Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR PENILAIAN RISIKO

A. Tinjauan Umum

Tujuan prosedur penilaian risiko adalah mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji
yang material dalam laporan keuangan. Tujuan ini dapat dicapai melalui pemahaman
mengenai entitas dan lingkungannya, termasuk pemahaman mengenai pengendalian
intern dari entitas tersebut.

Informasi dapat diperoleh dari sumber-sumber eksternal, seperti dari internet dan
publikasi yang diterbitkan asosiasi/industry yang bersangkutan maupun dari sumber-
sumber internal seperti karyawan

Bukti Audit
Prosedur penilaian risiko memberikan bukti audit untuk mendukung penilaian risiko pada
tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi. Namun, bukti itu saja tidak cukup.
Bukti prosedur penilaian risiko harus dilengkapi dengan prosedur audit lanjutan yang
merupakan tanggapan atas risiko yang diidentifikasi, seperi pengujian pengendalian
dan/atau prosedur substantif.

B. Ketiga Prosedur Penilaian Risiko


Ketiga prosedur penilaian risiko ini terdiri atas:
 Prosedur menanyakan kepada manajemen dan pihak lain (inquiries of management
and others)
 pengamatan dan inspeksi (observation and inspection)
 prosedur analitikal (analytical procedures)

Ketiga prosedur penilaian risiko ini dilakukan selama berlangsungnya audit. Dalam
banyak situasi, hasil dari satu prosedur akan membawa pada prosedur lain. Contoh :
dalam wawancara dengan manajer penjualan, terungkap adanya kontrak penjualan yang
tidak biasa. Wawancara ini diikuti dengan prosedur inspeksi atas kontrak penjualan dan
dilanjutkan dengan analisis mengenai dampaknya terhadap margin penjualan.

C. Menanyakan kepada Manajemen dan Pihak Lain


Auditor wajib menanyakan kepada manejemen tentang :
 Peniaian oleh manajemen mengenai risiko salah saji yang material dalam laporan
keuangan karena kecurangan, termasuk tentang sifat, luas dan berapa seringnya
penilaian tersebut dilakukan.
 Proses yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko
kecurangandalam entitas itu, termasuk risiko kecurangan yang diidentifikasi oleh
manajemen atau yang dilaporkan kepada manajemen atau risiko kecurangan mungkin
terjadi dalam jenis transaksi, saldo akun atau pengungkapan.
 Komunikasi manajemen dengan tcwg mengenai proses yang dilakukan manajemen
untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko kecurangan dalam entitas itu
 Komunikasi manajemen dengan karyawan, jika ada,tentang pandangan manajemen
mengenai praktik-praktik bisnis dan perilaku etis.
D. Prosedur Analitikal
Prosedur analitikal sebagai prosedur penilaian risiko membantu mengidentifikasi hal-hal
yang mempunyai implikasi terhadap laporan keuangan dan audit. Sebagai contoh, segala
sesuatu yang bersifat luar biasa, seperti transaksi atau peristiwa luar biasa, angka-angka
yang terlalu tinggi, rasio-rasio yang melenceng dan tren yang ganjil.
Disamping sebagai prosedur penilaian risiko, prosedur analitikal juga dapat digunakan
sebagai prosedur audit selanjutnya dalam:
 Memperoleh bukti mengenai asersi laporan keuangan.
 Melakukan review menyeluruh atas laporan keuangan pada atau menjelang akhir
audit

Prosedur Analitikal :
 Tentukan hubungan antar data
 Bandingkan
 Evaluasi hasilnya

Hasil prosedur analitikal dibandingkan dengan informasi yang dikumpulkan untuk:


 Mengidentifikasi risiko salah saji yang material mengenai asersi yang terkandung
dalam unsur-unsur laporan keuangan yang signifikan
 Membantu merancang sifat, waktu dan luasnya prosedur audit selanjutnya

E. Observasi (Pengamatan) dan Inspeksi


Observasi atau pengamatan dan Inspeksi (oservation and inspection) mempunyai dua
fungsi:
 Mendukung prosedur inquiries (bertanya) kepada manajemen dan pihak-pihak
lain
 Menyediakan informasi tambahan mengenai entitas dan lingkungannya
Prosedur Potensi Penerapannya
Observasi Pertimbangan untuk mengamati:
 Bagaimana entitas beroperasi dan dikelola
 Bangunan pabrik, dan fasilitas lain yang digunakan dan dimiliki entitas
 Gaya kepemimpinan manajemen
 Pelaksanaan berbagai prosedur pengendalian internal
 Kepatuhan terhadap kebijakan utama
Inspeksi Pertimbangan untuk menginspeksi dokumen seperti :
 Rencana bisnis strategi dan proposal bisnis
 Kajian industri dan laporan median mengenai entitas
 Kontrak dan komitmen besar
 Ketentuan perundangan dan korespondensi dengan regulator
 Korespondensi dengan pengacara bankir dan pemangku kepentingan
lain
 Kebijakan dan catatan akuntansi
 Buku pedoman pengendalian internal
 Laporan yang dibuat manajemen (seperti data kinerja dan laporan
keuangan interim); dan
 Laporan lain, seperti risalah rapat TCWG dan laporan konsultan, dan
lain-lain

F. Rancangan dan Implementasi Pengendalian Internal


Sumber Lain Mengenai Risiko
Sumber Penjelasan
Prosedur Ini adalah prosedur yang dilakukan sebelum audit dimulai,
menerima/melanjutkan yakni untuk memutuskan apakah KAP akan menerima atau
klien meneruskan audit untuk entitas yang sudah menjadi
kliennya tahu lalu.
Penugasan masa lalu Pengalaman dari penugasan audit atau penugasan lain di
entitas tersebut pada masa lalu, bisa dimanfaatkan untuk
menilai risiko tahun ini. Contoh :
 Hal-hal yang menjadi perhatian dalam audit yang lalu;
 Kelemahan dalam pengendalian intern;
 Perubahan struktur organisasi, proses bisnis, dan
pengendalian intern;
 Salah saji di masa yang lalu dan apakah salah saji ini
dikoreksi tepat waktu
Informasi eksternal  Inquiries pada pengacara atau ahli penilaian yang
digunakan entitas
 Reviu atas laporan yang dibuat bank atau lembaga
pemeringkat (rating agencies)
 Informasi mengenai industri yang bersangkutan dan
keadaan ekonomi
Diskusi tim audit Diskusi tim audit (termasuk engagement partner-nya)
mengenai kerawanan laporan keuangan entitas tersebut
terhadap risiko-risiko tertentu
DAFTAR PUSTAKA

Tuanakotta, Theodorus M.. (2013). Audit Berbasis ISA. Jakarta : Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai