Salah satu cara paling efektif untuk menentukan keberhasilan bisnis, produk, strategi,
atau karyawan seseorang adalah dengan mengukur hasil melalui penilaian kinerja. Pada
artikel ini kami membahas satu bentuk penilaian kinerja, yaitu balanced scorecard.
Ukuran kinerja yang dipertimbangkan sampai saat ini hanya bergantung pada ukuran
akuntansi keuangan sebagai sarana untuk mengevaluasi kinerja.
Seiring waktu, tren menggabungkan langkah-langkah kuantitatif dan kualitatif dan
tujuan jangka pendek dan panjang ketika mengevaluasi kinerja manajer serta perusahaan
secara keseluruhan. Salah satu pendekatan untuk mengevaluasi ukuran finansial dan
nonfinansial adalah dengan menggunakan balanced scorecard.
1. Perspektif Keuangan
Ketiga tolak ukur di atas dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menjalankan bisnis.
Dengan begitu, pemilik perusahaan mengetahui di tahap mana perusahaan tersebut
berada.
Untuk mengukur nilai dengan perspektif ini, pemimpin perusahaan harus rutin
mengamati bagaimana kondisi internal dalam perusahaan. Kemampuan dan keahlian
yang dimiliki setiap karyawan akan menghasilkan proses bisnis internal yang bagus.
Proses inovasi
Proses operasi
Proses pasca penjualan
a. Proses Inovasi
Dalam sebuah proses produksi, proses inovasi umumnya menjadi bagian terpenting.
Namun, tidak sedikit juga perusahaan yang menempatkan proses ini di luar proses
produksi.
Penting untuk diketahui bahwa kedua proses tersebut tidak memberikan tambahan
pendapatan bagi perusahaan. Namun, berbagai inisght yang didapatkan dari identifikasi
keinginan pelanggan dapat berkontribusi besar pada produk Anda dan memberikan nilai
yang didambakan oleh konsumen Anda.
b. Proses Operasi
Proses operasi merupakan kegiatan yang diakukan oleh perusahaan yang dapat dilihat
dari perencanaan produk, pengoalahan bahan baku, hingga transaksi antara perusahaan
dan pembeli.
Proses ini berfokus pada distribusi produk kepada pelanggan secara tepat waktu, dan
seefisien mungkin. Inilah mengapa proses operasi umum menjadi fokus utama dalam
sebuah organisasi.
Pelayanan Pasca Penjualan adalah layanan dari perusahaan yang menjamin kualitas
barang yang telah dibeli oleh konsumen. Contoh bentuk layanan pasca penjualan adalah:
Layanan konsultasi
Garansi
Perbaikan
Perawatan
Dalam perspktif ini, karyawan menjadi aset berharga perusahaan yang harus dijaga.
Tanpa adanya karyawan, proses pertumbuhan dan perkembangan perusahaan akan
menghadapi banyak kendala.
Selain itu, karyawan juga menjadi faktor pendukung dalam perspektif keuangan dan
pelanggan. Di sisi lain, perusahaan juga perlu memperhatikan sistem dan prosedur kerja
yang seperti apa yang perlu diterapkan dalam internal perusahaan.
Ada baiknya jika semua elemen terkontrol dan terkoordinasi dengan baik sehingga timbul
keselarasan selama bisnis berlangsung. Terdapat tiga hal yang dijadikan tolak ukur dalam
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, antara lain:
Adanya gambaran strategi bersama menyeluruh dan saling terkait tentu membuka
peluang bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan strategi secara internal dan
eksternal. Dalam Balanced Scorecard, setiap divisi dalam perusahaan harus
berkolaborasi dengan divisi lain untuk bisa mencapai tujuan.
Adanya Balanced Scorecard mendorong peningkatan komunikasi strategi dalam
perusahaan, baik internal maupun eksternal. Kolaborasi dan keterlibatan staf dan
pemangku kepentingan dalam perusahaan tentu akan berlangsung secara rutin dalam
perusahaan.
Tidak hanya itu, adanya saling keterkaitan antar divisi juga berdampak pada sistem
kinerja perusahaan yang lebih terbuka dan dinamis.
Keputusan yang tepat bagi perusahaan jika dapat menerapkan penilaian Balanced
scorecard. Dengan menggunakan Balanced scorecard memudahkan tim manajemen
dalam mengevaluasi sebuah kegiatan, menentukan keberhasilan, mengambil keputusan,
dan mencapai tujuan besar perusahaan.
Perusahaan dan tim manajemen harus mengetahui dan memahami apa yang dibutuhkan
perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Balanced Scorecard dapat menjadi panduan dari desain laporan perusahaan. Hal ini
memastikan bahwa pelaporan manajemen berfokus pada isu-isu strategis yang penting
dan membantu perusahaan melakukan monitoring dari pelaksanaan rencana perusahaan.
1. Komprehensif
Balanced Scorecard memperluas perspektif yang terdapat pada pengukuran kinerja. Dari
awalnya hanya terdiri dari perspektif pelanggan, proses bisnis perusahaan, serta
pembelajaran dan pertumbuhan melahirkan perspektif lain, yaitu data keuangan. Data
keuangan menghasilkan manfaat dan mempersiapkan perusahaan untuk memasuki
lingkungan perusahaan yang penuh rintangan.
2. Koheren
Balanced Scorecard harus menghubungkan setiap perspektif untuk membangun relasi
yang merupakan sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan dalam
perencanaan strategis. Setiap sasaran yang ditetapkan dalam perspektif bukan data
keuangan harus memiliki hubungan sistematis dengan data keuangan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3. Seimbang
Proses keseimbangan antara perspektif dalam Balanced Scorecard yang dihasilkan oleh
sistem perencanaan strategis, yang harus menghasilkan menghasilkan kinerja data
keuangan yang bersifat jangka panjang.
4. Terukur
Balanced Scorecard mengukur sasaran strategis yang cukup rumit untuk diukur. Sasaran
strategi di perspektif pelanggan, proses bisnis perusahaan, serta pembelajaran dan
perkembangan merupakan sasaran yang tidak mudah terukur. Namun, dalam Balanced
Scorecard ketiga perspektif non keuangan tersebut telah ditentukan ukurannya sehingga
dapat digunakan sebagai tolak ukur kinerja perusahaan.
Biasanya, setiap perspektif akan memiliki beberapa tujuan strategis (setidaknya dua atau
tiga) untuk fokus. Contohnya mungkin termasuk:
Tingkat pelatihan karyawan
Memimpin dalam inovasi
Mempertahankan pelanggan
Meningkatkan efisiensi proses
Meningkatkan pendapa tan penjualan
Ingatlah untuk menjaga sasaran yang spesifik dan terukur.
Selanjutnya, membuat peta strategi. Peta strategi adalah diagram yang menunjukkan
koneksi atau hubungan antara tujuan strategis.
Ini adalah alat yang berguna untuk mengkomunikasikan strategi organisasi dengan cepat
dan menunjukkan bagaimana setiap departemen, tim, atau individu berkontribusi pada
tujuan perusahaan yang lebih luas.
Cara mudah untuk menunjukkan hubungan ini pada diagram adalah dengan panah arah
untuk menunjukkan jalur strategis dan koneksi antara setiap sasaran.
3. Ambil tindakan
Langkah terakhir adalah menguraikan metrik spesifik yang akan di gunakan untuk
mengukur keberhasilan untuk setiap sasaran strategis. Misalnya, jika salah satu tujuan
untuk proses bisnis internal adalah memimpin dalam inovasi, dapat mengukur kesuksesan
dengan jumlah produk baru yang dihasilkan.
Kuncinya di sini adalah untuk membuat daftar ukuran untuk setiap tujuan dengan jelas
dan kemudian menguraikan metrik keadaan saat ini dan tujuan masa depan. Jadi, jika
mengukur jumlah produk yang di hasilkan, akan menuliskan angka produksi saat ini
bersama dengan nomor target.
Secara bersamaan, langkah-langkah yang diuraikan ini akan membantu dengan cepat
melihat kinerja pada tujuan apa pun dan bidang mana yang mungkin memerlukan
dukungan tambahan.