Anda di halaman 1dari 13

Organization Behavior

Job Crafting

Kelompok :

1. Aulia Shufa
2. Faisal Fariz
3. Gerry Stevanus Girsang
4. Giovan Prasetya Ramandey
5. Husni Ridwan
6. Karina Meidy
7. Mutiara Wahyuni

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................................................. 3
Latar Belakang ............................................................................................................................................ 4
Rumusan Masalah ..................................................................................................................................... 5
Tujuan ....................................................................................................................................................... 5
Pembahasan................................................................................................................................................... 5
Kesimpulan dan Saran ................................................................................................................................ 11
Kesimpulan ............................................................................................................................................. 12
Saran ....................................................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ............................................................................................................................................. 13

2
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah ini dan
manfaatnya untuk kehidupan kami.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 14 Oktober 2017

Penyusun

3
Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk hidup, tentunya harus bekerja demi memenuhi


kebutuhan hidupnya.Akan tetapi terkadang manusia kurang atau bahkan tidak
memiliki semangat untuk bekerja yang membuat pengangguran semakin banyak
dan berpengaruh pada tingkat kemisikinan.

Tentunya perlu ada motivasi untuk memberikan penyemangat dan juga


kesadaran agar manusia melakukan kegiatan pekerjaannnya dengan ikhlas dan
penuh semangat demi kehidupan pribadinya.Dengan semakin berkembangnya
teknologi diharapkan manusia harus mampu bergerak maju dan juga berpikir
kreatif agar dapat menciptakan kreativitas yang tinggi yang dapat menunjang
pekerjaanya.

Pekerjaan itu sendiri merupakan aspek yang dapat mendorong seseorang


mengalokasikan upaya dan bakatnya . Bukan hanya motivasi agar memenuhi
kebutuhan hidup namun juga menciptakan atau memenuhi kebutuhan bagi orang
lain .

4
Rumusan Masalah

a. Mengapa job crafting dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja ?

b. Apakah organisasi dapat memfasilitasi terjadinya job crafting ?

c. Bagaimana job crafting dapat berperan dalam meningkatkan tingkat kreativitas

pekerjaan?

d. Apakah pendekatan rancangan pekerjaan dapat diterapkan dalam setiap pekerjaan?

Tujuan

Tujuan kami membahas tentang job crafting ialah untuk memberitahu informasi dan juga

menjelaskan bahwa betapa pentingnya job crafting itu untuk menggali dan mengembangkan

potensi yang ada dalam diri seorang karyawan supaya dapat meningkatkan kinerja pekerjaan dan

juga meningkatkan kualitas perusahaan supaya dapat mencapai tujuan bersama untuk kemajuan

sebuah perusahaan.

Pembahasan

5
Job Crafting merupakan salah satu cara karyawan dalam mendesain ulang pekerjaannya
sendiri agar karyawan tersebut dapat bekerja secara efektif. Keefektifan tersebut dapat meoyivasi
dirinya sendiri didalam bekerja sehingga pekerjaan yang dilakukan terasa lebih mudah dan
nyaman. Selain itu Job Crafting sangat berperan penting untuk meningkatkan potensi diri.Pada
akhirnya dengan melakukan job crafting karyawan tersebut dapat mencapai target pekerjaannya.
Menurut Amir M.T(2017), Terdapat tiga bentuk utama Job Crafting yaitu Pertama, para job
crafter ini mengubah batasan pekerjaan mereka dengan mengerjakan sedikit atau lebih banyak
tugas, dengan memperluas atau mempersempit lingkup kerja mereka, atau dengan mengubah
cara mereka menjalankan tugasnya (misalnya, staf perpajakan di bagian keuangan, menemukan
sebuah pendekatan yang mengurangi pekerjaan rutin yang bersifat pengulangan). Kedua, job
crafter dapat mengubah hubungannya dalam bekerja dengan memodifikasi sifat atau cara
beriteraksi dengan orang lain. Contoh tentang perawat tadi adalah bentuk job crafting kedua
ini.Ia tidak hadir ke ruangan pasien sebagai perawat, tapi sebagai pihak yang mungkin bisa
mengurangi beban pikiran pasien. Seorang dokter gigi, bisa ngobrol terlebih dahulu, menjelaskan
apa yang akan dilakukan, agar pasiennya bisa clear dan menerima tindakannya. Ketiga, orang
melakukan job crafting dengan mengubah cara pandang mereka terhadap pekerjaan. Misalnya,
seorang eksekutif community development, melihat pekerjaannya tidak sekadar menyediakan
sumber air bersih, tapi memberdayakan masyarakat.

Job Crafting mengubah makna pekerjaan dengan mengubah tugas atau hubungan kerja
dengan cara yang memungkinkan karyawan membingkai ulang tujuan pekerjaan dan memiliki
pengalaman bekerja yang berbeda.(Tausky, 1995)

Sebagai seorang manajer Fatima harus dapat memberikan motivasi dan ide-ide kepada
timnya,khususnya pada tim pemasaran perusahaannya. Pada kasus ini Fatima memiliki ide yang
cerdasyaitu dengan melakukan pemasaran dengan menggunakan media sosial.Untuk dapat
diterimaoleh rekan-rekan kerjanya Fatima harus memberikan edukasi kepada tim pemasaran
tentangidenya tersebut dengan mengajarkan cara-cara memasarkan dengan menggunakan media
sosialdan juga memberitahu apa saja manfaat yang didapat jika tim pemasaran melakukan
pemasaranmenggunakan media sosial.

6
Beberapa hal yang penting pada kasus ini adalah sebagai seorang manajer Fatima harus
tetap fokus pada pekerjaannya."Jika memiliki sebuah ide-ide ataupun inovasi harus dapat
dikembangkan, sehingga ide-ide dan inovasi tersebut dapat berguna nantinya untuk
kemajuan perusahaan. Membangun kepercayaan dengan orang lain, pada kasus ini Fatima harus
dapat memberitahukan idenya tersebut kepada tim pemasarannya. Sehingga tim pemasaran
tersebut yakin akan ide-ide dan inovasi yang dimiliki oleh Fatima.Hal yang tidak kalah penting
pada kasus ini yaitu Fatima selaku manajer membutuhkan dukungan dari atasan untuk dapat
merealisasikan ide dan inovasinya tersebut. Seperti yang kita ketahui jika Fatima ingin
pemasaran perusahaan menggunakan media sosial, secara otomatis dukungan perangkat
berteknologi seperti komputer harus dipenuhi oleh perusahaan.oleh karena itu, perusahaan harus
dapat memfasilitasi tim pemasaran berupa teknologi komputer sehingga idedan inovasi Fatimah
dapat terealisasikan.

Dalam kasus Fatima dijelaskan bahwa terdapat teori Job design, pada kasus ini Fatima
selaku manajer harus dapat merancang tim pemasaran tersebut dengan mengenalkan
ide pemasarannya menggunakan media sosial, sehingga tim pemasaran tersebut dapat bekerja
dengan efektif dan nyaman. Fatima juga harus dapat menerangkan terlebih dahulu cara-cara yang
efektif dengan melakukan pemasaran menggunakan media sosial sehingga tim
pemasarantersebut yakin dengan ide yang dimiliki oleh Fatima dapan memajukan pemasaran
perusahaan.

Teori Job Enrichment, adalah menambah intensitas dan kualitas pekerjaan. Pada kasus ini
jelasterlihat ada penambahan skill yang harus dimiliki oleh setiap karyawan perusahaan makanan
multinasional tersebut, khususnya peninggkatan.Pengayaan Pekerjaan (job
enrichment) merupakan penambahan pekerjaan melalui peningkatan kewenangan. Dalam
pengayaan pekerjaan, pekerjaan tertentu menjadi lebih besar tanggung jawabnya, biasanya
dikaitkan dengan proses perencanaan maupun evaluasi pekerjaan, menurut Dian Wijayanto
(2012). Skill pada tim pemasaran. Peninggkatan skill tersebut berupa pengetahuan tim
pemasaran tentang melakukan pemasaran menggunakan teknologi internet dengan melakukan
pemasaran di media sosial.Dalam kasus ini dijelaskan bagaimana seorang manajer seperti Fatima
mampu menjalankan jobcrafting yang dimilikinya yaitu dengan kegigihannya untuk keluar dari
permasalahan yangdihadapinya.Fatima dapat merealisasikan keinginannya dengan melakukan

7
pemasaran menggunakan media sosial.Terealisasinya keinginan Fatima tersebut tidak lepas dari
dukungan pihak perusahaan.Pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan makanan multinasional
kepada para karyawannya membuat perusahaan itu menjadi lebih hidup dan terbuka kepada
parakaryawannya, jelas terlihat pada kasus ini pendekatan yang dilakukan perusahaan
tersebutmembuat Fatima selaku manajer dapat mengembangkan idenya berkat dukungan
dari perusahaan, dukungan tersebut membuat Fatima dapat merealisasikan idenya.Pada kasus
inidukungan dari perusahaan kepada para karyawaanya sangatlah berpengaruh bagi
setiap pekerjaan ataupun bagi setiap perusahaan disegala bidang. Dukungan dari perusahaan
membuatkaryawan menjadi lebih bersemangat dan karyawan merasa lebih dihargai akan kinerja
yang mereka lakukan. Jadi dukungan yang dilakukan oleh perusahaan makanan multinasional
kepada karyawannya dapat juga diterapkan oleh perusahaan lainnya, sehingga karyawan dapat
memberikan kinerja terbaiknya kepada perusahaan.

 Beberapa bentuk dukungan yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan pada job
crafting:

- Fokus pada kekuatan individu atau organisasi yang akanmenciptakan nilai


bagi oranglain. Contoh, Seorang karyawan melakukan diskusi kepada karyawan lainnya
sepertisaling berbagi pendapat, memberi masukan satu sama lain, mengevaluasi hasil
keputusanhal ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan.

- Membangun keperca yaan dengan orang lain (biasan ya atasan

a n d a ) . Contoh, Seorang atasan mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada

bawahannya,misal seorang karyawan diberikan kepercayaan untuk menjalankan ide yang


dimilikinyauntuk mengembangkan kemajuan perusahaan.
- Mengarahkan kar yawan untuk dapat mengemban gkan ide yang
d i m i l i k i n y a . C o n t o h , atasan memberikan kebebasan dalam hal menyusun tugas-
tugas yang dimilikinya misalstaf perpajakan di bagian keuangan, menemukan sebuah
sebuah cara untuk mengurangi pekerjaan rutin yang bersifat pengulangan.

8
- M e n g u b a h c a r a p a n d a n g k a r y a w a n t e r h a d a p p e k e r j a a n . Contoh, Seorang
eksekutif manajer ikut serta dalam pelaksaan tanggung jawab sosialyang dilakukan
perusahaan kepada masyarakat sekitar, perusahaan memberikan hakkepada karyawan
berupa pembelian saham persuahan, dengan begitu karyawan merasamemiliki perusahaan
tersebut karna mereka memiliki sebagian saham perusahaansehingga karyawan dapat
bekerja secara lebih efektif untuk dapat mencapai target.

Begitu banyak pekerjaan sangat membosankan dan monoton dan apa yang dapat dilakukan
untuk membuat pekerjaan yang ditawarkan lebih memuaskan, dengan mengurangi biaya
perekrutan, meningkatkan retensi staff yang berpengalaman dan memotivasi mereka untuk
tampil di tingkat yang tinggi.

 Salah satu faktor kunci dalam design pengayaan pekerjaan (job enrichment) menurut
Stphen P. Robbins (2003), sebagai berikut:

 Menggabungkan Tugas

Gabungan berbagai bentuk aktivitas kerja untuk memberikan yang lebih menantang dan
kompleks pada tugas pekerjaan.Hal ini memungkinkan pekerja untuk menggunakan berbagai
macam keterampilan, variasi tugas yang dapat membuat pekerjaan terasa lebih bermakna dan
penting.Hal ini meningkatkan keanekaragaman dan identitas tugas.

 Menciptakan Unit Kerja Alami

Salah satu cara memperkaya pekerjaan adalah melalui pembentukan unit kerja yang alami
dimana pegawai mendapatkan kepemilikan pekerjaan. Unit kerja berarti bahwa tugas pekerja
dilakukan sama, mengartikan dan mengidentifikasi seluruhnya. Kenaikan pekerjaan pada setiap
pekerja menunjukkan kemungkinan bahwa pekerja akan meninjau pekerjaannya yang berarti dan
penting yang tidak begitu relevan dan membosankan.

 Menampilkan Hubungan Pelanggan

Pekerja sangat jarang kontak dengan pengguna produk ataupun jasanya. Jika hubungan
tersebut dapat dibangun, komitmen kerja dan motivasi biasanya akan meningkat. Hal ini
meningkatkan keanekaragaman otonomi, dan umpan balik bagi karyawan.

9
 Memperluas Pekerjaan Vertikal

Ketika kesenjangan (gap) antara “melakukan” dan “mengontrol” dikurangi “vertical


loading”terjadi, khususnya tanggung jawab yang sebelumnya merupakan tanggung jawab
manajemen sekarang didelegasikan kepada pegawai sebagai bagian dari pekerjaan mereka.
Ketika pekerjaan dibebani secara vertikal, otonomi naik, pekerja merasa tanggung jawab
personal dan akuntabilitas untuk outcomes/dampak dari usaha mereka.

 Membuka Saluran Feedback

Dengan meningkatkan umpan balik, pekerja tidak hanya belajar bagaimana sebaiknya mereka
menyamakan pekerjaannya, tetapi hanya dengan memeperbaiki kinerja mereka, memperburuk
atau mengulang pada tingkat yang tetap.Idealnya umpan balik ini menyangkut kinerja yang dapat
diterima langsung seperti pekerja melakukan pekerjaannya dan perlu kebiasaan dasar
manajemen.

10
 Berikut ini adalah contoh dukungan yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawannya pada kasus Fatima :

Bentuk fasilitias yang bisa diberikan oleh perusahaan untuk mendukung job crafting pada kasus
ini

I. Pertama perusahaan harus mampu mendengar ide-ide atau inovasi yang dimiliki oleh
setiap karyawannya. Fatima selaku manajer membutuhkan dukungan dari perusahaan
untuk mewujudkan idenya tersebut, dukungan dari perusahaan sangatlah membantu
sehingga membuat karyawan merasa dihargai dengan ide yang dimilikinya. Dukungan
tersebut bisa berupa kepercayaan perusahaan kepada Fatima untuk dapat mewujudkan
idenya.
II. Kedua pada kasus ini dukungan perusahaan untuk mewujudkan job crafting yang dimiliki
oleh Fatima adalah dengan memberikan fasilitas teknologi komputer kepada karyawan
sehingga karyawan dapat melakukan pemasaran di media sosial dan juga
perusahaan harus memfasilitasi Fatima untuk melakukan edukasi kepada karyawan
lainnya sehingga karyawan yang lain mengerti bagaimana cara yang efektif untuk
melakukan pemasaran menggunakan media social.

11
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Sebagaimana telah dijelaskan pada penjelasan diatas, bahwa manusia dituntut agar
bekerja bukan hanya dapat bermaanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga dapat bermanfaat bagi
orang lain, dan juga sebagai seseorang harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada
dirinya sendiri dengan dapat melakukan hal lebih yang bersifat kreatif dan inisiatif dan tidak
memperhitungkan apa yang telah dia perbuat, tetapi apa yang telah ia bisa kembangkan dari
dirinya

Saran
- Kita harus tau dan kenali potensi diri kita
- Kita harus bisa mengembangkan potensi diri kita, dengan melakukan lebih dari apa yang
kita bisa tanpa memperhitungkan apa yang telah kita perbuat.
- Kembangkan Inovasi dan kreativitas baru.
- Ajak kerabat atau teman kita dan berikan kepercayaan kepada mereka dalam upaya
pengembangan potensi diri kita.

12
Daftar Pustaka
Amir, M.T. (2017).Perilaku Organisasi.Jakarta: Kencana.

Amir, M.T. (2011).Job Crafting: Mengoptimalkan potensi diri.

Robbins, Stephen. P. (2006). Perilaku organisasi, edisi Bahasa Indonesia. Klaten: PT INTAN
SEJATI.

Wijayanto, D. (2012). Psikologi manajemen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Tausky, C. (1995). The meanings of work. Research in the Sociology of Work, 5, 15–27.

13

Anda mungkin juga menyukai