EQUITY OF EARNINGS
Dosen Pebimbing:
Oleh Kelompok 2:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
ii
iii
ISI
1
Kebutuhan akan analisis akuntansi disebabkan dua alasan penting.
Pertama, akuntansi akrual memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan
aktivitas usaha pada waktu yang lebih tepat. Namun akuntansi akrual
menyebabkan distorsi akuntansi yang perlu diidentifikasi dan disesuaikan
sehingga informasi kauntansi dapat mencerminkan aktivitas usaha dengan lebih
baik. Kedua, laporan keuangan dibuat untuk berbagai jenis pemakai dan
kebutuhan informasi. Hal ini berarti informasi akuntansi biasanya
membutuhkan penyesuaian untuk memenuhi tujuan analisis dari pemakai
tertentu.
2
Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko kauntansi dalam
analisis laporan keuangan yaitu ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan
karena distorsi akuntansi. Sasaran utama analisis akuntansi adalah
mengevaluasi dan mengurangi risiko akuntansi serta meningkatkan muatan
ekonomis laporan keuangan,termasuk komparabilitasnya. Untuk mencapai
sasaran ini diperlukasn penyajian ulang dan pengklasifikasian ulang laporan
keuangan untuk meningkatkan muatan ekonomi dan komparabilitasnya.
3
1. Mengidentifikasi Kebijakan Akuntansi Kunci (Key Accounting Policies)
4
Kebijakan akuntansi konservatif yang konsisten yang menghasilkan
pengukuran yang cermat atas kondisi keuangan dan laba bersih
perusahaan.
Aliran penghasilan sebelum pajak yang berasal dari berulang,
daripada transaksi satu kali terkait dengan bisnis dasar perusahaan.
Tingkat pendapatan bersih dan tingkat pertumbuhan yang tidak
tergantung pada penurunan tarif pajak melalui cara-cara yang
5. Mengidentifikasi Red Flags yang Potensial
Assessing quality : Current Signals
Sebuah pendekatan umum untuk analisi akuntansi yang berkualitas
adalah mencari “red flag” yang menunjukan pada keraguan kualitas
akuntansi.Indikator-indikator ini menunjukkan bahwa analis harus
memeriksa barang-barang tertentu lebih dekat atau mengumpulkan
informasi lebih lanjut tentang mereka
1. Laporan audit yang luar biasa panjang, mengandung kata-kata yang
tidak biasa, menyebutkan ketidakpastian materi, bertanggal lebih
lambat dari biasanya, atau menunjukkan perubahan pada auditor.
2. Pengurangan biaya manajer, seperti iklan, total atau relatif terhadap
penjualan. Biaya-biaya ini sering dikurangi untuk membantu
perusahaan mencapai tujuan laba.
3. Perubahan kebijakan akuntansi, estimasi akuntansi, atau penerapan
kebijakan akuntansi yang ada menuju aplikasi yang lebih liberal.
4. Peningkatan piutang yang tidak sesuai dengan pengalaman masa
lalu. Perusahaan mungkin menggunakan kredit untuk menciptakan
penjualan untuk mencapai tujuan penghasilan.
5. Perusahaan pada tanggal neraca ingin utang dagang mereka
muncul saat ini. Perusahaan pada tanggal neraca ingin utang dagang
mereka muncul saat ini.
6. Peningkatan saldo aset tidak berwujud yang tidak biasa.
Perusahaan mungkin mengkapitalisasi pengeluaran karena
5
pendapatan tidak cukup untuk menyerap pengeluaran sebagai
pengeluaran periode berjalan.
7. Sumber penghasilan sekali pakai, seperti penjualan aset tidak
produktif seperti gedung kantor pusat perusahaan. Penjualan dengan
laba dapat dilakukan untuk menutup celah antara laba aktual dan
perkiraan.
8. Penurunan persentase marjin kotor. Persaingan harga dapat
merugikan perusahaan, biayanya mungkin di luar kendali, atau bauran
produk perusahaan mungkin berubah.
9. 9. Pengurangan cadangan dengan biaya langsung atau pembalikan.
Biaya langsung menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya cadangan
dibuat atau perusahaan perlu membalikkan untuk menciptakan
keuntungan.
10. Ketergantungan pada sumber pendapatan selain bisnis inti
perusahaan. Strategi perusahaan mungkin gagal.
11. Penggunaan akuntansi penyatuan kepentingan secara selektif
untuk menghindari pencatatan niat baik.
12. Dalam cadangan untuk kerugian di masa depan. Pemesanan penuh
dapat menyebabkan masalah yang terkait. Manajemen mungkin
memiliki pandangan masa depan yang tidak realistis dan optimis.
13. Peningkatan pinjaman yang tidak biasa. Perusahaan mungkin
mengalami kesulitan dalam membiayai kegiatannya dari dana yang
dihasilkan secara internal.
14. Peningkatan porsi pajak tangguhan dari beban pajak. Perusahaan
dapat menggunakan akuntansi untuk tujuan publik yang lebih liberal,
atau laba sebelum pajak untuk tujuan pajak mungkin gagal, yang
mungkin merupakan ukuran yang lebih baik dari tren kinerja aktual
perusahaan.
15. Kas dan saldo surat berharga yang rendah di akhir tahun.
Perusahaan mungkin menggunakannya uang tunai untuk mengurangi
6
hutang sehingga dapat meningkatkan rasio saat ini berdasarkan satu
kesempatan.
16. Puncak pinjaman jangka pendek adalah akhir tahun atau pada waktu
selama tahun yang berbeda dari masa lalu. Perusahaan mungkin telah
meminjam dana untuk mendukung penggunaan kredit untuk
meningkatkan penjualan di akhir tahun, atau sifat bisnis berubah
dari pola tradisionalnya.
17. Perlambatan tingkat perputaran persediaan. Masalah penjualan,
inventaris, atau produksi mungkin sedang berkembang. Masalah
penjualan, inventaris, atau produksi mungkin sedang berkembang.
Pengguna harus menyadari bahwa manajer tahu mereka sedang mencari tanda
bahaya. Konsekuensinya, para manajer mungkin berusaha menyembunyikan kondisi
perusahaan mereka yang memburuk dengan mengambil langkah-langkah untuk
menghindari agar laporan keuangan mereka mengisyaratkan kondisi sebenarnya
perusahaan mereka.
7
distorsi akuntansi – perusahaan memiliki QOE tinggi jika informasi laporan
keuangan mencerminkan aktivitas usaha secara akurat.
E. DETERMINANTS OF QOE
QOE mengacu pada relevansi laba dalam mengukur tingkat kinerja
perusahaan. Analisis laba tahun-tahun sebelumnya memberikan angka laba
yang sangat tergantung dari asumsi dan standar akuntansi yang digunakan.
Penentu QOE mencakup lingkungan usaha perusahaan,standar akuntansi yang
dipilih dan aplikasi akuntansi.
8
Kebutuhan akan estimasi dan interpretasi pada akuntansi akrual telah
membuat beberapa pihak mempertanyakan tingkat keandalan seluruh
pengukuran akrual. Reaksi ekstrim ini tidaklah bijaksana karena banyak
informasi relevan yang dapat dijelaskan melalui pengukuran akrual.
Pengukuran QOE menciptakan kebutuhan untuk membandingkan laba
antar perusahaan dan keinginan untuk mengakui perbedaan kualitas untuk
tujuan penilaian. Tidak ada kesepakatan jelas yang menyatakan dasar QOE.
Tiga Faktor yang biasanya diidentifikasi sebagai penentu QOE yaitu :
1. Accounting Principles. Salah satu penentu QOE adalah kebebasan
manajemen dalam memilih standar akuntansi yang berlaku.
Kebebasan ini dapat bersifat agresif (optimis) atau konservatif.
QOE yang ditentukan secara konservatif dianggap lebih tinggi
karena lebih kecil kemungkinan kinerja saat ini dan perkiraan
kinerja di masa yang akan dating dinyatakan terlalu tinggi
dibandingkan dengan laba yang ditentukan dengan cara yang lebih
agresif.
Namun konservatisme yang berlebihan mengurangi keandalan dan
relevansi laba pada jangka panjang.
2. Aplikasi Akuntansi. Penentu QOE lainnya adalah kebabasan
manajemen dalam menerapkan standar akuntansi. Manajemen
memiliki kebabasan terhadap jumlah laba yang dilaporkan melalui
aplikasi standar akuntansi untuk menentukan pendapatan dan beban.
Beban yang bebas seperti beban iklan, pemasaran, perbaikan,
pemeliharaaan, penelitian dan pengembangan dapat ditentukan
waktunya untuk mengelola laba atau rugi yang akan dilaporkan.
3. Risiko bisnis. Penentu QOE yang ketiga adalah hubungan antara
laba dan risiko bisnis. QOE yang lebih tinggi dikaitkan dengan
perusahaan yang lebih terlindung dari risiko bisnis.
9
Pengeluaran yang fleksibel (discretionary expenditures) merupakan
pengeluaran yang dapat dipindahkan antar periode untuk membuat cadangan
dan atau mempengaruhi laba. Untuk alasan tersebut pengeluaran ini
memerlukan perhatian khusus. Pengeluaran ini seringkali disajikan pada
income statement atau catatan atas laporan keuangan,oleh karena itu evaluasi
pengeluaran ini mengacu pada analisis QOE pada income statement.
Dua contoh pengeluaran ini yaitu :
1. Beban Iklan. Sebagian besar pengeluaran untuk iklan memiliki dampak
yang melampui periode saat ini. Hal ini merupakan penyebab lemahnya
hubungan antara beban iklan dengan kinerja jangka pendek perusahaan.
Manajer dalam kasus tertentu dapat mengurangi beban iklan tanpa
menimbulkan pengaruh langsung terhadap penjualan. Namun tindakan ini
akan berdampak buruk tehadap penjualan jangka panjang. Analis harus
memperhatikan perubahan beban iklan setiap tahun untuk menilai
dampaknya tehadap penjualan di masa yang akan dating dan QOE.
2. Beban penelitian dan pengembangan. Biaya penelitian dan
pengembangan atau litbang (R&D) merupakan pengeluaran dalam laporan
keuangan yang paling sulit untuk dianalisis dan diinterpretasikan. Beban
litbang ini penting, tidak hanya karenajumlahnya tetapi juga karena
dampaknya terhadap kinejera di masa yang akang datang. Terdapat
berbagai kasus aktivitas penelitian dan pengembangan yang berhasil pada
bidang genetika, kimia, elektronik, fotografi, dan biologi tetapi setiap
proyek yang berhasil juga diiringi oleh sejumlah kegagalan. Kegagalan
penelitian ini mencerminkan sejumlah besar beban atau penghapusan beban
yang tidak memiliki manfaat yang dapat diukur. Tujuan analisis adalah
untuk menentukan jumlah biaya litbang saat ini yang mempunyai manfaat
masa depan. Manfaat ini seringkali diukur dengan menghubungkan
pengeluaran litbang dengan pertumbuhan penjualan dan pengembangan
produk baru.
10
Beberapa pengeluaran yang fleksibel lainnya yang berdampak pada
kinerja di masa yang akan datag adalah biaya pelatihan, penjualan,
pengembangan kemampuan manajer, serta perbaikan dan
pemeliharaan. Meskipn biaya ini biasanya dibebankan pada periode
terjadinya, biaya ini seringkali memiliki manfaat masa depan.
11
Faktor lain yang mempengaruhi QOE adalah undang-undang,
misalnya undang-undang lingkungan hidup atas suatuperusahaan listrik
mempengaruhi QOE-nya. Stabilitas dan reliabilitas sumber laba juga
mempengaruhi QOE. Pendapatan yang terkait dengan pertahanan pemerintah
sangat andal ketika hubungan internasional memanas,tetapi terpengaruh pada
kejadian politik sedang aman. Tingkat perubahan harga pun mempengaruhi
QOE. Terakhir, kerumitan operasional mempengaruhi QOE.
KASUS
12
Pada beberapa dekade lalu, beberapa bank besar “Pusat uang” Citicorp
mencatat tambahan besar pada cadangan kerugian pinjaman mereka.
Misalnya, Citicorp melakukan pencatatan sekaligus penambahan yang besar pada
cadangan kerugian pinjaman yang hampir sebesar $ 3 milyar. Tambahan cadangan
kerugian pinjaman ini menyebabkan kerugian bersih yang besar untukl bank tersebut.
Meskipun sebagian besar analisis setuju bahwa tambahan cadangan memang
diperlukan, banyak yang berspekulasi bahwa bank mencatat tambahan cadangan
melebihi yang diperlukan.
Diminta:
Jawaban:
13
b. Jelaskan bagaimana cadangan kerugian pinjaman yang terlalu besar dapat
digunakan untuk manajemen laba?
Terlalu besarnya jumlah yang dicadangkan itu dimaksudkan agar
proyeksi laba bisa dikontrol oleh pihak manajemen, cadangan ini timbul
akibat piutang tak tertagih sehingga menimbulkan kerugian, sedangkan
piutang dapat terjadi karena adanya transaksi penjualan. Piutang yang
besar menandakan bahwa penjualan yang dilakukan perusahaan sangat
baik, sebaliknya kerugian piutang terlalu tinggi dapat diartikan bahwa
kebijakan kredit perusahaan terlalu longgar. Sehingga dengan adanya
kejadian di masa lalu dapat mempengaruhi laba di masa depan dan
mempengaruhi manajemen perusahaan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15