Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ETIKA BISNIS

ETIKA AKUNTAN MANAJEMEN

Disusun oleh Kelompok 02:

Zumroatin Nisa 2018410556

Adinda Shafira S. 2018410577

Tiara Salsabila B. 2018410673

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

SURABAYA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena

berkat serta rahmat-Nya kami bisa menyeleseikan tugas pembuatan Makalah Etika

Bisnis dengan judul “Etika Akuntan Manajemen” dengan baik dan sesuai dengan

waktu yang telah ditetapkan.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen

pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi

penulis, dan diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun demu perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami ucapkan

terimakasih.

Penulis
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akuntan manajemen adalah akuntan yang bekerja dalam suatu organisasi,

baik perusahaan maupun bentuk organisasi yang lain. Mereka dapat bekerja

sebagai manajer akuntansi, manajer keuangan, atau pun sebagai auditor internal.

Akuntan manajemen bertanggung jawab atas laporan keuangan, serta bertanggung

jawab atas pilihan dan pertimbangan yang berkaitan dengan penyiapan laporan

keuangan. Tanggung jawab tersebut tida dapat didelegasikan kepada auditor

eksternal

Pada bab ini akan menjelaskan tentang tanggung jawab utama akuntan

manajemen, serta tentang standar aturan etika akuntan manajemen. Demikian pula

bab ini akan menguraikan tentang Kode Etik Akuntan Organisasi dari

International Federation of Accountant (IFAC) dan Kode Etik Akuntan

Manajemen dan Auditor Internal di Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apa itu Akuntan Manajemen dan tanggung jawabnya?

2. Apa itu Kode Etik Akuntan Manajemen?


1.3. Tujuan

Dari rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuan sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian dari Akuntan Manajemen dan tanggung

jawabnya,

2. Untuk mengetahui Kode Etik Akuntan Manajemen.


PEMBAHASAN

2.1 Akuntan Manajemen dan Tanggung Jawabnya

Akuntan manajemen adalah akuntan yang bekerja dalam suatu organisasi,

baik perusahaan maupun bentuk organisasi yang lain. Mereka dapat bekerja

sebagai manajer akuntansi, manajer keuangan, atau pun sebagai auditor internal.

Akuntan manajemen berfungsi atau bertugas untuk mendukung pembuatan

keputusan di dalam organisasi atau perusahaan dengan mengumpulkan,

memproses, serta mengomunikasikan informasi yang dapat membantu manajemen

organisasi atau perusahaan dalam membuat perencanaan, pengendalian, serta

mengevaluasi proses kegiatan usaha dan strategi organisasi atau perusahaan.

Proses akuntansi manajemen adalah proses untuk menciptakan dan

menggunakan biaya, kualitas, serta informasi yang didasarkan waktu untuk

membuatu keputusan yang efektif di dalam organisasi. Banyak pihak yang terlibat

di dalam organisasi, ikut berperan dalam proses tersebut, yaitu bagian atau

departemen audit internal, bagian atau departemen akuntansi keuangan, bagian

atau departemen sistem informasi, bagian atau departemen perpajakan, dan bagian

atau departemen akuntansi biaya.

Dengan demikian secara keseluruhan tanggung jawab utama seorang

akuntan manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan adalah menyiapkan

informasi sebagai bagian yang internal dari kegiatan perencanaan, pengawasan,

evaluasi, serta pembuatan keputusan di dalam organisasi atau perusahaan. Standar

aturan etika akuntan manajemen yang harus dimiliki oleh akuntan manajemen
adalah kompetensi, kerahasiaan, integritas, dan kredibilitas. Bila anggota akuntan

manajemen yang tidak menaati kode etik tersebut akan dikenai hukuman disiplin.

Prinsip dasar yang harus dihayati dan dipahami oleh akuntan profesional,

termasuk oleh akuntan manajemen seperti yang dijelaskan oleh CEPA 2012

adalah integritas, objektivitas, kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-

hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional. Ketaatan dan prinsip

dasar mungkin secara potensial akan terancam oleh lingkungan dan hubungan

yang berskala luas. Ancaman-ancaman nya yaitu, kepentingan, telaah pribadi,

advokasi, kedekatan, intimidasi. Dalam lingkungan di mana seorang akuntan

manajemen yakni bahwa perilaku atau perbuatan yang tidak etis akan terus terjadi

di organisasi tempatnya bekerja, maka dia harus mempertimbangkan untuk

mendapatkan saran hukum.

Di Indonesia terdapat beberapa organisasi yang dikategorikan sebagai

organisasi profesi akuntan manajemen. Organisasi ini adalah Institut Akuntan

Manajemen Indonesia-IAMI (yang berada di bawah naungan Ikatan Akuntan

Indonesia) serta Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FKSPI). IAMI

merupakan asosiasi profesi akuntan (khusunya akuntan manajemen) yang berada

di bawah naungan Ikatan Akuntan Indonesia.

Whistle blower adalah seseorang atau beberapa orang (yang masih bekerja

atau sudah berhenti di suatu organisasi) yang mengungkapkan praktik-praktik

ilegal, tidak bermoral, atau tidak sah yang terjadi di organisasi tersebut kepada

para pihak di dalam maupun di luar organisasi, dengan harapan dapat memberikan

pengaruh atas praktik-praktik tersebut. Hal ini merupakan dilema etika yang
banyak dialami oleh seseorang profesional, khusunya akuntan manajemen.

Sebabnya antara lain adalah bahwa akuntan manajemen maupun auditor internal

yang menjadi pengungkap fakta kejahatan organisasi dapat dipandang sebagai

yang menantang hirarki organisasi, juga mereka yang menjadi pengungkap fakta

kejahatan organisasi dianggap sebagai orang yang tidak loyal serta mungkin akan

menghadapi kesulitan untuk menyampaikan pendapatnya.

Wilopo juga menjelaskan bahwa pengungkap fakta kejahatan organisasi

dapat menyampaikan laporannya kepada pihak dalam organisasi, seperti kepada

atasan yang berwenang (disebut sebagai internal whistleblower) atau kepada

pihak luar organisasi, seperti kepada penegak hukum atau media masa (disebut

sebagai external whistleblower). Oleh karenanya untuk menjadi seorang

pengungkap fakta kejahatan organisasi diperlukan prasyarat, yaitu motivasi yang

tepat, bukti yang tepat, analisis yang tepat, saluran yang tepat. Saran tentang

langkah-langkah untuk melindungi organisasi atau perusahaan dari pengungkap

fakta kejahatan organisasi. Langkah-langkah tersebut adalah berkomunikasi,

menunjuk seorang atau lembaga Ombudsman, memberikan laporan kepada

atasan/supervisor, memberikan hadiah, menindak lanjuti secara hati-hati.


PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Tanggung jawab yang utama dari seorang akuntan manajemen adalah

membuat dan menyajikan laporan keuangan. Oleh karenanya sebagai bagian dari

profesi akuntan, maka seorang akuntan manajemen harus memahami serta

menerapkan erika profesinya. CEPA 2012 menjelaskan bahwa prinsip dasar etika

dari seorang akuntan manajemen adalah intregritas, objektivitas, kompetensi serta

sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, serta perilaku

profesional. Selain itu juga menjelaskan ancaman serta pengamanan bagi akuntan

manajemen di dalam menghadapi dilema etika. Sebaliknya FKSPI menjelaskan

prinsip dasar etika bagi para auditor internal adalah integritas, objektivitas,

kerahasiaan, serta kompetensi.

Seorang akuntan manajemen dalam melaksanakan tugas sering kali

menghadapi dilema etika, khususnya bila dia mengetahui berbagai kejahatan yang

dilakukan dalam organisasi tempatnya bekerja. Oleh karenanya bab ini

menjelaskan secara rinci bagaimana seorang akuntan manajemen bila menjadi

seorang pengungkap kejahatan organisasi (whistle blower).


DAFTAR PUSTAKA

Wilopo, Romanus. 2014. ETIKA PROFESI AKUNTAN:KASUS-KASUS DI


INDONESIA. Edisi ke 2. Surabaya: STIE Perbanas.

Anda mungkin juga menyukai