041841169
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Generasi muda Katolik merupakan harapan Gereja, keluarga, bahkan bangsa Indonesia.
Generasi muda merupakan pelopor dari perubahan di masa mendatang, pemberi harapan
dan pembangun persatuan bagi antar masyarakat majemuk maupun Gereja. Terkait
potensi yang ada dalam diri generasi muda mampu menjadi pencetus perubahan dalam
masyarakat majemuk dan pencetus pembarusan bagi Gereja sendiri. Dewasa ini
kurangnya peran aktif dari generasi muda menjadi kendala akan hidup menggereja, hal ini
diakibatkan oleh perkembangan era modernisasi. Dampaknya Gereja menjadi kehilangan
generasi yang mampu di andalkan dalam merancang suatu kegiatan yang lebih
membangun serta menhidupkan Gereja.
Dari kenyataan ini, tidak bisa sepenuhnya menyalahkan generasi muda yang tidak atau
belum terlibat dalam kehidupan menggereja dikarenakan generasi muda saat ini dikenal
dengan generasi millenial yang dikenal hidup dengan budaya instan dan sangat
bergantung pada media teknologi. Sehingga kehidupannya sangat lekat dengan media
sosial dan mudah terpengaru dengan perkembangan teknologi, dan akibatnya generasi
millenial ini menjadi cuek dengan hidup menggereja karena mereka menggangap hidup
dengan menerapkan hidup menggereja bukanlah lifestyle di jaman ini. Saat ini generasi
muda lebih tertarik dengan pandangan politik dan sosial ekonomi, sehingga mereka
sangat reaktid terhadap update perubahan di sekililingnya. Dapat disimpulkan bahwa
generasi muda saat ini masih kurang aktif dalam kegiatan –kegiatan menggereja sebagai
bentuk penghayatan dalam hidup menggerejanya disisi lain mereka mempunyai potensi
dan kreativitas dalam menggembangkan hidup menggereja.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
- Narkoba
Upaya pemberantasan narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun
dewasa. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah
penyalahgunaan narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang
tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi
narkoba. sangat penting kerjasama antar-elemen masyarakat dan Gereja dalam
rangka melindungi Orang Muda Katolik dari bahaya narkoba dan konsekuensi
negatif yang akan mereka terima dengan memberikan alternatif aktivitas yang
bermanfaat kepada mereka. Orang Muda Katolik membutuhkan informasi, strategi
dan kemampuan untuk mencegah atau mengurangi dampak bahaya narkoba dari
lingkungan mereka. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba
adalah dengan melakukan program anti narkoba. Ada tiga hal yang harus
diperhatikan oleh Gereja ketika melakukan program penyuluhan anti narkoba
kepada Orang Muda Katolik, antara lain:
Pertama adalah dengan mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian
menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam
membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak mereka. Strategi
untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk
memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan
lingkungan yang lebih baik di rumah, menjadi prioritas utama yang mesti
diperhatikan oleh setiap orang tua terhadap anak-anak mereka.
Pertama adalah dengan mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian
menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam
membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak mereka. Strategi
untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk
memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan
lingkungan yang lebih baik di rumah, menjadi prioritas utama yang mesti
diperhatikan oleh setiap orang tua terhadap anak-anak mereka.
Ketiga, Gereja mesti meningkatkan kepercayaan iman dan penanaman nilai-nilai
moral yang kuat kepada Orang Muda Katolik. Pendekatan ini mempromosikan
kesempatan yang lebih besar bagi interaksi personal antara Orang Muda Katolik
dengan Gereja, dengan demikian mendorong mereka menjadi model yang lebih
berpengaruh di lingkungan Gereja.
- HIV/AIDS
HIV/AIDS sejak lama telah menjadi isu bersama yang terus menyedot perhatian
berbagai kalangan, terutama sektor kesehatan. Namun sesungguhnya masih
banyak informasi dan pemahaman tentang permasalahan kesehatan ini yang masih
belum diketahui lebih jauh oleh masyarakat, terutama Orang Muda Katolik.
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Orang Muda Katolik mengenai
penyakit menular ini melalui pendidikan, pengetahuan Agama (iman) dan
penyadaran akan nilai-nilai moral menjadi hal yang utama. Tujuannya adalah
untuk mencegah penyebaran epidemi ini lebih luas lagi. Kalau tidak, maka
pemahaman negatif, diskriminasi dan ketidaktahuan akan bahaya HIV/AIDS tetap
menjadi kendala bagi upaya penanggulangan lebih jauh. Program HIV/AIDS
bertujuan memberi pendidikan dan pencegahan bagi kaum muda dan masyarakat
umum melalui berbagai cara, misalnya melalui sekolah-sekolah, lembaga-lembaga
keagamaan, kelompok-kelompok LSM yang peduli HIV/AIDS dan kelompok
kepemudaan. Target utama pencegahan adalah perempuan dan pasangan mereka.
- Bakti Sosial
Bakti sosial berguna bagi Orang Muda Katolik dalam upaya mengungkapkan rasa
cinta dan kesetiakawanan atau solidaritas kepada sesama dan masyarakat yang
membutuhkan. Orang Muda Katolik tidak boleh bersikap acuh-tak acuh terhadap
dunia dan masyarakat. Mereka dipanggil oleh Allah untuk ikut berusaha
membaharui dunia ini dalam Kristus. Iman akan Kristus mesti disampaikan
melalui kesaksian hidup dan kata-kata; sebab melalui sikap inilah Orang Muda
Katolik diberi pengertian dan kesadaran untuk hidup menggereja secara konkret
dan pengenalan nilai-nilai Kristiani secara kontekstual. Orang Muda Katolik
bukanlah sebuah organisasi yang tertutup terhadap dunia. Orang Muda Katolik
bukanlah sebuah benteng, dengan tembok-tembok yang tinggi dan kuat, yang
memisahkan diri dari masyarakat luar. Orang Muda Katolik adalah Umat Allah di
antara Gereja dan dunia masyarakat, yang laksana ragi dan garam diharapkan aktif
melibatkan diri dalam usaha membaharui segala-galanya dalam Kristus.
- Latihan Kepemimpinan
Melalui kegiatan ini, Orang Muda Katolik dilatih supaya memiliki mental yang
kuat serta mempunyai kemampuan untuk menjadi pemimpin, baik dalam
kelompok sebagai Organisasi maupun dalam masyarakat di mana mereka berada.
Dengan demikian, Orang Muda Katolik bukan lagi sebuah organisasi formal yang
hanya didirikan sebagai jawaban atas kebutuhan pastoral Gereja semata,
melainkan sebagai organisasi Gereja yang berdiri atas mental yang kuat, sehingga
tidak tergoyahkan oleh berbagai arus negatif dari globalisasi masa kini.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gereja hakikatnya bersifat missioner dan karya evangelisasinya harus dipandang
sebagai tugas dasar dari semua Umat Allah, maka hendaknya semua orang
beriman kristiani, yang sadar akan tanggung jawabnya, mengambil bagian dalam
karya misi itu. Gereja dipanggil oleh Allah agar secara khusus memberikan diri
sepenuhnya bagi pelayanan pastoral Gereja. Akan tetapi agar proses pelayanan itu
dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan Gereja, terutama bagi
Orang Muda Katolik, maka Gereja perlu dibekali dengan pembinaan moral
kristiani dan pendidikan agama yang menjadi fondasi. Pewartaan iman ini
mendapat wujud konkret dalam berbagai kegiatan Orang Muda Katolik. Berbagai
kegiatan itu adalah suatu gerakan sosial kemanusiaan, yang dibangun atas dasar
kehidupan bersama dan kepedulian manusiawi bersama umat dan Orang Muda
Katolik dari berbagai stasi dan paroki, untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan
sosial, demi mencapai hidup yang lebih adil dan harmonis. Peranan Gereja dalam
peningkatan minat Orang Muda Katolik dalam kehidupan menggereja merupakan
kegiatan pastoral yang sangat penting dan berdimensi luas. Gereja diharapkan
mampu berperan sebagai pewarta Sabda Allah dan penyampai pesan kristiani
secara jelas kepada Orang Muda Katolik, demi mencapai sebuah kedewasaan
iman dan perasaan menggereja yang lebih mendalam. Oleh sebab itu, tentang
kehidupan menggereja kepada Orang Muda Katolik, Gereja mesti mampu
menempatkan diri pada posisi yang tepat.
Sumber Refrensi :
http://penyuluh-agama-katolik.blogspot.com/2014/02/meningkatkan-minat-orang-
muda-katolik.html
https://gerejagamping.org/sebaris-opini-meningkatkan-kesadaran-orang-muda-
katolik-dalam-hidup-menggereja/
https://repository.usd.ac.id/22509/2/011124051_Full.pdf
BMP MKWU4102 Pendidikan Agama Katolik