Anda di halaman 1dari 11

Manajemen Kinerja (Diskusi 3)

Jawab :
Pada awalnya Balanced Scorecard atau disingkat BSC digunakan untuk memperbaiki sistem
pengukuran kinerja eksekutif.Dengan BSC perusahaan jadi lebih tahu sejauh mana pergerakan
dan perkembangan yang telah dicapai.Dengan adanya BSC sangat membantu perusaan untuk
memberikan pandangan menyeluruh mengenai kinerja perusahaan. Agar kinerja lebih efektif dan
efisien, dibutuhkan sebuah informasi akurat yang mewakili sistem kerja yang
dilakukan.Balanced Scorecard memberi perusahaan elemen yang dibutuhkan untuk berpindah
dari paradigma ‘selalu tentang finansial’ menuju model baru yang mana hasil balanced scorecard
menjadi titik awal untuk review, mempertanyakan, dan belajar tentang strategi yang dimiliki.
Menurut Wibisono (2006), dari berbagai macam kerangka kerja sistem manajemen kinerja yang
telah diperkenalkan oleh para pakar ternyata The Balanced Scorecard (BSC) merupakan salah
satu kerangka kerja paling populer digunakan di dunia. Hal ini dikarenakan BSC menganut
filosofi 'all size' dan 'unisex'. Artinya, BSC hanya menyediakan kerangka yang terdiri dari empat
perspektif, yaitu (1) finansial, (2) pelanggan, (3) proses bisnis internal, (4) pembelajaran dan
pertumbuhan. Dengan hanya menyediakan kerangka kerja yang sederhana dan dapat diterapkan,
banyak organisasi/perusahaan akan dengan mudah memasukkan variabel yang diperlukan ke
dalam empat perspektif di atas.
Menurut saya Balanced Scorecard merupakan satu-satunya kerangka kerja yang dapat
diandalkan kareana Balanced scorecard (BSC) sebagai alat ukur yang paling sederhana dalam
perusahaanperusahaan namun dapat merancang kerangka perusahaan yang kuat.

SUMBER REFERENSI BMP EKMA 4263 MODUL 4 hal. 4.11


PermalinkTampilkan indukTanggapi

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.3

oleh IRDA HENI PRATIWI 030989391 - Selasa, 3 Mei 2022, 06:30


Selamat pagi Tutor, berikut tanggapan diskusi saya

Apa yang Anda ketahui mengenai Balanced Scorecard? Menurut Anda apakah kerangka
kerja tersebut merupakan satu-satunya yang dapat diandalkan?

Jawab : Dari berbagai macam kerangka kerja sistem manajemen kinerja yang telah
diperkenalkan oleh para pakar ternyata The Balanced Scorecard (BSC) merupakan suatu
metode untuk pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan dan salah satu kerangka kerja
paling populer digunakan di dunia. Hal ini dikarenakan BSC menganut filosofi „all size’ dan
„unisex' yang artinya, BSC hanya menyediakan kerangka yang terdiri 4 persepektif yaitu
finansial, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan.

1.Finansial, : Dalam balanced scorecard, perspektif keuangan atau finansial dapat


mempermudah pengukuran finansial dan memberikan ringkasan konsekuensi dari tindakan
ekonomis yang sudah diambil oleh perusahaan. Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk
apakah strategi perusahaan, implementasi, dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak
pada peningkatan laba perusahaan. adi, dapat dikatakan bahwa perspektif keuangan
dalam balanced scorecard merupakan hal yang penting. Tujuan adanya perspektif finansial
berhubungan dengan profit perusahaan, misalnya laba operasi, Return On Capital
Employed (ROCE) atau yang paling baru, nilai tambah ekonomis (economic value added).
Tujuan finansial lainnya mungkin berupa pertumbuhan penjualan yang cepat atau terciptanya
arus kas.

2. Pelanggan : Perspektif pelanggan adalah perspektif kedua yang digunakan pada balanced


scorecard dan berkaitan erat dengan cara perusahaan melayani pelanggan. Dalam hal ini, setiap
pelanggan harus diperlakukan dengan layak sehingga pelanggan mendapatkan rasa puas atas
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. 

Adanya pelayanan yang baik akan membantu meningkatkan loyalitas konsumen kepada
perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan memberikan pelayanan yang buruk, pasti konsumen
mencari perusahan lain yang memiliki sistem atau pelayanan yang lebih baik. 

Ukuran yang dapat diterapkan perusahaan dalam perspektif pelanggan adalah: 

  Seberapa besar omzet penjualan.


 Tingkat keuntungan yang didapatkan perusahaan.
 Berapa banyak pelanggan yang didapatkan.
 Persentase loyalitas pelanggan terhadap produk.
 Tingkat kepuasan pelanggan.
 Kebutuhan pelanggan

3. Proses bisnis internal : Pada balanced scorecard, Perspektif Proses Bisnis Internal


melakukan penilaian mengenai seberapa besar ukuran dan sinergi dari setiap unit kerja. Jadi,
penilaian fokus kepada internal perusahaan.

Untuk mengukur nilai dengan perspektif ini, pemimpin perusahaan harus rutin mengamati
bagaimana kondisi internal dalam perusahaan. Kemampuan dan keahlian yang dimiliki setiap
karyawan akan menghasilkan proses bisnis internal yang bagus. 

Selain bertambahnya jumlah konsumen, omzet dan keuntungan yang didapat perusahaan juga
akan bertambah. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam perspektif proses bisnis internal,
antara lain:

 Proses inovasi
 Proses operasi
 Proses pasca penjualan 

4. Pembelajaran dan pertumbuhan : Dalam perspktif ini, karyawan menjadi aset berharga
perusahaan yang harus dijaga. Tanpa adanya karyawan, proses pertumbuhan dan perkembangan
perusahaan akan menghadapi banyak kendala.
Selain itu, karyawan juga menjadi faktor pendukung dalam perspektif keuangan dan pelanggan.
Di sisi lain, perusahaan juga perlu memperhatikan sistem dan prosedur kerja yang seperti apa
yang perlu diterapkan dalam internal perusahaan. 

Ada baiknya jika semua elemen terkontrol dan terkoordinasi dengan baik sehingga timbul
keselarasan selama bisnis berlangsung. Terdapat tiga hal yang dijadikan tolak ukur dalam
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, antara lain:

 Kapabilitas atau kemampuan karyawan.


 Kemampuan mengelola sistem informasi
 Motivasi, dorongan, dan garis tanggung jawab

Tujuan dari Balanced Scorecard (BSC) yaitu untuk dapat menyeimbangkan berbagai usaha dan
perhatian eksekutif kekinerja keuangan dan nonkeuangan, serta kinerja jangka pendek dan
jangka panjang.

Menurut saya Balanced Scorecard merupakan satu-satunya yang dapat diandalkan karena


dengan hanya menyediakan kerangka kerja yang sederhana dan dapat diterapkan, banyak
organisasi/perusahaan akan dengan mudah memasukkan variabel yang diperlukan ke dalam
empat perspektif yang telah disebutkan tadi dan variabel kinerja finansial sering menjadi satu-
satunya fokus perhatian banyak perusahaan di dunia untuk dikelola karena tingkat
kepentingannya. Bahkan the Balanced Scorecard (BSC) hanya mencantumkan pandangan
finansial sebagai satu-satunya ukuran keluaran organisasi. Munculnya krisis perusahaan tidak
hanya dikarenakan oleh terlalu dieksploitasinya teknologi informasi tetapi juga oleh hasil-hasil
penelitian para akademisi sebelumnya yang menawarkan berbagai model pengukuran kinerja dan
penghargaan, seperti Activity Based Costing (EVA), Market Value Added (MVA), Stakeholder
Value Analysis, Balanced Score Card,Comperative Benchmarking, Malcom Baldridge National
Quality Award (MBNQA), Business Excellence Award, dan sebagainya. Model-model tersebut
menawarkan terlalu banyak ukuran dan masing-masing berdiri sendiri sehingga tidak
memandang kinerja secara komprehensif. Objek pengukuran sebaiknya ditetapkan berdasarkan
ukuran kunci yang harus dipertanggungjawabkan oleh manajer berdasarkan tingkatnya dan
kontekstual terhadap kebutuhan perusahaan. Biaya untuk mengumpulkan data dalam rangka
mengukur kinerja perusahaan biasanya tidak diperhatikan oleh perusahaan, dan biaya tersebut
umumnya semakin membengkak karena biasanya perusahaan cenderung untuk menambahkan
alat ukur kinerja bukan membuang alat ukur yang telah usang. . Oleh sebab itu, ukuran yang
mendapat banyak perhatian di antaranya adalah ukuran dari variabel yang menunjukkan sejauh
mana perusahaan melakukan aktivitas yang dapat dirasakan oleh masyarakat (corporate social
respinsibility). Ukuran ini terbukti membawa pengaruh positif bagi perusahaan berupa
peningkatan reputasi, posisi dalam persaingan, dan pengurangan risiko terhadap kegagalan usaha
oleh sebab itu Balanced Scorecard  merupakan satu-satunya kerangka kerja yang dapat
diandalkan. 

SUMBER :

BMP EKMA 4263 HAL 1.47, HAL 4.11, DAN HAL5.4


https://greatdayhr.com/id-id/blog/balanced-scorecard/

PermalinkTampilkan indukTanggapi

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.3

oleh ANASTASIA DONNA PUSPITA 031032929 - Selasa, 3 Mei 2022, 07:38


Balanced Scorecard atau disingkat BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran
kinerja eksekutif.Dengan BSC perusahaan jadi lebih tahu sejauh mana pergerakan dan
perkembangan yang telah dicapai.Dengan adanya BSC sangat membantu perusaan untuk
memberikan pandangan menyeluruh mengenai kinerja perusahaan. Agar kinerja lebih efektif dan
efisien, dibutuhkan sebuah informasi akurat yang mewakili sistem kerja yang
dilakukan.Balanced Scorecard memberi perusahaan elemen yang dibutuhkan untuk berpindah
dari paradigma ‘selalu tentang finansial’ menuju model baru yang mana hasil balanced scorecard
menjadi titik awal untuk review, mempertanyakan, dan belajar tentang strategi yang dimiliki.
Menurut Wibisono (2006), dari berbagai macam kerangka kerja sistem manajemen kinerja yang
telah diperkenalkan oleh para pakar ternyata The Balanced Scorecard (BSC) merupakan salah
satu kerangka kerja paling populer digunakan di dunia. Hal ini dikarenakan BSC menganut
filosofi 'all size' dan 'unisex'. Artinya, BSC hanya menyediakan kerangka yang terdiri dari empat
perspektif, yaitu (1) finansial, (2) pelanggan, (3) proses bisnis internal, (4) pembelajaran dan
pertumbuhan. Dengan hanya menyediakan kerangka kerja yang sederhana dan dapat diterapkan,
banyak organisasi/perusahaan akan dengan mudah memasukkan variabel yang diperlukan ke
dalam empat perspektif di atas.
PermalinkTampilkan indukTanggapi

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.3

oleh HENDRI CHANDRA 030907036 - Selasa, 3 Mei 2022, 08:24


Balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategik atau lebih tepat dinamakan
suatu “Strategic based responsibility accounting system” yang menjabarkan misi dan strategi
suatu organisasi kedalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk empat perspektif yang
berbeda, yaitu perspektif keuangan (Financial Perspektif), perspektif pelanggan (Customer
Perspektif ), perspektif proses usaha internal (internal business process perpective), dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth (infrastructure) perspective).

Dengan mengunakan Balanced Scorecard sangat membantu perusahaan untuk memberikan


pandangan menyeluruh mengenai kinerja perusahaan.agar kinerja lebih efektif dan efisien,
dibutuhkan sebuath informasi akurat yang mewakili sister kerja yang dilakukan

Konsep keseimbangan dalam Balanced Scorecard terdapat 3 area yaitu


1. keseimbangan antara indicator keberhasilan finansial dan non finansial
2. keseimbangan antara konstituen internal dan eksternal dari organisasi
3. keseimbangan antara indicator performa lag dan lead

Menurut saya, kerangka kerja Balanced Scorecard merupakan satu- satunya yang dapat
diandalkan karena Balanced Scorecard (BSC) adalah metode pengukuran hasil kerja yang
digunakan perusahaan atau biasa disebut dengan strategi menajemen. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan mungkin menspesifikasi suatu tujuan (objective) meningkatkan pendapatan dengan
memperkenalkan produk baru. Tolok ukur kinerja (performance measure) mungkin adalah
persentase pendapatan penjualan dari penjualan produk baru. Target atau standar untuk tahun
yang akan datang untuk tolok ukur mungkin 20%, yaitu 20% dari total pendapatan untuk tahun
yang akan datang harus berasal dari penjualan produk baru. Initiatives mendeskripsikan
bagaimana hal itu dicapai. Istilah “bagaimana” tentunya mencakup ketiga perspektif yang lain.
Perusahaan yang lain harus mengindentifikasikan segmen pelanggan, proses internal, dan
kapabilitas individual dan organisasional yang memungkinkan realisasi tujuan pertumbuhan
pendapatan. Hal itu menunjukan fakta bahwa tujuan finansial berfungsi sebagai fokus untuk
tujuan, tolok ukur, dan initiatives dan ketiga perspektif yang lain

Sumber
https://www.pelatihan-sdm.net/konsep-keseimbangan-dalam-balanced-scorecard-bsc/
#:~:text=Kartu%20skor%20berimbang%20(bahasa%20Inggris,internal%2C%20perspektif
%20pembelajaran%20dan%20pertumbuhan.
PermalinkTampilkan indukTanggapi

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.3

oleh DWI AGUSTIN FEBRIANTI 030922419 - Selasa, 3 Mei 2022, 21:20


1. Balanced Scorecard (BSC)¹ merupakan salah satu kerangka kerja paling popular digunakan di
dunia. Hal ini dikarenakan BSC menganut filosofi “All size” atau “Unisex”, artinya BSC hanya
menyediakan kerangka yang terdiri dari empat perspektif, antara lain:
a. Finansial²
Dalam Balance Scorecard perspektif keuangan merupakan perspektif yang tidak bisa diabaikan.
Pengukuran kinerja keuangan menunjukan apakah perencanaan, implementasi dan pelaksanaan
serta strategi memberikan perbaikan mendasar. Perbaikan tersebut dapat berupa gross operating
income, return on investement atau economic value-added. BSC dapat menjelaskan lebih lanjut
tentang pencapaian visi yang berperan di dalam mewujudkan pertambahan kekayaan sebagai
berikut :
• Peningkatan kepuasa customer melalui peningkatan revenue
• Peningkatan produktifitas dan komitment karyawan melalui cost effectiveness sehingga terjad
peningkatan laba
• Peningkatan kemampuan perasahaan untuk menghasilkan financial returns dengan mengurangi
modal yang digunakan atau melakukan investasi daiam proyek yang menghasilkan return yang
tinggi
Prinsip balanced scorecard harus ada keseimbangan antara perspektif keuangan dan perspektif
non keuangan. Perspektif keuangan tidak bisa bekerja tanpa adanya perspektif non-keuangan
misalnya saja laba yang diperoleh perusahaan karena produk tersebut memiliki nilai manfaat
bagi konsumen atau bisa saja karena faktor SDM dan proses bisnis dari perusahaan tersebut.
Pengukuran perspektif keuangan bisa dilakukan dengan analisis rasio keuangan. Misalnya
dengan menganalisis tren keuangan, common size value antara perusahaan dan pesaing, dan
rasio keunagan seperti; rasio liabilitas, rasio aktivitas, rasio hutang, rasio keuntungan, dan rasio
solvabilitas.
Perspektif keuangan juga berguna seberapa perusahaan atau bisnis Anda memiliki daya tarik
kepada para investor. Bisa dikatakan perspektif yang satu ini sangat penting dan menjadi dasar
ukur kesehatan bisnis Anda.
b. Pelanggan
Dalam perspektif Balanced Scorecard pelanggan, perusahaan perlu terlebih dahulu menentukan
segmen pasar dan pelanggan yang menjadi target.

Selanjutnya, manajer harus menentukan alat ukur yang terbaik untuk mengukur kinerja dari tiap
unit operasi dalam upaya mencapai target finansial. Apabila suatu unit bisnis ingin mencapai
kinerja keuangan yang besar dalam jangka panjang, mereka harus menciptakan dan menyajikan
suatu produk baru atau jasa yang bernilai lebih baik kepada pelanggan.

Tolak ukur pelanggan dibedakan dalam dua kelompok yaitu core measurement group (kelompok
inti) dan customer value proposition (kelompok penunjang). Kelompok inti atau core
meansurement terdiri dari:
• Pangsa pasar atau market share
• Tingkat perolehan pelanggan baru atau customer acqutition
• Kemampuan perusahaan mempertahankan para pelanggan lama atau customer retention
• Tingkat kepuasan pelanggan atau customer satisfaction
• Tingkat profitabilitas pelanggan atau customer profitability
Sedangkan kelompok penunjang ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
• Atribut-atribut produk (harga, mutu, fungsi)
• Hubungan dengan pelanggan
• Citra dan reputasi
c. Proses bisnis internal
Perspektif proses bisnis internal menampilkan proses kritis yang memungkinkan unit bisnis
untuk memberi value proposition yang mampu menarik dan mempertahankan pelanggannya di
segmen pasar yang diinginkan dan memuaskan para pemegang saham. Tiap perusahaan
mempunyai proses dan nilai yang unik bagi pelanggannya. Secara umum, hal tersebut terbagi
menjadi 3 prinsip dasar prespektif proses bisnis internal, yaitu:

Proses inovasi
Proses inovasi adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses produksi. Tapi ada juga
perusahaan yang menempatkan inovasi di luar proses produksi.
Dalam proses inovasi itu sendiri terdiri atas dua komponen, yaitu: identifikasi keinginan
pelanggan, dan melakukan proses perancangan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
Bila hasil inovasi dari perusahaan tidak sesuai dengan keinginan pelanggan, maka produk tidak
akan mendapat tanggapan positif dari pelanggan. Hal tersebut tidak memberi tambahan
pendapatan bagi perasahaan.
Intinya proses inovasi harus bisa memberikan nilai yang diinginkan konsumen.
Proses operasi
Proses operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan. Proses operasi dilihat dari
perencanaan, pembentukan bahan mentah hingga menjadi produk jadi, proses marketing, hingga
proses transaksi antara perusahaan dan pembeli.
Proses operasi menekankan kepada penyampaian produk kepada pelanggan secara efisien, dan
tepat waktu. Proses ini, berdasarkan fakta menjadi fokus utama dari sistem pengukuran kinerja
sebagian besar organisasi.

Pelayanan Purna Jual


Layanan purna jual merupakan layanan yang diberikan oleh perusahaan atau bisnis kepada
konsumen sebagai jaminan mutu produk yang telah dibeli oleh konsumen.
Banyak bentuk layanan purna jual misalnya layanan konsultasi, perbaikan, perawatan, hingga
garansi.
d. Pembelajaran dan pertumbuhan.
Perspektif Balanced Scorecard ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga perspektif
sebelumnya serta untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang.
Penting bagi suatu badan usaha saat melakukan investasi tidak hanya pada peralatan untuk
menghasilkan produk atau jasa, tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur, yaitu: sumber
daya manusia, sistem dan prosedur.
Tolak ukur kinerja keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal bisa menjadi pemicu
kesenjangan yang besar antara kemampuan yang ada dari manusia, sistem, dan prosedur.
Untuk memperkecil kesenjangan itu, maka suatu perusahaan harus melakukan investasi dalam
bentuk reskilling karyawan, yaitu: meningkatkan kemampuan sistem dan teknologi informasi,
serta menata ulang prosedur yang ada.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencakup 3 prinsip kapabilitas yang terkait dengan
kondisi intemal perusahaan, yaitu:

Kapabilitas pekerja
Kapabilitas pekerja adalah merupakan bagian kontribusi pekerja pada perusahaan. Sehubungan
dengan kapabilitas pekerja, ada 3 hal yang harus diperhatikan oleh manajemen:
• Kepuasan pekerja. Kepuasan pekerja merupakan prakondisi untuk meningkatkan produktivitas,
tanggungjawab, kualitas, dan pelayanan kepada konsumen. Unsur yang dapat diukur dalam
kepuasan pekerja adalah keterlibatan pekerja dalam mengambil keputusan, pengakuan, akses
untuk mendapatkan informasi, dorongan untuk bekerja kreatif, dan menggunakan inisiatif, serta
dukungan dari atasan.
• Retensi pekerja. Retensi pekerja adalah kemampuan imtuk mempertahankan pekerja terbaik
dalam perusahaan. Di mana kita mengetahui pekerja merupakan investasi jangka panjang bagi
perusahaan. Jadi, keluamya seorang pekerja yang bukan karena keinginan perusahaan merupakan
loss pada intellectual capital dari perusahaan. Retensi pekerja diukur dengan persentase turnover
di perusahaan.
• Produktivitas pekerja. Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan dari
peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya
adalah untuk menghubungkan output yang dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang
seharusnya untuk menghasilkan output tersebut.

Kapabilitas sistem informasi


Adapun yang menjadi tolak ukur untuk kapabilitas sistem inforaiasi adalah tingkat ketersediaan
informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka waktu untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan

Iklim Organisasi
Iklim oreganisasi merupakan salah satu mendorong timbulnya motivasi, dan pemberdayaan
adalah penting untuk menciptakan pekerja yang berinisiatif.

Adapun yang menjadi tolak ukur hal tersebut di atas adalah jumlah saran yang diberikan pekerja.
Intinya dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, balanced scorecard lebih menekankan
pada aspek organisasi. Bagaimana perusahaan bisa memanfaatkan sumber daya manusia yang
ada menjadi faktor keunggulan kompetitif.
Dengan hanya menyediakan kerangka kerja yang sederhana dan dapat diterapkan, banyak
organisasi/perusahaan akan dengan mudah memasukkan variable yang diperlukan ke dalam
empat perspektif diatas. Meskipun demikian, kritik terhadap BSC juga banyak, antara lain:
a. Tidak semua organisasi/perusahaan semata-mata meletakkan focus pada pencapaian
keberhasilan finansial.
b. Keterkaitan antarvariabel secara lurus (linier) yang hanya berdasarkan anggapan tanpa disertai
data statistic pendukung.
c. Tidak disediakan ruang untuk kaji banding.
d. Kebingungan untuk memahami antara sistem manajemen kinerja dengan strategi operasi.
e. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Kerangka kerja sistem manajemen kinerja meliputi : pemilihan variable kinerja, keterkaitan
antarvariabel kinerja dan kaji banding.

2. Menurut saya kerangka kerja satu-satunya yang bisa diandalkan karena menjadi alat
manajemen yang bisa digunakan oleh berbagai djenis perusahaan. Baik dimulai dari tingkat
eksekutif dan tingkat divisi atau departemen.

¹Surya Dharma, Manajemen Kinerja (Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerj). Hal 4.11-4.13.
Universitas Terbuka. 2021.
²https://www.jurnal.id/id/blog/balanced-scorecard:definisi, konsep dan perspektif.
PermalinkTampilkan indukTanggapi

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.3

oleh MARLIZAYANTI IKASARI 041067365 - Rabu, 4 Mei 2022, 22:25


Balance Scorecard berasal dari dua suku kata, Balanced yang artinya berimbang dan scorecard
yang artinya katu skor. Pada awalnya Balanced Scorecard atau disingkat BSC digunakan untuk
memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif. Dengan BSC perusahaan jadi lebih tahu
sejauh mana pergerakan dan perkembangan yang telah dicapai.

Dengan adanya BSC sangat membantu perusaan untuk memberikan pandangan menyeluruh
mengenai kinerja perusahaan. Agar kinerja lebih efektif dan efisien, dibutuhkan sebuah
informasi akurat yang mewakili sistem kerja yang dilakukan.

Balanced Scorecard memberi perusahaan elemen yang dibutuhkan untuk berpindah dari
paradigma ‘selalu tentang finansial’ menuju model baru yang mana hasil balanced scorecard
menjadi titik awal untuk review, mempertanyakan, dan belajar tentang strategi yang dimiliki.

Balanced scorecard akan menerjemahkan visi dan strategi ke dalam serangkaian ukuran koheren
dalam empat perspektif yang berimbang.

Sistem BSC bertujuan untuk memberikan pandangan yang lebih komprehensif kepada para
manajer dengan melengkapi ukuran finansial melalui metrik tambahan yang mengukur kinerja di
berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut adalah kepuasan pelanggan, inovasi produk, dan
lainnya.

Balanced Scorecard bukanlah satu saunya yang dapat diandalkan, karena


Balanced scorecard (BSC) bisa dikatakan adalah sebagai alat ukur yang paling sederhana dalam
perusahaan sehingga banyak kelemahan-kelemahannya.

Salah satu kelemahannya adalah informasi yang disajikan terbatas dan kurang akurasi. sehingga
tidak bisa melihat faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi performa perusahaan.

Misalnya saja saat terjadi krisis, kebijakan pemerintah, atau kejadian di momen-momen tertentu.
Namun begitu, perusahaan tetap harus memiliki acuan pengukuran seperti balanced scorecard,
karena di dalamnya terdapat empat perspektif utama yang memang menjadi poin penting dalam
bisnis.
PermalinkTampilkan indukTanggapi

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.3

oleh VICKRY ARDIANSYAH 031184868 - Kamis, 5 Mei 2022, 10:22


Pada awalnya Balanced Scorecard atau disingkat BSC digunakan untuk memperbaiki sistem
pengukuran kinerja eksekutif.Dengan BSC perusahaan jadi lebih tahu sejauh mana pergerakan
dan perkembangan yang telah dicapai.Dengan adanya BSC sangat membantu perusaan untuk
memberikan pandangan menyeluruh mengenai kinerja perusahaan. Agar kinerja lebih efektif dan
efisien, dibutuhkan sebuah informasi akurat yang mewakili sistem kerja yang
dilakukan.Balanced Scorecard memberi perusahaan elemen yang dibutuhkan untuk berpindah
dari paradigma ‘selalu tentang finansial’ menuju model baru yang mana hasil balanced scorecard
menjadi titik awal untuk review, mempertanyakan, dan belajar tentang strategi yang dimiliki.
Menurut Wibisono (2006), dari berbagai macam kerangka kerja sistem manajemen kinerja yang
telah diperkenalkan oleh para pakar ternyata The Balanced Scorecard (BSC) merupakan salah
satu kerangka kerja paling populer digunakan di dunia. Hal ini dikarenakan BSC menganut
filosofi 'all size' dan 'unisex'. Artinya, BSC hanya menyediakan kerangka yang terdiri dari empat
perspektif, yaitu (1) finansial, (2) pelanggan, (3) proses bisnis internal, (4) pembelajaran dan
pertumbuhan. Dengan hanya menyediakan kerangka kerja yang sederhana dan dapat diterapkan,
banyak organisasi/perusahaan akan dengan mudah memasukkan variabel yang diperlukan ke
dalam empat perspektif di atas.
Menurut saya Balanced Scorecard merupakan satu-satunya kerangka kerja yang dapat
diandalkan kareana Balanced scorecard (BSC) sebagai alat ukur yang paling sederhana dalam
perusahaanperusahaan namun dapat merancang kerangka perusahaan yang kuat.

SUMBER REFERENSI BMP EKMA 4263 MODUL 4 hal. 4.11


PermalinkTampilkan indukTanggapi

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.3

oleh KENDIANTO 031112771 - Kamis, 5 Mei 2022, 13:12


Balanced Scorecard, BSC) adalah suatu metode untuk pengukuran dan penilaian kinerja suatu
perusahaan dengan mengukur empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Suatu konsep untuk
mengukur apakah aktivitas-aktivitas operasional suatu perusahaan dalam skala yang lebih kecil
sejalan dengan sasaran yang lebih besar dalam hal visi dan strategi. Pada awalnya Balanced
Scorecard atau disingkat BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja
eksekutif. Dengan Balanced Scorecard (BSC) perusahaan jadi lebih mengetahui sejauh mana
pergerakan dan perkembangan yang telah dicapai. Dengan adanya Balanced Scorecard (BSC)
sangat membantu perusahaan untuk memberikan pandangan menyeluruh mengenai kinerja
perusahaan. Agar kinerja lebih efektif dan efisien, dibutuhkan sebuah informasi akurat yang
mewakili sistem kerja yang dilakukan. Bsc merupakan salah satu kerangka kerja paling populer
digunakan di dunia karena menganut filosofi all size dan unisex artinya bsc menyediakan
kerangka yang terdiri empat persepektif yaitu,
1. Finansial
2. Pelangan
3. Proses bisnis internal
4. Pembelajaran dan pertumbuhan
Dengan hanya menyediakan kerangka kerja yang sederhana dan dapat diterapkan,banyak
organisasi akan dengan mudah memasukkan variable yang diperlukan kedalam empat
persepektif diatas. Meskipun demikian,keritis terhadap bsc juga banyak yaitu,
1. Tidak semua organisasi semata-mata meletakkan focus pada pencapaian keberhasilan
finansial,
2. Keterkaitan antarvariabel secara lurus yang hanya berdasrkan anggapann tanpa disertai data
statistic pendukung.
3. Tidak disediakan raung untuk kaji banding,
4. Kebingungan memahami antara sistem manajemen kinerja dengan strategi operasi,
5. Persepektif pembelajaran dan pertumbuhan. Kerangka kerja sistem menajemen kinerja
meliputi pemilihan variable kinerjam keterkaitan antarvariabel kinerja dan kaji banding.
Oleh sebab itu, ukuran yang mendapat banyak perhatian di antaranya adalah ukuran dari variabel
yang menunjukkan sejauh mana perusahaan melakukan aktivitas yang dapat dirasakan oleh
masyarakat (corporate social respinsibility). Ukuran ini terbukti membawa pengaruh positif bagi
perusahaan berupa peningkatan reputasi, posisi dalam persaingan, dan pengurangan risiko
terhadap kegagalan usaha oleh sebab itu Balanced Scorecard merupakan satu-satunya kerangka
kerja yang dapat diandalkan.
sumber referensi modul 4 bmp ekma 4263 kb1
PermalinkTampilkan indukTanggapi

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.3

oleh MISBAKHUL ULUM 031122948 - Kamis, 5 Mei 2022, 13:34


The Balanced Scorecard (BSC) adalah suatu metode untuk pengukuran dan penilaian kinerja
suatu perusahaan dengan mengukur empat perspektif yaitu finansial, pelangan, proses bisnis
internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Suatu konsep yang digunakan untuk mengukur
apakah aktivitas operasional suatu perusahaan dalam skala yang lebih kecil sejalan dengan
sasaran yang lebih besar dalam hal visi dan strategi.
Menurut Wibisono (2006), dari berbagai macam kerangka kerja sistem manajemen kinerja yang
telah diperkenalkan oleh para pakar ternyata BSC yang paling populer digunakan karena BSC
menganut filosofi all size dan unisex. Kerangka kerja BSC yang sederhana dan dapat diterapkan,
banyak organisasi/ perusahaan akan dengan mudah memasukkan variabel yang diperlukan dalam
empat perspektif yang telah disebutkan.

Walaupun demikian, BSC memiliki kekurangan yakni:


1. tidak semua organisasi atau perusahaan semata-mata meletakkan fokus pada pencapaian
keberhasilan finansial.
2. keterkaitan antar variabel secara lurus (linier) yang hanya berdasarkan anggapan tanpa disertai
data statistik pendukung.
3. tidak disediakan ruang untuk kaji banding.
4. kebingungan memahami antara sistem manajemen kinerja dengan strategi operasi
5. perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Namun kelima kritik yang ditujukan pada kerangka kerja BSC tersebut, tidak serta diajukan
dengan konsep dengan kerangka kerja yang lebih baik untuk diterapkan. Sehingga BSC hingga
kini masih menjadi kerangka kerja yang paling tepat untuk diterapkan.

Sumber Referensi: BMP EKMA4263 MODUL 4 hal. 4.11


https://www.pelatihan-sdm.net/konsep-keseimbangan-dalam-balanced-scorecard-bsc/

Anda mungkin juga menyukai