Anda di halaman 1dari 3

Perspektif yang paling penting dari 4 perspektif BSC yaitu perspektif keuangan, perspektif

pelanggan, perspektif proses, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Apabila dilihat dari mekanisme sebab akibat (cause and effect), perspektif keuangan menjadi
tolok ukur utama yang dijelaskan oleh tolok ukur operasional pada tiga perspektif lainnya
sebagai driver (lead indicators). Di masa lalu, perhatian organisasi yang tertumpu pada
kepentingan pemilik modal mengakibatkan perspektif keuangan, sebagai cara pandang yang bisa
digunakan pemodal, kerap digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja manajemen dan
mengabaikan kinerja aspek non-keuangan lainnya.

Proses manajemen yang terakhir menyertakan BSC dalam suatu kerangka kerja pembelajaran
strategis. Proses ini adalah proses yang paling inovatif dan merupakan aspek yang paling penting
dari manajemen scorecard. Proses ini memberikan kapabilitas bagi pembelajaran perusahaan
pada tingkat eksekutif. Balance scorecard memungkinkan manajer memantau dan menyesuaikan
pelaksanaan strategi, dan jika perlu membuat perubahan-perubahan mendasar terhadap strategi
itu. Proses pembelajaran strategis dimulai dengan proses: (1) klarifikasi visi bersama yang
hendak dicapai oleh organisasi; (2) mobilisasi semua individu untuk bertindak menuju
tercapainya tujuan perusahaan; (3) mendefinisikan tujuan kinerja spesifik dan kuantitatif bagi
organisasi pada seperangkat hasil dan faktor pendorong kinerja yang seimbang. BSC yang
disusun secara tepat mengartikulasikan teori yang mendasari aktivitas perusahaan. Scorecard
seharusnya didasarkan pada serangkaian hubungan sebab akibat yang timbul dari strategi, yang
meliputi antara lain estimasi waktu tanggap dan besarnya keterkaitan diantara berbagai ukuran
scorecard. Kuantifikasi keterkaitan diantara ukuran scorecard memungkinkan tinjauan dan
pemantauan kinerja periodik dilaksanakan dalam bentuk pengujian hipotesis. Jika faktor
pendorong kinerja menandakan bahwa teori yang terkandung dalam strategi tidak valid, para
manajer harus dengan giat mengadakan dialog untuk melakukan peninjauan ulang terhadap
kondisi pasar, proposisi nilai yang mereka tawarkan kepada pelanggan sasaran, perilaku saing,
dan kapabilitas internal. Hasilnya mungkin menegaskan kembali keyakinan akan strategi yang
sama sekali baru yang dihasilkan dari pengetahuan baru tentang kondisi pasar dan kapabilitas
internal.   

Perspektif ini mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan
pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Tiga sumber utama pembelajaran dan
pertumbuhan perusahaan dating dari manusia, system, dan prosedur perusahaan. Tujuan
financial, pelanggan, dan proses bisnis internal di BSC biasanya akan memperlihatkan adanya
kesenjangan antara kapabilitas SDM, system dan prosedur saat ini dengan apa yang dibutuhkan
untuk menghasilkan kinerja yang penuh dengan terobosan. Untuk menutup kesenjangan ini,
perusahaan harus melakukan investasi dengan melatih ulang para pekerja, meningkatkan
teknologi dan system informasi, serta menyelaraskan berbagai prosedur dan kegiatan sehari-hari
perusahaan. Berbagai tujuan ini diartikulasikan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
BSC. Secara keseluruhan, BSC menerjemahkan visi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan
ukuran dalam seperangkat perspektif yang seimbang.

Apa yang membedakan konsep balance score card dengan konsep lain dalam hal pengukuran
kinerja

Konsep balanced scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan implementasinya.


Balanced scorecard terdiri dari dua kata: (1) kartu skor (scorecard) dan (2) berimbang (balanced).
Kartu score adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor
ini dapat juga digunakan untuk merencanakan skor yang hendak dicapai atau yang diwujudkan
personel di masa depan. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja
personel diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan nonkeuangan, jangka pendek
dan jangka panjang, intern dan ekstern.

Visi dan misi yang terformulasi ke dalam BSC dinyatakan dengan 4 perspektif. Setiap kartu skor
pada Balanced Scorecard untuk masing-masing Perspektif berisi 4 hal,

yaitu: Tujuan Strategi (Objectives), Ukuran Strategy (Measures), Target, dan Inisiatif
(Initiatif)
 Tujuan Strategi merupakan hasil dari strategi pada setiap perspektif yang akan dicapai
 Ukuran Strategi merupakan kriteria atau tolak ukur dari tujuan strategi pada setiap perspektif
 Target merupakan pencapaian dari ukuran strategi pada setiap perspektif yang akan
diusahakan
 Inisiatif merupakan program/aktivitas apa yang akan dijalankan untuk masingmasing
Perspektif tersebut menggambarkan satu dengan lainnya saling berhubungan sehingga setiap
keuntungan yang didapat tumbuh bilamana perusahaan mempunyai posisi di benak pelanggan
(share value), sedangkan posisi di benak pelanggan hanya mungkin bila perusahaan mempunyai
proses belajar.

Oleh karena itu, dapat dijelaskan bahwa BSC bukan saja ukuran akan kinerja akan tetapi adalah
bagian dari strategi untuk mencapai tujuan.

Jadi yang membedakan BSC dengan konsep-konsep lainnya adalah Balanced scorecard
digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif ke kinerja keuangan dan
nonkeuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Keempat perspektif ini
saling berkaitan dan terangkum dalam satu hubungan “cause and effect relationship”. Esensi
penerapan BSC adalah bahwa setiap devisi di suatu perusahaan sedemikian rupa akan
menentukan ukuran kinerja dan mengkaitkannya dengan visi, misi dan strategi organisasi.
Keunggulan BSC adalah teridentifikasikannya struktur ataupun kerangka yang ada di korporasi
guna mencapai/merealisasikan visi dan misi korporasi. Sehingga para manajer memahami,
setidaknya secara implisit bahwa ada kaitan erat diantaranya. Beberapa alasan yang membedakan
BSC dengan konsep lainnya, adalah :

a. BSC adalah alat komprehensif untuk memahami pelanggan dan kebutuhannya dan
kesenjangan kinerja.

b. BSC menyiapkan logika untuk menciptakan modal intangible dan intelektual.


c. BSC mampu mengartikulasi strategi pertumbuhan menjadi keandalan bisnis yang fokus
kepada upaya-upaya non finansial.

d. BSC memampukan karyawan memahami strategi dan kaitan sasaran ke dalam operasi
perusahaan dari hari ke hari.

e. BSC memfasilitasi umpan balik review kerja dari waktu ke waktu.

https://johannessimatupang.wordpress.com/2009/07/18/apa-yang-strategis-dari-balance-scorecard/

Anda mungkin juga menyukai