A. PERUBAHAN STRATEGI
dari keadaannya yang sekarang menuju ke masa depan yang di inginkan untuk
a) Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah penyebab perubahan yang berasal dari luar atau sering
- Politik
- Hukum
- Kebudayaan
- Teknologi
- Demografi
- Sosiologi
- Perubahan tujuan
orgnanisasi yang sama, atau dengan menirukan perubahan yang sama oleh
unit kerja yang berbeda. Disini didiperkenalkan kembali praktek kerja yang
flexible worknschedule atau jadwal kerja yang fleksibel oleh suatu organisai
yang baru, dan kemudian ketidakpastian yang lebih besar akan hasilnya dapat
perubahan yang bersifat mendasar, dengan dampak dan resiko yang luas.
Kurt Lewin mengajukan teori tiga tahap perubahan dan sering disebut sebagai
refreeze). Meski teori tersebut sering di kritik karena dianggap terlalu sederana,
namun model Kurt Lewin masih sangat relevan dan banyak model perubahan
Kurt Lewin.
Tahap unfreezing mungkin merupakan salah satu tahap yang paling penting
dalam memahami model perubahan hingga saat ini. Tahap ini membahas tentang
persiapan untuk berubah. Atau suatu kesadaran dan pemahaman bahwa perubahan
mulai diperlukan, serta bersiap-siap untuk mulai menjauh dari zona kenyamanan
yang ada saat ini. Tahap pertama ini sering disebut sebagai tahap persiapan diri
baik secara individual maupun tim kerja, sebelum suatu perubahan dilakukan,
atau menciptakan situasi yang kondusif bagi terjadinya suatu perubahan. Semakin
kita merasa bahwa suatu perubahan mendesak diperlukan, maka kita akan
perimbangan kekuatan antara yang “pro” dan “kontra” dengan ide perubahan.
Oleh karena itu Kurt Lewin mengembangkan teori tentang analisis medan
kekuatan (force field analysis). Dalam hal ini bahwa banyak fakor kekuatan yang
perlu dianalisis. Jika faktor dukungan untuk melakukan perubahan ternyata lebih
bear ketimbang faktor menentang, maka kita dapat mulai membuat suatu
tantangan, maka mungkin suatu perubahan dapat dilokalisir di suatu unit atau
sesaat, melainkan sebuah proses yang ia sebut sebagai proses transisional. Banyak
orang yang mengatakan bahwa fase ini merupakan tahap yang paling sulit karena
seringkali orang tidak yakin atau bakan takut dengan ketidak pastian dari ara
perubahan. Seumpama orang yang melakukan terjun paying ketika masih didalam
pesawat mungkin seseorang telah berhasil membulatkan keberanian untuk
dalam detik-detik yang menegangkan tiba saatnya giliran kita untuk melompat,
yaitu pada saat berada di bibir pintu dan pandangan kita diarahkan kebawah,
maka rasa ketakutan dan was-was bisa menyerang kita kembali. Tetapi ketika
akhirnya kita melakukan lompatan, pada gilirannya kita banyak belajar tentang
diri kita sendiri. Tentu saja hal ini bukanlah fase yang mudah, karena seseorang
butuh waku untuk belajar dan memahami perubahan serta bekerjasama dengan
orang lain dalam menempuh suatu perubahan. Oleh karena iu suatu dukungan
Sebagaimana tersirat dalam pengertian freezing atau refreezing maka tahap ini
pula halnya bahwa perubahan yang telah terjadi mulai diterima sebagai norma
baru. Demikian pula halnya bahwa perubahan yang telah terjadi mulai diterima
sebagai norma baru. Demikian pula selanjutnya setiap orang akan membentuk
hubungan baru dan menjadi nyaman dengan rutinitas mereka, yang kesemuanya
berjalan dengan waktu. Namun dalam dunia saat ini, perubahan baru berikutnya
bisa terjadi dalam beberapa minggu atau kurang, sehingga adana fase pembekuan
mulai menuai kritik, mengingat tidak adanya cukup waktu untuk memulihkan
keadaan pada kondisi rutinitas yang nyaman. Sehingga adanya tahap pembekuan
dianggap tidak sesuai dengan pemikiran modern tentang adanya perubahan yang
terus menerus, dan kadang-kadang terjadi dalam proses yang kacau sehingga
fleksibilitas yang besar sangat di tuntut. Dengan kata lain, pemikiran popular saat
berpikir dan menyikapi tahap akhir ini secara lebih fleksibel, seperti kita
memikirkan adonan “milkshake” atau es krim yang lembut dengan rasa favorit
saat ini, bukan lagi berfikir tentang es balok yang beku dan kaku. Dengan pola
fikir yang fleksibel ini akan lebih memudahkan kita dalam melakukan langkah
“unfreezing” berikutna. Namun demikian jauh hari Kurt Lewin telah menulis,
bahwa sebuah perubahan menuju tiingkat yang lebih tinggi seringkali berumur
pendek, dan biasanya kinerja tim kerja akan segera kembali ke tingkat
diterima dan dipertahankan dimasa depan. Kurt Lein pun berpendapat agar
pemebekuan yang dilakukan dapat mendukung perubahan lebih lanjut dan perlu
dipastikan baha perubahan tersebut tidak menguap begitu saja. Model ADKAR
adalah model yang lebih modern tentang perubahan yang secara eksplisit
menganjurkan tentang langkahpenguatan sebagai salah satu fase yang perlu
terakhir. Selama ini kita selalu berpikir bahwa bicara mengenai perubahan
merupakan sebuah perjalanan yang memiliki awal, tengah, dan akhir. Namun ada
tersebut tidak memiliki akhir. Perlu beristirahat dan berhenti sejenak masih
dimungkinkan! Namun perlu disadari bahwa saat ini kita tengah menempuh suatu
perjalanan perubahan yang tiada akhir. Kerenana perlu berhati-hati dalam berpikir
Namun, model Kurt Lewin tetap berguna dalam membingkai suatu proses
perubahan yang lebih mudah dimengerti. Tentu saja setiap tahap dapat diperluas
tentunya akan menambah wawasan dan membantu kita agar lebih memahami
ORGANISASI
1. Increase Urgency
Menumbuhkan “sence of urgency” dimana setiap orang akan merasa
terdorong untuk segera melakukan perubahan yang dilakukan. Hal ini dapat
perubahan perlu dilakukan. Untuk itu perlu ditunjukkan fakta/data yang dapat
berubah. Jika orang tidak melihat adanya data/fakta bahwa mereka harus
berubah maka yang terjadi adalah orang-orang tidak akan mau berubah.
Mereka akan tetap berada di zona nyaman karena mereka merasa tidak ada
alas an yag kuat untuk beruba. Harus ada rasa keterdesakan yang bisa dilihat
(change agents) yang mempunyai kapabilitas yang memadai baik dari sisi
diperlukan rang-orang yang yakin bahwa perubahan akan mengarah kea rah
yang lebih baik. Karena itu perlu di bentuk kelompok ang tugasnya
yang akan dilakukan akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Mereka inilah
rutin dengan para agen ini agar memantapkan tujuan perubahan, saling
Visi yang sudah ada harus diterjemahkan dalam bentuk strategi yang
menantang untuk dilaksanakan. Tanpa visi ang jelas, tidak akan ada yang mau
mengikuti arah perubahan ang diusung, kalau pun ada, ditengah jalan mereka
akan kehilangan arah. visi ini arus dapat dipilah-pilah dalam time frame yang
jelas, apakah tahunan, semsteran, atau triwulan serta dengan melihat pula
setiap orang akan dapat melihat arah yang jelas mengenai tahapan-tahapan
kesamaan dan pemahaman ang baik serta dapat diterima diseluruh jajaran.
Visi yang baik harus terkomunikasi dengan jelas dan terarah. Dan terpenting
adalah bentuknya tulus, sederhana, tidak rumit serta memberikan contoh nyata
analogy, simplicity, stories, etc) dan contect (repetition, multiple forums, role
menigkatkan kepercayaan diri. Selain itu perlu juga dukungan dalam bentuk
alat-alat (resources) yang memadai agar semua orang dapat bertindak untuk
mencapai visi. Termasuk pula adalah dorongan agar team mampu keluar dari
pada umumnya todak dapat dicapai dalam tempo yang singkat maka
penghargaan agar semangat para pengusung roda perubahan ini dapat terus
dijaga agar tidak redup. Adalah perlu untuk terus mengupayakan agar
perubahan menuntut stamina fisik dan mental dalam waktu yang panjang.
Selain itu, short term wins ini juga memberi isyarat kepada mereka yang
belum bergabung untuk dapat bergabung karena inilah jalan yang benar. Akan
jauh lebih baik jika perayaan meraih kemenangan kecil ini dilakukan dalam
exposure yang luas sehingga ada banyak orang yang menyaksikan sehingga
pada penerima penghargaan ini dapat lebih percaya diri, mantap dan semakin
7. Don’t Let Up
api perubahan tidak redup di tengah jalan. Selalu tunjukkanlah bahwa proses
perubahan ini masih akan berlanjut sampai tercapainya visi yang dicanangkan.
Tetapi, haruslah dicatat bahwa proses ini jangan sampai membuat kondisi
dalam jangka panjang jika ini terjadi, yang mendapatkan imbasnya adalah
misalnya pada perayaan hari jadi perusahaan/ peringatan hari yang besar
diinginkan
bawah. John P Kotter mengingatkan, bila satu saja tahapan itu dilewati, maka
kita hanva akan menghasilkan apa yang disebutnya sebagai "ilusion of speed"
masyarakat modern mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini.
ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan mmakin singkatnya daur hidup
produk, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nilai-
dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak
OD harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya
yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performa kelompok akan lebih
efektif.
Dalam tahap ini konsultan mengamati sistem dan prosedur ang berlaku
ornganisasi
masing unit
organisasi
organisasi
5. Integrasi yaitu hubungan baik dan efektif antar pribadi dan antar-
puncak.
yang telah digariskan dan disetujui. Dalam tahap ini konsultan bekerja secara
perubahan meliputi :
1. Perubahan struktur
dalam organisasi
yang sering kali mengikuti perubahan. Ada beberapa hal yang menjadi alasan
1. Ketidakpastian
3. Perbedaan persepsi
4. Rasa kehilangan
dampak dari intormasi yang kurang tepat dan komunikasi yang buruk. Jika
dengan baik.
2. Pantisipasi
keputusannya. Upaya partisipasi ini seperti pedang bermata dua. Disatu sisi,
keputusan untuk sebuah perubahan. Namun pada sisi lain, proses partisipasi
ini dapat membuat keputusan yang buruk dan memakan waktu yang lama.
dalam proses perubahan untuk dapat meminimalisir rasa takut dan kecemasan
positif, karyawan dapat lebih menerima proses perubahan, bahkan oleh para
penolakan dari karyawan adalah dengan menerapkan perubahan itu secara adil
Ini menjadi penting karena ekspektasi karyawan terhadap perlakuan yang adil
yang menolak perubahan. Hal ini dilakukan bukan dengan tujuan untuk
mendapatkan solusi atau saran, lelapi lebih kepada untuk mendapatkan
dukungan.
Orang yang memiliki konsep diri yang positif dan toleransi risiko yang lebih
besar lebih dapat menerima perubahan. Selain merekrut orang yang terbuka
kepada perubahan, menjadi penting untuk memilih tim yang dapat beradaptasi
8. Koersi
Dalam Pekerjaan
Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak sulit dan membuat
stress untuk meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik lagi dari pada
sebelumnya. Manajemen stress akan menganalisa pengaruh stress pada kinerja dan
Strees adalah suatu kelidakseimbangan diri atau jiwa dan realitas kehidupan setiap
hari yang tidak dapat dihindari perubahan yang mernerlukan penyesuaian. Sering
dianggap sebagai kejadian atau perubahan negatif yang dapat menimbulkan stress,
seperti cedera, sakit atau kematian orang yang dicintai, putus cinta. Perubahan positif
juga dapat menimbulkan stress, seperti naik pangkat, perkawinan, jatuh cinta.
Manajemen strees adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-
Apakah ditinjau dari penyebab stres, menurut Sri Kusmiati dan Desminiarti (1990)
Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau tempatur yang terlalu tinggi atau
rendah,suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus listrik.
Stres kimiawi, disebabkan oleh oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat beracun,
hormone, atau gas
Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ atau
sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.
Stres mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang
menimbulkan penyakit.
Stres proses pertumbuhsn dan perkembangan, sebabkan oleh gangguan
pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.
Stres psiksi/ emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal,
sosial, buaya atau keagaman.
Orang tipe A juga menunjukkan aktivitas kardiovaskuler yang lebih besar pada
saat menghadapisituasi berikut ini:
1. Pedekatan individu
Penerapan menejemen waktu pengaturan waktu yang sangat tepat akan
menjamin seseorang tidak akan menjadi sterss. Dikarenakan setiap orang
pastinya memiliki rasa lelah yang sangat besar dan perlukan pembagian
waktu untuk istirahat dan merelaksasikan tubuh dari kepadatan jadwal kerja.
Pola pembagian waktu yang baik antar waktu bekerja beridah, dan waktu
istirahat .
Penambahan waktu olah raga dalam tubuh manusia diperlukan olah raga
yang dapat mengatur dan merangsang syaraf motorik dan otak-otak
sehingga membuat badan kita menjadi bugar. Ketahanan fisik yang
memiliki pun akan semakin baik. Olah raga pun bisa dilakuakan seminggu 3
kali atau 1 minggu sekali.
Pelatihan relaksasi setelah melakukan kerja yang cukup padat dan banyakm
tentuanya membuat tubuh menjadi lelah dan diperlukan relaksi yang
membantu menenangkan tubuh yang tegang menjadi relaks. Merefres otak
yang sudah dipakai untuk berkerja setiap hari.
Perluasan jaringan sosial berhubungan dengan banyak orang memang
sangat diperlukan. Selain dengan mempermudah dalam perkerjaan degan
memiliki banyak jaringan pertemanan juga bisa kita manfaatkan sebagai
tempat berbagai dalam memecahkan masalah yang dialami.
2. Pendekatan organisasional
Menciptakan iklim organisasi yang mendukung. Banyak organisasi besar
saat ini cenderung memfomulasi struktur birokratik yang tinggi yang
menyertakan infleksibel. Ini dapat membawa stres kerja yang sungguh-
sungguh strategi pengaturan mungkin membuat struktur lebih
desentralisasi dan organik dengan membuat keputusan partisipatif dan
aliran keputusan ke atas. Perubahan struktur dan proses struktur mungkin
akan menciptakan iklim yang lebih mendukung bagi pekerja, memberikan
mereka lebih banyak kontrol terhadap pekerjaan mereka, dan mungkin
akan mencegah atau mengurangi stres kerja mereka
Penetapan tujuan yang realistis. Setiap organisasi pasti memiliki suatu
tujuan yang pasti. Baik bersifat profit maupun non profit. Namun tujuan
organisasi itu harus juga. Kemampuan anggotanya maka segala tujuan
pasti akan tercapai pula. Namun sebaliknya jika organisasi tidak bersikap
realistis dan selalu menekan anggotanya tanpa adanya kordinasi yng jelas
stres itu akan timbul
Penyelesaikan personil dan penenpatan yang baik. Pada dasarnya
kemampuan ilmun atau skil yang dimiliki oleh setiap orang munkin akan
berbeda satu dengan yang lainnya. Penempatan kerja yang sesuai dengan
keahlian sangat menunjukan sekali terselesaikan suatu pekerjaan.
Penyesuaian penempatan yang baik dan penyelesaikan itu yang sangat
diperlukan suatu perusahaan atau organisasi agar setiap tujuan dapat
tercapai dengan baik.
Perbaikan komunikasi organsisasi komunikasi itu sangatlah penting sekali
dalam berorganisasi. Komunikasi dapat mempermudah kerja seseorang
terutama dalam team work. Sesama anggota yang tergabung dalam satu
kelompok selalu berkordinasi dan membicarakan program yang akan
dilakukan.
Membuat bimbingan konseling Bimbingan konseling ini bisa dirasakan
cukup dalam mengatasi stres. Konseling yang dilakukan kepada psikolog
yagn lebih kompeten dalam masalah kejiwaan seseorang. Psikologis
seseorang tergantung sekali ketika sters itu menimpa. Rasa yang tidak
tahan dan ingin keluar dari tekanan-tekanan yang dirasakan tentuna akan
menambah rasa stress yang dihadapina. Konseling dengan psiklog
sedikitnya mungkin bisa membantu keluar dari tekanan stress.