Salib Suci.
Berdasarkan diskusi yang diangkat, teman-
teman Orang Muda Katolik berharap adanya
dukungan dari pihak pastor paroki, dewan
ataupun umat Gereja Paroki Salib Suci dalam
membantu komunitas ini untuk kembali
bangkit dan menciptakan komunitas yang
kreatif,tangguh, solid, dan militan. Dalam hal
ini, ada beberapa usulan dari teman-teman
Orang Muda Katolik tentang bagaimana
mereka bisa bangkit dan menciptakan iklim
komunitas yang solid, kreatif, dan militan.
Beberapa peserta lainnya memberikan usulan
agar OMK Paroki Salib Suci mengadakan
kegiatan seperti kegiatan talkshow online
yang membahas tentang Ajaran Sosial
Gereja, Inkulturasi Kebudayaan Indonesia
dengan Kekatolikan, Christus Fifit , Arah
Dasar Keuskupandan bahasan-bahasan
lainnya yang tidak melulu membahas tentang
Teologi dasar Kitab Suci, melainkan juga
tantangan tentang iman katolik para Orang
Muda Katolik (OMK) dalam generasi
milenial sekarang ini. Salah satu peserta
bahkan mengusulkan agar OMK
mengadakan Ekaristi Kawula Muda (EKM)
Tabel 2 : Usulan dari peserta Talkshow online
Tema Kegiatan
Dukungan
yang bisa Ekaristi
sosial
diadakan OMK
Pastor Ajaran sosial
Paroki gereja
Inkulturasi Ekaristi
Dewan budaya kawula
Paroki Indonesia Muda
dengan katolik Katolik
Iman Katolik
Umat dan generasi
milenial
Adanya sesi diskusi antara Orang Muda
Katolik (OMK) Paroki Salib Suci Tropodo
dengan para narasumber memunculkan
perspektif baru bagi masing-masing pihak
dengan harapan dapat saling mendukung satu
dengan yang lain. Perspektif baru inilah yang
nantinya akan diwujudkan kedalam bentuk
program kerja, yang mana sinergitas kedua
pihak sangat diperlukan guna membangun
gereja yang solid, kreatif dan militan, yang
nantinya menjadi output dalam acara ini.
Komunitas OMK memiliki peran yang
penting dalam gereja Katolik. OMK dapat
menjadi wadah untuk membina iman Katolik
bagi para anggotanya. Melalui pembinaan
iman diharapkan dapat meningkatkan
keyakinan orang muda Katolik pada
agamanya (Sumara, Humedi, Santoso,
2017). OMK juga menjadi wadah bagi
orang muda Katolik untuk melakukan
pelayanan bagi gereja dan terlibat dalam
penyelanggaraan ekaristi (Sinaga, 2021).
OMK juga bisa pula berperan untuk
meningkatkan wawasan kebangsaan
(Sabara, 2020) dan mengembangkan
inkulturasi budaya setempat dalam kegiatan
gereja ((Saraswati, 2020). Orang muda
Katolik memang diharapkan bersikap peduli
terhadap masyarakat dan lingkungannya.
Membuat OMK Paroki Salib Suci
memiliki sense of community sehingga
menjadi komunitas yang solid, tangguh,
kreatif dan militan memerlukan dukungan
sosial dari berbagai pihak. Diperlukan upaya
untuk meningkatkan kembali semangat OMK
Paroki Salib Suci. Hal ini sesuai dengan
pendapat Koten (2020) bahwa untuk
mengatasi masalah orang muda Katolik
diperlukan upaya konkrit. Salah satu bentuk
dukungan sosial yang dapat diterima oleh
OMK Paroki Salib Suci adalah dari pastor
dan dewan Paroki Salib Suci. Dalam konsep
psikologi komunitas, dukungan sosial
merupakan konsep penting untuk membantu
anggota komunitas untuk mengatasi
masalahnya (Wibowo, Pelupessy & CONCLUSION AND
Narhateli, 2011). Para anggota OMK Paroki
Salib Suci merasa kesulitan dalam melakukan
kegiatan selama ini karena merasa tidak ada
dukungan dan kepedulian dari pihak gereja.
Dukungan sosial memang salah satu faktor
yang diperlukan bagi orang muda Katolik
(Rahail, Wahyudi, Widiantoro; 2020).
Penelitian yang dilakukan oleh Koten (2020)
juga menunjukkan hal yang serupa bahwa
dewan paroki perlu melakukan pendekatan
yang persuasive agar kaum muda Katolik
mau terlibat dalam kegiatan gereja.
Melalui kegiatan talkshow online ini,
akhirnya tercipta komunikasi antara dewan
gereja dengan OMK Paroki Salib Suci.
Harapan ke depan, setelah acara ini,
komunikasi yang baik antara dewan gereja
dengan OMK Paroki Salib Suci tetap
berlangsung. Komunikasi yang baik
merupakan modal untuk mencapai
kesepahaman antar individu. Komunikasi
kelompok yang baik pada akhirnya akan
menciptakan keharmonisan dalam komunitas
(Anshorie, 2015). Selain itu komunikasi yang
efektif memegang peranan penting dalam
penyelesaian konflik (Lompoliu & Pasoreh;
2015).
Setelah tiga bulan dari terjadinya acara
talkshow sudah mulai muncul rencana-
rencana kedepan untuk OMK. Dari talkshow
tersebut OMK Salib Suci mulai menyadari
betapa pentingnya komunikasi dalam
menjalankan sebuah organisasi. Oleh sebab
itu setelah talkshow tersebut sudah mulai
terlihat kesadaran dari masing-masing untuk
mau mengkoordinasikan segala sesuatu
dalam OMK dengan komunikasi yang baik.
Beberapa penelitian sebelumnya
menunjukkan hasil bahwa peningkatkan
pengetahuan atau pembentukan perilaku
dapat dilakukan melalui psikoedukasi
(Setiani & Chris, 2019) atau pelatihan
(Febriyanti, 2016). Meskipun bukan dalam
bentuk pelatihan atau psikoedukasi, kegiatan
talkshow online yang dilakukan ini dinilai
cukup efektif sebagai langkah awal untuk
menghidupkan kembali OMK Paroki Salib
Suci. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan,
peserta talkshow online terlihat antusias
mendengarkan pemaparan para narasumber.
Melalui talkshow online ini juga akhirnya
didapatkan masukan bagi OMK Paroki Salib
Suci.
RECOMMENDATION
Talkshow online yang diadakan
diharapkan dapat membangun kembali rasa
solidaritas, tangguh, kreatif dan militan bagi
Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Salib
Suci Tropodo. Dimana perlunya pemilihan
strategi-strategi yang tepat dalam menjadi
wadah untuk tempat berdiskusi antar para
Orang Muda Katolik (OMK) di paroki Salib
Suci Tropodo dengan tujuan mencari solusi-
solusi terkait permasalahan yang dihadapi
dan juga mendapatkan perspektif baru dalam
upaya membangun kembali Orang Muda
Katolik (OMK) mulai dari tahap rancangan
hingga pelaksanaannya.
Saran yang dapat diberikan berupa
pengadaan acara talkshow online yang
diadakan langsung oleh Orang Muda Katolik
(OMK) di paroki Salib Suci Tropodo dengan
pihak Gereja atau dapat juga bekerja sama
dengan Orang Muda Katolik (OMK) lain
yang berada disurabaya agar dapat membantu
relasi satu sama lain dan mendapatkan
wawasan-wawasan baru. Selain itu, perlunya
diadakan pertemuan rutin setiap minggu
antara Orang Muda Katolik (OMK) di paroki
Salib Suci Tropodo dengan pihak Gereja agar
terjalinnya relasi dan komunikasi yang baik.
REFERENCES
Anshorie, A. (2015). Peranan komuniasi
kelompok dalam menciptakan
keharmonisan antar anggota
komunitas pengajian barokah
sakumpul mushola Ar-Raudah Loa
Bakung Samarinda. E-Journal
Komunikasi, 3(4), 361-371.
Bishop, G.D. (1997). Health Psychology:
Integrating Mind and Body. Boston:
Allyn & Bacon
Cutrona, C.E, et al. (1994). Peceived parental
social support and academic
achievement: an attachment theory
perspective. Journal of Personality
and Social Psychology. 66, 2, 369-
378
Febriyanti, W. (2016). Efektivitas program
pelatihan perbengkelan mobil dalam
meningkatkan ketrampilan mekanik
pada peserta pelatihan di BPPNF
Provinsi Banten. Jurnal Pendidikan
Luar Sekolah Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa, 1(1), 107-117
Koten, H.B. (2020). Partisipasi orang muda
Katolik dalam kegiatan doa
Bersama di lingkungan ST.
Hendrikus Raja. Jurnal Agama,
Pendidikan dan Budaya, 1(1), 21-
27.
Lompoliu, R.A. & Pasoreh, Y. (2015). Peran
komunikasi dalam menyelesaikan
konflik di antara remaja di Desa
Sendangan Kecamatan Kakas. Acta
Diurna Komunikasi, 4(3).
Rahail, M.M., Wahyudi, I, Widiantoro, F.W.,
(2020). Hubungan antara
kohesivitas kelompok dengan
dukungan sosial bagi mahasiswa
perantau yang aktif di organisasi
orang muda Katolik, Gereja X
Yogyakarta. Jurnal Psikologi,
16(1), 36-50
Sabara .(2020). Membangun semangat
kebangsaan melalui agama pada
masyarakat perbatasan di Sebatik
Tengah. Jurnal Al-Qalam, 26(2),
221-236
Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011).
Health Psychology:
Biopsychological Interactions (7th
ed.). New York: John Wiley & Sons,
Inc.
Saraswati, M.S.D., (2020). Partisipasi aktif
OMK dalam mengembangkan
inkulturasi music liturgi di gereja
Santa Maria Assumpta Pakem
Yogyakarta. Invensi, 5(1), 37-50
Sinaga, R.D. (2021). Peran komunitas basis
gerejani terhadap keterlibatan orang
muda Katolik dalam kehidupan
menggereja di dekenat Jayapura.
Jurnal Jumpa, 9(1), 1-13
Sumara, D., Humedi, S., Santoso, M.B.
(2017). Kenakalan remaja dan
penanganannya. Jurnal penelitian
dan PPM, 4(2)., 346-353
Utami, M.G. & Tse, A. (2018). Partisipasi
orang muda Katolik dalam liturgi di
Paroki Santo Yusup Baturetno
Wonogiri Jawa Tengah. Jurnal
Pendidikan Agama Katolik, 20(10),
167-193
Wenger, E. 2004 “Engagement, identity and
innovation: Etienne Wenger on
communities of practice”. An
interview by Seth Kahan in the
Journal of Association Leadership,
January issue.
Wibowo, I., Pelupessy, D.C., Narhetali, E.
(2011). Psikologi Komunitas.
Jakarta: LPSP3 Fakultas Psikologi
UI
Widiningsih, Y., Marettih, A. K. E., &
Hirmaningsih. (2018). Psikologi
Komunitas. Al-Mujtahadah Press.