Anda di halaman 1dari 9

Balance Score Card

Salah satu cara paling efektif untuk menentukan keberhasilan bisnis, produk, strategi,
atau karyawan seseorang adalah dengan mengukur hasil melalui penilaian kinerja. Pada
artikel ini kami membahas satu bentuk penilaian kinerja, yaitu balanced scorecard.
Ukuran kinerja yang dipertimbangkan sampai saat ini hanya bergantung pada ukuran
akuntansi keuangan sebagai sarana untuk mengevaluasi kinerja.
Seiring waktu, tren menggabungkan langkah-langkah kuantitatif dan kualitatif dan
tujuan jangka pendek dan panjang ketika mengevaluasi kinerja manajer serta perusahaan
secara keseluruhan. Salah satu pendekatan untuk mengevaluasi ukuran finansial dan
nonfinansial adalah dengan menggunakan balanced scorecard.

1. Pengertian Balance Score Card


Balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategik atau Strategic
based responsibility accounting system yang menjabarkan misi dan strategi suatu
organisasi kedalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja.
Balanced scorecard adalah metrik kinerja manajemen strategis yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan meningkatkan berbagai fungsi bisnis internal dan hasil eksternal
yang dihasilkannya.
Balanced scorecard digunakan untuk mengukur dan memberikan umpan balik kepada
organisasi. Pengumpulan data sangat penting untuk memberikan hasil kuantitatif ketika
manajer dan eksekutif mengumpulkan dan menafsirkan informasi dan menggunakannya
untuk membuat keputusan yang lebih baik bagi organisasi.
Perusahaan menggunakan penilaian kinerja untuk mengevaluasi bagaimana seseorang
atau tim bertindak, dan keterampilan dan pengetahuan apa yang mereka miliki, untuk
memberikan pandangan yang lebih luas tentang kinerja dan produktivitas karyawan
individu, tim, unit bisnis, atau seluruh perusahaan.
Ada banyak metode penilaian kinerja. Metode balanced scorecard memberikan
gambaran besar tentang organisasi dan bagaimana setiap bagian cocok dengan dan
memengaruhi seluruh organisasi.
Balanced scorecard (BSC) memberikan deskripsi yang jelas tentang tujuan dan
sasaran untuk setiap segmen organisasi, tetapi membawanya selangkah lebih maju
dengan mengikat tujuan individu dengan tujuan organisasi.
BSC menunjukkan bagaimana tujuan dari seorang karyawan memiliki pengaruh pada
perannya sebagai anggota tim dan bagaimana tim itu kemudian berkontribusi pada
keberhasilan unit bisnis dan bagaimana produktivitas unit bisnis itu mempengaruhi tujuan
keseluruhan organisasi.
Scorecard mempunyai makna lain berupa kartu skor. Kartu skor yang dimaksud yaitu
kartu yang digunakan dalam merencanakan strategi berdasarkan skor yang diwujudkan
pada masa yang akan datang. Sedangkan Balanced memiliki makna seimbang untuk
mengukur kinerja seseorang secara seimbang dari sisi keuangan dan non keuangan,
jangka panjang dan jangka pendek, internal dan eksternal.
Dengan BSC perusahaan jadi lebih tahu sejauh mana pergerakan dan perkembangan
yang telah dicapai.
Dengan adanya BSC sangat membantu perusaan untuk memberikan pandangan
menyeluruh mengenai kinerja perusahaan. Agar kinerja lebih efektif dan efisien,
dibutuhkan sebuah informasi akurat yang mewakili sistem kerja yang dilakukan.
Balanced Scorecard memberi perusahaan elemen yang dibutuhkan untuk berpindah
dari paradigma ‘selalu tentang finansial’ menuju model baru yang mana hasil balanced
scorecard menjadi titik awal untuk review, mempertanyakan, dan belajar tentang strategi
yang dimiliki.
Sistem BSC bertujuan untuk memberikan pandangan yang lebih komprehensif
kepada para manajer dengan melengkapi ukuran finansial melalui metrik tambahan yang
mengukur kinerja di berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut adalah kepuasan
pelanggan, inovasi produk, dan lainnya.
Konsep balanced scorecard dipaparkan oleh Robert Kaplan dan David Norton dari
Harvard University pada tahun 1990-an dan kini telah berkembang dari alat pengukur
kerja yang sederhana untuk daerah non-keuangan menjadi alat perencanaan dan
manajemen strategis yang kompleks.

2. Perspektif Balance Score Card


Konsep Balanced Scorecard pada dasarnya merupakan penerjemahan strategi dan
tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam jangka, yang kemudian diukur
dan dimonitor secara berkelanjutan. Konsep Balanced Scorecard mengukur kinerja suatu
organisasi dari empat perspektif yaitu:
1) Perspektif Keuangan
2) Perspektif Pelanggan
3) Perspektif Proses Bisnis Internal
4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Berikut penjelasan lengkap dari empat perspektif balanced scorecard tersebut.

1. Perspektif Keuangan

Dalam balanced scorecard, perspektif keuangan atau finansial dapat mempermudah


pengukuran finansial dan memberikan ringkasan konsekuensi dari tindakan ekonomis
yang sudah diambil oleh perusahaan. Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk
apakah strategi perusahaan, implementasi, dan pelaksanaannya memberikan kontribusi
atau tidak pada peningkatan laba perusahaan.
Jadi, dapat dikatakan bahwa perspektif keuangan dalam balanced
scorecard  merupakan hal yang penting. Tujuan adanya perspektif finansial berhubungan
dengan profit perusahaan, misalnya laba operasi, Return On Capital Employed (ROCE)
atau yang paling baru, nilai tambah ekonomis (economic value added). Tujuan finansial
lainnya mungkin berupa pertumbuhan penjualan yang cepat atau terciptanya arus kas.

Ada tiga tolak ukur dalam perspektif keuangan, yaitu:

 Pertumbuhan dari pertambahan yang didapatkan selama proses bisnis


berlangsung.
 Penurunan aset ke arah yang optimal dan memaksimalkan strategi investasi.
 Penurunan biaya dan peningkatan produktivitas kerja.

Ketiga tolak ukur di atas dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menjalankan bisnis.
Dengan begitu, pemilik perusahaan mengetahui di tahap mana perusahaan tersebut
berada.

2.  Perspektif Pelanggan

Perspektif pelanggan adalah perspektif kedua yang digunakan pada balanced


scorecard dan berkaitan erat dengan cara perusahaan melayani pelanggan. Dalam hal ini,
setiap pelanggan harus diperlakukan dengan layak sehingga pelanggan mendapatkan rasa
puas atas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. 

Adanya pelayanan yang baik akan membantu meningkatkan loyalitas konsumen


kepada perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan memberikan pelayanan yang buruk, pasti
konsumen mencari perusahan lain yang memiliki sistem atau pelayanan yang lebih baik. 

Ukuran yang dapat diterapkan perusahaan dalam perspektif pelanggan adalah: 

 Seberapa besar omzet penjualan.


 Tingkat keuntungan yang didapatkan perusahaan.
 Berapa banyak pelanggan yang didapatkan.
 Persentase loyalitas pelanggan terhadap produk.
 Tingkat kepuasan pelanggan.
 Kebutuhan pelanggan.

3  Perspektif Proses Bisnis Internal

Pada balanced scorecard, Perspektif Proses Bisnis Internal melakukan penilaian


mengenai seberapa besar ukuran dan sinergi dari setiap unit kerja. Jadi, penilaian fokus
kepada internal perusahaan.

Untuk mengukur nilai dengan perspektif ini, pemimpin perusahaan harus rutin
mengamati bagaimana kondisi internal dalam perusahaan. Kemampuan dan keahlian
yang dimiliki setiap karyawan akan menghasilkan proses bisnis internal yang bagus. 

Selain bertambahnya jumlah konsumen, omzet dan keuntungan yang didapat


perusahaan juga akan bertambah. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam perspektif
proses bisnis internal, antara lain:

 Proses inovasi
 Proses operasi
 Proses pasca penjualan 
a. Proses Inovasi
Dalam sebuah proses produksi, proses inovasi umumnya menjadi bagian terpenting.
Namun, tidak sedikit juga perusahaan yang menempatkan proses ini di luar proses
produksi.

Proses inovasi ini terdiri dari dua komponen, yaitu:

 Identifikasi keinginan pelanggan 


 Merancang produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan.

Penting untuk diketahui bahwa kedua proses tersebut tidak memberikan tambahan
pendapatan bagi perusahaan. Namun, berbagai inisght yang didapatkan dari identifikasi
keinginan pelanggan dapat berkontribusi besar pada produk Anda dan memberikan nilai
yang didambakan oleh konsumen Anda.

b. Proses Operasi

Proses operasi merupakan kegiatan yang diakukan oleh perusahaan yang dapat dilihat
dari perencanaan produk, pengoalahan bahan baku, hingga transaksi antara perusahaan
dan pembeli.

Proses ini berfokus pada distribusi produk kepada pelanggan secara tepat waktu, dan
seefisien mungkin. Inilah mengapa proses operasi umum menjadi fokus utama dalam
sebuah organisasi.

c. Pelayanan Pasca Penjualan

Pelayanan Pasca Penjualan adalah layanan dari perusahaan yang menjamin kualitas
barang yang telah dibeli oleh konsumen. Contoh bentuk layanan pasca penjualan adalah:

 Layanan konsultasi
 Garansi
 Perbaikan
 Perawatan

  4.  Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Dalam perspktif ini, karyawan menjadi aset berharga perusahaan yang harus dijaga.
Tanpa adanya karyawan, proses pertumbuhan dan perkembangan perusahaan akan
menghadapi banyak kendala.

Selain itu, karyawan juga menjadi faktor pendukung dalam perspektif keuangan dan
pelanggan. Di sisi lain, perusahaan juga perlu memperhatikan sistem dan prosedur kerja
yang seperti apa yang perlu diterapkan dalam internal perusahaan. 
Ada baiknya jika semua elemen terkontrol dan terkoordinasi dengan baik sehingga timbul
keselarasan selama bisnis berlangsung. Terdapat tiga hal yang dijadikan tolak ukur dalam
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, antara lain:

 Kapabilitas atau kemampuan karyawan.


 Kemampuan mengelola sistem informasi
 Motivasi, dorongan, dan garis tanggung jawab

3. Fungsi Balance Score Card

Proses penilaian menggunakan balanced scorecard bukan proses yang singkat. Beberapa


tahap analisis perlu dilewati dengan teliti. Namun, adanya balanced scorecard akan
berguna untuk merencanakan strategi perusahaan selanjutnya dan menjadi alat bantu
pengambilan keputusan bisnis yang dilakukan perusahaan. 
Setelah mengetahui hal tersebut, berikut adalah beberapa fungsi balanced scorecard: 

1. Mempermudah Perencanaan Strategis

Balanced Scorecard menyediakan kerangka kerja yang kuat untuk membangun dan


mengkomunikasikan strategi. Model bisnis divisualisasikan dalam Peta Strategi yang
membantu manajer untuk berpikir tentang hubungan sebab akibat antara beberapa tujuan
strategis yang berbeda. 

Proses menciptakan peta strategis memastikan bahwa keberhasilan dalam suatu


perusahaan bisa dicapai melalui serangkaian tujuan strategis yang saling terkait. Hal ini
berarti bahwa hasil kinerja serta faktor pendukung kinerja diidentifikasi untuk membuat
gambaran utuh tentang strategi perusahaan.

2. Meningkatkan Komunikasi Strategis dan Eksekusi

Adanya gambaran strategi bersama menyeluruh dan saling terkait tentu membuka
peluang bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan strategi secara internal dan
eksternal. Dalam Balanced Scorecard, setiap divisi dalam perusahaan harus
berkolaborasi dengan divisi lain untuk bisa mencapai tujuan. 
Adanya Balanced Scorecard mendorong peningkatan komunikasi strategi dalam
perusahaan, baik internal maupun eksternal. Kolaborasi dan keterlibatan staf dan
pemangku kepentingan dalam perusahaan tentu akan berlangsung secara rutin dalam
perusahaan. 

Tidak hanya itu, adanya saling keterkaitan antar divisi juga berdampak pada sistem
kinerja perusahaan yang lebih terbuka dan dinamis.

3. Membantu Menyelaraskan Proyek, Inisiatif, dan Proses


Balanced Scorecard membantu organisasi memetakan proyek dan inisiatif ke dalam
berbagai tujuan strategis yang berbeda, di mana pada akhirnya akan memastikan bahwa
proyek dan inisiatif sangat terfokus pada penyampaian tujuan yang paling strategis.
Penerapan Balanced Scorecard yang baik juga membantu menyelaraskan proses
organisasi seperti penganggaran, manajemen risiko dan analitik dengan prioritas strategis.
Ini akan membantu menciptakan organisasi yang benar-benar berfokus pada strategi.

Keputusan yang tepat bagi perusahaan jika dapat menerapkan penilaian Balanced
scorecard. Dengan menggunakan Balanced scorecard memudahkan tim manajemen
dalam mengevaluasi sebuah kegiatan, menentukan keberhasilan, mengambil keputusan,
dan mencapai tujuan besar perusahaan. 

Perusahaan dan tim manajemen harus mengetahui dan memahami apa yang dibutuhkan
perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan.

4. Memberikan Informasi Manajemen yang Lebih Berkualitas

Pendekatan Balanced Scorecard membantu organisasi mendesain indikator kinerja utama


untuk berbagai tujuan strategis perusahaan. Hal ini memastikan bahwa perusahaan
mengukur apa yang sebenarnya penting untuk dilakukan. 
Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan pendekatan Balanced
Scorecard cenderung memiliki manajemen informasi dan pengambilan keputusan dengan
kualitas yang lebih baik.

5. Pelaporan Kinerja yang Lebih Terfokus

Balanced Scorecard dapat menjadi panduan dari desain laporan perusahaan. Hal ini
memastikan bahwa pelaporan manajemen berfokus pada isu-isu strategis yang penting
dan membantu perusahaan melakukan monitoring dari pelaksanaan rencana perusahaan.

6. Memastikan Satu Organisasi Bergerak Ke Arah Tujuan Strategis yang Sama

Balanced Scorecard memungkinkan perusahaan untuk lebih menyelaraskan struktur


organisasi mereka dengan tujuan strategis. Untuk melaksanakan rencana dengan baik,
organisasi perlu memastikan bahwa semua unit bisnis dan fungsi pendukung bekerja
menuju tujuan yang sama. 

Mengimplementasikan Balanced Scorecard ke dalam unit-unit tersebut akan membantu


mencapai penyelarasan organisasi yang lebih baik dan menyelaraskan strategi dan
operasional.

4. Karakteristik Balance Score Card


Balanced Scorecard memiliki misi untuk menjabarkan strategi perusahaan ke dalam
tujuan operasional perusahaan dan parameter kinerja. Balanced Scorecard memiliki
empat karakteristik, yaitu sebagai berikut :

1. Komprehensif
Balanced Scorecard memperluas perspektif yang terdapat pada pengukuran kinerja. Dari
awalnya hanya terdiri dari perspektif pelanggan, proses bisnis perusahaan, serta 
pembelajaran dan pertumbuhan melahirkan perspektif lain, yaitu data keuangan. Data
keuangan menghasilkan manfaat dan mempersiapkan perusahaan untuk memasuki
lingkungan perusahaan yang penuh rintangan. 
 

2. Koheren 
Balanced Scorecard harus menghubungkan setiap perspektif untuk membangun relasi
yang merupakan  sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan dalam
perencanaan strategis. Setiap sasaran yang ditetapkan dalam perspektif bukan data
keuangan harus memiliki hubungan sistematis dengan data keuangan, baik secara
langsung maupun tidak langsung. 
 

3. Seimbang
Proses keseimbangan antara perspektif dalam Balanced Scorecard yang dihasilkan oleh
sistem perencanaan strategis, yang harus menghasilkan menghasilkan kinerja data
keuangan yang bersifat jangka panjang. 
 

4. Terukur
Balanced Scorecard mengukur sasaran strategis yang cukup rumit untuk diukur. Sasaran
strategi di perspektif pelanggan, proses bisnis perusahaan, serta pembelajaran dan
perkembangan merupakan sasaran yang tidak mudah terukur.  Namun, dalam Balanced
Scorecard ketiga perspektif non keuangan tersebut telah ditentukan ukurannya sehingga
dapat digunakan sebagai tolak ukur kinerja perusahaan.

5. Cara Menerapkan Balanced Scorecard?

Balanced Scorecard dapat digunakan oleh beragam jenis perusahaan dan umumnya


digunakan oleh oleh tim manajemen, baik di tingkat divisi maupun di tingkat eksekutif. 
Agar balanced scorecard dapat digunakan secara efektif, maka akan membutuhkan
dukungan penuh dari pihak manajemen dan integritas. Hal tersebut dibutuhkan karena
masih banyaknya pihak-pihak yang meremehkan balanced scorecard dan berbagai
pengaruh positifnya terhadap perusahaan.
Menerapkan balanced scorecard pada perusahaan Anda membutuhkan usaha yang
lumayan besar karena Anda harus mengubah cara kepemimpinan lama dan menyesuaikan
diri dengan konsep balanced scorecard. 
Komunikasi kepada tim Anda dan integrasi taktik strategis ke dalam balanced
scorecard juga harus dilakukan dengan baik agar tim Anda dapat merasa terikat.
Keterikatan tim Anda akan membuat mereka merasakan sebuah kewajiban untuk
memenuhi berbagai konsep yang Anda buat dalam balanced scorecard.

6. Tujuan Balanced Scorecard


Metode yang digunakan dalam Balanced Scorecard cukup panjang dan memerlukan
beberapa tahapan analisis yang tidak bisa dilewati. Namun, hal tersebut sangat berguna
untuk merancang strategi dan keputusan bisnis yang akan dilakukan oleh perusahaan.
Berikut ini adalah 4 tujuan penggunaan nya:
 

1. Untuk Mengkomunikasikan Target Perusahaan 


2. Menyusun Job Desk Karyawan yang Sesuai dengan Strategi
3. Menentukan Prioritas Proyek, Produk, dan Layanan
4. Mengukur dan Memantau Perkembangan Perusahaan Menuju Target

7. Tahapan dalam Membuat Balanced Scorecard pada Bisnis


Ada banyak cara untuk membuat dan memvisualisasikan balanced scorecard pada bisnis
Anda. Pertimbangkan untuk memulai dengan templat dasar atau buat sendiri dari awal.
Sesuaikan dengan kebutuhan Anda dan lakukan yang terbaik untuk usaha.

1. Identifikasi tujuan strategis Anda

Langkah pertama untuk membangun balanced scorecard adalah mengidentifikasi tujuan


strategis untuk setiap perspektif bisnis: pembelajaran dan pertumbuhan, proses bisnis
internal, pelanggan, dan keuangan.

Biasanya, setiap perspektif akan memiliki beberapa tujuan strategis (setidaknya dua atau
tiga) untuk fokus. Contohnya mungkin termasuk:

 Tingkat pelatihan karyawan
 Memimpin dalam inovasi
 Mempertahankan pelanggan
 Meningkatkan efisiensi proses
 Meningkatkan pendapa tan penjualan
Ingatlah untuk menjaga sasaran yang spesifik dan terukur.

2. Buat peta strategi atau strategy map

Selanjutnya, membuat peta strategi. Peta strategi adalah diagram yang menunjukkan
koneksi atau hubungan antara tujuan strategis.

Ini adalah alat yang berguna untuk mengkomunikasikan strategi organisasi dengan cepat
dan menunjukkan bagaimana setiap departemen, tim, atau individu berkontribusi pada
tujuan perusahaan yang lebih luas.

Cara mudah untuk menunjukkan hubungan ini pada diagram adalah dengan panah arah
untuk menunjukkan jalur strategis dan koneksi antara setiap sasaran.

3. Ambil tindakan

Langkah terakhir adalah menguraikan metrik spesifik yang akan di gunakan untuk
mengukur keberhasilan untuk setiap sasaran strategis. Misalnya, jika salah satu tujuan
untuk proses bisnis internal adalah memimpin dalam inovasi, dapat mengukur kesuksesan
dengan jumlah produk baru yang dihasilkan.

Kuncinya di sini adalah untuk membuat daftar ukuran untuk setiap tujuan dengan jelas
dan kemudian menguraikan metrik keadaan saat ini dan tujuan masa depan. Jadi, jika
mengukur jumlah produk yang di hasilkan, akan menuliskan angka produksi saat ini
bersama dengan nomor target.

Secara bersamaan, langkah-langkah yang diuraikan ini akan membantu dengan cepat
melihat kinerja pada tujuan apa pun dan bidang mana yang mungkin memerlukan
dukungan tambahan.

Anda mungkin juga menyukai